Anda di halaman 1dari 2

Selain itu, setiap kingdom dibagi hingga pada tingkatan spesies.

Urutannya adalah: Domain,


Kingdom, Filum, Kelas, Ordo, Famili, Genus, Spesies.

Di luar kategori ini terdapat sejumlah parasit intraseluler yang ada “di tepi kehidupan",[56] yang
berarti banyak ilmuwan yang tidak mengklasifikasikan struktur tersebut sebagai kehidupan
karena ketiadaan satu atau lebih fungsi atau ciri kehidupan (contohnya ketiadaan aktivitas
metabolisme). Struktur tersebut diklasifikasikan sebagai virus, viroid, prion, atau satelit.

Nama ilmiah organisme berasal dari genus dan spesiesnya. Misalnya, nama ilmiah spesies
manusia adalah Homo sapiens. Homo adalah genusnya dan sapiens adalah spesiesnya. Ketika
menulis nama ilmiah suatu organisme, huruf pertama harus ditulis dengan menggunakan huruf
besar, dan selebihnya dalam huruf kecil. Selain itu, nama ilmiah dapat dimiringkan atau
digarisbawahi.[57][58]

Sistem klasifikasi yang banyak digunakan saat ini adalah taksonomi Linnaeus. Sistem ini
meliputi tingkatan dan tatanama binomial. Cara penamaan organisme diatur oleh persetujuan
internasional seperti International Code of Botanical Nomenclature (ICBN), International Code
of Zoological Nomenclature (ICZN), dan International Code of Nomenclature of Bacteria
(ICNB). Klasifikasi virus, viroid, prion, dan agen sub-viral ditentukan oleh International
Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) dan sistemnya disebut International Code of Viral
Classification and Nomenclature (ICVCN).[59][60][61][62]

Sebuah usulan yang disebut BioCode diterbitkan pada tahun 1997 dengan maksud untuk
menstandardisasi tata nama di tiga bidang tersebut, namun usulan ini masih belum diterapkan.[63]
BioCode tidak banyak diperhatikan semenjak tahun 1997; rencana penerapannya pada tahun 1
Januari 2000 tidak banyak disadari. Revisi BioCode yang tidak mengganti kode yang ada dan
hanya menyediakan konteks pemersatu diusulkan pada tahun 2011.[64][65][66] Namun, International
Botanical Congress pada tahun 2011 menolak mempertimbangkan usulan BioCode. ICVCN
berada di luar ranah BioCode karena BioCode tidak meliputi klasifikasi virus.

Ekologi dan lingkungan

Simbiosis mutualisme antara ikan badut dari genus Amphiprion dengan anemon laut. Ikan badut
melindungi anemon dari ikan pemakan anemon, dan sebagai gantinya tentakel anemon
melindungi ikan badut dari predatornya.
Artikel utama: Ekologi, Etologi, Perilaku, dan Biogeografi
Ekologi mempelajari persebaran, berlimpahnya kehidupan, dan interaksi antara organisme
dengan lingkungannya.[67] Habitat suatu organisme dapat dideskripsikan sebagai faktor abiotik
lokal seperti iklim, di samping keberadaan organisme dan faktor biotik lainnya.[68] Sistem
biologis cukup sulit dipelajari karena ada sangat banyak interaksi yang mungkin terjadi antara
organisme dengan lingkungan, bahkan dalam skala kecil. Bakteri di dalam gradien gula
memberikan tanggapan terhadap lingkungan sama seperti seekor singa yang sedang mencari
makanan di Sabana Afrika. Spesies apapun juga dapat menunjukkan berbagai macam perilaku,
seperti kerjasama, agresi, parasitisme, atau mutualisme. Masalah menjadi semakin rumit ketika
dua atau lebih spesies berinteraksi dalam suatu ekosistem.

Sistem ekologi dipelajari dalam beberapa tingkatan yang berbeda, dari individu hingga populasi,
ekosistem, dan biosfer. Istilah biologi populasi sering digunakan bergantian dengan ekologi
populasi, meskipun istilah biologi populasi lebih sering digunakan ketika mempelajari penyakit,
virus, dan mikrob, sementara ekologi populasi lebih sering dipakai ketika mempelajari tumbuhan
dan hewan. Ekologi juga mengacu pada berbagai subdisiplin yang ada.

Etologi menyelidiki perilaku hewan (terutama hewan sosial seperti primata dan canid), dan
kadang-kadang dianggap sebagai cabang zoologi. Etolog juga mempelajari evolusi perilaku dan
mencoba memahami perilaku dalam konteks seleksi alam. Salah satu etolog modern pertama
adalah Charles Darwin, karena bukunya yang berjudul The Expression of the Emotions in Man
and Animals memengaruhi etolog-etolog penerusnya.[69]

Biogeografi terkait dengan persebaran organisme di Bumi[70] dan memusatkan perhatian pada
topik seperti tektonika lempeng, perubahan iklim, persebaran, migrasi, dan kladistika.

Cabang-cabang
Artikel utama: Daftar ilmu-ilmu hayati
Bagian dari seri
Ilmu Pengetahuan

Formal

Fisikal

Hayati

Anda mungkin juga menyukai