Anda di halaman 1dari 6

Nayya Faqda Iksaniya-K7720061-Kelas B-Semester 5

Review Penerimaan Penugasan dan Perencanaan Audit

Penerimaan Penugasan
1. Setiap penugasan audit terutama audit atas klien baru. Klien baru dibedakan
menjadi dua yaitu: klien yang sama sekali belum pernah diaudit, klien pindahan
dari kantor akuntan publik lain.
2. Penyebab klien berganti KAP yaitu merger dua perusahaan yang kantor akuntan
publiknya berbeda, ketidakpuasan terhadap kantor akuntan publik lama, merger
antar kantor akuntan publik, aturan Perundang-undangan atau aturan lainnya.
Empat penyebab ketidakpuasan klien terhadap KAP lama, yaitu:
a. Klien merasa fee kantor akuntan publik lama terlalu tinggi.
b. Klien membutuhkan jasa profesional yang lebih luas dan tidak sekedar audit
atas laporan keuangan saja, tetapi jasa profesi lainnya seperti konsultasi pajak,
dan konsultasi manajemen.
c. Klien mencari kantor akuntan publik yang kredibilitasnya tinggi untuk
meningkatkan kredibilitas laporan keuangannya di mata para pemakai.
d. Tuntutan atau aturan suatu lembaga berwenang,misalnya BAPEPAM-LK, atau
OJK direktorat jenderal pajak, agar laporan keuangannya diaudit oleh kantor
akuntan publik yang berlisensi dari lembaga tersebut supaya lebih puas.

3. Enam langkah dalam mempertimbangkan permintaan audit:


a. Mengevaluasi integritas manajemen.
1) Informasi mengenai integritas manajemen dapat diperoleh dari berbagai
sumber.
2) Jenis klien terkait sumber informasi: klien baru yang pernah diaudit, klien
baru yang belum pernah diaudit, dan klien lama
3) Auditor (sebagai auditor pengganti) harus mengambil inisiatif untuk
berkomunikasi auditor klien sebelumnya (auditor pendahulu).
Komunikasi lisan maupun tertulis. Komunikasi usahakan sebelum
menerima penugasan.
4) Hal-hal yang diselidiki auditor: integritas manajemen, perbedaan
pendapat dengan manajemen mengenai prinsip akuntansi dan prosedur
audit, pengetahuan kantor akuntan publik terdahulu tentang alasan klien
berganti auditor, dan kesulitan-kesulitan yang ditemui auditor terdahulu
dalam mengaudit klien.
b. Mengidentifikasi kondisi khusus dan risiko yang tidak biasa.
1) Mengidentifikasi pemakai laporan keuangan auditan.
2) Menentukan prospek stabilitas hukum dan keuangan klien.
3) Mengevaluasi auditabilitas satuan usaha.
c. Menilai kemampuan auditor untuk memenuhi standar umum auditing.
1) Menilai apakah penugasan tersebut dapat dikerjakan sesuai standar
auditing
2) Standar umum terdiri atas tiga tahap: Penentuan Kompetensi untuk
melaksanakan Audit, mempertimbangkan kebutuhan untuk konsultasi
dan menggunakan spesialis, serta mempertimbangkan kebutuhan untuk
konsultasi dan menggunakan spesialis. Contoh :
Nayya Faqda Iksaniya-K7720061-Kelas B-Semester 5
Penaksiran untuk menyediakan bukti tentang penilaian aktiva seperti
benda seni.
a) Insinyur untuk menentukan kuantitas cadangan mineral yang ada.
b) Aktuaris untuk menentukan jumlah yang digunakan dalam akuntansi
program pensiun.
c) Pengacara untuk menilai kemungkinan hasil dari perkara hukum
yang tertunda.
d) Konsultan lingkungan untuk menentukan dampak hukum dan
peraturan lingkungan.
Sebelum menggunakan spesialis, auditor diharapkan memenuhi
kualifikasi profesional, reputasi, dan objektivitas spesialis. Sebagai
contoh, auditor harus mempertimbangkan: (1) apakah spesialis telah
memiliki sertifikasi profesional, lisensi, dan pengakuan kompetensi
lainnya yang sesuai dengan bidang spesialis, (2) hasil dari mengajukan
pertanyaan sejawat spesialis dan pihak lainnya yang mengenali reputasi
dan keberadaan profesional spesialis tersebut, dan(3) apakah spesialis
memiliki hubungan dengan klien yang mungkin akan mengaburkan
objektivitasnya.
d. Mengevaluasi independensi.
Auditor harus menyelidiki mengenai ada tidaknya keadaan yang dapat
mengganggu independensinya terutama independensi dalam penampilan (in
appearance)
e. Penentuan kemampuan melaksanakan audit secara cermat dan seksama
1) Waktu yang ditetapkan untuk menyelesaikan audit.
2) Pembuatan skedul pekerjaan lapangan.
f. Keputusan untuk menerima atau menolak perikatan. Alasan :
1) Kondisi yang dapat menyebabkan kantor akuntan publik menarik diri dari
kekhawatiran mengenai integritas manajemen atau penahanan bukti yang
tampak selama audit.
2) Klien menolak untuk membenarkan salah saji material dalam laporan
keuangan.
3) Klien tidak mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memperbaiki
kecurangan atau tindakan melawan hukum yang ditemukan selama audit.

4. Membuat surat penugasan audit (perikatan).


a. Surat ini berfungsi untuk mendokumentasikan dan menegaskan:
1) Penerimaan auditor atas penunjukan oleh klien
2) Tujuan dan lingkup audit
3) Luas tanggung jawab yang dipikul oleh auditor bagi kliennya, dan
tanggung jawab manajemen atas informasi keuangan
4) Kesepakatan mengenai reproduksi laporan keuangan auditan
5) Kesepakatan mengenai bentuk laporan yang akan diterbitkan auditor
untuk menyampaikan hasil penugasan
6) Fakta bahwa audit memiliki keterbatasan bawaan bahwa kekeliruan dan
ketidakberesan material tidak akan terdeteksi
Nayya Faqda Iksaniya-K7720061-Kelas B-Semester 5
7) Kesanggupan auditor untuk menyampaikan informasi tentang
kelemahan signifikan dalam struktur pengendalian intern yang
ditemukan oleh auditor dalam auditnya
8) Akses ke berbagai catatan, dokumentasi dan informasi lain yang
diharuskan dalam kaitannya dengan audit
9) Kesepakatan mengenai dasar penentuan fee audit, seperti pengaturan
berkenaan dengan perencanaan audit, pengaturan tentang
pengikutsertaan auditor lain dan/atau tenaga ahli dalam beberapa aspek
audit.
10) Mencegah terjadinya kesalahpahaman antara auditor dan klien
mengenai penugasan auditor
b. Faktor auditor memutuskan pengiriman surat penugasan audit baru:
1) Adanya petunjuk bahwa klien salah paham mengenai tujuan dan
lingkup audit.
2) Adanya syarat-syarat penugasan yang direvisi atau khusus.
3) Perubahan manajemen yang terjadi akhir-akhir ini.
4) Perubahan signifikan dalam sifat dan ukuran bisnis klien.
5) Persyaratan hukum.
c. Waktu penerimaan penugasan
Waktu penerimaan penugasan oleh auditor dapat dilakukan sebelum maupun
sesudah tutup buku. Bila penerimaan penugasan dilakukan sebelum tutup
buku, maka auditor dapat dengan leluasa merencanakan program audit. Bila
penugasan diterima setelah tutup buku, maka auditor akan menghadapi
banyak kendala, terutama kendala waktu,dalam melaksanakan audit.Oleh
karena itu,penerimaan
melakukan tutup buku. Penugasan lebih baik dilakukan sebelum perusahaan
yang akan diaudit.

5. Cara/Dasar Penentuan Fee Audit


a. Cara penentuan fee
1) Per diem basis
Dilakukan dengan dasar waktu yang digunakan oleh tim auditor. Seperti
pertama kali fee per jam ditentukan lalu dikalikan jumlah jam/waktu
yang dihabiskan oleh tim.
2) Flat atau kontrak basis
Dihitung secara borongan tanpa memperhatikan waktu audit yang
dihabiskan.
3) Maksimum fee basis → gabungan kedua cara a,b
b. Faktor-faktor penentu besarnya fee audit
1) Karakteristik Keuangan, seperti tingkat penghasilan, laba, aktiva, modal,
dan lain-lain.
2) Lingkungan, seperti persaingan, pasar tenaga profesional, dan lain-lain.
3) Karakteristik Operasi,seperti jenis industri, jumlah lokasi perusahaan,
jumlah lini produk, dan lain-lain.
4) Kegiatan Eksternal Auditor, seperti pengalaman, tingkat koordinasi
dengan internal auditor, dan lain-lain.
Nayya Faqda Iksaniya-K7720061-Kelas B-Semester 5
Perencanaan Audit
1. Pengertian
Tahap perencanaan audit ini merupakan suatu tahap yang vital 'dalam audit.
Kesuksesan audit sangat ditentukan oleh perencanaan audit secara matang.
Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh untuk
merencanakan pelaksanaan audit. Perencanaan audit sangat dipengaruhi
informasi yang diperoleh dalam tahap pertimbangan penerimaan penugasan
audit.
2. Diatur dalam SA seksi 300
3. Luas dan Kelengkapan Perencanaan
a. Ukuran dan kompleksitas perusahaan klien.
b. Pengalaman auditor dengan klien.
c. Pengetahuan dan kemampuan auditor beserta seluruh stafnya.
4. Langkah yang dilakukan dalam perencanaan audit, yaitu:
a. Menghimpun pemahaman bisnis klien dan industri klien
1) Menghimpun pemahaman bisnis klien dan industri klien → melakukan
prosedur analitis → melakukan penilaian awal terhadap materialitas →
menilai risiko audit → mengembangkan strategi audit pendahuluan
untuk asersi-asersi yang signifikan → menghimpun pemahaman
struktur pengendalian internal klien.
2) Hal-hal yang berkaitan dengan bisnis dan industri klien yang perlu
dipahami auditor adalah sebagai berikut:
a) Jenis bisnis dan produk klien.
b) Lokasi dan karakteristik operasi klien seperti metode produksi dan
pemasaran.
c) Jenis dan karakteristik industri.
d) Eksistensi ada tidaknya pihak terkait yang mempunyai hubungan
erat dengan klien misalnya sama-sama anak perusahaan dari suatu
holding company.
e) Regulasi pemerintah yang mempengaruhi bisnis dan industri klien.
f) Karakteristik laporan yang harus diberikan kepada badan regulasi.
3) Pemahaman auditor tentang bisnis klien dan industri klien dapat
diperoleh melalui:
a) Penelaahan kertas kerja tahun lalu.
b) Penelaahan data industri dan data bisnis.
c) Peninjauan terhadap operasi klien.
d) Pengajuan pertanyaan pada dewan komisaris maupun komite audit.
e) Pengajuan pertanyaan pada manajemen.
f) Penentuan keberadaan hubungan ekonomis perusahaan klien
dengan perusahaan lain dalam satu kelompok usaha.

b. Melakukan prosedur analitis


Enam langkah yang harus dilakukan auditor dalam melakukan prosedur
analitis,yaitu:
1) Mengidentifikasi perhitungan dan perbandingan yang akan dibuat.
2) Mengembangkan ekspektasi.
3) Melakukan perhitungan dan perbandingan.
Nayya Faqda Iksaniya-K7720061-Kelas B-Semester 5
4) Menganalisis data.
5) Menyelidiki perbedaan atau penyimpangan yang tidak diharapkan yang
signifikan.
6) Menentukan pengaruh perbedaan atau penyimpangan atas perencanaan
audit.
Ada lima jenis perbandingan : perbandungan data absolut, analisis rasio,
mengidikasikan ketiga rasio lainnya, analisis tren, hubungan informasi
keuangan dengan informasi nonkeuangan yang relevan.

c. Melakukan penilaian awal terhadap materialitas


Dalam perencanaan audit, auditor menentukan materialitas pada dua
tingkat:
1) Materialitas tingkat laporan keuangan.
2) Materialitas tingkat saldo akun (akun adalah istilah dalam Standar
Profesional Akuntan Publik yang berarti sama dengan
rekening/perkiraan).

d. Menilai risiko audit


Risiko audit terdiri atas tiga komponen,yaitu:
1) Risiko bawaan (inherent risk)
2) Risiko pengendalian (control risk)
3) Risiko deteksi (detection risk)

e. Mengembangkan strategi audit pendahuluan untuk asersi-asersi yang


signifikan
Ada dua alternatif strategi audit,yaitu:
1) Primarily substantive approach.
mengutamakan pengujian substantif daripada pengujian pengendalian,
Auditor relatif lebih sedikit melakukan prosedur untuk memperoleh
pemahaman mengenai struktur pengendalian intern klien. Strategi ini
lebih banyak dipakai dalam audit yang pertama kali daripada audit atas
klien lama.
2) Lower assessed level of control risk approach.
auditor lebih mengutamakan pengujian pengendalian daripada
pengujian substantif. Hal ini bukan berarti auditor sama sekali tidak
melakukan pengujian substantif, Auditor tetap melakukan pengujian
substantif meskipun tidak seekstensif pada primarily substantive
approach. Auditor lebih banyak melakukan prosedur untuk memperoleh
pemahaman mengenai struktur pengendalian intern klien.

f. Menghimpun pemahaman struktur pengendalian intern klien


1) Pemahaman struktur pengendalian intern, digunakan auditor untuk:
a) Mengidentifikasi tipe salah saji potensial.
b) Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi risiko salah saji
material.
c) Merancang pengujian substantif.
2) Struktur pengendalian intern terdiri tiga unsur, yaitu:
Nayya Faqda Iksaniya-K7720061-Kelas B-Semester 5
a) Lingkungan pengendalian.
b) Sistem akuntansi.
c) Prosedur pengendalian.
3) Struktur pengendalian intern yang efektif dirancang dengan tujuan
pokok sebagai berikut:
a) Menjaga kekayaan dan catatan organisasi.
b) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
c) Mendorong efisiensi.
d) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
4) Tujuan yang pertama dan kedua dapat dipenuhi dengan pengendalian
akuntansi yang baik. Tujuan ketiga dan keempat dapat dipenuhi dengan
pengendalian administratif yang baik.

5. Beberapa hal yang dapat dilakukan auditor pada tahap perencanaan, yaitu:
a. Menyusun program audit.
Program audit merupakan daftar prosedur audit yang akan dilaksanakan
oleh pekerja lapangan atau penghimpun bukti. Program audit meliputi sifat,
luas, dan saat pekerjaan yang harus dilakukan. Program audit membantu
auditor dalam memberikan perintah kepada asisten mengenai pekerjaan
yang harus dilaksanakan. Program audit harus menggariskan secara rinci
prosedur audit yang diperlukan untuk mencapai tujuan audit. Dengan
demikian program audit berfungsi sebagai: petunjuk mengenai apa yang
harus dilakukan, dan instruksi bagaimana harus diselesaikan; alat untuk
melakukan koordinasi, pengawasan, dan pengendalian audit; alat penilai
kualitas kerja yang dilaksanakan.
b. Menyusun jadwal kerja.
Jadwal kerja merupakan perencanaan mengenai kapan program audit
dilaksanakan pada klien yang bersangkutan. Waktu pelaksanaan pekerjaan
lapangan biasanya diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu:
1) Kerja interim. Kerja interim pada umumnya dilaksanakan antara 6
bulan sebelum tanggal neraca sampai dengan tanggal neraca. Kerja
interim berkaitan erat dengan penilaian auditor terhadap struktur
pengendalian intern klien atau pengujian pengendalian.
2) Kerja akhir tahun, yaitu pekerjaan audit yang dilaksanakan sejak
tanggal neraca sampai dengan dua atau tiga bulan sesudahnya. Kerja
ini berkaitan dengan verifikasi akun neraca atau pengujian substantif.
c. Menentukan staf pelaksana audit.
Penentuan staf ini merupakan akhir perencanaan audit. Dalam menentukan
personal pemeriksa, auditor harus menetapkan komposisi, misalnya,
sebagai berikut: seorang partner yang bertanggung jawab secara
keseluruhan atas pemeriksaan; satu atau lebih manajer yang bertanggung
jawab pada koordinasi dan supervisi pelaksanaan program audit; satu atau
lebih auditor senior yang bertanggung jawab pada bagian program audit,
dan pengawasan kerja asisten ; akuntan Yunior atau asisten yang
bertanggung jawab untuk melaksanakan prosedur audit.
6. Pengawasan.Suervisi Audit

Anda mungkin juga menyukai