Review Penerimaan Penugasan Dan Perencanaan Audit
Review Penerimaan Penugasan Dan Perencanaan Audit
Penerimaan Penugasan
1. Setiap penugasan audit terutama audit atas klien baru. Klien baru dibedakan
menjadi dua yaitu: klien yang sama sekali belum pernah diaudit, klien pindahan
dari kantor akuntan publik lain.
2. Penyebab klien berganti KAP yaitu merger dua perusahaan yang kantor akuntan
publiknya berbeda, ketidakpuasan terhadap kantor akuntan publik lama, merger
antar kantor akuntan publik, aturan Perundang-undangan atau aturan lainnya.
Empat penyebab ketidakpuasan klien terhadap KAP lama, yaitu:
a. Klien merasa fee kantor akuntan publik lama terlalu tinggi.
b. Klien membutuhkan jasa profesional yang lebih luas dan tidak sekedar audit
atas laporan keuangan saja, tetapi jasa profesi lainnya seperti konsultasi pajak,
dan konsultasi manajemen.
c. Klien mencari kantor akuntan publik yang kredibilitasnya tinggi untuk
meningkatkan kredibilitas laporan keuangannya di mata para pemakai.
d. Tuntutan atau aturan suatu lembaga berwenang,misalnya BAPEPAM-LK, atau
OJK direktorat jenderal pajak, agar laporan keuangannya diaudit oleh kantor
akuntan publik yang berlisensi dari lembaga tersebut supaya lebih puas.
5. Beberapa hal yang dapat dilakukan auditor pada tahap perencanaan, yaitu:
a. Menyusun program audit.
Program audit merupakan daftar prosedur audit yang akan dilaksanakan
oleh pekerja lapangan atau penghimpun bukti. Program audit meliputi sifat,
luas, dan saat pekerjaan yang harus dilakukan. Program audit membantu
auditor dalam memberikan perintah kepada asisten mengenai pekerjaan
yang harus dilaksanakan. Program audit harus menggariskan secara rinci
prosedur audit yang diperlukan untuk mencapai tujuan audit. Dengan
demikian program audit berfungsi sebagai: petunjuk mengenai apa yang
harus dilakukan, dan instruksi bagaimana harus diselesaikan; alat untuk
melakukan koordinasi, pengawasan, dan pengendalian audit; alat penilai
kualitas kerja yang dilaksanakan.
b. Menyusun jadwal kerja.
Jadwal kerja merupakan perencanaan mengenai kapan program audit
dilaksanakan pada klien yang bersangkutan. Waktu pelaksanaan pekerjaan
lapangan biasanya diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu:
1) Kerja interim. Kerja interim pada umumnya dilaksanakan antara 6
bulan sebelum tanggal neraca sampai dengan tanggal neraca. Kerja
interim berkaitan erat dengan penilaian auditor terhadap struktur
pengendalian intern klien atau pengujian pengendalian.
2) Kerja akhir tahun, yaitu pekerjaan audit yang dilaksanakan sejak
tanggal neraca sampai dengan dua atau tiga bulan sesudahnya. Kerja
ini berkaitan dengan verifikasi akun neraca atau pengujian substantif.
c. Menentukan staf pelaksana audit.
Penentuan staf ini merupakan akhir perencanaan audit. Dalam menentukan
personal pemeriksa, auditor harus menetapkan komposisi, misalnya,
sebagai berikut: seorang partner yang bertanggung jawab secara
keseluruhan atas pemeriksaan; satu atau lebih manajer yang bertanggung
jawab pada koordinasi dan supervisi pelaksanaan program audit; satu atau
lebih auditor senior yang bertanggung jawab pada bagian program audit,
dan pengawasan kerja asisten ; akuntan Yunior atau asisten yang
bertanggung jawab untuk melaksanakan prosedur audit.
6. Pengawasan.Suervisi Audit