PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI KAMAR OPERASI
Kabupaten Sumenep
RUMAH SAKIT UMUM SUMEKAR
Jl. Arya Wiraraja, Manggeling, Kolor, Kota Sumenep,
Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69417
i
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI KAMAR OPERASI
LEMBAR PENGESAHAN
ii
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM SUMEKA
SUMEKAR R
NOMOR: 445/ 724 /427.78/2018
TENTANG
iii
MEMUTUSKAN
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH PASIRIAN TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN UNIT KAMAR OPERASI DI
LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UMUM SUMEKAR
Pertama : Pedoman Pengorganisas
Pengorganisasian
ian Unit Kamar Operasi di
lingkungan Rumah Sakit Umum Sumekar sebagaimana
terlampir dalam Peraturan ini.
Kedua : Pedoman Pengorganisasian Instalasi/Unit Kamar Operasi
di lingkungan Rumah Sakit Umum Sumekar digunakan
sebagai acuan tata kelola manajerial Unit Kamar Operasi
di Rumah Sakit Umum Sumekar.
Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
Peraturan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : SUMENEP
Pada Tanggal : 15 Agustus 2018
2018
DIREKTUR
RSU SUMEKAR
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kamar Operasi adalah salah satu fasilitas yang ada di rumah sakit dan
termasuk sebagai fasilitas yang mempunyai banyak persyaratan. Fasilitas
ini dipergunakan untuk pasien pasien yang membutuhkan tindakan
operasi di RS.
B. TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi rumah sakit
C. TUJUAN KHUSUS
1. Memudahkan bagi pemberi jasa pelayanan kamar operasi dalam
memberikan pelayanan yang bermutu dan profesional.
2. Setiap pemberi jasa pelayanan kamar operasi dapat bekerja
BAB II GAMBARAN UMUM RS
1
5. Pelaksanaan ttugas-tugas
ugas-tugas lain yang diberika
diberikan
n oleh Bupa
Bupati
ti sesuai
dengan bidang tugasnya.
Agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks,
rumah sakit harus memiliki perangkat penunjang sumberdaya manusia
yang profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi
kesehatan. RSU Sumekar Kabupaten Sumenep merupakan Rumah Sakit
Umum (RSU) tipe D dengan tempa
tempatt tidur sejumlah 73 T
TT.
T. RSUD Pasiria
Pasirian
n
memberikan pelayanan rawat jalan dan juga pelayanan rawat inap.
Pelayanan rawat jalan dilakukan oleh 10 poliklinik yang ada, lengkap
dengan dokter spesialisnya, kecuali poli umum dan poli kulit kelamin.
Selain itu ditunjang dengan unit penunjang antara lain unit laboratorium,
2
radiologi, dan juga farmasi serta instalasi rawat darurat yang melayani
selama 24 jam. Peningkatan status puskesmas Pasirian menjadi RSU tipe
ti pe
D, dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan serta memberikan
akses kesehatan bagi seluruh masyarakat. Selain itu dalam segi
pelayanan, diharapkan RSU tipe D tidak membeda-bedakan dalam segi
pelayanan kelas, artinya seluruh pasien harus ditangani dan dilayani
dengan sebaik-baiknya.
3
4
STRUKTUR ORGANISASI
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
DIREKTUR
RSU Sumekar
KOMITE
MEDIS& KEPERAWATAN
KEPALA INSTALASI
KAMAR OPERASI
KEPALA
RUANGAN
TIM TIM
BEDAH ANESTESI
Operasi
c. Memaksimalkan kebutuhan fasilitas dan peralatan y
yang
ang ada dengan
tetap memeperhatikan tingkat kebutuhan layanan yang ada.
d. Ketersediaan tim beda
bedah
h dan tim anest
anestesi
esi
5. Wewenang:
a. Memberikan penilaian atas kinerja bawahannya sesuai stándar
penilaian yang ditetapkan oleh Rumah Sakit
b. Menetapkan spesifika
spesifikasi
si alat dan peralatan yang dibutuhkan oleh
unit kerja yang dibawahinya
c. Menandatangani surat meny
menyurat,
urat, absensi, c
cuti,
uti, yang berhubungan
berhubungan
dengan SDM
d. Melaksanakan wewenang lain yang aka
akan
n ditetapkan kemudian ol
oleh
eh
Direktur RS.
6. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan formal: do
dokter
kter spesialis beda
bedah
h atau dokter u
umum
mum yang
telah melaksanakan wajib kerja sarjana, memiliki STR (Surat Tanda
Registrasi) dan SIP (Surat Izin Praktik)
b. Pendidikan non formal: memiliki sertifikat tentang (DSTC, BSS I &
II, BES)
c. Pengalaman Kerja: sebag
sebagai
ai dokter bedah minimal 5 tahun.
d. Ketrampilan: memiliki kemampuan kepemimpinan
e. Usia antara 25
25 –
– 55
55 tahun,
f. Berbadan sehat jasmani dan rohani
10
d. Mengawasi d
dan
an mengendalik
mengendalikan
an semua kegiatan pelay
pelayanan
anan perawatan
5) Menyusun prog
program
ram pengembang
pengembangan
an staf di Kamar Operasi.
6) Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan di
ruang perawatan Kamar Operasi.
f. Melaksanakan fungsi penggerakan tenaga keperawatan meliputi :
1) Memantau seluruh staf dala
dalam
m penerapan dan pe
pelaksanaan
laksanaan tugas
yang dibebankan.
2) Mengadakan pelatihan untuk pera
perawat
wat dan tenaga lainnya secara
berkesinambungan.
3) Memberi orie
orientasi
ntasi kep
kepada
ada pe
perawat/tenaga
rawat/tenaga baru.
4) Melaksanakan kegiatan pengadaan, pemeliharaan dan
11
3. Dimensi Kerja:
a. Sedikitnya 4 orang perawat Kamar Operasi dan 2 orang tenaga
5. Tantangan Terberat:
a. Menekan angka infeksi luka operasi
b. Kelengkapan berkas rekam medis p
pasien
asien post operasi
c. Waktu tunggu operasi elektif ≤ 2 hari
hari
d. Tidak adanya kejadian operasi s
salah
alah sisi
e. Tidak adanya kejadian operasi s
ssalah
salah orang
f. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi
g. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh
pasien setelah operasi
h. Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi, salah
penempatan endotrachealtube
i. Tidak adanya kejadian kematian di meja operasi
6. Wewenang:
a. Membuat dan menetapkan jadwal dinas perawat Kamar Operasi
b. Mengajukan permintaan persediaan peralatan medis, bahan habis
pakai, dan obat-obatan di Kamar Operasi untuk disetujui oleh Kepala
Kamar Operasi
7. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal : D – III
– III Keperawatan, berpengalaman sedikitnya 3
tahun.
12
d. Usia : antara 26
26 –
– 35
35 Tahun
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani
C. PERAWAT ANESTESI
1. Tujuan Jabatan
Membantu terselenggaranya tindakan pembiusan di kamar operasi.
2. Tanggung Jawab
a. Menjamin terselenggaranya pelayanan anestesi di kamar operasi
secara efektif dan efisien.
b. Menjamin terselenggarany
terselenggaranya
a pelayanan kamar operasi yang
bermutu.
c. Bertanggung jawab terhada
terhadap
p tindakan anestesi y
yang
ang dilakukan.
Sebelum pembedahan:
1) Melakukan kunjungan pra anestesi untuk menilai status fisik
pasien sebatas wewenang dan tanggungjawabny
tanggungjawabnya.
a.
2) Menerima pasien di ruang penerimaan kam
kamar
ar operasi.
3) Menyiapkan s
sistem
istem gas medik dan mesin anestesi.
4) Menyiapkan kelengkapan formulir anestes
anestesi.
i.
5) Menilai kembali fungsi dan keadaan mesin anestesi dan alat
monitoring.
13
Saat pembiusan:
1) Membebaskan jala
jalan
n napas de
dengan
ngan mempertahank
mempertahankan
an posisi
kepala tetap ekstensi, menghisap lendir, mempertahankan
posisi endotracheal tube.
2) Memenuhi keseimban
keseimbangan
gan O2 dan CO2 deng
dengan
an memantau
flowmeter pada mesin anestesi.
3) Mempertahankan keseimbangan cairan dengan mengukur dan
memantau cairan tubuh yang hilang selama pembedahan .
4) Mengukur tanda vital.
5) Memberi obat
obat –
– obatan
obatan sesuai progaram pengobatan dokter.
3. Dimensi Kerja
Terlaksananya pelayanan pembiusan dalam rangkaian tindakan
operasi agar tindakan yang diberikan dapat be
berjalan
rjalan secara efektif dan
efisien
4. Hubungan Kerja
D. PERAWAT ASISTEN
1. Tujuan Jabatan
15
c. Setelah Pembedahan
1) Membersihkan daerah sekitar luka operasi
2) Menutup luka dengan bethadin / daryantulle dan kasa steril.
3) Memfiksasi luka o
operasi,
perasi, drain, dower catheter.
4) Membantu membersihkan ruangan kamar operasi setelah
tindakan pembedahan agar siap pakai.
5) Membantu meng
mengepak
epak ins
instrumen
trumen dan meng
mengirimkan
irimkan ke unit CSSD
untuk disterilkan
6) Memeriksa kembali formulir catatan pasien selama di kamar
operasi
3. Dimensi Kerja
Tersedianya kelengkapan peralatan untuk tindakan pembedahan dan
kelancaran kegiatan pembedahan
4. Hubungan Kerja
a. Dengan kepala kamar operasi terkait dengan kelengkapan
pencatatan kegiatan kamar operasi
16
b. Dengan kepala perawat kamar operasi terkait dengan
terselenggaranya kegiatan pembedahan
c. Dengan dokter operator terkait dengan berlangsungnya atau
berjalannya proses pembedahan
5. Tantangan terberat
a. Terlaksananya pelayanan keperawatan bedah dengan baik
b. Tersedianya kelengkapan peralatan untuk pe
pembedahan
mbedahan
6. Wewenang
Bertanggungjawab
Bertanggungjawab atas kelancaran tindakan pembedahan
7. Persyaratan dan Kualifikasi
a. S1/D3 Keperawatan
b. Mengikuti pelatiha
pelatihan
n instrumen
instrumentator
tator kamar operasi, PPGD, BCLS
E. PERAWAT INSTRUMEN
1. Tujuan Jabatan
Tenaga perawat profesional yang bertanggung jawab dan berwenang
dalam mengelola dan mengkoordinir kegiatan pelayanan pembedahan
di kamar operasi
2. Tanggungjawa
Tanggungjawab b dan Tugas
Secara administrasi dan operasional bertanggungjawab kepada kepala
perawat kamar operasi.
a. Sebelum pembedahan
1) Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai meliputi :
a) kebersihan kamar operasi
b) meja mayo/instrument
c) meja operasi lengkap
d) lampu operasi
e) suction pump
2) Menyiapkan set instrument steril sesuai jenis pembedahan.
3) Menyiapkan bahan desinfektan dan bahan lain sesuai keperluan
pembedahan.
4) Menyiapkan sarung tangan dan alat tenun steril.
b. Saat pembedahan
17
aseptik
2. Membantu mengenakan jas steril dan sarung tangan untuk ahli