Anda di halaman 1dari 5

Nayya Faqda Iksaniya-K7720061-Kelas B-Semester 5

Review Struktur Pengendalian INTERN

1. Definisi Struktur Pengendalian INTERN


Pengendalian intern (internal control) adalah kebijakan dan prosedur
melindungi aset dari penyalahgunaan, memastikan keakuratan informasi, hukum
dan peraturan yang berlaku telah diikuti.
2. Tujuan pengendalian intern: keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan
efisiensi operasi, dan kepatuhan hukum dan peraturan berlaku.
3. Pentingnya pengendalian intern : lingkup dan ukuran entitas bisnis semakin
kompleks, memberikan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan
mengurangi kemungkinan kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi,
pengendalian intern yang baik, mengurangi beban pelaksanaan audit.
4. Kandungan struktur pengendalian intern : kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan akan tercapai.
Tidak semua kebijakan dan prosedur yang tercakup dalam struktur pengendalian
intern relevan dengan audit.
5. Tujuan pokok SPI: menjaga kekayaan dan catatan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, mendorong
dipatauhinya kebijakan manajemen.
a. Pengendalian administratif →untuk mengevaluasi kinerja administrasi
perusahaan bahwa keputusan konsisten dengan perencanaan dan tujuan.
Tahap: tentukan standar dan tujuan, lakukan evaluasi, bandingkan nilainya,
umpan balik dan pengambilan keputusan.
b. Pengendalian akuntansi → pengamanan harta kekayaan perusahaan.
6. Konsep dasar dalam struktur pengendalian intern:
a. Pertanggungjawaban manajemen → menetapkan dan mempertahankan SPI,
tergantung pada besar kecil entitas, karakteristik organisasi dan
kepemilikan, sifat kegiatan usahanya, keanekaragaman dan kompleksitas
operasinya, metoda pemrosesan data, dan persyaratan perundang-undangan
yang harus dipatuhi.
b. Kewajaran atau keyakinan rasional yang memadai → mencari tingkat
“wajar” Alasan penggunaan kata wajar karena kriteria biaya-manfaat
merupakan hasil estimasi, bukan hasil pengukuran absolut; realisasi
pengendalian tidak punya pengaruh signifikan terhadap efisiensi dan
profitabilitas perusahaan.
c. Keterbatasan bawaan → diakibatkan oleh faktor manusia dan pengedalian
tidak dapat diterapkan pada transaksi yang bersifat tidak rutin seperti
kejadian luar biasa, bonus, dsb.
d. Metode pengolahan data → diterapkan baik untuk sistem pengolahan data
manual (biasanya dipakai pada perusahaan kecil) maupun terkomputerisasi
(EDP) (bisnis pamanufakturan internasional dan multinasional atau
mengglobal). Pengendalian bersifat dinamis.

1
Nayya Faqda Iksaniya-K7720061-Kelas B-Semester 5
7. Perkembangan konsep pengendalian intern
a. Pengendalian intern adalah suatu proses, berfungsi efektif karena manusia,
tidak dimaksudkan memberi jaminan yang mutlak, dan diharapkan
mencapai tujuan pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasional/
b. Keterbatasan Pengendalian Intern Suatu Entitas: kesalahan di dalam
judgement, kegagalan karena kesalahpahaman antar personel dan
ketidakhati-hatian, kolusi, pelanggaran manajemen, biaya melebihi benefit
yang diharapkan.
8. Komponen Pengendalian Intern (COSO)
a. Lima komponen pengendalian intern:
1) Lingkungan pengendalian: integritas dan nilai etik, komitmen terhadap
kompetensi, dewan direksi dan komite audit, gaya manajemen dan gaya
operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggungjawab,
praktik dan kebijakan sumber daya manusia. Hubungan lingkungan
pengendalian intern: Penaksiran risiko- Aktivitas pengendalian |
Informasi dan komunikasi – pemantau/monitoring
2) Penentuan risiko: identifikasi organisasi, analisis, dan manajemen risiko
sesuai prinsip akuntansi berterima umum. Manajemen risiko
menganalisi hubungan risiko asersi spesifik laporan keuangan. Risiko
berubah karena : perubahan dalam lingkungan operasi, personel baru,
sistem informas yang baru atau diperbaiki, teknologi baru, lini produk,
produk, atau aktivitas baru, restrukturiasai korporasi, operasi luar
negeri, dan standar akuntansi baru.
3) Informasi dan komunikasi → untuk memahami : golongan transaksi,
bagaimana transaksi tersebut dimulai, catatan akuntansi, informasi
pendukung, dan akun tertentu, pengolahan akuntansi sampai laporan
keuangan.
4) Aktivitas pengendalian: untuk menanggulangi risiko dalam mencapai
tujuan entitas. Berkaitan dengan : review terhadap kinerja, pengolahan
informasi, pengendalian fisik, dan pemisahan tugas. Kategori aktivitas
pengendalian:
a) pengendalian autorisasi (transaksi diautorisasi manajemen),
b) pengendalian pemrosesan informasi
• pengendalian umum, untuk mengontrol pengembangan
program, perubahan program, operasi komputer, dan
mengamankan akses program dan data. Tipe pengendalian
umum: organisasi dan operasi, sistem pengembangan dan
dokumentasi, hardware dan software, akses desain, prosedural
dan data.
• Pengendalian aplikasi komputer, untuk mengendaliakn
transaksi siklus transaksi individual.
✓ Pengendalian Input

2
Nayya Faqda Iksaniya-K7720061-Kelas B-Semester 5
▪ Pengendalian verifikasi, pengecekan karakter yang valid;
▪ Pengendalian pemprosesan, bentuk pengendalian ini
antara lain: total pengendalian, label pengidentifikasian
file, pengecekan batasan dan kelayakan, laporan sebelum
dan sesudah, pengujuan urutan transaksi, proses
penelutusan data;
▪ Pengendalian output, bahwa hasil pemrosesan benar dan
hanya personel autorisasi menerima output. Tujuan:
rekonsiliasi total, perbandingan dokumen sumber, data
output, serta peninjauan secara visual.
✓ Pengendalian pemrosesan
▪ Untuk menyediakan keyakinan pemrosesan komputer
untuk aplikasi tertentu.
▪ Bentuk pengendalian disatuan dengan perangkat lunak
individual: total pengendalian, label pengidentifikasi file,
pengecekan batasan dan kelayakan, laporan sebelum dan
sesudah, pengujian urutan transaksi, proses penelutusan
data
✓ Pengendalian output
▪ Memastikan hasil pemrosesan adalah benar.
▪ Tujuan ini dipenuhi dengan: rekonsiliasi total,
perbandingan dengan dokumen sumber, data output,
peninjauan secara visual.
c) Pengendalian atas proses pelaporan keuangan
Menyiapkan structured query language (SQL) digunakan untuk
mengakses database dan mengunduh informasi dlaam spreadsheet.
• Pengendalian aplikasi → untuk pemrosesan tipe-tipe transaksi
di lingkungan komputer maupun manual, diklasifikasikan
sebagai berikut: autorisasi yang tepat, pencatatan dan
dokumentasi, pemeriksaaan independen.
• Pemisahan tugas → meliputi autorisasi transaksi, memelihara
aktiva, dan memelihara akuntabilitas catatan dalam catatan
akuntansi.
• Pengendalian fisik → akses fisik secara langsung, akses tidak
langsung melalui penyiapan atau pemrosesan dari dokumen.
• Telaah kinerja termasuk review manajemen dan analisis
laporan, kinerja aktual, dibanding anggaran, ramalan, dan
jumlah periode sebelumnya, hubungan dari sejumlah data
5) Pemantauan Monitoring
Menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.
Dilaksanakan secara terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau

3
Nayya Faqda Iksaniya-K7720061-Kelas B-Semester 5
dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Mencakup penggunaan
informasi dan komunikasi dengan pihak luar.
9. Identifikasi Sasaran Pengendalian
a. SPI dirancang untuk menjamin catatan keuangan dipercayai dan menjaga
keamanan aktiva
b. Sasaran: validitas (transaksi valid non fiktif), kelengkapan (seluruh transaksi
terwakilkan), keabsahan pencatatan (sesuai prinsip akuntansi),
penjagaan/pengamanan (diakses pihak yang sesuai), purna tanggung jawab
(pembandingan setiap selang waktu tertentu pada aktiva dan hutang secara
nyata)
c. SPI dicapai untuk pencatatan akuntansi yaitu transaksi sah/valid, mendapat
autorisasi, yang sah telah dicatat, memadai, diklasifikasikan dengan beat,
dicatat pada waktunya, dicatat di buku pembantu dan diringkas dengan
benar.
10. Hubungan Prosedur Pengendalian dengan Sasaran Pengendalian
Sasaran Pengendalian
Prosedur
Keabsahan Purna Tg.
pengendalian Validitas Kelengkapan Penjagaan
Catatan Jawab
Autorisasi × × × ×
Pemisahan
× × × × ×
tugas
Dokumen dan
× × × × ×
catatan
Pengendalian
×
akses
Verifikasi
internal yang × × × × ×
independen

11. Penghimpunan pemahaman SPI


a. Meliputi rancangan kebijakan dan prosedur elemen struktur SPI dan apakah
kebijakan dan prosedur tersebut telah dilaksanakan dalam operaional atau
praktiknya.
b. Tujuan SPI ke intern klien : mengidentifikasi bentuk salah saji potensial,
faktor risiko salah saji material, pengujian substantif.
c. Tingkat pemahaman elemen SPI terganfung judgement auditor:
pengetahuan terhadap klien dari audit yang dilakukan pada tahun
sebelumnya, risiko bawaan, pemahaman terhadap industri klien,
kompleksitas dan tingkat kemajuan teknologi oeprasi dan sistem akuntansi
klien.
d. Pemahaan SPI meliputi:
1) Pemahaman atas Lingkungan Pengendalian
▪ Terdiri dari tindakan, kebijakan dan prosedur yang menggambarkan
keseluruhan sikap dari top manajemen, direktur, dan pemilik entitas.

4
Nayya Faqda Iksaniya-K7720061-Kelas B-Semester 5
▪ Subkomponen: integritas dan nilai etik, komitmen terhadap
kompetensi, dewan komisaris dan komite audit, filosofi manajemen
dan gaya operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan
tanggung jawab, praktik dan kebijakan sumber daya manusia.
2) Pemahaman Atas Penaksiran Risiko
▪ Pertimbangan: risiko bisnis dan konsekuensinya terhadap keuangan,
risiko bawaan dari salah saji dalam asersi laporan keuangan, risiko dari
keuangan dan konsekuensi keuangannya.
3) Pemahaman atas Aktivitas Pengendalian
▪ untuk mencapai tujuan organisasi dan mencegah risiko: pemisahan
tugas, pemrosesan informasi, pengendalian fisik, dan pengelaahan
kinerja.
▪ Aktivitas: pengendalian autorisasi, pemisahan tugas, autorisasi yang
jelas atas transaksi dan aktivitas, pendokumentasian dan pencatatan,
pengendalian fisik atas assets dan catatan, pengecekan secara
independen atas kinerja.
4) Pemahaman atas Informasi dan Komunikasi
▪ Ruang lingkup: klasifikasi transaksi utama perusahaan, bagaimana
transaksi terjadi, catatan akuntansi yang digunakan dan sifat alaminya,
bagaimana transaksi diproses termasuk pemakaian komputer, sifat dan
rincian proses pelaporan keuangan yang dilakukan.
5) Pemahaman atas Monitoring
Untuk memantau kinerja pengendalian internal.

12. Prosedur untuk Menghimpun Pemahaman


Lima prosedur tersebut yaitu menelaah pengalaman sebelumnya dengan klien,
mengajukan pertanyaan kepada manajemen, pengawas, dan staf personel,
menginspeksi dokumen dan catatan, mengamati kegiatan dan operasi entitas,
dan mempelajari buku manual prosedur dan kebijakan pengendalian klien.
13. Pendokumentasian Pemahaman
a. Untuk merencakana audit
b. Tiga dokumentasi kertas kerja: kuesioner pengendalian intern (berupa
pertanyaan dengan opsi jawab “ya” atau “tidak”), bagan air/flowchart
(menjelaskan mengenai dokumen klien dan alur dokumen tersebut),
deskripsi naratif (berisi komentas tentang pertimbangan atau penilaian
auditor mengenai SPI)

Pertanyaan :
Jika SA 319 ‘pengendalian intern’ sekarang dihapus, apakah SPI hanya sebuah teori
umum terdahulu saja?

Anda mungkin juga menyukai