LAPORAN PRAKTIKUM

PENETAPAN KADAR BORAKS DALAM MAKANAN

Nama : Anis Herawati

NIM : 201040400004
Kelas : 04FARP001

I. Tujuan Praktikum
 Untuk mengetahui apakah ada kandungan boraks di dalam  makanan yang
di uji
 Mengetahui teknik analisis boraks secara kuantitatif
 Menetapkan kadar boraks di dalam makanan secara kuantitatif

II. Prinsip
Prinsip dari praktikum uji analisis boraks pada makanan secara modern dan
konvensional adalah berdasarkan adanya perubahan warna.

III. Reaksi

Rumus :Na₂[B₄O₅(OH)₄]·8H₂O
Nama IUPAC: Sodium tetraborate decahydrate
Massa molar: 381,37 g/mol
Titik lebur: 743°C
Titik didih: 1.575°C
Kepadatan: 1,73 g/cm³
Rumus kimia: Na2B4O7·10H2O or Na2·8H2O
IV. Teori Dasar
Boraks adalah senyawa dengan nama kimia natrium tetraborat atau garam boraks
(Na2B4O7.10H2O) dan asam borat (H3BO3). Nama lainnya adalah bleng, pijer, atau
gendar. Jika terlarut dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam borat, dengan
demikian bahaya boraks identik dengan bahaya asam borat.
Boraks digunakan dalam industri gelas, bahan pelapis kayu tahan air, semen, pelicin
porselin, alat pembersih, pengawet, dan pembasmi semut. Dalam dunia medis boraks
digunakan sebagai antiseptik.
Alasan penggunaan boraks sebagai pengawet makanan karena asam borat dapat
menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme, sehingga makanan tetap segar dan tahan
lama. Selain itu menurut Yiu et al. (2008), asam borat yang ditambahkan pada makanan
pati dapat mengontrol gelatinasi zat tepung, sehingga dapat meningkatkan ketajaman
warna, tekstur dan cita rasa makanan.
Penetapan kadar boraks dengan spektrofotometri, dengan mengukur
serapan dari destilasi larutan sampel yang diberi larutan kurkumin dan etanol
menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum 542 nm
(Zulharmita, 1995).

V. Prosedur
 Pembuatan Larutan NaoH 0,1 N
1. Sebanyak 1 gram NaOH padat ditimbang
2. Larutkan dengan aquades secukupnya. Setelah larut pindahkan ke
labu takar 250,0 mL
3. Tambahkan aquades sampai dengan 250 ml.
 Penetapan Kadar Sampel
1. Siapkan dan ambil kunyit bubuk
2. Kemudian masukan dalam mortir dan tambahkan air secukupnya
lalu aduk agar merata
3. Kemudian celupkan kertas saring ke dalam bubuk kunyit yang telah
terisi air hingga terendam
4. Lalu keringkan di hotplate
5. Timbang sampel tahu putih 18 g
6. Menghaluskan sampel tahu putih dengan lumpang porselin.
7. Menambahkan aquadest hingga larutan 100 ml, lalu aduk.
 8. Lalu pada kertas saring di bagi 3 tempat dan diberikan nama
aquadest, boraks dan sampel (Tahu putih) yang telah diberikan
kunyit untuk uji.
9. Kemudian Tetesi Aquadest, Boraks, dan Sampel (Tahu putih) sesuai
nama yang telah tercantum pada kertas saring

VI. Data Pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan
Berat Foto sampel Foto Hasil Percobaan Keterangan
Sampel (mg)
Tahu putih Tidak
18 g
mengandung
boraks (-)

VII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan Uji kadar boraks pada tahu putih, dengan
menggunakan prinsip secara modern dan konvensional berdasarkan adanya
perubahan warna. Tahap yang pertama yaitu pembuatan Larutan NaOH 0,1N
Sebanyak 1 gram NaOH padat ditimbang, Larutkan dengan aquades secukupnya.
Setelah larut pindahkan ke labu takar 250,0 mL . Tambahkan aquades sampai
dengan 250 ml. Setalah itu dilakukan penetapan kadar sampel, dibuat terlebih
dahulu kertas saring kunyit sebagai mediator untuk mengetahui perubahan warna,
dengan cara mencelupkan kertas saring ke dalam sari kunyit setelah itu
dikeringkan dengan hotplate, sampel di haluskan lalu di tambahkan aqudest
sebanyak 100 ml. Setelah itu kertas saring yang sudah kering di bagi 3 kolom
yaitu aquadest, boraks dan sampel, kemudian di tetes sesuai dengan nama pada
kolom.
Diperoleh hasil pada aquadest tidak bewarna, pada boraks bewarna merah
keunguan dan pada sampel tidak terjadi perubahan warna.
VIII. Kesimpulan
Dari uji praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa Tahu ( sampel ) yang
diujikan tidak mengandung boraks
IX. Daftar Pustaka

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25800/1/NUR
%20ROHIMAH%20FUAD-FKIK.pdf ( Diakses pada tanggal 20 Juni 2022
21.53 WIB)