II STANDAR KOMPETENSI
Kompetensi Level Diskripsi IndikatorKompetensi
A. Manajerial
1. Integritas 4 Mampu memastikan, 1.1.Memastikan anggota yang dipimpin
menanamkan keyakinan bersama bertindak sesuai dengan nilai,
agar anggota yang dipimpin norma, dan etika organisasi dalam
bertindak sesuai nilai, norma, segala situasi dan kondisi.
dan etika organisasi, dalam 1.2.Mampu untuk memberi apresiasi
lingkup formal dan teguran bagi anggota yang
dipimpin agar bertindak selaras
dengan nilai, norma, dan etika
organisasi dalam segala situasi dan
kondisi.
1.3.Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap penerapan sikap integritas
di dalam unit kerja yang dipimpin.
2. Kerjasama 4 Efektif membangun tim kerja 2.1.Melihat kekuatan/kelemahan
untuk peningkatan kinerja anggota tim, membentuk tim yang
organisasi tepat, mengantisipasi kemungkinan
hambatan, dan mencari solusi yang
optimal;
2.2.Mengupayakan dan mengutamakan
pengambilan keputusan
berdasarkan usulan-usulan anggota
tim/kelompok, bernegosiasi secara
efektif untuk upaya penyelesaikan
pekerjaan yang menjadi target
kinerja kelompok dan/atau unit
kerja;
2.3.Membangun aliansi dengan para
pemangku kepentingan dalam
rangka mendukung penyelesaian
target kerja kelompok.
3. Komunikasi 4 Berkomunikasi secara asertif, 3.1.Menyampaikan suatu informasi
terampil berkomunikasi lisan/ yang sensitif/rumit dengan cara
tertulis untuk menyampaikan penyampaian dan kondisi yang
informasi yang sensitif/ rumit/ tepat, sehingga dapat dipahami dan
kompleks diterima oleh pihak lain;
3.2Menyederhanakan topik yang rumit
dan sensitif sehingga lebih mudah
dipahami dan diterima orang lain;
3.3.Membuat laporan
tahunan/periodik/naskah/dokume
n/proposal yang kompleks;
Membuat surat resmi yang
sistematis dan tidak menimbulkan
pemahaman yang berbeda;
membuat proposal yang rinci dan
lengkap;
4. Orientasi pada 4 Menetapkan target kerja yang 4.1.Menetapkan target kinerja unit
menantang bagi unit kerja, yang lebih tinggi dari target yang
hasil
memberi apresiasi dan teguran ditetapkan organisasi;
untuk mendorong kinerja 4.2.Memberikan apresiasi dan teguran
untuk mendorong pencapaian hasil
unit kerjanya;
4.3.Mengembangkan metode kerja yang
lebih efektif dan efisien untuk
mencapai target kerja unitnya.
5. Pelayanan 4 Mampu memanfaatkan kekuatan 5.1.Memahami, mendeskripsikan
kelompok serta memperbaiki pengaruh dan hubungan/kekuatan
Publik
standar pelayanan publik di kelompok yang sedang berjalan di
lingkup unit kerja organisasi (aliansi atau persaingan),
dan dampaknya terhadap unit kerja
untuk menjalankan tugas
pemerintahan secara profesional
dan netral, tidak memihak;
5.2.Menggunakan keterampilan dan
pemahaman lintas organisasi untuk
secara efektif memfasilitasi
kebutuhan kelompok yang lebih
besar dengan cara-cara yang
mengikuti standar objektif,
transparan, profesional, sehingga
tidak merugikan para pihak di
lingkup pelayanan publik unit
kerjanya;
5.3. Mengimplementasikan cara-cara
yang efektif untuk memantau dan
mengevaluasi masalah yang
dihadapi pemangku
kepentingan/masyarakat serta
mengantisipasi kebutuhan mereka
saat menjalankan tugas pelayanan
publik di unit kerjanya.
6 Pengembangan 4 Memberikan umpan balik, 6.1.Memberikan tugas-tugas yang
diri dan orang membimbing menantang pada bawahan sebagai
lain media belajar untuk
mengembangkan kemampuannya;
6.2.Mengamati bawahan dalam
mengerjakan tugasnya dan
memberikan umpan balik yang
objektif dan jujur; melakukan
diskusi dengan bawahan untuk
memberikan bimbingan dan umpan
balik yang berguna bagi bawahan;
6.3.Mendorong kepercayaan diri
bawahan; memberikan kepercayaan
penuh pada bawahan untuk
mengerjakan tugas dengan caranya
sendiri; memberi kesempatan dan
membantu bawahan menemukan
peluang untuk berkembang.
7. Mengelola 4 Membantu orang lain mengikuti 7.1.Membantu orang lain dalam
Perubahan perubahan, mengantisipasi melakukan perubahan;
perubahan secara tepat 7.2.Menyesuaikan prioritas kerja secara
berulang-ulang jika diperlukan;
7.3.Mengantisipasi perubahan yang
dibutuhkan oleh unit kerjanya
secara tepat. Memberikan solusi
efektif terhadap masalah yang
ditimbulkan oleh adanya
perubahan.
8. Pengambilan 4 Membandingkan berbagai 8.1.Membandingkan berbagai alternatif
Keputusan alternatif, menyeimbangkan tindakan dan implikasinya,
risiko keberhasilan dalam 8.2.Memilih alternatif solusi yang
implementasi terbaik, membuat keputusan
operasional mengacu pada alternatif
solusi terbaik yang didasarkan pada
analisis data yang sistematis,
seksama, mengikuti prinsip kehati-
hatian.
8.3.Menyeimbangkan antara
kemungkinan risiko dan
keberhasilan dalam
implementasinya.
B Sosial Kultural
9. Perekat 4 Mempromosikan, engembangkan 9.1.Mempromosikan sikap menghargai
sikap toleransi dan persatuan perbedaan di antara orang-orang
Bangsa
yang mendorong toleransi dan
keterbukaan.
9.2.Melakukan pemetaan sosial di
masyarakat sehingga dapat
memberikan respon yang sesuai
dengan budaya yang berlaku.
Mengidentifikasi potensi kesalah-
pahaman yang diakibatkan adanya
keragaman budaya yang ada
9.3.Menjadi mediator untuk
menyelesaikan konflik atau
mengurangi dampak negatif dari
konflik atau potensi konflik
C. Teknis
10. Pelayanan 4 Mampu memutuskan 10.1Mampu melakukan komunikasi
Kepenataan Pre pemasalahan yang terjadi pada efektif kepada pasien, keluarga, tim
Anastesi asuhan pra anestesi operasi dan bedah tentang
tindakan anestesi yang akan di
lakukan
10.2Mampu melakukan pengecekan
ulang, kelengkapan dokumen,
tanda-tanda vital dan resiko pasien
pre anestesi untuk memastikan
atatus ASA pasien, alat, obat-
obatan anastesi sesuai kondisi
pasien dan teknik anestesi yang
digunakan.
10.3Mampu memutuskan alat dan
mesin anastesi yang dibutuhkan
dalam keadaan siap pakai sesuai
kondisi pasien, jenis pembedahan
dan teknik anestesi yang
digunakan.
10.4Mampu melakukan inventarisasi,
penyusunan daftar permintaan
kebutuhan alat, obat, bahan
anestesi habis pakai, dan mampu
melakukan penyusunan rencana
kebutuhan alat anestesi, obat dan
bahan habis pakai sesuai program
waktu yang ditentukan.
11. Pelayanan 4 Mampu mengambil keputusan 11.1Mampu melakukan pemasangan
Kepenataan Intra asuhan kepenataan anestesi alat monitor invasive dan
Anastesi yang diperlukan sesuai dengan pendampingan pemasangan alat
kondisi pasien intra anestesi monitor non invasive.
11.2Mampu melakukan premedikasi,
induksi, maintenance, dan
asistensi regional/general anestesi
sesuai instruksi dokter anestesi.
11.3Mampu melakukan pemeliharaan
kedalaman anestesi, pemberian
obat–obatan, pemasangan alat
ventilasi sesuai instruksi dokter
anestesi.
11.4Mampu melakukan pengakhiran
anestesi sesuai instruksi dokter
anestesi dan penilaian kesadaran.
12. Pelayanan 4 Mampu membuat keputusan 12.1Mampu membuat keputusan
Kepenataan yang diperlukan untuk menjamin dalam melakukan pemeliharaan
Pasca keselamatan pasien pasca jalan nafas, mengatasi kesulitan
anestesi dalam lingkup jalan nafas, pelayanan terapi
Anastesi
pelayanan asuhan kepenataan oksigenasi.
anestesi 12.2Mampu membuat keputusan
dalam melakukan tindakan asuhan
pelayanan manajemen nyeri sesuai
instruksi dokter spesialis anestesi.
12.3Mampu membuat keputusan
dalam melakukan penilaian
kegawatan dan mampu melakukan
penanganan mengatasi kondisi
gawat yang terjadi.
12.4Mampu membuat keputusan
dalam melakukan
pendokumentasian semua
tindakan yang dilakukan dalam
pelayanan pasca anestesi.
13 Pelayanan 4 Mampu mengambil keputusan 13.1Mampu melakukan persiapan
Asuhan dalam tugas pelayanan asuhan mesin, obat dan alat anestesi
Kepenataan kepenataan perianestesi dibawah sesuai dengan teknik anestesi yang
pengawasan atas pelimpahan akan digunakan.
Dibawah
Pengawasan wewenang secara mandate dari 13.2Mampu melakukan premedikasi,
Atas dokter spesialis anestesi. induksi, pemeliharaan,
Pelimpahan pengakhiran anestesi sesuai
instruksi dokter anestesi.
Wewenang
13.3Mampu melakukan tindakan
Secara mengatasi kegawatan sebagai
Mandat Dari akibat tindakan anestesi yang
Dokter dilakukan terhadap pasien.
Spesialis 13.4Mampu melakukan dokumentasi
Anestesi tindakan anestesi dan melakukan
evaluasi bersama dokter anestesi.
14 Pelayanan 4 Mampu membuat keputusan 14.1 Mampu membuat keputusan
Asuhan yang diperlukan untuk menjamin dalam melakukan analisa kondisi
Kepenataan keselamatan pasien dalam pasien, mesin, alat, obat dan
kepenataan kegawatan anestesi analisa dokumentasi yang telah
Anestesi dan
dan kegawat daruratan bencana dilakukan serta
Kegawat mengkomunikasikan hasilnya
Daruratan dengan tim terkait.
Bencana 14.2 Mampu membuat keputusan jika
(Kesehatan ada kemungkinan kegawatan yang
Matra) timbul, melakukan tindakan
dalam mengatasi kondisi
kegawatan.
14.3 Mampu membuat keputusan
dalam melakukan penilaian
kesadaran, pemantauan tanda-
tanda vital, resusitasi jantung
paru, pemeliharaan kepatenan
jalan nafas, dan pemberian
oksigenasi dalam rangka
mengatasi masalah yang terjadi.
14.4 Mampu membuat keputusan
dalam kerjasama lintas bidang,
lintas sektoral mengatasi dan
menanggulangi kegawatan jika
terjadi bencana alam, kecelakaan,
atau bencana karean disebabkan
faktor lain (bencana karena
kecelakaan kerja, kebakaran dll).
III PERSYARATAN JABATAN
Tingkat pentingnyathdjabatan
Jenis Persyaratan Uraian
Mutlak Penting Perlu
A. Pendidikan 1 Jenjang D IV/S1
2 Keperawatan Anestesiologi
BidangIlmu
B. Pelatihan 1 Manajerial Leadership, Managerial and Capacity √
Building
2 Teknis Pelatihan Anestesi lanjut, BTCLS, ATCLS, √
Patien Safety, PPI
3 Fungsional Diklat Jabfung Penata Anestesi Muda √
C. Pengalamankerja ≥ 4 Tahun √
D. Pangkat Penata, III/c
Penata Tk. I, III/d
E. Indikator Kinerja Jabatan 1. Survey kepuasan pelanggan/pasien …. %
2. Zero eror accident selama pelayanan pra, intra, pasca anestesi dengan
bukti kinerja …. %