Anda di halaman 1dari 13

6

UNIVERSITAS MERCU BUANA


PROGRAM S1
PROGRAM STUDI/ JENJANG: AKUNTANSI (S1)

Nomor Dokumen 02.04.03.00


Tanggal Efektif 1 Maret 2020

TUGAS BESAR 2
W55170000 / AUDITING 1
Disusun oleh Dr. Ratna Mappanyukki. M.Si., Ak., CA

BAGIAN A - DIISI MAHASISWA

Nama / NIM Kode Mata Kuliah

W55170000XXX
K?
Jenis Asesmen
Nama Dosen

Ratna Mappanyukki, Dr. SE. Ak. M.Si; Afly Yessie, SE, Tugas Besar
M.Si,Ak,CA,CPA; Marsyaf, SE., Ak., M.Ak; Yudhi
Herliansyah, Dr. M.Si; Indraguna Kusumabrata, SE.Ak.,MM,
CPSAK, CA, CPA; Heliantono, Dr, SE.Ak.M.Ak.

Kode / Nama Mata Kuliah Batas Akhir Pengumpulan

W55170000XX / A U D I T I N G I 5 Desember 2022

Nomor Tugas / Judul TIDAK Adanya Perpanjangan atau


Pengumpulan TIDAK Boleh Terlambat
??????
Tidak

Tempo Tugas Jenis Tugas % Tugas Diberikan


(Minggu)

2 Minggu Individu 25 % AABBYYYY

Pernyataan:
Saya/kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan
setuju untuk mematuhi peraturan UMB tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan
prosedur di Program Studi. Saya/ kami menyetujui proses pengecekan laporan sehingga tidak ada
unsur plagiarisme atau penjiplakan akademik.
................................... ............................ .............................. ............................
Tanda tangan:

BAGIAN B - DIISI DOSEN PENGAMPU

Capaian Pembelajaran :
1. CPL : S9, P1, KU1, KU9, KU10, KK1
2. CPMK : CPMK 8, CPMK 9, CPMK 10, CPMK 12, CPMK 13

Nilai Nilai
Komponen Penilaian
Maksimal Diberikan
1. Respons Auditor atas Risiko yang Dinilai (ISA 330, ISA 500) 5
2. Bukti Audit 5
3. Kewajiban hukum
4. Penyelesian audit 5
5. Perumusan Opini Audit 5
5

Tanda tangan Tanggal Total Total


25

Koordinator Mata Kuliah/ Kelompok Nilai


Bidang Ilmu Akhir:

Dr. Ratna Mappanyukki, MSI, Ak, CA

Bagian ini digunakan untuk memberi umpan balik atau informasi lain:

KRITERIA DAN SKALA PENILAIAN


PROGRAM MAGISTER (S2)

No Nilai Skala Kriteria


1 A 80 - 100
Istimewa. Jawaban bersifat orisinil, bukan plagiat, berisi
kajian tentang Fenomena kegagalan audit di Indonesia
dalam perspektif : Peran auditor dalam memenuhi tuntutan
publik atas laporan keuangan yang berkualitas, Penyebab
kegagalan audit dari perspektif persyaratan profesional untuk
mewujudkan audit yang berkualitas, Penyebab kegagalan
audit dari perspektif Standar Audit yang berlaku di Indonesia.
Tugas terstruktur dengan sangat baik, referensi lengkap dan
terkini.

Sangat Baik. Jawaban bersifat orisinil, bukan plagiat, berisi


kajian tentang Fenomena kegagalan audit di Indonesia
dalam perspektif : Peran auditor dalam memenuhi tuntutan
publik atas laporan keuangan yang berkualitas, Penyebab
2 B+ 74 - 79,99 kegagalan audit dari perspektif persyaratan profesional
untuk mewujudkan audit yang berkualitas, Penyebab
kegagalan audit dari perspektif Standar Audit yang berlaku
di Indonesia. Tugas terstruktur dengan baik, referensi
kurang lengkap.

Baik. Jawaban bersifat orisinil, bukan plagiat, berisi kajian


tentang Fenomena kegagalan audit di Indonesia dalam
perspektif : Peran auditor dalam memenuhi tuntutan publik
atas laporan keuangan yang berkualitas, Penyebab
3 68 - 73,99
B kegagalan audit dari perspektif persyaratan profesional untuk
mewujudkan audit yang berkualitas, Penyebab kegagalan
audit dari perspektif Standar Audit yang berlaku di Indonesia.
Tugas kurang terstruktur, referensi kurang lengkap.

Cukup Baik. Jawaban bersifat orisinil, bukan plagiat, berisi


kajian tentang Fenomena kegagalan audit di Indonesia
dalam perspektif : Peran auditor dalam memenuhi tuntutan
publik atas laporan keuangan yang berkualitas, Penyebab
4 C+ 62 - 67,99 kegagalan audit dari perspektif persyaratan profesional untuk
mewujudkan audit yang berkualitas, Penyebab kegagalan
audit dari perspektif Standar Audit yang berlaku di Indonesia.
Tugas kurang terstruktur, referensi sangat kurang.

Cukup. Jawaban bersifat orisinil, bukan plagiat, berisi kajian


tentang Fenomena kegagalan audit di Indonesia dalam
perspektif : Peran auditor dalam memenuhi tuntutan publik
atas laporan keuangan yang berkualitas, Penyebab
5 C 56 - 61,99
kegagalan audit dari perspektif persyaratan profesional untuk
mewujudkan audit yang berkualitas, Penyebab kegagalan
audit dari perspektif Standar Audit yang berlaku di Indonesia.
Tugas tidak terstruktur, referensi sangat kurang..

Audit I merupakan mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa memiliki kompetensi sebagai
berikut :
1. Mampu memahami dan menerapkan pengauditan dan pasar International
2. Mampu memahami, Etika-Etika Bagi Para Akuntan Profesional dalam pelaksanaan proses audit
Keuangan serta menerapkan mekanisme untuk mengatasi risiko kecurangan.
3. Mampu memahami, Aturan –aturan penerimaan klien
4. Mampu memahami Pedoman dalam melaksanakan Konsep utama dan perencanaa audit
5. Mampu Pelaksanaan pengujian pengendalian pengujian analitis dan risiko pengendalian
6. Mampu mengetahui Respons Auditor atas Risiko yang Dinilai
7. Pedoman dalam menjalankan pengujian analitis
8. Respons Auditor atas Risiko yang Dinilai (ISA 330, ISA 500)
9. Pelaksanaan proses pengumpulan Bukti Audit yang kompoten
10. Pentingnya Pemahaman Kewajiban hukum yang terkait dengan tugas Auditor
11. Pedoman memahami Dampak Teknologi Informasi Terhadap Proses Audit
12. Pelaksanaan Pedoman dalam proses Penyelesian audit
13. Pedoman tata cara membuat laporan audit
14. Pelaksanaan contoh Tinjauan audit kelompok Usaha

Penjelasan Ringkas tentang Materi Perkuliahan :

1. Pengauditan Internasional Konsep standar audit berbasis ISA dalam Pasar Global

Topik ini membahas materi tentang :


a. Pengertian Auditor, audit dan Informasi Keuangan
b. Standar Akuntansi dan Pengauditan Internasional
c. Penentuan Tujuan Audit Berdasarkan Asersi Manajemen
d. Model Proses Audit
e. Kantor Akuntan Publik Irtemasional
f. Pengawasan Independen
g. Beberapa Perkembangan di Pasar Audit

2. Etika-Etika Bagi Para Akuntan Profesional bagi auditor dalam pelaksanaan proses audit

Topik ini membahas materi tentang :

a. Definisi Etika
b. Kode Etik International
c. Ethics Standards Board of Accountants (IESBA) bagi Para Akuntan Profesional
d. Bagian A—Penerapan Umum dari Kode Etik IESBA bagi Para Akuntan Profesional
e. Bagian B—Penggunaan Etika bagi Para Akuntan Profesional dalam Praktik Publik
f. Independensi—Penugasan Audit dan Reviu (Section 290)
g. Bagian C—Para Akuntan Profesional dalam Bisnis
h. Pelaksanean dari Ketentuan Etika

3. Pentingnya Pemahaman atas Jasa Auditor dengan ISA.

Topik ini membahas materi tentang :


a. Kerangka Kerja Intemasional untuk Jasa-Jasa Auditor
b. Unsur-Unsur Penugasan Asurans
c. Pertimbangan Umum dalam Penugasan Asurans
d. Audit Informasi Keuangan Historis
e. Kearifan Profesional, kewaspadaan Profesional, dan Keterbatasan Bawaan
f. Audit Informasi Keuangan Historis

3. Pedoman dalam bentuk Aturan –aturan penerimaan klien


Topik ini membahas materi tentang:

a. Penerimaan Klien Tahapan Pertama dalam Upaya untuk Mendapatkan Opini


b. Evaluasi Latar Belakang Klien
c. Kemampuan Memenuhi Persyaratan Etika dan Kompetensi Tertentu
d. Penggunaan Pekerjaan Auditor Lainnya
e. Komunikasi dengan Auditor sebelumnya (Auditor yang Ada Saat Ini)
f. Penerimaan oleh Klien Proposal Penugasan
g. Surat Penugasan Audit

5 Pedoman dalam melaksanakan Konsep utama dan perencanaa audit.

Topik ini membahas materi tentang :

a. Tujuan dan Prosedur-Prosedur Perencanaan


b. Memahami Entitas dan lingkungan Entitas
c Model Risiko Audit
d. Materlalitas
e. Kecurangan dan Penyimpangan
f. Penggunaan Pekerjaan dari Pihak lain (termasuk ISA 810, ISA 620) dan Pertimbangan
Pihak yang
Diaudit (Auditee) untuk Menggunakan Organisasi Jasa (ISA 462)
g. Penilaian Risiko Bawaan
h. Aktivitas-Aktivitas Perencanaan Lainnya

6. Pelaksanaan pengujian pengendalian dan risiko pengendalian

Topik ini membahas materi yang akan menjadikan mahasiswa:

a. Mampu memahami Definisi Pengendatlan Internal


b. Mampu mengerti Pentingnya Pengendalian Internal
c. Mampu memahami Risiko dan Pengendalian Teknologi Informasi (TI)
d. Mampu memahami Komponen-Komponen Pengendalian Internal
e. Mampu mengerti elemen Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
f. Mampu mamahami bagaimana Penilaian Risiko
g. Mampu mengerti fungsi Sistem Informasi, Komunikasi, dan Proses Bisnis yang Terkait
h. Mampu mengerti Aktivitas Pengendalian (Prosedur Pengendalian)
ii. Mampu memahami proses Pemantauan atas Pengendalian
y. Mampu mengetahui Hard Controt dan Soft Control
k. Mampu melakukan Pengujian Soft Control
l. Mampu melakukan Penilaian Awal atas Risiko Pengendalian

7. Pedoman dalam menjalankan pengujian analitis

Topik ini membahas materi yang akan menjadikan mahasiswa:


a. Mampu mengerti bagaimana Proses Reviu Analitis yang benar
b. Mampu memahami perlunya Perumusan Ekspektasi
c. Mampu melakukan Prosedur Analitis Secara Umum
d. Mampu mengerti pentingnya Prosedur-Prosedur Analitis selama Tahapan yang Berbeda
dalam Proses Audit
e. Mampu memahami Prosedur-Prosedur Analitis sebagai Pengujian Substantif
f. Mampu memahami dan manfaat Computer Assisted Audit Technigues (CAATs) dan
Generalised Audit Software
(GAS)
g. Mampu mengerti Prosedur-Prosedur Analitis Menggunakan Teknik Penggalian Data (Data
Mining)
h. Mampu mengerti Tindak Lanjut dalam Kasus Penyimpangan yang Tidak Diekspektasikan

8. Respons Auditor atas Risiko yang Dinilai (ISA 330, ISA 500)

Topik ini membahas materi yang akan menjadikan mahasiswa:


a Mampu mengerti pentingnya Dasar Bukti yang mendukung risiko audit
b. Mampu memahami Asersi-Asersi Laporan Keuangan
c. Mampu memahami Pengujian Pengendalian untuk menentukan besaran prosentasi risiko
d. Mampu mengerti Prosedur-Prosedur Substantif yang mendukung terjadinya risiko
e. Mampu menentukan Kecukupan Bukti Audit yang Memadai

9. Pelaksanaan proses pengumpulan Bukti Audit yang kompoten

Topik materi ini membahas tentang Bukti audit agar mahasiswa :

a. Mampu memahami Prosedur Prosedur Audit untuk Memperoleh Bukti Audit


b. Mampu mengerti manfaat Konfirmasi! Eksternal
c. Mampu menentukan jumlah bukti melalui metode Sampling
d. Mampu memahami Estimasi Audit yang benar
e. Mampu mengerti bagaimana mengevaluasi atas Salah Saji diidentifikasi Selama Audit (ISA
450)
f. Mampu memahami Pihak-Pihak yang Berelasi
g Mampu mengerti pentingnya Representasi Tertulis (Surat Representasi)

10. Pentingnya Pemahaman Kewajiban hukum yang terkait dengan tugas Auditor
Topik ini membahas materi kewajiban hukum agar mahasiswa:

a. Mampu memahami lingkungan hukum tempat akuntan publik berpraktik.


b Mampu menjelaskan mengapa penting memahami perbedaan antara kegagalan
bisnis, kegagalan audit, risiko audit menyebabkan tuntutan hukum.
c Mampu mengerti penggunaan konsep dan syarat-syarat hukum utama mengenai kewajiban
akuntan sebagai dasar
untuk mempelajari kewajiban hukum para auditor.
d. Mampu memahami kewajiban akuntan kepada klien dan pembelaan yang terkait.
e. Mampu mengerti kewajiban akuntan terhadap pihak ketiga menurut common law dan
pembelaan yang terkait.
f. Mampu Menguraikan kewajiban sipil kesepakatan akuntan menurut undang-undang sekuritas
federal
dan pembelaan yang terkait.
g. Mampu Menentukan apa saja yang merupakan kewajiban criminal bagi akuntan.
h. Mampu Menguraikan bagaimana profesi dan praktisi akuntan publik dapat mengurangi
ancaman litigasi.

11. Pedoman memahami Dampak Teknologi Informasi Terhadap Proses Audit

Topik ini membahas materi tentang :

a. Mampu memahami bagaimana TI meningkatkan pengendalian internal.


b. Mampu mengidentifikasi risiko yang ada dari penggunaan system akuntansi berbasis-TI.
c. Mampu mengerti penjelasan bagaimana pengendalian umum dan pengendalian aplikasi
mengurangi risiko TI.
d. Menguraikan bagaimana pengendalian umum mempengaruhi pengujian auditor atas
pengendalian aplikasi.
e. Menggunakan pendekatan data pengujian, simulasi paralel, dan modul audit tertanam untuk
menguji pengendalian
terotomasi.
f. Mampu memahami pengidentifikasian masalah pada sistem e-commerce dan sistem TI
terspesialisasi lainnya.

12. Pelaksanaan Pedoman dalam proses Penyelesian audit


Topik ini membahas materi yang akan membuat mahasiswa:

a. Mampu memahami defenisi dan manfaat Pengendalian Kualitas (ISOC #1, ISA 220, SOX)
b. Mampu mengerti pentingnya hasil Evaluasi Tata Kelola
c. Mampu memahami pentingnya Reviu terhadap Penemuan Peristiwa Kemudian
d. Mampu melakukan Reviu Laporan Keuangan dan Materi-Materi Laporan Lainnya
e. Mampu memahami tahapan – tahapan Prosedur Penyelesaian
f. Mampu mengerti Masalah-Masalah Keberlanjutan Usaha
g. Mampu memahami Hal-Hal yang Perlu Mendapatkan Perhatian Rekan (Matters for Attention of
Partners-MAPs)
h. Mampu mengerti isi Laporan kepada Dewan Direksi

13. Pedoman tata cara Perumusan Laporan Audit


Topik ini membahas materi yang akan menjadikan mahasiswa:

a. Mampu mengerti pentingnya Elemen-Elemen Dasar dari Laporan Auditor


b. Mampu mengerti Tipe-Tipe Laporan yang Menyata-kan Opini Audit
c. Mampu memahami kenapa ada Penekanan terhadap Paragraf Permasalahan
d. Mampu mengerti Situasi-Situasi yang dapat Menghasilkan Opini Selain dari Opini yang Tidak
Dimodifikasi
d. Mampu mengerti Ketidakpastian yang Mengarah ke Kualifikasi Opini
e Mampu memahami Komunikasi dengan Pihak-Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata
Kelola
f. Mampu memahami Laporan Audit Bentuk Panjang
g Mampu mengetahui isi Surat ke Manajemen

14. Pelaksanaan contoh Tinjauan audit kelompok Usaha


Topik ini membahas materi yang akan menjadikan mahasiswa
a. Mampu memahami Penerimaan dan Keberlanjutan
b. Mampu mengerti Seluruh Strategi Audit dan rencana Audit
c. Mampu melakukan Komunikasi ke pihak manajeman yang terkait
d. Mampu melakukan Konsolidasi dengan pihak2 yang terkait
e. Mampu menjelaskan pentingnya Peristiwa Kemudian
f. Mampu mengerti isi Pelaporan
g. Mampu memahami pentingnya Dokumentasi
h. Mampu mengusulkan adanya Perluasan Contoh untuk Audit Kelompok Usaha

Pertanyaan Tugas

Pertanyaan 1.

Keterangan, prosedur analitis, dan observasi dalam memeriksa laporan keuangan, auditor
perlu menilai validitas bukti audit yang diperoleh. untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut. asumsikan bahwa auditor telah mempertimbangkan pengendalian internal dan
merasa puas dengan bukti-bukti audit tersebut.
diminta:
a. Selama pemeriksaan, auditor memberikan beberapa pertanyaan kepada para pejabat dan
karyawan klien.
1. Jelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan auditor saat mengevaluasi bukti
lisan yang diberikan oleh para pejabat dan karyawan klien.
2. Diskusikan validitas dan keterbatasan dari bukti lisan.
b. Prosedur-prosedur analitis termasuk perhitungan beberapa rasio aktivitas operasi dan
laporan posisi keuanan untuk membandingkannya dengan rasio dari tahun sebelumnya
dan rata-rata industri. diskusikan validitas dan keterbatasan dari analisis rasio sebagai
barang bukti.
c. Dalam hubungannya dengan pemeriksaan lapoan keuangan perusahaan manufaktur,
auditor mengobservasi fisik persediaan barang jadi, yang merupakan peralatan elektronik
yang sangat kompleks dan mahal. diskusikan validitas dan keterbatasan dari bukti audit
yang diberikan dengan prosedur ini.
(CPMK9, CPL : S9, P1, KU1, KU9, KU10, KK1)

Pertanyaan 2

RISK ASSESS ( No Nim Ganjil mengerjakan soal ganjil dan No Nim genap menegerjakan soal genap)

1. Tests of Balances. Swartz Platten, BV, sells chemicals in large, costly returnable
containers. Its procedures in accounting for the containers are as follows:
1 When containers are purchased, their cost is charged to ‘Inventory – containers on hand’.
2 Containers are billed to customers at cost; full credit is allowed for all containers
returned in usable condition. The containers remain the property of Swartz Platten at all
times.
3 The cost of containers billed to customers is debited to ‘Accounts receivable –
containers’ and credited to ‘Liability for containers billed’. At the same time, the cost of the
containers billed is transferred to ‘Inventory – containers out’ from ‘Inventory – containers
on hand’. Subsidiary ledgers are maintained for ‘Accounts receivable – containers’ and
‘Inventory containers out’.
4 When containers are returned in usable condition, the entries in 3 are reversed.
5 A physical inventory of containers on hand is taken at the fiscal year-end.
6 As a partial control over containers in the hands of customers, sales representatives are
asked to estimate periodically the number of containers held by each customer. These
estimates are checked for reasonableness against the amount shown for the customer in the
‘Inventory – containers out’ subsidiary ledger.
7 Physical shortages, unusable returned containers, and other inventory adjustments are
charged or credited to ‘Containers expense – net’. The corresponding adjust- ments to
‘Liability for containers billed’ are also charged or credited to ‘Containers expense – net’.
8 Containers kept by customers for more than one year are deemed unusable. Roger van
Deelgaard had been the auditor of Swartz Platten for many years. He issued an
unqualified opinion on the financial statements for the previous fiscal year. Two months
before the current year-end, Swartz Platten’s accountant requested that van Deelgaard
investigate a strange situation which had developed: the balance in the ‘Liability for
containers billed’ had been steadily increasing, to the point where it exceeded the
combined balances in ‘Inventory – containers out’ and ‘Inventory – containers on hand’.
Required:
A. What might have caused the situation described by the company’s accountant?
B. List the procedures van Deelgaard should employ to determine the nature and
extent of the misstatement.
2. TEST of Balances. Your client is the Nicholas van Myra Central, a shopping centre
with 30 store tenants. All leases with the store tenants provide for a fixed rent plus a
percent- age of sales, net of sales taxes, in excess of a fixed dollar amount computed on
an annual basis. Each lease also provides that the landlord may engage a
Registeraccountant or Accountant-Administratieconsulent to audit all records of the
tenant for assurance that sales are being properly reported to the landlord.
You have been requested by your client to audit the records of the JaiLai Chinese
Ind. Restaurant to determine that the sales, totalling €725,000 for the year ended
31 December 20X4, have been properly reported to the landlord. The restaurant and the
shopping centre entered into a five-year lease on 1 January 20X4. The JaiLai offers only
table service. No liquor is served. During meal times there are four or five waitresses in
attendance, who prepare handwritten pre-numbered bills for the customers. Payment is
made at a cash register, staffed by the proprietor, as the customer leaves. All sales are for
cash.
The proprietor also is the bookkeeper. Complete files are kept of bills and cash register
tapes. A daily sales book and general ledger are also maintained.
Required:
List the auditing procedures that you would employ to test the annual sales of the JaiLai
Chinese Ind. Restaurant. (Disregard vending machine sales and counter sales of chewing
gum and sweets, and concentrate on the overall checks that would be appropriate.)
(CPMK 12, CPL : S9, P1, KU1, KU9, KU10, KK1) …

Pertanyaan 3

AUDIT EVIDENCE
Related Parties. D’orsay Dore, SA is being audited by Stolowy & Oxibar, Expert
Comptables. During the course of the audit Stolowy & Oxibar discover D’orsay Dore
sold inventory to Parisienne de Fedora for 90-day terms, three times the typical
payment period required, and the payments went directly to the president of D’orsay
Dore, not to the accounting department which was the usual practice. Industriel
Cuir supplies over
40 per cent of the raw materials D’orsay purchases whereas no other supplier
provides more than 5 per cent of raw materials. D’orsay management says that they
do so much business with Industriel Cuir because they provide D’orsay management
assistance at no charge.
D’orsay’s business is greatest in the last month before the fiscal year end when they
book 30 per cent of their sales, some years in the last week before closing.
D’orsay Dore has provided Stolowy & Oxibar with a management representation
letter that states that there are no related party transactions.
Required:
A. Should Stolowy & Oxibar take D’orsay Dore’s word when they say there are no
related parties? Why?
B. List the circumstances at D’orsay Dore that may indicate the existence of unidenti-
fied related parties.
C. What audit procedures should Stolowy & Oxibar perform to investigate the
possibil- ity of related parties?

DAMPAK IT ( NO GANJIL MENGERJAKAN GANJIL YG GENAP NO GENAP)

1. Berikut ini adalah salah saji yang dapat terjadi dalam siklus penjualan dan penagihan:
1. Nomor pelanggan pada faktur penjualan telah tertukar urutannya dan, akibatnya,
dibebankan ke pelanggan yang salah. Pada saat kekeliruan itu ditemukan, pelanggan yang
sebenarnya telah jatuh bangkrut.
2. Mantan operator komputer, yang sekarang menjadi programer, memasukkan informasi
tentang retur penjualan fiktif dan melakukannya melalui sistem komputer pada malam
hari. Ketika uangnya sampai, ia mengambil dan menyimpannya dalam rekeningnya sendiri.
3. Nomor suku cadang yang tidak ada telah dimasukkan dalam uraian barang pada
dokumen pengiriman. Karenanya, tidak ada tagihan untuk barang-barang itu.
4. Pesanan pelanggan telah diisi dan dikirimkan kepada mantan pelanggan yang telah
mengajukan permohonan kebangkrutan.
5. Manajer penjualan menyetujui harga barang-barang yang dipesan oleh pelanggan, tetapi
ia menuliskan harga yang salah.
6. Seorang operator komputer mengambil file data berbasis-komputer yang berisi
penjualan dari minggu yang salah dan memrosesnya melalui sistem komputer untuk yang
kedua kalinya.
7. Untuk suatu penjualan, seorang operator entri data lalai memasukkan informasi untuk
departemen tenaga penjualan. Akibatnya, tenaga penjualan tidak menerima komisi atas
penjualan tersebut.
8. Beberapa informasi pengiriman telah ditumpuk menjadi satu untuk diinput (inputting).
Klerk penerimaan kas istirahat sejenak untuk minum kopi, meletakkan tumpukan informasi
pada kotak, dan lalai menyampaikannya kepada personil input.
Diminta:
a. Identifikasilah tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi yang bersangkutan dengan
salah saji tersebut.
b. Identifikasilah pengendalian terotomatisasi yang kemungkinan besar dapat mencegah
setiap salah saji itu.

2. Meyers Pharmaceutical Company mempunyai sistem penagihan dan pencatatan piutang


usaha:
1. Pesanan pembelian pelanggan yang masuk diterima di departemen pemesanan oleh
klerk yang menyiapkan formulir pesanan penjualan perusahaan yang telah dipranomori, di
mana informasi yang bersangkutan dimasukkan, contohnya nara dan alamat pelanggan,
nomor rekening pelanggan, serta jumlah dan barang yang dipesan. Setelah formulir
pesanan penjualan disiapkan, pesanan pembelian pelanggan distaples ke formulir itu.
2. Pesanan penjualan itu kemudian diberikan kepada bagian kredit untuk disetujui.
Perkiraan kasar atas nilai penagihan pesanan dibuat di bagian kredit untuk pelanggan yang
telah dikenakan pembatasan kredit. Setelah dilakukan penyelidikan, persetujuan kredit
dicatat pada pesanan penjualan itu.
3. Selanjutnya pesanan penjualan diberikan ke departemen penagihan, di mana klerk akan
memasukkan informasi pesanan penjualan ke dalam file data, termasuk harga jual per unit
yang diperoleh dari daftar harga resmi. File data itu digunakan antuk menyiapkan faktur
penjualan.
Aplikasi penagihan secara otomatis akan mengakumulasi total nomor rekening pelanggan
dan jumlah faktur setiap hari untuk menyediakan total “hash” serta jumlah pengendalian.
Total ini, yang dimasukkan dalam buku catatan harian, berfungsi sebagai total batch yang
telah ditentukan terlebih dahulu untuk memverifikasi input komputer. Penagihan dilakukan
pada formulir yang telah dipranomori, bersambung, dan berlapis karbon dengan maksud
sebagai berikut:
(a) Lembar untuk pelanggan
(b) Lembar untuk bagian penjualan, sebagai informasi
(c) Lembar untuk arsip
(d) Lembar untuk departemen pengiriman, yang berfungsi sebagai pesanan pengiriman
Bills of lading juga disiapkan dari salinan berkarbon yang merupakan produk sampingan
dari prosedur pembuatan faktur.
4. Salinan faktur dan bill of lading untuk departemen pengiriman kemudian dikirimkan ke
departemen pengiriman. Setelah pesanan dikirimkan, salinan bill of lading dikembalikan ke
departemen penagihan. Salinan faktur untuk departemen pengiriman disimpan di
departemen pengiriman.
5. Di departemen penagihan, satu salinan bill of lading dilampirkan pada salinan faktur
untuk pelanggan dan keduanya dikirimkan ke pelanggan. Salinan bill of lading lainnya,
bersama dengan formulir pesanan penjualan, kemudian distaples ke salinan arsip faktur
dan disimpan menurut urutan nomor faktur.
6. File data akan diperbarui untuk pengiriman yang berbeda dengan yang ditagihkan
sebelumnya. Setelah perubahan ini dibuat, fil itu dapat digunakan untuk menyiapkan jurnal
penjualan dalam pesanan faktur penjualan dan memperbarui file induk piutang usaha.
Total harian lalu dicetak untuk dicocokkan dengan total pengendalian yang disiapkan
sebelumnya, Total tersebut dibandingkan dengan total “hash” dan total pengendalian oleh
pihak yang independen.
Diminta:
a. Dentifikasilah pengendalian yang penting dan tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi penjualan.
b. Sebutkan prosedur yang akan digunakan akuntan publik dalam mengaudit transaksi
penjualan untuk menguji pengendalian yang diidentifikasi dan aspek substantif dari
transaksi penjualan itu.
(CPMK13, CPL : S9, P1, KU1, KU9, KU10, KK1)

Pertanyaan 4

KEWAJIBAN HUKUM (NO GANJIL MENGERJAKAN GANJIL YG GENAP NO GENAP)


1. Doyle and Jensen, CPAs, mengaudit akun-akun Regal Jewelry, Inc., sebuah korporasi
yang mengimpor dan memperdagangkan permata. Setelah audit selesai, auditor
menyerahkan 20 salinan laporan keuangan yang telah diaudit kepada Regal Jewelry.
Kantor akuntan itu mengetahui bahwa Regal Jewelry memerlukan sejumlah salinan
laporan auditor untuk diberikan kepada bank atau pemberi pinjaman potensial
lainnya.
Diminta
Neraca ternyata mengandung salah saji sekitar $800.000. Perusahaan itu terlihat
memilik: kekayaan bersih sebesar $600.000, padahal sebenarnya insolven.
Manajemen Regal Jewe telah memalsukan pembukuan untuk menghindari
kebangkrutan. Aset telah mengalamj lebih saji sebesar $500.000 untuk piutang usaha
fiktif dan yang tidak ada serta $300.997 untuk persediaan perhiasan yang sebenarnya
tidak ada. Audit gagal mendeteksi pemalsua, tersebut. Thompson, yang mengandalkan
laporan keuangan yang sudah diaudit itu, member pinjaman sebesar $200.000 kepada
Regal Jewelry. Dia kemudian berusaha memperoleh gani rugi dari Doyle and Jensen.
Sebutkan apakah pernyataan-pernyataan berikut ini benar atau salah dan berikan
alasan Anda.
a. Jika Thompson menuntut dan membuktikan adanya kelalaian di pihak Doyle ang
Jensen, dia akan berhasil mendapatkan ganti rugi.
b. Jika Thompson menuntut dan membuktikan adanya kecurangan konstruktif (yaitu,
kelalaian besar di pihak Doyle and Jensen), dia akan berhasil mendapatkan ganti rugi.
c. Thompson tidak mempunyai kontrak dengan Doyle and Jensen.
d. Kecuali dapat dibuktikan adanya kecurangan aktual di pihak Doyle and Jensen,
Thompson tidak akan mendapatkan ganti rugi.
e. Thompson adalah penerima manfaat pihak ketiga dari kontrak yang dibuat antara
Doyle and Jensen dengan Regal Jewelry.“

2. Dalam rangka memperluas operasinya, Barton Corp. meraup dana sebesar $5 juta dari
penawaran publik saham biasanya, dan juga menegosiasikan pinjaman sebesar $2 juta
dari First National Bank. Sehubungan dengan pembiayaan ini, Barton menugasi
Hanover & Co, CPA, untuk mengaudit laporan keuangan Barton. Hanover
mengetahui bahwa satu-satunya tujuan audit itu adalah agar Barton memiliki laporan
keuangan yang telah diaudit untuk diberikan ke First National Bank dan pembeli
saham biasanya. Meskipun melakukan audit sesuai dengan program auditnya,
Hanover gagal mendeteksi penggelapan bernilai material yang dilakukan oleh
presiden direktur Barton Corp.. Hanover tidak dapat mendeteksi penggelapan itu
karena kurang hati-hati menggunakan kemahirannya ketika merancang program audit
untuk penugasan ini.
Setelah menyelesaikan tugasnya, Hanover mengeluarkan pendapat wajar tanpa
pengecualian atas laporan keuangan Barton. Laporan keuangan itu diandalkan oleh
pembeli saham biasa ketika memutuskan akan membeli saham. Selain itu, First
National Bank juga menyetujui pinjaman kepada Barton berdasarkan laporan
keuangan yang telah diaudit tersebut. Dalam waktu enam puluh hari setelah penjualan
saham biasa dan pencairan pinjamannya, Barton terpaksa mengajukan petisi
kebangkrutan. Karena penggelapan yang dilakukan oleh presiden direkturnya, Barton
bangkrut dan gagal mengembalikan pinjaman banknya. Saham biasa Barton menjadi
hampir tidak berharga. Tuntutan telah diajukan terhadap Hanover oleh:
1. Para pembeli saham biasa yang telah menegaskan bahwa Hanover bertanggung jawab
atas kerugian menurut Section 10(b) dan Peraturan 10b-5 dari Securities Exchange
Act tahun 1934.
2. First National Bank, berdasarkan kelalaian Hanover.
3. Kreditor dagang yang memperpanjang kredit kepada Barton, berdasarkan kelalaian
Hanover.
Diminta:
a. Bahaslah apakah Anda percaya bahwa Hanover akan diputuskan bertanggung jawab
kepada pembeli saham biasa.
b. Tunjukkan apakah Anda percaya bahwa First National Bank akan berhasil
memenangkan klaimnya terhadap Hanover.
c. Tunjukkan apakah Anda percaya bahwa kreditor dagang akan berhasil memenangkan
klaimnya terhadap Hanover.

Instruksi Pengumpulan Tugas:


.
◆ Ukuran File maksimal 2,5 MB.
◆ Ukuran Kertas A4.
◆ Margin (2.5.cm kiri, kanan, batas atas, batas bawah)
◆ Font Arial 11, Spasi 1,5.
◆ Diunggah melalui email ratna_mappanyuki@mercubuana.ac.id. Dan wag
◆ Batas waktu pengunggahan (upload 5 DEsember 2022) :

Anda mungkin juga menyukai