Anda di halaman 1dari 14

TURUNAN FUNGSI ALJABAR (DERIVATIF)

A. Turunan Fungsi Aljabar


dy df ( x)
Turunan pertama dari y = f(x) adalah y '  f '( x)   dan didefinisikan sebagai:
dx dx
f ( x  h)  f ( x)
f '( x)  lim
h 0 h
Rumus turunan pertama untuk y  ax n adalah y '  nax n 1
Sifat-sifat Turunan:

Misalkan f, u, v adalah fungsi bernilai real dan dapat diturunkan di interval I, a bilangan real maka:
a. ( ) ( )
b. ( ) ( )
c. ( ) ( ) ( ) ( )
d. ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
e. ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
f. ( ) ( )
( ) , ( )-

Aturan Turunan Fungsi Komposisi

Jika ( ) , ( )-  ( ) , ( )- ( )
Jika fungsi ( ) ( )( ) ( ( )) maka ( ) ( ( )) ( ) atau dapat dinyatakan ke
notasi Leibniz menjadi bentuk aturan rantai yaitu:
( )

Contoh Soal:
1. Tentukan turunan pertama dari ( ) dengan definisi turunan!
Berdasarkan definisi turunan sebagai limit suatu fungsi maka dapat dicari ( )
( ) ( )
( )

( )
( )
( )
( )

( )

( )
( )

( )
( )

( ) ( )
( )
( )

2. Tentukan turunan pertama dari fungsi-fungsi berikut!


a. ( )
b. ( )

c. ( )
d. ( )

Jawab:
Cara menentukan turunan fungsi aljabar dapat diperoleh dengan menggunakan sifat-sifat turunan
fungsi aljabar.
a. ( ) , turunannya ( )
b. ( ) , turunannya ( )
c. ( ) , turunannya ( )

d. ( ) , turunannya ( ) ( )

3. Diketahui persamaan gerak partikel s = . Tentukan kecepatan partikel saat t = 3 detik!


Jawab:
s=
v (t) = s’(t)
= 5.3
= 15

v (t) = 15
v (3) = 15 ( ) = 15(9) = 135 m/detik
Jadi, kecepatan (v) partikel saat t = 3 detik adalah 135 m/detik.

4. Tentukan ( ) dari fungsi berikut ini:


a. ( )
b. ( )

c. ( ) √
Jawab :
Dengan menggunakan sifat turunan pada penjumlahan dan pengurangan suatu fungsi dapat
ditentukan turunan dari masing-masing fungsi tersebut.
a. ( )
( )

( )

( )

b. ( )

( )
( )

c. ( ) √

( )
( )

Turunan pertamanya adalah


( ) ( )

( )

( ) √

5. Tentukan turunan fungsi yang diberikan berikut.


a. ( ) ( )( )
Penyelesaian:
( ) ( )( )
Diketahui: ( )  ( )
( )  ( )
Dengan menggunakan sifat turunan pada perkalian fungsi aljabar dapat diperoleh
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( )( ) ( )( )
b. ( )

Penyelesaian:
( )

Diketahui: ( )  ( )
( )  ( )

Dengan menggunakan sifat turunan pada pembagian fungsi aljabar dapat diperoleh
( ) ( ) ( ) ( )
( )
, ( )-
( )( ) ( )( )
( )

( )

( )
( )
( )

c. ( ) √( )
Penyelesaian:
Misal : ( )  ( )
( )  ( )

Diketahui: ( ) √( ) √, ( )- , ( )-

Dengan menggunakan aturan rantai pada turunan diperoleh:


( ) , ( )- ( )
, ( )- ( )

, ( )- ( )

( ) ( )

√( )

Dengan menggunakan sifat turunan pada perkalian dapat diperoleh:


( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( ) .√( ) / ( ) ( √( ))

√( ) √( )
B. Penggunaan Turunan Fungsi
1. Persamaan Garis Singgung dan Garis Normal

Kita akan membahas arti turunan suatu fungsi pada grafik kartesius. Perhatikan sebuah grafik
fungsi ( ) berikut

( )
( ( ))

( ) ( ( ))

( )

Untuk menentukan persamaan garis singgung kurva (garis tangen) maupun garis normal hal
yang perlu dipikirkan ialah bagaimana mencari kemiringan (gradien) garis singgung kurva tersebut di
titik ( ( )). Menentukan gradien garis singgung kurva tidak mudah, karena garis singgung hanya
memiliki satu titik perseketuan dengan kurva seperti garis di atas, maka untuk mendapatkan nilai
kemirirnganya dapat kita dekati dengan garis lain yaitu tali busurnya (garis secan) seperti garis
dan di atas, semakin x mendekati maka semakin mendekati garis singgungnya.
Perhatikan garis secan yang melalui titik ( ( )) dan titik ( ( )) memiliki
kemiringan garis yang disimbolkan dengan yaitu

( ) ( ) ( ) ( )
( )

Jika nilainya semakin kecil seperti pada garis dan , maka garis secan akan membentuk
garis singgung (garis ), sehingga diperoleh gradien garis singgungya adalah
( ) ( )
( ) ( )
Dengan melihat hal tersebut, maka fungsi turunan ( ) merupakan
graden garis singgung kurva ( ) di titik ( ( )) pada grafik ( )
Berdasarkan gradien garis singgung maka persamaan
garis singgung kurva di titik ( ) ialah
( )( )

Selain garis singgung, terdapat juga garis normal yaitu


garis yang tegak lurus dengan garis singgung dan melalui titik
singgungnya. Pada gambar 2 terlihat bahwa garis merupakan
garis singgung dan garis merupakan garis normal di titik
singgung . Karena garis normal merupakan garis yang tegak
lurus dengan garis singgung maka gradien garis normal ialah

( )

Berdasarkan gradien garis normal maka persamaan garis


normal kurva di titik ( ) ialah
( )
( )

Contoh soal dan penyelesaian


Diketahui kurva melalui titik ( ), Tentukan :
a. Persamaan garis singgung pada kurva di titik
b. Persamaan garis normal pada kurva di titik

Penyelesaian:
a. Diketahui :

Titik ( )
Ditanyakan : Persamaan garis singgung kurva?
Penyelesaian :
Kita tentukan terlebih dahulu turunan pertamanya

( )
Gradien garis singgung kurva tersebut di adalah:

( )
Dengan menggunakan ( ), akan kita peroleh:
( )

Jadi, persamaan garis singgung adalah

b. Garis normal tegak lurus terhadap garis singgung, maka

( )

Dengan menggunakan ( ), akan kita peroleh:

( )

Jadi, persamaan garis normalnya adalah

2. Fungsi Naik dan Fungsi Turun

Misalkan fungsi
1. Fungsi dikatakan naik jika ( ) ( )

2. Fungsi dikatakan naik jika ( ) ( )


1) Fungsi f(x) naik jika f’(x) > 0
2) Fungsi f(x) turun jika f’(x) < 0
3) Fungsi f(x) stasioner (tidak naik dan tidak turun) jika f’(x) = 0
4) Nilai stasioner f(x) maksimum jika f’’(x) < 0, dan minimum jika f’’(x) > 0
Contoh Soal:
1. Diberikan ( ) . Tentukan interval agar:
a. Kurva ( ) naik,
b. Kurva ( ) turun
Penyelesaian:
a. Kurva ( ) naik

( )

( )

Syarat fungsi naik (kurva naik) → ( )

( )

( )( )
( ) atau ( )
atau

Jadi, interval agar kurva ( ) naik adalah atau


b. Kurva ( ) turun

( )

( )

Syarat fungsi turun (kurva turun) → ( )

( )

( )( )
( ) atau ( )
atau

Jadi, interval agar kurva ( ) turun adalah

3. Turunan Tingkat Tinggi

Pada beberapa persoalan matematika di bidang kalkulus akan dijumpai penurunan suatu
fungsi lebih dari satu kali. Turunan fungsi yang lebih dari satu kali disebut turunan tingkat tinggi.
Turunan tingkat tinggi dari fungsi ( ) dapat dilihat pada tabel berikut.
Notasi turunan tingkat tinggi untuk fungsi ( )
( )
Turunan pertama ( )

( )
Turunan kedua ( )

( )
Turunan ketiga ( )

……. ……………………………….
( )
Turunan ke-n ( )

4. Titik Stasioner dan Jenis-jenis Nilai Stasioner


Kurva suatu fungsi ( ) mempunyai tiga jenis ekstrim fungsi, yaitu maksimum,
minimum dan belok. Titik stasioner kurva fungsi itupun ada tiga, yaitu titik maksimum, titik
minimum, dan titik belok. Titik stasioner merupakan titik dalam keadaan diam dari suatu fungsi.
Misalkan c suatu bilangan pada daerah asal f. Jika ( ) , maka ( ) adalah nilai
stasioner f pada x = c. Pasangan c dan ( ) dalam suatu koordinat, yaitu ( ( )) disebut titik
stasioner. Istilah lain untuk titik stasioner adalah titik kritis atau titik balik atau titik ekstim atau
titik optimum.
Hal ini berarti, ( ) kita mendapatkan nilai stasioner dari ( ).
Titik stasioner pada kurva ( ) berupa ( ( )) dalam kondisi ( ) . Dalam arti
geometris, titik stasioner pada kurva ( ) merupakan sebuah titik pada kurva dengan
gradien dari garis singgung kurva tersebut bernilai nol.

Gambar 1.
Perhatikan Gambar 1. Pada kurva tersebut, titik P dan titik Q merupakan titik stasioner.
Penentuan jenis ekstrim kurva sebuah fungsi dapat dilakukan dengan uji turunan pertama sebagai
berikut.
Jika ( ) , maka ( ) adalah nilai stasioner f pada x = c. Nilai stasioner mungkin
berupa nilai balik maksimum, nilai balik minimum, atau titik belok horizontal pada grafik f. Jenis
nilai-nilai stasioner ini dapat ditentukan dengan memperhatikan tanda ( ) di sekitar x = c.

(1) ( ) mempunyai nilai balik maksimum ( ), jika ( ) berganti tanda dari positif
menjadi negatif saat melalui nol.
(2) ( ) mempunyai nilai balik minimum ( ), jika ( ) berganti tanda dari negatif
menjadi positif saat melalui nol.
(3) ( ) mempunyai titik belok horizontal pada c, jika ( ) tidak berganti tanda saat
melalui nol.

Tafsiran geometri dari uji turunan pertama pada penentuan jenis ekstrim suatu fungsi dapat
dinyatakan sebagai berikut.
(1) ( ) mempunyai nilai balik (2) ( ) mempunyai nilai balik
maksimum ( ) dan titik ekstrim minimum ( ) dan titik ekstrim
( ( )) ( ( ))

Kondisi kurva fungsi ( ) Kondisi kurva fungsi ( )


Naik – Diam – Turun Turun – Diam – Naik

(3) ( ) mempunyai titik belok horizontal pada c dengan titik belok ( ( ))


( ) bukan nilai ekstrim ( ) bukan nilai ekstrim
Kondisi kurva fungsi ( ) Kondisi kurva fungsi ( )
Naik – Diam – Naik Turun – Diam – Turun

5. Uji Turunan Kedua untuk Menentukan Jenis-jenis Nilai Stasioner

Uji turunan kedua sangat diperlukan saat penentuan titik belok kurva suatu fungsi. Uji
turunan kedua pada penentuan jenis nilai stasioner suatu fungsi juga berdasarkan pada
pengamatan tanda ( ) di sekitar x = c yang diperoleh dari ( ) . Uji turunan kedua sangat
diperlukan untuk fungsi polinomial berderajat tiga atau lebih, maupun fungsi trigonometri.
Misalkan fungsi ( ) kontinu dan diferensiabel dalam interval I yang memuat x = c.
Turunan pertama ( ) dan turunan kedua ( ) pada interval I, serta ( ) dengan nilai
( ) nilai stasioner.
(1) Jika ( ) , maka ( ) adalah nilai balik maksimum fungsi f.
(2) Jika ( ) , maka ( ) adalah nilai balik minimum fungsi f.
(3) Jika ( ) , maka ( ) adalah bukan nilai stasioner fungsi f dan titik ( ( )) adalah
titik belok kurva fungsi ( ).

6. Lebih Banyak Masalah Maksimum dan Minimum


Penerapan masalah masimum dan minimum dapat juga untuk masalah matematika maupun
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Ketika menghadapi masalah maksimum-minimum, kita
dihadapkan pada langkah utama yaitu penentuan besaran yang harus dimaksimalkan atau
diminimalkan. Berikut langkah-langkah pemecahan masalah maksimum dan minimum.
1) Tetapkan besaran yang harus dimaksimalkan atau diminimalkan. Besaran ini biasanya
dilambangkan dengan huruf agar kita dapat dengan mudah menuliskan model matematika.
2) Tentukan formula untuk model matematika dari masalah yang dihadapi.
3) Terapkan metode maksimum-minimum.
4) Berikan tafsiran terhadap hasil yang diperoleh pada langkah 3) yang diselesaikan dengan
masalah semula agar ketelitian dari jawaban lebih akurat dan benar.

CONTOH
1. Tentukan nilai maksimum dan minimum fungsi ( ) pada interval * +
Penyelesaian:
Nilai fungsi pada batas interval.
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
Nilai stasioner apabila ( )
( )

dan x = 1 Є * +
Untuk , maka ( ) ( ) ( )
Jadi, nilai maksimum fungsi adalah 1 dan nilai minimum fungsi adalah .
2. Sebuah partikel diamati pada interval waktu (dalam menit) tertentu berbentuk kurva
( ) pada . Tentukan nilai optimal pergerakan partikel tersebut!
Penyelesaian:
Nilai fungsi pada batas interval.
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
Nilai stasioner apabila ( )
( )

( )
( )( )
dan Є
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
Nilai minimum pergerakan partikel adalah -16 pada menit ke-0 dan nilai maksimum pergerakan
partikel adalah 20 pada menit ke-6.

3. Keliling suatu persegi panjang adalah 100 m. Tentukanlah ukuran persegi panjang agar luasnya
maksimum!
Penyelesaian:
Jika x = lebar
y = panjang

Maka ( ) Jelas bahwa dan ,


Luas persegi panjang dalam adalah
( )

( )

Akan dicari nilai maksimum L


( ) ( )
Nilai maksimum L dapat jika ( )
( )

( ) ( ) ( )
Jadi, luas maksimum persegi panjang adalah 625 yang diperoleh jika lebarnya 25 m dan
panjangnya 25.

Anda mungkin juga menyukai