Anda di halaman 1dari 11

Kimia Dasar

Pertemuan VI

Stoikiometri
(Bagian I)

Program Studi Teknik Mesin


Fakultas Sains dan Teknik
Universitas Nusa Cendana
KONSEP MOL
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani Stoicheion = unsur dan metron = mengukur sehingga
stoikiometri merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan bentuk kuantitatif dari reaksi dan
senyawa kimia.
Pada sistem SI, mol merupakan banyaknya suatu zat yang mengandung entitas dasar (atom, molekul
atau partikel lain) sebanyak jumlah atom yang terdapat dalam tepat 12 gram (atau 0,012 kg) isotop
karbon -12.

Jumlah partikel dalam 1 mol zat yaitu: 1 mol zat = 6,02 x 1023 partikel. Angka ini disebut bilangan
Avogadro (NA = 6,02 x 1023), yaitu angka yang menunjukan jumlah partikel dalam 1 mol zat.

1 mol atom C-12 = 12 gram


1 mol zat = 6,02 x 1023 partikel

Massa dari C-12 adalah massa molar (Ar / Mr) merupakan massa (dalam gram atau kg) dari 1 mol
entitas zat.
Contoh 1. Mengubah gram ke mol Contoh 2. Mengubah mol ke gram
Berapa mol silikon (Si) yang terdapat dalam Berapa gram tembaga (Cu) terdapat dalam
30,5 gram Si? Silikon adalah suatu unsur 2,55 mol Cu? (Ar Cu = 63,5 gram).
yang dipakai untuk pembuatan transistor.
(Massa molar Ar Si = 28,1 gram). Jawaban:

Jawaban:
Contoh 3. Pemakaian hubungan mol Contoh 4. Pemakaian hubungan mol dan massa
Berapa banyak mol Ca diperlukan untuk Berapa gram Ca harus bereaksi dengan 41,5
bereaksi dengan 2,5 mol Cl agar gram Cl untuk menghasilkan CaCl2?
menghasilkan senyawa CaCl2 (Kalsium
klorida)? Unsur ini dipakai untuk Jawaban:
melelehkan es pada jalan-jalan ketika
musim dingin.

Jawaban:
Contoh 5. Mengubah gram ke jumlah partikel Contoh 6. Mengubah jumlah partikel ke gram
Belerang (S) adalah unsur non logam. Adanya Perak (Ag) adalah logam beharga yang biasanya
sulfur dalam batubara mengakibatkan terjadinya digunakan untuk perhiasan. Berapakah massa
fenomena hujan asam. Berapakah jumlah atom (dalam gram) satu atom Ag?
yang ada di dalam 16,3 gram S?
Jawaban:
Jawaban:
KEMOLARAN
Banyak zat kimia yang terdapat di laboratorium atau dipasaran tidak dalam keadaan murni, tetapi
berupa larutan HCl, H2SO4 dan larutan HNO3. Jumlah mol zat dalam larutan bergantung pada
konsentrasi dan volumenya. Satuan konsentrasi yang paling umum dipakai adalah: molaritas (M)
atau konsentrasi molar.
Molaritas (M) adalah jumlah mol saat zat terlarut dalam larutan dibagi dengan volume larutan
yang ditentukan dalam liter.

Jadi, 1,46 molar larutan glukosa (C6H12O6) dituliskan sebagai C6H12O6 1,46M, artinya
mengandung 1,46 mol zat terlarut C6H12O6 dalam 1 liter larutan.
Prosedur pembuatan larutan yang konsentrasinya diketahui:
a) Zat terlarut ditimbang dengan tepat, dan dimasukkan kedalam labu takar
b) Air ditambahkan kedalam labu
c) Labu digoyangkan dan diputar untuk melarutkan zat terlarut
d) Setelah itu air ditambah lagi menggunakan pipet tetes dengan berhati-hati, sehingga
volumenya sampai tanda garis yang mengelilingi leher labu tersebut
e) Labu ditutup dan kemudian dikocok agar larutan menjadi homogen

Pembuatan larutan dengan molaritas tertentu


Contoh 1. Perhitungan Molaritas Suatu Larutan Contoh 2. Perhitungan volume suatu larutan yang
Hitunglah kemolaran 2 gram NaOH dalam 2 liter mengandung sejumlah zat terlarut yang diketahui
larutan! Hitunglah volume larutan dalam mililiter yang dibutuhkan
untuk membuat 2,14 gram natrium klorida NaCl dari 0,27
Jawaban: M larutan!

Jawaban: 1 mol NaCl = Ar Na + Ar Cl = 23 + 35,5


= 58,5 gram NaCl …(1)

= 0,15 Liter = 150 mL


Contoh 3. Perhitungan jumlah zat terlarut dalam larutan yang diketahui molaritasnya.
Berapa gram perak nitrat AgNO3 yang dibutuhkan untuk membuat 500 mL larutan
AgNO3 0,3 M?

Jawaban:
PENGENCERAN
Larutan pekat lebih sering disimpan sebagai “stok”. Kita sering mengencerkan larutan pekat
sebelum bekerja. Prosedur untuk penyiapan larutan yang kurang pekat dari larutan yang lebih
pekat disebut pengenceran (dilution).

Pembuatan larutan dengan cara pengenceran:


a. Larutan pekat yang tesedia adalah larutan KMnO4 1,00 M
b. Kita ingin membuat 1 liter larutan KMnO4 0,400 M
c. KMnO4 1 M mengandung 1 mol zat terlarut dalam 1 Liter atau 1000 mL larutan KMnO4
d. Maka KMnO4 0,4 M mengandung 0,4 mol zat terlarut dalm 400 mL larutan KMnO4 . (0,4 x
1000 mL = 400 mL)
e. Dengan demikian kita harus mengambil 400 mL larutan KMnO4 1 M dan mengencerkan
sampai 1000 mL dengan menambahkan air.
Dalam proses pengenceran, penambahan lebih banyak pelarut kedalam larutan “stok” akan
mengurangi konsentrasi larutan tanpa mengubah jumlah mol zat terlarut dalam larutan.
Mol zat terlarut sebelum pengenceran = mol zat terlarut setelah pengenceran. Karena semua berasal
dari larutan stok awal, kita dapat menyimpulkan bahwa:

Mawal Vawal = Makhir Vakhir

Mawal > Mawal dan Vawal > Vawal

Dengan: Mawal dan Mawal adalah konsentrasi


Vawal dan Vawal adalah volume, satuannya harus sama

Contoh: Buatlah 1,5 Liter H2SO4 0,9 M dari larutan H2SO4 pekat (18M)
Jawaban: Mawal Vawal = Makhir Vakhir
18 M x Vawal = 0,9 M x 1,5 L
Vawal = 0,075 L

Anda mungkin juga menyukai