Anda di halaman 1dari 15

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI COVID-19


TIM SATGAS COVID MAN 1 SUMBAWA BARAT

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SUMBAWA BARAT
KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Jln. Pondok Pesantren No. 28 Telp.(0372) 8283001
e-mail : mantaliwangsumbawabarat@yahoo.com
I. DASAR :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik IndoneRia Nomor 4301) ;
2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601) ;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun fl005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5070) ;
4. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan
Penanganan Corona Virus Diseaee 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 249);
5. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor01 /KB/
2020,Nomor 516 Tahun2020, Nomor HK.03.01/ Menkes/363/ 2020, Nomor 440-
842 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun
Ajaran 2020/ 2021 dan Tahun Akademik2020/ 2021 di Masa Pandemi Corona
Virus Diseaee 2019 (Covid- 19);
6. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/Kb/2020 Nomor
612 Tahun 2020 Nomor Hk.01.08/Menkes/502/2020 Nomor 119/4536/Sj Tentang
Perubahan Atas Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/Kb/2020, Nomor
516 Tahun 2020, Nomor Hk.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 Tahun 2020
Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 Dan
Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid- 19)
7. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan
Dalam Kondisi Khusus.
8. Surat edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor
15 tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa
darurat penyebaran Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
II. TUJUAN :
Panduan Teknis Pelaksanaan Pendidikan ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1. Menjadi acuan bagi pendidik dan semua elemen di lingkungan MAN 1 Sumbawa
Barat dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan
pembelajaran pada masa pandemi;
2. Menjadi acuan kepala Madrasah, pengawas, penilik, dan pemangku kepentingan
pendidikan dalam memberikan pembinaan kepada pendidik dan satuan
pendidikan;
3. Menjadi acuan bagi orang tua/wali siswa dalam memahami pelaksanaan
pelaksanaan pendidikan dalam masa pendemi.

III. PRINSIP PELAKSANAAN PENDIDIKAN PADA MASA PANDEMI

Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan pendidikan pada masa pandemi Covid-19 Tahun


Pelajaran 2021/2022 adalah sebagai berikut :
1. Mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan.

2. Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik tanpa


terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum.
3. Fokus pada pendidikan kecakapan hidup termasuk mengenai pandemic covid-19
4. Aktifitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan
kondisi masing- masing.
5. Menjalin komunikasi yang baik, positif dan efektif antara pendidik / guru dan
orang tua/wali peserta didik.

IV. PENANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG JAWAB

1. Kepala Madrasah
a. Mengadakan rapat koordinasi dengan majelis guru tentang penyusunan
program pelaksanaan pembelajaran masa pandemi Covid-19.
b. Mensosialisasikan program dan SOP pelaksanan pembelajaran masa pandemi
Covid-19 kepada orangtua/wali peserta didik.
c. Mengisi daftar periksa kesiapan pembelajaran tatap muka satuan pendidikan.
d. Melakukan pembagian kelompok belajar dalam rombongan belajar yang sama
dan pengaturan jadwal pelajaran untuk setiap kelempok
e. Melakukan tata letak ruangan dengan memperhatikan :
a) Jarak antar duduk, berdiri atau mengantri minimal 1,5 meter.
b) Memberikan tanda jarak di area ruang kelas, lokasi antar jemput peserta
didik, ruang pendidik, kantor, tata usaha dan di tempat cuci tangan.
f. Memastikan kecukupan ruang terbuka dan sirkulasi udara yang baik
g. Melakukan mengaturan lalu lintas satu arah di lorong/ koridor dan tangga, jika
tidak memungkinkan dapat memberi batas atau penanda arah jalur di lorong/
koridor dan tangga.
h. Melakukan pembersihan dan desinfeksi di satuan pendidikan setiap hari sebelum
penyelenggaraan tatap muka di mulai teutama pada lantai, pegangan tangga, meja
dan kursi, peganan pintu, toilet dan alat pendukung pembelajaran.
i. Menempelkan poster dan / atau media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) di
area strategis tentang protokol kesehatan.
j. Mengawasi/supervisi dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran masa pandemi
Covid-19 di satuan pendidikan yang dipimpinnya.
k. Melaporkan pelaksanaan pembelajaran masa pandemi Covid-19 kepada Dinas
Penddiikan melalui Pengawas Pembinanya.

2. Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum


a. Menyusun program pembelajaran masa pandemi Covid-19 terdiri dari jadwal
pembelajaran, pedoman penilaian, SOP pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
dan Pembelajaran Tatap Muka.
b. Mengawasi/supervisi dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran masa pandemi
Covid-19 yang dilakukan oleh guru.
c. Melaporkan hasil pembelajaran kepada orangtua/wali peserta didik berupa laporan
hasil pencapain belajar (rapor mid semester dan rapor semester).
d. Membuat wadah komunikasi antara orangtua/wali peserta didik dengan pihak
sekolah tentang pelaksanaan PJJ dan Pembelajaran Tatap Muka.

3. Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan


a. Menyusun Program Pembinaan Kesiswaan
b. Melaksanakan Bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa selama
pandemi covid-19
c. Membina dan melaksanakan koordniasi keamanan, kesehatan, kebersihan,
ketertiban, kerindangan keindahan dan kekeluargaan
4. Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas

a. Melakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan di lingkungan satuan


pendidikan, khususnya orang tua/wali pesertsa didik dan pihak terkait, tentang :
 Tanggal mulainya pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan beserta
tahapannya, pembagian rombongan belajar dan jadwal pembelajaran per
rombongan belaja;
 Metode pembelajaran yang akan digunakan;
 Langkah pengendalian penyeberan COVID-19 ditingkat satuan pendidikan;
 Hal yang perlu dipersiapkan oleh peserta didik dan orang tua/wali peserta didik;
 Keterlibatan masyarakat di sekitar satuan pendidikan.
b. Menempelkan poster dan/atau media komunikasi, informasi, dan edukasi lainnya
pada area strategsi di lingkungan satuan pendidikan, antara lain pada gerbang satuan
pendidikan, papan pengumuman, kantin, toilet, lorong, tangga, lokasi antar jemput,
dan lain-lain yang mancakup;

 Informasi pencegahan covid-19 dan gejalanya;

 Protokol kesehatan selama berada dilingkungan saruan pendidikan;


 Informasi area wajib masker, pembatan jarak fisik, dan penerapan etika batuk/
bersin;
 Ajakan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS);
 Prosedur pemantauan dan pelaporan kesehatan waraga satuan pendidikan; dan
 Informasi kontak layanan bantuan kesehatan jiwa dan dukungan psikososial;
c. Mempersiapkan peningkatan kapasitas yang mencakup:
 Protokol kesehatan sesuai panduan dalam keputusan bersama 4 menteri, yang
dilaksanakan sebelum masa pembelajaran tatap muka dimulai ; dan

 Peningkatan kapasitas bagian tenaga kebersihan, yang dilaksanakan sebelum


masa pembelajaran tatap muka dimulai berupa pelatihan tata cara dan teknik
pembersihan lingkungan satuan pendidikan.
d. Menyampaikan protokol kesehatan untuk tamu.

5. Wakil Kepala Madrasah Sarana dan Prasarana


a. Melakukan pengaturan letak ruangan dengan memperhatikan :
1) Jarak antar orang duduk dan berdiri atau mengantri minimal 1,5 (satu koma lima )
meter, dan memberikan tanda jaga jarak antara lain pada area ruang kelas, kantin,
tempat ibadah, lokasi antar/jemput peserta didik, ruang perputakaan, dan
koperasi;
2) Kecukupan ruangan terbuka dan saluran udara untuk memastikan sirkulasi yang
baik contoh penagturan Ruang Kelas.
b. Melakukan pengaturan lalu lintas satu arah dilorong/koridor dan tangga. Jika
tidak memungkinkan, memberikan batas pemisah dan penanda arah jalur di
lorong/koridor dan tangga;
c. Memastikan ketersediaan Perlengkapan Penceghan dan Penanganan Covid-19.

V. KOORDINATOR DAN PELAKSANA


1. Koordinator Bidang Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan;
a. Membuat prosedur pemantauan dan pelaporan kesehatan warga satuan pendidikan;
b. Pemantauan kesehatan berfokus kepada gejala umum seperti:
 Suhu badan 380 C ;
 Batuk;
 Sesak nafas;
 Sakit tenggorokan; dan/atau
 Pilek.
c. Pemantaun dilaksanakan setiap hari sebelum memasuki gerbang satuan
pendidikan oleh tim kesehatan;
d. Jika warga satuan pendidikan memiliki gejala umum sebagaimana dimaksud pada
angka 1), wajib diminta untuk kembali ke rumah untuk melakukan isolasi mandiri
selama 14 (empat belas) hari. Jika gejala memburuk dibawa ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat;
e. Jika warga satuan pendidikan teridentifikasi positif Covid-19, maka tim
kesehatan satuan pendidikan;
 Menghubingi orang tua/wali/narahubung darurat dari warga satuan
pendidikan agar membawa ke fasilitas kesehatan terdekat;dan
 Melaporkan kepada kepala satuan pendidikan.
f. Jika terdapat orang yang serumah dengan warga satuan pendidikan teridentifikasi
gejala COVID-19, maka tim kesehatan satuan pendidikan:
 Melaporkan kepada kepala satuan pendidikan; dan
 Meminta warga tersebut untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 (empat
belas) hari.

g. Jika terdapat warga satuan pendidikan yang tidak hadir karena sakit dan memiliki
gejala umum sebagaimana dimaksud pada angka 1), maka tim:
 Melaporkan kepada kepala satuan pendidikan dan puskesmas;dan
 Meminta warga tersebut untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 (empat
belas) hari.
 Pemantauan periode isolasi mandiri untuk semua warga satuan pendidikan
yang diminta melakukan isolasi mandiri;
 Rekapitulasi hasil pemantaun kesehatan dan ketidak hadiran warga satuan
pendidikan dilaporkan setiap hari kepada kepala satuan pendidikan;
h. Memberi informasi kepada kepala satuan pendidikan terkait kebutuhan penyedian
sarana prasarana kesehatan dan kebersihan sesuai pada daftar periksa.

i. Melakukan kebersihan dan disinfektan di satuan pendidikan setiap hari selama 1


(satu) minggu sebelum penyelenggaran tatap muka dimulai dan dilanjutkan setiap
hari selama satuan pendidikan menyelanggarakan pembelajaran tatap muka,
antara lain pada lantai, pegangan pintu, toilet, alat peraga/edukasi, computer dan
papan tik, alat pendukung pembelajaran, tombol lift, ventilasi buatan atau AC,
dan fasilias lainnya.

j. Mempersipakan layanan dan bantuan kesehatan jiwa dan psikososial bagi seluruh
warga satuan pendidikan dengan tata cara:

k. Menugaskan guru Bimbingan Konseling (BK) atau wali kelas atau pendidik
lainnya sebagai penanggung jawab dukungan psikososial disatuan pendidikan;

l. Mendata kontak layanan dukungan psikososial:

2. Wali Kelas

a. Memantau kegiatan dan perkembangan peserta didik


b. Mengadakan kunjungan ke rumah siswa yang kurang Aktif/bermasalah

c. memantau dan selalu mengingatkan peserta didik untuk selalu mematuhi protokol
kesehatan dimanapun.

3. Guru

a. Menyusun perangkat pembelajaran (RPP, Bahan Ajar dan LKPD dan lain-lain)
yang disesuaikan dengan kondisi darurat (Covid-19) dan kemampuan peserta didik
dalam pembelajaran masa pandemi Covid-19.

b. Melaksanakan pembelajaran secara kreatif .

c. Memastikan peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan secara


Daring atau Luring.

d. Melakukan penilaian baik pengetahuan, ketrampilan maupun sikap dan


melaporkannya kepada orangtua/wali peserta didik.

e. Meningkatkan kemampuan penggunaan aplikasi pembelajaran Daring melalui


pelatihan, webinar dan sebagainya.

f. Membuat wadah/media komunikasi dengan peserta didik dan orangtua/wali peserta


didik.

VI. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS


Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan pada masa pandemi Covid-19,
pendidikan harus memperhatikan dan mempertimbangkan jadwal pembelajaran.
Jumlah hari dalam seminggu dan jumlah jam belajar setiap hari dilakukan dengan
pembagian kelompok belajar (shift) yang di tentukan oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan kondisi kesehatan dan keselamatan peserta didik maupun warga satuan
pendidikan. pada tahap awal, ditetapkan lama belajar di sekolah adalah selama 3 (tiga)
jam @ 60 menit= 180 menit belajar tanpa istirahat.
2. Orang tua/wali peserta didik tetap dapat memilih bagi anaknya untuk mengikuti
pembelajaran tatap muka di sekolah atau akan melanjutkan kegiatan pembelajaran jarak
jauh/belajar dari Rumah (BdR), dengan menandatangani surat pernyataan.
3. Apabila terindikasi dalam kondisi tidak aman atau tingkat resiko berubah maka satuan
pendidikan wajib menutup kembali pembejaran tatap muka kembali melaksanakan
kegiatan BdR.
4. Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan harus dilakukan dengan protokol
kesehatan yang ketat dan termonitor dengan membudayakan pola hidup hidup bersih
dan sehat (PHBS) dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19 dengan
menggunakan prosedur sebagai berikut:
5. Peserta didik/ Siswa memastikan standar kesiapan dalam rangka mengikuti pembelajaran di
sekolah, antara lain:
a. Berangkat Sekolah
1) Berangkat kesekolah dalam kondisi sehat (suhu badan normal, tidak batuk,
pilek, gangguan kulit, mata, muntah, diare, tidak selera makan atau keluhan lain;
2) Sarapan pagi terlebih dahulu agar kondisi badan tetap stabil;
3) Membawa dan selalu menggunakan masker dan masker tambahan serta hand
sanitizer;
4) tidak menggunakan jam tangan atau perhiasan;
5) Membawa bekal makanan dan minuman dari rumah;
6) Membawa buku, perlengkapan/alat tulis sendiri menghindari meminjamkan
pada teman:
7) Wajib perlengkapan alat sholat pribadi;
8) Jika menggunakan kendaraan, tetap terapkan prinsip jaga jarak;
9) Dari rumah langsung menuju ke sekolah (tidak mampir-mampir)

b. Masuk Lingkungan Sekolah


1) Seluruh warga sekolah wajib menggunakan masker;
2) melakukan skrining suhu tubuh menggunakan Thermo gun;
3) Larangan masuk ke lingkungan sekolah bagi seluruh warga sekolah maupun
tamu sekolah jika memiliki gejala demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak
napas;
4) bagi para pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki latar belakang
penyakit yang rentan imun dan diatas 45 tahun dapat mengajukan ijin
melaksanakan tugas secara berani;
5) Seluruh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan, dengan suhu badan
normal di bawah 37,3 0C diizinkan masuk ke lingkungan sekolah;
6) Peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dengan suhu di atas 37,3 0C
ditempatkan di ruang isolasi dan berkoordinasi dengan orang tua/keluarga;
7) Setelah penyaringan seluruh warga sekolah diwajibkan untuk mencuci tangan
menggunakan sabun/hand sanitizer;
8) Pada kondisi tertentu jika terjadi hal-hal terkait pencegahan penularan Covid-19
maka wajib melaporkannya kepada tim gugus Covid-19 sekolah.
c. Pembelajaran di kelas/Labolatorium
1) Sebelum masuk kelas cuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer yang telah
disediakan;
2) Peserta didik dan pendidik wajib memakai masker;
3) Pendidik wajib menggunakan sarung tangan;
4) Peserta didik dengan kekuatan pendengaran dan pendidik yang mengajar peserta
didik dengan pendengaran wajib menggunakan face shield transparan;
5) Peserta didik tidak perlu cium tangan pendidik, cukup salam/salam Covid-19;
6) Disarankan pintu kelas dibuka oleh pendidik;
7) Peserta didik menempati tempat duduk dikelas di atur 1 (satu) kursi untuk 1
(satu) orang/menjaga jarak duduk antar peserta didik minimal 1,5 meter;
8) Jika terdapat peserta didik yang kurang/tidak sehat diistirahatkan di
UKS/dipulangkan dan dicatat;
9) Pendidik selalu mengingatkan perlunya melaksanakan protokol kesehatan dalam
kegiatan pembelajaran;
10) Selama pembelajaran pendidik tidak terlalu banyak bergerak/mobilitasnya di
batasi dan disarankan memakai pelindung wajah;
11) Selama pembelajaran antar pendidik dan peserta didik, antara peserta didik dan
peserta didik selalu menjaga jarak sesuai protokol kesehatan;
12) Peserta didik/pendidik tidak diperbolehkan saling meminjamkan alat tulis/
perlengkapan sekolah;
13) Sebelum dan sebelum menggunakan alat dalam pembelajaran yang dibersihkan
dengan pembersih tangan/sabun tangan;
14) Selama pembelajaran pendidik selalu mengontrol kondisi kesehatan peserta
didiknya;
15) Saat istirahat peserta didik makan dan minum tetap berada di dalam kelas.

b. Pulang Sekolah
1) Selesai jam pelajaran terakhir, peserta didik langsung meninggalkan sekolah dan
pulang ke rumah masing-masing (tidak mampir/berkumpul);
2) Mengenakan masker;
3) Jika menggunakan kendaraan umum, tetap terapkan prinsip jaga jarak;
4) Sampai di rumah langsung mandi dan ganti pakaian;
5) Tidak berkumpul atau melakukan kontak fisik dengan anggota keluarga
sebelum mandi.

VII.PELAYANAN DILINGKUNGAN MADRASAH


a. Pelayanan Perpustakaan
1. Petugas layanan perpustakaan menggunakan masker, sarung tangan dan disarankan
menggunakan pelindung wajah/face shield;
2. Setiap pengunjung wajib menggunakan masker;
3. Pengunjung diarahkan untuk mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan
hand sanitizer sebelum dilayani;
4. melakukan penyemprotan disinfektan di area sekitar perpustakaan secara berkala.

b. Pelayanan Tata Usaha


1. Petugas pelayanan tata usaha yang langsung berinteraksi dengan pemangku
kepentingan memakai APD antara lain: masker, sarung tangan, dan disarankan
menggunakan pelindung wajah);
2. Petugas administrasi tata usaha sebelum memberikan pelayanan, terlebih dahulu
melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar lingkungan kerja;
3. Jika terjadi kepadatan jumlah pengunjung TU, maka diberlakukan sistem antrian
dengan mempersilahkan pengunjung menunggu di kursi tamu/ruang tunggu;
4. Petugas pelayanan administrasi tata usaha hanya melayani 1 (satu) orang saja yang
berada di depan meja pelayanan sesuai antrian;
5. melakukan penyemprotan disinfektan kembali di area sekitar lingkungan kerja
secara berkala.

c. Pelayanan UKS/PMR
1. Petugas UKS memakai APD di antaranya masker, sarung tangan, dan disarankan
menggunakan pelindung wajah;
2. Setelah memperoleh pertolongan pertama dari pasien UKS disarankan untuk segera
pulang;
3. melakukan penyemprotan disinfektan di area sekitar UKS secara berkala.

d. Pelayanan Bimbingan Konseling


1. Pendidik bimbingan dan konseling bertemu muka dengan peserta didik secara
langsung atau berani untuk memberikan layanan kelompok dengan pembelajaran
selama pandemi;
2. Pendidik bimbingan dan konseling yang langsung berinteraksi dengan pemangku
kepentingan memakai APD antara lain: masker, sarung tangan, dan disarankan
menggunakan pelindung wajah);
3. Setelah memperoleh layanan konseling individu peserta didik disarankan segera
kembali ke kelas/pulang;
4. melakukan penyemprotan disinfektan di area lingkungan kerja secara berkala.

e. Pelayanan Tamu Sekolah


1. Tamu sekolah dilarang masuk ke lingkungan sekolah jika memiliki gejala
demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak napas;
2. Seluruh tamu wajib menggunakan masker dan menjaga jarak;
3. Bagi yang tidak menggunakan masker diarahkan untuk kembali/pulang;
4. Seluruh tamu yang memasuki lingkungan sekolah wajib melewati area
penyemprotan disinfektan;
5. Seluruh warga sekolah/tamu yang menggunakan kendaraan roda empat, wajib
membuka jendela dan bagi yang menggunakan kendaraan roda dua tidak diizinkan
berboncengan;
6. Seluruh tamu sebelum masuk area wajib diperiksa suhu menggunakan thermo gun;
7. Bila ada tamu bersuhu tubuh lebih dari 37,3 derajat Celcius, diminta untuk kembali
pulang;
8. Seluruh tamu wajib mencuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer;
9. Seluruh tamu wajib menyampaikan kepentingannya untuk satuan pengaman
sekolah;
VIII. PELAKSANAAN PROTOKOL KESEHATAN DI LINGKUNGAN MAN 1 SUMBAWA BARAT

SEBELUM PEMBELAJARAN SETELAH PEMBELAJARAN


Melakukan desinfeksi saran prasaranan Melakukan desinfeksi saran prasarana
lingkungan satuan pendidikan. lingkungan satuan pendidikan.
Memastikan kecukupan cairan desinfektan, Memeriksa ketersedian sisa cairan
sabun cuci tangan, air bersih di setiap desinfektan, sabun cuci tangan, dan hand
fasiltas CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
sanitizer
dan hand sanitizer.
Memastikan ketersediaan masker. Memeriksa ketersediaan sisa masker

Memastikan suhu tubuh berfungsi dengan Memastikan pengukur suhu tubuh


baik berfungsi dengan baik.
Melakukan pemantauan kesehatan warga Melaporkan hasil pemantaun kesehatan
satuan pendidikan: suhu tubuh dan warga satuan pendidikan harian kepada
menanyakan adanya gejala batuk, pilek, Dinas Pendidikan.
sakit tenggerokan, dan / atau sesak nafas.

 Sarapan gizi Seimbang


 Memastikan diri dalam kondisi sehat
dan tidak memilki gejala
 Menggunakan masker kain dan
membawa masker cadangan serta
membawa pembungkus untuk masker
Sebelum Berangkat Sekolah kotor
 Sebaiknya membawa hand sanitizer
 Membawa makan beserta alat makan
dan air minum sesuai kebutuhan
 Wajib membawa perlengkapan pribadi
terutama alat belajar sehingga tidak
perlu pinjam meminjam.
 Memakai masker dan menjaga jarak
minimal 1.5 meter
 Hindari menyentuh permukaan benda-
benda, tidak menyentuh hidung, mata,
Selama Perjalanan dan mulut dan menerapkan etika/
bersin.
 Membersihkan tangan sebelum dan
sesudah
 Menggunakan transformasi umum/
antar jemput.
Sebelum Masuk Gerbang  Pengantaran dilakukan di lokasi yan
telah ditentukan.
 Mengikuti pemeriksaan kesehatan
meliputi pengukuran suhu dan gejala
batuk, pilek, sakit, tenggorokan, dan/
atau sesak napas
 Melakukan CPTS sebelum masuk
ruang kelas
 Untuk tamu, mengikuti protokol
kesehatan di satuan pendidikan.
 Menggunakan masker dan jaga jarak
minimal 1.5 mete
 Menggunakan alat belajar dan alat
makan minum pribadi
 Dilarang pinjam meminjam peralatan.
 Memberikan pengumuman di seluruh
area satuan pendidikan secara berulang
dan intensif terkait penggunaan
Selama Kegiatan Belajar Mengajar
masker, CTPS dan jaga jarak
 Melakukan pengamatan visual
kesehatan warga satuan pendidikan,
jika ada yang memiliki gangguan
kesehatan maka harus ikuti protokol
 kesehatan sataun pendidikan

 Tetap menggunakan masker dan CTPS


sebelum meninggalkan ruangan/
sekolah
 Keluar ruangan kelas dengan berbaris
Selesai Kegiatan Belajar mangajar dengan tetap menjaga jarak minimal
1.5 meter
 Penjemput peserta didik menunggu di
lokasi yang sudah ditentukan.
 Memakai masker dan menjaga jarak
minimal 1.5 meter
 Hindari menyentuh permukaan benda-
benda, tidak menyentuh hidung, mata,
dan mulut dan menerapkan Etika
Perjalanan Pulang Ke rumah batuk/ bensin
 Membersihkan tangan sebelum dan
sesudah menggunakan trasformasi
umum/ antar jemput.

 Melepas alas kaki, meletakkan barang-


Setelah Sampai di Rumah barang yang dibawa di luar ruangan
dan melakukan disinfeksi terhadap
barang-barng tersebut, misalnya sepatu,
tas, jaket, dan lainya.
 Membersihkan diri (mandi) dan
mengganti pakaian sebelum beriteraksi
fisik dengan orang lain di dalam rumah
 Tetap melakukan PHBS khususnya
CTPS secara rutin
 Jika warga satuan pendidikan
mengalami gejala umum seperti suhu >
380 C, atau keluhan batuk, pilek, sakit
tenggorokan, dan/atau sesak napas
setelah kembali dari satuan pendidikan,
warga satuan pendidikan tersebut
diminta untuk segera melaporkan pada
tim kesehatan satuan pendidikan
(UKS).

IX. MONITORING DAN EVALUASI


Pada setiap akhir Ketua Satgas Covid MAN 1 Sumbawa Barat diwajibkan untuk
menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan pembelajaran kepada Kepala MAN 1 Sumbawa Barat

Taliwang, 10 Juli 2021


Mengetahui
Kepala Madrasah, Koordinator,

ABD. AZIS, S. Ag Raifallah, S.Kom


NIP. 197512182003121004 NIP.
Lampiran :

PERIHAL PROSEDUR KET

Sesuai dengan kesiapan masing-masing sekolah


Waktu Pembelajaran
yang t elah dinyatakan oleh Tim Verifikator.
 Dengan jaga jarak minimal 1,5 M atau
maksimal 18 sampai 20 peserta didik per
kelas.
 Jika peserta didik yang hadir tatap muka
melebihi jumah maksimal protokol kesehatan
Kondisi Kelas
maka di bagi 2 shift. ( misalnya satu hari tatap
muka, satu hari BDR, atau satu sesi pagi atau
satu sesi siang sesuai dengan kondisi ruang
kelas dan sumber daya sekolah masing-
masing)
3 jam ( 180 Menit ) Tatap Muka Terbatas
dengan pengaturan sebagaimana contoh berikut :
1. Senin : 07.15 WIB s.d 10.15 WIB ( Kelas I
dan II SD serta Kelas VII SMP)
Jumlah hari dan jam
2. Rabu : 08.15 WIB s.d 11.15 WIB (kelas III
pembelajaran tatap muka
dan IV SD serta VIII SMP )
3. Jumat : 09/15 WIB s.d 12 15 WIB (Kelas V
dan VI SD serta Kelas IX SMP).

1. Mengenakan masker
2. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air

Perilaku wajib mengalir atau hand sanitizer.


3. Menjaga jarak minimal 1,5 Meter.
4. Menerapkan Etika Batuk / Bersin

1. Sehat dan jika mengidap penyakit pernyerta


harus dalam kondisi terkontrol.
Kondisi Medis Warga
2. Tidak memiliki gejala COVID-19
Satuan Pendidikan
(demam, batuk, flu, sakit tenggorokan)
Waktu istirahat Ditiadakan
Kantin Tidak diperbolehkan
Kegiatan Olahraga dan Tidak diperbolehkan
Ekstrakurikuler
Kegiatan lain selain Tidak diperbolehkan
Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai