Kak Ppi 2022
Kak Ppi 2022
A. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas harus didukungoleh
sumberdaya manusia yang berkualitas untuk mencapai pelayanan yang prima
dan optimal.Pelayanan yang prima dan optimal dapat diwujudkan dengan
kemampuan kognitif dan motorik yang cukup yang harus dimiliki oleh setiap
petugas kesehatan khususnya di Puskesmas Batumarmar. Seperti yang kita
ketahui pengendalian infeksi di Puskesmasmerupakan rangkaian aktifitas
kegiatan yang wajib dilakukan oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
yang merupakan tuntutan kualitas sekaligus persyaratan administrasi Puskesmas
menuju akreditasi.Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang
diperoleh/dialamipasien selamadirawat di Rumah Sakit.
Infeksi nosokomial terjadi karena adanya transmisi mikroba pathogen
yang bersumber dari lingkungan rumah sakit dan perangkatnya. Akibat lainnya
yang juga cukup merugikan adalah hari rawat penderita yang bertambah, beban
biaya menjadi semakin besar, serta merupakan bukti bahwa manajemen
pelayanan medis rumah sakit kurang membantu. Infeksi nosokomial yang saat
ini disebut sebagai healthcare associated Infection (HAIs) merupakan masalah
serius bagi semua sarana pelayanan kesehatan di seluruh dunia termasuk
Indonesia.
Bagi masyarakat umum, sarana kesehatan merupakan
tempatpemeliharaan kesehatan. Pasien mempercayakan sepenuhnya kesehatan
dirinya atau keluarganya kepada petugas kesehatan, maka kewajibanpetugas
kesehatan adalah menjaga kepercayaan tersebut. Pelaksanaan kewaspadaan
universal merupakan langkah penting untuk menjaga sarana kesehatan (Rumah
Sakit, Puskesmas dll) sebagai tempat penyembuhan, bukan menjadi sumber
infeksi. Berkaitan dengan hal di atas maka diperlukan rangkaian program yang
berkesinambungan dalam rangka pencegahan dan pengendalian Infeksi (PPI).
untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian
infeksi (PPI).petugas yang potensial meningkatkan penularan penyakit kepada
dirimereka, pasien yang dilayani dan masyarakat luas yaitu :
1. cuci tangan yang tidak benar
2. Penggunaan alat pelindung diri yang tidak tepat
3. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman
4. Teknik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan yang tidak tepat
5. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.
Hal tersebut dapat saja meningkatkan resiko petugas kesehatan tertular
akibat tertusuk jarum atau terpajan darah/ cairan tubuh yang terinfeksi.
Sementara pasien dapat tertular melalui peralatan yang terkontaminasi atau
menerima darah atau produk darah yang mengandung virus.
B. Latar Belakang
Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di fasilitas
pelayanankesehatan maka perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian
infeksi (PPI), yaitu program pencegahan dan pengendalian penyakit menular.
C. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan mutu layanan fasilitas pelayanan kesehatan
melaluipencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, yang dilaksanakan oleh semua departemen / unit
di rumah sakit.
Tujuan Khusus
a. Pedoman dalam melaksanakan program PPI
b. Pedoman dalam memantau dan menge)aluasi program PPI
c. Menggerakan segala sumber daya yang ada di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya secara efektif dan efisien dalampelaksanaan PPI
Penyediaan sarana
1. Penyimpanan
2. Petunjuk pengelolaan
d. Etika batuk peralatan pasien (sterilisasi)
3. Pemantauan pengelolaan
peralatan perawatan pasien
c. Pelatihan
dekontaminasi
infeksius
d. Pengadaan sarana
sosialisasi PPI
F . Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah
No Kegiatan Pokok Sasaran Ket
1. Pelaksanaan prinsip dasar
pencegahan dan pengendalian
infeksi
Seluruh karyawan, pasien
a. Kewaspadaan standar
dan pengunjung.
1. Cuci tangan dan
Petugas kesehatan yang
kebersihan tangan
melakukan pelayanan
2. Penggunaan alat
kepada pasien.
pelindung diri (APD)
Petugas kesehatan yang
melakukan pelayanan
3. Pengelolaan peralatan
kepada pasien.
perawatan pasien
Semua karyawan, pasien
4. Etika batuk
dan pengunjung
b. Kewaspadaan berdasarkan
penularan/transmisi Semua karyawan