Anda di halaman 1dari 19
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188.2/43.\ /413.216/2022 TENTANG KEBIJAKAN PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR DAN LANJUTAN DIREKTUR RSUD NCIMB ANG KABUPA’ Menimbang Mengingat a. AMONGAN bahwa pengetahuan staf RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan penanggulangan gawat darurat memegang Porsibesar dalam menentukan keberhasilan pertolongan kepada pasien; bahwa kondisi gawat darurat pada pasien dapat terjadi dimana saja dan kapan saja karena itu perlu upaya meningkatkan dan memelihara pengetahuan serta ketrampilan persone! dalam menangani penderita gawat darurat RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan melalui pelatinan BHD; bahwa berdasarkan _pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam poin a dan b diatas, peru ditetapkandengan Keputusan Direktur RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan; Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan; Keputusan Menteri_ Kesehatan nomor 129/Menkes/SK/IV/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; Peraturan Bupati Lamongan Nomor 28 Tahun 2011 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan; [Lampiran | Keputusan Drektur RSUD Ngimbang Lamongan Nomor: 108.24 q34413.216/2022 TTanggal: 17 Januari 2022 KEBIJAKAN PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR DAN LANJUTAN Pelatihan BHD dasar dan lanjutan dilaksanakan oleh Instalasi bekerjasama dengan narasumber yang kompeten Pelatihan internal dilaksanakan setiap 2 tahun sekal BHD dasar diikuti oleh seluruh Staf RSUD Ngimbang BHD lanjutan hanya diikuti oleh tim code blue yaitu tenaga dokter, perawat di IGD, perawat HCU, perawat Anestesi, Sertifkasi internal dapat diberikan —_ pada peserta yang teah melaksanakan dan dinyatakan lulus. Pelatihan simulasi (Code Blue) wajib dilatihkan untuk melatih ketrampilan BHD. Menetapkan Kesatu Kedua Ketiga MEMUTUSKAN Surat Keputusan Direktur RSUD Noimbang Kabupaten Lamongan tentang Kebijakan Pelatinan Bantuan Hidup Dasar dan Lanjutan RSUD Ngimbang Kebijakan pelatinan Bantuan Hidup Dasar ditujukan kepada mibang Sedai Bntuan Hidup Lanjutan ditujukan untuk tim Code Bluejo. Surat Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di kemudian hari temnyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya Kan untuk pelat Ditetapkan di: Lamongan Pada Tanggal _: !? Januari 2022 RSUD NGIMBANG 3.3 Mekanisme Alur Code Blue ALUR CODE BLUE Kecurigaan kejadian ancaman gangguan napas dan atau gangguan jantung it Petugaspertama (first Responder)lakukanlal Amankan diri, korban, lingkungan Pasien Cek respon pasien Menyatakan Code Bluedan pangeil bantuanpetugas lain Lakukan BLS Tidakmeninggalkanpasiensendirian wren ( Petugas lain (Petugas II) = mengaktifkan code blue dengan menghubungi monor extensi 136 (bagianinformasi) = membantuPetugas I daly—~prelakukanpenyelamatan Se eee Operator Informasi 1, Mengaktifkan Code Blue! 2. Informasikan Lokasi kejadian CONTOH “Mohon perhatian seluruh tim CODE BLUE..CODE BLUE..CODE BLUEsebutlokasi kejadian (contoh depan apotek/ruangan anggrek)ada pasien tidak sadarkan diri, mohon segera datang (diulang sebanyak 3x)” ce ‘Tim Medis Reaksi Cepat Code Blue Merespon Panggilan = at Tim Code Blue Ambil alih lakukan BLS / ALS Lo Transportasi i IGD /HCU/ ICU / Rujuk / Meninggal PANDUAN CODE BLUE & BHL RSUD NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN BABI 4.1. Definisi @. Code Blue Code Biue adalah stabilisasi kondisi darurat medis yang terjaddidalam area rumah sakit.Kondisi_ darurat medis ini membutuhkan _perhatian segera.Sebuah Code Blueharus segera dimulai setiap kali seseorang ditemukan dalam kondisi cardiac atau respiratory arrest (tidak responsive, nadi tidak teraba, atau tidak bernapas) misalnya pasien yang membutuhkan resusitasi kardio pulmoner (CPR), b. Code Blue Team Code Blue team adalah suatu kelompok yanq diorganisir untuk tindakan Penyelamatan jiwa (life saving) terhadap penderita yang sedang terancam jiwanya karena sebab tertentu. Tim ini menggunakan crash-cart, kursi rodaltandu, alat-alat penting seperti defibrilator, peralatan intubasi, suction, oksigen, ambubag, obat-obatan resusitasi (adrenalin, atropin, lidocaine) dan IV set untuk menstabilkan pasien. cc. BHL atau Bantuan Hidup Lanjut merupakan Bantuan Hidup Lanjut (BHL) merupakan tindakan yang dilakukan secara simultan dengan bantuan hidup dasar dengan tujuan memulihkan dan mempertahankan fungsi sirkulasi spontan sehingga perfusi dan oksigenasi jaringan dapat segera dipulihkan dan dipertahankan. Untuk mengembalikan sirkulasi secara spontan, diperlukan pemberian obat - obatan serta cairan, diagnosis dengan elektrokardiografi, dan juga terap fibrilasi. Ketiga tahapan ini dapat dilakukan dengan urutan yang berbeda - beda tergantung keadaan yang dihadapi d. Advanced Cardiac Life Support (ACLS) adalah bantuan hidup lanjut atau ertolongan pertama pada penyakit jantung, 1.2. Tujuan Tujuan dari Code Blue adalah @. Untuk Memberikan resusitasi dan stabilisasi yang cepat bagi korban yang mengalami kondisi darurat cardio-respiratory arrest yang berada dalam kawasan rumah sakit b. Untuk membentuk suatu tim yang terlatih lengkap dengan peralatan medis darurat yang dapat digunakan dengen cepat. ¢. Membantu unit tertentu yang tidak memiliki tenaga terlatin untuk pertolongan emergency d. Untuk membuat rumah sakit mampu menangani keadaan medis yang darurat. BABII RUANG LINGKUP Ruang lingkuptim code blue adalah sebaga iberikut: a. Tim Code Blue merupakan Tim bantuan resusitas RSUD Ngimbang Kabupaten Lamonaan b. Tim Code Blue RSUD Ngimbangberjumiah 4 timdengan masing-masing tim beranggotakan 1 dokter jaga IGD yang telah terlatih prosedur Code Blue dan resusitasi jantung paru serta3 perawat (2 dari perawat IGD dan 1 perawat HCU/ICU). ©. Tim Code Blue dari dokter minimal telah memilki sertifikat Advanced Cardiac Life Support. d. Anggota tim Code Blue dari perawat minimal telah memilki sertifkat Basic Trauma Cardiac Life Suppor Advance Cardiac Life Support €. Tim Code Blue diaktifkan untuk kondisi resusitasi pada henti nafas dan henti jantung, Untuk kondisi kejang, syok dan perubahan irama jantung ditangani oleh dokter jaga/DPJP dan perawat ruangan. i. Banivan Hidup Lanjut (BHU) merupakan tindakan yang diiakukan secara simultan dengan bantuan hidup dasar dengan tujuan memulihkan dan mempertahankan fungsi sirkulasi spontan sehingga perfusi dan oksigenasi jaringan dapat segera dipulihkan dan dipertahankan. BHL memiliki tiga tahapan, yaitu terapi obat dan cairan, electrokardiografi, dan terapi fibrilasi. BAB Ill TATALAKSANA Pelayanan Kesehatan gawat darurat sehari hari merupakan hak asasi manusia dan merupakan kewajiban yang harus dimiliki oleh rumah sakit sebagai penyelenggara pelayanana kesehatan. Keadaan gawat darurat medik merupakan peristiwa yang dapat menimpa seseorang atau sekelompok orang dengan tiba-tiba yang dapat membahayakan jiwa sehingga memerlukan tindakan yang cepat dan tepat agar dapat meminimalkan angka kematian dan mencegah teriadinya kecacatan yang tak perlu, Konsep ini disebut dengan Code Biuemerupakan suatu konsep Penanganan gawat darurat yang dapat diterapkan secara terpadu dengan Pengaturan dalam satu sistim dan kontinu. 3.1Sistem Komunikasi Code Blue @. _Komunikasi dalam penanganan kegawatdaruratan di Rumah sakit merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu ada hal — hal yang harus dipenuhi dalam berkomunikasi yaitu’ b. Komunikasi dilakukan dengan singkat, jelas dan benar. ©. Menggunakan kata sandi Code Blue dan menyebutkan lokasikejadian / ruangan sebanyak 3x. 3.2Alat Komunikasi Yang Dapat Digunakan Sebagai Standart 1. HT 2. AUDIO / pengeras suara 3.4 Perincian Tugas Anggota Tim Code Blue a. Dokter IGD sebanaileader feamdan ventilator denganrinciantugassebagaiberikut - Mengatur TimResusitasi - Melakukan dan mengawasiusaharesusitasi - _ Mengkajikondisipasien - Memonitor EKG lakukananalisairamajantung - Mengontrolperlunyadefibrilasi - Mempertahankanjalannafas ~ Periksajalannafas - Membukajalannafas - Memberikanbantuannafas (Ventilasi) - MemasangintubasiETT - Memberikanoksigenasisetelahintubasimelalui ETT denganresuscitator - _ Menentukanpemberianobat-obatanresusitasi - MengakhiripelaksananaanResusitasi Perawat 1 sebagaikompressor dan defibrillator denganrinciantugassebagaiberikut: - Mengambilalihbantuankompresilanjutan - MelakukanDC Shock/defibrilasi Perawat 2 sebagaisirkulatordenganrinciantugassebagaiberikut: - MemasanalV line dan memonitorcairan IV line - _Memasang monitor - Memonitor / mengecekdenyutnadibesar - Menyiapkanperalatanintubasi / ETT - Memberikanobat - obatan Perawat 3 sebagaidokumentasi, yaitumencatatjalannyaresusitasi pada formulirCardiact Arrest, meliputi - Waktu kejadian - Waktu sikiuskompresi - Waktu dilakukandefibrilasi ~ Obat yang diberikan ~ Alkes yang dipakai Selama prosedur dapat dilakukan pertukaran peran untuk petugas kompresi jantung dengan petugas lainnya kama faktor kelelahan.\ 3.5 Langkah — Langkah Bantuan Hidup Lanjut (BHL) Komponen BHL Pengamanan jalan nafes menggu Ventilasi yang adekuat Pembuatan akses jalur intravena atau jalur alternatif untukinduksi obat Nengintepretasikan hasii EKG e. Mengupayakan sirkulasi spontan dengan cara defibrilasi jantungdan penggunaan obat emergensi yang sesuai indikasi e op a Peralatan a. Pengamanan jalan nafas menggunakan alat bantu b. Ventilasi yang adekuat cc. Pembuatan akses jalur intravena atau jalur altematif untuk induksi obat d. Mengintepretasikan hasil EKG ©. WMengupayakan sirkuiasi sponian dengan cara defioriiasi janiung dan penggunaan obat emergensi yang sesuai indikasi Prosedur BABIV PERALATAN DAN OBAT YANG DIBUTUHKAN TAS EMERGENSI CODE BLUE. Barang Jumiah ~ | AED set indung diri (sarung tangan steril, masker) | ‘Gunting 1 [Elektroda 6 - ‘Gropinaryngeai x Gi "| ‘Spuit 20 cc 1 Instilla Get 1 | Set intubasi: : - Handle laringoskop yang terisi baterai ~ 2 baterai cadangan | - 1 Blade lurus - 1 Blade lengkung | ~ ETT tanpa cuff No.2-4.5 @1 buah - ETT dengan cuff No.5.5, 6,7,7,5 @1 buah - 1 Gel pelumas (instilla gel) ~ Plaster untuk fksasi ETT Set chest decompression 1 - 2 Abbocath no. 14 = @t Spuit 3,5 ,10 , 20 cc - | Seiang oksigen dengan iubang kecii - 4 Sarung tangan | - Infus set Bag-valve Mask / Jacson Reese _ @i Breathing | Non-rebreathing mask utk dewasa dan anak «| @i—S Nasal Canule dan simple mask @ Box obat emergensi berisi obat-obatan: 1 ~10 ampul Adrenalin 1 mg (1:1000) - 5 ampul Amiodarone 300 mg 20 ampul Atropine Sulphate Circulation | - 2 ampul Norepineprin 4 mg Airway - 4 ampul Diazepam 10 mg - 2. ampul Midazolam Spuit 1 cc, 3 cc, 5 c0, 10 cc, 20 ec, 50 ce | Tourniquet Abhocath No 14,16, 18, 20.29, 24 ‘Swab Alkohol Verband 5 om dan 7,5 cm Micropore / hypavix Kassa ster Cairan NaCl 0,9% 500 co Cairan NaCl 0,9% 100 cc Blood set / infus set | Spalk kecil Peralatan pendukung Pen light Clipboard dan pulpen untuk dokumentasi NGT No. 16 ‘Stetoskop Saturasi Oximetri | Blanako ceklist alat dan obat ‘Tabung oksigen panduan / SPO code blue BABV PENUTUP Demikian Panduan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Bantuan Hidup Lanjutan (BHL) RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan ini kami buat agar dijadikan sebagai dasar dan untuk dilaksanakan sebagai mestinya. Ditetapkan di: Lamongan Pada Tanggai : \7 Januari 2022 CREST ae ee DEWAN PENGURUS WILAYAH (0100/DPW.PPNI/SK/K.S/I1/2021/116 Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs. (Hons) NIRA : 35780088971 Dr. Ahsan, $.Kp., M.Kes. NIRA : 35730217415 @ » PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA } PROVINSI JAWA TIMUR » f SERTIFIKAT e Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan, dengan ini * Dewan Pengurus Wilayah PPNI Provinsi awa Timur memberikan kepada : » Deltario Novian Joko S., S.Kep, Ns , ‘Atas partiipasinya sebagai: > PANITIA ‘ Pada hegiatan : RESERTIFIKASI PELATIHAN ‘ BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT (BTCLS) 1 Yang diselenggarakan oleh : > KOMITE KEPERAWATAN RSUD NGIMBANG LAMONGAN Bekerjasama dengan BADAN DIKLAT DPW PPNI PROVINSI JAWA TIMUR 4 Lamongan, 24 - 27 Maret 2021 , AKREDITASI DPW PPNI PROVINSI JAWA TIMUR » 0100/DPW.PPNI/SK/K.S/II/2021 i Peserta 4 SKP, Pembicora 3 SKP, Moderator 2 SKP, Panitia 2 SKP ) > DPW PPNI PROVINSI JAWA TIMUR BADAN DIKLAT DPW PPNI PROVINSI JAWA TIMUR i KETUA 4 r mee = eR Re BS De Re he MATERI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN GELS ( GENERAL EMERGENCY LIFE SUPORT ) BTCLS ( BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT ) PENGETAHUAN ms “KETERAMPILAN * Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Bencana | 1. Deteksi Cepat Gangguan Airway, Breathing Dan > Mengubah Mindset Pengelolaan Kasus Gawat Darurat | 2. Manajemen ABC > Pengelolaan Dasar Kegawatan Airway Breathing a Manajemen Airway Tanpa & Dengan Alat Circulation, Disability b Managemen Breathing & Terapi 02 Kegawat Daruratan pada Anak dan Neonatus ¢ Manajemen Sirkulasi Basic life Support Guideline 2015 3, Manajemen Kegawatan Trauma ( Pembidaian, Pemasangan Pengelolaan Dasar Kegawatan Trauma Colar Brace Dan Transportasi ) Manajemen Transporta 4. Team Work Penanganan Gawat Darurat Bebat Bidai 5. CPR Pada Dewasa Anak dan Neonatus 6. DC Shock / AED EVALUASI 7. Manajemen Obstruksi Jalan Nafas Karena Benda Asing pada Ujian Pretest tertulis Dewasa, Anak dan Neonatus Ujian Posttest tertulis Ujian praktek ‘Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Menkes /02.03/1/3138/2016 tentang Rumah Sakit Umum Haji Surabaya sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Akriditasi berdasarkan S.K Direktur Rumah Sakit Umum Haji Surabaya No:445/171/304/2015 Akriditasi Berdasarkan SK PPNI Wilayah Provinsi Jawa Timur No : 0610/DPW.PPNI/SK/K.S/ XI /2019 Pembicara/Intruktur : 3 SKP, Panitia / Moderator : 2 SKP, Peserta 3 SKP. DEWAN PENGURUS WILAYAH RUMAH SAKIT UMUM HAJ! SURABAYA PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PROVINSI JAWA TIMUR SERTIFIKAT No. 897.5 / 134 / 304 /2019 Diberikan kepada : DELTARIO NOVIAN JOKO S§, S.Kep.Ns SEBAGAI PESERTA PELATIHAN BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT ( BTCLS ) DI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA TANGGAL 14 - 16 NOVEMBER 2019 Surabaya, 16 November 2019 PENGURUS DAERAH PPNI JAWATIMUR DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HAJ! SURABAYA, i ee Prof, Dr. H.NURSALAM, M. NURS ( Hons ) KETUA DPW PPNI JAWATIMUR ‘NIP. 19600813 198503 2 005 Soe a VT ST a” MATERI PELATIHAN “BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT (BTCLS) ” MATER! DURAS! | NO MATER! an pease Gawat Darurat Terpadu 10 | Trauma Thoraks dan Abdomen Initial Assessment Trauma 90 menit | 11 | Trauma Muskulo Skeletal Airway Breathing Management 90 menit | 12 | Biomekanik Trauma Basic Life Support (BLS) 90 menit | 13 | Stabilisasi dan Transportasi ‘Advanced Life Support (ALS) 90 menit | 14 | Peran Perawat Dalam Penanggulangan Gawat Darurat Konsep Dasar Elektro Kardiografi (EKG) 15 | Trauma Pediatric & Pregnancy Interpretasi EKG Aritmia 90 menit | 16 | Keracunan & Gigitan Binatang Luka Bakar dan Shock Management 17 | Sindrom Koroner Akut ‘Trauma Kepala dan Spinal ele|sfolelalols] = 1s ‘SKILL STATION ‘SKILL STATION ‘Airway & Breathing ‘Stabilisasi dan Transportasi Initial Assessment Helmet Removal & Ekstrikasi Basic Life Support Interpretasi EKG Aritmia dan Koroner Advanced Life Support PRE, POST TEST & SKILL TEST PRE, POST TEST & SKILL TEST DURASI Whitten Pre & Post Test ‘Advanced Life Support 90 menit CPR Test it Initial Assessment Test 90 menit Koordinator Pelatihan BADAN DIKLAT DPW PPNI JATIM Ling. NIRA: 124061

Anda mungkin juga menyukai