Anda di halaman 1dari 1

JAWABAN FORDIS DAY 1

Berlandaskan dari teori belajar konstruktivisme yang dikemukakan oleh Lev


Vigotsky bahwa manusia secara aktif menyusun pengetahuan dan memiliki fungsi-
fungsi mental serta memiliki koneksi sosial. Teori ini juga menegaskan bahwa
perolehan kognitif individu terjadi pertama kali melalui interpersonal (interaksi
dengan lingkungan sosial) dan intrapersonal (internalisasi yang terjadi dalam diri
sendiri). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari
interaksi social baik dengan orang lain maupun lingkungannya.

Pembelajaran sejarah selama ini dianggap melelahkan otak karena siswa hanya
berinteraksi dengan guru, siswa lain dan buku. Sehingga dikenal sebagai mata
pelajaran hafalan saja. Padahal untuk menjadikan pembelajaran sejarah yang
bermakna perlu ada interaksi baik dengan orang lain dalam suatu zona keterbatasan
diri siswa dan interaksi dengan lingkungan. Contoh di daerah saya yaitu di
Bondowoso banyak sekali peninggalan manusia praaksara khususnya peninggalan
zaman Megalithikum. Refleksi dari pembelajaran yang selama ini dilakukan siswa
hanya diajarkan peninggalan megalithikum yang tercantum dalam buku siswa saja,
sehingga mereka cenderung hanya mampu menghafalkan materi. Saat nanti diujikan
pada Ujian Akhir Sekolah akhirnya mereka lupa karena terlalu banyak materi yanf
dihafalkan. Bahkan sebagian siswa tidak tau bahwa di daerahnya ditemukan banyak
peninggalan masa pra aksara. Sebaiknya sebagai pendidik mampu memanfaatkan
kondisi lingkungan sekitar ini untuk menciptakan pembelajaran sejarah yang
bermakna bukan sekedar menghafal.

Anda mungkin juga menyukai