Anda di halaman 1dari 11

YAYASAN ANUGERAH DWINATA SEJAHTERA (YADS)

“SLB DWINATA”
Jl. Raya Padang – Bukittinggi Km. 22. Psr. Usang, Batang Anai,
Kab. Padang Pariaman, Sumatera Barat. Kode Pos 25586
Email : anugrah_dwinata@yahoo.com

MENAJEMEN DAN PROSES PENDIDIKAN

A. RASIONAL.

Mengacu pada kegiatan pers kementrian pendidikan dan kebudayaan

No.210/Sipres/A6/VIII/2020. Pemerintah melalui empat kementrian

mengeluarkan kebijakan baru terkait pembelajaran dimasa pandemi, ada dua

kebijakan, yakni perlusan pembelajaran tatap muka bagi satuan pendidikan

dizona kuning dan diterbitkan nya kurikulum darurat terkait dengan adanya

pandemi virus corona.

Diperbolek

Hkannnya satuan pendidikan dizona kuning melakukan pembelajaran

tatap muka sekaligus merevisiketentuan yang terdapat dalam keputusan

bersama ( SKB ) mentri pendidikan dan kebudayaan, mentri agama , mentri

dalam negeri dan mentri kesehatan tentang panduan pembelajaran dimasa

covid-19 yang terbit pada tanggal 15 juni yang lalu, dalam SKB tersebut hanya

satuan pendidikan yang berada di zona hijau diperbolehkan belajar secara tatap

muka.

Kelonggaran bagi satuan pendidikan di zona kuning melakukan

pembelajaran tatap muka ini dikatakannya bukan sebuah paksaan, sama seperti

ketentuan yang tercantum di SKB sebelumnya. Pembelajaran tatap muka itu

dilakukan dengan keterlibatan atau persetujuan berbagai pihak, mulai dari


pemerintah daerah, pemangku kepentingan disekolah dan orang tua siswa.

Pembelajaran tatap muka di zona kuning dikatakannya tidak sekaligus. Namun

melalui tahapan sebagaimana yang telah dicantumkan di dalam SKB

sebelumnya. Ia menambahkan satuan pendidikan di zona kuning harus

memenuhi beberapa syarat untuk bisa melakukan pembelajaran tatap muka,

seperti memenuhi daftar periksa yang berisi standar protokol kesehatan. Satuan

pendidikan yang bukan harus menyediakan fasilitas sarana kebersihan dan

sanitasi, mampu mengakseses fasilitas layanan kesehatan, kesiapan

menerapkan area wajib masker, memiliki thermogun, pemetaan warga satuan

pendidikan yang tidak boleh melakukan kegiatan dilingkungan satuan pendidikan

dan adanya kesepakatan bersama dengan komite sekolah untuk pembelajaran

tatap muka

B. KURIKULUM KONDISI KHUSUS.

1. Konsep Pembelajaran yang digunakan.

Satuan pendidikan dapat memilih beberapa konsep pembelajaran yang akan

digunakan, diantaranya :

a. Dalam Jaringan ( Daring )

Dalam jaringan atau yang disingkat dengan daring adalah lingkungan

belajar yang diadakan tampa tatap muka secara langsung antara pengajar

dengan peserta didik, dimana pengajar menyediakan bahan ajar dalam

konten digital yang bisa di akses, disimpan dan dibagikan melalui internet
b. Tatap muka

Tatap muka adalah tindakan yang dirancang untuk mendukung proses

belajar peserta didik secara langsung, pembelajaran berupa proses

interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik. Ada beberapa hal

yang berbeda dalam pelaksanaan belajar mengajar di sekolah sebelum

dan selama pandemi yaitu :

1). Sekolah tatap muka saat sebelum pandemi ini sifatnya wajib,

sedangkan di masa pandemi tidajk wajib, peserta didik bisa melakukan

belajar secara daring dirumah dengan menggunakan flatform

komunikasi konferensi Zoom dan media belajar lainya.

2). Kapasitas kelas saat sebelum pandemi juga bisa sepenuhnya

dimamfaatkan, sementara pada masa pandemi ini sekolah yang boleh

dibuka hanya di perbolehkan menampung 30-50 persen kapasitas

kelas tergantung dari keluasan ruangan.

3). Jadwal masuk sekolah saat sebelum pandemi adalah 5-6 hari kerja,

beberapa sekolah yang hanta senin sampai jumat, ada pula yang

sampai sabtu. Sementara itu disekolah yang diperbolehkan tatap muka

pada masa pandemii ini siswa hanya boleh masuk per dua hari sekali

4). Jadwal masuk dan pulang juga berbeda, sebelum pandemi jadwal

masuk sekolah pukul 07.30 dan pulang sekitar pukul 12.30, sedangkan

pada masa pandemi siswa yang akan berangat kesekolah akan

dijadwalkan akan masuk pukul 07.30 dan selesai pukul 10.00


5). Sekolah yang diperbolehkan buka dan melakukan proses belajar

mengajar secara tatap muka pun diwajibkan menerapkan protokol

kesehatan, seperti menyediakan fasilitas cuci tangan, mewajibkan

penggunaan masker dan memastikan seluruh orang yang masuk

dalam sekolah menjaga jarak minimal 1,5 m dan menyediakan

handsanitizer pada masing-masing kelas

6). Saat pandemi beberapa fasilitas dan kegiatan sekolah seperti kantin

ditiadakan/ dilarang buka, kegiatan praktek seperti olah raga bersama,

kegiatan ekstrakurikuler ditiadakan, hal ini bertujuan untuk mencegah

kerumunan

c. Luar Jaringan ( Luring )

Luring adalah bentuk pembelajaran mandiri tampa tatap muka

langsung yang dilaksanakan dengan memamfaatkan media TV, Radio,

modul belajar mandiri , lembar kerja peserta didik, bahan ajar cetak, alat

peraga dan media belajar dilingkungan sekitar.

Pembelajaran Luring ini bisa digunakan pada peserta didik yang kesulitan

dalam penggunaan akses internet atau penggunaan meda pembelajaran

berbasis IT.

d. Pembelajaran Kombinasi (Bleanded Learning )

Pembelajaran kombinasi merupakan panduan pembelajaran tatap muka

dan pembelajaran dalam jaringan.

Konsep pembelajaran yang digunakan pada SLB Dwinata pada kondisi

khusus ini adalah pembelajaran kombinasi, dimana menggabungkan


pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dalam jaringan serta luar

jaringan. Para peserata didik menyiapkan materi yang kan diajarkan pada

peserta didik dengan mengoptimalkan sumber belajar yang tersedia

sesuai dengan lingkungan belajar masing-masing siswa dan juga

menyiapkan lembar kerja untuk peserta didik, pembelajaran dapat

dilaksanakan disekolah dan dirumah peserta didik dengan jadwal yang

telah ditetapkan.

Pada kegiatan daring (dalam jarinagan), pendidik melakukan vidio call

dengan peseta didik menggunakan media sosial whattsup dan google.

Kegiatan luring ( luar Jaringan ) dilaksanakan dengan cara peserta didik

menjeput materi pembelajaran dan lembar kerja peserta didik kesekolah,

kegiatan tatap muka dilakukan selama 1,5 jam per peserta didik, dimana

proses pembelajaran satu peserta didik dengan satu tenaga pendidik.

2. SOP Protokoler Covid-19 Sekolah.

a. Tim Gugus tugas covid-19 sekolah

Khusus bagi satuan pendi :

dikan yang akan menerapkan konsep pembelajaran tatap muka, maka

harus ada izin dari :

1. Pemerintah daerah atau dinas pendidikan

2. Tim gugus tugas kabupaten / kota

3. Komite sekolah

4. Orang tua peseta didik


b. SOP Kegiatan Pembelajaran Sekolah.

Pada kegiatan pembelajaran disekolah selama pandemik ini, SLB Dwinata

Memiliki SOP ( Standar Operasinal Prosedur ) diantaranya :

1). Sebelum memasuki sekolah, peserta didik diwajibkan untuk mencuci

tangan dengan sabun terlebih dahulu pada tempat yang telah

disediakan

2). Melakukan pengecekkan suhu badan, apabila suhu badan diatas 37,3

derjad, maka tidak diizin kan untuk memasuki sekolah

3). Pembelajaran dilaksanakan secara individual

4).Jarak antar peserta didik minimal sekitar 1,5 meter

5). Selalu menggunakan masker atau Facesild selama berada

dilingkungan sekolah dan selalu menyediakan handsanitizer

6). Setelah pembelajaran selesai peserta didik mencuci tangan pada

westafel yang telah disediakan dengan sabun.

7). Peserta didik dianjurkan langsung pulang kerumah

c. Sarana dan Prasarana covid-19

Untuk mendukung SOP Covid-19, SLB Dwinata menyedikan sarana

prasarana berupa :

1. Thermogun

2. Masker

3. Face shield

4. Handsanitizer

5. Hand soap
6. Westafel dengan air mengalir

7. Disinfectan

8. Obat-obatan ( P3K )

3. Pemilihan Pelaksanaan Kurikulum.

Satuan pendidikan diberikan beberapa pilihan untuk menerapkan kurikulum

yaitu :

a. Tetap melanjutkan kurikulum nasional

b. Melaksanakan kurikulum kondisi khusus, sebagaimana tertuang dalam

keputusan kabalitbang kemendikbud Nomor.018/H/KR/2020 tentang,

kopetensi inti dan kopetensi dasar khusus.

c. Melakukan penyederhanakan kurikulum Nasional 2013 secara mandiri

berdasarkan hasil asesmen.

Berdasarkan pilihan kurikulum yang ada pada kondisi khusus ini, SLB

dwinata memilih melakukan penyederhanaan kurikulum nasional 2013

secara mandiri berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan peserta

didik.

4. Jangka Waktu Pemberlakuan

Dokumen penyesuaian KTSP Kondisi Khusu ini berlaku selama 1 tahun

ajaran yaitu juli 2020 sampai juli 2021.

5. Asesmen

Untuk kepentingan pendidikan untuk ABK, ada beberapa aspek

perkembangan yang perlu mendapatkan perhatian secara khusus terutama

bagi para guru. Beberapa aspek perkembangan anak yang perlu diakses jika
mereka di jumpai mengalami kesulitan belajar seperti, ganguan motorik,

gamguan persepsi, ganguan atensi, ganguan memori, hambatan dalam

orientasi ruang dan arak/spatial. Hambatan dalam perkembangan bahasa,

hambatan dalam pebentukan konsep dan masalah dalam perilaku.

Ketidak pahaman dalam aspek-aspek perkembangan ini dapat menyebabkan

kesulitan dalam pelayanan pendidikan yang tepat bagi pendidikan mereka,

ganguan pada aspek-aspek perkembangan anak akan berimplikasi pada

kelancaran perkembangan akademik mereka, seperti keterampilan

membaca, menulis dan berhitung.

Asesmen akademik bertujuan untuk menemu kenali potensi akademik

yang dimiliki oleh anak, yang mencakup, tingkat kemampuan dan hambatan

yang dialami , faktor yang mempengaruhi serta kebutuhan belajar yang

dimiliki anak dalam pendidikannya. Melaksanakan asesmen akdemik

merupakan suatu keniscayaan bagi guru, orang tua maupun partisi

pendidikan terhadap anak dalam upaya memberikan layanan pendidikan

yang tepat bagi anak bersangkutan.

Jadi asesmenditunjukan untuk menguji kemampuan dan capaian

pembelajaran siswa . hasis asesmen digunakan sebagai dasar pemilihan

strategi pembelajaran tambahan untuk peserta didik yang paling tertingga.l

6. Kurikulum Penyesuaian

Pelaksanaan korikulum pada kondisi khusus bertujuan untuk memberikan

fleksibelitas bagi satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum yang sesuai


dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Satuan pendidikan pada

kondisi khusus dalam pelaksanaan pembelajaran dapat :

1. Tetap mengacu pada kurikulum nasional.

2. Menggunakan kurikulum darurat.

3. Melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.

C. PROGRAM INDUK PENGEMBANAGAN ( PIP )

1. Program jangka pendek

Program induk pengembanagan jangka pendek pada dasarnya adalah

memberikan pelayanan yang terbaik terbaik terbaik terhadap anak

berkebutuhan khusus ( ABK) untuk memperoleh pendidik dasar karena

pendidikan adalah hak setiap anak. Langkah langkah yang ditempuh dalam

memberikan pendidikan yang maksimal adalah :

a. Tetap menjalankan proses belajar mengajar meskipun dengan sarana

dan prasarana yang belum memadai.

b. Berusaha membantu siswa yang berhenti sekolah dengan subsidi silang.

c. Berusaha mencari donatur dariberbagai pihak untuk meringankan biaya

operasional sekolah karena pada saat ini belum mendapatkan bantuan

dari pemerintah, satu satunya sumber dana untuk biaya operasional

sekolah pada saat ini adalah bantuan orang tua siswa dan yayasan.

d. Berusahamelengkapi sarana dan prasarana sekolah termasuk media

pembelajaran dengan kreatifitas guru dan pihak lembaga (yayasan).


2. Program Jangka menengah

a. Memfasilitasi peserta didik yang telah siap ke sekolah reguler dengan

melaksanakan program inklusif.

b. Memberikan pelayanan secara gratis bagi anak berkebututuhan khusus

dari Keluarga yang kurang mampu.

c. Menyediakanfasilitas internet sehinggan guru dan siswa bisa mengakses

informasi terbaru mengenai sehingga dunia pendidikan dan kesehatan

serta memberiakan informasi bagi orang tua dan nasyarakat tentang anak

berkebutuhan khusus.

d. Membantu guru-guru untuk mendapatkan tunjangan kesejahtraan.

e. Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat dengan bekerjasama dengan

puskesmas untuk memberikan pengetahuan awal tentang anak

berkebutuhan khusus.

3. Program Jangka panjang

a. Berusaha melengkapi semua prasarana sekolah, termasuk

mengupayakan gedung milik sendiri,karena pada saat sekarang masih

dikontrak.

b. Berusaha memaksimalkan proses pendidikan yang dilengkapi dengan

peralatan yang cukup sehinggan proses belajar mengajar dapat berhasil

dengan optimal sesuai dengan visi dan misi sekolah.

c. Ingin memiliki perpustakaan dengan buku-buku yang lengkap, agar warga

sekolah terutama guru dan siswa dapat menggunakan buku-buku baik


untuk media pembelajaran dikelas maupun untuk ilmu pengetahuan

sehinggan tercipta SDM yang berkualitas.

d. Mengikutsertakan guru dengan program Jamsostek, agar dikemudian hari

guru bisa mendapatkan fasilitas kesehatan secara gratis, mempunyai

jaminan untuk hari tua, jaminan untuk perumahan dan bisa hidup dengan

layak.

Padang, Juli 2022-


Kepala SLB Dwinta

Rahmad Hidayat, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai