Anda di halaman 1dari 23

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
Jalan Dr. Radjiman No.6 Telp (022) 4264813 Fax. (022) 4264881
Wisselbord (022) 4264944, 4264957, 4264973
BANDUNG - 40171

Bandung, 28 Desember 2020


Kepada
Yth. 1. Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah I – XIII
2. Pengawas SMA, SMK dan
SLB Se Jawa Barat
3. Kepala SMA, SMK dan SLB
Se Jawa Barat

SURAT EDARAN
NOMOR : 423/19839-Set.Disdik

TENTANG
PANDUAN PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN SEMESTER
GENAP TAHUN AJARAN 2020/2021 PADA MASA PANDEMI
CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 04/KB/2020, Nomor 737 Tahun 2020, Nomor
Hk.01.08/Menkes/7093/2020, Nomor 420-3987 Tahun 2020 tanggal 20
November 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun
Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 pada Masa Pandemi
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), dengan ini kami sampaikan Kebijakan
Teknis Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap Pada Tahun Ajaran
2020/2021 pada Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) bagi
SMA, SMK dan SLB Se Jawa Barat sebagai berikut:

1. Prinsip kebijakan pembelajaran di masa pandemi coronavirus disease


2019 (Covid-19) bagi SMA, SMK dan SLB Se Jawa Barat adalah
terjaminnya kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, keluarga, dan masyarakat;
2. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah pada masa pandemi
coronavirus disease 2019 (Covid-19) bagi SMA, SMK dan SLB harus
berfokus pada kondisi, kebutuhan, dan kapasitas daerah baik kecamatan
dan/atau desa/kelurahan pada satu kabupaten/kota;
3. Pengambilan kebijakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di
sekolah di daerah harus melalui pertimbangan yang holistik dan selaras
dengan pengambilan kebijakan pada sektor lain di daerah baik
kecamatan dan/atau desa/kelurahan pada satu kabupaten/kota;
4. Mulai Januari 2021, kebijakan pembelajaran tatap muka dimulai dari
pemberian izin oleh pemerintah daerah/kanwil/kantor Kemenag, dan
tetap dilanjutkan dengan izin berjenjang dari satuan pendidikan dan
orang tua;
5. Pemberian izin pelaksanaan pembelajaran tatap muka di satuan
pendidikan dilakukan oleh pemerintah daerah, kantor wilayah
Kementerian Agama provinsi, dan/atau kantor Kementerian Agama
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya;
6. Pemberian izin pembelajaran tatap muka di SMA, SMK dan SLB dapat
dilakukan secara serentak oleh Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
setelah melakukan koordinasi dan persetujuan sesuai point 5.
7. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka di satuan dapat dilakukan dalam
satu wilayah kabupaten/kota atau bertahap per wilayah
kecamatan/desa/kelurahan sesuai dengan kondisi daerahnya masing-
masing dengan memperhatikan hal-hal berikut;
a. Tingkat risiko penyebaran COVID-19 di wilayahnya;
b. Kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan;
c. Kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran
tatap muka sesuai dengan daftar periksa;
d. Akses terhadap sumber belajar/kemudahan Belajar Dari Rumah
(BDR);
e. Kondisi psikososial peserta didik;
f. Kebutuhan layanan pendidikan bagi anak yang orang tua/walinya
bekerja di luar rumah;
g. Ketersediaan akses transportasi yang aman dari dan ke satuan
pendidikan;
h. Tempat tinggal warga satuan pendidikan;
i. Mobilitas warga antar-kabupaten/kota, kecamatan, dan
kelurahan/desa;
j. Kondisi geografis daerah;
8. Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan tetap hanya
diperbolehkan untuk satuan pendidikan yang telah memenuhi daftar
periksa antara lain:
a. Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan;
b. Mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan;
c. Kesiapan menerapkan wajib masker;
d. Memiliki thermogun;
e. Memiliki pemetaan warga satuan pendidikan;
f. Mendapatkan persetujuan komite sekolah/ perwakilan orang tua/wali
9. Pembelajaran tatap muka tetap dilakukan dengan mengikuti protokol
kesehatan yang ketat (Panduan/SOP
10. terlampir);
11. Mekanisme Pembukaan Sekolah Pembelajaran Tatap Muka dilakukan
dengan tahapan sebagai beriku:
a. Kepala SMA, SMK dan SLB wajib mengisi daftar periksa pada laman
Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
b. Kepala SMA, SMK dan SLB mengajukan permohonan rekomendasi
pembukaan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui Cabang
Dinas Pendidikan di wilayahnya;
c. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah melalaui Tim Satgas
Penanganan Covid 19 di Cabang Dinas Pendidikan melakukan
koordinasi dan melakukan verifikasi ke sekolah;
d. Kepala sekolah mengirimkan surat kepada tim satuan tugas tingkat
kelurahan/kecamatan untuk mengajukan pembukaan sekolah
pembelajaran tatap muka;
e. Satuan tugas (Satgas) covid 19 tingkat kelurahan/kecamatan akan
melakukan pengecekan kesiapan sekolah berkait Sumber Daya
Manusia (Satgas) dan sarana prasarana ke sekolah, sosialiasasi dan
POS berbasis protokol covid 19;
f. Jika hasil monitoring dari Satuan Tugas (Satgas) tidak memberikan
rekomendasi kepada sekolah, maka pihak sekolah harus
mempersiapkan kembali hal-hal yang berkaitan dengan protokol
kesehatan covid 19;
g. Hasil monitoring dari tim Satuan Tugas (Satgas)
kelurahan/Kecamatan menjadi rekomendasi bagi Kepala Cabang
Dinas Pendidikan (KCD) untuk mempertimbangkan pembukaan
pembelajaran tatap muka setelah dilakukan pengecekan ulang ke
sekolah dengan menggunakan instrument yang ada. Hasil monitoring
menjadi rekomendasi pembukaan sekolah berkaitan dengan
pembelajaran tatap muka;
h. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah melakukan koordinasi
dengan Satgas penangan covid di daerah dan menyampaikan
laporan terkait pembukaan sekolah ke Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat
12. Seluruh pemangku kepentingan pemerintah daerah baik
Kabupaten/Kota, kecamatan dan/atau desa/kelurahan pada satu
kabupaten/kota memberikan rekomendasi dan mendukung dalam
mempersiapkan pembelajaran tatap muka di sekolah;

Atas perhatian dan kerjasamanya, disampaikan terima kasih.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI JAWA BARAT,

H. DEDI SUPANDI, S.STP., M.Si.


Pembina Utama Muda
NIP. 19760612 199603 1 005

Tembusan:
Yth. Bapak Gubernur Jawa Barat (sebagai laporan);
LAMPIRAN SURAT EDARAN
NOMOR : 423/19839-Set.Disdik
TENTANG : PANDUAN PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2020/2021 PADA
MASA PANDEMI CORONAVIRUS DISEASE 2019
(COVID- 19)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) DAN
PERSIAPAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU (AKB) PADA TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN BERBASIS PROTOKOL COVID-19

A. Protokol Persiapan

No Jenis Kegiatan Deskripsi

1 Pembentukan Tim  Setiap sekolah menerbitkan SK Satuan


Gugus Tugas Tugas Percepatan Pencegahan dan
Covid- 19 Sekolah Penanggulangan Covid-19.

2 Pembuatan SOP  Menyusun SOP PJJ dan AKB di lingkungan


PJJ dan Adaptasi sekolah disesuaikan dengan situasi dan
Kebiasaan Baru di kondisi di sekolah :
lingkungan sekolah - SOP Kegiatan Pembelajaran
- SOP Sarana dan Prasarana
- SOP Peningkatan Kompetensi Pendidik
- SOP Pengendalian Kesehatan
- SOP Evaluasi dan Tindak Lanjut
- Dsb.

3 Sarana dan  Menyiapkan media sosialisasi pencegahan


Prasarana Sekolah Covid-19 melalui spanduk/x-banner yang
Pencegahan dipasang di depan sekolah dan tempat
Covid- 19 tempat umum di lingkungan sekolah
 Menyediakan alat pengukur suhu (thermo
gun) untuk melakukan proses skrining
kesehatan sebelum memasuki lingkungan
sekolah
 Menyediakan satu ruang isolasi dilengkapi
APD level 1, baju dan celana plastik,sarung
tangan ,masker dan face shield
 Memfasilitasi Tempat Kegiatan Belajar ( TKB)
di rumah siswa, sekolah terdekat, tempat
peribadatan, balai desa, kelurahan,
kecamatan dekat tempat tinggal siswa
dengan bekerjasama dengan komite sekolah,
kepala desa, lurah, camat serta pemuka
masyarakat dan agama untuk pembelajaran
tatap muka terbatas
 Menyediakan wastafel/tempat cuci tangan
lengkap dengan sabun/hand sanitizer di
No Jenis Kegiatan Deskripsi

sekitar pintu gerbang masuk sekolah, di


depan kelas dan ditempat-tempat strategis
lainnya sesuai kebutuhan.
 Menyediakan dan melakukan penyemprotan
disinfektan untuk membersihkan sarana
sekolah, laboratorium, ruang ibadah secara
periodik.
 Mengatur jarak bangku didalam kelas,
dengan jarak minimal 1,5 meter antara
peserta didik.
 Meniadakan peralatan ibadah yang
digunakan secara umum/bersama.
 Membuat pengaturan lalu lintas warga
sekolah.
 Meniadakan jam istirahat selama peserta
didik melaksanakan tatap muka terbatas

4 Sistem Pengelolaan  Pembelajaran dilaksanakan secara daring,


PJJ luring, atau kombinasi (daring-luring-tatap
muka terbatas)
 PJJ dilaksanakan secara daring (jika seluruh
peserta didik memiliki fasilitas) dan luring
(menggunakan buku, modul, radio, televisi)
 PJJ kombinasi dengan tatap muka terbatas
dilakukan di kelas atau laboratorium
diprioritaskan untuk mencapai kompetensi
dasar keterampilan.
 Pengelolaan PJJ tatap muka terbatas dikelas
memperhatikan protokol pencegahan
penularan Covid-19 sehingga diperlukan
penyesuaian seperti jadwal pembelajaran
(pengaturan shift per kelas/tingkat), durasi
pembelajaran, jumlah peserta didik per
ruangan, pembagian tugas pendidik,
mobilitas pendidik, dan jarak antar peserta
didik.
 Kurikulum dapat dikemas/disajikan dalam
model pembelajaran kolaboratif atau
tematik.

5 Peningkatan  Melaksanakan pelatihan pendidik dalam


kompetensi pendidik bidang:
- Pemanfaatan TIK
- Penyusunan bahan ajar/modul
pembelajaran kolaboratif / tematik
- Strategi pembelajaran kolaboratif
integrative
No Jenis Kegiatan Deskripsi

6 Penilaian  Penilain Tengah Semester dilakukan secara


on line dan tatap muka dengan penerapan
protokol covid 19 secara ketat dengan
pengaturan shift
 Penilaian Akhir Semester dilakukan secara
on line dan tatap muka dengan penerapan
protokol covid 19 secara ketat dengan
pengaturan shift sedangkan untuk mata
pelajaran produktif ( khusus SMK ) berbasis
produk inovasi siswa maupun binaan
industry dan portofolio hasil lomba
 Penilaian Uji Kompetensi dengan
bekerjasama dengan LSP P1, produk hasil
inovasi siswa , produk hasil binaan
industry,virtual assessment dari assosiasi
profesi
 Ujiam Akhir Sekolah on line untuk mata
pelajaran Wajib Nasional , Wajib
kewilayahan dan Teori Kejuruan ( SMK )

7 Praktek Kerja Praktek Kerja Lapangan di SMK


Lapangan (PKL dilaksanakan dngan strategi sebagai berikut
) ;
 PKL on line (draing)
 Gabungan on line dan tatap muka
 Tatap muka dengan penerapan
protokol covid 19 secara ketat
 Penguatan materi oleh IDUKA 9 (
daring dana atau Luring ) dilanjutkan
praktek di masyarakat/lapangan dan
tahap akhir penguatan oleh IDUKA (
catatan selama praktek di
masyarakat / lapangan dipantau oleh
sekolah dan IDUKA

8 Sosialisasi PJJ  Menyiapkan materi sosialisasi SOP PJJ dan


dan AKB ke AKB di sekolah
warga sekolah  Menyusun jadwal sosialisasi SOP PJJ dan
AKB di sekolah
 Melaksanakan sosialisasi SOP PJJ dan AKB di
sekolah

9 Koordinasi dan  Melaksanakan kerjasama dengan komite


kemitraan sekolah
dengan multi
pihak
No Jenis Kegiatan Deskripsi

 Melaksanakan kerja sama dengan


lingkungan RT, RW, Desa ,Kelurahan dan
Kecamatan
 Melaksanakan kerja sama dengan
puskesmas dan rumah sakit atau gugus
tugas Covid-19.

10 Pengalokasian  Penambahan bandwidth internet sekolah


Dana dari BOS ,  Penyusunan bahan ajar/modul pembelajaran
BOPD dan Komite kolaboratif/tematik
Sekolah  Pelatihan kompetensi pendidik
 Penyediaan sarana dan prasarana
pencegahan Covid-19.

 Mengidentifikasi lokasi sekolah dan domisili


11 Analisis Resiko AKB warga sekolah berdasarkan level zona
Sekolah penyebaran Covid-19.
 Menyiapkan instrumen self health assesment
risiko Covid-19 secara online bagi seluruh
warga sekolah
 Untuk peserta didik SLB diberlakukan
kriteria khusus

B. Protokol Pelaksanaan

No Jenis Kegiatan Deskripsi

1 Berangkat Sekolah  Sebelum berangkat ke sekolah, orang tua


memastikan bahwa peserta didik dalam
kondisi sehat (suhu badan normal, tidak
batuk, pilek, gangguan kulit, mata,
muntah, diare, tidak selera makan atau
keluhan lain). Hal ini berlaku pula bagi
pendidik dan tenaga kependidikan.
 Membawa bekal makanan dan
minuman dari rumah.
 Pakaian seragam dan atribut sekolah
(PSAS) yang dikenakan dalam
kondisi bersih.
 Wajib mengenakan masker (motif
polos/bukan karakter), membawa
masker cadangan, hand sanitizer.
 Wajib membawa perlengkapan alat sholat
pribadi.
 Jika menggunakan kendaraan umum,
tetap menerapkan prinsip jaga jarak.
 Dari rumah langsung menuju ke
sekolah (tidak mampir-mampir)
No Jenis Kegiatan Deskripsi

 Pengantar dan penjemput berhenti di lokasi


yang ditentukan dan di luar sekolah, serta
dilarang menunggu atau berkerumun
selama mengantar atau menjemput.

2 Masuk lingkungan  Seluruh warga sekolah wajib menggunakan


sekolah masker.
 Melakukan skrining suhu tubuh
menggunakan thermo gun.
 Larangan masuk ke lingkungan sekolah
bagi seluruh warga sekolah maupun tamu
sekolah jika memiliki gejala demam/nyeri
tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas.
 Bagi para pendidik dan tenaga
kependidikan yang memiliki latar belakang
penyakit yang rentan imun dan di atas 45
tahun dapat mengajukan ijin melaksanakan
tugas secara daring.
 Seluruh peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan dengan suhu badan normal di
bawah 37,30C diperbolehkan masuk ke
lingkungan sekolah.
 Peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan dengan suhu badan di atas
37,30C ditempatkan di ruang isolasi dan
berkoordinasi dengan orang tua/keluarga.
 Setelah lolos skrining seluruh warga
sekolah diwajibkan untuk mencuci tangan
menggunakan sabun/hand sanitizer.
 Pada kondisi tertentu jika terjadi hal-hal
terkait pencegahan penularan Covid-19
maka wajib melaporkannya kepada tim
gugus Covid-19 sekolah.

3 Pembelajaran di  Sebelum masuk kelas cuci tangan


kelas/laboratoriu menggunakan sabun/hand sanitizer yang
m telah disediakan.
 Peserta didik dan pendidik wajib
memakai masker.
 Pendidik wajib menggunakan sarung
tangan )*
 Peserta didik dengan hambatan
pendengaran dan pendidik yang mengajar
peserta didik dengan hambatan
pendengaran wajib menggunakan face
shield transparan)*
No Jenis Kegiatan Deskripsi

 Peserta didik tidak perlu cium tangan


pendidik, cukup ucapkan salam/salam
Covid-19.
 Disarankan pintu kelas dibuka oleh
pendidik.
 Peserta didik menempati tempat duduk di
kelas di atur 1 (satu) kursi untuk 1 (satu)
orang/menjaga jarak duduk antar peserta
didik minimal 1,5 meter.
 Jika terdapat peserta didik yang
kurang/tidak sehat lebih baik diistirahatkan
di UKS/dipulangkan dan dicatat.
 Pendidik selalu mengingatkan perlunya
melaksanakan protokol kesehatan dalam
kegiatan pembelajaran.
 Selama pembelajaran pendidik tidak terlalu
banyak bergerak/mobilitasnya di batasi dan
disarankan memakai face shield.
 Selama pembelajaran antar pendidik dan
peserta didik, antara peserta didik dan
peserta didik selalu menjaga jarak sesuai
protokol kesehatan;
 Peserta didik/pendidik tidak diperbolehkan
saling meminjamkan alat tulis/
perlengkapan sekolah.
 Sebelum dan sesudah menggunakan alat
dalam pembelajaran senantiasa dibersihkan
dengan handsanitizer/cuci tangan dengan
sabun.
 Selama pembelajaran pendidik selalu
mengontrol kondisi kesehatan peserta
didiknya.
 Saat istirahat peserta didik makan dan
minum tetap berada di dalam kelas.
 Melakukan penyemprotan desinfektan di
kelas secara berkala.

4 Pulang Sekolah  Selesai jam pelajaran terakhir, peserta


didik langsung meninggalkan sekolah dan
pulang ke rumah masing-masing (tidak
mampir/berkumpul)
 Mengenakan masker
 Jika menggunakan kendaraan umum, tetap
menerapkan prinsip jaga jarak.
 Sampai di rumah langsung ganti pakaian
dan mandi.
No Jenis Kegiatan Deskripsi

 Tidak berkumpul atau melakukan kontak


fisik dengan anggota keluarga sebelum
mandi.
 Berkoordinasi dengan orang tua, dan
RT/RW untuk memastikan keberadaan
peserta didik.

5 Pelayanan  Petugas layanan perpustakaan


perpustakaan/tempa menggunakan masker, sarung tangan dan
t ibadah disarankan menggunakan pelindung wajah/
face shield.
 Setiap pengunjung wajib menggunakan
masker.
 Pengunjung diarahkan untuk mencuci
tangan dengan sabun atau menggunakan
hand sanitizer sebelum dilayani.
 Melakukan penyemprotan disinfektan di
sekitar area perpustakaan secara berkala.

6 Pelayanan tata  Petugas pelayanan administrasi tata usaha


usaha yang langsung berinteraksi dengan
stakeholder (peserta didik/orang tua
peserta didik) memakai APD diantaranya :
masker, sarung tangan, dan disarankan
menggunakan face shield (pelindung
wajah)
 Petugas pelayanan administrasi tata usaha
sebelum memberikan pelayanan, terlebih
dahulu melakukan penyemprotan
disinfektan di sekitar lingkungan kerjanya.
 Jika terjadi kepadatan jumlah pengunjung
TU, maka diberlakukan sistem antrian
dengan mempersilahkan pengunjung
menunggu di kursi tamu/ruang tunggu.
 Petugas pelayanan administrasi tata usaha
hanya melayani 1 (satu) orang saja yang
berada di depan meja pelayanan sesuai
antrian.
 Melakukan penyemprotan disinfektan
kembali di area sekitar lingkungan kerjanya
secara berkala.

7 Pelayanan UKS  Petugas UKS memakai APD lengkap di


antaranya masker, sarung tangan, dan
disarankan menggunakan face shield
(pelindung wajah)
 Setelah memperoleh pertolongan pertama
pasien UKS disarankan segera pulang.
No Jenis Kegiatan Deskripsi

 Melakukan penyemprotan disinfektan


di area sekitar UKS secara berkala.

8 Pelayanan  Pendidik bimbingan dan konseling


Bimbingan dijadwalkan bertatapmuka dengan peserta
Konseling didik di kelas fisik atau kelas daring untuk
memberikan layanan kelompok berkenaan
dengan pembelajaran selama pandemi.
 Pendidik bimbingan dan konseling yang
langsung berinteraksi dengan stakeholder
(peserta didik/orang tua peserta didik)
memakai APD di antaranya : masker,
sarung tangan, dan disarankan
menggunakan face shield (pelindung
wajah)
 Pendidik bimbingan dan konseling sebelum
memberikan pelayanan, terlebih dahulu
melakukan penyemprotan disinfektan di
sekitar lingkungan kerjanya.
 Setelah memperoleh layanan konseling
individu peserta didik disarankan segera
kembali ke kelas.
 Melakukan penyemprotan disinfektan
kembali di area sekitar lingkungan kerjanya
secara berkala.

9. Pelayanan Resource  Selama masa adaptasi dilakukan secara


Centre)* daring.

10. Keadaan darurat  Koordinasi dengan satgas Covid-19 di


tingkat daerah (kab/kota dan provinsi)

C. Protokol Evaluasi

No Jenis Kegiatan Deskripsi

1 Instrumen  Menyiapkan instrumen monitoring


monitoring dan evaluasi pelaksanaan adaptasi kebiasaan
evaluasi sekolah baru di lingkungan sekolah

2 Pelaksanaan  Membuat jadwal pelaksanaan dan


monitoring dan petugas monev adaptasi kebiasaan baru
evaluasi  Melaksanakan monitoring dan evaluasi
sekolah
 Menganalisis data hasil monitoring dan
evaluasi sekolah
No Jenis Kegiatan Deskripsi

3 Tindak lanjut  Membuat rekomendasi hasil monitoring


monitoring dan evaluasi sekolah.
dan evaluasi

KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI JAWA BARAT,

H. DEDI SUPANDI, S.STP., M.Si.


Pembina Utama Muda
NIP. 19760612 199603 1 005
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA MASA PANDEMI COVID- 19 DAN
ADAPTASI KEBIASAAN BARU (AKB) DI LINGKUNGAN SEKOLAH

1. SOP Masuk Lingkungan Sekolah


1.1 Seluruh warga sekolah/ tamu wajib menggunakan masker
1.2 Bagi yang tidak menggunakan masker diarahkan untuk kembali/pulang
1.3 Seluruh warga sekolah/ tamu yang memasuki lingkungan sekolah wajib
melewati box/area penyemprotan disinfektan( untuk area bukan Mukosa )
1.4 Seluruh warga Sekolah/ tamu yang menggunakan kendaraan roda empat,
wajib membuka jendela untuk mengetahui dan mengingatkan jarak duduk
antara sopir & penumpang, dan bagi yang mnggunakan kendaraan roda
dua, tidak diperkenankan untuk berboncengan
1.5 Seluruh warga sekolah/ tamu sebelum masuk area sekolah wajib diperiksa
suhu tubuh dengan menggunakan termogun oleh satuan pengaman
sekolah.
1.6 Apabila diantara seluruh warga sekolah/ tamu ditemukan bersuhu tubuh 38
derajat celcius atau lebih maka yang bersangkutan dipisahkan di tempat
yang sudah disediakan dan menunggu tindakan selanjutnya.
1.7 Seluruh warga Sekolah/ tamu yang membawa kendaraan diperbolehkan
memarkir kendaraan sesuai pada tempatnya, setelah itu wajib mencuci
tangan pada wastafel dengan menggunakan sabun/ Hand Sanitazer sesuai
arahan satuan pengaman sekolah
1.8 Bagi Seluruh warga Sekolah/ tamu yang tidak menggunakan kendaraan
wajib mencuci tangan langsung pada wastafel degan menggunakan
sabun/ Hand Sanitizer sesuai arahan satuan pengaman sekolah
1.9 Tamu eksternal wajib menyampaikan kepentingannya kepada satuan
pengaman sekolah dan/atau petugas piket pendidik serta dipersilakan
untuk menunggu di lobby / ruang tunggu tamu

ALUR SOP MASUK LINGKUNGAN SEKOLAH

Lobby

KBM
Pemeriksaan maskerPenyemprotan Pengukuran
disinfektan suhu tubuh

Kantor

Pulang
Dipisah
2. SOP Proses Belajar Mengajar

2.1 Lima belas menit sebelum bel masuk berbunyi petugas piket kelas
membersihkan kelas diantaranya menyapu, mengepel, dan
menyemprotkan disinfektan ke seluruh ruangan diantaranya handel
pintu, meja dan kursi (Peserta Didik dilarang masuk sebelum dilakukan
penyemprotan disinfektan pada sarana yang ada di kelas).
2.2 Pendidik dan Peserta Didik wajib menggunakan masker saat berada di
kelas dan lingkungan sekolah.
2.3 Pendidik dan Peserta Didik mencuci tangan dengan menggunakan
sabun /Hand Sanitizer sebelum masuk kelas.
2.4 Pendidik dan Peserta Didik tidak diperkenankan menggunakan
sepatu/alas kaki ke dalam kelas (sepatu/alas kaki dimasukan ke dalam
plastik dan di tata dengan rapih pada tempat yang telah disediakan).
2.5 Peserta Didik duduk sesuai nomor absen yang tertera pada meja dan
tidak diperkenankan berpindah tempat/menggeserkan tempat duduk.
2.6 Peserta Didik saat berada di kelas tetap jaga jarak minimal 1 meter
dengan lawan bicara.
2.7 Pendidik dan Peserta Didik menggunakan sepatu/alas kaki saat keluar
dari kelas.
2.8 Durasi pembelajaran tidak boleh melebihi waktu yang telah ditetapkan.
2.9 Peserta Didik Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas sepertiga dari
jumlah Peserta Didik kelas yang sesungguhnya.
2.10 Peserta Didik diperkenankan untuk makan/minum di kelas pada
kursi/meja masing-masing dengan terlebih dahulu mencuci tangan
menggunakan sabun / Hand Sanitizer saat istirahat dan tidak
meninggalkan sampah di kelas.
2.11 Saat KBM selesai sebelum keluar kelas Peserta Didik merapihkan
meja/kursi masing-masing dan membawa serta sampah untuk
dibuang pada tempatnya.
2.12 Selesai KBM dan bel pulang berbunyi petugas piket kelas
membersihkan kelas kembali diantaranya menyapu, mengepel, dan
menyemprotkan disinfektan ke seluruh ruangan diantaranya handel
pintu, meja dan kursi (Peserta Didik lainnya harus sudah berada di luar
kelas saat dilakukan penyemprotan disinfektan pada sarana yang
telah tersebut di atas).

ALUR SOP PROSES BELAJAR MENGAJAR

Menyapu, mengepel Melepas sepatu Membawa keluar Menyapu, mengepel


lantai dan dan menerapka dan membuang lantai dan melakukan
melakukan n physical sampah pada penyemprotan
penyemprotan distancing tempatnya disinfektan
disinfektan
3. SOP Rapat atau Pertemuan Dinas
3.1 Rapat diupayakan dilakukan secara Virtual, tanpa bertatap muka secara
langsung bisa menggunakan teknologi video conference.
3.2 Langkah-langkah yang dilakukan apabila rapat harus dilakukan dengan
bertatap muka, pada saat pra rapat sebagai berikut:
3.2.1 Jumlah peserta rapat maksimal 50% dari kapasitas ruangan agar
dapat menerapkan physical distancing saat pelaksanaan rapat.
3.2.2 Sebelum ruang rapat digunakan, perlu disterilisasi dengan
penyemprotan desinfektan.
3.2.3 Tersedianya Hand Sanitizer dan sabun di tempat-tempat
strategis seperti: pintu masuk acara, area kamar mandi dll.
3.2.4 Diusahakan pintu/jalur keluar/masuk ruangan rapat berbeda
untuk menerapkan physical distancing.
3.2.5 Sebelum memasuki ruangan peserta rapat diwajibkan mencuci
tangan menggunakan sabun/Hand Sanitizer dan menggunakan
masker.
3.2.6 Sebelum memasuki ruang rapat harus terlebih dahulu tes suhu
(termal scan-ner) dilakukan oleh unit penyelenggara rapat/P3
COVID-19 dan tidak boleh melebihi suhu 37,30C.
3.2.7 Dalam mengisi daftar hadir atau administrasi lain menggunakan
alat tulis masing- masing.
3.2.8 Mengatur jarak tempat duduk antara satu dengan yang lainnya
± 1-2 m dan menghindari kontak fisik langsung seperti: jabat
tangan, berpelukan, dll.
3.3 Langkah-langkah yang dilakukan pada saat rapat, sebagai berikut:
3.3.1 Durasi rapat agar lebih cepat tanpa mengurangi bobot dari rapat
tersebut.
3.3.2 Membatasi penggunaan microfone bergantian.
3.3.3 Apabila terdapat gejala batuk, flu,demam dan sesak nafas tidak
diperkenankan untuk mengikuti acara tersebut serta etika pada
saat batuk/bersin untuk menutup mulut atau menggunakan
masker.
3.4 Langkah-langkah yang dilakukan pada pasca rapat, sebagai berikut:
3.4.1 Setelah keluar dari ruangan peserta rapat diwajibkan mencuci
tangan menggunakan sabun/Hand Sanitizer.
3.4.2 Melakukan pembersihan ruang rapat dan kelengkapan rapat
dengan penyemprotan desinfektan.

ALUR SOP RAPAT DINAS


4 SOP Kehadiran Pendidik
4.1 Pendidik yang hadir di sekolah adalah pendidik yang memiliki jadwal
mengajar di hari tersebut
4.2 Saat memasuki lingkungan sekolah sudah dalam kondisi menggunakan
masker, cuci tangan dengan sabun/ Hand Sanitizer dan lulus tes suhu
tubuh.
4.3 Barang/perlengkapan yang dibawah ke ruang pendidik hanya tas yang
berisi peralatan tulis yang berkaitan dengan KBM. Sedangkan bagi
yang berkendaraan motor jaket dan sarung tangan motor disimpan di
motor masing-masing.
4.4 Pendidik sebelum masuk ke ruang pendidik wajib mencuci tangan
menggunakan sabun/Hand Sanitizer.
4.5 Masuk ke ruang pendidik melalui jalur/pintu masuk.
4.6 Keluar dari ruang pendidik melalui jalur/pintu keluar.
4.7 Pendidik menempati kursi dan meja masing-masing setelah terlebih
dahulu menyemprotkan disinfektan/membersihkan kursi/meja.
4.8 Pendidik menjaga jarak saat berada di ruang pendidik dan saat
berkomunikasi dengan pendidik lain.
4.9 Hindari mengundang Peserta Didik ke ruang pendidik baik sendiri-
sendiri maupun berkelompok.
4.10 Pendidik yang sudah selesai mengajar dan tidak ada kepentingan
lainnya dipersilahkan pulang ke rumah

ALUR SOP KEHADIRAN PENDIDIK

5. SOP Kehadiran Tenaga Kependidikan


5.1 Saat memasuki lingkungan sekolah sudah dalam kondisi menggunakan
masker , cuci tangan dengan sabun/ Hand sanitizer dan lulus tes suhu
tubuh.
5.2 Barang/perlengkapan yang dibawah ke ruang kerja hanya tas yang
berisi peralatan dan perlengkapan kerja. Sedangkan bagi yang
berkendaraan motor/mobil jaket dan sarung tangan motor disimpan di
motor/kendaraan masing-masing.
5.3 Karyawan sebelum masuk ke ruang kerja wajib mencuci tangan
menggunakan sabun/Hand Sanitizer.
5.4 Masuk ke ruang kerja melalui jalur/pintu masuk.
5.5 Keluar dari ruang kerja melalui jalur/pintu keluar.
5.6 Karyawan menempati kursi dan meja masing-masing setelah terlebih
dahulu menyemprotkan disinfektan/membersihkan kursi/meja.
5.7 Karyawan menjaga jarak saat berada di ruang pendidik dan saat
berkomunikasi dengan karyawan lain.
5.8 Khusus karyawan yang berkaitan dengan pelayanan juga menerapkan
SOP pelayanan.
5.9 Setelah jam kerja selesai karyawan membersihkan/menyemprotkan
kursi/meja dan lingkungan tempat kerja masing-masing.

ALUR SOP KEHADIRAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Mengguna masker Bersihkan kursi/meja masing- Mencuci tangan


Lulus tes suhu masing Menggunakan
Mencuci tangan Duduk pada kursi/meja masing- masker
masing

IN RUANG KERJA OUT

Masuk melalui Menerapkan SOP pelayanan Keluar melalui


Menjaga jarak pintu/jalur keluar
pintu/jalur masuk

6. SOP Pelayanan Adminitrasi Tata Usaha


6.1 Petugas pelayanan administrasi Tata Usaha yang langsung berinteraksi
dengan stakeholders (Peserta Didik/orang tua Peserta Didik)
menggunakan APD ( Alat Pelindung Diri ) diantaranya : masker, sarung
tangan, dan Face Shield Mask (pelindung wajah)
6.2 Petugas pelayanan administrasi Tata Usaha sebelum memberikan
pelayanan, terlebih dahulu melakukan penyemprotan disinfektan
dilingkungan kerjanya, diantaranya : handel pintu, meja pelayanan,
mouse, keyboard, komputer, ATK, tempat duduk petugas, dan kursi
antrian.
6.3 Petugas pelayanan administrasi Tata Usaha/Satpam menyiapkan nomor
antrian( tahan air ) yang sudah disemprot dengan disinfektan.
6.4 Petugas pelayanan administrasi Tata Usaha cuci tangan dengan
sabun/Hand Sanitizer sebelum melakukan kegiatan pelayanan.
6.5 Peserta Didik/orang tua Peserta Didik mengambil nomor antrian yang
telah disediakan.
6.6 Stakeholders (Peserta Didik/orang tua Peserta Didik) wajib
menggunakan masker dan cuci tangan dengan sabun pada wastafel /
Hand Sanitizer yang telah disediakan sebelum mengikuti antrian
6.7 Petugas pelayanan administrasi Tata Usaha melayani stakeholders yang
menggunakan masker sesuai nomor antrian
6.8 Petugas pelayanan administrasi Tata Usaha hanya melayani 1 (satu)
orang saja yang berada di depan meja pelayanan sesuai antrian
6.9 Stakeholders antri dan duduk pada tempat yang telah ditentukan sesuai
nomor antrian serta menunggu dipanggil petugas pelayanan
6.10 Petugas pelayanan administrasi Tata Usaha setelah selesai berrtugas
melakukan penyemprotan disinfektan kembali dilingkungan kerjanya,
diantaranya : handel pintu, meja pelayanan, mouse, keyboard,
komputer, ATK, tempat duduk petugas, dan kursi antrian
Alur SOP Pelayanan Tata Usaha

Petugas menyemprot Selesai kegiatan Petugas


disinfektan di loket menyemprot disinfektan
pelayanan
di seluruh
Menggunakan Physical Petugas
Lokasi pelayanan
Masker dan cuci APD
distancing

Mengambil Duduk ditempat Loket Pelayanan Out


yang disediakan
No. antrian

Peserta didik/orang tua Cuci


dipanggil sesuai No Tangan
Antrian

7. SOP penyediaan makanan dan minuman selama di lingkungan sekolah


bagi seluruh warga sekolah
7.1 Seluruh warga sekolah diwajibkan membawa makanan dan minuman
sendiri dari rumah masing-masing selama berada di lingkungan
sekolah,untuk menjaga hygienitas makanan dan minuman.
7.2 Makanan dan minuman dikemas menggunakan tempat yang tidak
menyebabkan bertambahnya sampah dilingkungan sekolah( disarankan
tempat makanan menggunakan Misting dan tempat minuman
menggunakan Tumbler )
7.3 Tidak diperkenankan untuk makan dan minum secara berkerumun atau
berkelompok
7.4 Tidak diperkenankan saling menukar makanan dan minuman, untuk
menghindari kontaminasi yang berdambak kurang baik bagi kesehatan
7.5 Diupayakan makanan dan minuman yang di bawa adalah yang
menyehatan sebagai usaha untuk menjaga kesehatan dan daya imunitas
tubuh.
7.6 Pastikan sebelum makan dan minum senantiasa mencuci tangan dengan
sabun/ Hand Sanitizer dan berdoa

Alur SOP penyediaan makanan dan minuman selama di lingkungan


sekolah
bagi seluruh warga sekolah

Menyediakan makanan dan minuman


SELURUH WARGA SEKOLAH sehat dari rumah Dikemas menggunakan
Misting dan Tumbler

Tidak diperkenankan makan dan


minum berkerumun/
Pastikan cuci tangan dan berkelompok/saling menukar
berdoa seelum makan dan Meminimalisir sampah di lingkungan
minum Sekolah
8. SOP Pelayanan PPDB
8.1 Petugas PPDB sebelum bertugas melakukan penyemprotan
disinfektan dilingkungan kerjanya, diantaranya : handel pintu, meja
pelayanan, mouse, keyboard, komputer, ATK, tempat duduk
petugas, dan kursi antrian
8.2 Petugas PPDB yang langsung berinteraksi dengan stakeholders
(calon peserta didik baru/orang tuanya) wajib menggunakan APD (
Alat Pelindung Diri ) diantaranya : masker, sarung tangan, dan
Face Shield Mask (pelindung wajah).
8.3 Pintu masuk dan keluar petugas PPDB, calon peserta didik baru dan
orang tuanya berbeda untuk menerapkan physical distancing.
8.4 Petugas PPDB wajib menanyakan dan meminta Calon peserta didik
baru dan orang tuanya untuk cuci tangan dengan sabun/sanitizer
sebelum memberikan pelayanan
8.5 Calon peserta didik baru dan orang tuanya wajib menggunakan
masker dan cuci tangan dengan sabun/ Hand Sanitizer sebelum
menerima pelayanan PPDB
8.6 Petugas PPDB mengatur jarak dan antrian calon peserta didik baru
8.7 Dalam ruangan pelayanan PPDB diberlakukan pembatasan
pengunjung dan pengaturan jarak oleh petugas PPDB
8.8 Petugas PPDB setelah selesai bertugas, melakukan penyemprotan
disinfektan kembali dilingkungan kerjanya, diantaranya : handel
pintu, meja pelayanan, mouse, keyboard, komputer, ATK, tempat
duduk petugas, dan kursi antrian.

ALUR SOP PELAYANAN PPDB

Petugas wajib menggunakan


Calon peserta didik dan orang tua Petugas PPDB melakukan
wajib cuci tangan dan penyemprotan disinfektan dalam
menggunakan ruangan dan perlengkapan PPDB

Pelayanan PPDB
IN OUT

Petugas PPDB melakukan


penyemprotan disinfektan dalam Calon peserta didik dan
Physical orang tua wajib cuci
ruangan dan perlengkapan PPDB
Distancing tangan
9. SOP Pelayanan Humas
9.1. Pastikan tamu telah memenuhi persyaratan untuk memasuki lingkungan
sekolah yaitu menggunakan masker,telah lolos uji suhu dan mencuci tangan.
9.2. Tamu diarahkan menunggu di ruang lobby dan dipersilahkan duduk dengan
menerapkan physical distancing.
9.3. Tamu dipersilahkan mengisi buku tamu dengan menggunakan alat tulis
sendiri, apabila tidak memungkinkan pihak receptionis dapat meminjamkan
alat tulis dengan memastikan terlebih dahulu alat tulis tersebut steril.
9.4. Pastikan tamu tidak langsung menemui pihak yang dituju di tempat kerja
pendidik/pegawai/Peserta Didik/pihak bersangkutan untuk menerapkan
sosial distancing.
9.5. Pihak receptionis menghubungi pihak yang dituju dan memberi tahu ada
tamu di lobby.
9.6.Pegawai/pendidik/Peserta Didik/pihak yang bersangkutan saat menemui
tamu di lobby wajib menggunakan masker dan menerapkan physical
distancing.
9.7. Pergunakan waktu seefektif dan sesingkat mungkin pada saat menemui
tamu.
9.8. Setelah selesai menemui tamu pastikan oleh pendidik/pegawai/Peserta
Didik/pihak yang bersangkutan (tamu) meninggalkan lingkungan sekolah
dengan mencuci tangan

ALUR SOP PELAYANAN HUMAS

Pastikan tamu meninggalkan


lingkungan sekolah

Menggunakan
Tamu masker Pos satpam/ Cuci tangan sebelum
Lulus tes suhu gerbang dan sesudah
3.Mencuci tangan

TAMU LOBBY Pihak yang

Duduk menerapkan
physical distancing
Tamu diarahkan ke Receptionis menghubungi
lobby pihak yang dituju

10. SOP Pelayanan Perpustakaan


10.1 Petugas layanan menggunakan masker, sarung tangan dan pelindung
wajah (Face Shield Mask).
10.2 Setiap pengunjung wajib menggunakan masker dan melepaskan alas
kaki
10.3 Pengunjung perpustakaan diarahkan mengisi buku tamu pada
komputer pengunjung yang telah disediakan/disesuaikan dengan
fasilitas perpustakaan yang ada.
10.4 Pengunjung diarahkan untuk menggunakan mencuci tangan dengan
sabun /Hand Sanitiser.
10.5 Komputer dibersihkan dengan desinfektan setelah jam kerja berakhir.
10.6 Bagi pengunjung yang membaca di tempat, setelah membaca buku
diletakkan di tempat yang telah disediakan, setelah itu membersihkan
tangan dengan Hand Sanitizer atau sabun.
10.7 Bagi pengunjung yang meminjam buku dipersilahkan untuk
menghubungi petugas pelayanan perpustakaan.
10.8 Bagi pengunjung yang akan mengembalikan buku yang telah dipinjam
silahkan lakukan pengembalian buku dengan melakukan scan/
disesuaikan dengan fasilitas alat yang ada yang telah disediakan.
10.9 Melakukan penyemprotan desinfektan terhadap koleksi secara berkala.

ALUR SOP PENGEMBALIAN BUKU


Wajib menggunakan
masker dan melepas
alas kaki
Pintu

Simpan buku CUCI TANGAN


IN SCAN BUKU OUT

Pintu

ALUR SOP PELAYANAN PERPUSTAKAAN

Wajib menggunakan masker


dan melepas alas kaki

CUCI Mengisi Tindakan CUCI


TANGAN IN daftar Pelayanan TANGAN OUT
kunjungan

Membaca Meminjam
Mengembalikan
11. SOP Keadaan Darurat/Khusus
11.1. Apabila ditemukan warga sekolah pada saat pengukuran suhu tubuh ≥
38ºC, maka warga sekolah tersebut dipersilahkan untuk menunggu di
ruang yang telah ditetapkan sesuai arahan Satuan Pengaman (Satpam)
sekolah.
11.2. Apabila ditemukan Tamu pada saat pengukuran suhu tubuh nya ≥ 38ºC,
maka Satuan Pengaman (Satpam) sekolah tidak memperkenankan yang
bersangkutan masuk ke lingkungan sekolah.
11.3. Apabila saat proses KBM atau kegiatan kerja ditemukan gejala-gejala mirip
penderita Covid-19 pada warga sekolah maka secepatnya Tim P3 Covid-19
melakukan tindakan pengamanan:
11.3.1 Melakukan evakuasi terduga suspect.
11.3.2 Melakukan pengamanan tempat kejadian perkara (TKP).
11.3.3 Melakukan pendataan warga sekolah yang berada dalam satu
ruangan terduga suspect.
11.4. Satpam melaporkan point 11.1 dan 11.2 kepada Tim Percepatan
Penanggulangan Pencegahan Covid-19 (Tim P3 Covid-19) sekolah
setempat.
11.5. Tim P3 Covid-19 Sekolah setempat melakukan :
11.5.1 Untuk Pendidik/Karyawan :
a. Mencatat data pendidik/karyawan tersebut.
b. Diarahkan untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit
rujukan Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri
c. Melaporkan hal tersebut kepada Pimpinan serta Tim P3
Covid-19 Tingkat Kota/lembaga terkait
11.5.2 Untuk Peserta Didik :
a. Mencatat data Peserta Didik
b. Melaporkan kejadian tersebut kepada Tim P3 Covid-19
Tingkat Kota/lembaga terkait untuk dilakukan penjemputan
dan pemeriksaan lebih lanjut
c. Menghubungi orang tua yang bersangkutan
11.5.3 Tim P3 Covid-19 sekolah setempat yang menangani point 11.3.
wajib menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) Face Shield/Mask
11.5.4 Tim P3 Covid-19 Sekolah setempat melakukan penyemprotan
disinfektan pada ruangan dan area yang telah dilalui oleh Warga
Sekolah terduga terikfeksi Covid-19

11.6. Apabila terjadi sesuatu hal diluar dugaan ternyata ditemukan suspect
Covid-19 di lingkungan sekolah pada saat pelaksanaan PPDB/KBM
berlangsung, maka KBM/kegiatan lainnya dihentikan untuk jangka waktu
14 hari serta dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area sekolah.
ALUR SOP KEADAAN DARURAT/KHUSUS

Mengevakuasi terduga suspect


Menghubungi tim P3 COVID-19 Daerah
Pemeriksaan
satpam

KASUS TINDAKAN SELESAI

Penemuan saat Mengamankan TKP


kegiatan
KBM/Kerja Mendata semua orang yang berhubungan
denganterduga suspect
Melakukan penyemprotan disinfektanTKP
dan sekitarnya

Catatan: Semua penanganan darurat di atas dilakukan oleh Tim P3 COVID-19 dan Satpam
dengan menggunakan APD lengkap.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI JAWA BARAT,

H. DEDI SUPANDI, S.STP., M.Si.


Pembina Utama Muda
NIP. 19760612 199603 1 005

Anda mungkin juga menyukai