Anda di halaman 1dari 8

TABEL- TABEL DIBAWAH INI CONTOH EVALUASI LAHAN

TABEL KRITERIA DAN PARAMETER UNTUK PERMUKIMAN

NO KRITERIA PERMUKIMAN PARAMETER

* Kemiringan Lereng
1 Geomorfologi
* Panjang Lereng

* Jenis Batuan
2 Batuan
* Kekerasan Batuan

3 Struktur Geologi * Jenis Struktur

* Jenis Tanah

4 Tanah * Tekstur

* Ketebalan tanah

* Drainase

* Air permukaan

5 Hidgrologi * Kedalaman air tanah

* Kualitas

* Kuantitas

* Jenis
6 Bahan Galian
* Manfaat bagi penduduk

* Lokasi dari jalan

7 Penggunaan Lahan * Sekarang

* Gerakan masa batuan


8 Rawan Bancana
* Banjir

9 Kependudukan * Kepadatan

Kriteria dan Kelas Kemiringan Lereng untuk Permukiman


NO KEMIRINGAN LERENG KRITERIA NILAI
1 0-5% Datar 5
2 5 - 10 % Landai 4
3 10 - 15 % Miring 3
4 15 - 30 % Agak Curam 2
5 > 30 % Curam - sangat curam 1
Sumber : Mabbery, 1972; Klasifikasi Nichols dan Eamunason, 1975; Van Zuidam, modifikasi

1
Kriteria Kekerasan Batuan
NO KRITERIA KEKERASAN BATUAN KELAS NILAI
1 Tidak pecah oleh pukulan keras palu geologi Sangat baik 5
2 Sukar pecah oleh pukulan keras palu geologi Baik 4
3 Pecah oleh pukulan lemah palu geologi Sedang 3
4 Mudah pecah oleh pukulan palu geologi Jelek 2
5 Mudah pecah dengan tangan Sangat jelek 1
Sumber : Suprapo dibyosaputro dan Sunarto,1990

Klasifikasi dan nilai skor faktor jenis tanah menurut kepekaan terhadap erosi
NO JENIS TANAH NILAI
1 Aluvial; Tanah Glei; Palnosol; Hidromorf 5
kelabu; Lateritik
2 Latosol 4
3 Brow Forest Soil; Mediteran; Non Cale 3
4 Andosol; Laterik; Grumosol; Podsolik 2
5 Litosol; Regosol; Organosol 1
Sumber: Pedoman Penyusun Pola RLKT, Ditjer. RRL Departemen Kehutanan, 1986
(modifikasi)

Kriteria dan Kelas Ketebalan tanah untuk lokasi permukiman


NO KETEBALAN TANAH ( cm) KRITERIA KELAS NILAI
1 > 90 Sangat tebal Sangat baik 5
2 60 - 90 Tebal Baik 4
3 30 - 60 Sedang Sedang 3
4 20 - 30 Tipis Jelek 2
5 < 20 Sangat tipis Sangat Jelek 1
Sumber : Departemen Kehutanan, Dirjen Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan,1994.

Kriteria dan kelas Kedalaman Muka Air Tanah untuk permukiman.


NO KRITERIA KEDALAMAN MUKA AIR TANAH (m) KELAS NILAI
1 0,5 – 5 Dangkal Sangat baik 5
2 5 – 10 Sedang Baik 4
3 10 – 20 Dalam Sedang 3
4 > 20 Sangat dalam Jelek 2
5 0 - 0,5 atau daerah berawa Sangat dangkal Sangat jelek 1
Sumber : FAO (1973) dengan penyempurnaan

2
Parameter Mineral Ekonomis
NO PARAMETER/UNSUR KRITERIA NILAI
1 Mineral Ekonomis Mineral golongan Strategis 5
2 Mineral golongan Vital 4
3 Mineral golongan C Ekonomis 3
4 Mineral golongan C 2
5 Tidak ada bahan galian 1
Sumber : Zuidam and Zuidam-Cancelado,1975

Kriteria dan Kelas tingkat gerakan massa tanah dan/atau batuan.


NO KRITERIA TINGKAT KERAWANAN GERAKAN KELAS NILAI
MASSA TANAH DAN/ATAU BATUAN
1 Tingkat kerawanan gerakan massa tanah dan/atau Sangat baik 5
batuan sangat rendah
2 Tingkat kerawanan gerakan massa tanah dan/atau Baik 4
batuan rendah
3 Tingkat kerawanan gerakan massa tanah dan/atau Sedang 3
batuan sedang
4 Tingkat kerawanan gerakan massa tanah dan/atau Jelek 2
batuan tinggi
5 Tingkat kerawanan gerakan massa tanah dan/atau Sangat jelek 1
batuan sangat tinggi
Sumber : Sunarto dan Suratman, 1991.

Kriteria Bahaya Banjir


Kriteria Kelas Nilai
Tinggi (cm) F.0 (bebas) Sangat Baik 5

Durasi <25 25-50 50-75 >75


<2 hari F.1.1 F.2.1 F.3.1 F.4.1 F.1.1;F.2.1;F.3.1 Baik 4

2-7 hari F.1.2 F.2.2 F.3.2 F.4.2 F.1.2;F.2.2;F.3.2;F.4.1 Sedang 3

1-2 minggu F.1.3 F.2.3 F.3.3 F.4.3 F.1.3;f.2.3;F.3.3 Jelek 2


>2 minggu F.1.4 F.2.4 F.3.4 F.4.4 F.4.3;F.4.4 Sangat Jelek 1

Sumber : Land Resources Evaluation Planing Project (LREPP), 1922.


Keterangan : F : Flooding (banjir)

3
Kategori Kepadatan Penduduk
NO JUMLAH JIWA/HA KATEGORI NILAI
1 5 – 15 Sangat jarang 5
2 16 – 50 Jarang 4
3 51 – 175 Sedang 3
4 176 – 250 Padat 2
5 >250 Sangat padat 1
Sumber : de Chiara, 1978 (dalam Koestomo, 1990)

Cara Analisa
Urut-urutan kerja dalam analisis dilakukan enam tahap, yaitu :
Pertama, dilakukan pemerian dan dikelompokan dari masing-masing komponen, unsur
dan parameter sesuai dengan karakteristik serta dipisahkan.
Kedua, dilakukan tumpang susun semua peta tematik yang dibuat sehingga dperoleh
satuan geologi lingkungan, di buat diberi kode untuk setiap satuan lahan yang berbeda.
Ketiga, dilaksanakan penilaian kualitas (rating) dan penilaian kepentingan (weihgting)
disesuaikan peruntukan ruang. Nilai kualitas digunakan angka 1 sampai dengan 5, angka 1
menunjukkan nilai kulitas jelek dan makin besar angkanya makin tinggi nilainya kualitasnya.
Untuk nilai kepentingan juga digunakan angka 1 sampai dengan 5, angka 1 menunjukkan nilai
tidak penting dan angka terbesar menunjukkan nilai sangat penting.
Keempat, dilakukan penilaian potensi fisik lahan tiap satuan wilayah geologi lingkungan
dengan jalan nilai kualitas dikalikan dengan nilai kepentingan, jumlah hasil perkalian
menggambarkan potensi fisik lahan daerah penelitian. Bila nilainya besar berarti daya
dukungnya besar dan sebaliknya apabila nilainya kecil menunjukkan daya dukungnya kecil.
Kelima, dengan diketahui jumlah nilai kualitas seluruh komponen di masing-masing
wilayah geologi tata lingkungan, dibuat peta geologi tata lingkungan untuk pemukiman. Untuk
menghitung nilai parameter untuk daerah pemukiman dengan menggunakan rumus :

NT  NR
X
5

Keterangan :
NT = Jumlah nilai tertinggi dari seluruh komponen
NR = Jumlah nilai terendah dari seluruh komponen
5 = Jumlah kategori / kelas
X = Interval kelas

4
TABEL PERHITUNGAN NILAI DAYA DUKUNG
JML.
NO PARAMETER KOMP. NK NILAI MAKSIMAL NILAI MINIMAL
1 GEOMORFOLOGI 2 4 2 X 5 X 4 = 40 2X1X4=8
2 BATUAN 2 3 2 X 5 X 3 = 45 2X1X3=6
3 STR. GEOLOGI 1 4 1 X 5 X 4 = 20 1X1X4=4
4 TANAH 4 4 4 X 5 X 4 = 80 4 X 1 X 4 = 16
5 HIDROLOGI 4 5 4 X 5 X 5 = 100 4 X 1 X 5 = 20
6 BAHAN GALIAN 3 3 3 X 5 X 3 = 45 3X1X3=9
7 PENGG. LAHAN 1 4 1 X 5 X 4 = 20 1X1X4=4
RAWAN
8 BENCANA 2 4 2 X 5 X 4 = 40 2X1X4=8
9 KEPENDUDUKAN 1 5 1 X 5 X 5 = 25 1X1X5=5
JUMLAH 20 415 80

Tabel Kriteria pembeda nilai potensi fisik lahan

PERUNTUKAN POTENSI FISIK LAHAN (DAYA DUKUNG GEOLOGI)


RUANG SANGAT RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT
RENDAH TINGGI

PERMUKIMAN 88 – 158 159 -229 230 - 300 301 - 371 372 - 442

5
TABEL PENGHARKATAN POTENSI FISIK LAHAN

PERUNTUKAN SL 1 SL 2 SL 3 SL 4
KOMPONEN / UNSUR A B C A B C A B C A B C
GEOMORFOLOGI 5 5 5 5
1. Bentuk Lahan 4 20 3 15 2 10 3 15

6
2. Sudut lereng (%) 4 20 4 20 4 20 4 20
3. Panjang lereng 2 10 4 20 4 20 2 10
BATUAN 4 4 4 4
4. Macam batuan 5 20 5 20 4 16 4 16
5. Kekerasan 2 8 2 8 2 8 2 8
STRUKTUR GEOLOGI 5 5 5 5
6. Jenis struktur 2 10 4 20 2 10 3 15
TANAH 4 4 4 4
7. Jenis tanah 5 20 5 20 5 20 5 20
8. Tekstur 2 8 2 8 2 8 2 8
9. Jeluk Tanah 2 8 2 8 2 8 2 8
10. Drainase 2 8 2 8 3 12 3 12
HIDROLOGI 5 5 5 5
11. Air permukaan 3 15 3 15 3 15 3 15
12. Kedalaman air tanah 2 10 2 10 3 15 3 15
13. Kualitas 2 10 2 10 3 15 3 15
14. Kuantitas 3 15 3 15 3 15 3 15
BAHAN GALIAN 3 3 3 3
15. Jenis bahan galian 3 9 3 9 3 9 4 12
16. Manfaat pada penduduk 2 6 2 6 3 12 4 12
17. Lokasi dari jalan 2 6 2 6 3 12 4 12
PENGGUNAAN LAHAN 5 5 5 5
18. Penggunaan sekarang 4 20 4 20 5 25 5 25
RAWAN BENCANA 5 5 5 5
19. Banjir 3 15 2 10 3 15 3 15
20. Longsor 4 20 4 20 4 20 4 20
KEPENDUDUKAN 5 5 5 5
21. Kepadatan penduduk 5 25 5 25 5 25 5 25

JUMLAH NILAI 283 293 310 313

7
LANGKAH KERJA

1. Plot peta pada kalkir yang berhubungan denga Evaluasi kesesuaian Lahan yang kalian
dapat
2. Overlay semua peta yang berhubungan menjadi peta satuan lahan potensi fisik
3. Beri kode peta satuan lahan potensi fisik
4. Cari nilai maksimum dan minimum nilai daya dukung seperti contoh tabel
5. Buat tabel Kriteria kelas pembeda nilai potensi fisik lahan
6. Buat tabel pembobotan nilai didapat dari
C=AxB
Keterangan : A = Nilai Kualitas
B = Nilai Kepentingan
C = Nilai Potensi Fisik Lahan
7. Setelah nilai potensi fisik didapat, masukkan pada tabel Kriteria kelas pembeda nilai
potensi fisik lahan
8. Dari data tabel kriteria kelas pembeda nilai potensi fisik lahan dibuat peta evaluasi
kesesuaian lahan

Anda mungkin juga menyukai