Anda di halaman 1dari 42

Lampiran 2

Definisi Operasional Kinerja Administrasi dan Manajemen Puskesmas

Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.1.Manajemen Umum
1.Rencana 5 (lima) Rencana 5 (lima) tahunan sesuai visi, misi, tugas Tidak ada rencana 5 Ada, tidak sesuai visi, Ada, sesuai visi, misi, Ada, sesuai visi, misi, tugas pokok
tahunan pokok dan fungsi Puskesmas bedasarkan pada (lima) tahunan misi, tugas pokok dan tugas pokok dan fungsi dan fungsi Puskesmas bedasarkan
analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan fungsi Puskesmas, Puskesmas, tidak pada analisis kebutuhan
kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan tidak berdasarkan berdasarkan pada analisis masyarakat
derajat kesehatan masyarakat secara optimal pada analisis kebutuhan masyarakat
kebutuhan masyarakat

2. RUK Tahun RUK (Rencana Usulan Kegiatan) Puskesmas Tidak ada Ada , tidak sesuai visi, Ada, sesuai visi, misi, Ada , sesuai visi, misi, tugas
(N+1) untuk tahun yad ( N+1) dibuat berdasarkan misi, tugas pokok dan tugas pokok dan fungsi pokok dan fungsi Puskesmas,
analisa situasi, kebutuhan dan harapan fungsi Puskesmas,tidak Puskesmas, tidak bedasarkan pada analisis
masyarakat dan hasil capaian kinerja, prioritas berdasarkan pada berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat dan
serta data 2 ( dua) tahun yang lalu dan data analisis kebutuhan kebutuhan masyarakat dan kinerja , ada pengesahan kepala
survei, disahkan oleh Kepala Puskesmas masyarakat dan kinerja kinerja Puskesmas

3.RPK/POA Dokumen Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK), Tidak ada Ada dokumen dokumen RPK tidak dokumen RPK sesuai RUK, dokumen RPK sesuai RUK, ada
bulanan/tahunan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan yang akan RPK sesuai RUK, Tidak ada tidak ada pembahasan pembahasan dengan LP maupun
dijadwalkan selama 1 (satu) tahun dengan pembahasan dengan dengan LP maupun LS LS dalam penentuan jadwal
memperhatikan visi misi dan tata nilai LP maupun LS, dalam dalam penentuan jadwal
Puskesmas penentuan jadwal

4.Lokakarya Mini Rapat Lintas Program (LP) membahas review Tidak ada dokumen Ada, dokumen tidak Ada, dokumen corrective Ada, dokumen yang
bulanan (lokmin kegiatan, permasalahan LP,rencana tindak lanjut memuat evaluasi actio n,dafar hadir, notulen menindaklanjuti hasil lokmin
bulanan) (corrective action ) , beserta tindak bulanan pelaksanaan hasil lokmin,undangan bulan sebelumnya
lanjutnyasecara lengkap. Dokumen lokmin awal kegiatan dan langkah rapat lokmin tiap bulan
tahun memuat penyusunan POA, briefing koreksi lengkap
penjelasan program dari Kapus dan detail
pelaksanaan program (target, strategi
pelaksana) dan kesepakatan pegawai
Puskesmas. Notulen memuat evaluasi bulanan
pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi.
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
5.Lokakarya Mini Rapat lintas program dan Lintas Sektor (LS) Tidak ada dokumen Ada, dokumen tidak Ada Dokumen corrective Ada, dokumen yang
tribulanan (lokmin membahas review kegiatan, permasalahan LP, memuat evaluasi action,dafar hadir, notulen menindaklanjuti hasil lokmin yang
tribulanan) corrective action, beserta tindak lanjutnya bulanan pelaksanaan hasil lokmin,undangan melibatkan peran serta LS
secara lengkap tindak lanjutnya. Dokumen kegiatan dan langkah rapat lokmin lengkap
memuat evaluasi kegiatan yang memerlukan koreksi
peran LS
6. Survei Keluarga Survei meliputi: survei kurang dari 30% Dilakukan survei Dilakukan survei Dilakukan survei minimal lebih
Sehat (12 1. KB >30%, dilakukan >30%,dilakukan intervensi dari 30%, telah dilakukan
Indikator Keluarga 2. Persalinan di faskes intervensi awal dan awal, dilakukakan entri intervensi awal, dilakukan entri
Sehat) 3. Bayi dengan imunisasi dasar lengkap, bayi dilakukan entri data data apalikasi dan data aplikasi, dilakukan analisis
dengan ASI eksklusif aplikasi dilakukan analisis hasil data dan dilakukan intervensi
4. Balita ditimbang 5. Penderita survei lanjut`
TB, hipertensi dan gangguan jiwa mendapat
pengobatan, tidak merokok, JKN, air bersih dan
jamban sehat yang dilakukan oleh Puskesmas
7.Survei Mawas dan jaringannya
Kegiatan mengenali keadaan dan masalah yang Tidak dilakukan Ada dokumen KA dan Ada dokumen KA dan SOP Ada SOP SMD, kerangka acuan,
Diri (SMD) dihadapi masyarakat serta potensi yang dimiliki SOP SMD tapi belum SMD, dilaksanakan SMD, pelaksanaan, rekapan, analisis
masyarakat untuk mengatasi masalah dilaksanakan ada rekapan hasil SMD, dan jenis kegiatan yang
tersebut.Hasil identifikasi dianalisis untuk tidak ada analisis dan jenis dibutuhkan masyarakat dari hasil
menyusun upaya, selanjutnya masyarakat dapat kegiatan yang dibutuhkan SMD.
digerakkan untuk berperan serta aktif untuk masyarakat
memperkuat upaya perbaikannya sesuai batas
kewenangannya..
8. Pertemuan Pertemuan dengan masyarakat dalam rangka Tidak ada pertemuan Ada pertemuan ada pertemuan minimal 2 ada pertemuan minimal 2 kali
dengan pemberdayaan (meliputi keterlibatan dalam minimal 2 kali setahun kali setahun, ada hasil setahun, ada hasil pembahasan
masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembahasan untuk pemberdayaan masyarakat, ada
rangka kegiatan) Individu, Keluarga dan Kelompok. pemberdayaan masyarakat tindaklanjut pemberdayaan
pemberdayaan
Individu, Keluarga
dan Kelompok
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
9.SK Tim mutu Surat Keputusan Kepala Puskesmas dan uraian Tidak ada SK Tim, uraian Ada SK Tim Mutu, Ada SK Tim Mutu dan Ada SK Tim Mutu dan uraian
dan uraian tugas tugas Tim Mutu (UKM Essensial, UKM tugas serta evaluasi tidak ada uraian tugas uraian tugas, tidak ada tugas serta evaluasi pelaksanaan
pengembangan , UKP, Administrasi Manajemen, pelaksanaan uraian tugas dan evaluasi evaluasi pelaksanaan uraian tugas
Mutu, PPI, Keselamatan Pasien serta Audit pelaksanaan uraian uraian tugas
Internal), serta dilaksanakan evaluasi terhadap tugas
pelaksanaan uraian tugas minimal sekali setahun

10.Rencana Rencana kegiatan perbaikan/peningkatan mutu Tidak ada dokumen Ada rencana Ada sebagian dokumen Ada dokumen rencana program
program mutu dan dan keselamatan pasien lengkap dengan sumber rencana program mutu pelaksanaan kegiatan rencana pelaksanaan mutu dan keselamatan pasien
keselamatan dana dan sumber daya, jadwal audit dan keselamatan pasien perbaikan dan kegiatan perbaikan dan lengkap dengan sumber dana,
pasien internal,kerangka acuan kegiatan dan notulen peningkatan mutu, peningkatan mutu dan sumber daya serta bukti
serta bukti pelaksanaan serta evaluasinya tidak ada bukti bukti pelaksanaan dan pelaksanaan dan evaluasinya
pelaksanaan dan evaluasi belum dilakukan
evaluasinya
11.Pelaksanaan proses identifikasi, evaluasi, pengendalian dan Tidak melakukan proses Melakukan identifikasi Melakukan identifikasi Melakukan identifikasi risiko, ada
manajemen risiko meminimalkan risiko di Puskesms manajemen risiko dan risiko, tidak ada upaya risiko, ada upaya upaya pencegahan dan
di Puskesmas tidak ada dokumen pencegahan dan pencegahan dan penanganan risiko, ada dokumen
register risiko penanganan risiko, penanganan risiko, ada register risiko lengkap
tidak ada dokumen dokumen register risiko
register risiko tidak lengkap
12.Pengelolaan Pengelolaan pengaduan meliputi menyediakan tidak ada media Media dan data tidak Media dan data ata Media dan data ada, analisa
Pengaduan media pengaduan, mencatat pengaduan (dari pengaduan, data ada, lengkap, ada analisa , lengkap,analisa sebagian lengkap dengan rencana tindak
Pelanggan Kotak saran, sms, email, wa, telpon dll), analisa lengkap dengan rencana tindak lanjut , ada , rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
melakukan analisa, membuat rencana tindak rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan lanjut, tindak lanjut dan
lanjut, tindak lanjut dan evaluasi tindak lanjut dan evaluasi evaluasi belum ada evaluasi belum ada .

13.Survei Survei Kepuasan adalah kegiatan yang dilakukan Tidak ada data Data tidak Data lengkap,analisa Data ada, analisa lengkap dengan
Kepuasan untuk mengetahui kepuasan masyarakat/pasien lengkap,analisa , sebagian ada , rencana rencana tindak lanjut, tindak
Masyarakat dan terhadap kegiatan/pelayanan yang telah rencana tindak lanjut , tindak lanjut, tindak lanjut lanjut dan evaluasi serta telah
Survei Kepuasan dilakukan Puskesmas tindak lanjut dan dan evaluasi serta dipublikasikan
Pasien evaluasi serta publikasi belum ada
publikasi belum ada
14.Audit internal Pemantauan mutu layanan sepanjang tahun, Tidak dilakukan audit Dilakukan, dokumen Dilakukan, dokumen Dilakukan, dokumen lengkap, ada
meliputi audit input, proses (PDCA) dan output internal lengkap, tidak ada lengkap, ada analisa, analisa, rencana tindak lanjut,
pelayanan, ada jadwal selama setahun, analisa, rencana tindak rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
instrumen, hasil dan laporan audit internal lanjut, tindak lanjut tidak ada tindak lanjut dan
dan evaluasi evaluasi
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15.Rapat Tinjauan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dilakukan Tidak ada RTM, dokumen Dilakukan 1 kali Dilakukan 2 kali setahun, Dilakukan > 2 kali setahun, ada
Manajemen minimal 2x/tahun untuk meninjau kinerja sistem dan rencana pelaksanaan setahun, dokumen ada notulen, daftar hadir, notulen, daftar hadir, analisa,
manajemen mutu, dan kinerja pelayanan/ upaya kegiatan perbaikan dan notulen, daftar hadir ada analisa, rencana rencana tindak lanjut
Puskesmas untuk memastikan kelanjutan, peningkatan mutu lengkap, ada analisa, tindak lanjut (perbaikan/peningkatan mutu),
kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas sistem rencana tindak lanjut (perbaikan/peningkatan tindak lanjut dan evaluasi
manajemen mutu dan sistem pelayanan, (perbaikan/peningkata mutu), tindak lanjut dan
menghasilkan luaran rencana perbaikan serta n mutu),belum ada belum dilakukan evaluasi
peningkatan mutu tindak lanjut dan
16.Penyajian/upda Penyajian/updating data dan informasi tentang : Tidak ada data dan evaluasi
Kelengkapan data 50% Kelengkapan data75% Lengkap pencatatan dan
ting data dan capaian program (PKP), KS, hasil survei SMD, pelaporan pelaporan, benar
informasi IKM,data dasar, data kematian ibu dan anak,
status gizi , Kesehatan lingkungan, SPM,
Pemantauan Standar Puskesmas

1.2. Manajemen Peralatan dan Sarana Prasarana


1.Kelengkapan Nilai data kumulatif SPA >60 % dan >50% Nilai data kumulatif SPA Nilai data kumulatif Nilai data kumulatif SPA Nilai data kumulatif SPA >60 %
dan Updating data berdasarkan data ASPAK yang telah diupdate < 60 % dan kelengkapan SPA <60 % dan >60 % dan kelengkapan dan kelengkapan alat kesehatan
Aplikasi Sarana, secara berkala ( minimal 2 kali dalam setahun, alat kesehatan <50 % kelengkapan alat alat kesehatan <50 % > 50% berdasarkan data ASPAK
Prasarana, Alat tgl 30 Juni dan 31 Desember tahun berjalan ) dan data ASPAK belum kesehatan <50 % berdasarkan data ASPAK yang sudah diupdate dan
Kesehatan dan telah divalidasi Dinkes Kab/Kota. diupdate dan divalidasi berdasarkan data yang sudah diupdate dan divalidasi Dinkes Kab/Kota
(ASPAK) Dinkes Kab/Kota ASPAK yang sudah divalidasi Dinkes Kab/Kota
diupdate dan divalidasi
Dinkes Kab/Kota
2.Analisis data Analisis data ASPAK berisi ketersediaan Sarana , Tidak ada analisis data Ada analisis data , Ada analisis data SPA , Ada analisis data lengkap dengan
ASPAK dan Prasarana dan alkes (SPA) di masing-masing rencana tindak lanjut , rencana tindak lanjut, rencana tindak lanjut, tindak
rencana tindak ruangan dan kebutuhan SPA yang belum tindak lanjut dan tidak ada tindak lanjut dan lanjut dan evaluasi
lanjut terpenuhi.Tindak lanjut berisi upaya yang akan evaluasi belum ada evaluasi
dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan SPA.

3.Pemeliharaan Pemeliharaan prasarana terjadwal serta Tidak ada jadwal Ada jadwal Ada jadwal pemeliharaan Ada jadwal pemeliharaan dan
prasarana dilakukan, dilengkapi dengan jadwal dan bukti pemeliharaan prasarana pemeliharaan dan dan dilakukan dilakukan pemeliharaan. Ada
Puskesmas pelaksanaan dan tidak dilakukan tidak dilakukan pemeliharaan. Tidak ada bukti pelaksanaan.
pemeliharaan pemeliharaan bukti pelaksanaan.
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
4.Kalibrasi alat Kalibrasi alkes dilakukan sesuai dengan daftar Tidak ada jadwal Ada jadwal kalibrasi Ada jadwal kalibrasi dan Ada jadwal kalibrasi dan
kesehatan peralatan yang perlu dikalibrasi, ada jadwal, dan kalibrasi dan tidak dan tidak dilakukan dilakukan kalibrasiTidak dilakukan kalibrasi Ada bukti
bukti pelaksanaan kalibrasi. dilakukan kalibrasi kalibrasi ada bukti pelaksanaan. pelaksanaan.

5.Perbaikan dan Perbaikan dan pemeliharaan peralatan medis Tidak ada jadwal Ada jadwal Ada jadwal pemeliharaan Ada jadwal pemeliharaan dan
pemeliharaan dan non medis terjadwal dan sudah dilakukan pemeliharaan peralatan pemeliharaan dan dan dilakukan dilakukan pemeliharaan. Ada
peralatan medis yang dibuktikan dengan adanya jadwal dan dan tidak dilakukan tidak dilakukan pemeliharaan. Tidak ada bukti pelaksanaan.
dan non medis bukti pelaksanaan pemeliharaan pemeliharaan bukti pelaksanaan.

1.3. Manajemen Keuangan


1.Data realisasi Realisasi capaian keuangan yang disertai bukti Tidak ada data Data/laporan tidak Data/laporan lengkap, ada Ada data/laporan keuangan,
keuangan lengkap, belum di sebagian analisa, belum analisa lengkap dengan rencana
lakukan analisa, ada rencana tindak lanjut, tindak lanjut, tindak lanjut dan
rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi evaluasi
tindak lanjut dan
evaluasi

2.Data keuangan Data pencatatan pelaporan pertanggung Tidak ada data Data dan laporan Data/laporan Data /laporan ada, analisa
dan laporan jawaban keuangan ke Dinkes tidak lengkap, belum lengkap,analisa sebagian lengkap dengan rencana tindak
pertanggung Kab/Kota,penerimaan dan pengeluaran , ada analisa, rencana ada , rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
jawaban realisasi capaian keuangan yang disertai bukti tindak lanjut, tindak lanjut, tindak lanjut dan
lanjut dan evaluasi evaluasi belum ada

1.4.Manajemen Sumber Daya Manusia


1. Rencana Metode Penghitungan Kebutuhan SDM Tidak ada dokumen Ada dokumen renbut, Ada dokumen renbut, Ada dokumen renbut, dengan
Kebutuhan Tenaga Kesehatan secara riil sesuai kompetensinya dengan hasil < 4 jenis dengan hasil < 7 jenis hasil < 9 jenis nakes (termasuk
(Renbut) berdasarkan beban kerja nakes dari 9 nakes nakes (termasuk dokter, dokter, dokter gigi, bidan dan
sesuai kebutuhan dokter gigi, bidan dan perawat) sesuai kebutuhan
perawat) dari 9 nakes
sesuai kebutuhan
2.SK, uraian tugas Surat Keputusan Penanggung Jawab dengan Tidak ada SK tentang Ada SK Penanggung Ada SK Penanggung Ada SK Penanggung Jawab dan
pokok (tanggung uraian tugas pokok dan tugas integrasi jabatan SO dan uraian tugas Jawab dan uraian Jawab dan uraian tugas uraian tugas seluruh karyawan
jawab dan karyawan tugas 50% karyawan 75% karyawan
wewenang ) serta
uraian tugas
integrasi
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3. Data data kepegawaian meliputi dokumentasi Tidak ada data Data tidak lengkap, Data lengkap,analisa Data lengkap, analisa lengkap
kepegawaian STR/SIP/SIPP/SIB/SIK/SIPA dan hasil tidak ada analisa , sebagian ada , rencana dengan rencana tindak lanjut,
pengembangan SDM ( sertifikat,Pelatihan, rencana tindak lanjut, tindak lanjut, tindak lanjut tindak lanjut dan evaluasi
seminar, workshop, dll),a nalisa pemenuhan tindak lanjut dan dan evaluasi belum ada
standar jumlah dan kompetensi SDM di evaluasi
Puskesmas, rencana tindak lanjut, tindak lanjut
dan evaluasi nya
1.5. Manajemen Pelayanan Kefarmasian (Pengelolaan obat, vaksin, reagen dan bahan habis pakai)
1. SOP Pelayanan SOP pengelolaan sediaan farmasi (perencanaan, Tidak ada SOP Ada SOP, tidak lengkap Ada SOP, lengkap Ada SOP, lengkap, ada
Kefarmasian permintaan/ pengadaan, penerimaan, dokumentasi pelaksanaan SOP.
penyimpanan, distribusi, pencatatan dan Dokumen pelaksanaan :
pelaporan, dll) dan pelayanan farmasi klinik (perencanaan (RKO), permintaan/
(Pengkajian Dan Pelayanan Resep , penyiapan pengadaan(LPLPO/SP),
obat, penyerahan obat, pemberian informasi penerimaan( BAST),
obat, konseling, evaluasi penggunaan obat penyimpanan(kartu stok),
(EPO), Visite pemantauan terapi obat (PTO) distribusi(LPLPO unit/SBBK),
khusus untuk Puskesmas rawat inap , pencatatan dan pelaporan(
pengelolan obat emergensi dll) LPLPO, Ketersediaan 40 item obat
dan 5 item vaksin, laporan
narkotika psikotropika) dan
pelayanan farmasi klinik
(Pengkajian Dan Pelayanan Resep
(skrining resep), penyiapan obat,
penyerahan obat, pemberian
informasi obat ( lembar
pemberian informasi obat),
konseling( form konseling),
evaluasi penggunaan obat (EPO)(
POR dan ketersediaan obat thd
fornas), Visite untuk dalam
gedung dan Home Pharmacy Care
untuk luar gedung (dokumen
catatan penggunaan obat
pasien/dokumen PTO)
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2. Sarana Prasarana Sarana prasarana yang terstandar dalam Tidak ada sarana Ada sarana prasarana, Ada sarana prasarana, Ada sarana prasarana, lengkap
Pelayanan pengelolaan sediaan farmasi (adanya pallet, rak prasarana tidak lengkap sesuai lengkap sesuai kebutuhan sesuai kebutuhan, penggunaan
Kefarmasian obat, lemari obat, lemari narkotika psikotropika, kebutuhan sesuai SOP (kondisi terawat,
lemari es untuk menyimpan obat, APAR, bersih)
pengatur suhu, thermohigrometer, kartu stok,
dll) dan sarana pendukung farmasi klinik ( alat
peracikan obat, perkamen, etiket, dll)
3. Data dan informasi Data dan informasi terkait pengelolaan sediaan Tidak ada data/dokumen Data tidak lengkap, Data lengkap, terarsip Data ada, terarsip dengan baik,
Pelayanan farmasi (pencatatan kartu stok/sistem informasi tidak ada dokumen dengan baik, tidak ada analisa lengkap dengan rencana
Kefarmasian data stok obat, laporan narkotika/psikotropika, hasil pelaksanaan, analisa, tidak ada tindak tindak lanjut dan evaluasi
LPLPO, laporan ketersediaan obat) maupun Monitoring evaluasi, lanjut dan evaluasi
pelayanan farmasi klinik (dokumentasi Verifikasi tidak terarsip dengan
Resep, PIO, Konseling, EPO, PTO, Visite baik, rencana tindak
(khusus untuk puskesmas rawat inap) , MESO, lanjut dan evaluasi
laporan POR, kesesuaian obat dengan Fornas) belum ada
secara lengkap, rutin dan tepat waktu,serta
adanya Dokumen kegiatan UKM mulai dari
perencanaan (Rencana Usulan Kegiatan dan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan), Hasil
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan
gema cermat
Lampiran 3

Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKM Esensial Puskesmas

No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2.1.UKM Esensial
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan
2.1.1.1 Pengkajian PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
1. Rumah Tangga yang Rumah Tangga (RT) yang dikaji/dilaksanakan survey PHBS tatanan RT di wilayah kerja Puskesmas Jumlah Rumah Tangga yang dikaji 20% Laporan Tahunan
dikaji pada kurun waktu tertentu. Pelaksanaan pengkajian pada masa pandemi : pada zona hijau sesuai PHBS dibagi jumlah sasaran Rumah
protokol kesehatan, pada zona kuning, orange & merah dilakukan melalui group WA atau google Tangga dikali 100%
form.
2. Institusi Pendidikan yang Institusi Pendidikan (SD/ MI , SLTP / MTs, SLTA/ MA ) yang dikaji/dilaksanakan survey PHBS tatanan Jumlah Institusi Pendidikan yang dikaji 50% Laporan Tahunan
dikaji Instistusi Pendidikan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu PHBS dibagi jumlah sasaran Institusi
Pendidikan dikali 100%

3. Pondok Pesantren Pondok Pesantren yang dikaji/dilaksanakan survey PHBS tatanan Pondok Pesantren di wilayah kerja Jumlah Pondok Pesantren yang dikaji 70% Laporan Tahunan
(Ponpes) yang dikaji Puskesmas pada kurun waktu tertentu. Pelaksanaan pengkajian untuk zona hijau sesuai protokol PHBS dibagi jumlah Ponpes dikali
kesehatan, untuk zona kuning, orange & merah dilakukan melalui WA grub. 100%

2.1.1.2.Tatanan Sehat
1. Rumah Tangga Sehat Rumah Tangga (minimal yang dikaji adalah 20% dari Total Rumah Tangga) yang memenuhi 10 Jumlah Rumah Tangga yang 63% Laporan Tahunan
yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga (persalinan ditolong oleh nakes, bayi diberi ASI eksklusif, menimbang memenuhi 10 indikator PHBS rumah
indikator PHBS bayi/balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan pakai air bersih dan sabun, menggunakan tangga dibagi jumlah sasaran rumah
jamban sehat, memberantas jentik dirumah, makan buah dan sayur tiap hari, aktivitas fisik tiap hari, tangga yang dikaji dikali 100%
tidak merokok di dalam rumah) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.

2. Institusi Pendidikan yang Institusi Pendidikan (minimal yang dikaji adalah 50% dari institusi pendidikan yang ada ) yang Jumlah Institusi Pendidikan yang 73% Laporan Tahunan
memenuhi 7-8 indikator memenuhi 7-8 indikator PHBS Institusi Pendidikan (mencuci tangan dengan air yang mengalir & memenuhi 7-8 Indikator PHBS Institusi
PHBS (klasifikasi IV) menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban bersih Pendidikan dibagi jumlah sasaran
dan sehat, melaksanakan olahraga teratur, memberantas jentik, tidak merokok di sekolah, mengukur Institusi Pendidikan yang dikaji dikali
BB dan TB 6 (enam) bulan sekali, membuang sampah pada tempatnya) di wilayah kerja Puskesmas 100%
pada kurun waktu tertentu
3. Pondok Pesantren yang Pondok Pesantren (minimal yang dikaji adalah 70 % dari Ponpes yang ada) yang memenuhi 16-18 Jumlah Ponpes yang memenuhi 16-18 45% Laporan Tahunan
memenuhi 16-18 indikator PHBS Pondok Pesantren (kebersihan perorangan, penggunaan air bersih, kebersihan indikator PHBS Ponpes dibagi jumlah
indikator PHBS Pondok tempat wudhu, menggunakan jamban, kebersihan asrama, kepadatan penghuni asrama, kebersihan Pondok Pesantren yang dikaji dikali
Pesantren (Klasifikasi IV) ruang belajar, kebersihan halaman, ada kader santri husada, kader terlatih, kegiatan rutin kader, 100%
bebas jentik, penggunaan garam beryodium, makanan gizi seimbang, pemanfaatan sarana yankes, Catatan: tidak dihitung sebagai
tidak merokok, sadar AIDS, menjadi peserta dana sehat) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun pembagi bila tidak ada Ponpes
waktu tertentu.
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan
1. Kegiatan intervensi pada Kelompok RT di Posyandu Balita yang telah diintervensi minimal 4 kali per Posyandu terkait 10 Jumlah kegiatan penyuluhan kelompok 100% Laporan Tribulanan
Kelompok Rumah Tangga indikator PHBS bisa dengan penyuluhan kelompok langsung atau memberikan informasi kesehatan /bentuk intervensi lain terkait 10
melalui WA grub dan atau bentuk intervensi lain (dengan metode apapun) oleh petugas Puskemas indikator PHBS pada rumah tangga
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu melalui Posyandu Balita yang ada di
wilayah Puskesmas selama 1 tahun
dibagi (4 kali jumlah posyandu Balita
yang ada di wilayah kerja puskesmas)
dikali 100 %
2. Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan (SD / MI ; SLTP / MTs, SLTA/MA ) yang telah diintervensi minimal 2 kali per Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 100% Laporan
Institusi Pendidikan institusi pendidikan baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode intervensi lain pada institusi pendidikan Semesteran
apapun) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu yang dikaji PHBS selama 1 tahun dibagi
(2 kali jumlah institusi pendidikan yang
dikaji PHBS) dikali 100 %

3. Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren yang telah diintervensi minimal 2 kali tiap ponpes baik dengan penyuluhan Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 100% Laporan
Pondok Pesantren kelompok langsung atau memberikan informasi kesehatan melalui WA grub dan atau bentuk intervensi lain pada pondok pesantren Semesteran
intervensi lainnya ( dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas yang dikaji PHBS selama 1 tahun dibagi
pada kurun waktu tertentu (2 kali jumlah pondok pesantren yang
dikaji PHBS) dikali 100 %

2.1.1.4.Pengembangan UKBM
1. Posyandu Balita PURI Posyandu Balita yang berstrata Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu 1 Jumlah Posyandu Balita Purnama dan 76% Laporan Tahunan
(Purnama Mandiri) tahun Mandiri dibagi jumlah Posyandu Balita
dikali 100%
2. Poskesdes/ Poskeskel Poskesdes/Poskeskel yang berstrata Madya, Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas pada Jumlah Poskesdes/Poskeskel yang 77% Laporan Tahunan
Aktif kurun waktu tertentu berstrata Madya, Purnama dan Mandiri
dibagi jumlah Poskesdes/Poskeskel
yang ada dikali 100%

2.1.1.5 Pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif


1. Desa/Kelurahan Siaga Desa/Kelurahan Siaga Aktif dengan Strata Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Jumlah Desa/Kelurahan Siaga Aktif 98% Laporan Tahunan
Aktif Puskesmas pada kurun waktu tertentu dengan Strata Pratama, Madya,
Purnama dan Mandiri dibagi jumlah
total desa dikali 100%
2. Desa/Kelurahan Siaga Desa/Kelurahan Siaga Aktif dengan Strata Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas Jumlah Desa/Kelurahan Siaga Aktif 18% Laporan Tahunan
Aktif PURI (Purnama Purnama dan Mandiri dibagi jumlah
Mandiri ) total Desa Siaga dikali 100%

3. Pembinaan Pembinaan Desa/Kelurahan Siaga oleh petugas Puskesmas minimal 2 (dua) kali dalam satu tahun di Jumlah Desa/Kelurahan Siaga yang 100% Laporan Tribulanan
Desa/Kelurahan Siaga wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dibina 2 kali per tahun dibagi jumlah
Aktif total desa/Kelurahan Siaga dikali 100
%
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2.1.1.6. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Promosi kesehatan untuk Puskesmas dan jaringannya (Puskesmas, Pustu, Ponkesdes) memberikan promosi kesehatan Jumlah Puskesmas dan jaringannya 100% Laporan Bulanan
program prioritas di program prioritas (Penurunan AKI & AKB, Stunting, Covid, HIV/AIDS, TB, Kusta, Napza, Diabetes melakukan promosi kesehatan program
dalam gedung Melitus, Hipertensi, Gangguan Jiwa , Imunisasi, Germas dan Posyandu ) kepada masyarakat yang prioritas sebanyak 12 (dua belas) kali
Puskesmas dan datang ke Puskesmas dan jaringannya minimal 12 (dua belas) kali dalam satu tahun dalam kurun waktu satu tahun kepada
jaringannya (sasaran masyarakat yang datang ke Puskesmas
masyarakat) dan jaringannya dibagi jumlah
Puskesmas dan jaringannya di satu
wilayah kerja dalam kurun waktu satu
tahun yang sama dikali 100 %
2 Pengukuran dan Pengukuran dan pembinaan tingkat perkembangan UKBM adalah penentuan strata UKBM yang Jenis UKBM yang diukur dan dibina 100% Profil Promkes
Pembinaan Tingkat terdiri dari strata Pratama, Madya, Purnama & Mandiri serta pembinaan tingkat perkembangannya tingkat perkembangannya dibagi jenis
Perkembangan UKBM agar meningkat stratanya. UKBM yang diukur dan dibina tingkat perkembangannya adalah UKBM yang ada di satu wilayah kerja
Posyandu Balita, Poskesdes, Pos Kesehatan Pesantren, Saka Bhakti Husada, yang ada di wilayah dalam kurun waktu satu tahun dikali
kerja Puskesmas, oleh petugas Puskesmas selama 1 (satu) tahun . Skor strata berdasarkan Buku 100 %
Pedoman Pengukuran Tingkat Perkembangan UKBM yaitu Posyandu Balita ( Pratama : <60; Madya :
64-74; Purnama :75-94; Mandiri : 95 -100 ); Poskesdes dan Poskestren (Pratama : <50; Madya : 50 -
69;Purnama:70-89;Mandiri : 90 - 100); SBH ( Pratama : < 30; Madya : 30 - 49: Purnama: 50 - 69;
Mandiri : 70 -100). Penentuan cakupan dilihat berdasarkan jenis UKBM yang ada di wilayah kerja
Puskesmas.
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
2.1.2.1.Penyehatan Air
1. Inspeksi Kesehatan Monitoring/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan /IKL terhadap Sarana Air Bersih (SAB) / Sarana Air Jumlah SAB / SAM yang di IKL dibagi 45% Laporan Bulanan
Lingkungan Sarana Air Minum (SAM),yaitu yang meliputi : jumlah SAB / SAM yang ada dikali 100
Bersih (SAB) / Sarana Air - jaringan perpipaan, (PDAM, Hippam / BPSPAM), %
Minum (SAM) - Bukan Jaringan Perpipaan Komunal (sumur pompa tangan,
sumur bor dengan pompa, sumur gali terlindung, sumur
gali dengan pompa),
- Depot Air Minum (DAM),
- Perlindungan Mata Air (PMA),
- Penampungan Air Hujan (PAH)
yang disebut sebagai sistim penyediaan air bersih/Minum (SPAM) di wilayah kerja Puskesmas
selamap kurun waktu tertentu.
2. Sarana Air Bersih .Sarana Air Bersih (SAB)/Sarana Air Minum (SAM) dimana hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) Jumlah SAB/SAM yang di IKL dan 89% Laporan Bulanan
(SAB)/Sarana Air Minum secara teknis sudah memenuhi syarat kesehatan (kategori resiko rendah dan sedang), sehingga memenuhi syarat kesehatan dibagi
(SAM) yang memenuhi aman untuk dipakai kebutuhan sehari-hari (termasuk untuk kebutuhan makan dan minum) di jumlah SAB/SAM yang di inspeksi
syarat kesehatan wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu Sanitasi dikali 100 %

3. Sarana Air Bersih Sarana Air Bersih (SAB)/Sarana Air Minum (SAM) yang beresiko rendah dan sedang di uji kualitas Jumlah SAB/SAM yang di uji kualitas 68% Laporan Bulanan
(SAB)/Sarana Air Minum airnya di wilayah kerja Puskesmas selama kurun waktu tertentu airnya dibagi jumlah SAB/SAM resiko
(SAM) yang diperiksa rendah dan sedang dikali 100%
kualitas airnya
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman
1. Pembinaan Tempat Monitoring/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) dengan Jumlah TPM yang di IKL dibagi jumlah 67% Laporan Tribulan
Pengelolaan Makanan sasaran: TPM yang ada dikali 100 %
(TPM) 1. Jasa Boga / Katering;
2. Rumah Makan / Restoran
3. DAM (Depot Air Minum)
4. Kantin / sentra makanan jajanan
5. Makanan Jajanan
pada kurun waktu tertentu
2. TPM yang memenuhi TPM yang dari segi fisik (sanitasi) , penjamah, kualitas makanan memenuhi syarat tidak berpotensi Jumlah TPM yang memenuhi syarat 50% Laporan Tribulan
syarat kesehatan menimbulkan kontaminasi atau dampak negatif kesehatan, lebih valid apabila disertai dengan bukti kesehatan dibagi jumlah TPM yang
hasil Inspeksi sanitasi dan sertifikat laik hygiene sanitasi selama di wilayah kerja Puskesmas pada dibina dikali 100 %
kurun waktu tertentu
2.1.2.3.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )
1. Pembinaan sarana TTU Inspeksi kesehatan lingkungan dan pembinaan yang meliputi rekomendasi teknis dll terhadap Jumlah TTU Prioritas yang dibina dibagi 88% Laporan Tribulan
Prioritas penanggung jawab dan petugas. TTU Prioritas (Puskesmas, SD, SLTP, Pasar) di wilayah kerja jumlah TTU Prioritas yang ada dikali
Puskesmas pada kurun waktu tertentu. 100 %
2. TTU Prioritas yang TTU prioritas yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan pedoman yang ada, dimana secara Jumlah TTU Prioritas yang memenuhi 45% Laporan Tribulan
memenuhi syarat teknis cukup aman untuk dipergunakan dan tidak memiliki resiko negatif terhadap pengguna, syarat kesehatan dibagi jumlah TTU
kesehatan petugas dan lingkungan sekitar di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu Prioritas yang dibina/yang diperiksa
dikali 100 %
2.1.2.4.Yankesling (Klinik Sanitasi)
1. Konseling Sanitasi Pelayanan berupa Konseling Sanitasi yang diberikan kepada pasien/penderita Penyakit yang Berbasis Jumlah pasien PBL yang dikonseling 10% Laporan Bulanan
Lingkungan (PBL), yaitu ISPA, TBC, DBD, Malaria, Chikungunya, Flu burung, Filariasis, Diare, dibagi dengan jumlah Pasien PBL di Puskesmas (LB1),
Kecacingan, Kulit, keracunan makanan dan peptisida di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu wilayah Puskesmas dikali 100 % laporan/jumlah
tertentu . pasien jumlah
2. Inspeksi Sanitasi PBL Inspeksi Sanitasi/Inspeksi Kesehatan Lingkungan terhadap sarana pasien PBL yang telah dikonseling Jumlah IS sarana pasien PBL yang 20% Laporan Bulanan
dikonseling dibagi dengan jumlah Puskesmas
pasien yang dikonseling dikali 100%

3. Intervensi terhadap Pasien PBL menindaklanjuti hasil inspeksi Jumlah pasien PBL yang 40% Laporan Bulanan
pasien PBL yang di IS menindaklanjuti hasil inspeksi dibagi Puskesmas
jumlah pasien PBL yang di IS dikali
100%
2.1.2.5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat
1. Kepala Keluarga (KK) KK yang akses jamban sehat apabila KK tersebut dengan mudah dapat menjangkau dan Jumlah KK yang akses jamban sehat 93% Laporan Bulanan
yang Akses terhadap memanfaatkan jamban terdekat /mengakses terhadap jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas dibagi jumlah Rumah tangga yang ada STBM
jamban sehat dalam waktu 1 (satu) tahun berjalan dikali 100 %
2. Desa/kelurahan yang Desa/Kelurahan yang masyarakatnya sudah tidak ada yang berperilaku buang air besar di Jumlah Desa/Kelurahan yang sudah 82% Laporan Bulanan
Stop Buang Air Besar sembarangan tempat tetapi sudah buang air besar di tempat yang terpusat/jamban sehat pada Stop Buang Air Besar Sembarangan STBM
Sembarangan (SBS) kurun waktu tertentu. (SBS) dibagi jumlah desa/kelurahan
yang ada dikali 100 %
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


3. Desa/ Kelurahan ber Desa/Kelurahan yang masyarakatnya 100% sudah berperilaku STBM 5 Pilar, yang meliputi : Jumlah Desa/ Kelurahan STBM 5 Pilar 10% Laporan Bulanan
STBM 5 Pilar 1. Tidak buang air besar di sembarang tempat: dibagi jumlah Desa/ Kelurahan yang STBM.
2. Cuci tangan pakai sabun; ada dikali 100 %
3. Mengelola air minum dan makanan yang aman;
4. Mengelola sampah dengan benar;
5. Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman
dibuktikan dengan Berita Acara Verifikasi

2.1.3 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana


2.1.3.1.Kesehatan Ibu
1. Kunjungan Pertama Ibu Adalah Kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk Jumlah Ibu hamil yang mendapatkan 100% Laporan PWS KIA
Hamil (K1) mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar pelayanan ANC sesuai standar (K1)
dibagi sasaran ibu hamil dikali 100%

2 Pelayanan Persalinan oleh Adalah Ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas pelayanan Jumlah persalinan oleh tenaga 100% Laporan PWS-KIA
tenaga kesehatan di kesehatan kesehatan yang kompeten di fasilitas
fasilitas kesehatan (Pf) - pelayanan kesehatan dibagi jumlah
SPM sasaran ibu bersalin dikali 100%

3 Pelayanan Nifas oleh Adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh Jumlah ibu nifas yang memperoleh 4 92% Laporan PWS-KIA
tenaga kesehatan (KF) tenaga kesehatan, dengan distribusi waktu; 1 kali pada 6 - 48 jam, 1 kali pada 3 - 7 hari, 1 kali pada kali pelayanan nifas sesuai standar
8 - 28 hari dan 1 kali pada 29 - 42 hari dibagi sasaran ibu bersalin dikali 100%

4 Penanganan komplikasi Adalah penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular maupun tidak menular serta masalah Jumlah ibu hamil,bersalin dan nifas 80% Laporan PWS-KIA
kebidanan (PK) gizi yang terjadi pada waktu hamil, bersalin dan nifas oleh tenaga kesehatan yang mempunyai dengan komplikasi kebidanan yang
kompetensiabortus, antara lain: perdarahan, Pre eklamsi/ eklamsi, persalinan macet, infeksi, mendapatkan penanganan definitif
abortus, malaria, HIV/AIDS, Sifilis, Hepatitis, TB, hipertensi, diabetes melitus, anemia gizi besi dan (sampai selesai) dibagi 20% sasaran
Kurang Energi Kronis (KEK) ibu hamil dikali 100%
5 Ibu hamil yang diperiksa Adalah Ibu hamil diperiksa Human Imuno Deficiency Virus (HIV) Jumlah ibu hamil yang diperiksa HIV 95% LAPORAN LB3KIA
HIV dibagi ibu hamil K1 dikali 100 %

2.1.3.2. Kesehatan Bayi


1. Pelayanan Kesehatan Neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 (enam) sd 48 (empat puluh delapan) Jumlah neonatus yang mendapat 100% Laporan PWS-KIA
Neonatus pertama (KN1) jam setelah lahir. Pelayanan yang diberikan meliputi: Inisiasi Menyusu Dini (IMD), salep mata, pelayanan sesuai standar pada 6-48
perawatan tali pusat, injeksi vitamin K1, imunisasi Hepatitis B (HB0) dan pemeriksaan menggunakan jam setelah lahir di bagi sasaran lahir
Form Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) hidup dikali 100%
2. Pelayanan Kesehatan Neonatus umur 0-28 hari yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar paling sedikit 3 Jumlah neonatus umur 0-28 hari yang 100% Laporan PWS KIA
Neonatus 0 - 28 hari (KN (tiga) kali dengan distribusi waktu : memperoleh minimal 3 kali pelayanan
lengkap) -SPM 1 (satu) kali pada 6 – 48 jam setelah lahir; sesuai standar dibagi sasaran lahir
1 (satu) kali pada hari ke 3 – 7; hidup dikali 100%
1 (satu) kali pada hari ke 8 – 28
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


3. Penanganan komplikasi Neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan sesuai standar oleh tenaga kesehatan Jumlah neonatus dengan komplikasi 80% Laporan PWS-KIA
neonatus kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan tertentu.Neonatal dengan komplikasi adalah yang mendapat penanganan sesuai
neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan standar dibagi 15% sasaran lahir hidup
dan/kematian, dan neonatus dengan komplikasi meliputi trauma lahir, asfiksia, ikterus, kali 100%
hipotermi,Tetanus Neonatorum, sepsis, Bayi Berat Badan Lahir (BBLR) kurang dari 2500 gr, kelainan
kongenital, sindrom gangguan pernafasan maupun termasuk klasifikasi kuning dan merah pada
MTBM .
4. Pelayanan kesehatan bayi Bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna sesuai standar minimal 4 (empat) kali yaitu 1 (satu) Jumlah bayi usia 29 hari- 11 bulan 92% PWS-KIA
29 hari - 11 bulan kali pada umur 29 hari – 2 bulan; 1 (satu) kali pada umur 3-5 bulan, 1 (satu) kali pada umur 6-8 yang telah memperoleh 4 kali
bulan dan 1( satu) kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar dan telah lulus KN lengkap pada kurun pelayanan kesehatan sesuai standar
waktu tertentu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi , pemberian Vitamin A 1 (satu) kali, dibagi sasaran bayi dikali 100%
imunisasi dasar lengkap, SDIDTK 4 kali bila sakit di MTBS.

2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah


1 Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan balita berusia 0-59 bulan sesuai standar meliputi pelayanan kesehatan balita Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang 100% Laporan PWS-KIA
balita (0 - 59 bulan) sehat dan balita sakit mendapat Pelayanan Kesehatan sesuai
1. Pelayanan kesehatan balita usia 0-11 bulan sehat meliputi: Standar 1 + Jumlah Balita usia 24-35
a). Penimbangan minimal 8 kali setahun bulan mendapatkan
b).pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun. pelayanan kesehatan sesuai standar 2
c). Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun. + Balita usia 36-59 bulan mendapakan
d).Pemberian kapsul vitamin A pada fusia 6-11 bulan 1 kali setahun. pelayanan sesuai standar 3 sesuai
e) Pemberian imunisasi dasar lengkap. standar dalam kurun waktu satu tahun
Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan: dibagi Jumlah balita usia 12 –59
(1) Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan). bulanpada kurun waktu satu tahun
(2) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun (3) Pemantauan perkembangan minimal yang sama dikali 100%
2 kali/tahun (4).Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
(5) Pemberian Imunisasi Lanjutan.
Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan:
(1) Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan).
(2) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
(3) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun.
(4) Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
d) Pemantauan perkembangan balita.
e) Pemberian kapsul vitamin A.
f) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
g) Pemberian imunisasi lanjutan.
h) Pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan.
i) Edukasi dan informasi.
3) Pelayanan kesehatan balita sakit adalah pelayanan balita menggunakan pendekatan manajemen
terpadu balita sakit (MTBS)
2 Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah umur 60-72 bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar meliputi Jumlah anak umur 60-72 bulan yang 84% Laporan PWS-KIA
Anak pra sekolah (60 - 72 pemantauan pertumbuhan minimal 8 (delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; pemantauan memperoleh pelayanan kesehatan
bulan) perkembangan minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun pada kurun waktu tertentu. sesuai standar dibagi sasaran anak
prasekolah dikali 100%
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
1. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang mendapatkan pemeriksaan penjaringan kesehatan di wilayah Jumlah sekolah setingkat SD/ MI/ SDLB 100% Laporan
SD/MI/SDLB yang kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun ajaran pendidikan (contoh: data PKP 2020 yang melaksanakan pemeriksaan Penjaringan
melaksanakan menggunakan data Juli 2019 sd Juni 2020) penjaringan kesehatan di wilayah kerja Kesehatan
pemeriksaan penjaringan tertentu dalam kurun waktu satu tahun
kesehatan ajaran pendidikan dibagi jumlah
seluruh sekolah setingkat SD/MI/ SDLB
di wilayah kerja tertentu dalam kurun
waktu satu tahun ajaran pendidikan
yang sama dikali 100%

2. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan pemeriksaan penjaringan kesehatan di Jumlah sekolah setingkat SMP/ MTs/ 100% Laporan
SMP/MTs/SMPLB yang wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun ajaran pendidikan SMPLB yang melaksanakan Penjaringan
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan di Kesehatan
pemeriksaan penjaringan wilayah kerja tertentu dalam kurun
kesehatan waktu satu tahun ajaran pendidikan
dibagi jumlah seluruh sekolah setingkat
SD/MI/ SDLB di wilayah kerja tertentu
dalam kurun waktu satu tahun ajaran
pendidikan yang sama dikali 100%

3. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang mendapatkan pemeriksaan penjaringan kesehatan di Jumlah sekolah setingkat SMA/ 100% Laporan
SMA/MA/SMK/SMALB wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun ajaran pendidikan MA/SMK/SMALB yang melaksanakan skrining/penjaringa
yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan di n kesehatan
pemeriksaan penjaringan wilayah kerja tertentu dalam kurun
kesehatan waktu tahun ajaran pendidikan dibagi
jumlah seluruh sekolah setingkat
SMA/MA/SMK/ SMALB di wilayah kerja
tertentu dalam kurun waktu satu tahun
ajaran pendidikan yang sama dikali
100%
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


4. Pelayanan Kesehatan Murid kelas 1 sampai dengan kelas 9 (SD/MI dan SMP/MTs) dan usia 7 -15 tahun diluar sekolah Jumlah murid kelas 1 sampai dengan 100% Laporan
pada Usia Pendidikan (pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya) yang mendapatkan pelayanan kesehatan kelas 9 (SD/MI dan SMP/MTs) dan usia skrining/penjaringa
Dasar kelas 1 sampai sesuai standar di wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun ajaran pendidikan. 7 -15 tahun diluar sekolah (pondok n kesehatan (dalam
dengan kelas 9 dan diluar Pelayanan kesehatan sesuai standar meliputi : skrining kesehatan (penilaian status gizi, penilaian pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan dan luar sekolah)
satuan pendidikan dasar tanda vital, penilaiankesehatan gigi dan mulut dan penilaian ketajaman indera) dan tindak lanjut lainnya) yang mendapat pelayanan
hasil skrining kesehatan (Standar Pelayanan Minimal ke 5) kesehatan sesuai standar di wilayah
kerja tertentu dalam kurun waktu satu
tahun ajaran pendidikan dibagi jumlah
semua murid kelas 1 sampai dengan
kelas 9 (SD/MI dan SMP/MTs) dan usia
7 -15 tahun diluar sekolah (pondok
pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan
lainnya) di wilayah kerja tertentu
dalam kurun waktu satu tahun ajaran
pendidikan yang sama dikali 100%

5. Pelayanan kesehatan Remaja usia 10 – 18 tahun yang mendapatkan pelayanan kesehatan remaja berupa skrining Jumlah remaja usia 10 - 18 tahun yang 100% Laporan pelayanan
remaja kesehatan sesuai standar, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) , konseling dan pelayanan medis mendapat pelayanan kesehatan remaja kesehatan remaja,
di wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun . berupa skrining kesehatan sesuai Laporan
Skrining kesehatan sesuai standar meliputi : standar, KIE, konseling dan pelayanan skrining/penjaringa
a. pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut, medis di wilayah kerja tertentu dalam n kesehatan.
b. pengukuran tekanan darah, kurun waktu satu tahun dibagi jumlah
c. anamnesis perilaku berisiko. semua remaja usia 10 - 18 tahun di
wilayah kerja tertentu dalam kurun
waktu tahun yang sama dikali 100%

2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


1. KB aktif (Contraceptive Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon terus-menerus hingga saat ini untuk Jumlah Peserta KB aktif dibagi jumlah 70% LB3 USUB
Prevalence Rate/ CPR) menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan. PUS dikali 100%
< 65 % = sesuaia capaian
65 % - 70 % = 100 %
71 % - 75 % = 90 %
76 % - 80 % = 80 %
81 % - 85 % = 70 %
86 % - 90 % = 60 %
90 % - 100 %=50 %
2. Peserta KB baru Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi termasuk Jumlah peserta KB baru dibagi jumlah 10% LB3 USUB
mereka yang pasca keguguran, sesudah melahirkan, atau pasca istirahat minimal 3 (tiga) bulan pada PUS dikali 100%
kurun waktu tertentu .
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


3. Akseptor KB Drop Out Peserta yang tidak melanjutkan penggunaan kontrasepsi (drop out) dalam 1 (satu) tahun kalender Jumlah peserta KB aktif yang drop out < 10 % LB3 USUB
diwilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .Kasus drop out tidak termasuk mereka yang dibagi jumlah KB aktif dikali 100%
ganti cara. Jumlah peserta KB yang drop out
dibagi jumlah peserta KB aktif dikali
100 %.
Catatan untuk kinerja Puskesmas :
< 10% = 100%;
10 - 12,5% = 75%;
>12,5-15% =50%;
>15 -17,5% =25%
>17,5% = 0%
4. Peserta KB mengalami Peserta KB baru atau lama yang mengalami gangguan kesehatan dan mengarah pada keadaan Jumlah peserta KB yang mengalami < 3 ,5 % LB3 USUB
komplikasi patologis sebagai akibat dari proses tindakan/ pemberian/ pemasangan alat kontrasepsi yang komplikasi dibagi jumlah KB aktif
digunakan seperti perdarahan, infeksi/ abses, flour albus patologis, perforasi, translokasi, dikali 100% .
hematoma, tekanan darah meningkat, perubahan Hemoglobin, edikalipusi. Komplikasi yang terjadi
dalam periode 1 (satu) tahun kalender dihitung 1 (satu) kali serta dihitung per metode (IUD, Catatan untuk kinerja Puskesmas:
implant, suntik, pil, MOP dan MOW) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu < 3,5% = 100%;
3,5 - 4,5% = 75%;
> 4,5-7,5% = 50%;
> 7,5 -10% = 25%
> 10% = 0%
6. PUS dengan 4 T ber KB PUS dimana istrinya memiliki salah satu kriteria “4T” yaitu : 1) berusia kurang dari 20 tahun; Jumlah PUS 4T ber KB dibagi jumlah 80% LB3 USUB,
2) berusia lebih 35 tahun; PUS dengan 4T dikali 100 %
3) telah memiliki anak hidup lebih dari 3 orang; atau
4) jarak kelahiran antara satu anak dengan lainnya kurang dari 2 tahun.

7. KB pasca persalinan Ibu yang mulai menggunakan alat kontrasepsi langsung sesudah melahirkan (sampai dengan 42 jumlah ibu paska persalinan ber KB 60% LB3 USUB
hari sesudah melahirkan). dibagi Jumlah sasaran ibu bersalin x
100%
8. CPW dilayanan kespro calon pengantin perempuan yang telah mendapat pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin Jumlah calon pengantin perempuan 62% Laporan Bulanan
catin di Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun yang telah mendapat pelayanan Catin
kesehatan reproduksi calon pengantin,
dibagi jumlah calon pengantin
perempuan yang terdaftar di
KUA/lembaga agama lain di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun dikali 100%
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberian kapsul vitamin Bayi umur 6 - 11 bulan yang mendapat kapsul vitamin A berwarna biru dengan kandungan vitamin A Jumlah balita 6 - 59 bulan yang 88% Sigizi (Indikator
A dosis tinggi pada balita sebesar 100.000 Satuan Internasional (SI) dan anak umur 12 sampai 59 bulan yang mendapat mendapat kapsul Vit. A di bagi Jumlah Kinerja Gizi /IKG)
(6-59 bulan ) kapsul vitamin A berwarna merah dengan kandungan vitamin A sebesar 200.000 SI . balita 6 - 59 bulan di kali 100 %.
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2 Pemberian 90 tablet Besi Ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) sekurangnya mengandung zat besi setara jumlah ibu hamil yang mendapat 82% Sigizi (Indikator
pada ibu hamil dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat yang disediakan oleh pemerintah minimal 90 minimal 90 Tablet Tambah darah di Kinerja Gizi /IKG)
tablet selama masa kehamilan . bagi Jumlah ibu hamil yang ada di kali
100 %.
3 Pemberian Tablet Remaja perempuan berusia 12-18 tahun yang bersekolah di SMP/SMA atau sederajat mendapat Jumlah remaja putri mendapat TTD di 54% Sigizi (Indikator
Tambah Darah pada Tablet tambah darah (TTD) seminggu sekali yang sekurangnya mengandung zat besi setara dengan bagi Jumlah seluruh remaja puteri 12- Kinerja Gizi /IKG)
Remaja Putri 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat . 18 tahun di sekolah di kali 100 %.

2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi


1. Pemberian makanan Balita usia 6 bulan sampai dengan 59 bulan dengan kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Jumlah balita gizi kurang mendapat 85% Sigizi (Indikator
tambahan bagi balita gizi Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) memiliki Z- makanan tambahan di bagi jumlah Kinerja Gizi /IKG)
kurang score -3 SD sampai kurang dari -2 SD yang mendapat tambahan asupan gizi selain makanan utama seluruh balita gizi kurang di kali 100 %
dalam bentuk makanan tambahan pabrikan . .
2 Pemberian makanan Ibu hamil dengan risiko Kekurangan Energi Kronik (KEK) yang di tandai dengan ukuran Lingkar Jumlah ibu hamil KEK yang mendapat 82% Sigizi (Indikator
tambahan pada ibu hamil Lengan Atas (LILA) kurang dari 23,5 cm. Yang mendapat makanan tambahan asupan zat gizi di luar makanan tambahan di bagi Jumlah Kinerja Gizi /IKG)
Kurang Energi Kronik makanan utama dalam bentuk makanan tambahan pabrikan . sasaran ibu hamil KEK yang ada di kali
(KEK ) 100 % .
3 Balita gizi buruk Anak usia 0 - 59 bulan yang memiliki tanda klinis gizi buruk dan atau indeks Berat Badan menurut Jumlah gizi buruk pada bayi 0-5 bulan 86% Sigizi (Indikator
mendapat perawatan panjang Badan (BB/Pb) atau Berat badan menurut Tinggi badan (BB/TB) dengan nilai Z-score + balita 6 - 59 bulan yang mendapat Kinerja Gizi /IKG)
sesuai standar kurang dari -3 SD atau LILA <11,5 cm pada balita usia 6 - 59 bulan yang di hrawat inap maupun perawatan di bagi Jumlah seluruh gizi
tatalaksana gizi buruk rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat sesuai dengan tata laksana gizi buruk . buruk pada balita 0-59 bulan di kali
100 % .
4 Pemberian Proses Asuhan proses asuhan gizi pada (bayi,balita,remaja,bumil,busui, lansia ) yang mempunyai masalah gizi jumlah kasus yang di tangani (12 kasus 12 dokumen ( 100 %Dokumen
) PAG
Gizi di Puskesmas (sesuai seperti : pemantauan pertumbuhan,status gizi dan PTM serta PMBA ) di bagi jumlah dokumen yang di buat
buku pedoman asuhan (12 dokumen )
gizi tahun 2018 warna
kuning )

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi


1. Balita yang di timbang Anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang di timbang berat badanya (D/S) Jumlah balita di timbang (D) di bagi 75% Sigizi (Indikator
berat badanya ( D/S) Jumlah Balita yang ada (S) di kali 100 Kinerja Gizi /IKG)
%
2. Balita ditimbang yang Anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang memiliki grafik berat badan mengikuti garis Jumlah balita naik berat badannya (N) 84% Sigizi (Indikator
naik berat badannya pertumbuhan atau kenaikan berat badan pada bulan ini dibandingkan bulan sebelumnya sesuai di bagi Jumlah seluruh balita yang di Kinerja Gizi /IKG)
(N/D) standar. timbang (D ) di kali 100 %
3 Balita stunting ( pendek Anak umur 0 - 59 bulan dengan kategori status gizi berdasarkan indeks Panjang Badan menurut Jumlah balita pendek di bagi Jumlah 18,40% e-PPGBM
dan sangat pendek ) Umur (PB/U) atau Tinggio Badan menurut Umur (TB/U) memiliki Z-score kurang dari -2SD balita yang diukur panjang /tinggi
badan di kali 100 % .
4 Bayi usia 6 (enam) bulan Bayi yang sampai usia 6 bulan yang hanya diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali Jumlah bayi usia 6 bulan mendapat 45% Sigizi (Indikator
mendapat ASI Eksklusif obat, vitamin dan mineral sejak lahir. ASI Eksklusif di bagi jumlah bayi usia 6 Kinerja Gizi /IKG)
bulan di kali 100 %

5 Bayi yang baru lahir Inisiasi Menyusu Dini (IMD ) adalah Proses menyusu di mulai segera setelah lahir. IMD dilakukan Jumlah bayi baru lahir hidup yang 62% Sigizi (Indikator
mendapat IMD (Inisiasi dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya segera setelah lahir dan berlangsung mendapat IMD di bagi Jumlah seluruh Kinerja Gizi /IKG)
Menyusu Dini) minimal 1 (satu) jam . bayi baru lahir hidup di kali 100 %
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2.1.5.Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
2.1.5.1. Diare
1. Pelayanan Diare Balita Penemuan kasus diare balita di sarana kesehatan dan kader di wilayah kerja Puskesmas pada kurun Jumlah balita Diare yang ditemukan 100% Diare.04.Bln.Pkm
waktu tertentu. dibagi target dikali 100% (Rekapitulasi Kasus
Target = (20% x 843/1000) x jumlah Diare di dalam dan
balita (sesuai BPS) di wilayah kerja luar Wilayah
Puskesmas Puskesmas)

2. Proporsi penggunaan Penderita diare balita yang berobat mendapat oralit di fasilitas pelayanan kesehatan dan kader di Jumlah penderita diare balita yang 100% Register Diare
oralit pada balita wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu diberi oralit di fasilitas pelayanan
kesehatan dan kader dibagi total
penderita diare balita dikali 100 %
3. Proporsi penggunaan Zinc Penderita diare balita yang berobat mendapat tablet Zinc difasilitas pelayanan kesehatan di wilayah Jumlah penderita diare balita yang 100% Register Diare
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu diberi tablet Zinc di fasilitas pelayanan
kesehatan dibagi total penderita diare
balita dikali 100 %
4. Pelaksanaan kegiatan LROA aktif bila melakukan minimal 2 ( dua) dari 6 kegiatan LRO, yaitu Kegiatan LROA secara terus menerus 100% Form 13 A, 13 B
Layanan Rehidrasi Oral 1. Layanan konseling rehidrasi diare/promosi upaya rehidrasi oral dan pemberian Zinc dalam 3 bulan dengan periode ( Register harian
Aktif (LROA) 2. Tata laksana diare pelaporan per tribulan. LROA dan Laporan
3. Sosialisasi dan peningkatan kapasitas masyarakat tentang diare dan upaya pencegahan dan Dalam 1 tribulan, laporan bulanan bulanan LROA)
penanggulangannya 4. Pemberian pelayanan penderita diare dengan dehidrasi ringan sampai harus ada dan lengkap` Kalau dalam 1
sedang 5.Observasi penderita diare dengan dehidrasi ringan sampai tribulan hanya ada laporan 1 bulan,
sedang paling sedikit 3 ( tiga) jam 6.Mengajarkan cara penyiapan oralit maka dianggap tidak ada LROA.
dan berapa banyak oralit yang harus diminum kepada orang tua/pengasuh/keluarganya Kalau dalam 1 tahun hanya lapor
tribulan 4 saja, dianggap kinerja
mencapai 25%
2.1.5.2. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
1 Penemuan penderita Kasus Pneumonia balita yang ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai standar di wilayah kerja Jumlah penderita Pnemonia balita yang 65% Register
Pneumonia balita Puskesmas pada kurun waktu tertentu. ditangani dibagi target balita dikali ISPA/Pneumonia
100%.
Target balita = 4,45 % x (10%x
jumlah penduduk)
2.1.5.3.Kusta
1. Pemeriksaan kontak dari Pemeriksaan kontak serumah dan tetangga sejumlah lebih kurang 10 (sepuluh) rumah disekitar Jumlah kontak dari kasus Kusta baru lebih dari 80% Register kohort PB
kasus Kusta baru penderita Kusta baru yang diperiksa. Dengan asumsi jumlah kontak yang ada disekitar penderita yang diperiksa dalam 1 (satu) tahun dan MB
sejumlah 25 (dua puluh lima) orang di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah kontak dari kasus Kusta
baru seluruhnya dikali 100%
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2. RFT penderita Kusta Release From Treatment (RFT) bila penderita baru tipe PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan tipe MBJumlah penderita baru PB 1 (satu) lebih dari 90% Register kohort PB
2 (dua) tahun sebelumnya menyelesaikan pengobatan tepat waktu di wilayah kerja Puskesmas pada tahun sebelumnya dan MB 2 (dua) dan MB
kurun waktu tertentu tahun sebelumnya yang menyelesaikan
pengobatan dibagi jumlah penderita
baru PB 1 (satu) tahun sebelumnya
dan MB 2 (dua) tahun sebelumnya
yang seharusnya menyelesaikan
pengobatan dikali 100%,
3 Proporsi tenaga Prosentase tenaga kesehatan yang ada telah tersosialisasi Program P2 Kusta dari seluruh tenaga Jumlah tenaga kesehatan telah lebih dari 95% Daftar hadir
kesehatan Kusta kesehatan yang ada mendapat sosialisasi kusta dibagi
tersosialisasi jumlah seluruh tenaga kesehatan
dikali 100%
4. Kader Posyandu yang Kader Posyandu yang telah tersosialisasi Program P2 Kusta terutama untuk membantu penemuan Jumlah kader Posyandu telah lebih dari 95% Daftar hadir
telah mendapat sosialisasi suspek kusta di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu mendapat sosialisasi kusta dibagi
kusta jumlah seluruh kader Posyandu dikali
100%
5. SD/ MI telah dilakukan SD/ MI yang telah dilakukan screening Kusta pada kurun waktu tertentu Jumlah SD / MI telah dilakukan 100% Form Surveilans
screening Kusta screening Kusta dibagi jumlah seluruh bercak pada anak
SD / MI dikali 100% SD
2.1.5.4.TBC
1. Kasus TBC yang Jumlah kasus TBC yang ditemukan, diobati secara baku dan dilaporkan jumlah semua kasus TB yang diobati TB 01, TB 03 & TB
ditemukan dan diobati dan dilaporkan di antara perkiraan 07 SITB
jumlah semua kasus TB (insiden) dikali ≥ 81%
100%.

2. Persentase Pelayanan Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi orang terduga TBC meliputi : Jumlah orang terduga TBC yang 100% TB 06
orang terduga TBC 1. Pemeriksaan klinis terduga TBC dilakukan minimal 1 kali setahun, adalah pemeriksaan gejala mendapatkan pelayanan TBC sesuai
mendapatkan pelayanan seseorang dengan batuk lebih dari 2 minggu disertai dengan gejala dan tanda lainnya standar di fasyankes dalam kurun
TBC sesuai standar 2. Pemeriksaan penunjang , adalah pemeriksaan dahak dan/atau bakteriologis dan/atau radiologis waktu satu tahun dibagi Jumlah orang
(Standar Pelayanan 3. Edukasi perilaku beresiko dan pencegahan penularan terduga TBC yang ada di wilayah kerja
Minimal ke 11) 4. Melakukan rujukan jika diperlukan pada kurun waktu satu tahun yang
5. Edukasi Etika Batuk sama dikali 100% (Jumlah orang
terduga TBC yang ada di wilayah kerja
pada kurun waktu satu tahun
ditentukan oleh Dinas Kesehatan
Kab/Kota masing-masing)
3. Angka Keberhasilan Jumlah pasien TBC yang sembuh dan pengobatan lengkap dari semua pasien TBC yang diobati, Jumlah pasien TBC yang sembuh dan ≥ 90% TB 01, TB 08 SITT
pengobatan kasus TBC dicatat dan dilaporkan pengobatan lengkap dibagi jumlah
(Success Rate/SR) semua kasus TBC yang diobati, dicatat
dan dilaporkan dikali 100%
Lampiran 4

Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKM Pengembangan Puskesmas

Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan

2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas)


1 Keluarga binaan Jumlah keluarga binaan baru dan lanjutan pada bulan ini yang Keluarga yang dibina dan mendapat Asuhan 60% Kartu asuhan
yang mendapatkan mendapatkan asuhan keperawatan keluarga oleh tim terpadu Keperawatan, dibagi jumlah keluarga yang mempunyai keperawatan
asuhan keperawatan Puskesmas (medis, paramedis, gizi, kesling, promkes sesuai masalah kesehatan dikali 100 % keluarga
kebutuhan) Yang termasuk keluarga binaan adalah keluarga dengan berdasarkan PMK 31
penyakit menular, tidak menular, termasuk jiwa , ibu hamil resiko tahun 2019
tinggi, KEK dan balita resiko tinggi, KEK dan lain-lain di Puskesmas
dan jaringannya pada periode Januari - Desember.
2 Keluarga yang dibina Jumlah Keluarga binaan pada bulan ini yang telah Mandiri /mencapai Keluarga yang dibina dan telah Mandiri/mencapai KM IV, 40%
dan telah Mandiri/ KM IV (adalah keluarga mampu melakukan tindakan preventif dan dibagi jumlah seluruh keluarga yang dibina, dikali 100%
memenuhi promotif secara aktif sesuai kasus/anjuran petugas) pada periode
kebutuhan kesehatan Januari - Desember
3 Kelompok binaan Jumlah Kelompok binaan baru dan lanjutan pada bulan ini yang Kelompok yang dibina dibagi jumlah kelompok yang ada, 50% Kartu asuhan
yang mendapatkan mendapat asuhan keperawatan kelompok oleh tim terpadu dikali 100 % keperawatan
asuhan keperawatan Puskesmas (medis, paramedis, gizi, kesling, promkes sesuai kelompok
kebutuhan). Yang termasuk kelompok binaan antara lain Posyandu berdasarkan PMK 31
Balita, Posyandu Lansia, Posbindu, posyandu Jiwa, Poskestren, Pos Tahun 2019
UKK, Sekolah, Panti Asuhan, Panti Werda, Lapas dll pada periode
4 Desa/kelurahan Jumlah desa/kelurahan binaan baru dan lanjutan bulan ini yang Desa/kelurahan yang dibina dibagi desa/kelurahan yang 30% Kartu asuhan
binaan yang mendapatkan asuhan keperawatan pada periode Januari - Desember ada, dikali 100 % keperawatan
mendapatkan asuhan kelompok
keperawatan berdasarkan PMK 31
Tahun 2019
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan

2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa


1 Pelayanan Kesehatan Pengertian : Persentase Pelayanan Kesehatan Orang Dengan
Orang Dengan 1. Gangguan jiwa adalah sindrom pola perilaku individu yang Gangguan Jiwa adalah : Jumlah ODGJ Berat di wilayah
Gangguan Jiwa. berkaitan dengan suatu gejala penderitaan dan pelemahan kerja Puskesmas yg mendapat pelayanan kesehatan jiwa
(ODGJ) Berat. didalam satu atau lebih fungsi penting dari manusia, yaitu fungsi di fasilitas pelayanan kesehatan dibagi Jumlah ODGJ
psikologik, perilaku, biologik, gaangguan tersebut mempengaruhi berat berdasarkan prevalensi/ estimasi riskedas terbaru
hubungan antara dirinya sendiri dan juga masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
2. ODGJ berat adalah Penderita Skizofrenia dan Psikotik Akut tahun di kali 100%.
yang didiagnosis oleh dokter, psikolog klinis dan psikiater.
3. Mendapat pelayanan sesuai standar adalah Pelayanan Contoh perhitungan No.1 Pelayanan Kesehatan Orang
kesehatan pada ODGJ berat bagi psikotik akut dan Skizofrenia
Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat di Puskesmas
meliputi : 1) Pemeriksaan status mental dan wawancara; 2) Wonoasih Kota Probolinggo :
Edukasi Kepatuhan Minum Obat ; 3) Rujukan jika diperlukan. - Prevalensi ODGJ Berat berdasarkan data Riskesdas di
4. Hasil estimasi ODGJ berat diperoleh dari prevalensi ODGJ Kota Probolinggo 0,32%. (untuk menghitung estimasi 100% Data Simkeswa
Kabupaten/Kota dari data Riskesdas terbaru dikalikan jumlah Puskesmas Wonoasih). dari Target SPM Puskesmas
penduduk di wilayah Puskemas tersebut dalam kurun waktu Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Wonoasih
yang sama. pada tahun ini adalah 3.395 Jiwa (pddk total).
Estimasi ODGJ berat Puskesmas Wonoasih (0,32%)* x
Numerator: Jumlah ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan 33.395 = 107 kasus (hasil pembulatan).
kesehatan jiwa sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun. - Target/Sasaran SPM Kota Probolinggo tahun 2022
Denominator: Jumlah penderita ODGJ berdasarkan estimasi dalam sebesar : 58,47% (Sasaran Kota Probolinggo 452 :
kurun waktu satu tahun yang sama. estimasi 773)
- Capaian layanan ODGJ Berat di Puskesmas Wonoasih
pada tahun ini sebesar/sebanyak 65 kasus, maka
persentase ODGJ Berat yg mendapat layanan di
Puskesmas Wonoasih adalah : (65/107) x 100% =
60,74%
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan

2 Pelayanan Kesehatan Pengretian : Pelayanan Kesehatan Jiwa Depresi adalah : jumlah Prosentase Pelayanan Kesehatan Jiwa Depresi adalah :
Jiwa Depresi Penderita depresi pada penduduk usia ≥15 tahun, berdasarkan Jumlah penderita Depresi yang mendapat pelayanan
wawancara psikiatrik dengan merujuk pada PPDGJ III yang kesehatan berupa promosi kesehatan, dan/ atau
mendapatkan layanan di fasyankes oleh tenaga kesehatan berupa penanganan awal dan/atau rujukan dan/ atau
promosi kesehatan, dan/ atau penanganan awal dan/ atau rujukan penangangan lanjutan di bagi Jumlah kasus Depresi
dan/atau penanganan lanjutan dengan sekrining menggunakan berdasarkan Prevalensi proyeksi di wilayah kerja
instrument Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI) di Puskesmas tersebut di kali 100%.
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun. Contoh perhitungan No.2 Pelayanan Kesehatan Jiwa
(Depresif) di Puskesmas Wonoasih Kota Probolinggo
Prevalensi Depresi berdasarkan data Riskesdas di Kota
Probolinggo adalah 4,36%.(utk menghitung Prevalensi 4%
Data Simkeswa
Puskesmas Wonoasih). dari estimasi
Puskesmas
Jumlah penduduk ≥ 15 tahun di Puskesmas Wonoasih
pada tahun ini 33.395 x 70% = 23.377 jiwa.
Estmasi kasus Depresi di Puskesmas Wonoasih 4,36% x
23.377 (pddk usia ≥ 15 th) = 1.020 orang (hasil
pembulatan).
Target capaian PKP penderita Depresi yang mendapat
layanan pada tahun ini 3% x 1.020 = 30 kasus
Bila capaian layanan penderita Depresi di Puskesmas
Wonoasih tahun ini sebesar/sebanyak 35 kasus, maka
persentase penderita Depresi yang mendapat layanan
adalah : 35/1.020 x 100% = 3,43%.
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan

3 Pelayanan Kesehatan Pengertian : Penderita GME adalah : penduduk usia > 15 tahun Persentase Pelayanan Kesehatan Gangguan Mental
Gangguan Mental yang dilakukan deteksi dini dengan menggunakan instrument Self Emosional (GME) adalah : Jumlah kasus/Penderita GME
Emosional (GME) Reporting Questionnaire (SRQ-29) pada usia ≥ 15 tahun di wilayah kerja Puskesmas yg
mendapat pelayanan kesehatan di fasyankes dibagi
Numerator : Jumlah penderita GME pada penduduk Jumlah Kasus/Penderita GME usia ≥ 15 th berdasarkan
> 15 tahun di wilayah kerja Puskesmas yang mendapatkan prevalensi proyeksi di wilayah kerja Puskesmas dalam
pelayanan kesehatan jiwa dalam kurun waktu satu tahun. kurun waktu satu tahun dikali 100%.
Contoh perhitungan No.3 Pelayanan Kesehatan Jiwa
Denominator : Jumlah penderita GME pada penduduk > 15 tahun (Gangguan Mental Emosional) di Puskesmas
berdasarkan estimasi di wilayah kerja Kab/Kota (untuk menghitun Pandanwangi Kota Malang :
estimasi Puskesmas) dalam kurun waktu satu tahun yang sama. Prevalensi GME berdasarkan data Riskesdas Kota Malang
4%
adalah 15,52%.(utk menghitung Prevalensi Puskesmas Data Simkeswa
dari estimasi
Pandanwangi). Puskesmas
Estimasi GME usia ≥ 15 tahun di Puskesmas
Pandanwangi 15,52% x 21.842 (pddk usia ≥ 15 th) =
3.390 Kasus (hasil pembulatan).
Target capaian PKP penderita GME yang mendapat
layanan pada tahun ini 2% x 3.390 = 68 kasus.
Bila capaian layanan penderita GME di Puskesmas
Pandanwangi tahun ini sebesar/sebanyak 72 kasus,
maka persentase penderita GME yang mendapat
layanan adalah : (72/3.390) x 100% = 2,12%.
Kesimpulan : PKP Puskesmas Pandanwangi belum
tercapai karena realisasi 2,12% dari taget yang harus
4 Temuan Kasus Pengertian : Persentase Temuan Kasus Pemasungan pada (ODGJ)
Pemasungan pada 1. Pemasungan adalah suatu tindakan berupa pengikatan dan atau berat usia ≥ 15 tahun adalah Jumlah kasus ODGJ berat
Orang Dengan pengekangan mekanis/ fisik lainnya dan atau penelantaran dan usia ≥ 15 tahun yang masih mengalami pemasungan
Gangguan Jiwa atau pengisolasian sehingga merampas kebebasan dan hak asasi pada tahun tersebut dibagi estimasi ODGJ berat pasung
(ODGJ) Berat. seseorang, termasuk hak untuk mendapatkan pelayanan ≥ 15 tahun diwilayah kerja Puskesmas dikali 100% .
kesehatan. Contoh Estmasi Kasus ODGJ berat di Puskesmas
2. Temuan Kasus adalah ODGJ berat dalam kondisi sedang Wonoasih 0,32% x 33.395 = 107 kasus.
dipasung yang dilaporkan oleh masyarakat/kader/laporan Estimasi Riwayat Pasung ( Orang dengan Usia ≥ 15 15%
Data Simkeswa
keluarga/ aparat. Tahun Pernah dan/atau Sedang di Pasung) di Puskesmas dari estimasi
Puskesmas
Numerator : Ditemukannya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Wonoasih adalah 14,90% x (107 x 70%) = 11,16 Kasus.
berat dalam kondisi sedang/masih dipasung dalam kurun waktu (dibulatkan 12 kasus)
tersebut. Estimasi ODGJ berat masih dalam pemasungan 31,8% x
Denominator : Estimasi ODGJ Berat masih mengalami/ sedang 12 = 3,82 kasus (dibulatkan 4 kasus)
dipasung dalam kurun waktu yang sama. Target PKP untuk temuan kasus pasung tahun ini 10% x
4 = 0,4 (dibulatkan 1 Kasus)
Temuan Kasus Pemasungan ODGJ berat di Puskesmas
Wonoasih pada tahun ini 2 kasus.
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan

5 Penurunan Jumlah Pengertian : Penurunan Jumlah Kasus Pasung adalah dibebaskan/


Kasus Pasung dilepasnya (ODGJ) Berat yang masih mengalami pemasung dalam Jumlah kasus ODGJ berat yang masih dipasung pada
kurun waktu tersebut tahun lalu di Puskesmas Pandanwangi 0 kasus.
Numerator : Jumlah ODGJ berat yang dilepas/dibebaskan dalam Temuan kasus ODGJ berat dalam pemasungan tahun ini
kurun waktu tersebut. 2 kasus.
Denominator : Jumlah ODGJ Berat masih mengalami/ sedang Total Kasus ODGJ berat pasung Puskesmas Pandanwangi
dipasung dalam kurun waktu satu tahun yang sama. tahun ini (jumlah kasus tahun lalu + temuan kasus
10,03 % Data Kohort
tahun ini) : 0+2 = 2 kasus.
dari kasus yang ada Puskesmas
Target PKP penurunan jml kasus ODGJ berat pasung
tahun ini 15,3% x 2 = 0,31 kasus (dibulatkan 1 kasus).
Pada tahun ini di Puskesmas Pandanwangi
membebaskan 1 (satu) ODGJ pasung.
Kesimpulannya :
Penurunan jumlah kasus ODGJ berat pasung di
Puskesmas Pandanwangi pada tahun ini 1/2x 100 = 50
6 Kunjungan Pasien Pengertian : Kunjungan Pasien ODGJ adalah jumlah/ banyaknya Persentase Kunjungan ODGJ adalah Jumlah kunjungan
ODGJ pasien ODGJ yang berobat ke Puskesmas/dikunjungi petugas atau ODGJ yang dengan teratur berkunjung/ berobat ke
Kader Kesehatah Jiwa (KKJ) dalam rangka konseling/edukasi/ puskesmas, dan atau dikunjungi petugas kesehatan atau
pengobatan, dengan status kemandirian pasien adalah self care KKJ sebanyak minimal 12 kali per tahun dibagi ODGJ
(Kemampuan pasien mengendalikan gejala, Merawat diri, yang ada diwilayah kerja Puskesmas tersbut. dikali 100%
bersosialisasi, kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari) dan Contoh perhitungan No. 6 KUNJUNGAN KE PUSKESMAS
Produktif. minimal 12 kali per tahun. di Puskesmas Wonoasih Kota Probolinggo :
Numerator : Jumlah penderita ODGJ yang berkunjung dan atau Estimasi ODGJ berat di Puskesmas Wonoasih 0,16% x
dikunjungi oleh petugas, KKJ untuk mendapatkan pelayanan 33.395 = 54 kasus. (Hasil pembulatan) 50% Data Siskewa
kesehatan jiwa sesuai standar minimal 12 kali 1 tahun. Jumlah kasus ODGJ di Puskesmas Wonoasih dari laporan dari kasus yang ada Puskesmas
Denominator : Jumlah ODGJ yang ada diwilayah keja Puskesmas data kohort 60 kasus/orang.
tersebut. Target capaian PKP kunjungan tahun ini 40% x 60 = 24
kasus/orang. (Hasil pembulatan)
Capaian layanan pasien ODGJ yang rutin
berkunjung/dikunjungi minimal sebanyak 12 kali
sebesar/sebanyak 20 pasien, maka persentase
kunjungan pasien ODGJ : (20/60) x 100 = 33,34%.
Kesimpulan : Kunjungan ODGJ berat di Puskesmas
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan

7 Penanganan Kasus Pengertian : Penanganan Kasus Melalui Rujukan ke Rumah Sakit Persentase Penanganan Kasus Melalui Rujukan ke
Melalui Rujukan ke Umum / RSJ adalah : Jumlah Pasien yang mendapat layanan di Rumah Sakit Umum / RSJ. Adalah Jumlah kasus ODGJ yg
Rumah Sakit Umum / Fasyankes sekunder (RSU), tersier (RSJ) dan praktek dokter special dirujuk ke RSU/RSJ/ Praktek dokter spesilis dibagi
RSJ. jiwa. dalam kurun waktu satu tahun. Jumlah seluruh kasus yang ada dikali 100%.
Numerataor : Jumlah ODGJ yang dilakukan rujukan Contoh No.7 perhitungan Penanganan Kasus Melalui
Rujukan ke Rumah Sakit Umum / RSJ. di Puskesmas
Denominator : Jumlah kasus/pasien yang ada di wilayah kerja Wonoasih : 30%
Puskesmas tersebut dalam kurun waktu tersebut. - Jumlah kasus ODGJ di Puskesmas Wonoasih s/d. (Batas Maksimal Data Siskewa
Oktober 2021 ini dari data kohort 60 kasus. rujukan) dari kasus Puskesmas
Batas maksimal pasien ODGJ yang dirujuk 25% x 60 = yang ada
15 kasus/pasien.
Bila jumlah pasien ODGJ yang dirujuk Puskesmas
Wonoasih sebanyak 20 orang dalam 1 tahun, maka
persentase Rujukan adalah 25/108 x 100 = 33,34%.
Kesimpulan : Pasien yang dirujuk dari Puskesmas
Wonoasih melebihi batas maksimal 25% realisasi
2.2.3 Penanganan Masalah Penyalahgunaan Napza
1. Penyediaan dan Penyuluhan tentang pencegahan & penanggulangan bahaya Jumlah sekolah (setingkat SD, SLTP & SLTA) yang 10% laporan tribulan
penyebaran penyalahgunaan Napza kepada siswa sekolah (setingkat SD, SLTP & mendapatkan penyuluhan dibagi jumlah seluruh sekolah
informasi tentang SLTA). (setingkat SD, SLTP & SLTA) di wilayah kerja Puskesmas
pencegahan & dikali 100%.
penanggulangan
bahaya
penyalahgunaan
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
1. PAUD dan TK yang PAUD dan TK yang mendapat penyuluhan/ pemeriksaan kesehatan Jumlah PAUD dan TK yang mendapat penyuluhan/ 50% Lap puskesmas
mendapat gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu 1 tahun pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dibagi jumlah
penyuluhan/pemeriks PAUD/TK di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
aan gigi dan mulut

2. Kunjungan ke Kunjungan petugas Puskesmas terkait kesehatan gigi dan mulut ke Jumlah kunjungan petugas Puskesmas terkait kesehatan 30% Lap puskesmas
Posyandu terkait Posyandu di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu 1 tahun gigi dan mulut ke Posyandu dibagi jumlah Posyandu di
kesehatan gigi dan wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
mulut
2.2.5.Pelayanan Kesehatan Tradisional
1. Penyehat Tradisional Penyehat Tradisional yang memiliki STPT ( Surat Terdaftar Penyehat Jumlah Penyehat Tradisional yang memiliki STPT dibagi 15% Laporan Tribulan
yang memiliki STPT Tradisional) yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Penyehat jumlah Penyehat Tradisional yang ada di wilayah kerja PKT (Pelayanan
Tradisional adalah seseorang yang memiliki pengetahuan Puskesmas dikali 100% Kesehatan
pengobatan radisional dengan modalitas ketrampilan dan ramuan Tradisional)
yang diperoleh secara turun temurun atau kursus pada penyehat
tradisional senior
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan

2. Kelompok Asuhan Desa/Kelurahan yang memiliki Kelompok Asuhan Mandiri dengan SK Jumlah Desa/Kelurahan yang memiliki kelompok Asuhan 20% Laporan Tribulan
Mandiri yang Kepala Desa/Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas. Kelompok Mandiri yang ber SK dibagi dengan jumlah PKT
terbentuk Asuhan Mandiri adalah kelompok masyarakat yang mampu desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan dikali 100%
mengatasi masalah gangguan kesehatan ringan secara mandiri oleh
individu dalam keluarga, kelompok atau masyarakat dengan
memanfaatkan Taman Obat Keluarga/TOGA dan akupresur.

3. Panti Sehat Panti Sehat berkelompok yang berijin yang ada di wilayah Kerja Jumlah Panti Sehat berkelompok yang berijin dibagi 15% Laporan Tribulan
berkelompok yang Puskesmas.Panti Sehat adalah tempat yang digunakan untuk jumlah Panti Sehat berkelompok yang ada di wilayah PKT
berijin melakukan perawatan kesehatan tradisional empiris yang berijin dan kerja Puskesmas dikali 100%
yang memberikan pelayanan lebih dari 1 (satu) orang penyehat
tradisional (Hattra)
4 Pembinaan Penyehat Penyehat Tradisional yang ada di wilayah kerja Puskesmas yang Jumlah Penyehat Tradisional yang mendapat pembinaan 50% Laporan Tribulan
Tradisional mendapat pembinaan oleh petugas kesehatan oleh petugas kesehatan di bagi jumlah Penyehat PKT
Tradisional yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali
100%
2.2.6.Pelayanan Kesehatan Olahraga
1. Kelompok /klub Kelompok/ klub olahraga, meliputi kelompok olahraga di sekolah, Jumlah kelompok/klub olahraga yang dibina dibagi 35% Data dasar
olahraga yang dibina klub antara lain jantung sehat, senam asma, senam usila, senam ibu jumlah kelompok/ klub olahraga yang ada dikali 100%
hamil, senam diabetes, senam osteoporosis, kebugaran jamah haji
dan kelompok olahraga/latihan fisik lainnya yang dibina di wilayah
kerja Puskesmas selama pada kurun waktu tertentu.

2. Pengukuran Calon Jamaah Haji (CJH) yang dilakukan pengukuran kebugaran Jumlah CJH yang dilakukan Pengukuran Kebugaran 80% Data dasar,
Kebugaran Calon jasmani sesuai dengan pedoman yang ada. Jasmani oleh Puskesmas pada tahun berjalan dibagi Kementerian agama
Jamaah Haji Jumlah CJH yang terdaftar di Puskesmas pada tahun
berjalan dikali 100 %
3. Puskemas Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan olahraga Jumlah bulan yang mencapai Indikator layanan 30% Data Dasar/LBKO
menyelenggarakan internal , yaitu : 1. perencanaan tahunan dan/atau bulanan; 2. kesehatan olahraga internal (capaian indikator
pelayanan kesehatan peregangan minimal satu kali dalam sehari; 3. senam bersama dibagi 4) dibagi 12 bulan X 100 %
Olahraga internal seminggu sekali; 4. pengukuran kebugaran jasmani karyawan
Puskesmas minimal 1 kali per tahun)
4 Pengukuran Sekolah Dasar/MI adalah lembaga pendidikan yang Jumlah Sekolah Dasar/MI yang diukur kebugaran 20%
kebugaran Anak menyelenggarakan program pendidikan enam tahun bagi jasmani dibagi jumlah SD/MI yang ada di wilayah
Sekolah anak usia 6-12 tahun. Pengukuran Kebugaran Anak Sekolah kerja x 100 %
/Madarasah adalah pengukuran kebugaran pada anak kelas
4-6 tahun yang berusia 10 - 12 tahun
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan

2.2.7.Pelayanan Kesehatan Indera


1 Deteksi dini ganguan Deteksi dini ganguan penglihatan melalui E-tumbling, E-chart Hasil kegiatan Deteksi Dini Ganguan Indera 40%
penglihatan dan Snellen chart dan pendengaran melalui tes suara, garpu tala pada (Penglihatandan Pendengaran) dibagi Total Populasi
ganguan minimal40% penduduk. Kompilasi data deteksi dini di UKBM /penduduk dikali 100%
pendengaran paling (Posbindu, Posyandu, UKS, UKK) dan FKTP Integrasi dengan SPM
kurang pada 40% Balita, UKS dan Lansia
populasi
2.2.8. Pelayanan Kesehatan Lansia
1. Pelayanan Kesehatan Setiap warga negara usia 60 tahun atau lebih yang mendapatkan Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang 100% Laporan Pelayanan
pada Usia Lanjut skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali pada kurun mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 Kesehatan Usia
(usia ≥ 60 tahun ) waktu satu tahun. (satu) kali di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu Lanjut
(Standar Skrining meliputi : satu tahun di bagi jumlah semua warga negara berusia
Pelayanan Minimal 1. Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut 60 tahun atau lebih di suatu wilayah kerja dalam kurun
ke 7) 2. Pengukuran tekanan darah waktu satu tahun yang sama di kali 100 %.
3. Pemeriksaan gula darah dan kolesterol.
4. Pemeriksaan gangguan mental
5. Pemeriksaan gangguan kognitif
6. Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
7.Anamnesa perilaku berisiko. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan
meliputi:
a) Melakukan rujukan jika diperlukan
b) Memberikan penyuluhan kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Setiap warga negara usia 45 tahun sampai 59 tahun yang Jumlah warga negara usia 45 tahun sampai 59 tahun 100% Laporan Pelayanan
pada Pra usia lanjut mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerja yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar Kesehatan Usia
(45 - 59 tahun) dalam kurun waktu satu tahun. di wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun Lanjut dan Pra Usia
Pelayanan kesehatan sesuai standar meliputi : di bagi Jumlah semua warga negara usia 45 tahun lanjut
1. Edukasi kesehatan sampai 59 tahun di wilayah kerja tertentu dalam kurun
2. Skrining faktor resiko yang dilakukan minimal 1 kali dalam waktu satu tahun yang sama di kali 100 %.
setahun.

2.2.9. Pelayanan Kesehatan Kerja


Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan

1 Puskesmas Puskesmas menyelenggarakan K3 Puskesmas (internal) adalah puskesmas Jumlah bulan yang mencapai minimal 80% dari 11 30% Dokumen pelaksanaan
menyelenggarakan K3 menyelenggarakan K3 di internal sesuai dengan permenkes nomor 52 Tahun 2018 yaitu : indikator K3 Fasyankes yang ada pada Permenkes Nomor kegiatan K3 puskesmas,
Puskesmas (internal) 1) Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian risiko K3 Fasyankes (minimal ada Data dasar dan Buku
52 Tahun 2018 dalam satu bulan dibagi 12 bulan dikali
identifikasi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial dan ada perencanaan Regester Bantu Kesehatan
K3 internal). 2) Penerapan kewaspadaan standar (minimal cuci tangan, memakai APD, 100% Kerja
dan pengelolaan jarum suntik) 3) Penerapan prinsip ergonomi (minimal ada salah satu
SOP postur tubuh saat kerja, dan pengaturan shift kerja) 4) pemberian imunisasi (Program
imunisasi : hepatitis/ covid-19 / dll) 5) Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat di
fasyankes (minimal ada peraturan internal pelaksanaan aktifitas fisik (olahraga) dan tidak
merokok di tempat kerja) 6) Pemeriksaan kesehatan berkala (program pemeriksaan berkala
minimal posbindu) 7) Pengelolaan sarana dan prasarana fasyankes dari aspek K3
(mempunyai jadwal pemeliharaan sarpras berkala) 8) Pengelolaan peralatan medis dari
aspek K3 (mempunyai daftar inventarisasi peralatan dan jadwal pemeliharaannya), 9)
kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana, termasuk kebakaran (minimal
peta risiko di puskesmas dan jalur evakuasi) 10) Pengelolan bahan B3 dan limbah B3
(minimal ada tempat khusus penyimpanan barang dan limbah B3), 11) Pengelolaan
limbah domestik

2 Puskesmas Puskesmas menyelenggarakan pembinaan K3 adalah pembinaan setiap SDM di puskesmas Jumlah kantor yang dibina K3 Perkantoran dibagi jumlah total 35% Data dasar dan Laporan
menyelenggarakan yang melakukan assesment dan atau intervensi. Perkantoran adalah kantor kecamatan dan perkantoran (kelurahan dan kecamatan) yang ada di wilayah kerja Pelaksanaan Kegiatan
pembinaan K3 perkantoran kantor kelurahan dikali 100% puskesmas dan Buku
Regester Bantu Kesehatan
Kerja
3. Promotif dan Salah satu atau seluruh kegiatan promosi (penyuluhan, konseling, Jumlah kelompok kerja (Pos UKK) yang dilakukan 40% Data dasar, Laporan
preventif yang latihan olahraga dll) dan/ atau preventif (imunisasi, pemeriksaan kegiatan promotif dan preventif yang dilakukan Bulanan Kesehatan
dilakukan pada kesehatan, APD, ergonomi, pengendalian bahaya lingkungan dll) dalam satu bulan dibagi jumlah seluruh Pos UKK Pekerja (LBKP) dan
kelompok kesehatan yang dilakukan minimal 1 (satu) kali tiap bulan selama 12 ( dua (kali 12) di wilayah binaan dikali 100% Buku Register Bantu
kerja belas) bulan pada kelompok kesehatan kerja. Kesehatan Kerja
2.2.10. Kesehatan Matra
1. Hasil pemeriksaan Jemaah haji yang dilakukan pemeriksaan kesehatan yang dientry Jumlah hasil pemeriksaan jemaah haji yang dientry 100% Laporan online
kesehatan jamaah dalam siskohat (Sistem Komputerisasi Kesehatan Terpadu) pada 3 dalam siskohat pada 3 (tiga) bulan sebelum
haji 3 bulan sebelum (tiga) bulan sebelum operasional operasional dibagi dengan jumlah kuota jemaah haji
operasional terdata. pada tahun berjalan dikali 100 %

2.2.11 Kefarmasian
Edukasi dan Pemberdayaan masyarakat tentang obat pada Gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan

1. Kader aktif pada Jumlah kader yang telah tersosialisasi gema cermat yang aktif % Kader aktif pada kegiatan Edukasi dan Pemberdayaan 25% Data /notulen
kegiatan Edukasi dan menjadi fasilitator kegiatan gema cermat kepada masyarakat masyarakat tentang obat pada Gerakan masyrakat kegiatan penyuluhan
Pemberdayaan diwilayah kerjanya. cerdas menggunakan obat = Jumlah kader aktif yang di puskesmas
masyarakat tentang telah tersosialisasikan gema cermat dibagi jumlah kader
obat pada Gerakan yang mengikuti sosialisasi x 100%
masyrakat cerdas
menggunakan obat
2 Jumlah wilayah yang Jumlah desa/kelurahan di wilayah kerja puskesmas yang telah 25% Data /notulen
dilakukan Kegiatan tersosialisasi kegiatan gema cermat. kegiatan penyuluhan
Gerakan Masyarakat % Jumlah wilayah yang dilakukan Kegiatan Gerakan di puskesmas
Cerdas Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat = Jumlah desa
Menggunakan Obat atau kelurahan yang telah tersosialisasikan gema cermat
dibagi jumlah desa kelurahan di wilayah kerja x 100%

3 Jumlah masyarakat Jumlah masyarakat ( usia > 15 tahun) yang telah tersosialisasi Jumlah masyarakat yang telah tersosialisasikan gema 25% Data /notulen
yang telah kegiatan gema cermat. cermat = Jumlah masyarakat yang telah tersosialisasikan kegiatan penyuluhan
tersosialisasikan gema cermat dibagi jumlah masyarakat (usia>15 tahun) di puskesmas
gema cermat yang ditargetkan di wilayah kerja dikali 100%
Lampiran 5

Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKP Puskesmas

No Indikator Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2.3.1. Pelayanan Non Rawat Inap
1. Angka Kontak Indikator untuk mengetahui aksesabilitas dan pemanfaatan pelayanan Perbandingan jumlah peserta terdaftar yang ≥150 per mil Register Pelayanan UKP dan
Komunikasi primer oleh peserta berdasarkan jumlah peserta jaminan kesehatan (per melakukan kontak dengan FKTP dengan total Laporan Pelayanan UKM
nomor identitas peserta) yang mendapatkan pelayanan kesehatan Jumlah Peserta terdaftar di Puskesmas dikali
(kontak sakit maupun sehat) di Puskesmas per bulan baik di dalam 1000 (seribu)
gedung maupun di luar gedung tanpa memperhitungkan frekuensi Catatan Kinerja Puskesmas :
kedatangan peserta dalam satu bulan ≥150 ‰ = 100%
> 145 - <150 ‰ = 75%
> 140 - 145 ‰ = 50%
> 135 - 140 ‰ = 25%
≤ 135 = 0%
2. Rasio Rujukan Indikator untuk mengetahui kualitas pelayanan di Puskesmas sehingga Perbandingan antara jumlah rujukan kasus non ≤2% Register rujukan, P-Care.
Rawat Jalan sistem rujukan terselenggara sesuai indikasi medis dan kompetensinya. spesialistik dengan jumlah seluruh rujukan oleh
Kasus Non Kasus non spesialistik adalah kasus terkait 144 diagnosa yang harus Puskesmas dikali 100%
Spesialistik ditangani di Puskesmas serta kriteria Time-Age-Complication-Comorbidity Catatan kinerja Puskesmas:
(RRNS) (TACC) . Kelayakan rujukan kasus tersebut berdasarkan kesepakatan ≤ 2% = 100% >
dalam bentuk perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan, Puskesmas, 2 - 2,5% = 75%
Dinkes Kabupaten/Kota dan organisasi profesi dengan memperhatikan > 2,5 - 3% = 50%
kemampuan pelayanan Puskesmas serta progresifitas penyakit yang > 3 - 3,5% = 25%
merupakan keadaan khusus dan/atau kedaruratan medis >3,5% = 0%
3. Rasio Peserta Indikator untuk mengetahui optimalisasi penatalaksanaan prolanis oleh Capaian rasio peserta prolanis DM terkendali ≥ 5% Aplikasi P-Care, Laporan
Prolanis Puskesmas dalam menjaga kadar gula darah puasa bagi pasien diabetes ditambah capaian rasio peserta prolanis HT pelaksanaan Prolanis
Terkendali (RPPT) tipe 2 (DM) atau tekanan darah bagi pasien HT. Penyakit kronis masuk terkendali dibagi 2
Prolanis yaitu Diabetes Melitus dan Hipertensi. Catatan untuk kinerja Puskesmas:
Aktifitas Prolanis: (1) Edukasi ≥ 5% = 100%;
Klub (2) 4 - < 5% = 75%
Konsultasi Medis 3 - < 4% = 50%
(3) Pemantauan Kesehatan melalui pemeriksaan penunjang 2 - < 3% = 25%
(4) Senam Prolanis < 2% = 0%
(5) Home visit/ kunjungan rumah
(6) Pelayanan Obat secara rutin (obat PRB)
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan

2. Kelompok Asuhan Desa/Kelurahan yang memiliki Kelompok Asuhan Mandiri dengan SK Jumlah Desa/Kelurahan yang memiliki kelompok Asuhan 20% Laporan Tribulan
Mandiri yang Kepala Desa/Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas. Kelompok Mandiri yang ber SK dibagi dengan jumlah PKT
terbentuk Asuhan Mandiri adalah kelompok masyarakat yang mampu desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan dikali 100%
mengatasi masalah gangguan kesehatan ringan secara mandiri oleh
individu dalam keluarga, kelompok atau masyarakat dengan
memanfaatkan Taman Obat Keluarga/TOGA dan akupresur.

3. Panti Sehat Panti Sehat berkelompok yang berijin yang ada di wilayah Kerja Jumlah Panti Sehat berkelompok yang berijin dibagi 15% Laporan Tribulan
berkelompok yang Puskesmas.Panti Sehat adalah tempat yang digunakan untuk jumlah Panti Sehat berkelompok yang ada di wilayah PKT
berijin melakukan perawatan kesehatan tradisional empiris yang berijin dan kerja Puskesmas dikali 100%
yang memberikan pelayanan lebih dari 1 (satu) orang penyehat
tradisional (Hattra)
4 Pembinaan Penyehat Penyehat Tradisional yang ada di wilayah kerja Puskesmas yang Jumlah Penyehat Tradisional yang mendapat pembinaan 50% Laporan Tribulan
Tradisional mendapat pembinaan oleh petugas kesehatan oleh petugas kesehatan di bagi jumlah Penyehat PKT
Tradisional yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali
100%
2.2.6.Pelayanan Kesehatan Olahraga
1. Kelompok /klub Kelompok/ klub olahraga, meliputi kelompok olahraga di sekolah, Jumlah kelompok/klub olahraga yang dibina dibagi 35% Data dasar
olahraga yang dibina klub antara lain jantung sehat, senam asma, senam usila, senam ibu jumlah kelompok/ klub olahraga yang ada dikali 100%
hamil, senam diabetes, senam osteoporosis, kebugaran jamah haji
dan kelompok olahraga/latihan fisik lainnya yang dibina di wilayah
kerja Puskesmas selama pada kurun waktu tertentu.

2. Pengukuran Calon Jamaah Haji (CJH) yang dilakukan pengukuran kebugaran Jumlah CJH yang dilakukan Pengukuran Kebugaran 80% Data dasar,
Kebugaran Calon jasmani sesuai dengan pedoman yang ada. Jasmani oleh Puskesmas pada tahun berjalan dibagi Kementerian agama
Jamaah Haji Jumlah CJH yang terdaftar di Puskesmas pada tahun
berjalan dikali 100 %
3. Puskemas Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan olahraga Jumlah bulan yang mencapai Indikator layanan 30% Data Dasar/LBKO
menyelenggarakan internal , yaitu : 1. perencanaan tahunan dan/atau bulanan; 2. kesehatan olahraga internal (capaian indikator
pelayanan kesehatan peregangan minimal satu kali dalam sehari; 3. senam bersama dibagi 4) dibagi 12 bulan X 100 %
Olahraga internal seminggu sekali; 4. pengukuran kebugaran jasmani karyawan
Puskesmas minimal 1 kali per tahun)
4 Pengukuran Sekolah Dasar/MI adalah lembaga pendidikan yang Jumlah Sekolah Dasar/MI yang diukur kebugaran 20%
kebugaran Anak menyelenggarakan program pendidikan enam tahun bagi jasmani dibagi jumlah SD/MI yang ada di wilayah
Sekolah anak usia 6-12 tahun. Pengukuran Kebugaran Anak Sekolah kerja x 100 %
/Madarasah adalah pengukuran kebugaran pada anak kelas
4-6 tahun yang berusia 10 - 12 tahun
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan

2.2.7.Pelayanan Kesehatan Indera


1 Deteksi dini ganguan Deteksi dini ganguan penglihatan melalui E-tumbling, E-chart Hasil kegiatan Deteksi Dini Ganguan Indera 40%
penglihatan dan Snellen chart dan pendengaran melalui tes suara, garpu tala pada (Penglihatandan Pendengaran) dibagi Total Populasi
ganguan minimal40% penduduk. Kompilasi data deteksi dini di UKBM /penduduk dikali 100%
pendengaran paling (Posbindu, Posyandu, UKS, UKK) dan FKTP Integrasi dengan SPM
kurang pada 40% Balita, UKS dan Lansia
populasi
2.2.8. Pelayanan Kesehatan Lansia
1. Pelayanan Kesehatan Setiap warga negara usia 60 tahun atau lebih yang mendapatkan Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang 100% Laporan Pelayanan
pada Usia Lanjut skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali pada kurun mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 Kesehatan Usia
(usia ≥ 60 tahun ) waktu satu tahun. (satu) kali di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu Lanjut
(Standar Skrining meliputi : satu tahun di bagi jumlah semua warga negara berusia
Pelayanan Minimal 1. Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut 60 tahun atau lebih di suatu wilayah kerja dalam kurun
ke 7) 2. Pengukuran tekanan darah waktu satu tahun yang sama di kali 100 %.
3. Pemeriksaan gula darah dan kolesterol.
4. Pemeriksaan gangguan mental
5. Pemeriksaan gangguan kognitif
6. Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
7.Anamnesa perilaku berisiko. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan
meliputi:
a) Melakukan rujukan jika diperlukan
b) Memberikan penyuluhan kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Setiap warga negara usia 45 tahun sampai 59 tahun yang Jumlah warga negara usia 45 tahun sampai 59 tahun 100% Laporan Pelayanan
pada Pra usia lanjut mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerja yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar Kesehatan Usia
(45 - 59 tahun) dalam kurun waktu satu tahun. di wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun Lanjut dan Pra Usia
Pelayanan kesehatan sesuai standar meliputi : di bagi Jumlah semua warga negara usia 45 tahun lanjut
1. Edukasi kesehatan sampai 59 tahun di wilayah kerja tertentu dalam kurun
2. Skrining faktor resiko yang dilakukan minimal 1 kali dalam waktu satu tahun yang sama di kali 100 %.
setahun.

2.2.9. Pelayanan Kesehatan Kerja


Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan

1 Puskesmas Puskesmas menyelenggarakan K3 Puskesmas (internal) adalah puskesmas Jumlah bulan yang mencapai minimal 80% dari 11 30% Dokumen pelaksanaan
menyelenggarakan K3 menyelenggarakan K3 di internal sesuai dengan permenkes nomor 52 Tahun 2018 yaitu : indikator K3 Fasyankes yang ada pada Permenkes Nomor kegiatan K3 puskesmas,
Puskesmas (internal) 1) Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian risiko K3 Fasyankes (minimal ada Data dasar dan Buku
52 Tahun 2018 dalam satu bulan dibagi 12 bulan dikali
identifikasi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial dan ada perencanaan Regester Bantu Kesehatan
K3 internal). 2) Penerapan kewaspadaan standar (minimal cuci tangan, memakai APD, 100% Kerja
dan pengelolaan jarum suntik) 3) Penerapan prinsip ergonomi (minimal ada salah satu
SOP postur tubuh saat kerja, dan pengaturan shift kerja) 4) pemberian imunisasi (Program
imunisasi : hepatitis/ covid-19 / dll) 5) Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat di
fasyankes (minimal ada peraturan internal pelaksanaan aktifitas fisik (olahraga) dan tidak
merokok di tempat kerja) 6) Pemeriksaan kesehatan berkala (program pemeriksaan berkala
minimal posbindu) 7) Pengelolaan sarana dan prasarana fasyankes dari aspek K3
(mempunyai jadwal pemeliharaan sarpras berkala) 8) Pengelolaan peralatan medis dari
aspek K3 (mempunyai daftar inventarisasi peralatan dan jadwal pemeliharaannya), 9)
kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana, termasuk kebakaran (minimal
peta risiko di puskesmas dan jalur evakuasi) 10) Pengelolan bahan B3 dan limbah B3
(minimal ada tempat khusus penyimpanan barang dan limbah B3), 11) Pengelolaan
limbah domestik

2 Puskesmas Puskesmas menyelenggarakan pembinaan K3 adalah pembinaan setiap SDM di puskesmas Jumlah kantor yang dibina K3 Perkantoran dibagi jumlah total 35% Data dasar dan Laporan
menyelenggarakan yang melakukan assesment dan atau intervensi. Perkantoran adalah kantor kecamatan dan perkantoran (kelurahan dan kecamatan) yang ada di wilayah kerja Pelaksanaan Kegiatan
pembinaan K3 perkantoran kantor kelurahan dikali 100% puskesmas dan Buku
Regester Bantu Kesehatan
Kerja
3. Promotif dan Salah satu atau seluruh kegiatan promosi (penyuluhan, konseling, Jumlah kelompok kerja (Pos UKK) yang dilakukan 40% Data dasar, Laporan
preventif yang latihan olahraga dll) dan/ atau preventif (imunisasi, pemeriksaan kegiatan promotif dan preventif yang dilakukan Bulanan Kesehatan
dilakukan pada kesehatan, APD, ergonomi, pengendalian bahaya lingkungan dll) dalam satu bulan dibagi jumlah seluruh Pos UKK Pekerja (LBKP) dan
kelompok kesehatan yang dilakukan minimal 1 (satu) kali tiap bulan selama 12 ( dua (kali 12) di wilayah binaan dikali 100% Buku Register Bantu
kerja belas) bulan pada kelompok kesehatan kerja. Kesehatan Kerja
2.2.10. Kesehatan Matra
1. Hasil pemeriksaan Jemaah haji yang dilakukan pemeriksaan kesehatan yang dientry Jumlah hasil pemeriksaan jemaah haji yang dientry 100% Laporan online
kesehatan jamaah dalam siskohat (Sistem Komputerisasi Kesehatan Terpadu) pada 3 dalam siskohat pada 3 (tiga) bulan sebelum
haji 3 bulan sebelum (tiga) bulan sebelum operasional operasional dibagi dengan jumlah kuota jemaah haji
operasional terdata. pada tahun berjalan dikali 100 %

2.2.11 Kefarmasian
Edukasi dan Pemberdayaan masyarakat tentang obat pada Gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data
Pengembangan

1. Kader aktif pada Jumlah kader yang telah tersosialisasi gema cermat yang aktif % Kader aktif pada kegiatan Edukasi dan Pemberdayaan 25% Data /notulen
kegiatan Edukasi dan menjadi fasilitator kegiatan gema cermat kepada masyarakat masyarakat tentang obat pada Gerakan masyrakat kegiatan penyuluhan
Pemberdayaan diwilayah kerjanya. cerdas menggunakan obat = Jumlah kader aktif yang di puskesmas
masyarakat tentang telah tersosialisasikan gema cermat dibagi jumlah kader
obat pada Gerakan yang mengikuti sosialisasi x 100%
masyrakat cerdas
menggunakan obat
2 Jumlah wilayah yang Jumlah desa/kelurahan di wilayah kerja puskesmas yang telah 25% Data /notulen
dilakukan Kegiatan tersosialisasi kegiatan gema cermat. kegiatan penyuluhan
Gerakan Masyarakat % Jumlah wilayah yang dilakukan Kegiatan Gerakan di puskesmas
Cerdas Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat = Jumlah desa
Menggunakan Obat atau kelurahan yang telah tersosialisasikan gema cermat
dibagi jumlah desa kelurahan di wilayah kerja x 100%

3 Jumlah masyarakat Jumlah masyarakat ( usia > 15 tahun) yang telah tersosialisasi Jumlah masyarakat yang telah tersosialisasikan gema 25% Data /notulen
yang telah kegiatan gema cermat. cermat = Jumlah masyarakat yang telah tersosialisasikan kegiatan penyuluhan
tersosialisasikan gema cermat dibagi jumlah masyarakat (usia>15 tahun) di puskesmas
gema cermat yang ditargetkan di wilayah kerja dikali 100%
Lampiran 5

Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKP Puskesmas

No Indikator Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2.3.1. Pelayanan Non Rawat Inap
1. Angka Kontak Indikator untuk mengetahui aksesabilitas dan pemanfaatan pelayanan Perbandingan jumlah peserta terdaftar yang ≥150 per mil Register Pelayanan UKP dan
Komunikasi primer oleh peserta berdasarkan jumlah peserta jaminan kesehatan (per melakukan kontak dengan FKTP dengan total Laporan Pelayanan UKM
nomor identitas peserta) yang mendapatkan pelayanan kesehatan Jumlah Peserta terdaftar di Puskesmas dikali
(kontak sakit maupun sehat) di Puskesmas per bulan baik di dalam 1000 (seribu)
gedung maupun di luar gedung tanpa memperhitungkan frekuensi Catatan Kinerja Puskesmas :
kedatangan peserta dalam satu bulan ≥150 ‰ = 100%
> 145 - <150 ‰ = 75%
> 140 - 145 ‰ = 50%
> 135 - 140 ‰ = 25%
≤ 135 = 0%
2. Rasio Rujukan Indikator untuk mengetahui kualitas pelayanan di Puskesmas sehingga Perbandingan antara jumlah rujukan kasus non ≤2% Register rujukan, P-Care.
Rawat Jalan sistem rujukan terselenggara sesuai indikasi medis dan kompetensinya. spesialistik dengan jumlah seluruh rujukan oleh
Kasus Non Kasus non spesialistik adalah kasus terkait 144 diagnosa yang harus Puskesmas dikali 100%
Spesialistik ditangani di Puskesmas serta kriteria Time-Age-Complication-Comorbidity Catatan kinerja Puskesmas:
(RRNS) (TACC) . Kelayakan rujukan kasus tersebut berdasarkan kesepakatan ≤ 2% = 100% >
dalam bentuk perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan, Puskesmas, 2 - 2,5% = 75%
Dinkes Kabupaten/Kota dan organisasi profesi dengan memperhatikan > 2,5 - 3% = 50%
kemampuan pelayanan Puskesmas serta progresifitas penyakit yang > 3 - 3,5% = 25%
merupakan keadaan khusus dan/atau kedaruratan medis >3,5% = 0%
3. Rasio Peserta Indikator untuk mengetahui optimalisasi penatalaksanaan prolanis oleh Capaian rasio peserta prolanis DM terkendali ≥ 5% Aplikasi P-Care, Laporan
Prolanis Puskesmas dalam menjaga kadar gula darah puasa bagi pasien diabetes ditambah capaian rasio peserta prolanis HT pelaksanaan Prolanis
Terkendali (RPPT) tipe 2 (DM) atau tekanan darah bagi pasien HT. Penyakit kronis masuk terkendali dibagi 2
Prolanis yaitu Diabetes Melitus dan Hipertensi. Catatan untuk kinerja Puskesmas:
Aktifitas Prolanis: (1) Edukasi ≥ 5% = 100%;
Klub (2) 4 - < 5% = 75%
Konsultasi Medis 3 - < 4% = 50%
(3) Pemantauan Kesehatan melalui pemeriksaan penunjang 2 - < 3% = 25%
(4) Senam Prolanis < 2% = 0%
(5) Home visit/ kunjungan rumah
(6) Pelayanan Obat secara rutin (obat PRB)
No Indikator Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


4. Pelayanan Pelayanan kesehatan sesuai standar meliputi : a. Pengukuran Jumlah penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun di 100% Register Pelayanan
Kesehatan tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas pelayanan wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan
Penderita kesehatan b. Edukasi perubahan gaya hidup dan / atau kepatuhan kesehatan sesuai standar dibagi jumlah estimasi
Hipertensi minum obat penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun yang
(Standar c. Melakukan rujukan jika diperlukan. Tekanan Darah Sewaktu (TDS) berada didalam wilayah kerjanya berdasarkan
Pelayanan lebih dari 140 mmHg ditambahkan pelayanan terapi farmakologi angka prevalensi Kab/Kota dalam kurun waktu
Minimal ke 8) satu tahun yang sama dikali 100%.
5. Pelayanan Pelayanan kesehatan sesuai standar yang meliputi : a. Pengukuran gula Jumlah penderita Diabetes Mellitus usia > 15 100% Rekam Medik
Kesehatan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas pelayanan tahun di dalam wilayah kerjanya yang
Penderita kesehatan b. Edukasi perubahan gaya hidup dan / atau nutrisi c. mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
Diabetes Mellitus Melakukan rujukan jika diperlukan.Gula darah Sewaktu (GDS) lebih dari standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi
(Standar 200 mg/dl ditambahkan pelayanan terapi farmakologi jumlah estimasi penderita Diabetes Mellitus usia
Pelayanan ≥15 tahun yang berada di dalam wilayah
Minimal ke 9) kerjanya berdasarkan angka prevalensi kab/kota
dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali
100%.
6. Kelengkapan Rekam medik yang lengkap dalam 24 jam setelah selesai pelayanan, diisi Jumlah rekam medik rawat jalan yang diisi 100% Rekam Medik
pengisian rekam oleh tenaga medis dan atau paramedis (identitas, SOAP, KIE, askep, lengkap dibagi jumlah rekam medik rawat jalan
medik diagnosis, kode ICD X, kajian sosial, pengobatan, tanda tangan) serta dikali 100%
pengisian identitas rekam medik lengkap oleh petugas rekam medik
(nama, nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, no
kartu BPJS)

7. Rasio gigi tetap Pelayanan kuratif kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan di Puskesmas, Jumlah gigi tetap yang di tambal permanen >1 Register gigi
yang ditambal dinilai dengan membandingkan perlakuan tambal/cabut gigi tetap dibandingkan dengan gigi tetap yang dicabut.
terhadap gigi Catatan kinerja Puskesmas: >1
tetap yang = 100% 0,75 - 1 =
dicabut 75 %,
0,5 - < 0,75 = 50 %
0,25 - <0,5 = 25 % <
0,25 =0%
8. Bumil yang Pelayanan kesehatan gigi ibu hamil minimal 1 kali selama kehamilan di Jumlah ibu hamil (minimal 1x selama kehamilan) 100% Register gigi
mendapat Puskesmas (konseling/ pemeriksaan/perawatan) yang mendapat pelayanan kesehatan gigi di
pelayanan Puskesmas dibagi jumlah ibu hamil yang
kesehatan gigi berkunjung ke Puskesmas dikali 100%

2.3.2. Pelayanan Gawat Darurat


No Indikator Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1 Kelengkapan Kelengkapan pengisian data informed consent meliputi identitas pasien, Jumlah informed consent gawat darurat yang 100% Rekam Medik UGD/ruang
pengisian informasi (diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran, tujuan tindakan diisi lengkap dibagi jumlah informed consent di tindakan
informed consent kedokteran yang dilakukan, alternatif tindakan lain dan risikonya, risiko pelayanan gawat darurat dikali 100%
dan komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis dari tindakan yang akan
dilakukan serta perkiraan pembiayaan) dan tanda tangan saksi serta
pemberi layanan.
2.3.3. Pelayanan Kefarmasian
1. Kesesuaian item Evaluasi kesesuaian item obat yang tersedia di Puskesmas terhadap Jumlah item obat di Puskemas yang sesuai 80% Data stok obat
obat yang Fornas FKTP. Perhitungan evaluasi kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas FKTP dibagi jumlah item obat
tersedia dalam dengan Fornas dilakukan setiap bulan. yang tersedia di Puskemas dikali 100 %.
Fornas Contoh: Jumlah obat Puskesmas yang sesuai
dengan fornas 297 item, yang tersedia 513 item,
maka % kesesuaian =297/513x 100 %= 57,89%

2 . Ketersediaan obat Tersedianya obat dan vaksin untuk pelayanan kesehatan dasar terhadap Bila obat tersedia untuk pelayanan di Puskesmas 85% Data stok obat/LPLPO
dan vaksin 45 item obat indikator (Albendazol /Pirantel Pamoat, Alopurinol, maka diberi angka 1, bila obat tidak tersedia
terhadap 45 item Amlodipin/Kaptopril, Amoksisilin 500 mg, Amoksisilin sirup, Antasida untuk pelayanan di Puskesmas maka diberi
obat indikator tablet kunyah/antasida suspensi, Amitriptilin tab, Asam Askorbat (Vitamin angka 0 (catatan : bila obat tidak
C), Asiklovir, Betametason salep, Deksametason tablet/deksametason dibutuhkan oleh Puskesmas dan tidak
injeksi, Diazepam injeksi 5 mg/ml, Diazepam, tersedia (kosong) di Puskesmas tersebut
Dihidroartemsin+piperakuin (DHP) dan primaquin, Difenhidramin Inj. 10 maka dalam format pelaporannya ditulis
mg/ml, Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1 % (sebagai HCl), Fitomenadion N/A, dan dalam perhitungan dianggap
(Vitamin K) injeksi, Furosemid 40 mg/Hidroklorotiazid (HCT), Garam bernilai 1). Perhitungan diperoleh dengan cara
Oralit serbuk, Glibenklamid/Metformin, Hidrokortison krim/salep, = Jumlah kumulatif item obat indikator yang
Kotrimoksazol (dewasa) kombinasi tablet/Kotrimoksazol suspensi, tersedia di Puskesmas dibagi 45 dikali 100 %
Ketoconazol tab, Klorfeniramin Maleat (CTM) tab, Lidokain inj,
Magnesium Sulfat injeksi, Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg-1 ml,
Natrium Diklofenak, OAT FDC Kat 1, Oksitosin injeksi, Parasetamol sirup
120 mg / 5 ml, Parasetamol 500 mg, Prednison 5 mg, Retinol
100.000/200.000 IU, Salbutamol, Salep Mata/Tetes Mata Antibiotik,
Simvastatin, Tablet Tambah Darah, Vitamin B6 (Piridoksin), Zinc 20 mg),
Vaksin Hepatitis B, Vaksin BCG, Vaksin DPT - Hb - HIB, Vaksin Polio,
Vaksin Campak/Vaksin Rubella) Pemilihan obat dan vaksin 45 item
tersebut adalah sesuai dengan Indikator Kinerja Kementerian pada
Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes Ditjen Farmalkes
Kemkes RI. Penilaian ketersediaan obat dan vaksin dilakukan setiap
bulan.
No Indikator Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


3. Penggunaan Penggunaan antibiotika pada penatalaksanaan kasus ISPA non pneumoni Jumlah Penggunaan Antibiotika pada ISPA non ≤ 20 % Resep, diagnosa pasien ,
antibiotika pada per lembar resep terhadap seluruh kasus tersebut. Penggunaan antibiotik Pneumonia dibagi Jumlah kasus ISPA non Laporan POR bulanan
penatalaksanaan pada penatalaksanaan kasus ISPA non-pneumonia memiliki batas Pneumonia dikali 100 %
ISPA non toleransi maksimal sebesar 20%. Data sampel diambil dari resep 1 kasus Catatan kinerja Puskesmas :
pneumonia per hari dengan urutan pertama dengan diagnosa penyakit misal seperti ≤ 20% = 100%
ISPA ats (acute upper respiratory tract infection) (diagnosa 21-40 % =75%
dokter/perawat tidak spesifik), pilek (common cold), batuk-pilek, otitis 41-60 % = 50%
media, sinusitis atau dalam kode ICD X berupa J00, J01, J04, J05, J06, 61-80 % = 25%
4 Penggunaan J10, J11.
Penggunaan antibiotika pada penatalaksanaan kasus diare non spesifik >Jumlah
80 % penggunaan
= 0% Antibiotika pada diare non ≤8% Resep, diagnosa pasien ,
antibiotika pada terhadap seluruh kasus tersebut. Penggunaan antibiotik pd spesifik dibagi jumlah kasus diare non spesifik Laporan POR bulanan
penatalaksanaan penatalaksanaan kasus diare non-spesifik memiliki batas toleransi dikali 100 %
kasus diare non maksimal 8 %. Diare Non Spesifik meliputi Gastroenteritis, penyebab Catatan kinerja Puskesmas :
spesifik tidak jelas, virus, dll (non bakterial). Data sampel diambil dari resep 1 ≤8% = 100%
kasus per hari dengan urutan pertama dengan diagnosa penyakit ditulis 9 - 20 % = 75%
diare mencret atau sejenisnya atau dalam kode ICD X berupa A09 dan 21 - 40 % = 50%
K52. 41 - 60 % = 25%
5. Penggunaan Penggunaan injeksi pada penatalaksanaan kasus myalgia terhadap > 60% penggunaan
Jumlah = 0% injeksi pada myalgia dibagi ≤1% Resep, diagnosa pasien ,
Injeksi pada seluruh kasus tersebut. Penggunaan injeksi pada penatalaksanaan kasus jumlah kasus myalgia dikali 100% Laporan POR bulanan
Myalgia myalgia dengan batas toleransi maksinal 1%. Data sampel diambil dari Catatan kinerja Puskesmas:
resep 1 kasus per hari dengan urutan pertama dengan diagnosa penyakit ≤ 1 % = 100%
nyeri otot, pegal-pegal sakit pinggang, atau sejenisnya yang tidak 2 - 10 % =75%
membutuhkan injeksi (misal vitamin B1) 11 - 20 % = 50%
21 - 30 % = 25%
> 30 % = 0%
6. Rerata item obat rerata item obat per lembar resep terhadap seluruh kasus tersebut. Jumlah item obat per lembar resep dibagi jumlah ≤ 2,6 Resep, diagnosa pasien ,
yang diresepkan Rerata item obat perlembar resep dengan batas toleransi 2,6. ( resep Laporan POR bulanan
perhitungan sesuai dengan laporan Penggunaan Obat Rasional bulanan Catatan kinerja Puskesmas:
puskesmas) ≤ 2,6 = 100%
2,7 - 4 =75%
5-7 = 50%
8-9 = 25%
> 9 = 0%
7 Pengkajian Jumlah kegiatan pengkajian resep ,pelayanan resep dan Jumlah kegiatan pengkajian resep 80% Resep, diagnosa pasien ,
resep,pelayana pemberian informasi obat yang terdokumentasi. ,pelayanan resep dan pemberian informasi dokumentasi pengkajian
n resep dan obat yang terdokumentasi dibagi jumlah resep dan pemberian
pemberian resep yang masuk setiap bulan dikali informasi obat, Laporan
informasi obat 100%. Pelayanan Kefarmasian
No Indikator Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


8 Konseling Jumlah Konseling yang dilakukan pada pasien kronis ( penderita Jumlah Konseling yang dilakukan pada 5% Resep, diagnosa pasien
DM, Hipertensi, TB, HIV/AIDS, ODGJ) yang terdokumentasi. pasien kronis ( penderita DM, Hipertensi, ,Dokumentasi konseling,
TB, HIV/AIDS, ODGJ) yang terdokumentasi Laporan Pelayanan
dibagi jumlah pasien kronis( penderita DM, Kefarmasian
Hipertensi, TB, HIV/AIDS, ODGJ) yang
menerima resep setiap bulan dikali 100%
9 Pelayanan Jumlah pelayanan Informasi Obat yang terdokumentasi. Jumlah pelayanan informasi obat yang 10% Dokumentasi PIO,
Informasi Obat terdokumentasi di bagi jumlah kegiatan Laporan Pelayanan
pelayann informasi obat ( aktif dan pasif) Kefarmasian
setiap bulan dikali 100%

2.3.4.Pelayanan laboratorium
1. Kesesuaian jenis 50 Jenis pelayanan meliputi: a.Hemoglobin, Hematokrit, Hitung eritrosit, Jumlah jenis pelayanan yang tersedia dibagi 60% Surat Keputusan Kepala
pelayanan Hitung trombosit, Hitung lekosit, Hitung jenis lekosit, LED, Masa Jumlah standar jenis pelayanan (50) dikali 100% Puskesmas tentang Jenis
laboratorium perdarahan dan Masa pembekuan. Layanan
dengan standar b. Kimia klinik: Glukosa, Protein, Albumin, Bilirubin total, Bilirubin direk,
SGOT, SGPT, Alkali fosfatase, Asam urat,Ureum/BUN, Kreatinin,
Trigliserida, Kolesterol total, Kolesterol HDL dan Kolesterol LDL.
c. Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA, Diplococcus gram negatif,
Trichomonas vaginalis, Candida albicans, Bacterial vaginosis, Malaria,
Microfilaria dan Jamur permukaan.
d. Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal, VDRL, HbsAg, Anti
Hbs, Anti HIV dan Antigen/antibody dengue.
e. Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau, Volume), pH, Berat
jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit,
Eritrosit dan Mikroskopik (sedimen).
f. Tinja: Makroskopik, Darah samar dan Mikroskopik.
2. Ketepatan waktu Waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan menerima hasil yang Jumlah pasien dengan waktu tunggu penyerahan 100% Survey, register
tunggu sudah diekspertisi sesuai jenis pemeriksaan dan kebijakan tentang hasil pelayanan laboratorium sesuai jenis
penyerahan hasil waktu tunggu penyerahan hasil pemeriksaan dan kebijakan dibagi jumlah
pelayanan seluruh pemeriksaan dikali 100%
laboratorium
3. Kesesuaian hasil Pemeriksaan mutu pelayanan laboratorium oleh Tenaga Puskesmas yang Jumlah pemeriksaan mutu internal yang 100% Hasil Pemeriksaan Baku
pemeriksaan baku kompeten, dilakukan evaluasi, analisa dan tindak lanjut memenuhi standar minimal 1 (satu) parameter Mutu Internal
mutu internal dari hematologi, Kimia Klinik, serologi, dan
(PMI) bakteriologi dibagi jumlah pemeriksaan dalam 1
(satu) bulan dikali 100%
No Indikator Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


4. Pemeriksaan Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil minimal 1 (satu) kali selama Jumlah pemeriksaan Hemoglobin minimal 1 100% Register Pemeriksaan
Hemoglobin pada kehamilan oleh tenaga yang kompeten (satu) kali pada ibu hamil dibagi jumlah ibu hamil Laboratorium Pedoman KIA
ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas dikali 100%

2.3.5.Pelayanan Rawat Inap


1. Bed Occupation Prosentase pemakaian tempat tidur di Puskesmas rawat inap setiap bulan Jumlah hari perawatan dalam 1 bulan dibagi 10% - 60% Rekam Medik
Rate (BOR) hasil kali jumlah tempat tidur dengan jumlah hari
dalam 1 bulan dikali 100 %
Catatan kinerja Puskesmas :
10% - 60% = 100%
>60 - 70% = 75%
>70 - 80% = 50%
>80 - 90% = 25%
<10% atau >90% = 0%
2. Kelengkapan Rekam medik yang telah diisi lengkap pada pelayanan rawat inap oleh Jumlah rekam medis yang lengkap dibagi jumlah 100% Rekam Medik
pengisian rekam staf medis dan atau tenaga yang diberikan pelimpahan kewenangan, rekam medis per bulan di pelayanan rawat inap
medik rawat inap meliputi kelengkapan pengisian identitas, SOAP, KIE, asuhan dikali 100%
keperawatan, lembar observasi , lembar rujukan, asuhan gizi, resume
medis, surat pemulangan, informed concent, monitoring rujukan,
monitoring pra, selama dan sesudah pemberian anestesi dan laporan
operasi
Lampiran 6
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PENGHITUNGAN DAN TARGET KINERJA MUTU PUSKESMAS

No Jenis Variabel Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Thn 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2.5.1 Kepatuhan Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan Jumlah tindakan kebersihan tangan yang > 85% Hasil observasi
Kebersihan Tangan menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan tampak dilakukan dibagi Jumlah total peluang
kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol kebersihan tanagan yang seharusnya
(alkohol-based handrubs ) dengan kandungan alkohol 60-80% dilakukan dalam periode observasi dikali
bila tangan tidak tampak kotor. Kebersihan tangan yang 100%
dilakukan dengan benar adalah kebersihan tangan sesuai
indikasi dan langkah kebersihan tangan sesuai rekomendasi
WHO, yang terdiri dari lima indikasi (five moment ) kebersihan
tangan terdiri dari;
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sesudah kontak dengan pasien
3. Sebelum melakukan prosedur aseptik
4. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien
2.5.2 Kepatuhan Kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian terhadap Jumlah petugas yang patuh menggunakan 100% Hasil observasi
Penggunaan Alat petugas dalam menggunakan APD sesuai indikasi dengan APD sesuai indikasi dalam periode observasi
Pelindung Diri (APD) tepat saat memberikan pelayanan kesehatan pada periode dibagi Jumlah seluruh petugas yang
observasi terindikasi menggunakan APD dalam periode
observasi dikali 100%
2.5.3 Kepatuhan Identifikasi pasien secara benar adalah proses identifikasi Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan 100% Hasil observasi
Identifikasi Pasien yang dilakukan pemberi pelayanan dengan menggunakan identifikasi pasien secara benar dalam
minimal dua penanda identitas seperti: nama lengkap, tanggal periode observasi dibagi Jumlah pemberi
lahir, nomor rekam medik, NIK sesuai dengan yang ditetapkan pelayanan yang diobservasi dalam periode
di Puskesmas observasi dikali 100%
2.5.4 Keberhasilan Keberhasilan pengobatan pasien TB adalah angka yang Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh 100% Formulir TB/Sistem Informasi
Pengobatan Pasien menunjukkan persentase semua pasien TB yang sembuh dan dan pengobatan lengkap pada tahun TB (SITB)
TB Semua Kasus pengobatan lengkap di antara semua pasien TB yang diobati berjalan di wilayah keja Puskesmas dibagi
Sensitif Obat (SO) dan dilaporkan sesuai dengan periodisasi waktu pengobatan Jumlah semua kasusTB SO yang diobati
TB. Angka ini merupakan penjumlahan dari angka pada tahun berjalan di wilayah kerja dikali
kesembuhan semua kasus dan angka pengobatan lengkap 100%
semua kasus yang menggambarkan kualitas pengobatan TB
No Jenis Variabel Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Thn 2022 Sumber Data

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2.5.5 Ibu Hamil Yang Ibu hamil yangmendapatkan pelayanan ANC sesuai standar Jumlah ibu hamil yang telah mendapatkan 100% Kohort Ibu, Kartu Ibu, PWS
Mendapatkan adalah ibu hamil yang telah bersalin serta mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai standar di KIA, Buku Register Ibu
Pelayanan ANC pelayanan ANC lengkap sesuai dengan standar kuantitas dan wilayah kerja Puskesmas pada tahun
Sesuai Standar standar kualitas selama periode kehamilan di wilayah kerja berjalan dibagi Jumlah seluruh ibu hamil
Puskesmas pada tahun berjalan. Standar kuantitas adalah yang telah bersalin yang mendapatkan
kunjungan 4 kali selama periode kehamilan (K4).Standar pelayanan ANC di wilayah kerja Puskesmas
kualitas yaitu pelayanan antenatal yang memenuhi 10T. pada tahun berjalan dikali 100%

2.5.6 Kepuasan Pasien Kepuasan pasien adalah hasil pendapat dan penilaian pasien Total nilai persepsi seluruh responden dibagi > 76.61 Hasil survei
terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh fasilitas Total unsur yang terisi dari seluruh
pelayanan kesehatan. Pengukuran secara komprehensif responden dikali 25
tentang tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas layanan
yang diberikan oleh fasyankes terhadap pasien dilakukan
dengan survei kepuasan pasien. Unsur survei kepuasan pasien
menurut Permenpan RB No 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara
Pelayanan Publik meliputi:
1. Persyaratan
2. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
3. Waktu Penyelesaian
4. Biaya/Tarif
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
6. Kompetensi Pelaksana
7. Perilaku Pelaksana
8. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
9. Sarana dan prasarana

Anda mungkin juga menyukai