Anda di halaman 1dari 3

Science Department Of Chandra Kusuma School

IPA Class IX Modul


Teacher: Mr. Fahri & Mr. Bonar

Energi Listrik
Energi atau tenaga adalah kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha atau kerja. Menurut hukum
kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Ini berarti bahwa energi hanya
dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain. Contoh energi listrik berubah ke energi panas,
cahaya, gerak, dan bunyi. Tentu tidak ada hal yang ideal dari perubahan satu bentuk energi ke bentuk energi
yang lain, hal ini disebabkan dalam satu perubahan tidak hanya satu wujud perubahan namun diikuti oleh
perubahan yang lain, misal saat energi listrik berubah ke energi cahaya, juga akan diikuti oleh perubahan
energi panas.
Apabila di dalam sebuah rangkaian diberi beda potensial V sehingga mengalirkan muatan listrik sejumlah Q
dan arus listrik sebesar I, maka energi listrik yang diperlukan,
W = Q V dengan Q = I t
W adalah energi dalam satuan joule, di mana 1 joule adalah energi diperlukan untuk memindahkan satu
muatan sebesar 1 coulomb dengan beda potensial 1 volt. Sehingga 1 joule = coulomb × volt. Sedangkan
muatan per satuan waktu adalah kuat arus yang mengalir maka energi listrik dapat ditulis,
W=VIt
Berkaitan dengan yaitu hukum Ohm, maka dapat ditulis kembali,
W = I R I t atau W = I2 R t atau V2
W= t
R

Dari persamaan-persamaan menunjukkan bahwa besarnya energi listrik tergantung pada muatan, beda
potensial, arus listrik, hambatan, dan waktu. Semakin besar muatan, kuat arus, beda potensial dan waktu,
semakin besar pula energinya. Sedang untuk hambatan, semakin besar hambatan, energi semakin kecil.
Contoh soal
Sebuah alat pemanas listrik bertegangan 220 volt dan padanya mengalir arus listrik 2 ampere. Jika alat
pemanas tersebut dipakai selama 2 jam, berapa energi yang ditimbulkan oleh alat tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: V = 220 volt Jawab : W =VIt
I =2A = 220 volt x 2 A x 7200 s
T = 2 jam = 3168000 joule = 3168 × 103
= 2 × 3600 sekon joule
= 7200 sekon = 3,168 × 106 joule
Ditanya: W 6= . . . . joule?

Daya Listrik
Sebuah penghantar yang diberi beda potensial V, kuat arus I, dalam waktu t, berdasarkan persamaan ketiga
variabel tersebut merupakan bagian dari konsep usaha atau energi listrik. Usaha yang dilakukan dalam satuan
waktu disebut daya, P. Oleh karena itu, persamaan daya listrik dapat ditulis sebagai,
W
P= =V × I
t
Daya listrik merupakan bagian dari besarnya beda potensial, kuat arus, hambatan dan waktu. Satuan
daya adalah joule/sekon atau volt × ampere atau lebih umum disebut watt, karena watt merupakan
satuan Sistem Internasional. Joule merupakan satuan Sistem Internasional energi listrik, tetapi dalam
kehidupan sehari-hari energi listrik biasa dinyatakan dalam satuan kWh (kilowatt-hour) atau kilowatt-jam, dan
dapat ditulis
W=Pt

Persamaan di atas adalah energi listrik yang dinyatakan dalam satuan watt sekon. Bagaimana
kalau dinyatakan kilowatt-jam, maka yang perlu diperhatikan adalah, 1 kilowatt = 1000 watt dengan
−3 1 jam
t selama 1 jam = 3600 sekon. 1 joule = watt sekon,sehingga, 1 joule=10 kilowatt
3600
10−3 10−5
1 joule= = kWh=0,028 ×10−5 kWh atau 1 kWh=3,6 ×10 6 joule
36 × 10 2
36
Harga langganan listrik didasarkan pada banyak energi listrik yang digunakan oleh pelanggan listrik tersebut.
Banyaknya energi dinyatakan dalam satuan kilowattjam. Alat ukur untuk menentukan besarnya energi listrik
yang digunakan disebut kWhmeter. Alat ini biasanya dipasang di rumah-rumah atau bangunan yang
memanfaatkan energi listrik.
Misalnya:
Sebuah rumah menggunakan lampu pijar listrik yang bertuliskan 220 V, 40 W. Ini berarti lampu menyala
dengan baik pada tegangan 220 V dan daya yang digunakan adalah 40 W. Artinya setiap detik lampu tersebut
menggunakan energi listrik sebesar 40 joule. Apabila lampu dinyalakan selama 24 jam dan 1 kWh harganya Rp
100,00, maka untuk menentukan pembayaran listrik selama 24 jam tersebut sebagai berkut: Daya lampu 40 W
atau 0,040 kW, jika dinyalakan selama 24 jam, maka energi listrik yang dipakai adalah
0,040 kW × 24 jam = 0,960 kWh.
Jadi, harga yang harus dibayar adalah 0,960 kWh × Rp 100,00/kWh = Rp 96,00
Contoh soal
Pada sebuah lampu pijar bertuliskan 220 V/ 100 W. Jika lampu dipasang pada beda tegangan 220 volt selama
sepuluh sekon. Tentukan energi listrik yang digunakan oleh lampu!
Penyelesaian:
Diketahui : V = 220 V sesuai dengan Jawab : W =Pt
yang tertulis pada lampu = 100 W × 10 s
= 100 W = 1000 joule
P = 10 sekon
t =....?
Ditanya : W
Penghitungan Pemakaian Energi Listrik Di Rumah
Meteran yang dipakai sebagai pengukur energi yang dipakai dirumah, diukur dengan satuan kilowatt-hour
(disingkat kWh). Angka yang ditunjukkan oleh meteran inilah yang dipakai sebagai dasar pembayaran rekening
listrik di rumah. Karena satuan daya P adalah watt dan satuan waktu t adalah sekon, maka satuan usaha atau
energi adalah watt-sekon atau Ws. Satuan ini dianggap terlalu kecil dalam pengukuran pemakaian listrik
sehari-hari. Untuk itu, perlu ditentukan satuan yang lebih besar yaitu watt-jam atau watt hour atau Wh.
1 Wh = 3600 Ws
Meteran dirumahmu memakai satuan kilowatt-jam atau kilowatt-hour (kWh).
1 kWh =1000 x 3600 Ws = 3,6 x 106W s = 3,6 x 106 joule
Cobalah kamu periksa kartu rekening pembayaran listrik di rumah. Di sana akan terdapat kolom yang
menunjukkan posisi meteran bulan yang lalu, dan posisi meteran bulan ini. Misalnya posisi meteran bulan lalu
55 341 kWh dan posisi meteran bulan ini 55 439 kWh. Berarti selama sebulan keluargamu telah memakai
energi listrik sebesar 55 439 – 55 341 = 98 kWh.
Contoh soal:
Sebuah keluarga berlangganan listrik PLN. Pada rumah tersebut terdapat 2 lampu TL 20 watt yang menyala 5
jam tiap hari, 5 buah lampu pijar 25 watt yang menyala 6 jam tiap hari, sebuah setrika listrik 250 watt yang
menyala 2 jam tiap hari, sebuah televisi 200 watt yang menyala 10 jam tiap hari, dan kipas angin 10 watt yang
menyala 4 jam tiap hari. Tarif listrik adalah Rp 250,- tiap kWh, dan bea beban tetap adalah Rp 3.500,- tiap
bulan. Berapa rekening yang darus dibayar oleh keluarga tersebut dalam 1 bulan?
Jawab:
Pemakaian energi PLN oleh alat-alat dihitung sebagai berikut :
Lampu tabung : Televisi : Tarif listrik per kWh Rp 250,-
2 x 20 W x 5 jam x 30 = 6000 Wh = 1 x 200 W x 10 jam x 30 = 60000 Bea beban tetap per bulan
6 kWh Wh = 60 kWh Rp3500,-
Lampu pijar: Kipas angin : Jumlah energi yang harus dibayar
5x 25 W x 6 jam x 30 = 22500 Wh = 1 x 10 W x 4 jam x 30 = 1200 Wh = adalah
22,5 kWh 1,2 kWh = (6 + 22,5 + 15 + 60 + 1,2) kWh
Setrika : = 104,7 kWh
1 x 250 W x 2 jam x 30= 15000 Wh Jadi, rekening yang harus dibayar =
= 15 kWh = Rp3500,- + (104,7 x Rp250,-)
= Rp3500,- + Rp26175,-
= Rp29675,-

Anda mungkin juga menyukai