B10L0G1 5
B10L0G1 5
Carl Linnaeus
menerbitkan taksonomi dasar pada tahun 1735 (berbagai macam variasi telah digunakan
semenjak itu) dan pada tahun 1750-an memperkenalkan nama ilmiah untuk spesies.[11] Georges-
Louis Leclerc, Comte de Buffon, menganggap spesies sebagai kategori buatan dan menyatakan
bahwa kehidupan dapat berubah—bahkan mengusulkan kemungkinan adanya nenek moyang
bersama. Walaupun menentang teori evolusi, Buffon merupakan tokoh penting dalam sejarah
pemikiran evolusi; karyanya memengaruhi teori evolusi Lamarck, dan Darwin.[12]
Pada tahun 1940-an, dan awal tahun 1950-an, penelitian berhasil membuktikan bahwa asam
deoksiribonukleat (ADN) merupakan komponen kromosom yang mengandung satuan pewarisan
yang kini disebut gen. Pemusatan perhatian pada model organisme baru seperti virus, dan bakteri
serta penemuan struktur untai ganda ADN pada tahun 1953 menandai jalannya peralihan ke
masa genetika molekuler. Kode genetik berhasil dipecahkan oleh Har Gobind Khorana, Robert
W. Holley, dan Marshall Warren Nirenberg setelah memahami bahwa ADN mengandung kodon.
Akhirnya, Proyek Genom Manusia diluncurkan pada tahun 1990 dengan tujuan untuk
memetakan semua genom manusia DNA. Proyek ini selesai pada tahun 2003,[16] dan merupakan
langkah pertama dalam menggabungkan pengetahuan biologi dengan definisi tubuh manusia,
dan organisme lain secara fungsional, dan molekuler.
Dasar biologi modern
Teori sel
Menurut teori sel, sel merupakan satuan dasar kehidupan, dan semua kehidupan terdiri dari satu
atau lebih atau produk sel yang disekresikan (seperti tempurung). Semua sel terbelah dari sel
lain. Pada akhirnya, setiap sel di tubuh organisme multiseluler berasal dari satu sel di dalam sel
telur yang terfertilisasi. Sel juga dianggap sebagai satuan dasar dalam proses patologis,[17] dan
fenomena aliran energi terjadi di sel sebagai bagian dari proses metabolisme. Selain itu, sel
mengandung satuan pewarisan yang diwariskan dari satu sel ke sel lain selama proses
pembelahan sel.
Evolusi
Salah satu konsep penting dalam biologi adalah konsep bahwa kehidupan berubah melalui
mekanisme evolusi, dan bahwa semua organisme punya nenek moyang bersama. Berdasarkan
teori evolusi, semua organisme di bumi, baik yang masih hidup maupun yang sudah punah,
berasal dari satu nenek moyang atau lungkang gen bersama. Nenek moyang bersama terakhir
diyakini muncul sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.[18] Ahli biologi biasanya memandang
keseragaman kode genetik sebagai bukti yang mendukung teori nenek moyang bersama semua
bakteri, archaea, dan eukariot.[19]
Walaupun diperkenalkan dalam kamus ilmiah oleh Jean-Baptiste de Lamarck pada tahun 1809,
[20]
evolusi baru dikukuhkan sebagai teori ilmiah lima puluh tahun kemudian oleh Charles Darwin
dengan menjelaskan mekanisme pendorongnya: seleksi alam[21][22] (Alfred Russel Wallace juga
diakui sebagai salah satu penemu evolusi karena ia membantu penelitian, dan percobaan yang
terkait dengan konsep ini).[23] Darwin menjelaskan bahwa spesies, dan ras berkembang melalui
proses seleksi alam, dan seleksi buatan atau pengembangbiakan selektif.[24]