Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.1.Manajemen Umum
1.Rencana 5 (lima) Rencana 5 (lima) tahunan sesuai visi, misi, tugas Tidak ada rencana 5 Ada, tidak sesuai visi, Ada, sesuai visi, misi, Ada, sesuai visi, misi, tugas pokok
tahunan pokok dan fungsi Puskesmas bedasarkan pada (lima) tahunan misi, tugas pokok dan tugas pokok dan fungsi dan fungsi Puskesmas bedasarkan
analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan fungsi Puskesmas, Puskesmas, tidak pada analisis kebutuhan
kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan tidak berdasarkan berdasarkan pada analisis masyarakat
derajat kesehatan masyarakat secara optimal pada analisis kebutuhan masyarakat
kebutuhan masyarakat
2. RUK Tahun RUK (Rencana Usulan Kegiatan) Puskesmas Tidak ada Ada , tidak sesuai visi, Ada, sesuai visi, misi, Ada , sesuai visi, misi, tugas
(N+1) untuk tahun yad ( N+1) dibuat berdasarkan misi, tugas pokok dan tugas pokok dan fungsi pokok dan fungsi Puskesmas,
analisa situasi, kebutuhan dan harapan fungsi Puskesmas,tidak Puskesmas, tidak bedasarkan pada analisis
masyarakat dan hasil capaian kinerja, prioritas berdasarkan pada berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat dan
serta data 2 ( dua) tahun yang lalu dan data analisis kebutuhan kebutuhan masyarakat dan kinerja , ada pengesahan kepala
survei, disahkan oleh Kepala Puskesmas masyarakat dan kinerja kinerja Puskesmas
3.RPK/POA Dokumen Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK), Tidak ada Ada dokumen dokumen RPK tidak dokumen RPK sesuai RUK, dokumen RPK sesuai RUK, ada
bulanan/tahunan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan yang akan RPK sesuai RUK, Tidak ada tidak ada pembahasan pembahasan dengan LP maupun
dijadwalkan selama 1 (satu) tahun dengan pembahasan dengan dengan LP maupun LS LS dalam penentuan jadwal
memperhatikan visi misi dan tata nilai LP maupun LS, dalam dalam penentuan jadwal
Puskesmas penentuan jadwal
4.Lokakarya Mini Rapat Lintas Program (LP) membahas review Tidak ada dokumen Ada, dokumen tidak Ada, dokumen corrective Ada, dokumen yang
bulanan (lokmin kegiatan, permasalahan LP,rencana tindak lanjut memuat evaluasi actio n,dafar hadir, notulen menindaklanjuti hasil lokmin
bulanan) (corrective action ) , beserta tindak bulanan pelaksanaan hasil lokmin,undangan bulan sebelumnya
lanjutnyasecara lengkap. Dokumen lokmin awal kegiatan dan langkah rapat lokmin tiap bulan
tahun memuat penyusunan POA, briefing koreksi lengkap
penjelasan program dari Kapus dan detail
pelaksanaan program (target, strategi
pelaksana) dan kesepakatan pegawai
Puskesmas. Notulen memuat evaluasi bulanan
pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi.
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
5.Lokakarya Mini Rapat lintas program dan Lintas Sektor (LS) Tidak ada dokumen Ada, dokumen tidak Ada Dokumen corrective Ada, dokumen yang
tribulanan (lokmin membahas review kegiatan, permasalahan LP, memuat evaluasi action,dafar hadir, notulen menindaklanjuti hasil lokmin yang
tribulanan) corrective action, beserta tindak lanjutnya bulanan pelaksanaan hasil lokmin,undangan melibatkan peran serta LS
secara lengkap tindak lanjutnya. Dokumen kegiatan dan langkah rapat lokmin lengkap
memuat evaluasi kegiatan yang memerlukan koreksi
peran LS
6. Survei Keluarga Survei meliputi: survei kurang dari 30% Dilakukan survei Dilakukan survei Dilakukan survei minimal lebih
Sehat (12 1. KB >30%, dilakukan >30%,dilakukan intervensi dari 30%, telah dilakukan
Indikator Keluarga 2. Persalinan di faskes intervensi awal dan awal, dilakukakan entri intervensi awal, dilakukan entri
Sehat) 3. Bayi dengan imunisasi dasar lengkap, bayi dilakukan entri data data apalikasi dan data aplikasi, dilakukan analisis
dengan ASI eksklusif aplikasi dilakukan analisis hasil data dan dilakukan intervensi
4. Balita ditimbang 5. Penderita survei lanjut`
TB, hipertensi dan gangguan jiwa mendapat
pengobatan, tidak merokok, JKN, air bersih dan
jamban sehat yang dilakukan oleh Puskesmas
7.Survei Mawas dan jaringannya
Kegiatan mengenali keadaan dan masalah yang Tidak dilakukan Ada dokumen KA dan Ada dokumen KA dan SOP Ada SOP SMD, kerangka acuan,
Diri (SMD) dihadapi masyarakat serta potensi yang dimiliki SOP SMD tapi belum SMD, dilaksanakan SMD, pelaksanaan, rekapan, analisis
masyarakat untuk mengatasi masalah dilaksanakan ada rekapan hasil SMD, dan jenis kegiatan yang
tersebut.Hasil identifikasi dianalisis untuk tidak ada analisis dan jenis dibutuhkan masyarakat dari hasil
menyusun upaya, selanjutnya masyarakat dapat kegiatan yang dibutuhkan SMD.
digerakkan untuk berperan serta aktif untuk masyarakat
memperkuat upaya perbaikannya sesuai batas
kewenangannya..
8. Pertemuan Pertemuan dengan masyarakat dalam rangka Tidak ada pertemuan Ada pertemuan ada pertemuan minimal 2 ada pertemuan minimal 2 kali
dengan pemberdayaan (meliputi keterlibatan dalam minimal 2 kali setahun kali setahun, ada hasil setahun, ada hasil pembahasan
masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembahasan untuk pemberdayaan masyarakat, ada
rangka kegiatan) Individu, Keluarga dan Kelompok. pemberdayaan masyarakat tindaklanjut pemberdayaan
pemberdayaan
Individu, Keluarga
dan Kelompok
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
9.SK Tim mutu Surat Keputusan Kepala Puskesmas dan uraian Tidak ada SK Tim, uraian Ada SK Tim Mutu, Ada SK Tim Mutu dan Ada SK Tim Mutu dan uraian
dan uraian tugas tugas Tim Mutu (UKM Essensial, UKM tugas serta evaluasi tidak ada uraian tugas uraian tugas, tidak ada tugas serta evaluasi pelaksanaan
pengembangan , UKP, Administrasi Manajemen, pelaksanaan uraian tugas dan evaluasi evaluasi pelaksanaan uraian tugas
Mutu, PPI, Keselamatan Pasien serta Audit pelaksanaan uraian uraian tugas
Internal), serta dilaksanakan evaluasi terhadap tugas
pelaksanaan uraian tugas minimal sekali setahun
10.Rencana Rencana kegiatan perbaikan/peningkatan mutu Tidak ada dokumen Ada rencana Ada sebagian dokumen Ada dokumen rencana program
program mutu dan dan keselamatan pasien lengkap dengan sumber rencana program mutu pelaksanaan kegiatan rencana pelaksanaan mutu dan keselamatan pasien
keselamatan dana dan sumber daya, jadwal audit dan keselamatan pasien perbaikan dan kegiatan perbaikan dan lengkap dengan sumber dana,
pasien internal,kerangka acuan kegiatan dan notulen peningkatan mutu, peningkatan mutu dan sumber daya serta bukti
serta bukti pelaksanaan serta evaluasinya tidak ada bukti bukti pelaksanaan dan pelaksanaan dan evaluasinya
pelaksanaan dan evaluasi belum dilakukan
evaluasinya
11.Pelaksanaan proses identifikasi, evaluasi, pengendalian dan Tidak melakukan proses Melakukan identifikasi Melakukan identifikasi Melakukan identifikasi risiko, ada
manajemen risiko meminimalkan risiko di Puskesms manajemen risiko dan risiko, tidak ada upaya risiko, ada upaya upaya pencegahan dan
di Puskesmas tidak ada dokumen pencegahan dan pencegahan dan penanganan risiko, ada dokumen
register risiko penanganan risiko, penanganan risiko, ada register risiko lengkap
tidak ada dokumen dokumen register risiko
register risiko tidak lengkap
12.Pengelolaan Pengelolaan pengaduan meliputi menyediakan tidak ada media Media dan data tidak Media dan data ata Media dan data ada, analisa
Pengaduan media pengaduan, mencatat pengaduan (dari pengaduan, data ada, lengkap, ada analisa , lengkap,analisa sebagian lengkap dengan rencana tindak
Pelanggan Kotak saran, sms, email, wa, telpon dll), analisa lengkap dengan rencana tindak lanjut , ada , rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
melakukan analisa, membuat rencana tindak rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan lanjut, tindak lanjut dan
lanjut, tindak lanjut dan evaluasi tindak lanjut dan evaluasi evaluasi belum ada evaluasi belum ada .
13.Survei Survei Kepuasan adalah kegiatan yang dilakukan Tidak ada data Data tidak Data lengkap,analisa Data ada, analisa lengkap dengan
Kepuasan untuk mengetahui kepuasan masyarakat/pasien lengkap,analisa , sebagian ada , rencana rencana tindak lanjut, tindak
Masyarakat dan terhadap kegiatan/pelayanan yang telah rencana tindak lanjut , tindak lanjut, tindak lanjut lanjut dan evaluasi serta telah
Survei Kepuasan dilakukan Puskesmas tindak lanjut dan dan evaluasi serta dipublikasikan
Pasien evaluasi serta publikasi belum ada
publikasi belum ada
14.Audit internal Pemantauan mutu layanan sepanjang tahun, Tidak dilakukan audit Dilakukan, dokumen Dilakukan, dokumen Dilakukan, dokumen lengkap, ada
meliputi audit input, proses (PDCA) dan output internal lengkap, tidak ada lengkap, ada analisa, analisa, rencana tindak lanjut,
pelayanan, ada jadwal selama setahun, analisa, rencana tindak rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
instrumen, hasil dan laporan audit internal lanjut, tindak lanjut tidak ada tindak lanjut dan
dan evaluasi evaluasi
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15.Rapat Tinjauan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dilakukan Tidak ada RTM, dokumen Dilakukan 1 kali Dilakukan 2 kali setahun, Dilakukan > 2 kali setahun, ada
Manajemen minimal 2x/tahun untuk meninjau kinerja sistem dan rencana pelaksanaan setahun, dokumen ada notulen, daftar hadir, notulen, daftar hadir, analisa,
manajemen mutu, dan kinerja pelayanan/ upaya kegiatan perbaikan dan notulen, daftar hadir ada analisa, rencana rencana tindak lanjut
Puskesmas untuk memastikan kelanjutan, peningkatan mutu lengkap, ada analisa, tindak lanjut (perbaikan/peningkatan mutu),
kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas sistem rencana tindak lanjut (perbaikan/peningkatan tindak lanjut dan evaluasi
manajemen mutu dan sistem pelayanan, (perbaikan/peningkata mutu), tindak lanjut dan
menghasilkan luaran rencana perbaikan serta n mutu),belum ada belum dilakukan evaluasi
peningkatan mutu tindak lanjut dan
16.Penyajian/upda Penyajian/updating data dan informasi tentang : Tidak ada data dan evaluasi
Kelengkapan data 50% Kelengkapan data75% Lengkap pencatatan dan
ting data dan capaian program (PKP), KS, hasil survei SMD, pelaporan pelaporan, benar
informasi IKM,data dasar, data kematian ibu dan anak,
status gizi , Kesehatan lingkungan, SPM,
Pemantauan Standar Puskesmas
3.Pemeliharaan Pemeliharaan prasarana terjadwal serta Tidak ada jadwal Ada jadwal Ada jadwal pemeliharaan Ada jadwal pemeliharaan dan
prasarana dilakukan, dilengkapi dengan jadwal dan bukti pemeliharaan prasarana pemeliharaan dan dan dilakukan dilakukan pemeliharaan. Ada
Puskesmas pelaksanaan dan tidak dilakukan tidak dilakukan pemeliharaan. Tidak ada bukti pelaksanaan.
pemeliharaan pemeliharaan bukti pelaksanaan.
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
4.Kalibrasi alat Kalibrasi alkes dilakukan sesuai dengan daftar Tidak ada jadwal Ada jadwal kalibrasi Ada jadwal kalibrasi dan Ada jadwal kalibrasi dan
kesehatan peralatan yang perlu dikalibrasi, ada jadwal, dan kalibrasi dan tidak dan tidak dilakukan dilakukan kalibrasiTidak dilakukan kalibrasi Ada bukti
bukti pelaksanaan kalibrasi. dilakukan kalibrasi kalibrasi ada bukti pelaksanaan. pelaksanaan.
5.Perbaikan dan Perbaikan dan pemeliharaan peralatan medis Tidak ada jadwal Ada jadwal Ada jadwal pemeliharaan Ada jadwal pemeliharaan dan
pemeliharaan dan non medis terjadwal dan sudah dilakukan pemeliharaan peralatan pemeliharaan dan dan dilakukan dilakukan pemeliharaan. Ada
peralatan medis yang dibuktikan dengan adanya jadwal dan dan tidak dilakukan tidak dilakukan pemeliharaan. Tidak ada bukti pelaksanaan.
dan non medis bukti pelaksanaan pemeliharaan pemeliharaan bukti pelaksanaan.
2.Data keuangan Data pencatatan pelaporan pertanggung Tidak ada data Data dan laporan Data/laporan Data /laporan ada, analisa
dan laporan jawaban keuangan ke Dinkes tidak lengkap, belum lengkap,analisa sebagian lengkap dengan rencana tindak
pertanggung Kab/Kota,penerimaan dan pengeluaran , ada analisa, rencana ada , rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
jawaban realisasi capaian keuangan yang disertai bukti tindak lanjut, tindak lanjut, tindak lanjut dan
lanjut dan evaluasi evaluasi belum ada
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKM Esensial Puskesmas
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
3. Pondok Pesantren Pondok Pesantren yang dikaji/dilaksanakan survey PHBS tatanan Pondok Pesantren di wilayah kerja Jumlah Pondok Pesantren yang dikaji 70% Laporan Tahunan
(Ponpes) yang dikaji Puskesmas pada kurun waktu tertentu. Pelaksanaan pengkajian untuk zona hijau sesuai protokol PHBS dibagi jumlah Ponpes dikali
kesehatan, untuk zona kuning, orange & merah dilakukan melalui WA grub. 100%
2.1.1.2.Tatanan Sehat
1. Rumah Tangga Sehat Rumah Tangga (minimal yang dikaji adalah 20% dari Total Rumah Tangga) yang memenuhi 10 Jumlah Rumah Tangga yang 63% Laporan Tahunan
yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga (persalinan ditolong oleh nakes, bayi diberi ASI eksklusif, menimbang memenuhi 10 indikator PHBS rumah
indikator PHBS bayi/balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan pakai air bersih dan sabun, menggunakan tangga dibagi jumlah sasaran rumah
jamban sehat, memberantas jentik dirumah, makan buah dan sayur tiap hari, aktivitas fisik tiap hari, tangga yang dikaji dikali 100%
tidak merokok di dalam rumah) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.
2. Institusi Pendidikan yang Institusi Pendidikan (minimal yang dikaji adalah 50% dari institusi pendidikan yang ada ) yang Jumlah Institusi Pendidikan yang 73% Laporan Tahunan
memenuhi 7-8 indikator memenuhi 7-8 indikator PHBS Institusi Pendidikan (mencuci tangan dengan air yang mengalir & memenuhi 7-8 Indikator PHBS Institusi
PHBS (klasifikasi IV) menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban bersih Pendidikan dibagi jumlah sasaran
dan sehat, melaksanakan olahraga teratur, memberantas jentik, tidak merokok di sekolah, mengukur Institusi Pendidikan yang dikaji dikali
BB dan TB 6 (enam) bulan sekali, membuang sampah pada tempatnya) di wilayah kerja Puskesmas 100%
pada kurun waktu tertentu
3. Pondok Pesantren yang Pondok Pesantren (minimal yang dikaji adalah 70 % dari Ponpes yang ada) yang memenuhi 16-18 Jumlah Ponpes yang memenuhi 16-18 45% Laporan Tahunan
memenuhi 16-18 indikator PHBS Pondok Pesantren (kebersihan perorangan, penggunaan air bersih, kebersihan indikator PHBS Ponpes dibagi jumlah
indikator PHBS Pondok tempat wudhu, menggunakan jamban, kebersihan asrama, kepadatan penghuni asrama, kebersihan Pondok Pesantren yang dikaji dikali
Pesantren (Klasifikasi IV) ruang belajar, kebersihan halaman, ada kader santri husada, kader terlatih, kegiatan rutin kader, 100%
bebas jentik, penggunaan garam beryodium, makanan gizi seimbang, pemanfaatan sarana yankes, Catatan: tidak dihitung sebagai
tidak merokok, sadar AIDS, menjadi peserta dana sehat) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun pembagi bila tidak ada Ponpes
waktu tertentu.
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
3. Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren yang telah diintervensi minimal 2 kali tiap ponpes baik dengan penyuluhan Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 100% Laporan
Pondok Pesantren kelompok langsung atau memberikan informasi kesehatan melalui WA grub dan atau bentuk intervensi lain pada pondok pesantren Semesteran
intervensi lainnya ( dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas yang dikaji PHBS selama 1 tahun dibagi
pada kurun waktu tertentu (2 kali jumlah pondok pesantren yang
dikaji PHBS) dikali 100 %
2.1.1.4.Pengembangan UKBM
1. Posyandu Balita PURI Posyandu Balita yang berstrata Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu 1 Jumlah Posyandu Balita Purnama dan 76% Laporan Tahunan
(Purnama Mandiri) tahun Mandiri dibagi jumlah Posyandu Balita
dikali 100%
2. Poskesdes/ Poskeskel Poskesdes/Poskeskel yang berstrata Madya, Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas pada Jumlah Poskesdes/Poskeskel yang 77% Laporan Tahunan
Aktif kurun waktu tertentu berstrata Madya, Purnama dan Mandiri
dibagi jumlah Poskesdes/Poskeskel
yang ada dikali 100%
3. Pembinaan Pembinaan Desa/Kelurahan Siaga oleh petugas Puskesmas minimal 2 (dua) kali dalam satu tahun di Jumlah Desa/Kelurahan Siaga yang 100% Laporan Tribulanan
Desa/Kelurahan Siaga wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dibina 2 kali per tahun dibagi jumlah
Aktif total desa/Kelurahan Siaga dikali 100
%
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
3. Sarana Air Bersih Sarana Air Bersih (SAB)/Sarana Air Minum (SAM) yang beresiko rendah dan sedang di uji kualitas Jumlah SAB/SAM yang di uji kualitas 68% Laporan Bulanan
(SAB)/Sarana Air Minum airnya di wilayah kerja Puskesmas selama kurun waktu tertentu airnya dibagi jumlah SAB/SAM resiko
(SAM) yang diperiksa rendah dan sedang dikali 100%
kualitas airnya
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
3. Intervensi terhadap Pasien PBL menindaklanjuti hasil inspeksi Jumlah pasien PBL yang 40% Laporan Bulanan
pasien PBL yang di IS menindaklanjuti hasil inspeksi dibagi Puskesmas
jumlah pasien PBL yang di IS dikali
100%
2.1.2.5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat
1. Kepala Keluarga (KK) KK yang akses jamban sehat apabila KK tersebut dengan mudah dapat menjangkau dan Jumlah KK yang akses jamban sehat 93% Laporan Bulanan
yang Akses terhadap memanfaatkan jamban terdekat /mengakses terhadap jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas dibagi jumlah Rumah tangga yang ada STBM
jamban sehat dalam waktu 1 (satu) tahun berjalan dikali 100 %
2. Desa/kelurahan yang Desa/Kelurahan yang masyarakatnya sudah tidak ada yang berperilaku buang air besar di Jumlah Desa/Kelurahan yang sudah 82% Laporan Bulanan
Stop Buang Air Besar sembarangan tempat tetapi sudah buang air besar di tempat yang terpusat/jamban sehat pada Stop Buang Air Besar Sembarangan STBM
Sembarangan (SBS) kurun waktu tertentu. (SBS) dibagi jumlah desa/kelurahan
yang ada dikali 100 %
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
2 Pelayanan Persalinan oleh Adalah Ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas pelayanan Jumlah persalinan oleh tenaga 100% Laporan PWS-KIA
tenaga kesehatan di kesehatan kesehatan yang kompeten di fasilitas
fasilitas kesehatan (Pf) - pelayanan kesehatan dibagi jumlah
SPM sasaran ibu bersalin dikali 100%
3 Pelayanan Nifas oleh Adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh Jumlah ibu nifas yang memperoleh 4 92% Laporan PWS-KIA
tenaga kesehatan (KF) tenaga kesehatan, dengan distribusi waktu; 1 kali pada 6 - 48 jam, 1 kali pada 3 - 7 hari, 1 kali pada kali pelayanan nifas sesuai standar
8 - 28 hari dan 1 kali pada 29 - 42 hari dibagi sasaran ibu bersalin dikali 100%
4 Penanganan komplikasi Adalah penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular maupun tidak menular serta masalah Jumlah ibu hamil,bersalin dan nifas 80% Laporan PWS-KIA
kebidanan (PK) gizi yang terjadi pada waktu hamil, bersalin dan nifas oleh tenaga kesehatan yang mempunyai dengan komplikasi kebidanan yang
kompetensiabortus, antara lain: perdarahan, Pre eklamsi/ eklamsi, persalinan macet, infeksi, mendapatkan penanganan definitif
abortus, malaria, HIV/AIDS, Sifilis, Hepatitis, TB, hipertensi, diabetes melitus, anemia gizi besi dan (sampai selesai) dibagi 20% sasaran
Kurang Energi Kronis (KEK) ibu hamil dikali 100%
5 Ibu hamil yang diperiksa Adalah Ibu hamil diperiksa Human Imuno Deficiency Virus (HIV) Jumlah ibu hamil yang diperiksa HIV 95% LAPORAN LB3KIA
HIV dibagi ibu hamil K1 dikali 100 %
2. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan pemeriksaan penjaringan kesehatan di Jumlah sekolah setingkat SMP/ MTs/ 100% Laporan
SMP/MTs/SMPLB yang wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun ajaran pendidikan SMPLB yang melaksanakan Penjaringan
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan di Kesehatan
pemeriksaan penjaringan wilayah kerja tertentu dalam kurun
kesehatan waktu satu tahun ajaran pendidikan
dibagi jumlah seluruh sekolah setingkat
SD/MI/ SDLB di wilayah kerja tertentu
dalam kurun waktu satu tahun ajaran
pendidikan yang sama dikali 100%
3. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang mendapatkan pemeriksaan penjaringan kesehatan di Jumlah sekolah setingkat SMA/ 100% Laporan
SMA/MA/SMK/SMALB wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun ajaran pendidikan MA/SMK/SMALB yang melaksanakan skrining/penjaringa
yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan di n kesehatan
pemeriksaan penjaringan wilayah kerja tertentu dalam kurun
kesehatan waktu tahun ajaran pendidikan dibagi
jumlah seluruh sekolah setingkat
SMA/MA/SMK/ SMALB di wilayah kerja
tertentu dalam kurun waktu satu tahun
ajaran pendidikan yang sama dikali
100%
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
5. Pelayanan kesehatan Remaja usia 10 – 18 tahun yang mendapatkan pelayanan kesehatan remaja berupa skrining Jumlah remaja usia 10 - 18 tahun yang 100% Laporan pelayanan
remaja kesehatan sesuai standar, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) , konseling dan pelayanan medis mendapat pelayanan kesehatan remaja kesehatan remaja,
di wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun . berupa skrining kesehatan sesuai Laporan
Skrining kesehatan sesuai standar meliputi : standar, KIE, konseling dan pelayanan skrining/penjaringa
a. pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut, medis di wilayah kerja tertentu dalam n kesehatan.
b. pengukuran tekanan darah, kurun waktu satu tahun dibagi jumlah
c. anamnesis perilaku berisiko. semua remaja usia 10 - 18 tahun di
wilayah kerja tertentu dalam kurun
waktu tahun yang sama dikali 100%
7. KB pasca persalinan Ibu yang mulai menggunakan alat kontrasepsi langsung sesudah melahirkan (sampai dengan 42 jumlah ibu paska persalinan ber KB 60% LB3 USUB
hari sesudah melahirkan). dibagi Jumlah sasaran ibu bersalin x
100%
8. CPW dilayanan kespro calon pengantin perempuan yang telah mendapat pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin Jumlah calon pengantin perempuan 62% Laporan Bulanan
catin di Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun yang telah mendapat pelayanan Catin
kesehatan reproduksi calon pengantin,
dibagi jumlah calon pengantin
perempuan yang terdaftar di
KUA/lembaga agama lain di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun dikali 100%
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberian kapsul vitamin Bayi umur 6 - 11 bulan yang mendapat kapsul vitamin A berwarna biru dengan kandungan vitamin A Jumlah balita 6 - 59 bulan yang 88% Sigizi (Indikator
A dosis tinggi pada balita sebesar 100.000 Satuan Internasional (SI) dan anak umur 12 sampai 59 bulan yang mendapat mendapat kapsul Vit. A di bagi Jumlah Kinerja Gizi /IKG)
(6-59 bulan ) kapsul vitamin A berwarna merah dengan kandungan vitamin A sebesar 200.000 SI . balita 6 - 59 bulan di kali 100 %.
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
5 Bayi yang baru lahir Inisiasi Menyusu Dini (IMD ) adalah Proses menyusu di mulai segera setelah lahir. IMD dilakukan Jumlah bayi baru lahir hidup yang 62% Sigizi (Indikator
mendapat IMD (Inisiasi dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya segera setelah lahir dan berlangsung mendapat IMD di bagi Jumlah seluruh Kinerja Gizi /IKG)
Menyusu Dini) minimal 1 (satu) jam . bayi baru lahir hidup di kali 100 %
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
2. Proporsi penggunaan Penderita diare balita yang berobat mendapat oralit di fasilitas pelayanan kesehatan dan kader di Jumlah penderita diare balita yang 100% Register Diare
oralit pada balita wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu diberi oralit di fasilitas pelayanan
kesehatan dan kader dibagi total
penderita diare balita dikali 100 %
3. Proporsi penggunaan Zinc Penderita diare balita yang berobat mendapat tablet Zinc difasilitas pelayanan kesehatan di wilayah Jumlah penderita diare balita yang 100% Register Diare
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu diberi tablet Zinc di fasilitas pelayanan
kesehatan dibagi total penderita diare
balita dikali 100 %
4. Pelaksanaan kegiatan LROA aktif bila melakukan minimal 2 ( dua) dari 6 kegiatan LRO, yaitu Kegiatan LROA secara terus menerus 100% Form 13 A, 13 B
Layanan Rehidrasi Oral 1. Layanan konseling rehidrasi diare/promosi upaya rehidrasi oral dan pemberian Zinc dalam 3 bulan dengan periode ( Register harian
Aktif (LROA) 2. Tata laksana diare pelaporan per tribulan. LROA dan Laporan
3. Sosialisasi dan peningkatan kapasitas masyarakat tentang diare dan upaya pencegahan dan Dalam 1 tribulan, laporan bulanan bulanan LROA)
penanggulangannya 4. Pemberian pelayanan penderita diare dengan dehidrasi ringan sampai harus ada dan lengkap` Kalau dalam 1
sedang 5.Observasi penderita diare dengan dehidrasi ringan sampai tribulan hanya ada laporan 1 bulan,
sedang paling sedikit 3 ( tiga) jam 6.Mengajarkan cara penyiapan oralit maka dianggap tidak ada LROA.
dan berapa banyak oralit yang harus diminum kepada orang tua/pengasuh/keluarganya Kalau dalam 1 tahun hanya lapor
tribulan 4 saja, dianggap kinerja
mencapai 25%
2.1.5.2. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
1 Penemuan penderita Kasus Pneumonia balita yang ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai standar di wilayah kerja Jumlah penderita Pnemonia balita yang 65% Register
Pneumonia balita Puskesmas pada kurun waktu tertentu. ditangani dibagi target balita dikali ISPA/Pneumonia
100%.
Target balita = 4,45 % x (10%x
jumlah penduduk)
2.1.5.3.Kusta
1. Pemeriksaan kontak dari Pemeriksaan kontak serumah dan tetangga sejumlah lebih kurang 10 (sepuluh) rumah disekitar Jumlah kontak dari kasus Kusta baru lebih dari 80% Register kohort PB
kasus Kusta baru penderita Kusta baru yang diperiksa. Dengan asumsi jumlah kontak yang ada disekitar penderita yang diperiksa dalam 1 (satu) tahun dan MB
sejumlah 25 (dua puluh lima) orang di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah kontak dari kasus Kusta
baru seluruhnya dikali 100%
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
2. Persentase Pelayanan Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi orang terduga TBC meliputi : Jumlah orang terduga TBC yang 100% TB 06
orang terduga TBC 1. Pemeriksaan klinis terduga TBC dilakukan minimal 1 kali setahun, adalah pemeriksaan gejala mendapatkan pelayanan TBC sesuai
mendapatkan pelayanan seseorang dengan batuk lebih dari 2 minggu disertai dengan gejala dan tanda lainnya standar di fasyankes dalam kurun
TBC sesuai standar 2. Pemeriksaan penunjang , adalah pemeriksaan dahak dan/atau bakteriologis dan/atau radiologis waktu satu tahun dibagi Jumlah orang
(Standar Pelayanan 3. Edukasi perilaku beresiko dan pencegahan penularan terduga TBC yang ada di wilayah kerja
Minimal ke 11) 4. Melakukan rujukan jika diperlukan pada kurun waktu satu tahun yang
5. Edukasi Etika Batuk sama dikali 100% (Jumlah orang
terduga TBC yang ada di wilayah kerja
pada kurun waktu satu tahun
ditentukan oleh Dinas Kesehatan
Kab/Kota masing-masing)
3. Angka Keberhasilan Jumlah pasien TBC yang sembuh dan pengobatan lengkap dari semua pasien TBC yang diobati, Jumlah pasien TBC yang sembuh dan ≥ 90% TB 01, TB 08 SITT
pengobatan kasus TBC dicatat dan dilaporkan pengobatan lengkap dibagi jumlah
(Success Rate/SR) semua kasus TBC yang diobati, dicatat
dan dilaporkan dikali 100%
Lampiran 4
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKM Pengembangan Puskesmas
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan
2 Pelayanan Kesehatan Pengretian : Pelayanan Kesehatan Jiwa Depresi adalah : jumlah Prosentase Pelayanan Kesehatan Jiwa Depresi adalah :
Jiwa Depresi Penderita depresi pada penduduk usia ≥15 tahun, berdasarkan Jumlah penderita Depresi yang mendapat pelayanan
wawancara psikiatrik dengan merujuk pada PPDGJ III yang kesehatan berupa promosi kesehatan, dan/ atau
mendapatkan layanan di fasyankes oleh tenaga kesehatan berupa penanganan awal dan/atau rujukan dan/ atau
promosi kesehatan, dan/ atau penanganan awal dan/ atau rujukan penangangan lanjutan di bagi Jumlah kasus Depresi
dan/atau penanganan lanjutan dengan sekrining menggunakan berdasarkan Prevalensi proyeksi di wilayah kerja
instrument Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI) di Puskesmas tersebut di kali 100%.
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun. Contoh perhitungan No.2 Pelayanan Kesehatan Jiwa
(Depresif) di Puskesmas Wonoasih Kota Probolinggo
Prevalensi Depresi berdasarkan data Riskesdas di Kota
Probolinggo adalah 4,36%.(utk menghitung Prevalensi 4%
Data Simkeswa
Puskesmas Wonoasih). dari estimasi
Puskesmas
Jumlah penduduk ≥ 15 tahun di Puskesmas Wonoasih
pada tahun ini 33.395 x 70% = 23.377 jiwa.
Estmasi kasus Depresi di Puskesmas Wonoasih 4,36% x
23.377 (pddk usia ≥ 15 th) = 1.020 orang (hasil
pembulatan).
Target capaian PKP penderita Depresi yang mendapat
layanan pada tahun ini 3% x 1.020 = 30 kasus
Bila capaian layanan penderita Depresi di Puskesmas
Wonoasih tahun ini sebesar/sebanyak 35 kasus, maka
persentase penderita Depresi yang mendapat layanan
adalah : 35/1.020 x 100% = 3,43%.
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan
3 Pelayanan Kesehatan Pengertian : Penderita GME adalah : penduduk usia > 15 tahun Persentase Pelayanan Kesehatan Gangguan Mental
Gangguan Mental yang dilakukan deteksi dini dengan menggunakan instrument Self Emosional (GME) adalah : Jumlah kasus/Penderita GME
Emosional (GME) Reporting Questionnaire (SRQ-29) pada usia ≥ 15 tahun di wilayah kerja Puskesmas yg
mendapat pelayanan kesehatan di fasyankes dibagi
Numerator : Jumlah penderita GME pada penduduk Jumlah Kasus/Penderita GME usia ≥ 15 th berdasarkan
> 15 tahun di wilayah kerja Puskesmas yang mendapatkan prevalensi proyeksi di wilayah kerja Puskesmas dalam
pelayanan kesehatan jiwa dalam kurun waktu satu tahun. kurun waktu satu tahun dikali 100%.
Contoh perhitungan No.3 Pelayanan Kesehatan Jiwa
Denominator : Jumlah penderita GME pada penduduk > 15 tahun (Gangguan Mental Emosional) di Puskesmas
berdasarkan estimasi di wilayah kerja Kab/Kota (untuk menghitun Pandanwangi Kota Malang :
estimasi Puskesmas) dalam kurun waktu satu tahun yang sama. Prevalensi GME berdasarkan data Riskesdas Kota Malang
4%
adalah 15,52%.(utk menghitung Prevalensi Puskesmas Data Simkeswa
dari estimasi
Pandanwangi). Puskesmas
Estimasi GME usia ≥ 15 tahun di Puskesmas
Pandanwangi 15,52% x 21.842 (pddk usia ≥ 15 th) =
3.390 Kasus (hasil pembulatan).
Target capaian PKP penderita GME yang mendapat
layanan pada tahun ini 2% x 3.390 = 68 kasus.
Bila capaian layanan penderita GME di Puskesmas
Pandanwangi tahun ini sebesar/sebanyak 72 kasus,
maka persentase penderita GME yang mendapat
layanan adalah : (72/3.390) x 100% = 2,12%.
Kesimpulan : PKP Puskesmas Pandanwangi belum
tercapai karena realisasi 2,12% dari taget yang harus
4 Temuan Kasus Pengertian : Persentase Temuan Kasus Pemasungan pada (ODGJ)
Pemasungan pada 1. Pemasungan adalah suatu tindakan berupa pengikatan dan atau berat usia ≥ 15 tahun adalah Jumlah kasus ODGJ berat
Orang Dengan pengekangan mekanis/ fisik lainnya dan atau penelantaran dan usia ≥ 15 tahun yang masih mengalami pemasungan
Gangguan Jiwa atau pengisolasian sehingga merampas kebebasan dan hak asasi pada tahun tersebut dibagi estimasi ODGJ berat pasung
(ODGJ) Berat. seseorang, termasuk hak untuk mendapatkan pelayanan ≥ 15 tahun diwilayah kerja Puskesmas dikali 100% .
kesehatan. Contoh Estmasi Kasus ODGJ berat di Puskesmas
2. Temuan Kasus adalah ODGJ berat dalam kondisi sedang Wonoasih 0,32% x 33.395 = 107 kasus.
dipasung yang dilaporkan oleh masyarakat/kader/laporan Estimasi Riwayat Pasung ( Orang dengan Usia ≥ 15 15%
Data Simkeswa
keluarga/ aparat. Tahun Pernah dan/atau Sedang di Pasung) di Puskesmas dari estimasi
Puskesmas
Numerator : Ditemukannya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Wonoasih adalah 14,90% x (107 x 70%) = 11,16 Kasus.
berat dalam kondisi sedang/masih dipasung dalam kurun waktu (dibulatkan 12 kasus)
tersebut. Estimasi ODGJ berat masih dalam pemasungan 31,8% x
Denominator : Estimasi ODGJ Berat masih mengalami/ sedang 12 = 3,82 kasus (dibulatkan 4 kasus)
dipasung dalam kurun waktu yang sama. Target PKP untuk temuan kasus pasung tahun ini 10% x
4 = 0,4 (dibulatkan 1 Kasus)
Temuan Kasus Pemasungan ODGJ berat di Puskesmas
Wonoasih pada tahun ini 2 kasus.
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan
7 Penanganan Kasus Pengertian : Penanganan Kasus Melalui Rujukan ke Rumah Sakit Persentase Penanganan Kasus Melalui Rujukan ke
Melalui Rujukan ke Umum / RSJ adalah : Jumlah Pasien yang mendapat layanan di Rumah Sakit Umum / RSJ. Adalah Jumlah kasus ODGJ yg
Rumah Sakit Umum / Fasyankes sekunder (RSU), tersier (RSJ) dan praktek dokter special dirujuk ke RSU/RSJ/ Praktek dokter spesilis dibagi
RSJ. jiwa. dalam kurun waktu satu tahun. Jumlah seluruh kasus yang ada dikali 100%.
Numerataor : Jumlah ODGJ yang dilakukan rujukan Contoh No.7 perhitungan Penanganan Kasus Melalui
Rujukan ke Rumah Sakit Umum / RSJ. di Puskesmas
Denominator : Jumlah kasus/pasien yang ada di wilayah kerja Wonoasih : 30%
Puskesmas tersebut dalam kurun waktu tersebut. - Jumlah kasus ODGJ di Puskesmas Wonoasih s/d. (Batas Maksimal Data Siskewa
Oktober 2021 ini dari data kohort 60 kasus. rujukan) dari kasus Puskesmas
Batas maksimal pasien ODGJ yang dirujuk 25% x 60 = yang ada
15 kasus/pasien.
Bila jumlah pasien ODGJ yang dirujuk Puskesmas
Wonoasih sebanyak 20 orang dalam 1 tahun, maka
persentase Rujukan adalah 25/108 x 100 = 33,34%.
Kesimpulan : Pasien yang dirujuk dari Puskesmas
Wonoasih melebihi batas maksimal 25% realisasi
2.2.3 Penanganan Masalah Penyalahgunaan Napza
1. Penyediaan dan Penyuluhan tentang pencegahan & penanggulangan bahaya Jumlah sekolah (setingkat SD, SLTP & SLTA) yang 10% laporan tribulan
penyebaran penyalahgunaan Napza kepada siswa sekolah (setingkat SD, SLTP & mendapatkan penyuluhan dibagi jumlah seluruh sekolah
informasi tentang SLTA). (setingkat SD, SLTP & SLTA) di wilayah kerja Puskesmas
pencegahan & dikali 100%.
penanggulangan
bahaya
penyalahgunaan
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
1. PAUD dan TK yang PAUD dan TK yang mendapat penyuluhan/ pemeriksaan kesehatan Jumlah PAUD dan TK yang mendapat penyuluhan/ 50% Lap puskesmas
mendapat gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu 1 tahun pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dibagi jumlah
penyuluhan/pemeriks PAUD/TK di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
aan gigi dan mulut
2. Kunjungan ke Kunjungan petugas Puskesmas terkait kesehatan gigi dan mulut ke Jumlah kunjungan petugas Puskesmas terkait kesehatan 30% Lap puskesmas
Posyandu terkait Posyandu di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu 1 tahun gigi dan mulut ke Posyandu dibagi jumlah Posyandu di
kesehatan gigi dan wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
mulut
2.2.5.Pelayanan Kesehatan Tradisional
1. Penyehat Tradisional Penyehat Tradisional yang memiliki STPT ( Surat Terdaftar Penyehat Jumlah Penyehat Tradisional yang memiliki STPT dibagi 15% Laporan Tribulan
yang memiliki STPT Tradisional) yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Penyehat jumlah Penyehat Tradisional yang ada di wilayah kerja PKT (Pelayanan
Tradisional adalah seseorang yang memiliki pengetahuan Puskesmas dikali 100% Kesehatan
pengobatan radisional dengan modalitas ketrampilan dan ramuan Tradisional)
yang diperoleh secara turun temurun atau kursus pada penyehat
tradisional senior
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan
2. Kelompok Asuhan Desa/Kelurahan yang memiliki Kelompok Asuhan Mandiri dengan SK Jumlah Desa/Kelurahan yang memiliki kelompok Asuhan 20% Laporan Tribulan
Mandiri yang Kepala Desa/Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas. Kelompok Mandiri yang ber SK dibagi dengan jumlah PKT
terbentuk Asuhan Mandiri adalah kelompok masyarakat yang mampu desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan dikali 100%
mengatasi masalah gangguan kesehatan ringan secara mandiri oleh
individu dalam keluarga, kelompok atau masyarakat dengan
memanfaatkan Taman Obat Keluarga/TOGA dan akupresur.
3. Panti Sehat Panti Sehat berkelompok yang berijin yang ada di wilayah Kerja Jumlah Panti Sehat berkelompok yang berijin dibagi 15% Laporan Tribulan
berkelompok yang Puskesmas.Panti Sehat adalah tempat yang digunakan untuk jumlah Panti Sehat berkelompok yang ada di wilayah PKT
berijin melakukan perawatan kesehatan tradisional empiris yang berijin dan kerja Puskesmas dikali 100%
yang memberikan pelayanan lebih dari 1 (satu) orang penyehat
tradisional (Hattra)
4 Pembinaan Penyehat Penyehat Tradisional yang ada di wilayah kerja Puskesmas yang Jumlah Penyehat Tradisional yang mendapat pembinaan 50% Laporan Tribulan
Tradisional mendapat pembinaan oleh petugas kesehatan oleh petugas kesehatan di bagi jumlah Penyehat PKT
Tradisional yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali
100%
2.2.6.Pelayanan Kesehatan Olahraga
1. Kelompok /klub Kelompok/ klub olahraga, meliputi kelompok olahraga di sekolah, Jumlah kelompok/klub olahraga yang dibina dibagi 35% Data dasar
olahraga yang dibina klub antara lain jantung sehat, senam asma, senam usila, senam ibu jumlah kelompok/ klub olahraga yang ada dikali 100%
hamil, senam diabetes, senam osteoporosis, kebugaran jamah haji
dan kelompok olahraga/latihan fisik lainnya yang dibina di wilayah
kerja Puskesmas selama pada kurun waktu tertentu.
2. Pengukuran Calon Jamaah Haji (CJH) yang dilakukan pengukuran kebugaran Jumlah CJH yang dilakukan Pengukuran Kebugaran 80% Data dasar,
Kebugaran Calon jasmani sesuai dengan pedoman yang ada. Jasmani oleh Puskesmas pada tahun berjalan dibagi Kementerian agama
Jamaah Haji Jumlah CJH yang terdaftar di Puskesmas pada tahun
berjalan dikali 100 %
3. Puskemas Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan olahraga Jumlah bulan yang mencapai Indikator layanan 30% Data Dasar/LBKO
menyelenggarakan internal , yaitu : 1. perencanaan tahunan dan/atau bulanan; 2. kesehatan olahraga internal (capaian indikator
pelayanan kesehatan peregangan minimal satu kali dalam sehari; 3. senam bersama dibagi 4) dibagi 12 bulan X 100 %
Olahraga internal seminggu sekali; 4. pengukuran kebugaran jasmani karyawan
Puskesmas minimal 1 kali per tahun)
4 Pengukuran Sekolah Dasar/MI adalah lembaga pendidikan yang Jumlah Sekolah Dasar/MI yang diukur kebugaran 20%
kebugaran Anak menyelenggarakan program pendidikan enam tahun bagi jasmani dibagi jumlah SD/MI yang ada di wilayah
Sekolah anak usia 6-12 tahun. Pengukuran Kebugaran Anak Sekolah kerja x 100 %
/Madarasah adalah pengukuran kebugaran pada anak kelas
4-6 tahun yang berusia 10 - 12 tahun
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan
1 Puskesmas Puskesmas menyelenggarakan K3 Puskesmas (internal) adalah puskesmas Jumlah bulan yang mencapai minimal 80% dari 11 30% Dokumen pelaksanaan
menyelenggarakan K3 menyelenggarakan K3 di internal sesuai dengan permenkes nomor 52 Tahun 2018 yaitu : indikator K3 Fasyankes yang ada pada Permenkes Nomor kegiatan K3 puskesmas,
Puskesmas (internal) 1) Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian risiko K3 Fasyankes (minimal ada Data dasar dan Buku
52 Tahun 2018 dalam satu bulan dibagi 12 bulan dikali
identifikasi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial dan ada perencanaan Regester Bantu Kesehatan
K3 internal). 2) Penerapan kewaspadaan standar (minimal cuci tangan, memakai APD, 100% Kerja
dan pengelolaan jarum suntik) 3) Penerapan prinsip ergonomi (minimal ada salah satu
SOP postur tubuh saat kerja, dan pengaturan shift kerja) 4) pemberian imunisasi (Program
imunisasi : hepatitis/ covid-19 / dll) 5) Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat di
fasyankes (minimal ada peraturan internal pelaksanaan aktifitas fisik (olahraga) dan tidak
merokok di tempat kerja) 6) Pemeriksaan kesehatan berkala (program pemeriksaan berkala
minimal posbindu) 7) Pengelolaan sarana dan prasarana fasyankes dari aspek K3
(mempunyai jadwal pemeliharaan sarpras berkala) 8) Pengelolaan peralatan medis dari
aspek K3 (mempunyai daftar inventarisasi peralatan dan jadwal pemeliharaannya), 9)
kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana, termasuk kebakaran (minimal
peta risiko di puskesmas dan jalur evakuasi) 10) Pengelolan bahan B3 dan limbah B3
(minimal ada tempat khusus penyimpanan barang dan limbah B3), 11) Pengelolaan
limbah domestik
2 Puskesmas Puskesmas menyelenggarakan pembinaan K3 adalah pembinaan setiap SDM di puskesmas Jumlah kantor yang dibina K3 Perkantoran dibagi jumlah total 35% Data dasar dan Laporan
menyelenggarakan yang melakukan assesment dan atau intervensi. Perkantoran adalah kantor kecamatan dan perkantoran (kelurahan dan kecamatan) yang ada di wilayah kerja Pelaksanaan Kegiatan
pembinaan K3 perkantoran kantor kelurahan dikali 100% puskesmas dan Buku
Regester Bantu Kesehatan
Kerja
3. Promotif dan Salah satu atau seluruh kegiatan promosi (penyuluhan, konseling, Jumlah kelompok kerja (Pos UKK) yang dilakukan 40% Data dasar, Laporan
preventif yang latihan olahraga dll) dan/ atau preventif (imunisasi, pemeriksaan kegiatan promotif dan preventif yang dilakukan Bulanan Kesehatan
dilakukan pada kesehatan, APD, ergonomi, pengendalian bahaya lingkungan dll) dalam satu bulan dibagi jumlah seluruh Pos UKK Pekerja (LBKP) dan
kelompok kesehatan yang dilakukan minimal 1 (satu) kali tiap bulan selama 12 ( dua (kali 12) di wilayah binaan dikali 100% Buku Register Bantu
kerja belas) bulan pada kelompok kesehatan kerja. Kesehatan Kerja
2.2.10. Kesehatan Matra
1. Hasil pemeriksaan Jemaah haji yang dilakukan pemeriksaan kesehatan yang dientry Jumlah hasil pemeriksaan jemaah haji yang dientry 100% Laporan online
kesehatan jamaah dalam siskohat (Sistem Komputerisasi Kesehatan Terpadu) pada 3 dalam siskohat pada 3 (tiga) bulan sebelum
haji 3 bulan sebelum (tiga) bulan sebelum operasional operasional dibagi dengan jumlah kuota jemaah haji
operasional terdata. pada tahun berjalan dikali 100 %
2.2.11 Kefarmasian
Edukasi dan Pemberdayaan masyarakat tentang obat pada Gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan
1. Kader aktif pada Jumlah kader yang telah tersosialisasi gema cermat yang aktif % Kader aktif pada kegiatan Edukasi dan Pemberdayaan 25% Data /notulen
kegiatan Edukasi dan menjadi fasilitator kegiatan gema cermat kepada masyarakat masyarakat tentang obat pada Gerakan masyrakat kegiatan penyuluhan
Pemberdayaan diwilayah kerjanya. cerdas menggunakan obat = Jumlah kader aktif yang di puskesmas
masyarakat tentang telah tersosialisasikan gema cermat dibagi jumlah kader
obat pada Gerakan yang mengikuti sosialisasi x 100%
masyrakat cerdas
menggunakan obat
2 Jumlah wilayah yang Jumlah desa/kelurahan di wilayah kerja puskesmas yang telah 25% Data /notulen
dilakukan Kegiatan tersosialisasi kegiatan gema cermat. kegiatan penyuluhan
Gerakan Masyarakat % Jumlah wilayah yang dilakukan Kegiatan Gerakan di puskesmas
Cerdas Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat = Jumlah desa
Menggunakan Obat atau kelurahan yang telah tersosialisasikan gema cermat
dibagi jumlah desa kelurahan di wilayah kerja x 100%
3 Jumlah masyarakat Jumlah masyarakat ( usia > 15 tahun) yang telah tersosialisasi Jumlah masyarakat yang telah tersosialisasikan gema 25% Data /notulen
yang telah kegiatan gema cermat. cermat = Jumlah masyarakat yang telah tersosialisasikan kegiatan penyuluhan
tersosialisasikan gema cermat dibagi jumlah masyarakat (usia>15 tahun) di puskesmas
gema cermat yang ditargetkan di wilayah kerja dikali 100%
Lampiran 5
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKP Puskesmas
2. Kelompok Asuhan Desa/Kelurahan yang memiliki Kelompok Asuhan Mandiri dengan SK Jumlah Desa/Kelurahan yang memiliki kelompok Asuhan 20% Laporan Tribulan
Mandiri yang Kepala Desa/Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas. Kelompok Mandiri yang ber SK dibagi dengan jumlah PKT
terbentuk Asuhan Mandiri adalah kelompok masyarakat yang mampu desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan dikali 100%
mengatasi masalah gangguan kesehatan ringan secara mandiri oleh
individu dalam keluarga, kelompok atau masyarakat dengan
memanfaatkan Taman Obat Keluarga/TOGA dan akupresur.
3. Panti Sehat Panti Sehat berkelompok yang berijin yang ada di wilayah Kerja Jumlah Panti Sehat berkelompok yang berijin dibagi 15% Laporan Tribulan
berkelompok yang Puskesmas.Panti Sehat adalah tempat yang digunakan untuk jumlah Panti Sehat berkelompok yang ada di wilayah PKT
berijin melakukan perawatan kesehatan tradisional empiris yang berijin dan kerja Puskesmas dikali 100%
yang memberikan pelayanan lebih dari 1 (satu) orang penyehat
tradisional (Hattra)
4 Pembinaan Penyehat Penyehat Tradisional yang ada di wilayah kerja Puskesmas yang Jumlah Penyehat Tradisional yang mendapat pembinaan 50% Laporan Tribulan
Tradisional mendapat pembinaan oleh petugas kesehatan oleh petugas kesehatan di bagi jumlah Penyehat PKT
Tradisional yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali
100%
2.2.6.Pelayanan Kesehatan Olahraga
1. Kelompok /klub Kelompok/ klub olahraga, meliputi kelompok olahraga di sekolah, Jumlah kelompok/klub olahraga yang dibina dibagi 35% Data dasar
olahraga yang dibina klub antara lain jantung sehat, senam asma, senam usila, senam ibu jumlah kelompok/ klub olahraga yang ada dikali 100%
hamil, senam diabetes, senam osteoporosis, kebugaran jamah haji
dan kelompok olahraga/latihan fisik lainnya yang dibina di wilayah
kerja Puskesmas selama pada kurun waktu tertentu.
2. Pengukuran Calon Jamaah Haji (CJH) yang dilakukan pengukuran kebugaran Jumlah CJH yang dilakukan Pengukuran Kebugaran 80% Data dasar,
Kebugaran Calon jasmani sesuai dengan pedoman yang ada. Jasmani oleh Puskesmas pada tahun berjalan dibagi Kementerian agama
Jamaah Haji Jumlah CJH yang terdaftar di Puskesmas pada tahun
berjalan dikali 100 %
3. Puskemas Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan olahraga Jumlah bulan yang mencapai Indikator layanan 30% Data Dasar/LBKO
menyelenggarakan internal , yaitu : 1. perencanaan tahunan dan/atau bulanan; 2. kesehatan olahraga internal (capaian indikator
pelayanan kesehatan peregangan minimal satu kali dalam sehari; 3. senam bersama dibagi 4) dibagi 12 bulan X 100 %
Olahraga internal seminggu sekali; 4. pengukuran kebugaran jasmani karyawan
Puskesmas minimal 1 kali per tahun)
4 Pengukuran Sekolah Dasar/MI adalah lembaga pendidikan yang Jumlah Sekolah Dasar/MI yang diukur kebugaran 20%
kebugaran Anak menyelenggarakan program pendidikan enam tahun bagi jasmani dibagi jumlah SD/MI yang ada di wilayah
Sekolah anak usia 6-12 tahun. Pengukuran Kebugaran Anak Sekolah kerja x 100 %
/Madarasah adalah pengukuran kebugaran pada anak kelas
4-6 tahun yang berusia 10 - 12 tahun
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan
1 Puskesmas Puskesmas menyelenggarakan K3 Puskesmas (internal) adalah puskesmas Jumlah bulan yang mencapai minimal 80% dari 11 30% Dokumen pelaksanaan
menyelenggarakan K3 menyelenggarakan K3 di internal sesuai dengan permenkes nomor 52 Tahun 2018 yaitu : indikator K3 Fasyankes yang ada pada Permenkes Nomor kegiatan K3 puskesmas,
Puskesmas (internal) 1) Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian risiko K3 Fasyankes (minimal ada Data dasar dan Buku
52 Tahun 2018 dalam satu bulan dibagi 12 bulan dikali
identifikasi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial dan ada perencanaan Regester Bantu Kesehatan
K3 internal). 2) Penerapan kewaspadaan standar (minimal cuci tangan, memakai APD, 100% Kerja
dan pengelolaan jarum suntik) 3) Penerapan prinsip ergonomi (minimal ada salah satu
SOP postur tubuh saat kerja, dan pengaturan shift kerja) 4) pemberian imunisasi (Program
imunisasi : hepatitis/ covid-19 / dll) 5) Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat di
fasyankes (minimal ada peraturan internal pelaksanaan aktifitas fisik (olahraga) dan tidak
merokok di tempat kerja) 6) Pemeriksaan kesehatan berkala (program pemeriksaan berkala
minimal posbindu) 7) Pengelolaan sarana dan prasarana fasyankes dari aspek K3
(mempunyai jadwal pemeliharaan sarpras berkala) 8) Pengelolaan peralatan medis dari
aspek K3 (mempunyai daftar inventarisasi peralatan dan jadwal pemeliharaannya), 9)
kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana, termasuk kebakaran (minimal
peta risiko di puskesmas dan jalur evakuasi) 10) Pengelolan bahan B3 dan limbah B3
(minimal ada tempat khusus penyimpanan barang dan limbah B3), 11) Pengelolaan
limbah domestik
2 Puskesmas Puskesmas menyelenggarakan pembinaan K3 adalah pembinaan setiap SDM di puskesmas Jumlah kantor yang dibina K3 Perkantoran dibagi jumlah total 35% Data dasar dan Laporan
menyelenggarakan yang melakukan assesment dan atau intervensi. Perkantoran adalah kantor kecamatan dan perkantoran (kelurahan dan kecamatan) yang ada di wilayah kerja Pelaksanaan Kegiatan
pembinaan K3 perkantoran kantor kelurahan dikali 100% puskesmas dan Buku
Regester Bantu Kesehatan
Kerja
3. Promotif dan Salah satu atau seluruh kegiatan promosi (penyuluhan, konseling, Jumlah kelompok kerja (Pos UKK) yang dilakukan 40% Data dasar, Laporan
preventif yang latihan olahraga dll) dan/ atau preventif (imunisasi, pemeriksaan kegiatan promotif dan preventif yang dilakukan Bulanan Kesehatan
dilakukan pada kesehatan, APD, ergonomi, pengendalian bahaya lingkungan dll) dalam satu bulan dibagi jumlah seluruh Pos UKK Pekerja (LBKP) dan
kelompok kesehatan yang dilakukan minimal 1 (satu) kali tiap bulan selama 12 ( dua (kali 12) di wilayah binaan dikali 100% Buku Register Bantu
kerja belas) bulan pada kelompok kesehatan kerja. Kesehatan Kerja
2.2.10. Kesehatan Matra
1. Hasil pemeriksaan Jemaah haji yang dilakukan pemeriksaan kesehatan yang dientry Jumlah hasil pemeriksaan jemaah haji yang dientry 100% Laporan online
kesehatan jamaah dalam siskohat (Sistem Komputerisasi Kesehatan Terpadu) pada 3 dalam siskohat pada 3 (tiga) bulan sebelum
haji 3 bulan sebelum (tiga) bulan sebelum operasional operasional dibagi dengan jumlah kuota jemaah haji
operasional terdata. pada tahun berjalan dikali 100 %
2.2.11 Kefarmasian
Edukasi dan Pemberdayaan masyarakat tentang obat pada Gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan
1. Kader aktif pada Jumlah kader yang telah tersosialisasi gema cermat yang aktif % Kader aktif pada kegiatan Edukasi dan Pemberdayaan 25% Data /notulen
kegiatan Edukasi dan menjadi fasilitator kegiatan gema cermat kepada masyarakat masyarakat tentang obat pada Gerakan masyrakat kegiatan penyuluhan
Pemberdayaan diwilayah kerjanya. cerdas menggunakan obat = Jumlah kader aktif yang di puskesmas
masyarakat tentang telah tersosialisasikan gema cermat dibagi jumlah kader
obat pada Gerakan yang mengikuti sosialisasi x 100%
masyrakat cerdas
menggunakan obat
2 Jumlah wilayah yang Jumlah desa/kelurahan di wilayah kerja puskesmas yang telah 25% Data /notulen
dilakukan Kegiatan tersosialisasi kegiatan gema cermat. kegiatan penyuluhan
Gerakan Masyarakat % Jumlah wilayah yang dilakukan Kegiatan Gerakan di puskesmas
Cerdas Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat = Jumlah desa
Menggunakan Obat atau kelurahan yang telah tersosialisasikan gema cermat
dibagi jumlah desa kelurahan di wilayah kerja x 100%
3 Jumlah masyarakat Jumlah masyarakat ( usia > 15 tahun) yang telah tersosialisasi Jumlah masyarakat yang telah tersosialisasikan gema 25% Data /notulen
yang telah kegiatan gema cermat. cermat = Jumlah masyarakat yang telah tersosialisasikan kegiatan penyuluhan
tersosialisasikan gema cermat dibagi jumlah masyarakat (usia>15 tahun) di puskesmas
gema cermat yang ditargetkan di wilayah kerja dikali 100%
Lampiran 5
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKP Puskesmas
7. Rasio gigi tetap Pelayanan kuratif kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan di Puskesmas, Jumlah gigi tetap yang di tambal permanen >1 Register gigi
yang ditambal dinilai dengan membandingkan perlakuan tambal/cabut gigi tetap dibandingkan dengan gigi tetap yang dicabut.
terhadap gigi Catatan kinerja Puskesmas: >1
tetap yang = 100% 0,75 - 1 =
dicabut 75 %,
0,5 - < 0,75 = 50 %
0,25 - <0,5 = 25 % <
0,25 =0%
8. Bumil yang Pelayanan kesehatan gigi ibu hamil minimal 1 kali selama kehamilan di Jumlah ibu hamil (minimal 1x selama kehamilan) 100% Register gigi
mendapat Puskesmas (konseling/ pemeriksaan/perawatan) yang mendapat pelayanan kesehatan gigi di
pelayanan Puskesmas dibagi jumlah ibu hamil yang
kesehatan gigi berkunjung ke Puskesmas dikali 100%
2 . Ketersediaan obat Tersedianya obat dan vaksin untuk pelayanan kesehatan dasar terhadap Bila obat tersedia untuk pelayanan di Puskesmas 85% Data stok obat/LPLPO
dan vaksin 45 item obat indikator (Albendazol /Pirantel Pamoat, Alopurinol, maka diberi angka 1, bila obat tidak tersedia
terhadap 45 item Amlodipin/Kaptopril, Amoksisilin 500 mg, Amoksisilin sirup, Antasida untuk pelayanan di Puskesmas maka diberi
obat indikator tablet kunyah/antasida suspensi, Amitriptilin tab, Asam Askorbat (Vitamin angka 0 (catatan : bila obat tidak
C), Asiklovir, Betametason salep, Deksametason tablet/deksametason dibutuhkan oleh Puskesmas dan tidak
injeksi, Diazepam injeksi 5 mg/ml, Diazepam, tersedia (kosong) di Puskesmas tersebut
Dihidroartemsin+piperakuin (DHP) dan primaquin, Difenhidramin Inj. 10 maka dalam format pelaporannya ditulis
mg/ml, Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1 % (sebagai HCl), Fitomenadion N/A, dan dalam perhitungan dianggap
(Vitamin K) injeksi, Furosemid 40 mg/Hidroklorotiazid (HCT), Garam bernilai 1). Perhitungan diperoleh dengan cara
Oralit serbuk, Glibenklamid/Metformin, Hidrokortison krim/salep, = Jumlah kumulatif item obat indikator yang
Kotrimoksazol (dewasa) kombinasi tablet/Kotrimoksazol suspensi, tersedia di Puskesmas dibagi 45 dikali 100 %
Ketoconazol tab, Klorfeniramin Maleat (CTM) tab, Lidokain inj,
Magnesium Sulfat injeksi, Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg-1 ml,
Natrium Diklofenak, OAT FDC Kat 1, Oksitosin injeksi, Parasetamol sirup
120 mg / 5 ml, Parasetamol 500 mg, Prednison 5 mg, Retinol
100.000/200.000 IU, Salbutamol, Salep Mata/Tetes Mata Antibiotik,
Simvastatin, Tablet Tambah Darah, Vitamin B6 (Piridoksin), Zinc 20 mg),
Vaksin Hepatitis B, Vaksin BCG, Vaksin DPT - Hb - HIB, Vaksin Polio,
Vaksin Campak/Vaksin Rubella) Pemilihan obat dan vaksin 45 item
tersebut adalah sesuai dengan Indikator Kinerja Kementerian pada
Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes Ditjen Farmalkes
Kemkes RI. Penilaian ketersediaan obat dan vaksin dilakukan setiap
bulan.
No Indikator Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
2.3.4.Pelayanan laboratorium
1. Kesesuaian jenis 50 Jenis pelayanan meliputi: a.Hemoglobin, Hematokrit, Hitung eritrosit, Jumlah jenis pelayanan yang tersedia dibagi 60% Surat Keputusan Kepala
pelayanan Hitung trombosit, Hitung lekosit, Hitung jenis lekosit, LED, Masa Jumlah standar jenis pelayanan (50) dikali 100% Puskesmas tentang Jenis
laboratorium perdarahan dan Masa pembekuan. Layanan
dengan standar b. Kimia klinik: Glukosa, Protein, Albumin, Bilirubin total, Bilirubin direk,
SGOT, SGPT, Alkali fosfatase, Asam urat,Ureum/BUN, Kreatinin,
Trigliserida, Kolesterol total, Kolesterol HDL dan Kolesterol LDL.
c. Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA, Diplococcus gram negatif,
Trichomonas vaginalis, Candida albicans, Bacterial vaginosis, Malaria,
Microfilaria dan Jamur permukaan.
d. Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal, VDRL, HbsAg, Anti
Hbs, Anti HIV dan Antigen/antibody dengue.
e. Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau, Volume), pH, Berat
jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit,
Eritrosit dan Mikroskopik (sedimen).
f. Tinja: Makroskopik, Darah samar dan Mikroskopik.
2. Ketepatan waktu Waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan menerima hasil yang Jumlah pasien dengan waktu tunggu penyerahan 100% Survey, register
tunggu sudah diekspertisi sesuai jenis pemeriksaan dan kebijakan tentang hasil pelayanan laboratorium sesuai jenis
penyerahan hasil waktu tunggu penyerahan hasil pemeriksaan dan kebijakan dibagi jumlah
pelayanan seluruh pemeriksaan dikali 100%
laboratorium
3. Kesesuaian hasil Pemeriksaan mutu pelayanan laboratorium oleh Tenaga Puskesmas yang Jumlah pemeriksaan mutu internal yang 100% Hasil Pemeriksaan Baku
pemeriksaan baku kompeten, dilakukan evaluasi, analisa dan tindak lanjut memenuhi standar minimal 1 (satu) parameter Mutu Internal
mutu internal dari hematologi, Kimia Klinik, serologi, dan
(PMI) bakteriologi dibagi jumlah pemeriksaan dalam 1
(satu) bulan dikali 100%
No Indikator Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
No Jenis Variabel Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Thn 2022 Sumber Data
2.5.6 Kepuasan Pasien Kepuasan pasien adalah hasil pendapat dan penilaian pasien Total nilai persepsi seluruh responden dibagi > 76.61 Hasil survei
terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh fasilitas Total unsur yang terisi dari seluruh
pelayanan kesehatan. Pengukuran secara komprehensif responden dikali 25
tentang tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas layanan
yang diberikan oleh fasyankes terhadap pasien dilakukan
dengan survei kepuasan pasien. Unsur survei kepuasan pasien
menurut Permenpan RB No 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara
Pelayanan Publik meliputi:
1. Persyaratan
2. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
3. Waktu Penyelesaian
4. Biaya/Tarif
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
6. Kompetensi Pelaksana
7. Perilaku Pelaksana
8. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
9. Sarana dan prasarana