METODE PENELITIAN
Q=KIA
Q = Debit (m3/s)
K = Hydraulic Conductivity (m/hari)
I = Hydraulic Gradient (dh/dL)
A = Luas penampang akuifer
Gambar 3.1 Definisi garis aliran dan garis ekipotensial untuk aliran
di dalam lapisan tanah yang tembus air (permeable layer) Todd, D.K.
1980
Peta Flownet yang telah jadi merupakan dasar untuk mengetahui nilai debit
aliran permukaan Metode Darcy. Interval kontur merupakan luas
penampang akuifer (A).
8 – 15 4
15 – 25 6
>25 8
VI = indeks kerentanan
Rt = skor curah hujan Rw = bobot curah hujan
Tr = skor kemiringan lereng Tw = bobot kemiringanlereng
Lt = skor penggunaan lahan Lw = bobot penggunaanlahan
Keterangan:
E = Emisi
R = Tingkat aktivitas (jumlah energi yang diproses)
FE = Faktor emisi, dengan asumsi tanpa pengendalian
C = Efisiensi peralatan pengendalian (%)
C = 0 (jika tidak terpasang peralatan pengendalian)
Keterangan :
Daya Listrik = KWh
Faktor emisi listrik = 0,741 ton CO2/MWh
c. Emisi Kendaraan
Beban emisi kendaraan diperhitungkan dengan pendekatan
penggunaan jenis bahan bakar dan banyaknya konsumsi bahan bakar
setiap kendaraan yang digunakan untuk setiap KK dalam satu hari dan
diakumulasikan dalam satu bulan di segmen 5. Persamaan perhitungan
beban nilai emisi kendaraan adalah,
(IPCC, 2006)
Keterangan :
THI = Indeks Kenyamanan (oC)
H = Kelembaban
T = Suhu Udara (oC)
Nilai indeks kenyamanan diklasifikasikan berdasarkan batas
kenyamanan menggunakan selang kenyamanan berdasarkan Nieuwolt
(1977) dan Emmanuel (2005) yang dimodifikasi untuk iklim tropis
(Effendy, 2007), yaitu
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑢𝑟𝑖𝑑
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐺𝑢𝑟𝑢
(𝑋𝑖−𝑋)
Z-score = 𝑆𝑑
Dimana:
Sd = standar deviasi
Indeks Indeks
Tipe
Tipe Lingkungan Lingkungan
Keserasian
Sosial Alami
I Serasi Z-score + Z-score +
II Tidak Serasi Z-score - Z-score +
III Tidak Serasi Z-score + Z-score -
IV Sangat Tidak Z-score - Z-score -
Serasi
Sumber: Muta’ali, 2012
No Parameter Variabel
I. LINGKUNGAN SOSIAL
1. Tingkat Pendidikan (1) Rata-rata lama
sekolah
(2) Fasilitas pendidikan
(3) Rasio murid dan
fasilitas pendidikan
2. Tingkat Kesehatan (1) Rasio penduduk dan
fasilitas kesehatan
3. Tingkat Sosial Ekonomi (1) Jumlah penduduk
miskin
(2) Jumlah penduduk
yang bekerja diluar
sektor pertanian
II. LINGKUNAGN ALAMI
A. Potensi Sumberdaya Lahan (1) Kemiringan lereng
(2) Luas lahan (Ha)
(3) Jenis batuan
(4) Jenis tanah
(5) Curah hujan
(mm/tahun)
(6) Luas sawah (Ha)
B. Potensi Sumberdaya Air
1. Potensi Air Permukaan (1) Curah hujan
(mm/tahun)
(2) Jumlah sungai
2. Potensi Airtanah (1) Kedalaman airtanah
(m)
(2) Daya Hantar Listrik
(DHL)
Sumber: Muta’ali, 2012
3.4 Metode Analisis Data
3.4.1 Analisis Ketersediaan Airtanah (Debit Aliran Metode Darcy)
Penentuan Penentuan
Discharge area Recharge area
Perhitungan
Q= K x I x A
Analisis hasil
perhitungan
Peta Potensi
Ketersediaan Airtanah
segmen 5 DAS Bedog
Keterangan:
Gambar 3.4 Diagram alir ketersediaan airtanah (debit metode Darcy) segmen 5 DAS
Bedog
3.4.2 Analisis Kualitas Airtanah
3.4.2.1 Kerentanan Pencemaran Airtanah
Overlay menggunakan
Software ArcGIS
Peta kerentanan
pencemaran airtanah
segmen 5 DAS Bedog
Keterangan:
Keterangan:
Gambar 3.6 Diagram alir kualitas air permukaan segmen 5 DAS Bedog
b. Kerentanan Pencemaran Air Permukaan
Klasifikasi Indeks
kerentanan pencemaran air
permukaan di DAS Bedog
Peta Kerentanan
Pencemaran Air Permukaan
segmen 5 DAS Bedog
Keterangan:
Gambar 3.7 Diagram alir kerentanan air permukaan segmen 5 DAS Bedog
3.4.4 Analisis Kualitas Lahan
a. Kerawanan Longsor
Overlay
Klasifikasi tingkat
kerawanan longsor di DAS
Bedog
Keterangan:
Penaksiran Kandungan
biomassa : Persamaan
Allometrik
Pendekatan
Faktor Emisi CO2
Keterangan:
Gambar 3.9 Diagram alir Emisi Rumah Tangga dan Serapan Karbon
Keterangan:
Lingkungan Sosial
Segmen 5 DAS Bedog
Data Sekunder
Data Primer
Permasalahan
Sosial Segmen 5
DAS Bedog
Keterangan:
Gambar 3.11 Diagram alir Kondisi Lingkungan Sosial segmen 5 DAS Bedog
3.4.7 Metode Analisis Pengelolaan Lingkungan
Lingkungan Lingkungan
Fisik Sosial
Pengolahan data
hasil lapangan dan
studi pustaka
Perhitungan Permasalahan
Z-Skor Lingkungan segmen 5
DAS Bedog
Keserasian Lingkungan
Fisik dan Sosial Matriks penilaian
lingkungan segmen 5
DAS Bedog
Rekomendasi Pengelolaan
Lingkungan Berbasis Masyarakat
Keterangan:
Input Proses Output
Gambar 3.12 Diagram alir Analisis Pengelolaan Lingkungan segmen 5 DAS
Bedog
Daftar Pustaka
Effendy, S. (2007). Keterkaitan Ruang Terbuka Hijau dengan Urban Heat Island
Wilayah Jabodetabek. Disertasi. Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor.
Nurkholis, A., Widyaningsih, Y., Rahma, A. D., Suci, A., Abdillah, A., Wangge, G.
A., Widiastuti, A. S., Maretya, D. A. 2016. Analisis Kerentanan Air Permukaan
DAS Sembung, Kabupaten Sleman, DIY.
http://doi.org/10.17605/OSF.IO/K54BE
Puslitbang Lemigas. 2014. Kajian Perhitungan Faktor Emisi Lokal pada Jenis Bahan
Bakar Minyak. Dipresentasikan pada Seminar Nasional Faktor Emisi CO2.
Bandung. Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM.
Republik Indonesia. 2008. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4586);