Anda di halaman 1dari 24

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG


Jl. Raya Babat–Jombang No. 227 Sendangrejo, Kec. Ngimbang 62273
Telp. (0322) 453636, 453737
E mail :ngimbangrsud@yahoo.com Website :www.lamongankab.go.id

KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN

NOMOR :188/ /413.216/2022

TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI PERAWATAN INTENSIF
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG
DIREKTUR RSUD NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN

Menimbang : a. bahwa dalam upaya untuk meningkatkan mutu


Pelayanan Perawatan Intensif di RSUD Ngimbang yang
optimal, diperlukan kebijakan Direktur RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan tentang pedoman
pengorganisasian sebagai landasan dalam
penyelenggaraan pelayanan perawatan intensif di
RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan;
b. berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud
dalam huruf a maka perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan ;
Mengingat : 1. Undang—undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktek Kedokteran;
2. Undang—undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
3. Undang—undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit;
4. Undang—undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2014 tentang Keperawatan;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun


2015 tentang pedoman organisasi Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesja
Nomor 938/Menkes/SKNlll/2007 tentang Standar
Asuhan Kebidanan;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesta
Nomor 129/MENKES/SK/ll/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1178/MENKES/SK/Xll/2010 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Insentive Care Unit di
Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan perizinan Rumah
Sakit;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
34 Tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 2
Tahun 2011 tentang perubahan Peraturan Daerah
Kabupaten Lamongan Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kena Lembaga Teknis Daerah;
13. Peraturan Bupati Lamongan Nomor 28 Tahun 2011
tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi RSUD Nglmbang
Kabupaten Lamongan;
14. Peraturan Bupati Lamongan Nomor 45 Tahun 2014
tentang Pola Tata Kelola Rumah Sakit Umum Daerah
Ngimbang Kabupaten Lamongan;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan:
Kesatu : Keputusan Direktur RSUD Ngimbnag Kabupaten
Lamogan tentang Pemberlakuan Pedoman
Pengorganisasian Instalasi perawatan Intensif.
Kedua : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Perawatan
Intensif RSUD Ngimbang Lamongan
sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan.

Ditetapkan di : Lamongan
Pada tanggal : 9 Januari 2022

DIREKTUR RSUD NGIMBANG


KABUPATEN LAMONGAN

dr. AINI MAS’IDHA, MMRS


Pembina
NIP. 19730223 200212 2 006
Lampira : Keputusan Direktur
n RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan
Nomor : 188/ /413.216/2022
Tanggal : Januari 2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kegehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripuma yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

Pada awal berdirinya, rumah sakit merupakan organisasi sosial di


bawah pemerintah yang berorientasi non profit. Untuk biaya operasional
mereka mendapatkan dana dari pe
rnerintah. Dalam perkembangannya ternyata pemerintah tidak dapat
menampung masyarakat yang berobat sehingga masyarakat mencari tempat
lain yang dapat melayani mereka lebih baik. Hal ini menumbuhkan industri
jasa di bidang pelayanan kesehatan yang mulai berorientasi profit untuk
menutupi biaya operasional mereka meskipun tidak meninggalkan unsur
sosial sama sekali.
Tumbuhnya rumah sakit-rumah sakit swasta itu rnemunculkan
persaingan baru dalam industri jasa di bidang pelayanan kesehatan. Rumah
sakit-rumah sakit swasta berupaya memperlengkapi pelayanan mereka
dengan peralatan kesehatan yang mutakhir.
Melihat perkembangannya rumah sakit tidak dapat meninggalkan
pelayanan profesional untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan
konsumen pengguna jasanya (pasien). Dalam pelayanan profesional ini dapat
disebut sebagai perusahaan jasa yaitu perusahaan yang memproduksi jasa
bagi para konsumen yang sangat membutuhkan jaga dari perusahaan
tersebut.
Berbeda dengan perusahan jaga jain jasa yang ditawarkan rumah sakit
berhubungan jangoung dongan kosohatan yang menyangkut kehidupan pasien,
jadi nilai-niiai kemanusian harus dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia
jasa dibatasi Oleh kode etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah
sakit. Dengan adanya perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut institusi
dari pada perusahaan karena adanya tanggung jawab moril dari pada mencari
keuntungan semata.
Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan
jumlah dan jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan
setiap kegiatan. Jasa-jasa penunjang merupakan sarana pengorganisasian
yang perlu dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien.

Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang, Kabupaten


Lamongan mempunyai kegiatan sebagai berikut

a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan
dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar
dapat tercapai. Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untuk
mengendalikan kegiatan perusahaan.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan


aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam
perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung jawab tertentu,
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu- individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas tugas yang
diberikan.

c. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya,
langkah berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus
dilakukan oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai
dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut
manjemen harus selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang
diperlukan untuk menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat bekerja
dengan optimal sesuai dengan rencana. Manajemen harus memberikan
gambaran yang jelas apa yang akan dituju, memberikan petunjuk yang
memadahi, dan memiliki perasaan apakah pelaksanaan akan memberikan
sumbangan terhadap tujuan yang akan dicapai tersebut.
d. Pengawasan(Controling)

Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali,


menilai dan selalu memonitor laporanlaporan apakah pelaksanaan tidak
menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk
menghemat pemborosan biaya yang dikeluarkan. Dalam mengadakan
pengendalian harus diadakan perbandingan antara hasil sesungguhnya
yang dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk
menilai prestasi masa lalu dan meletakan tanggung jawab adanya
penyimpangan yangterjadi. Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah
Sakit, manajer, komite, instalasi dan bagian membuat rencana kerja.
Rencana kerja dan anggaran ini akan dievaluasi satu tahun sekali dan
disusun berdasarkan pengukuran kinerja Balanced Score Card. Balanced
Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja gabungan
antara ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu kinerja
diukur dari empat prespektif yaitu:

1. Keuangan, contoh: target keuangan /pendapatan.

2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasanpelanggan.

3. Bsnis Internal contoh: programkerja.

4. Pembelajaran dan pertumbuhan, contoh:Bipeningkatankemampuan


pegawai dengan diklat internal /eksternal.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang
berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal, juga merupakan
spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan
oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat. Indikator SPM adalah
tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk
menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam
pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan
atau manfaat pelayanan. SPM dan indikator ini dimonitoring, dicatat oleh
unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara berkala dalam Rapat
Kerjabulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan implementasi guna
perubahan menuju arah yang lebih baik.

2. Tujuan Pedoman
Sebagai pedoman bagi penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Umum Daerah Ngimbang untuk mewujudkan organisasi Rumah Sakit
yang efektif, efisien dan akuntabel dalarn rangka mencapai visi dan misi
Rumah Sakit sesuai tata kelola pemerintahan dan tata kelola klinis yang baik.

3. Landasan Hukum

a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

b. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

c. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman


Organisasi Rumah Sakit;

d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun


2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit.

e. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 2 Tahun 2011


Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan
Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Lamongan.

f. Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2017 tentang Pola Tata Kelola


Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang Kabupaten Lamongan.
BAB Il
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT UMIJM DAERAH NGIMBANG LAMONGAN

RSUD Ngimbang merupakan Rumah sakit milik pemerintah yang


terletak di Jalan Raya Babat-Jombang no. 227 Desa Sendangrejo Kecamatan
Ngimbang Lamongan yang dibangun dalam rangka untuk memenuhi
pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten Lamongan khususnya untuk
masyarakat wilayah Lamongan bagian selatan serta masyarakat Kabupaten
Jombang yang berada di perbatasan dengan Kabupaten Lamongan. RSUD
Ngimbang diresmikan Oleh Bupati Lamongan H. Fadeli SH.MM pada tanggal
28 Maret 2011 dan mulai di operasionalkan tanggal 1 April 2011, pada tahun
2012 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/l/2232/12
tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang Kabupaten
Lamongan Provinsi Jawa Timur ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas
D.

Pada tahun 2013 RSUD Ngimbang mendapatkan rekomendasi tentang


izin tetap rumah sakit berdasarkan Surat Keputusan Bupati No.
445/1033/KEP/413.215/2013 tentang Izin Tetap Rumah Sakit dan berdasarkan
Surat Keputusan Bupati No. 445/1033/KEP/413.215/2015 P. 1 RSUD Ngimbang
telah ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kelas C.
Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang Lamongan berkedudukan sebagai
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamongan yang merupkan unsur
pendukung tugas Bupati dibidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagaimana
tertuang dalam Perturan Bupati Lamongan Nomor 28 Tahun 2011 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan.
Tugas dari RSUD Ngimbang Lamongan adalah melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya gua dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu, dengan
upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan, sesuai
dengan Peraturan Perundangundangan yang berlaku. Sedangkan tujuan dari
RSUD Ngimbang adalah melaksanakkan tugas Pemerintah Daerah dalam
meningkatkan derajat kesehatan pada masyarakat melalui peningkatan
kesehatan perorangan, meliputi upaya penyembuhan dan pemeliharaan
kesehatan perorangan, yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
upaya peningkatan dan pencegahan, serta pendidikan dan pelatihan di bidang
kesehatan.
Jenis pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang Kabupaten
Lamongan terdiri dari:

A. Instalasi Rawat Inap


a. Rawat Inap Flamboyan
b. Rawat Inap Anggrek

c. Rawat Inap Graha Medika


B. Instalasi Rawat Jalan
a. Poli Umum

b. Poli Gigi dan Mulut

c. Poli Penyakit Dalam

d. Poli Kandungan

e. Poli Bedah

f. Poli Anak

g. Poli Syaraf

h. Poli Mata

i. Poli Paru

j. Poli Gizi k. Poli VCT

k. poli THT

m. Poli Bedah Tulang (Ortopedi)

n. Poli Urologi
o. Poli Jantung Dan Pembuluh Darah

p. Poli Jiwa

C. Instalasi Gawat Darurat

D. Instalasi Kebidanan dan Kandungan


a. Ruang Bersalin
b. Ruang Nifas

E. Instalasi Perawatan Intensif


a. Intensive Care Unit (ICO)
b. Neonatal Intensive Care Unit (NICU)

F. Instalasi Bedah Sentral

G. Instalasi Radiologi

H. Instalasi Farmasi

I. Instalasi Gizi

J. Instalasi Laboratorium

K. Instalasi Rehabilitasi Medik

L. Instalasi Pemulasaraan Jenazah

M. Instalasi Pemeliharaan Sarana

N. Instalasi Penyehatan Lingkungan

O. Unit CSSD dan Loundry

P. Unit Rekam Medis


BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, MOTO dan TUJUAN RS

1. VISI RSUD NGIMBANG LAMONGAN


Terwujudnya RSUD Ngimbang menjadi kebanggan dan pilihan rujukan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Lamongan.
2. MISI RSUD NGIMBANG LAMONGAN
1. Meningkatnya mułu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Ngimbang Kabupaten Lamongan
2. Meningkatnya Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana di
Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang
3. Meningkatnya peran Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang dałam
peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Lamongan.
3. FALSAFAH
Terlaksannya pelayanan Rumah Sakit yang bermutu bagi
masyarakat.

4. MOTTO

” cepat Tepat Akurat Bersahabat (CEPAT TERASA).

I. 5. TUJUAN
1. Meningkatkan mułu pelayanana kesehatan masyarakat di Rumah Sakit
Umum Daerah Ngimbang Kabupaten Lamongan.
2. Meningkatnya Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana di
Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang.
3. Meningkatkan peran Rumah Sakit Umum Daerah Ngtmbang dalam
peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Lamongan
BAB IV

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN

( TIPE C )

DIREKTUR

------------- SPI

KOMITE MEDIK BIDANG PENUNJANG BIDANG PELAYANAN BIDANG UMUM DAN KEUANGAN

KOMITE KEPERAWATAN SEKSI PENUNJANG MEDIS SEKSI PELAYANAN MEDIS SUB BAGIAN UMUM

KOMITE ETIKA DAN HUKUM


SEKSI PENUNJANG NON SEKSI PELAYANAN SUB BAGIAN KEUANAGAN
MEDIS KEPERAWATAN
KOMITE PPI
SUB BAGIAN PROGRAM
INSTALASI INSTALASI
KOMITE K3 RS

KOMITE PMKP

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Disahkan oleh :
` Bupati Lamongan

KETERANGAN: TTD
: Garis Komando
- - - - - - - : Garis Koordinasi Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI ICU-HCU

DIREKTUR

Kabid
pelayanan

Kepala
instalasi perawatan intensive

Kepala ruang
ICU-HCU

PJ Shift PJ Shift PJ Shift PJ Shift Administrasi


Tim 1 Tim 2 Tim 3 Tim 4 Medis

Perawat pelaksana 1 Perawat pelaksana 1 Perawat pelaksana 1 Perawat pelaksana 1

Perawat pelaksana 2 Perawat pelaksana 1 Perawat pelaksana 1 Perawat pelaksana 1


BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Kepala Ruangan ICU-HCU


1. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruang
Intensive Care Unit atau High Care unit

b. Fungsi
1) Bertanggung jawab atas semua kegiatan di ICU-HCU
2) Pengkoordinasian kegiatan pelayanan perawatan diruang ICU-HCU
3) Perencanaan pelaksanaan program pengendakian dan penilaian seluruh
kegiatan pelayanan
4) Pemberian dorongan, bantuan serta bimbingan pada pelaksanaan perawatan
dan tenaga lainnya
5) Pemantauan, pengawasan dan evaluasi penggunaan fasilitas serta pelaksanaan
kegiatan di ICU-HCU
2. Uraian Tugas
a. Dalam melakukan pengelolaan pasien ICU-HCU, dapat bekerjasama dengan tenaga
kesehatan dari beberapa disiplin ilmu terkait dengan seorang intensivist sebagai ketua
tim
b. Menerima laporan kondisi pasien dari perawat setiap pergantian shift
c. Memberikan terapi yang dibutuhkan dengan ijin dari DPJP
d. Mengontrol pasien dengan visit ke unit ICU-HCU
e. Menyusun program kerja unit sebagai salah satu bahan masukan untuk menyusun
program kerja Rumah Sakit
f. Membuat usulan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, pemeliharaan sarana dan
prasarana untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas dan pengembangan di ICU-
HCU
g. Menyusun usulan rencana pemenuhan jumlah tenaga medis, paramedis maupun non
medis sesuai dengan kebutuhan ICU-HCU
h. Membagi tugas kepada bawahan agar kegiatan di ICU-HCU dapat berjalan lancar dan
terbagi habis
i. Membina bawahan agar kegiatan sesuai dengan petunjuk dan peraturan yang berlaku
j. Memberi motivasi, semangat dan dorongan kepada bawahan guna meningkatkan
dedikasi, loyalitas dan disiplin kerja bawah
k. Memberikan usulan dan saran-saran baik diminta maupun tidak kepada atasan sebagai
bahan masukan ke pimpinan Rumah Sakit
l. Memberi peringatan kepada bawahan bila melakukan pelanggaran peraturan dan
ketentuan yang berlaku.
m. Membuat protap tertulis yang dapat dipakai sebagai pedoman kerja
n. Melaksanakan pemantauan kelancaran penggunaan peralatan medis agar pelayanan
kepada penderita menjadi lancar
o. Menerima tugas / perintah dari Manager Pelayanan Medis dan Keperawatan atau
Direktur

-14-
3. Wewenang
a. Meneliti, menganalisa dan mengevaluasi data yang masuk
b. Menyusun prioritas usulan kebutuhan ICU-HCU sebagai masukan guna penyusunan
anggaran
c. Membimbing dan memberi pengarahan kepada bawahan
d. Memberi saran untuk bahan pertimbangan atasan
e. Menyampaikan usulan kepada atasan
4. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab kepada Manager Pelayanan Medis dan Keperawatan
b. Tercukupinya jenis data kebutuhan yang diperlukan
c. Tersedianya data yang benar, akurat, relevan dan mutakhir
d. Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis
e. Kesigapan dan langkah cepat dalam antisipasi masalah
f. Ketepatan waktu penyelesaian tugas
B. Administrasi
1. Tugas Pokok
Melaksanakan reporting dan recording seluruh kegiatan pelayanan di ruang perawatan
2. Fungsi
a. Pendokumentasian pencatatan dan pelaporan seluruh kegiatan di ruang ICU-HCU
b. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan kegiatan di ruang ICU-HCU
3. Uraian Tugas
a. Membantu pelayanan bila diperlukan
b. Mengelola kegiatan surat-menyurat, ekspedisi, tata kearsipan, penggandaan
c. Membuat dan menyusun laporan berkala, baik laporan bulanan maupun tahunan
mengenai hasil kegiatan / pekerjaan yang telah dilaksanakan
d. Tersedianya kelengkapan alat tulis kantor di ICU-HCU
e. Tersedianya kelengkapan persediaan blanko-blanko di ruangan
f. Operator Billing system
g. Penyelenggaraan rapat rutin ruangan
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
4. Wewenang
a. Memberi masukan kepada kepala ruang dalam hal administrasi di unit
b. Sebagai pelaksana seluruh kegiatan administrasi di unit
5. Tanggung Jawab :
a. Secara administrasi bertanggung jawab kepada kepala Unit
b. Bertanggung jawab atas reporting dan recording di Unit
C. Penanggung Jawab (PJ) Shift
1. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan perawatan yang berada di bawah
tanggung jawabnya
2. Fungsi
a. Bertanggung jawab kepada Kepala Unit atas semua kegiatan di ruang ICHCU
b. Pengkoordinasian kegiatan pelayan perawatan di ICU-HCU
c. Perencanaan pelaksanaan program pengendalian dan penilaian seluruh kegiatan
pelayanan
d. Pemberian dorongan, bantuan serta bimbingan pada pelaksanaan perawatan dan

-15-
tenaga lainnya
3. Uraian Tugas :
a. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :
1) Merencanakan jumlah, jenis peralatan keperawatan serta tenaga lain sesuai
kebutuhan Intersive Care Unit/High Care Unit
2) Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/asuhan keperaawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan yang meliputi :
1) Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan di Intensive Care Unit/High Care
unit
2) Menyusun daftar dinas tenaga keperawatan, sesuai kebutuhan ketentuan yang
berlaku
3) Melaksanakan program orientasi bimbingan dan penilaian kepada tenaga
keperawatan baru
4) Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan
berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di Intensive Care Unit/High Care
Unit
5) Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga keperawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan / standar
6) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan antara lain
melalui pertemuan ilmiah
7) Mengenal jenis dan kegunaan barang / peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebutuhan pasien, agar tercapai pelayanan optimal
8) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat kesehatan, obat dan barang
lain yang dibutuhkan di Intensive Care Unit/High Care Unit
9) Mengatur dan mengkkordinasi pemeliharaan peralatan agar selalu dalam
keadaan siap pakai
10) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi peralatan
11) Mengelompokan pasien dan mengatur menurut tingkat kegawatan, infeksi dan
non infeksi untuk memudahkan pemberian asuhan keperawatan
12) Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat, untuk mengetahui
keadaannya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah
yang dihadapinya
13) Memelihara, mengembangkan dan mengawasi system pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar
14) Mengadakan kerja sama baik dengan Kepala Unit, Unit lain seluruh kepala
bagian, dan dokter penanggung jawab unit
15) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien,
keluarganya, sehingga memberi ketenangan
16) Memberikan motivasi tenaga kerja non perawatan dalam memelihara kebersihan
ruangan dan lingkungannya
17) Memelihara buku register dan berkas catatan medis
18) Menyelenggarakan pertemuan kerja berkala dalam upaya memperbaiki dan
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
19) Melaporkan pertanggung jawabkan dan evaluasi seluruh kegiatan di ICU-HCU
secara berkala

-16-
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian, meliputi :
1) Mengawasi pelaksanaan peraturan atau ketentuan prosedur yang berlaku dalam
lingkungan ICU-HCU
2) Mengawasi peserta didik dari institusi pendidikan untuk memperoleh pengalaman
belajar, sesuai tujuan program pendidikan yang telah ditentukan
3) Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan alat-alat kesehatan serta obat-
obatan secara efektif dan efisien
4) Menagawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ICU-HCU
5) Bertanggung jawab atas terlaksananya program pengobatan sesuai rencana dan
visi dokter
6) Melaporkan pertanggung jawaban dan evaluasi seluruh kegiatan di ICU-HCU
secara berkala
7) Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas setiap perawatan pelaksana ICU-
HCU

4. Wewenang
a. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
b. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas dan staf ICU-HCU
c. Menagawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ICU-HCU
d. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang Kepala
Unit ICU-HCU
e. Menghadiri rapat berkala untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan
f. Memberikan masukan kepada kepala unit dalam hal pelaksanaan kegiatan pelayanan
di bawah tanggung jawabnya
g. Mengadakan hubungan kerja yang baik dan harmonis antar teman se-jawat
h. Merencanakan dan menentukan pertemuan rutin ruangan
i. Memberikan penilaian mutu tenaga perawatan dan tenaga lainnya dibawah tanggung
jawabnya
j. Mengatur dan mengvaluasi kegitan kerja di ICU-HCU
k. Memberi bimbingan kepada tenaga yang ada di unit dalam melaksanakan tugasnya.
l. Melakukan koordinasi dengan Kepala Unit dan Manager Pelayanan Medis dan
Keperawatan terkait dengan ICU-HCU
m. Meminta usulan kebutuhan untuk menunjang kegiatan unit kepada Kepala Unit
n. Meminta penyelesaian pembuatan protap pelayanan kepada Kepala Unit
o. Mensosialisasikan protap atau informasi yang diperlukan dalam penyelenggaraan
pelayanan dibawah tanggung jawabnya

C. Perawat Pelaksana
1. Tugas dan Fungsi
a. Tugas
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien di ruang ICU-HCU
b. Fungsi
1) Pelaksana asuhan keperawatan secara langsung sesuai dengan proses
keperawatan
-17-
2) Sebagai penilai hasil kegiatan pelaksana sesuai dengan rencana yang
ditentukan
3) Pelaksana tugas selama 24 jam
4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan asuhan keperawatan
2. Uraian Tugas
a. Memelihara kebersihan dan kerapian ruang dan lingkungannya
b. Menerima dan memulangkan pasien sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
c. Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap pakai
d. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan keluarganya
e. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien, sesuai batas kemampuannya
f. Menyusun rencana asuhan, melaksanakan tindakan dan mengevaluasi hasil
tindakan keperawatan
g. Membantu merujuk pasien sesuai ketentuan yang berlaku
h. Mendampingi visit dokter pada pasien yang dirawat, menyiapkan status dan alkes
yang dibutuhkan
i. Memberikan terapi sesuai program pengobatan
j. Melakukan pertolongan pertama sesuai protap yang berlaku dan batas
kewenangannya, serta segera melaporkannya pada dokter penanggung jawab
k. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baikdengan anggota dan
tim kesehatan dan seluruh elemen rumah sakit
l. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan dengan
tepat dan benat
m. Melakukan kegiatan – kegiatan produktif bila waktu senggang melipat kassa,
membuat kapas alcohol, spalk infus dan lain-lain
n. Memberikan penjelasan kepada keluarga agar mengikuti prosedur administrasi
kepulangan yang harus diselesaikan oleh pasien dalam kondisi diijinkan, atas
permintaan sendiri atau meninggal
o. Mengembalikan seluruh, sisa obat dan cairan pada pasien umum (obat injeksi dan
cairan dapat diretur) dan obat injeksi/cairan ke apotik pada pasien perusahaan
p. Meminta ijin dilaksanakannya tindakan keperawatan serta menginformasikan
tujuan dan prosedur tindakan kepada pasien / keluarga
q. Menggunakan pola komunikasi yang terapetik dalam setiap interaksi dengan
pasien sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya
r. Memastikan kehadiran dan keterlibatan keluarga selama 24 jam
s. Jam kerja yang tepat waktu sesuai perputaran dinas
t. Jaga suara, jangan terlalu kencang berbicara waktu dinas
u. Mengobservasi setiap 1 jam, menghitung intake-output cairan dan keluhan pasien
v. Apabila di ICU-HCU tidak ada pasien, bantu unit rawat inap
w. Mengikuti pertemuan berkala yang dilakukan kepala unit
x. Melakukan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan dan tulisan,
pada saat pergantian dinas
3. Wewenang
a. Melakukan asuhan keperawatan
b. Sebagai koordinasi pelaksana kegiatan perawatan dibawah tanggung jawabnya
4. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi fungsional bertanggung jawab kepada kepala shift jaga
-18-
b. Bertugas melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien di Unitnya

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

IGD Instalasi farmasi Gudang obat


IRNA Anggrek Instalasi laboratorium Instalasi laundry
IRNA Flamboyan Instalasi gizi
Ruang VK
Ruang Nifas
NICU
IBS

Rekam Medis ICU - HCU Ruang Keuangan

Ruang Kepegawaian Pemerinta Kabupaten Rumah Sakit lain


Ruang DIKLAT Lamongan Laboratorium luar
Dinas Kesehatan Radiologi luar
BPJS

Tata hubungan kerja bersifat komunikasi, koordinasi dan kerjasama dalam pelaksanaan
kegiatannya baik secara internal maupun eksternal.
1. Internal
Tata hubungan kerja berkaitan dengan semua unit kerja di lingkungan rumah sakit dalam
hal penanganan pasien kritis dan membutuhkan penatalaksanaan secara intensive dan
berkelanjutan.
2. Eksternal
Tata hubungan kerja dengan instansi terkait yaitu Pemerintah kabupaten lamongan, Dinas
Kesehatan, BPJS, dan instansi terkait eksternal lainnya.

-19-
BAB VIII
POLA KETENAGAKERJAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Kualifikasi personil
Kualifikasi dan standar kompentensi sumber daya manusia (SDM) diistalasi ICU-HCU
meliputi :

 Untuk pekerjaan keperawatan yaitu : perawat pelaksana yang sudah terregistrasi

 Untuk pekerjaan administrasi yaitu : operator atau teknisi komputer, akuntansi keuangan
dan tenaga administrasi

 Untuk perawat pelaksana yaitu : meliputi tenaga keperawatan


B. Pola ketenagaan
Daftar karyawan ICU-HCU
No Nama karyawan Jabatan
1 M Syaiful Arif, S.Kep.,Ns Kepala Ruang ICU/HCU
2 Dadang Kuswanto, S.Kep.,Ns Admin Ruang ICU/HCU
3 Dwi Estu Ayu S.Kep.,Ns Perawat Pelaksana
4 Tri Haryoko, S.Kep.,Ns Perawat Pelaksana
5 Rutina Riskiati, Amd.Kep Perawat Pelaksana
6 Nella Afsya Amalia, S.Kep.,Ns Perawat Pelaksana
7 Novi Ningsiati, Amd.Kep Perawat Pelaksana
8 Heru Anugrah Putra, S.Kep.,Ns Perawat Pelaksana
9 Endike Khiftyah M, Amd.kep Perawat Pelaksana
10 Sofi Masatul Jannah, Amd.Kep Perawat Pelaksana
11 Muncicik Indawati, S.Kep.,Ns Perawat Pelaksana
12 Lilyan Titi Atiya, Amd.Kep Perawat Pelaksana
13 Ayu Dwi Ardiyanti, S.Kep.,Ns Perawat Pelaksana
14 Moch.Sukarjono, S.Kep.,Ns Perawat Pelaksana
15 Atik Atul Ilahiyah, S.Kep.,Ns Perawat Pelaksana

C. PROGRAM REKRUTMEN KARYAWAN


1. Perencanaan rekrutmen karyawan Instalasi Rawat ICU/HCU berdasarkan evaalusi beban
kerja maka dapat direncanakan untuk mengajukan penambahan pekerja
2. Proses pengajuan dan persyaratan karyawan

 Pengajuan penambahan karyawan dimasukkan dalam RAB tahun berikutnya dengan


tidak lanjuti dengan surat pengajuan tenaga kerja kepada direktur rumah sakit.

 Proses rekruitmen dilakukan oleh bagian PPSDM.

-20-
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi adalah merupakan waktu yang harus dijalani untuk mengenal dan memahami
peranan atau kedudukan seseorang dalam organisasi dengan budaya organisasi yang ada dan
dengan karyawan yang ada di dalamnya terkhusus dengan sistem dan proses kerja yang ada di
bagian tersebut.
Pengelompokan orientasi dibagi menjadi 2:
1. Orientasi Umum
Merupakan program pengenalan calon karyawan baru dalam memasuki dunia kerja yang
sebenarnya, dalam hal ini organisasi rumah sakit secara umum/menyeluruh.
2. Orientasi Khusus
Program mempersiapkan seorang karyawan baru/lama yang menjalani mutasi, untuk
mampu melaksanakan tugas sesuai standart dimana dia ditempatkan.
Cara melaksanakan kegiatan
1. Orientasi Umum, berupa :
a. Sejarah dan Struktur Organisasi Rumah Sakit
b. Visi Misi Rumah Sakit
c. Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit
d. Sistem Manajemen Mutu Rumah Sakit
e. K3RS (Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit) dan Kewaspadaan Bencana
f. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
g. Keselamatan Pasien Rumah Sakit
h. Hak dan Kewajiban Karyawan
i. Peraturan dan Kebijakan Umum tentang Kepegawaian
2. Orientasi Khusus
a. Struktur organisasi dan uraian tugas di bagian dimana dia ditempatkan
b. SPO yang membantu pelaksanaan tugas dimana dia ditempatkan
c. Kebijakan mutu/sasaran mutu dan pencapaiannya diunit kerja dimana dia ditempatkan.
d. Materi yang bersifat praktek/langsung kerja
e. Mengenalkan alur dan proses kerja dibagian dimana dia ditempatkan sampai sedetil
mungkin

-21-
BAB X
PERTEMUAN ATAU RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tettentu.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja Instalasi ICU-HCU
2. Tujuan khusus

a. Dapat mengalihkan semua permasalahan yang terkait dengan program RS umumnya


dan program Instalasi ICU-HCU

b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
pelayanan ICU-HCU
c. Waktu Rapat
Rapat yang dilakukan berkala terdiri dari:

a) Rapat Rutin seluruh Instalasi Rawat ICU-HCU

b) Rapat unit rajal / ranap / logistic tiap bulan sekali

c) Briefing harian untuk setiap unit / area kerja


Waktu rapat rutin seluruh instalasi Rawat ICU-HCU diselenggarakan :
Waktu : Setiap Rabu ke 2 setiap bulan
Jam : 09.00 - selesai
Tempat : Ruang Rapat Unit Kerja
Peserta : Kepala bidang pelayanan, kepala instalasi, kepala ruang,
perawat pelaksana

-22-
BAB XI
PELAPORAN

Catatan ICU-HCU diverifikasi dan ditanda tangani oleh dokter yang melakukan
pelayanan di ICU-HCU dan bertanggung jawab atas semua yang dicatat tersebut.

Pencatatan menggunakan status khusus ICU-HCU yang meliputi pencatatan lengkap


terhadap diagnosis yang menyebabkan dirawat di ICU-HCU, data tanda vital, pemantauan
fungsi organ khusus (jantung, paru, ginjal, dan sebagainya) secara berkala, jenis dan jumlah
asupan nutrisi dan cairan, catatan pemberian obat, serta jumlah cairan tubuh yang keluar dari
pasien.

Pelaporan pelayanan ICU-HCU terdiri dari jenis indikasi pasien masuk serta jumlahnya,
sistem skoring prognosis, penggunaan alat bantu (ventilasi mekanis, hemodialisis, dan
sebagainya), lama rawat, dan keluaran (hidup atau meninggal) dari ICU-HCU.

1. Laporan Harian
Laporan Harian berisi tentang

a. Jumlah kunjungan berdasarkan jenis pembayaran


b. Jumlah pemeriksaan berdasarkan jenis pembayaran
c. Jumlah pendapatan berdasarkan jenis pembayaran
2. Laporan Bulanan
a. Laporan Mutu Pelayanan ICU-HCU
1) Jumlah pasien
2) Jumlah pasien yang diinfus dan pasien dengan kejadian infeksi jarum infus
3) Jumlah pasien jatuh
4) Jumlah pembayaran berdasarkan jenis pasien
c. Sensus Harian
d. Laporan pemakaian darah
e. Laporan pemakaian BHP medis dan non medis
3. Laporan Tahunan
Laporan tahunan berisi tentang :

a. Laporan pencapaian bed occupancy ratio (BOR)


b. Laporan Mutu Pelayanan

-23-
BAB XII
PENUTUP

ICU/HCU adalah salah satu unit dalam satu rumah sakit yang mandiri , dengan staf dan
perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien
yang menderita penyakit, cedera, atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial
mengancam nyawa. Oleh karena itu ruang rawat tersebut harus dirancang khusus seperti letak
bangunannya berada diantara rawat darurat dan bedah sentral dan satu komplek dengan ruang
laboratorium dan radiologi. Setiap rumah sakit merancang rawat intensif atau yang sudah
populer dengan sebutan ICU-HCU sesuai dengan bentuk lahan yang tersedia, dan
kebutuhannya tergantung dari besar atau tipe rumah sakit tersebut. Makin besar suatu rumah
sakit tentunya membutuhkan jumlah dan kapasitas yang lebih besar dari segi peralatan dan
petugas.
Dengan demikian, diperlukan tenaga perawat yang profesional dalam pengelolaan dan
perawatan Intensive, sehingga sangat perlu diadakan pelatihan-pelatihan demi meningkatkan
sumberdaya manusia di bidang tersebut.
Pedoman Pengorganisasian ICU/HCU ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi petugas
medis maupun perawat di ruang ICU/HCU dalam melaksanakan tugasnya secara profesional.
Disadari Pedoman Pengorganisasian ICU/HCU ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
diharapkan kritik, sara-saran, masukan guna penyempurnaannya untuk revisi selanjutnya.

Lamongan,
Kepala ruang ICU-HCU
RSUD Ngimbang

Syaiful Arif, S.Kep.,Ns

-24-

Anda mungkin juga menyukai