Anda di halaman 1dari 2

A.

Anemia (KEMENKES)
1. Definisi 
Menurut WHO Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau
konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari batas normal. Hemoglobin
berfungsi untuk mengangkut oksigen dalam tubuh. Kurangnya konsentrasi
hemoglobin dalam darah atau jumlah sel darah merah dapat mengakibatkan
penurunan kemampuan darah mengangkut oksigen ke jaringan tubuh. Hal ini
menyebabkan gejala seperti kelelahan, kelemahan, pusing dan sesak napasan
(WHO, 2022).

2. Gejala Anemia
Gejala yang sering ditemui pada penderita anemia adalah 5 L (Lesu, Letih,
Lemah, Lelah, Lalai), disertai sakit kepala dan pusing (“kepala muter”), mata
berkunang-kunang, mudah mengantuk, cepat capai serta sulit konsentrasi. Secara
klinis penderita anemia ditandai dengan “pucat” pada muka, kelopak mata, bibir,
kulit, kuku dan telapak tangan (Kementrian Kesehatan RI, 2018)

3. Penyebab Anemia
Menurut WHO Penyebab anemia yang paling umum adalah kekurangan nutrisi,
terutama kekurangan zat besi, meskipun kekurangan folat, vitamin B12 dan A
juga merupakan penyebab penting; hemoglobinopati; dan penyakit menular,
seperti malaria dan TBC (WHO, 2022). 
Penyebab anemia pada remaja putri yang sering terjadi menurut Kemenkes yaitu
(Kementerian Kesehatan RI, 2019):
a. Remaja putri mengalami menstruasi, sehingga kehilangan banyak darah
dan membutuhkan zat besi dua kali lipat saat haid.
b. Remaja tumbuh sangat cepat sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat
untuk meningkatkan pertumbuhanya
c. Remaja sering mengalami kekurang zat besi dan protein
d. Remaja sering melakukan diet tanpa memperhatikan asupan zat besi
contohnya mengurangi asupan protein hewani yang dibutuhkan untuk
pembentukan hemoglobin darah.

4. Dampak Anemia (Kementrian Kesehatan RI, 2018)


a. Menurunkan daya tahan tubuh sehingga penderita anemia mudah terkena
penyakit infeksi 
b. Menurunnya kebugaran dan ketangkasan berpikir karena kurangnya
oksigen ke sel otot dan sel otak. 
c. Menurunnya prestasi belajar dan produktivitas kerja/kinerja
5. Pencegahan Anemia (Kementerian Kesehatan RI, 2019)
a. Makan makanan bergizi terutama yang mengandung protein dan kaya zat
besi, seperti daging merah, ikan dan makanan laut, sayuran hijau, dll.
b. Buah dan sayur kaya vitamin C,A dan E 
c. Minum TTD secara teratur
d. Melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit dalam seminggu.
e. Minum air putih 8 gelas sehari

Referensi
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Lindungi Keluarga dari Penularan Virus Corona (COVID-
19). Gizi Masyarakat Kemenkes, 1–16.
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Media-KIE-
GIZI_1564.pdf
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Pada
Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS). In Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (Vol. 4, Issue 1). Kementerian Kesehatan RI.
WHO. (2022). Anemia. who.int/health-topics/anemia#tab=tab_1

Anda mungkin juga menyukai