Klasifikasi Anbalagan adalah klasifikasi yang dibuat oleh Anbalagan
yang berupa landslide hazard zonation atau LHZ (metodologi untuk mengurutkan perbedaan bagian area berdasarkan derajat potensi bencana dari longsor). Klasifikasi ini memberikan jenis faktor yang menjadi penyebab dari longsoran. Teknik pemodelan potensi longsoran LHEF yang digunakan Anbalagan merangkum 6 faktor, yaitu litologi dan jenis tanah, kemiringan lereng, relief relative, topografi, tutupan lahan dan kebasahan lahan. Selain itu, ada bobot yang diberikan kepada tiap kelas faktor, pengelasan zona- zona potensi dilakukan menggunakan Jumlah Ramalan Bencana (TEHD).
Tabel 1. Skema pengkelasan faktor kerawanan terhadap longsoran
(LHEF) pada Metode Anbalagan (1992). Deskripsi Faktor Kategori Nilai Kuarsit dan batu gamping 0,2 Granit dan gabro 0,3 Gneiss 0,4 Batuan sedimen dominan batupasir tersemen dengan baik 1 Batuan sedimen dominan batupasir Litologi tidak tersemen dengan baik 1,3 Sabak dan filit 1,2 Sekis 1,3 Serpih berselingan dengan batulempung 1,8 Serpih, filit dan sekis yang sudah lapuk 2 < 15 0,5 16 - 25 0,8 Kemiringan lereng 26 - 35 1,2 36 - 45 1,7 > 45 2 0 - 100 m 0,3 Relief relatif 100 - 300 m 0,6 > 300 m 1 Tutupan lahan Tanah pertaniandan pemukiman datar 0,65 Area tertutup hutan lebat 0,8 Area tertutup tumbuhan tidak terlalu 1,2 lebat Area jarang tertutup tumbuhan 1,5 Lahan gundul 2 Kering 0 Lembab 0,2 Kebasahan lahan Basah 0,5 Merembes 0,8 Mengalir 1
Tabel 2. Skema pengkelasan nilai jumlah estimasi bahaya longsoran (TEHD)
pada Metode Anbalagan (1992) Nilai TEHD Pembagian zona Kerawanan sangat < 3,5 rendah 3,5 - 5,0 Kerawanan rendah 5,1 - 6,0 Kerawanan sedang 6,1 - 7,5 Kerawanan tinggi Kerawanan sangat > 7,5 tinggi
Klasifikasi Anbalagan. 2012.
https://www.scribd.com/doc/258679714/klasifikasi-anbalagan (diakses 24 April 2016)