Anda di halaman 1dari 24

MATERI 7a

PREDIKSI EROSI
Desain Plot Standar USLE
Panjang = 22,1 m (72,6 ft)
Kemiringan = 9%
Lebar = 4 m (13,12 ft)
Plot Erosi dg Bak Penampungan Run-off &
Sedimen di Lapangan
PREDIKSI EROSI
Persamaan Umum Kehilangan Tanah
(Universal Soil Loss Equation/USLE)
(Wischmeier & Smith, 1969)

A=R.K.L.S.C.P
• A = Jumlah Tanah Tererosi (Ton/Ha/Th)
• R = Nilai Faktor Erosivitas Hujan (Joule)
• K = Nilai Faktor Erodibilitas Tanah (K = A/R)
• L = Indeks Faktor Panjang Lereng ( 22,1 m = 1)
• S = Indeks Faktor Kemiringan Lereng (9 % = 1)
• C = Indeks Faktor Pengelolaan Tanaman (Non Tanaman = 1)
• P = Indeks Faktor Pengolahan Tanah/Praktek Konservasi Tanah (Non
Konservasi = 1 )
Nilai Faktor Erosivitas Hujan (R)

Kemampuan hujan dengan energi kinetiknya untuk


menimbulkan erosi pada suatu bidang lahan dalam
waktu tertentu (Intensitas Hujan = EI30)

I. Rumus
1). Erosivitas Hujan Harian (Bols, 1978)

2,467(Rh) 2
RH =
(0,02727Rh + 0,725)

RH = Erosivitas hujan harian


Rh = Jumlah curah hujan harian (cm)
2). Erosivitas Hujan Bulanan (Bols, 1978)

RM = 6,119 (𝑅𝑎𝑖𝑛)1,21
𝑚 (𝐷𝑎𝑦𝑠) −0,47
𝑚 (𝑀𝑎𝑥. 𝑃) 0,53
𝑚

RM = Erosivitas hujan bulanan


(Rain)m = Jumlah curah hujan bulanan (cm)
(Days)m = Banyaknya hari hujan
(Max.P)m = Hujan harian max. dlm 1 bln (cm)

3). Erosivitas Hujan Bulanan (Bols, 1978)

RM = 2,21 (𝑅𝑎𝑖𝑛)1,36
𝑚

Tanpa data (Days)m dan (Max.P)m


RM = Erosivitas hujan bulanan
(Rain)m = Jumlah Curah hujan bulanan (cm)

II. Data Sekunder Hasil Penelitian


III. Peta Iso-erodent (Bols, 1978)
Nilai Faktor Erodibilitas Tanah (K)
Kepekaan tanah terhadap erosivitas hujan dg
kondisi lahan bera tanpa olah tanah (P = 1), tanpa
tanaman (C = 1) , kemiringan lahan 9 % (S = 1)
dan panjang lereng 22,1 m (L = 1)

σ 𝐸𝑟𝑜𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 (𝐴)


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑒𝑟𝑜𝑑𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐾 =
σ 𝐸𝑟𝑜𝑠𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 (𝑅)

I. Rumus (Hammer, 1978)


2,713𝑀1,14 10−4 12 − 𝑎 + 3,25 𝑏 − 2 + 2,5 (𝑐 − 3)
𝐾=
100
M = Parameter ukuran butir : (% debu+ % pasir sangat halus) (100 -% liat), jika hanya fraksi
pasir, debu dan liat; % pasir sangat halus=1/3X % pasir
a = % bahan organik ; ( % C X 1,724)
b = Kode Struktur Tanah
Tipe Struktur Nilai
Remah Sangat Halus 1
Remah Halus 2
Sedang – Remah Kasar 3
Gumpal – Lempeng - Masif 4

c = Kode Permeabilitas Tanah

Kelas Permeabilitas cm/jam Nilai


Cepat > 25,4 1
Sedang – Cepat 12,7 – 25,4 2
Sedang 6,3 – 12,7 3
Sedang - Lambat 2,0 – 6,3 4
Lambat 0,5 – 2,0 5
Sangat Lambat < 0,5 6
II. Grafik Nomograf Indeks Faktor K
(Wischmeier, 1971 ; Arnoldus 1976)
Indeks Faktor Panjang Lereng (L)
& Kemiringan Lereng (S)

Panjang lereng 22,1m (Indeks Faktor L = 1)


Kemiringan lereng 9 % (Indeks Faktor S = 1)

Σ Erosi pd panjang lereng tertentu


Indeks Faktor L =
Σ Erosi pd panjang lereng 22,1 m

Σ Erosi pd kemiringan lereng tertentu


Indeks Faktor S =
Σ Erosi pd kemiringan lereng 9 %
I. Rumus
𝑚
𝐿𝑆 = (𝐿)22,1 . (0,065 + 0,045 𝑆 + 0,0065 𝑆 2

LS = Indeks faktor panjang & kemiringan lereng


L = Panjang lereng (m)
S = Kemiringan lereng (%)
m = Eksponensial menurut S

No. S (%) m
1 <1 0,2
2 1–3 0,3
3 3–5 0,4
4 >5 0,5

𝜆
𝐿𝑆 = . (1,38 + 0,965 𝑆 + 0,138 𝑆 2
100

LS = Nilai faktor panjang & kemiringan lereng


 = Panjang lereng sebenarnya (m)
S = Kemiringan lereng (%)
II. Grafik Nomograf Indeks Faktor LS
Indeks Faktor Pengelolaan Tanaman (C)
dan Tindakan Konservasi (P)

• Lahan tanpa tanaman (Indeks Faktor C = 1)


• Lahan tanpa tindakan konservasi (Indeks Faktor P = 1)

Σ Erosi pd lahan dg tanaman tertentu


Indeks Faktor C =
Σ Erosi pd lahan tanpa tanaman

Σ Erosi pd lahan dg tindakan konservasi tertentu


Indeks Faktor P =
Σ Erosi pd lahan tanpa tindakan konservasi
Nilai Faktor C Beberapa Pertanaman Tunggal
di Indonesia (Abdurachman dkk., 1981)
No. Jenis Vegetasi Nilai Faktor C
1 Rumput Brachiaria decumbens Th I 0,287
Rumput Brachiaria decumbens Th II 0,002
2 Kacang Tunggak 0,161
3 Sorghum 0,242
4 Kedelai 0,399
5 Sereh Wangi 0,434
6 Kacang Tanah 0,200
7 Padi Gogo 0,561
8 Padi Sawah 0,010
9 Kebun Campuran (Vegetasi Jarang) 0,495
10 Semak Tidak Terganggu 0,010
Lanjutan…
No. Jenis Vegetasi Nilai Faktor C

11 Semak Sebagian Berumput 0,10

Alang-alang Permanen 0,02


12
Alang-alang Dibakar Habis 0,70
Pohon Tanpa Semak 0,32
13
Pohon di Bawah Diolah 0,21
14 Hutan Tidak Terganggu 0,001

Albizzia dg Semak Campuran 0,012


15
Albizzia Tanpa Semak dan Serasah 1,0
Kentang Searah Lereng 1,0
16 Kentang Searah Kontur 0,35

17 Kapas + Tembakau *) 0,6


Lanjutan…

No. Jenis Vegetasi Nilai Faktor C

18 Savana & Padang Rumput *) 0,01

19 Hutan Rapat + Mulsa Tebal *) 0,001

20 Kopi, Coklat *) 0,3

21 Cover Crop *) 0,1

22 Tanpa Vegetasi 1,0

Pola Tanam Berurutan 0,498


23 Pola Tanam Tumpang Gilir + Mulsa 0,357

Pola Tanam Tumpang Gilir 0,588


Nilai Faktor C Beberapa Jenis Pertanaman
di Indonesia (Hamer, 1980)

No. Jenis Vegetasi Nilai Faktor C

1 Tanah Diberakan + Diolah Periodik 1,0


2 Sawah Beririgasi 0,01
3 Sawah Tadah Hujan 0,05
4 Tegalan 0,7
5 Ubi Kayu 0,8
6 Jagung 0,7
7 Kacang-kacangan 0,6
8 Kentang 0,4
9 Padi 0,5
10 Tebu 0,2
Lanjutan

No. Jenis Vegetasi Nilai Faktor C


11 Pisang 0,6
12 Sereh Wangi 0,4
13 Kopi + Cover Crop 0,2
14 Cabe + Jahe 0,9
Kebun Campuran
15 • Kerapatan Sedang 0,3
• Kerapatan Tinggi 0,5

16 Shifting Cultivation 0,4

Perkebunan dg Penutup Tanah Buruk


• Karet 0,8
17
• Teh 0,5
• Kelapa Sawit 0,5
Lanjutan
No. Jenis Vegetasi Nilai Faktor C
Hutan Alam Penuh Serasah 0,001
18
Hutan Alam Sedikit Serasah 0,005
Hutan Produksi Tebang Habis 0,5
19
Hutan Produksi Tebang Pilih 0,2
20 Belukar/Rumput 0,3
21 Kc. Tanah + Mulsa Jerami 4 ton/ha 0,049
22 Kc. Tanah + Mulsa Jerami 2 ton/ha 0,377
23 Padi + Mulsa Jerami 4 ton/ha 0,096
24 Ubi Kayu + Kedele 0,181
25 Ubi Kayu + Kc. Tanah 0,195
26 Padi + Kedele 0,417
27 Tumpang Gilir (Jagung – Padi - Singkong)
+ Mulsa Jerami 6 ton/ha 0,079
28 Rotasi (Padi – Jagung – Kc. Tanah)
Nilai Faktor P Beberapa Teknik
Konservasi Tanah (Dirjen. RRL, 1986)
No. Jenis Konservasi Tanah Nilai Faktor P
Teras Bangku Sempurna 0,04
1 Teras Bangku Sedang 0,15
Teras Bangku Buruk 0,35
2 Teras Tradisional 0,40
3 Field Pits/Hill Side Ditch 0,30
Contour Cultivation + Strip Cropping
(0-8%) 0,50
4 Contour Cultivation + Strip Cropping 0,75
(9-20%) 0,90
Contour Cultivation + Strip Cropping (>20%)
Mulsa Jerami 6 t/ha/th 0,30
5 Mulsa Jerami 3 t/ha/th 0,50
Mulsa Jerami 1 t/ha/th 0,80
Lanjutan…

No. Jenis Konservasi Tanah Nilai Faktor P

Padi Gogo - Kedelai + Mulsa Jerami 4 t/ha 0,193


6
Padi Gogo – Jagung + Mulsa Jerami 0,083
Jagung + Mulsa Jerami Padi 0,008
7
Jagung – Kc. Tanah – Kc. Hijau + Mulsa 0,014
Teras Gulud + Padi - Jagung 0,013
Teras Gulud + Ubi Kayu 0,063
8 Teras Gulud + Kacang Tanah – Kedelai 0,105
Teras Gulud + Sorgum – Sorgum 0,041
Teras Gulud +Jagung - Kc. Tanah + Mulsa 0,006
Teras Bangku +Jagung – Ubi Kayu – Kedelai 0,056
Teras Bangku + Sorghum – Sorghum 0,024
9
Teras Bangku Kc. Tanah - Kc. Tanah 0,09
Teras Bangku Tanpa Tanaman 0,039
Lanjutan…

No. Jenis Konservasi Tanah Nilai Faktor P

Teras Gulud + Sorghum – Sorghum 0.041


Teras Gulud + Padi – Jagung 0,013
10 Teras Gulud + Ubi Kayu 0,063
Teras Gulud + Kc. Tanah – Kedelai 0,105
Teras Gulud + Kc. Tanah + Mulsa 0,006

Strip Crotalaria – Sorgum – Sorgum 0,264


Strip Crotalaria – Kc.Tanah – Ubi Kayu 0,405
11 Strip Crotalaria – Padi Gogo – Kedelai 0,193
Strip Rumput – Padi Gogo 0,841

12 Contour Cultivation 1,0

13 Tanpa Tindakan Konservasi 1,0


Pedoman Penetapan Nilai T (Thomson, 1957)
Nilai T
No. Sifat Tanah dan Substratum
Ton/Ha/Th

1 Tanah Dangkal di Atas Batuan 1,12

2 Tanah Dalam di Atas Batuan 2,24

Tanah dg Sub-soil Padat, di Atas Sub-strata tdk


3 4,48
Terkonsolidasi

Tanah dg Sub- soil Permeabilitas Lambat, di


4 8,96
Atas Sub-strata tdk Terkonsolidasi

Tanah dg Sub- soil Permeabilitas Sedang, di


5 11,21
Atas Sub-strata tdk Terkonsolidasi

Tanah dg Sub-soil Permeabilitas Cepat, di Atas


6 13,45
sub-strata tdk Terkonsolidasi

Anda mungkin juga menyukai