Anda di halaman 1dari 4

Nama : Vina Nurfadilah

NPM : 150510210002

TUGAS BLOK 4B KBLI

Kesadaran masyarakat dan strategi adaptasi terhadap perubahan iklim di asia


tenggara
Perubahan iklim merupakan akibat dari pemanasan global yang berdampak negatif terhadap
aktivitas manusia. Pemenuhan kebutuhan dasar hidup yang berhubungan dengan
kehidupan sosial ekonomi tergantung pada sarana penghidupan yang berhubungan dengan
kondisi alam yang tidak menentu dan tidak dapat diprediksi. Perubahan iklim juga
berdampak pada peningkatan risiko bencana alam. Menurut hasil penelusuran International
Database of Natural Disasters, terdapat 3 5 bencana alam yang tergolong bencana global.

Menurut hasil penelitian Efendi, perubahan iklim menunda awal musim hujan, sedangkan
akhir musim hujan akan lebih cepat, artinya panjang musim hujan akan lebih pendek.
Berdasarkan fenomena global terkait perubahan iklim, artikel ini akan membahas persepsi
masyarakat tentang perubahan iklim dan bagaimana menerapkan strategi adaptasi
masyarakat untuk mengurangi risiko dampak, dampak negatif perubahan iklim.

Kajian ini menggunakan kriteria inklusi untuk kata kunci perubahan iklim, strategi adaptasi
dan kesadaran publik. Kriteria eksklusi adalah artikel yang tidak menjawab pertanyaan
penelitian. Artikel terpilih yang diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
dikumpulkan, kemudian direview dan ditulis untuk menjawab pertanyaan penelitian terkait
strategi adaptasi masyarakat dengan perubahan iklim (Nurhayati et al., 2020).

Kajian dampak perubahan iklim terhadap degradasi tanah

Menurut Laporan Survei Pergerakan Tanah Kabupaten Sukabumi , curah hujan yang tinggi
dan berkepanjangan sebelum dan selama longsor memicu terjadinya longsor. Dampak
perubahan iklim terhadap karakteristik tanah dan dampak teknologi perlindungan tanah
terhadap peningkatan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan iklim akan diselidiki
dalam beberapa langkah dan metode. Artinya, dampak perubahan iklim 4.444 terhadap
dinamika perubahan karakteristik tanah.

Dari berbagai sumber yang terima, dijelaskan beberapa definisi perubahan iklim dan ruang
lingkupnya. Interpretasi hasil analisis data perubahan iklim yang mempengaruhi kejadian
degradasi lahan. Peningkatan kejadian iklim dan kejadian cuaca ekstrim. Pemanasan global
berdampak langsung pada pemanasan global. Tren curah hujan yang ditunjukkan oleh
perubahan yang terjadi adalah ketidakpastian musim, peningkatan curah hujan pada musim
hujan, peningkatan potensi banjir dan tanah longsor yang mempengaruhi areal pertanian,
kekeringan, dan ketersediaan air yang terkena dampak. Ini mempengaruhi pasokan air ke
kota-kota dan daerah pertanian, serta kebakaran hutan yang meluas. Efek cuaca ekstrim
bisa berbeda-beda dan bisa terjadi secara spontan dan menimbulkan banyak korban jiwa,
namun ada juga efek tidak langsungnya. Artinya, sebagian jasa lingkungan akan hilang di
bidang pertanian, perikanan, kelautan dan kesehatan. Bumi Pemanasan global dapat
mencapai 1,5 ° C antara tahun 2030 dan 2052 jika terus meningkat pada tingkat saat ini.
Bank Dunia berjudul "Turn Down the " diterbitkan pada Juni 2013.

Indonesia baik dengan suhu minimu, rata-rata dan maksimum cenderung positif, dengan
ukuran berfluktuasi sekitar 0,03 ° C setiap tahun. Akibatnya, banyak bencana alam seperti
tanah longsor terjadi di Pulau Jawa. Meteorologi Chirachap dan Smatubuntual, yang
menunjukkan anomali suhu rata-rata pada Juli 2019, negatif. Hasil menunjukkan bahwa
2016 adalah tahun terpanas di Indonesia dan 2015 adalah yang kedua. Sebagai
perbandingan, Organisasi Meteorologi Dunia telah mengklasifikasikan 2016 sebagai tahun
terpanas di dunia sejak rekor dimulai. Menggunakan pupuk dan bahan organik untuk
meningkatkan dan menyeimbangkan ketersediaan unsur hara sesuai dengan kebutuhan
tanaman (Utami, 2019).

Dampak perubahan iklim terhadap usahatani padi di desa wanguk kecamatan anjatan
kabupaten indramayu

Kabupaten/Kota Indramayu merupakan sentra produksi beras terbesar di Jawa Barat 4.444
dari tahun 2012 hingga 2016, dengan rata-rata produksi 1.401.811 ton.

Dari perspektif kabupaten/kota, kabupaten atau desa adalah daerah pedalaman atau
pendukung yang berperan sebagai pemasok bahan makanan pokok seperti beras dan
sayur-sayuran. Indramayu memerintah setelah Gantaldan Croya memiliki 6.100 hektar
sawah yang semuanya merupakan sawah beririgasi, dengan rata-rata produksi 93.313,56
ton dari tahun 2012 hingga 2016.

Daerah Anjatan merupakan salah satu daerah yang mengalami kerugian akibat hasil panen
yang kurang baik. Kementerian Pertanian Republik Indonesia diusulkan oleh pemerintah
daerah. Terletak di dataran rendah dan pesisir, Kabupaten Indramayu menyebabkan suhu
yang tinggi dan sulit untuk mencapai ketersediaan air. Survei informan dilakukan secara
terarah. Artinya, seorang petani yang telah bertani selama 10 tahun, menderita hasil panen
yang buruk dan tidak melakukan ini dengan status kepemilikan tanah. Oleh karena itu,
teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan penelusuran kepustakaan
memiliki risiko gagal panen yang tinggi bagi petani (Nuraisah & Budi Kusumo, 2019).
Dampak perubahan iklim terhadap timbulnya penyakit tular nyamuk terutama Limfatik
Filariasis

1 Penyakit infeksi yang ditularkan melalui nyamuk (mosquito borne diseases) meningkat di
negaranegara Asia Selatan dan Asia Tenggara pada abad 21 ini. Perubahan iklim dapat
memicu perkembangbiakan penyakit tular vektor karena berkaitan dengan suhu,
kelembaban udara dan curah hujan. Hal ini karena nyamuk termasuk dalam ectothermic,
yaitu suhu tubuh tergantung dengan suhu lingkungan (temperatur ambien). 6 Review artikel
ini bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan iklim terhadap kasus Limfatik Filariasis
yang disebabkan oleh nyamuk Culex sp, Aedes sp, Mansonia sp, dan Anopheles sp.
Didapatkan 42 artikel yang diulas dan ditulis untuk menjawab pertanyaan penelitian, yaitu
apakah dampak perubahan iklim terhadap kasus Limfatik Filariasis yang disebabkan oleh
nyamuk Culex sp, Mansonia sp, dan Anopheles sp.

Dampak dari pemanasan global adalah terjadinya perubahan iklim yang saat ini sudah dapat
dirasakan oleh penduduk di berbagai belahan dunia antara lain: 1) Perubahan pola cuaca
dan curah hujan pada beberapa negara yang dapat mengakibatkan meningkatnya ancaman
kekeringan dan banjir; 2) Perubahan pada turun dan mencairnya salju pada ketepatan waktu
dan jumlah curah hujan; 3) Meningkatnya permukaan air laut yang berdampak pada tanah
dan bebatuan di pantai dan ketersediaan air; 4) Meningkatnya temperatur pada air sungai
dan danau, mencairnya salju abadi dan berkurangnya kejernihan air yang mengancam
kehidupan habitat pada sungai dan danau.

Suhu dan kelembaban mempengaruhi kebiasaan menghisap darah dan umur nyamuk, sehingga
larva mikrofilaria atau nematoda dalam tubuh nyamuk mempunyai waktu yang cukup untuk
tumbuh menjadi larva infektif stadium L3. 17,18 Tingginya kejadian penyakit ini erat kaitannya
dengan perubahan penggunaan lahan dari hutan menjadi perkebunan dan pembangunan
perumahan, berbagai praktek pertanian, penggunaan pestisida, perilaku manusia, pengendalian
vektor dan perubahan iklim meningkat. Penyakit tersebut termasuk penyakit zoonosis. Penyakit
zoonosis dapat menginfeksi manusia dari hewan seperti mamalia dan burung liar serta dapat
terus menerus beredar di lingkungan. 5,16,17 Hujan, suhu tinggi, dan berbagai perubahan cuaca
mempengaruhi vektor dan penyakit tular vektor. Misalnya, suhu tinggi dapat meningkatkan atau
menurunkan kelangsungan hidup, toleransi vektor, perilaku vektor, ekologi, dan banyak faktor
lainnya. 10 Karena nyamuk adalah hewan demam yang sangat tergantung pada suhu
lingkungan, perubahan suhu memiliki efek langsung pada nyamuk. Hal ini karena nyamuk
sangat tergantung pada suhu lingkungan untuk kelangsungan hidup dan reproduksi. 1.19
Kenaikan suhu juga mempengaruhi perubahan biologis populasi nyamuk dan perilaku
menghisap, meningkatkan rata-rata kecepatan menghisap dan meningkatkan kecepatan
perkembangbiakan nyamuk, yang mengubah aktivitas perkembangbiakan nyamuk dan nyamuk
(Novita, 2020).

DAFTAR PUSTAKA

Novita, R. (2020). Kajian literatur: Dampak perubahan iklim terhadap timbulnya penyakit
tular nyamuk terutama Limfatik Filariasis. Journal of Health Epidemiology and
Communicable Diseases, 5(1), 30–39. https://doi.org/10.22435/jhecds.v5i1.1583

Nuraisah, G., & Budi Kusumo, R. A. (2019). Dampak Perubahan Iklim Terhadap Usahatani
Padi Di Desa Wanguk Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu. MIMBAR
AGRIBISNIS: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 5(1), 60.
https://doi.org/10.25157/ma.v5i1.1639

Nurhayati, D., Dhokhikahb, Y., & Mandala, M. (2020). Persepsi dan Strategi Adaptasi
Masyarakat Terhadap Perubahan Iklim di Kawasan Asia Tenggara. Jurnal Proteksi :
Jurnal Lingkungan Berkelanjutan, 1(1), 39–44.

Utami, D. N. (2019). Kajian Dampak Perubahan Iklim Terhadap Degradasi Tanah. Jurnal
Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana, 3(2), 122.
https://doi.org/10.29122/alami.v3i2.3744

Anda mungkin juga menyukai