Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DI RUMAH BERSALIN DEWI

SARTIKA KOTA TASIKMALAYA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT

Ahmad Mujib Ashari


Sistem informasi Institut Informatika Dan Bisnis Darmajaya
Email : ahmadmujib.046@gmail.com

ABSTRACT
Maternity services information system is complete very important thing for the maternity hospital Dewi
Sartika Tasikmalaya to improve the optimization of the use of existing resources. Organizational objectives and
plans will be achieved if the implemented information technology strategy aligned with the organization's business
plans and strategies that have been defined. Application of information technology in the maternity hospital
Sartika Goddess is still needed for better management. One of the analytical tools of information technology is
COBIT ( Control Objectives for Information and Related Technology ) is a best practice methodology in the
management of information technology in various industrial sectors, including the health care sector (IT
Governance Institute, 2007). COBIT in its application to analyze every component associated with a more
integrated IT. COBIT can help the management and the user to bridge the gap between business risks, control
needs and technical issues. From the results of the questionnaire can be seen that the condition of IT governance in
the maternity hospital Dewi Sartika which has a value of 2 points, this means IT governance in the maternity
hospital Dewi Sartika overall IT monitoring and evaluation process can be repeated but still far enough from the
expected.
Key words: COBIT, Governance, Information Technology

ABSTRAK
Layanan sistem informasi rumah bersalin yang lengkap merupakan hal yang sangat penting bagi Rumah
Bersalin Dewi Sartika Kota Tasikmalaya untuk meningkatkan optimalisasi penggunaan sumber daya yang ada.
Tujuan organisasi akan tercapai jika rencana dan strategi teknologi informasi diimplementasikan selaras dengan
rencana dan strategi bisnis organisasi yang telah didefinisikan. Penerapan teknologi informasi di Rumah Bersalin
Dewi Sartika saat ini masih dibutuhkan pengelolaan yang lebih baik. Salah satu alat analisa teknologi informasi
adalah COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) yaitu metodologi yang menjadi best
practice dalam pengelolaan teknologi informasi di berbagai sektor industri, termasuk sektor layanan kesehatan (IT
Governance Institute, 2007). COBIT dalam penerapannya menganalisis setiap komponen yang berhubungan
dengan TI yang lebih terintegrasi. COBIT dapat membantu pihak manajemen dan user untuk menjembatani gap
antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan teknis. Dari hasil kuesioner dapat diketahui bahwa
kondisi tata kelola TI di Rumah Bersalin Dewi Sartika mempunyai nilai 2 dimana poin ini berarti tata kelola TI di
Rumah Bersalin Dewi Sartika secara keseluruhan proses pengawasan dan evaluasi TI dapat diulang tetapi masih
cukup jauh dari yang diharapkan.
Kata kunci: COBIT, Tata Kelola, Teknologi Informasi

I. Pendahuluan perangkat lunak, implementasi serta pemeliharaan


Layanan sistem informasi rumah bersalin yang sistem. Enterprise Resource Planning (ERP)
lengkap, akurat, terkini, aman, konsisten, tepat waktu merupakan sebuah terminologi yang diberikan kepada
dan relevan merupakan hal yang sangat penting bagi sistem informasi yang mendukung transaksi atau
Rumah Bersalin Dewi Sartika Kota Tasikmalaya untuk operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber daya
meningkatkan optimalisasi penggunaan sumber daya perusahaan. Sumber daya tersebut meliputi dana,
yang ada. Dalam rangka meningkatkan efisiensi manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan
kegiatan operasional dan mutu pelayanan sistem kapasitas. Secara garis besar sebelum
informasi rumah bersalin kepada pasiennya, Rumah mengimplementasikan ERP, dilakukan terlebih dahulu
Bersalin Dewi Sartika Kota Tasikmalaya dituntut analisis penerapan teknologi informasi pada sebuah
untuk mengembangkan strategi bisnis yang baik, salah perusahaan. Implementasi ERP diharapkan mampu
satunya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi mewujudkan tercapainya rencana dan strategi
informasi. teknologi informasi pada khususnya serta tercapainya
Penggunaan teknologi informasi dalam rencana dan strategi bisnis pada umumnya.
mendukung layanan sistem informasi rumah bersalin Tujuan organisasi akan tercapai jika rencana dan
memunculkan resiko tingginya biaya investasi, baik strategi teknologi informasi diimplentasikan selaras
dari segi pengadaan perangkat keras, pengembangan dengan rencana dan strategi bisnis organisasi yang
1
telah didefinisikan. Penerapan teknologi informasi di 3. Memberikan rekomendasi cara perbaikan tata
Rumah Bersalin Dewi Sartika saat ini masih terdapat kelola TI sistem informasi Rumah Bersalin Dewi
beberapa kekurangan dan dibutuhkan pengelolaan Sartika Kota Tasikmalaya.
yang lebih baik. Teknologi informasi yang digunakan II. Landasan Teori
yaitu penggunaan perangkat lunak untuk membantu A. Definisi COBIT
proses pengelolaan data dari setiap bagian yang ada di Menurut IT Governance Institute (2007), Control
rumah bersalin. Tetapi penggunaan perangkat lunak Objectives for Information and Related Technology
tersebut menimbulkan beberapa masalah baru yang (COBIT) adalah kerangka tata kelola Teknologi
dapat memperlambat kinerja dari setiap bagian di Informasi (TI) yang ditujukan kepada manajemen, staf
rumah bersalin. Untuk itu diperlukan adanya tata pelayanan TI, departemen pengontrolan, fungsi audit
kelola teknologi informasi untuk menjamin dan lebih penting lagi bagi pemilik proses bisnis
tercapainya keselarasan antara rencana dan strategi (business process owner’s), untuk memastikan
teknologi informasi dengan bisnis organisasi di Rumah kerahasiaan, ketersediaan integritas data serta
Bersalin Dewi Sartika. informasi sensitif dan kritikal. Konsep dasar kerangka
Salah satu alat analisa teknologi informasi adalah kerja COBIT adalah penentuan kendali TI berdasarkan
COBIT (Control Objective for Information and informasi yang dibutuhkan untuk mendukung tujuan
Related Technology) yaitu metodologi yang menjadi bisnis dan informasi yang dihasilkan dari gabungan
best practice dalam pengelolaan teknologi informasi di penerapan proses TI dan sumber daya terkait. Dalam
berbagai sektor industri, termasuk sektor layanan penerapan pengelolaan TI terdapat dua jenis model
kesehatan (IT Governance Institute, 2007). COBIT kendali, yaitu model kendali bisnis (business controls
dalam penerapannya menganalisis setiap komponen model) dan model kendali TI (IT focused control
yang berhubungan dengan TI yang lebih terintegrasi. model), COBIT mencoba untuk menjembatani
COBIT dapat membantu pihak manajemen dan user kesenjangan dari kedua jenis kendali tersebut (IT
untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, Governance Institute, 2007).
kebutuhan kontrol dan permasalahan teknis.
B. Sejarah Perkembangan COBIT
Batasan masalah pada penelitian ini yaitu : COBIT muncul pertama kali pada tahun 1996
1. Studi kasus dilakukan pada layanan sistem yaitu COBIT versi 1 yang menekankan pada bidang
informasi Rumah Bersalin Dewi Sartika Kota audit, COBIT versi 2 pada tahun 1998 yang
Tasikmalaya. menekankan pada tahap pengendalian, COBIT versi 3
2. Pembahasan menggunakan kerangka kerja COBIT pada tahun 2000 yang berorientasi kepada manajemen,
4 dan dibatasi hanya pada domain pengawasan & COBIT versi 4 pada bulan Desember 2005 dan versi
evaluasi (monitor and evaluate - ME) meliputi : 4.1 pada bulan Mei 2007 lebih mengarah pada tata
ME1, ME2, ME3, ME4. Pertimbangan pemilihan kelola TI, dan terakhir COBIT versi 5 pada bulan Juni
domain ini mengingat permasalahan tersebut 2012 yang menekankan tata kelola TI pada perusahaan
berkaitan dengan pengawasan pelayanan yang perlu (Gambar 1).
diberikan terhadap pengguna dari sistem informasi
dan kebutuhan dari pihak institusi pada saat ini. 

Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu :


1. Memahami pelaksanaan tata kelola TI sistem
informasi Rumah Bersalin Dewi Sartika Kota
Tasikmalaya.
2. Menganalisis tingkat kematangan tata kelola TI
sistem informasi Rumah Bersalin Dewi Sartika
Kota Tasikmalaya.
3. Memberikan solusi cara perbaikan tata kelola TI
sistem informasi Rumah Bersalin Dewi Sartika
Kota Tasikmalaya. Gambar 1. Sejarah Perkembangan COBIT (ISACA,
2013)
Manfaat dari penelitian yang dilakukan yaitu :
1. Memahami pelaksanaan tata kelola TI sistem C. Kerangka Kerja COBIT
informasi Rumah Bersalin Dewi Sartika Kota Menurut IT Governance Institute (2007), pada
Tasikmalaya. dasarnya kerangka kerja COBIT terdiri dari 3 tingkat
2. Memahami tingkat kematangan tata kelola TI tujuan kontrol, yaitu aktivitas dan tugas, proses, dan
sistem informasi Rumah Bersalin Dewi Sartika domains. Aktivitas merupakan kegiatan rutin yang
Kota Tasikmalaya. memiliki konsep daur hidup, sedangkan tugas
merupakan kegiatan yang dilakukan secara terpisah.
2
Selanjutnya kumpulan aktivitas dan tugas ini Maturity Models yang ada pada COBIT dapat dilihat
dikelompokan ke dalam proses TI yang memiliki pada tabel berikut ini :
permasalahan pengelolaan TI yang sama Tabel 1. Generic Maturity Models (IT Governance
dikelompokan ke dalam domain. Berikut ini Institute, 2007)
merupakan kerangka kerja dalam COBIT yang terbagi
menjadi 4 domain :

Gambar 2. Kerangka Kerja COBIT


COBIT terdiri dari 34 tingkat tujuan kontrol yang
menggambarkan proses TI yang terdiri dari 4 domain
yaitu: perencanaan, pemilihan teknologi dan III. Metode Penelitian
implementasi, proses pelayanan, pengawasan dan Tahapan penelitian terdiri dari pengumpulan data
evaluasi. Berikut kerangka kerja COBIT yang terdiri dan analisis. Pengumpulan data menggambarkan
dari 4 proses TI yang terbagi ke dalam domain bagaimana cara pengambilan data sedangkan analisis
pengawasan dan evaluasi yang digunakan pada adalah bagaimana cara mengatasi masalah yang ada.
penelitian ini. Berikut ini merupakan diagram penelitian yang
Domain ini menitikberatkan pada proses dilakukan :
pengawasan pengelolaan TI pada organisasi seluruh Masalah
1. Data tidak sinkron pada bagian pendaftaran
dengan bagian pasien/administrasi
2. Banyaknya keluhan tentang lamanya proses

kendali-kendali yang diterapkan setiap proses TI harus


Penentuan Komponen TI Identifikasi Persoalan terkait
pengolahan data
perbaikan proses

Penentuan tindakan yang

diawasi dan dinilai kelayakannya secara berkala.


Rumusan Masalah Penyebaran Kuisioner Identifikasi Permasalahan
diperlukan dalam perbaikan
Rendahnya penggunaan teknologi informasi
Analisa Data
yang dapat menurunkan performansi
perusahaan Identifikasi tingkat

Domain ini fokus pada masalah kendali-kendali yang


kepentingan proses TI Usulan tata kelola TI

Tujuan
Meningkatkan penggunaan teknologi informasi Pengukuran tingkat maturity

diterapkan dalam organisasi, pemeriksaan internal dan


di Rumah Bersalin Dewi Sartika Kota proses
Analisis Pemecahan Masalah
Tasikmalaya dengan menggunakan
Control Objectives for Information And Related
Technology (COBIT )

eksternal. Dimana domain ME terdiri dari 4 control


Kesimpulan

Penentuan Metode COBIT

objectives, meliputi :
1. ME1 : Monitor and evaluate IT performance Gambar 3. Blok Diagram Metodologi Penelitian
(Memantau dan mengevaluasi kinerja TI)
2. ME2 : Monitor and evaluate internal control A. Pengumpulan Data
(Memantau dan mengevaluasi kendali internal) Pengumpulan data terdiri dari data primer dan
3. ME3 : Ensure regulatory compliance data sekunder. Data primer merupakan data yang
(Memastikan kepatuhan/kesesuaian terhadap diambil sendiri oleh peneliti, sedangkan data sekunder
aturan) merupakan data yang telah terdapat pada perusahaan.
4. ME4 : Provide IT Governance (Menyediakan 1. Data Primer
tata kelola TI) Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran
angket/kuesioner. Kuesioner ini diberikan kepada
D. Model Maturity para pegawai di Rumah Bersalin Dewi Sartika
Menurut IT Governance Institute (2007), COBIT Kota Tasikmalaya. Untuk mengetahui tingkat
mempunyai model maturity untuk mengontrol proses- validitas dan reabilitas data, maka dilakukan
proses TI dengan menggunakan metode penyebaran kuesioner untuk mengidentifikasi
penilaian/scoring sehingga organisasi dapat menilai bagaimana penggunaan teknologi informasi di
proses-proses TI yang dimilikinya (skala 0 sampai 5). Rumah Bersalin Dewi Sartika Kota Tasikmalaya.

3
disebarkan terdiri dari domain pengawasan dan
2. Data Sekunder evaluasi yang diantaranya terdapat 4 parameter.
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan Tabel 2. Data Responden
secara tidak langsung dari lapangan, seperti :
a. Data gambaran umum perusahaan, seperti
sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan
dan struktur organisasi berserta job
description.
b. Studi literatur/studi kepustakaan tentang teori
dan hal yang berhubungan dengan penelitian.

B. Analisis
Data yang telah selesai diolah kemudian
dianalisis. Analisis pemecahan masalah dilakukan
terhadap domain ME (Monitoring and Evaluate) yang
memiliki nilai parameter dengan level maturity
terendah berdasarkan kerangka kerja COBIT. B. Pengolahan Data Kuesioner Level Maturity
Setelah dilakukan penyebaran kuesioner,
C. Analisa Data selanjutnya dapat dilanjutkan dengan pengolahan data
Analisa data dilakukan melalui empat tahapan kuesioner level maturity. Pengolahan data kuesioner
analisa, yaitu : ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan
1. Penentuan komponen TI teknologi informasi yang terdapat di Rumah Bersalin
2. Penyebaran kuesioner Dewi Sartika Kota Tasikmalaya.
3. Identifikasi tingkat kepentingan proses TI Untuk dapat mendeskripsikan secara jelas hasil
4. Pengukuran tingkat maturity process analisis dan kajian tentang level maturity, maka
dilakukan proses kuantifikasi hasil kuesioner yang
D. Identifikasi Permasalahan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Identifikasi permasalahan dilakukan melalui tiga Tabel 3. Kuantifikasi Hasil Kuesioner
tahapan, yaitu :
1. Identifikasi persoalan terkait perbaikan proses
2. Penentuan tindakan yang diperlukan dalam
perbaikan
3. Usulan tata kelola TI

E. Analisis Pemecahan Masalah


Analisis pemecahan masalah dilakukan dengan Untuk mempermudah dalam memahami hasil dari
kerangka kerja COBIT domain ME yang merupakan kuantifikasi kuesioner, maka diberikan interval nilai
identifikasi keputusan dari hasil analisis data yang terhadap hasil yang diperoleh, dapat dilihat pada tabel
sudah dilakukan. berikut ini:
Tabel 4. Level Maturity
F. Kesimpulan
Pada tahap akhir dari penelitian ini ditarik
kesimpulan yang didasarkan pada hasil pengolahan
data dan analisis yang dilakukan pada tahap
sebelumnya. Selanjutnya akan diberikan saran-saran
yang dianggap penting dan mungkin untuk
ditindaklanjuti baik untuk kepentingan praktisi, pihak
perusahaan maupun untuk penyempurnaan bagian
penelitian selanjutnya.
Hasil rekapitulasi kuesioner level maturity dapat
IV. Hasil Dan Pembahasan dilihat pada tabel berikut ini :
A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner kepada para pegawai Rumah
Bersalin Dewi Sartika Kota Tasikmalaya sebanyak 31
responden yang bertujuan untuk mengetahui kondisi
tata kelola TI di tempat penelitian. Kuesioner yang

4
Tabel 5. Rekapitulasi Level Maturity Untuk Setiap
Domain ME

Gambar 4. Spider Chart Gap Tingkat Kematangan

C. Level Maturity Untuk Domain Monitor and


Evaluate (ME)
Domain pengawasan dan evaluasi memiliki nilai
maturity dengan rata-rata 2, jika dilihat dari beberapa
aspek, kondisi ini menandakan : pengawasan dan
evaluasi yang dilaksanakan Rumah Bersalin Dewi
Sartika Kota Tasikmalaya masih jauh dari standar yang
ditentukan. Pengawasan ini hanya dilakukan sebagai
formalitas semata, sehingga permasalahan yang terjadi
dalam proses kerja tidak diketahui secara utuh.
Salah satu cara mengatasi keadaan ini adalah
dengan meningkatkan nilai maturity parameter dengan
nilai paling rendah pada domain pengawasan dan
evaluasi yaitu parameter ME4 (menyediakan tata
kelola TI). Peningkatan ini diharapkan dapat
meningkatkan nilai maturity untuk domain
Tabel 6. Level Maturity Terendah Dari Domain ME pengawasan dan evaluasi.

1. Parameter ME4 (menyediakan tata kelola TI)


Tingkat kematangan yang diperoleh pada
parameter ME4 menyediakan tata kelola TI adalah 2,
dimana untuk memperoleh kondisi yang lebih optimal,
maka posisi ini harus ditingkatkan minimal posisi 3.
Tidak Ada Inisialisasi Dapat diulang Ditetapkan Diatur Dioptimalisasi
0 1 2 3 4 5

Dari hasil analisis rekapitulasi tingkat kematangan


yang sudah dilakukan dapat diketahui selisih atau gap Gambar 5. Level Maturity Parameter ME4
tingkat kematangan hasil kuesioner dengan tingkat Aspek yang terdapat pada parameter ini adalah
kematangan yang diharapkan dari tata kelola teknologi aspek aplikasi, infrastruktur, informasi dan manusia.
informasi di Rumah Bersalin Dewi Sartika : Pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh bagian
Tabel 7. Gap Tingkat Kematangan terkait perlu diperketat, maksudnya pengawasan yang
dilakukan seharusnya berkesinambungan. Sehingga
Rumah Bersalin Dewi Sartika Kota Tasikmalaya dapat
meningkatkan kinerja, karena makin sesuai dengan
perkembangan teknologi, maka kinerja perusahaan
akan semakin maksimal.
Berikut ini aktifitas yang dapat dilakukan serta
tolak ukur tingkat keberhasilan yang dapat dilihat pada
Dari tabel gap tingkat kematangan diatas dapat
gambar dibawah ini:
dilihat pada grafik sarang laba-laba (spider chart)
berikut ini :

5
Sasaran Aktivitas Sasaran Proses Sasaran TI pengawasan dan evaluasi teknologi informasi telah
1. Penetapan setiap 1. Dokumentasi kerja
memiliki standar, akan tetapi dalam
1. Data tidak sinkron
pada setiap bagian
2. Banyaknya keluhan
proses dari setiap bagian
SDM
dari setiap proses
2. Melakukan backup pelaksanaannya ketetapan tersebut belum
dilaksanakan sepenuhnya oleh para karyawan.
2. Peningkatan dan recovery data
tentang lamanya proses
efektifitas dalam operasi secara berkala untuk
pengolahan data
proses menjaga keamanan data
2. Nilai maturity untuk domain pengawasan
dan evaluasi memiliki nilai terendah pada proses
menyediakan tata kelola teknologi informasi karena
proses pengawasan yang dilaksanakan belum
KPI KGI Proses KGI TI berkesinambungan sehingga kondisi penerapan TI
1. Menyediakan sistem
1. Menyediakan
1. Meningkatkan
efektifitas sistem
di perusahaan tidak terkontrol dan tidak diketahui
informasi manajemen
rumah bersalin secara
online
dokumentasi dan SOP
dari setiap proses pada
informasi manajemen
rumah bersalin secara menyeluruh.
setiap bagian SDM 2. Maintenance rutin
2. Pelaksanaan training
2. Mengurangi jumlah untuk menjaga
untuk peningkatan
proses yang tidak efisien performansi sistem
kualitas pelayanan SDM
informasi B. Saran
Gambar 6. Rekomendasi Peningkatan Parameter ME4 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat
diberikan beberapa saran sebagai berikut :
D. Perbandingan Hasil Kuesioner Dan 1. Perlu ditingkatkannya kesadaran dari pimpinan
Pengamatan Langsung perusahaan, kasubag serta para stakeholder
Berikut ini merupakan perbandingan tingkat mengenai pentingnya penerapan teknologi
kematangan dari hasil kuesioner dan pengamatan informasi dalam mendukung proses kerja guna
langsung : mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.
Tabel 8. Perbandingan Tingkat Kematangan Dari 2. Dilaksanakannya kegiatan pelatihan terutama
Hasil Kuesioner dan Pengamatan Langsung terhadap penggunaan aplikasi maupun prosedur
kerja sehubungan dengan aplikasi yang digunakan,
agar mempermudah proses kerja.

DAFTAR PUSTAKA

ISACA. 2013. COBIT 5: A Business Framework for


the Governance and Management of Enterprise IT.
Dari tabel perbandingan tingkat kematangan hasil http://www.isaca.org/Education/Online-Learning/P
kuesioner dan pengamatan langsung, dapat dilihat ages/A-COBIT-5-Overview.aspx, diakses pada
bahwa domain ME2 dan ME3 terdapat gap yaitu dari tanggal 28 Agustus 2013.
hasil kuesioner mendapatkan tingkat kematangan 3 IT Governance Institute. 2007. Control Objectives for
sementara dari pengamatan langsung mendapatkan Information and Related Technology (COBIT) 4.1.
tingkat kematangan 2. Selain domain ME2 dan ME3, USA: IT Governance Institute.
domain ME4 juga terdapat gap antara tingkat Purwanto. 2010. Evaluasi Tata Kelola Teknologi
kematangan hasil kuesioner yang mendapatkan nilai 2 Informasi Menggunakan Kerangka Kerja Cobit
dengan hasil pengamatan langsung dengan tingkat Dalam Mendukung Layanan Sistem Informasi
kematangan 1. Adanya gap antara hasil kuesioner dan Akademik (Studi Kasus : Universitas Budi Luhur).
hasil pengamatan langsung, kemungkinan karena Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.1, Maret
kekurangpahaman responden kuesioner dalam hal ini 2010 ISSN 2085-725X : Program Pascasarjana
pegawai pada pertanyaan yang ada pada kuesioner Universitas Budi Luhur.
yang bertemakan teknologi informasi sementara Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta: Rineka Cipta.
bidang yang dikuasai yaitu bidang kesehatan. Tetapi Stevens, James F. 2004. The Critical Success Factor
dari hasil perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa Method: Establishing a Foundation for Enterprise
rata-rata tingkat kematangan mendapatkan nilai 2 yang Security Management. http://www.cert.org/archive/
mana pada poin ini tata kelola TI di Rumah Bersalin pdf/04tr010.pdf, diakses pada tanggal 28 Agustus
Dewi Sartika dapat diulang. 2013.
http://id.scribd.com/doc/132593881/Copy-of-
V. Kesimpulan dan Saran Kuesioner-COBIT-1, diakses pada tanggal 4
A. Kesimpulan September 2013.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan teknologi informasi di Rumah
Bersalin Dewi Sartika Kota Tasikmalaya berada
pada kondisi dapat diulang, maksudnya proses

Anda mungkin juga menyukai