Anda di halaman 1dari 18

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA

SISTEMLOGISTIK PT XYZ BERDASARKANCOBIT


INFORMATION TECHNOLOGY GOVERNANCE ASSESSMENT AT LOGISTIC SYSTEM
OF PT XYZ BASED ON COBIT

1 Reza Zulfikar Ruslam, 2 Nur Indrawati, 3 Yan Andriariza Ambhita Sukma


1
PT XYZ, Jakarta Pusat
2
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jalan Medan Merdeka Barat No. 17, Jakarta Pusat
3
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jalan Medan Merdeka Barat No. 9, Jakarta Pusat
Email: rezazulfikarruslam@gmail.com 1, nuri002@kominfo.go.id 2, yana001@kominfo.go.id 3

Naskah diterima tanggal 4 Desember 2018, direvisi tanggal 18 Desember 2018, disetujui pada tanggal 26 Desember 2018

Abstract

Information Technology governance assessment at PT XYZ is deemed necessary to provide recommendations for
corrective actions related to logistics service provision which are the main business processes of PT XYZ. This study uses
the COBIT 4.1 framework with the scope of the logistics system. This study produces recommendations for corrective
actions related to IT governance based on the COBIT 4.1 framework in the PT XYZ logistics system. The study produced
problem-root improvement recommendations, matury-level improvement recommendations, IT Goals recommendations,
and Business Goals recommendations; derived from 4 (four) domains in COBIT 4.1, namely: Planning and Organizing
(PO), Procurement and Implementation (AI), Service Delivery and Support (DS), and Monitor and Evaluation (ME).
Keywords: IT governance, logistic system of PT XYZ, COBIT.

Abstrak

Penilaian tata kelola Teknologi Informasi pada PT XYZ dipandang perlu dilakukan untuk memberikan rekomendasi
tindakan perbaikan terkait penyediaan layanan logistik yang merupakan proses bisnis utama PT XYZ. Penelitian ini
menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 dengan lingkup sistem logistik. Penelitian ini mengasilkan rekomendasi
tindakan perbaikan terkait tata kelola TI berdasarkan kerangka kerja COBIT 4.1 pada sistem logistik PT XYZ. Penelitian
menghasilkan rekomendasi perbaikan akar masalah, rekomendasi perbaikan tingkat maturitas, rekomendasi IT Goals, dan
rekomendasi Business Goals; yang berasal dari 4 (empat) domain dalam COBIT 4.1, yaitu: Perencanaan dan
Pengorganisasian (PO), Pengadaan dan Implementasi (AI), Penyampaian Layanan dan Dukungan (DS), dan Monitor dan
Evaluasi (ME).
Kata kunci:tata kelola TI, sistem logistik PT XYZ, COBIT.

PENDAHULUAN operasional pelaku logistik seperti pelabuhan,


bandara, terminal, gudang, transportasi serta
menyediakan sistem informasi e-payment dan
Latar Belakang Penelitian
e-billing untuk jasa logistik. Struktur bisnis
PT XYZ merupakan salah satu ILCS adalah C2B2B2G, yaitu berhubungan
perusahaan yang bergerak dibidang solusi jasa dengan customer secara langsung, korporasi,
logistik. PT XYZ mampu memberikan total dan juga dengan pemerintah. Partner PT XYZ
solusi dari menyediakan hardware, software, adalah para pelaku di bidang logistik dan
network hingga melakukan planning- agensi pemerintah. PT XYZ mengintegrasikan
developing-operating. Solusi yang diberikan sistem, sehingga seluruh kegiatan operasional
oleh PT XYZ antara lain pertukaran dokumen dalam bidang logistik dapat terhubung dan
elektronis dan informasi, integrasi sistem berjalan dengan lebih baik. PT XYZ hadir
logistik, menyediakan sistem untuk kegiatan dengan 6 (enam) Produk Portofolio yang

125
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 9 No.2 (Oktober - Desember 2018) Hal.: 125-142

terdiri dari Logistics Community Solution, COBIT yang digunakan pada penelitian ini
Logistics EBPP (Electronic Bill Presentment yaitu COBIT versi 4.1.
and Payment), Port Wide Solution, Logistics
COBIT 4.1 merupakan kerangka kerja
Solution and Automation, E-Trade, dan
tata kelola TI yang fokus pada proses-proses,
Logistics Support Service.
yang dapat menjadi dasar dalam memberikan
Dalam penyediaan layanan logistik, rekomendasi-rekomendasi peningkatan tata
terdapat permasalahan-permasalahan yang kelola TI secara komprehensif di suatu
berakar pada kurangnya fungsi tata kelola organisasi (ITGI, 2007). Versi lain dari COBIT
Teknologi Informasi (TI). Permasalahan- yaitu COBIT 5 yang lebih fokus pada enabler-
permasalahan tersebut antara lain pengelolaan enabler, dengan pendekatan penilaian dan
dokumen logistik, keamanan informasi pedoman assurance yang berbeda dengan
logistik, belum adanya tim Quality Assurance COBIT 4.1; dimana COBIT 5 lebih
yang independen, control terhadap versi menekankan pada Governance of Enterprise
aplikasi yang digunakan. Selain itu, belum IT (GEIT) (ISACA, 2012). Perbedaan-
tersedia system analist yang menguasai perbedaan antara COBIT 4.1. dengan COBIT
aplikasi/produk tertentu yang sifatnya 5 tersebut menyebabkan penerapan COBIT 5
Managed Operation menjadi salah satu memerlukan perencanaan yang baik, tidak
permasalahan yang perlu dipecahkan. dapat dilakukan serta-merta di PT XYZ yang
Penelitian ini membahas penilaian tata sebelumnya telah menerapkan COBIT 4.1.
kelola Teknologi Informasi (TI) sesuai Oleh karena itu, dalam penelitian ini
kerangka kerja COBIT pada sistem logistik PT digunakan COBIT 4.1.
XYZ. Domain pada penelitian ini mencakup:
Perencanaan dan Pengorganisasian (PO), Tata Kelola Teknologi Informasi
Pengadaan dan Implementasi (AI), Tata kelola Teknologi Informasi (TI)
Penyampaian Layanan dan Dukungan (DS), merupakan bagian dari tata kelola organisasi,
dan Monitor dan Evaluasi (ME) (ITGI, 2007). dengan fokus pada sistem TI, manajemen
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat kinerja, serta risiko penerapannya.IT
memberikan rekomendasi perbaikan tata Governance Institute (ITGI) mendefinisikan
kelola teknologi informasi berdasarkan tata kelola TI sebagai pertanggung-jawaban
COBIT 4.1, yang sesuai dengan kebutuhan eksekutif dan direksi yang melibatkan
bisnis PT XYZ. kepemimpinan, struktur organisasi, dan
proses, dalam memastikan bahwa TI menjadi
Perumusan Masalah Penelitian pendukung dan pendorong strategi pencapaian
tujuan organisasi (ITGI, 2007). Inti dari tata
Pertanyaan yang akan dijawab pada
kelola TI, yaitu “IT Governance specifies the
penelitian ini yaitu bagaimana rekomendasi
decision rights and accountability framework
perbaikan tata kelola TI sesuai dengan
to encourage desirable behavior in using IT”
kerangka kerja COBIT pada sistem informasi
(Weil dan Ross, 2004). Hal ini berarti bahwa
logistik PT XYZ untuk mewujudkan tata
fokus tata kelola TI bukan pada hasil
kelola TI yang baik?
keputusan yang diberikan terkait TI, namun
fokus pada pelaku dan mekanisme hubungan
Tujuan, Ruang Lingkup dan Batasan yang dapat menjaga agar perilakunya selaras
Penelitian dengan visi, misi, tujuan, strategi, dan nilai-
Penelitian ini bertujuan untuk nilai organisasi (Weil dan Ross, 2004).
memberikan rekomendasi perbaikan tata
kelola TI pada sistem logistik di lingkungan PT Control Objective for Information and
XYZ sesuai dengan kerangka kerja COBIT. related Technology (COBIT)

126
Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi pada Sistem Logistik PT XYZ Berdasarkan COBIT
Reza Zulfikar Ruslam, Nur Indrawati dan Yan Andriariza Ambhita Sukma

Kerangka kerja Control Objectives for Level 0: Kondisi dimana perusahaan sama sekali tidak
Tidak ada peduli terhadap pentingnya TI untuk dikelola
Information and Related Technology (COBIT) secara baik oleh manajemen.
merupakan kerangka kerja yang menyediakan Level 1: Kondisi dimana perusahaan secara reaktif
model tata kelola TI, yang membantu Awal/Ad- melakukan penerapan dan implementasi TI
Hoc sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan
manajemen dan pemilik bisnis dalam mendadak yang ada, tanpa didahului dengan
memberikan nilai-nilai TI, dan pemahaman perencanaan sebelumnya.
dalam mengelola risiko TI (ITGI, 2007). Level 2: Kondisi dimana perusahaan telah memiliki pola
Berulang yang berulang kali dilakukan dalam melakukan
Kerangka kerja COBIT memiliki karakteristik tapi intuitif manajemen aktivitas terkait dengan tata kelola
utama, yaitu: fokus pada bisnis, orientasi pada TI, namun keberadaannya belum terdefinisi
proses, berbasis kontrol dan dikendalikan oleh secara baik dan formal sehingga masih terjadi
ketidakkonsistenan.
pengukuran (ITGI, 2007). Prinsip yang Sudah mulai ada prosedur namun tidak
mendasari COBIT adalah untuk menyediakan seluruhnya terdokumentasi dan tidak
informasi yang diperlukan organisasi dalam seluruhnya disosialisasikan kepada pelaksana.
Belum ada pelatihan formal untuk
mewujudkan tujuannya, organisasi perlu mensosialisasikan prosedur tersebut.
mengelola dan mengendalikan sumber daya TI Tanggung jawab pelaksanaan berada pada
dengan menggunakan sekumpulan proses- masing-masing individu.
proses yang terstruktur untuk memberikan Level 3: Kondisi dimana perusahaan telah memiliki
Proses prosedur standard formal dan tertulis yang
layanan informasi yang diperlukan (ITGI, Terdefinisi telah disosialisasikan ke segenap jajaran
2007). manajemen dan karyawan untuk dipatuhi dan
dikerjakan dalam aktivitas sehari-hari. Tidak
COBIT mendefinisikan 5 (lima) tingkat ada pengawasan untuk menjalankan prosedur,
kematangan (ITGI, 2007). Model kematangan sehingga memungkinkan terjadinya banyak
penyimpangan.
menggambarkan kondisi organisasi dalam Level 4: Kondisi dimana perusahaan telah memiliki
penerapan kontrol proses. Model kematangan Terkelola sejumlah indikator atau ukuran kuantitatif yang
didesain sebagai profil dari proses TI yang dan Terukur dijadikan sebagai sasaran maupun objektif
terhadap kinerja proses TI. Terdapat fasilitas
merupakan penggambaran kondisi perusahaan untuk memonitor dan mengukur prosedur yang
saat ini dan dimasa yang akan datang. Model sudah berjalan, yang dapat mengambil
kematangan menggunakan suatu metode tindakan, jika terdapat proses yang
diindikasikan tidak efektif. Proses diperbaiki
penilaian sedemikian rupa sehingga terus menerus dan dibandingkan dengan
perusahaan dapat menilai dirinya sendiri dari praktik-praktik terbaik. Terdapat perangkat
non-exixtence (tidak ada) ke optimised bantu dan otomatisasi untuk pengawasan
proses.
(optimis), dari skala 0 ke 5. Pendefinisian Level 5: Kondisi dimana perusahaan dianggap telah
model kematangan suatu proses TI mengacu Optimis mengimplementasikan tata kelola manajemen
pada kerangka kerja COBIT (ITGI, 2007) TI yang mengacu pada praktik terbaik. Proses
telah mencapai level terbaik karena perbaikan
dapat dilihat pada Tabel 1. yang terus menerus dan perbandingan dengan
perusahaan lain. Perangkat bantu otomatis
Pada Tabel 1dapat dilihat bahwa untuk digunakan untuk mendukung workflow,
setiap tingkat kematangan terdapat persyaratan menambah efisiensi dan kualitas kinerja
kondisi masing-masing, dimana untuk proses. Memudahkan perusahaan untuk
beradaptasi terhadap perubahan.
mencapai tingkat kematangan yang lebih
tinggi harus dipenuhi kriteria tingkat
kematangan untuk seluruh atribut kematangan Aktivitas TI dalam COBIT versi 4.1
pada level kematangan yang lebih rendah. dikelompokkan dalam 4 (empat) domain
Misalnya, untuk mencapai tingkat atau level proses yang saling berkaitan, yaitu:
kematangan 3 (proses terdefinisi), maka harus Perencanaan dan Pengorganisasian (PO),
dipenuhi seluruh persyaratan pada tingkat atau Pengadaan dan Implementasi (AI),
level 2 (berulang tapi intuitif). Penyampaian Layanan dan Dukungan (DS),
dan Monitor dan Evaluasi (ME) (ITGI, 2007).
Model Kematangan COBIT versi 4.1
Masing-masing proses TI dalam domain
Level Kondisi tersebut memiliki control objective dan

127
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 9 No.2 (Oktober - Desember 2018) Hal.: 125-142

pernyataan kematangan, yang perlu kepemilikan yang jelas berdasarkan orientasi


dipertimbangkan untuk memastikan bahwa proses, dapat diterima secara umum dengan
tujuan bisnis akan dapat mencegah, pihak ketiga dan pembuat aturan, berbagai
mendeteksi, atau mengoreksi kejadian yang pemahaman diantara pihak yang
tidak diinginkan (ITGI, 2007). Untuk berkepentingan berdasarkan penggunaan
mengetahui apakah setelah terjadinya fakta bahasa yang sama (Maulidevi, 2007).
atau aktivitas, suatu proses TI telah mencapai
kebutuhan bisnisnya atau telah memenuhi Penilaian Tingkat Kematangan Tata Kelola
kriteria informasi, dapat dilakukan pengukuran Teknologi Informasi Berdasarkan COBIT
dengan Indikator Tujuan Utama (Key Goal 4.1.
Indicator (KGI))(ITGI, 2007).
Pemilihan Proses COBIT 4.1
Domain Perencanaan dan Pada penelitian ini, identifikasi dan
Pengorganisasian (PO) mencakup strategi dan pemilihan proses pada COBIT versi 4.1
perhatian pada identifikasi cara teknologi dilakukan dengan pendekatan bottom-up,
informasi dapat berkontribusi terbaik pada berdasarkan permasalahan operasional,
pencapaian tujuan bisnis(ITGI, 2007). manajerial, dan tata kelola TI yang dialami
Realisasi visi strategis untuk mencapai tujuan kemudian dicari proses yang sesuai untuk
bisnis perlu direncanakan, dikomunikasikan, diterapkan organisasi dalam tujuan mencapai
dan dikelola untuk perspektif yang berbeda; atau memastikan kerahasiaan, integritas, dan
sehingga dapat diletakkan pada posisi yang ketersediaan data. Pendekatan bottom-up ini
tepat(ITGI, 2007). Domain Pengadaan dan bersifat reaktif terhadap permasalahan yang
Implementasi (AI) mencakup identifikasi dan ada saat ini, dengan harapan dapat
pengembangan solusi TI dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah yang ada di
realisasi strategi TI, selain itu solusi TI perlu organisasi dengan cepat dan tepat (ITGI,
diimplementasikan dan diitegrasikan kedalam 2007). Berdasarkan permasalahan terkait data
proses bisnis (ITGI, 2007). Perubahan dalam sertifikasi yang telah teridentifikasi, dipilih
dan pemeliharaan sistem yang ada dicakup proses-proses COBIT yang relevan untuk
dalam domain AI untuk memastikan solusi TI mengatasi permasalahan tersebut.
dilaksanakan untuk memenuhi tujuan bisnis
(ITGI, 2007). Domain Penyampaian layanan
dukungan (DS), mencakup penyediaan Pengukuran Tingkat Kematangan
layanan, manajemen keamanan dan Pengukuran tingkat kematangan
kelangsungan bisnis, dukungan layanan pada dilakukan melalui kuisioner dengan responden
pengguna, manajemen data dan fasilitas sesuai dengan responden yang teridentifikasi
operasional (ITGI, 2007). Domain Monitor berdasar RACI Chart (ITGI, 2007). Pengisian
dan Evaluasi (ME) mencakup manajemen kuisioner dilakukan oleh responden sesuai
kinerja, pemantauan control internal, dengan pengetahuan, pendapat, dan kesadaran
pemenuhan terkait dengan regulasi dan dari masing-masing responden terhadap
pelaksanaan tata kelola, untuk memastikan penyataan yang diajukan dalam kuisioner.
kualitas dan pemenuhan dengan kebutuhan Pengukuran tingkat kematangan “as-is”
kontrol (ITGI, 2007). ditujukan untuk mengetahui tingkat
Implementasi kerangka kerja tata kelola kemantangan saat ini dari setiap proses COBIT
TI berdasarkan COBITdapat memberikan versi 4.1 yang dipilih. Sedangkan pengukuran
keuntungan, antara lain: penyelarasan yang tingkat kematangan “to-be” ditujukan untuk
lebih baik berdasarkan pada fokus bisnis, dapat mengetahui tingkat kematangan yang
dipahami oleh manajemen tentang hal yang diharapkan dari setiap proses COBIT versi 4.1
dilakukan terkait TI, tanggung jawab dan yang dipilih. Tingkat kematangan yang

128
Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi pada Sistem Logistik PT XYZ Berdasarkan COBIT
Reza Zulfikar Ruslam, Nur Indrawati dan Yan Andriariza Ambhita Sukma

digunakan adalah tingkat kematangan pada dikalikan dengan skoryang telah dinormalisasi
COBIT versi 4.1 (ITGI, 2007). (Pederiva, 2003). Berdasarkan hasil
Untuk memperoleh data tentang tingkat pengukuran kematangan, dilakukan analisis
kematangan, diberikan kuisioner kepada gap (kesenjangan) kematangan.
responden yang terindentifikasi dan terpilih
berdasarkan RACI Chart. Sedangkan Metode Pengumpulan dan Analisis Data
perhitungan nilai kematangan dilakukan Pengumpulan data untuk penelitian ini
dengan pendekatan penilaian parsial (Pederiva, dilakukan melalui observasi wawancara
2003). Berdasarkan hasil kuisioner untuk dengan pegawai yang kompeten di lingkungan
masing-masing pernyataan di setiap tingkat PT XYZ, yaitu Direktur Teknologi Informasi
maturitas, statements compliance values dan Operasional, General Manager, Manager,
dirata-rata kemudian dikonversi ke nilai 0, serta staf berdasarkan struktur organisasi PT
0.33, 0.66 atau 1; bergantung pada selisih XYZ dan peta peran dan tanggung jawab
terkecil dari statements compliance values RACI Chart (Responsibility, Accountability,
yang dihasilkan. Misalnya, jika diperoleh rata- Consulted, dan Informed) untuk masing-
rata statements compliance values 0.67 maka masing proses COBIT yang sesuai dengan
dibulatkan menjadi 0.66. permasalahan yang dihadapi oleh organisasi
Skor kesesuaian menggambarkan tingkat (ITGI, 2007). Selain itu, dilakukan studi
kesetujuan responden terhadap setiap literatur dokumen formal organisasi PT XYZ.
pernyataan yang diberikan melalui kuisoner Analisis data dalam penelitian ini
(Pederiva, 2003). Skor kesesuaian 0 (tidak menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif
benar sama sekali) berarti responden sama melalui studi literatur, hasil observasi, dan
sekali tidak setuju terhadap pernyataan yang hasil wawancara.
diberikan (Pederiva, 2003). Skor berikutnya Metode yang digunakan dalam
yang menggambarkan tingkat kesetujuan perumusan proses penilaian adalah dengan
responden terhadap pernyataan yang diajukan menggunakan model bottom up, yaitu dengan
yaitu: 0.33 (ada benarnya), skor 0.66 (sebagian mengidentifikasi berbagai permasalahan yang
besar benar), dan 1 (sepenuhnya benar) ada di lapangan melalui wawancara.
(Pederiva, 2003). Kemudian dari berbagai permasalahan tersebut
kemudian akan dipetakan delam proses-proses
Untuk setiap tingkat kematangan, COBIT 4.1. Pertimbangan penggunaan metode
dihitung rata-rata sesuai jumlah pertanyaan, ini adalah untuk memudahkan identifikasi
kemudian skor rata-rata dari semua tingkatan masalah yang ada, dan memetakannnya ke
dinormalisasi agar jumlah totalnya 1 dalam proses COBIT
(Pederiva, 2003). Tingkat kematangan dari
keseluruhan dari proses adalah jumlah .
perkalian antara angka tingkat maturitas

129
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 9 No.2 (Oktober - Desember 2018) Hal.: 125-142

Mulai

Mencari akar
masalah

Pemetaan Akar
masalah ke proses
cobit

Menentukan proses
Proses Cobit yang Pembuatan dan Menilai pernyataan dengan yang akan Rekomendasi dan
akan diukur hasil Kuesioner skor tingkat persetujuan ditingkatkan ukuran keberhasilan
maturitasnya

Menghitung rata-rata skor


tiap tingkat maturitas

Normalisasi tiap level

Tingkat maturitas

Proses mendapatkan Tingkat Maturitas

Pengukuran Tingkat Maturitas


Kebijakan management / strategi organisasi

Pemetaan IT Goals

Pemetaan Business
Goals

Selesai

Gambar 1. Metode Perumusan Proses Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi

130
Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi pada Sistem Logistik PT XYZ Berdasarkan COBIT
Reza Zulfikar Ruslam, Nur Indrawati dan Yan Andriariza Ambhita Sukma

Pada Gambar 1 dapat dilihat urutan 2012) mengukur tingkat maturitas berdasarkan
langkah yang dilakukan dalam merumuskan kerangka kerja COBIT. Pengukuran
penilaian tata kelola Teknologi Informasi diperlukan sebagai bentuk kontrol sistem audit
dengan cara bottom-up berangkat dari yang tidak hanya memberikan evaluasi
permasalahan-permasalahan yang signifikan terhadap tata kelola TI di PT Timah, tetapi juga
yang muncul di PT. XYZ dan mempengaruhi dapat memberikan masukan demi perbaikan
kinerja PT. XYZ. Permasalahan-permasalahan pengelolaan TI. Hasil penelitian pengukuran
tersebut kemudian dianalisis untuk maturitas PT Timah yaitu level 3 (defined).
mendapatkan akar masalah. Berdasarkan Penelitian “Pengukuran Tingkat
analisis, akar masalah kemudian dipetakan ke Kematangan Proses Tata Kelola Teknologi
dalam proses-proses COBIT 4.1 yang relevan. Informasi dengan Menggunakan COBIT 4.1
Pemetaan masalah ke dalam proses-proses Maturity Model Studi Kasus: Dinas
COBIT 4.1 diperoleh proses-proses COBIT Pendidikan DKI Jakarta” (Riadi, 2013)
yang akan diukur tingkat maturitasnya. mengukur tingkat maturitas TI pada Dinas
Berdasarkan hasil pengukuran maturitas Pendidikan DKI Jakarta berdasarkan COBIT
saat inidan yang diharapkan, disusun 4.1. Dari hasil penelitian diperoleh 28 (dua
rekomendasi tindakan perbaikan untuk puluh delapan) proses TI. Dari 28 proses
menyelesaikan akar permasalahan. Setelah tersebut, 11 (sebelas) proses berada pada level
diperoleh proses-proses COBIT 4.1 yang 1 (initial/ad hoc), 15 (lima belas) proses berada
sudah diketahui tingkat maturitasnya masing- pada level 2 (intuitif), dan 2 (dua) proses
masing, maka selanjutnya akan dipetakan berada pada level 3 (defined process).
kedalam 28 (dua puluh depalan) IT Penelitian “Audit Teknologi Informasi
Goals.Untuk melihat business goals apa saja Berbasis Risiko Menggunakan COBIT 4.1
yang terkait denganIT Goals, maka dilakukan pada Rumah Sakit Universitas Airlangga
pemetaan business goals ke IT goals. (RSUA)” (Sriyudi, 2018) dilakukan untuk
memastikan bahwa TI di lingkungan RSUA
Penelitian Sebelumnya mendukung visi RSUA. Hasil audit
Terdapat beberapa penelitian terkait menunjukkan kondisi RSUA saat ini berada
penilaian tata kelola Teknologi Informasi pada level maturitas 2 (repeatable but
berdasarkan kerangka kerja COBIT. Penelitian intuitive) dan ingin meningkatkan level
“Perancangan Tata Kelola Teknologi tersebut pada level 3 (defined). Untuk
Informasi dengan Menggunakan Metode mencapai nilai tersebut, diberikan saran dan
COBIT 4.1. Studi Kasus: UIN SUSKA Riau” rekomendasi risiko proses TI yang tertinggi
(Nasti, 2013) dilakukan berdasarkan kerangka diberikan pada 13 (tiga belas) temuan audit,
kerja COBIT 4.1. Metode yang digunakan yaitu: PO8, PO10, PO4, AI5, PO5, PO6, AI1,
dalam penelitian ini yaitu bottom-up dan top- ds1, DS13, PO1, PO2, DS4, dan ME4.
down. Pendekatan top-down dilakukan dari
pengidentifikasian sasaran strategis yang Kerangka
didapat dari business goals yang selanjutnya
Kerangka penelitian dapat dilihat pada
dipetakan ke IT Goals. Pendekatan bottom-up
Gambar 2. Untuk mewujudkan tata kelola TI
dilihat dari permasalahan TI yang dialami UIN
di PT XYZ, diperlukan kebijakan dan prosedur
SUSKA Riau digabungkan dan dipetakan ke
yang mendukung penerapan hal tersebut.
IT process. Penelitian ini menghasilkan
Dengan didasari pada hasil penilaian tata
rekomendasi tata kelola TI yang terdiri dari 34
kelola sesuai kerangka kerja COBIT 4.1,
proses dan 216 control objective yang terpilih.
diperoleh rekomendasi-rekomendasi tindakan
Penelitian “Evaluasi IT Governance
perbaikan yang diakomodir dalam bentuk
Berdasarkan COBIT 4.1 Studi Kasus di PT
kebijakan dan prosedur yang berlaku di PT
Timah (Persero), Tbk.” (Kesumawardhani,

131
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 9 No.2 (Oktober - Desember 2018) Hal.: 125-142

XYZ. Kebijakan dan prosedur tersebut PEMBAHASAN


tentunya selaras dengan visi, misi, dan strategi Profil Organisasi
bisnis organisasi. Gambar 3 menjelaskan struktur
organisasi PT XYZ. PT XYZ dipimpin oleh
seorang Direktur Utama. Direktur Utama
dibantu oleh 2 (dua) orang Direktur, yaitu
Direktur TI dan Operasional, dan Direktur
Administrasi dan Keuangan. Direktur TI dan
Operasional dibantu oleh 4 (empat) orang
General Manager, yaitu: General Manager
Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian Sales and Marketing, General Manager
Service Design and Integration, General
Manager Operation and Service Delivery, dan
Head of Innovation and Delivery.

Gambar 3. Struktur Organisasi PT XYZ

132
Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi pada Sistem Logistik PT XYZ Berdasarkan COBIT
Reza Zulfikar Ruslam, Nur Indrawati dan Yan Andriariza Ambhita Sukma

Temuan masalah yang termasuk dalam kategori


ini mengandung tingkat risiko yang berpotensi
pada tidak berjalannya operasional TI. Penerapan
strategi manajemen risiko yang proaktif
disarankan untuk mengurangi risiko

Temuan masalah yang termasuk dalam kategori


ini mengandung tingkat risiko yang berpotensi
pada operasional TI. Penerapan strategi
manajemen risiko yang prefentif disarankan
untuk mencegah dampak negatif

Temuan masalah yang termasuk dalam kategori


ini mengandung tingkat risiko minimal, tidak
berdampak mendasar pada operasional TI.
Penerapan strategi manajemen risiko
yangbersifat himbauan untuk optimalisasi
proses
Gambar 4. Profil Risiko

Penentuan Risiko Pemetaan Identifikasi Masalah dengan Proses


COBIT 4.1
Pengukuran risiko dengan
No Identifikasi Proses Sub Proses Risi
mempertimbangkan analisa risiko yang Masalah Cobit ko
memiliki dampak pada Operasional TI ditandai 1 SOP belum Communicat IT Policies
dengan simbol seperti pada Gambar 4. baku e Management
Management PO6.3
Aims &
Identifikasi dan Analisis Masalah Direction
Dari hasil wawancara dengan beberapa PO6
2 Tidak ada tim Define The Responsibilit
narasumber, didapatkan beberapa QA yang IT Process, y For IT
permasalahan yang ada di PT. XYZ. Dari independen, Organisation Quality
permasalahan yang didapat tersebut kemudian untuk and Assurance
memastikan Relationship PO4.7
dianalisis untuk menentukan akar masalah. kualitas produk PO4
Dari 47 permasalahan yang ada di perusahaan, yang
dipetakan kedalam 10 proses yang sesuai dan dikeluarkan
3 Versioning Communicat IT Policies
relevan dengan dokumen proses COBIT 4.1 software belum e Management
Langkah selanjutnya adalah memetakan standar dan Management PO6.3
control COBIT 4.1 yang sudah teridentifikasi dipakai secara Aims &
merata Direction
tersebut sesuai dengan tingkat risiko terhadap PO6
operasional perusahaan. Secara lebih rinci 4 Belum adanya Acquire and Infrastruktur
dapat dilihat seperti pada Tabel 2. Tabel 2 softwareproject maintain Resources
control sebagai technology Protection&A
menyajikan pemetaan 47 (empat puluh tujuh) wadah infrastruktur vailabiliti
masalah yang telah teridentifikasi, terhadap komunikasi dan AI3 AI3.2
proses dan sub-proses COBIT 4.1 berikut hasil dokumentasi
5 Klien masih Manage Project
analisis risikonya. bisa meminta Projects Resources
perubahan PO10 PO10.8
langsung ke
programmer

133
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 9 No.2 (Oktober - Desember 2018) Hal.: 125-142

No Identifikasi Proses Sub Proses Risi No Identifikasi Proses Sub Proses Risi
Masalah Cobit ko Masalah Cobit ko
6 Product Manage Project ke PDF dan
Readyness. Projects Closure sebaliknya
Produk belum PO10 PO10.14 11. Belum tersedia Manage IT Personal
siap Monitoring system analist Human Competenci
Tools, Legal yang Resources es PO7.2
Compliance menguasai PO7
dgn Partner dan aplikasi/produk
Stress Test tertentu yang
tetapi sudah sifatnya
diluncurkan ke Managed
pasar Operation
seperti PCS
7 Perubahan Enable Knowledge dan LIPS
struktur Operation Transfer to 12. Perubahan Communicat Communicati
organisasi tidak and Use AI4 Operation kebijakan/prose e on of IT
diikuti secara and Support dur tidak Management Objectives
cepat untuk Staff AI4.4 tersosialisasi Aims & and
transfer dengan baik Direction Direction
knowledge dan kepada user PO6 PO6.5
di perubahan di karena tidak
role aplikasi ada penjelasan
sepertinota lebih lanjut
dinas, email melainkan
dan aplikasi hanya diberikan
internal lainnya link ke
8. Tools dan Acquire and Infrastruktur dokumen
sarana Maintain Resources 13. Informasi Define The Establishme
pendukung Technology Protection&A kelanjutan IT Process, nt of Roles &
pekerjaan Infrastruktur vailabiliti proses antar Organisation Responsibilit
masih sulit AI3 AI3.2 Department and y PO4.6
dipenuhi GA belum ada Relationship
(perbaikan sehingga PO4
computer, kadang tidak
lemari diketahui
penyimpanan proses sampai
berkas, dsb) dimana. Contoh
9. Komunikasi Define The Establishme : info proses
intra unit tidak IT Process, nt of Roles & dokumen
termanage dgn Organisation Responsibilit kontrak dan
baik. Misalnya and y PO4.6 procurement
sudah diinfokan Relationship 14. Pembedaan Define The Establishme
request ke level PO4 fasilitas kerja IT Process, nt of Roles
officer/mgr unit, antar manajer Organisation &Responsibil
tetapi tidak lini (ada yang and ity PO4.6
diinformasikan punya ruangan, Relationship
ke unitnya utk ada yang punya PO4
diketahui/ditind meja tersendiri,
aklanjuti ada yang yang
10. Tidak tersedia Acquire and Infrastruktur di meja panjang
aplikasi Maintain Resources bersama
pendukung Technology Protection officer)
untuk keperluan Infrastruktur &Availabiliti 15. Belum ada Manage IT Personel
khusus unit AI3 AI3.2 mekanisme Human Recruitment
tertentu seperti rekrutasi yang Resource and
Adobe Acrobat baik untuk PO7 Retention
untuk unit persiapan PO7.1
Product dan penggantian
Solution yang karyawan yang
harus resign
mengkonversi 16. Komitmen Communicat Policy,
dokumen Office Management e Standards
Management and

134
Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi pada Sistem Logistik PT XYZ Berdasarkan COBIT
Reza Zulfikar Ruslam, Nur Indrawati dan Yan Andriariza Ambhita Sukma

No Identifikasi Proses Sub Proses Risi No Identifikasi Proses Sub Proses Risi
Masalah Cobit ko Masalah Cobit ko
terhadap Aims & Procedures 26. System analyst Manage IT Personal
versioning Direction Rollout masih perlu Human Competenci
PO6 PO6.4 adaptasi Resources es PO7.2
17. Control D2P Communicat Policy, PO7
belum berjalan e Standards 27. Pengelolaan Manage Developmen
dengan baik, Management and terhadap Quality PO8 t&
baik dok. SOP Aims & Procedures dokumentasi Acquisition
maupun dok. Direction Rollout dan source Standards
SMP PO6 PO6.4 code PO8.3
18. Jarang Communicat Policy,
diberlakukan e Standards 28. Pengelolaan Ensure Management
SOA security Management and terhadap Systems of IT
terhadap Aims & Procedures administrasi Security DS5 Security
integrasi Direction Rollout dan password DS5.1
aplikasi yg PO6 PO6.4 tidak konsisten
berhubungan 29. Security Ensure Network
dengan pihak terhadap Systems Security
lain network dan Security DS5 DS5.10
19. Komitmen Define The Establishme aplication
tugas antar IT Process, nt of Roles & kurang
divisi belum Organisation Responsibilit maksimal
berjalan dengan and y PO4.6 30. Kepuasan Define and SLAs DS1.3
baik Relationship pelanggan Manage
PO4 Service
20. Dokumen Communicat Policy, Levels DS1
project seperti e Standards 31. Operasional Manage Operation
SAD, FRS, Management and layanan TI tidak Operations Procedures
SRS tidak Aims & Procedures maksimal DS13 and
lengkap. Direction Rollout Instructions
PO6 PO6.4 DS13.1
21. Estimasi Manage Stakeholder 32. Seharusnya Ensure Identity
terkadang kasar projects Commitment LDAP untuk System Management
bahkan ngawur, PO10 PO10.4 semua sistem Security DS5 DS5.3
biasanya 33. Dokumen Define the IT Data &
karena hardcopy siapa Processess System
permintaan yang tanggung Organisation Ownership
pihak yang jawab and PO4.9
memiliki power Relationship
22. Belum ada Communicat Policy, PO4
SDLC yang e Standards 34. Job load yang Manage IT Personal
dijalankan Management and terlalu tinggi, Human Recruitment
Aims & Procedures dibutuhkan Resources and
Direction Rollout penambahan PO7 Retention
PO6 PO6.4 resources PO7.1
35. Prosedur- Communicat IT Policies
23. Teori dianggap Define The IT prosedur e Management
tidak akan bisa IT Process, Processess dioperation Management PO6.3
ber jalan karena Organisation Framework masih kurang Aims &
real nya tidak and PO4.1 dan berjalan Direction
akan pernah Relationship tidak maksimal PO6
sesuai teori PO4 36. Dibutuhkan Manage IT Personal
24. Environment IT Communicat IT Policy & orang IT Human Recruitment
yang ideal itu e Control security untuk Resources and
sendiri belum Management Environtmen Div. Ops. PO7 Retention
ada Aims & t PO6.1 PO7.1
Direction 37. Dibutuhkan IS Manage IT Personal
PO6 security untuk Human Recruitment
25. Perusahaan Manage IT Personal perusahaan Resources and
tidak memiliki Human Competenci PO7 Retention
seorang Resources es PO7.2 PO7.1
BusinessAnalys PO7
t yang kuat

135
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 9 No.2 (Oktober - Desember 2018) Hal.: 125-142

No Identifikasi Proses Sub Proses Risi No Identifikasi Proses Sub Proses Risi
Masalah Cobit ko Masalah Cobit ko
38. Masih fokus ke Enable Planning For 46. Trooble shoot Enable Planning For
project base, Operation Operational guide tidak ada Operation Operational
Div.Ops internal and Use AI4 Solutions and Use AI4 Solutions
terabaikan AI4.1 AI4.1
39. Load dan Manage IT Personal 47. Monitoring tools Enable Planning For
kompetensi Human Competenci tidak ada Operation Operational
tidak Resources es PO7.2 and Use AI4 Solutions
mencukupi, PO7 AI4.1
kompetensi tidk
merata
sehingga load
Pengukuran Maturitas
kerja hanya ke
orang orang
Pengukuran tingkat maturitas masing-
tersebut masing proses COBIT yang dipilih
40. User Manage Stakeholders menggunakan metode konfirmasi pernyataan
requirement Projects Commitment berdasarkan kuesioner panduan dari COBIT
berubah-ubah PO10 PO10.4
41. Struktur dan Manage Developmen 4.1. Pernyataan karakteristik tiap tingkat
kebijakan Quality PO8 t& maturitas dikonversikan menjadi pernyataan
organisasi/peng Acquisition yang akan disesuaikan dengan kondisi
elolaan TI yang Standards
sekarang PO8.3 perusahaan. Setiap pernyataan dinilai dengan
kurang skor tingkat kesetujuan responden terhadap
mendukung pernyataan kuesioner. Skor kesesuaian yaitu 0
proses rapid
development, jika responden menyatakan Sangat Tidak
pemisahan Setuju, 0.25 jika responden menyatakan Tidak
fungsi Setuju, 0.5 jika responden menyatakan Ragu-
design&develop
ment yang ragu, 0.75 jika responden menyatakan Setuju,
mengharuskan dan 1 jika responden menyataan Sangat Setuju.
harus
diimplementasik
an di setiap P
aktivitas O
padahal banyak
proyek yang
4
5 P
membutukan DS
deliverable 4 O
13
dalam waktu 6
3
yang sangat P
cepat (kurang DS 2
O
dari 1 minggu) 5 1 7
42. Tidak tersedia Manage Stakeholders 0
JPS Join Projects Commitment P
DS
Planning PO10 PO10.4 O
Session dan 1
8
SRS tidak
lengkap P
AI
43. Bisnis prosedur Enable Planning For O
4
dan system Operation Operational 10
procedure tidak and Use AI4 Solutions AI
ada AI4.1 3
44. Topology dan Enable Planning For
architecture Operation Operational
Tingkat Maturity
tidak ada and Use AI4 Solutions
AI4.1 Tingkat Maturity Penyetaraan
45. User manual Enable Planning For
tidak ada Operation Operational Gambar 5. Radar Chart Tingkat Maturitas dari 10
and Use AI4 Solutions Proses COBIT 4.1 pada PT. XYZ
AI4.1

136
Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi pada Sistem Logistik PT XYZ Berdasarkan COBIT
Reza Zulfikar Ruslam, Nur Indrawati dan Yan Andriariza Ambhita Sukma

Gambar 5 adalah radar chart yang Sedangkan maturitas proses AI4 Enable
menunjukkan tingkat maturitas masing- Operation & Usedan DS 1 Define and Manage
masing proses dibandingkan dengan target service levels berada di level 4 (terkelola dan
yang ingin dicapai oleh PT. XYZ. setelah terukur). Level 4 (terkelola dan terukur)
dilakukan perhitungan dari hasil-hasil menggambarkan kondisi dimana perusahaan
kuesioner yang sudah diisi oleh responde, telah memiliki sejumlah indikator atau ukuran
diperoleh hasil Maturitas proses PO4 Define kuantitatif yang dijadikan sebagai sasaran
the IT Processess, Organization & maupun objektif terhadap kinerja proses TI.
Relationship, PO6 Communicate Management Terdapat fasilitas untuk memonitor dan
Aims & Directionadalah 3, PO7 Manage IT mengukur prosedur yang sudah berjalan, yang
Human Resources, PO8 Manage Quality, dapat mengambil tindakan, jika terdapat proses
PO10 Manage Projects, AI3 Acquire & yang diindikasikan tidak efektif. Proses
Maintain Technology Infrastructure, DS5 diperbaiki terus menerus dan dibandingkan
Ensure Systems Security, dan DS 13 Manage dengan praktik-praktik terbaik. Terdapat
Operations berada di level 3 (proses perangkat bantu dan otomatisasi untuk
terdefinisi). Level 3 (proses terdefinisi) pengawasan proses.
menggambarkan kondisi dimana perusahaan
telah memiliki prosedur standard formal dan
tertulis yang telah disosialisasikan ke segenap Pemetaan IT Goals ke Proses COBIT 4.1
jajaran manajemen dan karyawan untuk Setelah diperoleh proses-proses COBIT 4.1
dipatuhi dan dikerjakan dalam aktivitas sehari- yang sudah diketahui tingkat maturitasnya masing-
hari. Tidak ada pengawasan untuk masing, maka selanjutnya akan dipetakan kedalam
menjalankan prosedur, sehingga 28 IT goals, seperti terlihat pada Tabel 3.
memungkinkan terjadinya banyak
penyimpangan.

Pemetaan Akhir Proses COBIT dengan IT Goals


No IT Goals Proses COBIT
.
1 Respond to business requirements in AI1 AI6 AI7 DS1 DS3 ME1 PO1 PO2 PO4 PO10
alignment with the business strategy
2 Respond to governance requirements in line PO4 ME4 ME1 PO1 PO10
with board direction
3 Ensure satisfaction of end users with service DS2 DS8 DS7 DS1 PO8 AI4 DS13 DS10
offerings and service levels
4 Optimise use of information DS11 PO2
5 Create IT agility PO2 PO4 PO7 AI3
6 Define how business functional and control AI1 AI6 AI2
requirements are translated in effective and
efficient automated solutions
7 Acquire and maintain integrated and AI2 AI5 PO3
standardised application systems
8 Acquire and maintain an integrated and AI3 AI5
standardised IT infrastructure
9 Acquire and maintain IT skills that respond to AI5 PO7
the IT strategy
10 Ensure mutual satisfaction of third-party DS2
relationships
11 Ensure seamless integration of applications AI4 PO2 AI7
into business processes
12 Ensure transparency and understanding of It DS2 DS6 ME4 DS1 PO5 ME1 PO6
cost, benefits, strategy, policies and service
levels
13 Ensure proper use and performance of the AI4 DS8 AI7 DS7 PO6
applications and technology solutions
14 Account for and protect all IT assets DS12 DS5 DS9 ME2 PO9
15 Optimise the IT infrastructure, resources and DS7 AI3 DS9 PO3 DS3
capabilities

137
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 9 No.2 (Oktober - Desember 2018) Hal.: 125-142

No IT Goals Proses COBIT


.
16 Reduce solution and service delivery defects AI4 AI6 AI7 DS1 PO8
and rework 0
17 Protect the achievement of IT objectives ME2 PO9 DS10

18 Establish clarity of business impact of risks to PO9


IT objectives and resources

19 Ensure that critical and confidential information DS11 DS5 PO6 DS1
is withheld from those who should not have 2
access to it
20 Ensure that automated business transactions DS5 PO6 AI7
and information exchanges can be trusted
21 Ensure that IT services and infrastructure can DS4 DS5 AI7 DS1 ME2 PO6 DS13
propey resist and recover from failures due to 2
error, deliberate attack or disaster
22 Ensure minimum business impact in the event DS4 AI6 DS12 PO6
of an IT service disruption or change
23 Make sure that IT services are available as DS4 DS8 DS3 DS1
required 3
24 Improve lT’s cost-efficiency and its contribution DS6 PO5
to business profitability
25 Deliver projects on time and on budget, PO8 PO1
meeting quality standards 0
26 Maintain the integrity of information and DS5 AI6
processing infrastructure
27 Ensure IT compliance with laws, regulations DS11 ME2 ME3 ME4
and contracts
28 Ensure that IT demonstrates cost-efficient DS6 ME4 PO5 ME1
service quality, continuous improvement and
readiness for future change

Rekomendasi IT Goals 7. Perusahaan harus mengintegrasikan


Rekomendasi IT Goals yang didapatkan dari applikasi dan solusi teknologi kedalam
pemetaan 10 proses COBIT 4.1 dan dapat proses bisnis.
digunakan sebagai acuan dalam menentukan tujuan 8. Perusahaan harus memastikan
TI perusahaan, yaitu sebagai berikut: transparansi dan pemahaman dari
1. Perusahaan harus tanggap terhadap biaya, manfaat, strategi, kebijakan dan
kebutuhan bisnisyang sejalan dengan tingkat layanan TI.
strategi bisnis. 9. Perusahaan harus memastikan
2. Perusahaan harus tanggap terhadap penggunaan dan performa yang layak
kebutuhan tata kelola TI yang sejalan dari solusi teknologi dan aplikasi.
dengan keinginan dewan direksi. 10. Perusahaan harus memperhitungkan
3. Perusahaan harus memastikan kepuasan dan melindungi semua aset TI.
pengguna terhadap layanan dan tingkat 11. Perusahaan harus Mengoptimalkan
layananyang ditawarkan. infrastruktur, sumber daya dan
4. Perusahaan harus menciptakan TI yang kemampuan TI.
lincah terhadap perubahan 12. Perusahaan harus mengurangi solusi dan
teknologi/perubahan layanan TI. pelayanan yang tidak baik.
5. Perusahaan harus Memperoleh dan 13. Perusahaan harus memastikan informasi
mengelola infrastruktur TI yang yang penting dan rahasia aman dari
terintegrasi dan terstandarisasi. pihak yang tidak seharusnya
6. Perusahaan harus memperoleh dan mengakses.
mengelola keterampilan TI guna 14. Perusahaan harus memastikan bahwa
menanggapi strategi TI. transaksi bisnis terotomatisasi dan
perpindahan data dapat dipercaya.

138
Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi pada Sistem Logistik PT XYZ Berdasarkan COBIT
Reza Zulfikar Ruslam, Nur Indrawati dan Yan Andriariza Ambhita Sukma

15. Perusahaan harus memastikanlayanan Pemetaan IT Goals dengan Business Goals


dan infrastruktur TI dapat tahan dan Business goalsdapat dibagi pada empat
pulih dari kegagalan yang disebabkan perspektif yaitu financial perspective, customer
oleh kesalahan, serangan yang perspective, internal perspective, dan learning and
growth perspective
disengaja maupun bencana alam.
16. Perusahaan harus memastikan pengaruh Untuk melihat business goals apa saja yang
terhadap bisnis minimal saat terjadi terkait dengan IT goals, maka dilakukan pemetaan
gangguan layanan TI atau perubahan business goals ke IT goals.
TI.
17. Perusahaan harus memastikan layanan Rekomendasi Business Goals
tersedia sebagaimana dibutuhkan.
Pemetaan Business Goals yang didapatkan
18. Perusahaan harus memastikan
dari pemetaan IT Goals dapat digunakan sebagai
pennyelesaian proyek tepat waktu dan acuan dalam menentukan tujuan bisnis perusahaan.
tepat anggaran, sesuai dengan standar Tabel 4 menyajikan hasil pemetaan Business Goals
mutu. dengan IT Goals. Perspektif yang digunakan, yaitu:
19. Perusahaan harus mengelola integritas financial, customer, internal, learning and growth
informasi dan pemrosesan prespective.
infrastruktur

Pemetaan Business Goals dengan IT Goals


BUSINESS GOALS IT GOALS
Financial 2 Mengelola risiko bisnis yang berhubungan 2 14 17 18 19 20 21 22
Perspective dengan TI
3 Meningkatkan tata kelola dan transparansi 2 18
perusahaan
Customer 4 Meningkatkan orientasi dan layanan 3 23
Perspective pelanggan
5 Menawarkan produk dan layanan yang 5 24
kompetitif
6 Memberikan ketersediaan dan 10 16 22 23
keberlangsungan layanan
7 Menciptakan ketangkasan dalam memberi 1 5 25
tanggapan terhadap perubahan kebutuhan
8 Mencapai optimasi biaya dalam penyampaian 7 8 10 24
layanan
9 Memperoleh informasi yang dapat diandalkan 2 4 12 20 26
dan berguna untuk pengambilan keputusan
strategis
Internal 10 Meningkatkan dan menjaga kegunaan proses 6 7 11
Perspective bisnis
11 Memperkecil biaya proses 7 8 13 15 24
12 Menghasilkan kepatuhan terhadap hukum 2 19 20 21 22 26 27
eksternal, peraturan dan kontrak
13 Menghasilkan kepatuhan terhadap kebijakan 2 13
internal
14 Mengelola perubahan bisnis 1 5 6 11 28
15 Meningkatkan dan mengelola produktivitas 7 8 11 13
operasional dan pegawai
Learning and 16 Mengelola inovasi produk dan bisnis 5 25 28
Growth 17 Memperoleh dan memelihara orang-orang 9
Perspective yang terampil dan yang memiliki motivasi

139
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 9 No.2 (Oktober - Desember 2018) Hal.: 125-142

Berdasarkan tabel diatas, terdapat 16 (enam rencana pelaksanaan tindakan perbaikan sesuai
belas) business goals yang menjadi rekomendasi dengan kemampuan organisasi.
perbaikan bagi perusahaan yaitu perusahaan harus:
1. Mengelola risiko bisnis yang berhubungan DAFTAR PUSTAKA
dengan TI.
2. Meningkatkan tata kelola dan transparansi Information System Audit and Control Association
perusahaan. (ISACA) (2012). COBIT 5: A Business
3. Meningkatkan orientasi dan layanan Framework for the Governance and
pelanggan. Management of Enterprise IT. ISACAC,
4. Menawarkan produk dan layanan yang Illinois
kompetitif. Information Technology Governance Institute
5. Memastikan ketersediaan dan (ITGI) (2007). COBIT 4.1: Control
keberlangsungan layanan. Objectives, management Guidelines, Maturity
6. Menciptakan ketangkasan dalam memberi Models.IT Governance Institute, Illinois.
tanggapan terhadap perubahan kebutuhan. Kesumawardhani, D.R. (2012). Evaluasi IT
7. Mencapai optimasi biaya dalam Governance Berdasarkan COBIT 4.1 Studi
penyampaian layanan. Kasus di PT TImah (Persero), Tbk. Skripsi
8. Memperoleh informasi yang dapat pada Fakultas Ekonomi, Program Ekstensi
diandalkan dan berguna untuk pengambilan Akuntansi Universitas Indonesia. 2012.
keputusan strategis. Maulidevi, N.U. (2007). Perancangan Model Tata
9. Meningkatkan dan menjaga kegunaan Kelola Teknologi Informasi Berbasis COBIT
proses bisnis. pada Proses Pengelolaan Data Studi Kasus: PT
10. Memperkecil biaya proses. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Master
11. Menghasilkan kepatuhan terhadap hukum Thesis pada Sekolah Teknik Elektro dan
eksternal, peraturan dan kontrak. Informatika Institut Teknologi Bandung, 2007.
12. Menghasilkan kepatuhan terhadap Nasti, A.D. (2013). Perancangan Tata Kelola
kebijakan internal. Teknologi Informasi (IT Governance) dengan
13. Mengelola perubahan bisnis. Menggunakan Metode COBIT 4.1 Studi
14. Meningkatkan dan mengelola produktifitas Kasus: UIN SUSKA Ria. Tugas Akhir pada
operasional dan pegawai. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains
15. Mengelola inovasi produk dan bisnis. dan Teknologi, Universitas Negeri Syarif
16. Memperoleh dan memelihara orang-orang Kasim Riau. 2013.
yang terampil dan yang memiliki motivasi. Pederiva, A. (2003). The COBIT Maturity Model in
Vendor Evaluation Case. Information System
PENUTUP Control Journal, Vol. 3.
Riadi, D. (2013). Pengukuran Tingkat Kematangan
Berdasarkan hasil analisis data dengan Proses Tata Kelola Teknologi Informasi
framework COBIT 4.1, dapat disimpulkan dengan Menggunakan COBIT 4.1 Maturity
bahwa rekomendasi yang diberikan mencakup Model Studi Kasus: Dinas Pendidikan DKI
rekomendasi perbaikan akar masalah, Jakarta. Karya Akhir pada Program Studi
rekomendasi perbaikan tingkat maturitas, Magister Teknologi Informasi , Fakultas Ilmu
rekomendasi IT Goals, dan rekomendasi Komputer, Universitas Indonesia. 2013.
Business Goals; yang berasal dari 4 (empat) Sriyudi, M. U. (2018). Audit Teknologi Informasi
domain dalam COBIT 4.1, yaitu: Perencanaan Berbasis Risiko Menggunakan COBIT 4.1
dan Pengorganisasian (PO), Pengadaan dan pada Rumah Sakit Universitas Airlangga
Implementasi (AI), Penyampaian Layanan dan (RSUA).Tugas Akhir pada Fakultas Teknologi
Dukungan (DS), dan Monitor dan Evaluasi dan Informatika, Institut Bisnis dan
(ME).. Saran untukPT XYZ adalah menyusun Informatika STIKOM Surabaya. 2018.

140
Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi pada Sistem Logistik PT XYZ Berdasarkan COBIT
Reza Zulfikar Ruslam, Nur Indrawati dan Yan Andriariza Ambhita Sukma

Weil, P. dan Ross, J. (2004). IT Governance: How


Top Performers Manage IT Decision Rights
for Superior Results. Harvard Business Scholl
Press, Boston.

141
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 9 No.2 (Oktober - Desember 2018) Hal.: 125-142

142

Anda mungkin juga menyukai