Anda di halaman 1dari 4

Dari hasil penelitian di suatu daerah penelitian, terdapat 3 satuan peta lahan (SPL) dengan sifat-sifat

sbb :

Sifat tanah SPL 1 SPL 2 SPL 3 MSPL1 = (%debu+


%psr sgt
halus)*(100 -
%lempung)
Pasir (%) 25 40 25
Pasir sgt halus(%) 30 20 35
Debu (%) 15 30 25
Lempung (%) 30 10 15
BO (%) 5 (tinggi) 6 (sangat tinggi) 2 (rendah)
Permeabilitas 30 16 4
(cm/jam)
Struktur Granuler sangat Granuler halus Granuler sedang
halus sampai kasar
Panjang Lereng 22 18
rata-rata (m)
Kemiringan Lereng 26 17 14
rata-rata(%)
Penggunaan lahan Sawah Tanah Terbuka Kebun campuran
Tanpa Tanaman kerapatan sedang
Pengelolaan tanah Teras konstruksi Tanpa tindakan Teras kontruksi
sedang konservasi baik
Nilai T (ton/ha/th) 4 12 8
 Cari M = (% debu + % pasir sangat halus) x (100 - % lempung)
= (15+30) x (100-30)
= 45 x 70
= 3150
 a = persentase bahan organic/BO = 5
 b = kelas struktur tanah = granular sangat halus tabel struktur tanah kode = 1
 c = kelas permeabilitas tanah  30 cm/jam  table  KP cepat  kode = 1

Data Curah Hujan tahun 2011 – 2014 (dalam mm) adalah sebagai berikut :

Tahun 2011 2012 2013 2014


Januari 850 550 459 162
Febuari 550 525 328 220
Maret 410 425 177 336
April 160 242 242 120
Mei 59 96 142 95
Juni 47 52 73 78
Juli 67 19 233 48
Agustus 0 34 22 109
September 150 32 50 0
Oktober 175 138 132 60
November 220 80 167 273
Desember 250 396 426 178
JUMLAH

Hitunglah :

1. Prediksi erosi (ton/ha/tahun) rata-rata di daerah tersebut menggunakan model USLE


2. Hitung indeks Bahaya Erosi (IBE) daerah tersebut
3. Metode konservasi tanah apa yang baik dilakukan untuk mengurangi erosi di daerah tersebut
1. Mencari Indeks Erosivitas Tanah (IR)

Rumus Lenvain

Rumus Lenvain digunakan apabila hanya tersedia data curah hujan tahunan rata-rata. Rumusnya adalah
sebagai berikut : Rm = 2,21 m 1,36

Keterangan: Rm = erosivitas curah hujan bulanan (Rain)

m = curah hujan bulanan dalam cm

R = Σ m 12=1 (Rm)= jumlah Rm selama 12 bulan

2. Mencari Indeks Erodibilitas Tanah (K)

Sifat-sifat fisik tanah seperti tekstur, persentase bahan organik, struktur, dan permeabilitas sangat
berpengaruh pada erodibilitas tanah. Umumnya tanah dengan erodibilitas rendah mempunyai proporsi
pasir halus dan debu rendah, kandungan bahan organik yang tinggi, struktur yang baik dan tingkat
infiltrasi yang tinggi. Rumus K yang disesuaikan sebagai alternatif kedua selain menggunakan nomograf,
dapat juga digunakan rumus K yang disesuaikan (Hamer, 1981). Informasi yang dibutuhkan adalah %
debu, % pasir sangat halus dan % lempung, namun rumus ini disarankan tidak digunakan untuk tanah
dengan kandungan debu atau lempung yang tinggi (> 70%). Oleh karena itu disarankan agar
menggunakan rumus berikut ini

100 K = 1,292[2,1M1,14(10-4)(12-a)+3,25(b-2)+2,5(c-3)]

K = 1,292[2,1M1,14(10-4)(12-a)+3,25(b-2)+2,5(c-3)] / 100

Keterangan:

K = faktor erodibilitas tanah, dalam satuan SI (metrik) ton.ha.jam/(ha.MJ.mm)

a = persentase bahan organik

b = kelas struktur tanah (berdasarkan USDA Soil Survey Manual 1951)

c = kelas permeabilitas tanah (berdasarkan USDA Soil Survey Manual 1951)

M = (% debu + % pasir sangat halus) x (100 - % lempung)

Tabel Nilai Struktur Tanah

Kelas Struktur Tanah (ukuran diameter) Kode


Granuler sangat halus (<1mm) 1
Granuler halus (1 sampai 2 mm) 2
Granuler sedang sampai kasar (2 sampai 10mm) 3
Berbentuk block, blocky, plat, masif 4
Sumber : Arsyad (2006)

*Sumber Lain bisa menggunakan

Tabel Nilai Permebialitas Tanah

Kode Permeabilitas Kecepatan (cm/jam) Kode


Sangat lambat <0.5 6
Lambat 0.5 sampai 2.0 5
Lambat sampai sedang 2.0 sampai 6.3 4
Sedang 6.3 sampai 12.7 3
Sedang sampai cepat 12.7 sampai 25.4 2
Cepat >25.4 1
Sumber : Arsyad (2006)

*Sumber Lain bisa menggunakan


3. Mencari Panjang Lereng (L)

Jika besarnya panjang lereng telah diketahui, maka nilai faktor panjang lereng L dapat dihitung dengan
persamaan :

L = √ Lo/ 22

dengan L = nilai faktor panjang lereng (unit metrik)

Lo = panjang lereng (m)

L = √22/22 = √1 = 1

4. Mencari Nilai Kemiringan Lereng (S)

Nilai faktor kemiringan lereng (S) dapat dihitung dengan cara empiris dan estimasi (Eppink, 1979) yang
dinyatakan dalam bentuk persamaan berikut:

S = (s/9) 1,4

dengan s = kemiringan lereng (%)

S = (26/9) 1,4

S = … x 1,4

S = 4.04

5. Mencari Indeks Pengelolaan Tanaman (Nilai C) dan Konservasi Tanah (Nilai P)


a. Tabel Indeks Pengelolaan Tanaman (Nilai C)

Penggunaan Lahan Nilai C


Tanah  terbuka, tanpa tanaman 1,0
Hutan 0,001
Sawah 0,01
Tanah  kosong tak diolah 0,95
Tegalan 0,7
Ladang 0,4
Padang Rumput 0,3
Kebun Campuran, kerapatan
0,1
tinggi
Kebun Campuran, kerapatan
0,2
sedang
Kebun Campuran, kerapatan
0,5
rendah
Semak Belukar 0,3
Padi gogo – kedelai 0,55
Sorgum 0,95
Tanah kosong tak diolah 0,45
Talas 0,86
Ubi kayu + kacang tanah 0,26
Ubi kayu + jagung – kacang
0,45
tanah
Sorghum 0,242
Tambak 0.01
        Sumber: RTL-RLKT Departemen Kehutanan, 1995.

*Sumber Lain bisa menggunakan : Abdurrachman et al. (1984); Asdak (1995); dll

b. Tabel Indeks Konservasi Tanah (Nilai P)

No Tindakan khusus konservasi tanah Nilai P


1 Teras Bangku:
         Kontruksi baik 0.04
         Kontruksi sedang 0.15
         Kontruksi kurang baik 0.35
         Teras tradisional 0.40
2 Strip Tanaman Rumput Bahia 0.40
3 Pengelolaan tanah dan penanaman
menurut garis kontur:
         Kemiringan 0 -8%
         Kemiringan 9-20% 0.50
         Kemiringan lebih dari 20% 0.75
0.90
4 Tanpa tindakan konservasi 1.00

Sumber : Arsyad (2006)

Sumber Lain bisa menggunakan : Abdurrachman et al. (1984) ; Asdak (1995); dll

c. Tabel Indeks Bahaya Erosi

Kelas Bahaya
I <15
II <15-60
III 60-180
IV 180-480
V >480

JAWABAN

Rumus umum USLE

A=RxKxLxSxCxP

Anda mungkin juga menyukai