Anda di halaman 1dari 8

Ringkasan Administrasi Pendidikan

“ Administrasi Keuangan dan Administrasi Peserta Didik ”

Oleh :
Nani Widianingsih Dewi
Nim : 200110063

Dosen Pengampu : Rochana Purba Nurfauzi, M.Pd.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR
CITANGKOLO KOTA BANJAR
June 25, 2022 Administrasi Pendidikan

2022ADMINISTRASI KEUANGAN PENDIDIKAN


Administrasi keuangan sekolah merupakan langkah pengolahan keuangan sekolah
mulai dari penerimaan sampai dengan bagaimana mempertanggungjawabkan keuangan
yang digunakan secara obyektif dan sistematis.
Administrasi keuangan merupakan salah satu substansi administrasi sekolah yang akan
turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Kegiatan administrasi
keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. Beberapa kegiatan administrasi
keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan
dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggungjawaban (Lipham, 1985; Keith, 1991).
Menurut Depdiknas (2000) bahwa administrasi keuangan merupakan tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban, dan pelaporan. Dengan demikian, administrasi keuangan sekolah
dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari
perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban keuangan
sekolah.
Pembiayaan pendidikan hendaknya dilakukan secara efisien. Makin efisien suatu
sistem pendidikan, semakin kecil dana yang diperlukan untuk pencapaian tujuan-tujuan
pendidikan. Melalui kegiatan administrasi keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan
sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan
digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk
itu tujuan manajemen keuangan adalah:
a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
b. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
c. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam
menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam
pembukuan dan pertanggung- jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Manajemen keuangan menyangkut dua hal, yaitu bagaimana memperoleh dana dan
bagaimana menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut dalam lingkungan berbeda di
tingkat pendidikan yang berbeda pula, secara efektif dan efisien. Sumber dana dan
pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat dikelompokkan atas tiga
sumber, yaitu:
a. Pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah mau pun kedua-duanya yang bersifat umum
atau khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan;
b. Orangtua atau peserta didik;
c. Masyarakat, baik mengikat mau pun tidak mengikat.
Ada pun dilihat dari sisi pengeluarannya (Dana) meliputi biaya rutin dan biaya
pembangunan. Biaya rutin adalah biaya yang harus dikeluarkan dari tahun ke tahun seperti
gaji pegawai (Guru dan non guru), serta biaya operasional, biaya pemeliharaan gedung,
fasilitas, dan alat-alat pengajaran (Barang-barang habis pakai). Sedangkan biaya
pembangunan misalnya biaya pembelian atau pengembangan tanah, pembangunan gedung,
perbaikan atau rehab gedung, penambahan furniture serta biaya atau pengeluaran lain untuk

X
June 25, 2022 Administrasi Pendidikan

barang- barang yang tidak habis pakai.

X
June 25, 2022 Administrasi Pendidikan

A. Tahap-Tahap Menejemen Keuangan


1. Perencanaan/Penganggaran Keuangan (Budgeting)
Menurut Nanang Fattah (2000:47), penganggaran merupakan kegiatan atau
proses penyusunan anggaran (budget). Sementara itu anggaran atau budget adalah
merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk
satuan uang yng digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu.
Perencanaan atau planning sebagaimana dikatakan oleh Luther M.Gulick:
Perencanaan adalah aktivitas atau kegiatan menyusun garis-garis besar yang luas
tentang hal-hal yang akan dikerjakan dan cara-cara mengerjakannya untuk mecapai
tujuan tertentu.
2. Tahap Pelaksanaan (Akunting)
Arens dan Loebbecke menjelaskan bahwa akuntansi merupakan proses
pencatatan, pengelompokkan dan pengikhtisaran kejadian- kejadian ekonomi dalam
bentukyang teratur dan logis dengan tujuan menyajikan informsi keuangan yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
3. Tahap Penilaian (Auditing)
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevalusian bahan bukti tentang
informasi yang dapat diukur mengenai entinitas ekonomi yang dilakukan seseorang
yang kompeten dan independen untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian
informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

B. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah


1. Transparansi
Di lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan berarti
adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu
keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan
pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mengetahuinya.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka
pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung jawab.
3. Efektivitas
Garner (2004) Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas
kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas
dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-
nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
4. Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran
(out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran,
waktu, biaya.

X
June 25, 2022 Administrasi Pendidikan

X
June 25, 2022 Administrasi Pendidikan

C. Tata Laksana Sekolah


Tata Laksana/Tata Usaha Sekolah/Pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan dilaksanakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh, serta
membina kegiatan-kegiatan yang bersifat tulis menulis di sekolah, agar PBM semakin
efektif dan efisien untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
Administrasi Tata Laksana merupakan serangkaian kegiatan mencatat,
menyimpan, menggandakan, menghimpun, mengolah, dan mengirim benda-benda
tertulis serta warkat yang pada hakikatnya menunjang seluruh garapan administrasi
sekolah/pendidikan.

X
June 25, 2022 Administrasi Pendidikan

ADMINISTRASI PESERTA DIDIK

Administrasi peserta didik adalah proses pengurusan serta layanan dalam hal-hal yang
berkaitan dengan murid di suatu sekolah mulai dari perencanaan penerimaan murid baru,
pembinaan selama murid berada di sekolah, sampai dengan murid menamatkan
pendidikannya. Administrasi peserta didik dilaksanakan melalui upaya menciptakan suasana
yang kondusif untuk terjadinya proses belajar yang efektif. Tugas kepala sekolah dan para
guru adalah memberikan layanan dengan memperlihatkan apa yang dibutuhkan, dirasakan
dan dicita- citakan murid dalam batas kewenangan, keinginan serta peraturan dan ketentuan
sekolah yang berlaku.

A. Kegiatan Administrasi Peserta Didik


Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka administrasi peserta didik dibagi
menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan administrasi pada awal tahun pelajaran,
administrasi selama tahun pelajaran dan administrasi akhir tahun pelajaran. Adapun
perinciannya adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal Tahun Pelajaran


a. Penetapan Daya Tampung
b. Penetapan Syarat-syarat peserta didik baru
c. Pembentukan Panitia/Petugas Penerimaan peserta didik baru
Setelah peserta didik dinyatakan masuk menjadi peserta didik baru maka
akan dibuatkan data pribadi peserta didik yang berupa:
1) Buku Induk Siswa. Buku ini berisi data mengenai identitas siswa, latar
belakang orang tua/wali dan perkembangan siswa selama di sekolah.
2) Buku Klapper. Buku klapper adalah buku pelengkap buku induk untuk
memudahkan menelusuri informasi peserta didik yang disusun berdasarkan
alfabet nama peserta didik.
Kegiatan yang dilakukan setelah mendapatkan peserta didik baru, maka
harus membuat administrasi/pencatatan mengenai keadaan peserta didik pada
awal tahun pelajaran yang berupa:
1) Jumlah peserta didik menurut Asal, Kelas dan Jenis Kelamin. Data ini
bersumber dari format data peserta didik baru, data peserta didik pindahan dan
data peserta didik naik kelas dan mengulang.
2) Jumlah peserta didik menurut Usia, Kelas dan Jenis Kelamin. Data tentang
usia peserta didik, terutama kelompok 7-12 tahun diperlukan dalam rangka
pelaksanaan program wajib belajar.

2. Selama Tahun Pelajaran


Kegiatan/langkah lebih lanjut setelah peserta didik diterima di sekolah adalah
membina peserta didik tersebut sehingga berkembang kemampuannya secara
maksimal sesuai dengan tujuan sekolah. Pembinaan peserta didik dilakukan agar
peserta didik mengenal lingkungan tempat belajar mereka, dan dapat menyesuaikan
diri dengan tuntunan sekolah.

X
June 25, 2022 Administrasi Pendidikan

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan peserta didik ini adalah:
a. Orientasi untuk peserta didik baru
1) Perkenalan.
2) Penjelasan Tata Tertib Sekolah.
3) Penjelasan tentang Fasilitas sekolah.
b. Peraturan Kehadiran Peserta Didik
c. Promosi dan Mutasi Peserta Didik
d. Pembinaan Disiplin Peserta Didik
e. Tata Tertib Sekolah
f. Ganjaran dan Hukuman

3. Akhir Tahun Pelajaran


Adapun kegiatan pada akhir tahun adalah pelaksanaan Ujian Nasional dan
Ujian Akhir Semester. Administrasi yang dilakukan berhubungan dengan kegiatan
tersebut diantaranya:
a. Pelaksanaan Ujian Nasional
1) Daftar Calon Peserta;
2) Pelaksanaan Ujian Nasional;
3) Pengumuman Ujian Nasional;
4) Pendataan Alumni yang Masuk SLTP/MTs.
b. Kenaikan Kelas
1) Pelaksanaan Ujian Akhir Semester;
2) Daftar Naik Kelas;
3) Rekapitulasi Berhasil Tidaknya Siswa.
Apabila peserta didik telah menamatkan (selesai dan lulus) semua mata
pelajaran atau kurikulum sekolah, maka peserta didik berhak mendapatkan surat
tanda tamat belajar (STTB) dari kepala sekolah. Dalam hal yang demikian peserta
didik sudah tidak mempunyai hak lagi untuk tetap ”tinggal” di sekolah yang
bersangkutan karena dianggap telah mampu menguasai semua mata pelajaran atau
kurikulum sekolah.

Anda mungkin juga menyukai