Anda di halaman 1dari 16

Materi Sistem Imun kelas 11

Pertahanan Tubuh Manusia – Pengertian, Mekanisme, Sistem,


Struktur, Jenis, Fungsi, Nonspesifik
Pertahanan Tubuh Manusia – Pengertian, Mekanisme, Sistem,
Struktur, Jenis, Fungsi, Nonspesifik : Tubuh manusia merupakan
yang konstan dilawan oleh virus, bakteri, radiasi matahari,
parasit, serta polusi. Stres emosional akibat kejadian tersebut
merupakan sebuah tantangan sebagai pertahanan tubuh yang
sehat.

Pengertian Pertahanan Tubuh Manusia


Tubuh manusia merupakan yang konstan dilawan oleh virus,
bakteri, radiasi matahari, parasit, serta polusi. Stres emosional
akibat kejadian tersebut merupakan sebuah tantangan sebagai
pertahanan tubuh yang sehat.

Dan biasanya dilindungi oleh sistem pertahanan pada tubuh,


sistem kekbalan pada tubuh, yang terutama makrofaga, serta
cukup lengkap kebutuhan gizi sebagai penjaga kesehatan.
Kelebihan tantangan negatif, walau bagaimanapun bisa
menekan sistem pertahanan tubuh manusia, sistem kekebalan
tubuh, serta mengakibatkan bermacam penyakit dari moderat
fatal.
Tentang Praktek Medis
Sebuah pratek medis sekarang ini pada dasarnya hanya sebagai
obat penyakit saja. Infeksi bakteri dilawan dengan
menggunakan antibiotik, infeksi yang diakibatkan virus dengan
antivirus serta infeksi parasit dengan antiparasit yang
terbatasnya obat-obatan yang ada.

Sistem kekebalan pada tubuh, sistem pertahanan tubuh,


depresi yang disebabkan oleh stres emosional disembuhkan
dengan antidepresan atau obat penenang. Kekebalan depresi
diakibatkan oleh kurangnya gizi jarang diobati sama sekali.,
bahkan bila kita akui, sertaa kemudian oleh saran untuk
mengkonsumsi makanan yang lebih sehat.

Tentang Pelatihan Medis


Pelatihan medis sangat menekankan yang lebih kearah
‘pengobatan/mengobati penyakit’ yang ‘mengobati pasien’
umumnya diabaikan. Misalnya semua orang mengetahui bahwa
antibiotik oral tidak hanya dapat membunuh patogen, namun
juga mengaduk bakteri dalam usus yang dibutuhkan sebagai
pencernaan.
Mereka mengetahui bahwa antibiotik dapat menyebabkan
iritasi usus serta menguras konten gizi, yang terutama vitamin B
komleks. Ini sangat jarang, tetapi bagi seorang dokter untuk
meresepkan mengkonsumsi yoghurt sebgai pembangun flora
usus yang kembali terkuras atau vitamin B kompleks suplemen
untuk membantu mengatasi defisit gizi yang diakibatkan oleh
antibiotik.

Penyakit Pada Sistem Pertahanan Tubuh


Sejak penyakit terjadi pada saat sistem kekebalan tubuh, sistem
pertahanan tubuh akan kesulitan, akan terlihat jelas jika
diperlukan untuk menrangsang serta mengaktifkan dan
meningkatkan aktivitas sistem pertahanan alam.

Lewat salah satu kurangnya pengetahuan tentang “kecerdasan


selular” dari magrofaga atau kurangnya kesadaran akan cara
merangsang dan mengaktifkan makrofaga, memerlukan sistem
pertahanan tubuh biasanya tidak dipertimbangkan. Namun
hanya penyakit tersebut diobati, meningkatkan mekanisme
pertanahan alami sama sekali tidak diperhatikan.
Makrofaga
Makrofaga yang diaktifkan melepaskan kaskade sitokina,
melalui loop umpan balik, mengidentifikasi keadaan abnormal,
berkomunikasi ini kembali ke makrofaga, yang selanjutnya
mengaktifkan pertahanan yang sesuai respons terapeutik.

Bila keadaan abnormal adalah tumor, TNF, tumor necrosis


faktor yang dihasilkan. Bila tantangannya merupakan bakteri,
maka penduduk makrofaga meningkat untun menelan serta
Iyse bakteri yang mengganggu. Interferon dalam dirilis sebagai
pencegah bakteri serta virus reproduksi. Segala kondisi
abnormal ada, makrofaga bertindak untuk membawa tubuh
kembali pulih atau sehat. “Normal” merupakan sehat; yang
makrofaga meupakan indah “normalizer”.
GRAS
Dalam setiap “abnormal” keadaan kesehatan, stimulasi serta
aktivasi dari suatu sistem pertahanan tubuh terutama
ditunjukan. Ini dapat dilakukan dengan efektif serta aman. Ada
sebuah produk dipatenkan, tidak beracun, GRAS (bisanya diakui
aman oleh US Food and Drug Administration), dengan tidak
adanya laporan dari efek samping yang sekarang tersedia cecara
unik, bentuks sangat murni. Ratusan laporan ilmiah
membutikan kemampuan beta 1,3, 1,6, glucan dari ragi sebagai
rangsang dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.

Awalnya dikembangkan oleh Bayer Pharmaceuticals, 1,3,1,6


beta, manufaktur glucan paten diakuisisi oleh penemu Byron
Donzis, ditingkatkan dan dipatenkan lagi dan dimurnikan lebih
lanjut untuk menjadi produk yang benar-benar unik. Baru
terobosan manufaktur telah mengakibatkan peningkatan
dramatis dalam kemurnian dan potensi, yang membuat produk
tersedia dengan biaya terjangkau.

Yang awalnya diperkembangkan oleh Bayer pharmaceuticals,


1,3,1,6 beta, manufaktur glucan paten diakuisisi oleh penemu
Byron Donzis, ditingkatkan serta dipatenkan lagi dan
dimurnikan lebih lanjut untuk menjadi produk yang
benar-benar unik. Trobosan baru manufaktur telah dapat
meningkatkan dramatis dalam kemurnian serta potensi, yang
membuat produk tersedia dengan biaya yang terjangkau.

Mekanisme Sistem Pertahanan Tubuh


Sistem pertahanan tubuh merupakan suatu sistem dalam tubuh
yang bekerja mempertahankan tubuh kita dari serangan suatu
bibit penyakit atau patogen yang masuk ke dalam tubuh.
Berdasarkan cara mempertahankan diri dari penyakit, sistem
pertahanan tubuh digolongkan menjadi dua yaitu pertahanan
tubuh spesifik dan nonspesefik.

Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik


Sistem pertahanan tubuh nonspesifik adalah sistem pertahanan
tubuh yang tidak membedakan mikroorganisme patogen yang
satu dengan yang lainnya, sistem ini merupakan sistem
pertahanan pertama terhadap infeksi akibat masuknya
mikroorganisme patogen atau benda-benda asing yang masuk
ke dalam tubuh.

Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik Eksternal(Permukaan


Tubuh)
Pertahanan secara fisik
Pertahanan secara fisik dilakukan oleh lapisan terluar tubuh
yaitu kulit dan membran mukosa. Lapisan terluar kulit tersusun
atas sel-sel mati yang rapat sehingga menyulitkan bagi
mikroorganisme patogen untuk masuk ke dalam tubuh.

Pertahanan secara mekanik


Pertahanan secara mekanik seperti terjadi pada rambut hidung
dan silia, rambut hidung bertugas menyaring udara dari
partikel-partikel berbahaya maupun dari mikroorganisme yang
kurang menguntungkan, sedangkan silia yang terdapat pada
trakea berfungsi menyapu partikel-partikel berbahaya yang
terperangkap dalam lendir dan keluar bersama air ludah.

Pertahanan secara biologis


Pertahanan secara biologis seperti adanya populasi bakteri yang
tidak berbahaya yang terdapat pada permukaan kulit dan
membran mukosa, bakteri-bakteri tersebut berkompetisi
dengan bakteri patogen dalam memperoleh nutrisi sehingga
perkembangan bakteri patogen terhambat.
Pertahanan secara kimia
Pertahanan secara kimia dilakukan oleh cairan sekret seperti
keringat dan minyak yang dihasilkan oleh membran mukosa dan
kulit yang mengandung zat-zat kimia yang menghambat
pertumbuhan mikroorganisme, sedangkan air liur (saliva), air
mata, dan sekresi mukosa mengandung enzim lizosim yang
dapat membunuh bakteri, enzim lizosim dapat menguraikan
dinding bakteri dan patogen dengan cara hidrolisis sehingga sel
pecah dan mati.
Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik Internal
Inflamasi
Inflamasi adalah respon tubuh terhadap kerusakan jaringan
yang disebabkan antara lain tergores atau benturan keras.
Adanya kerusakan jaringan menyebabkan patogen dan
mikroorganisme lainnya dapat masuk ke dalam tubuh dan
menginfeksi sel-sel tubuh. Sel-sel tubuh yang rusak akan
melepaskan signal kimiawi yaitu histamin dan prostaglandin. Sel
yang berfungsi melepaskan histamin adalah mastosit yang
berkembang dari salah satu jenis sel darah putih yaitu basofil.

Adanya signal kimiawi berupa histamin menyebabkan


terjadinya pelebaran pembuluh darah dan peningkatan
kecepatan aliran darah dan menyebabkan permeabilitas
pembuluh darah meningkat. Meningkatnya permeabilitas
pembuluh darah menyebabkan neutrofil, monosit, dan eosinofil
berpindah dari pembuluh darah ke jaringan yang mengalami
infeksi, selanjutnya neutrofil dan eosinofil mulai memakan
patogen, dan monosit akan mulai bergerak menghancurkan
patogen.

Neutrofil dalam darah putih merupakan yang terbanyak(sekitar


60-70%), neutrofil meninggalkan pembuluh darah dan menuju
jaringan yang terinfeksi dan membunuh mikroba.Sel monosit
(sekitar 5% dari keseluruhan sel darah putih) bergerak menuju
jaringan yang terinfeksi dan berubah menjadi makrofag (Big
eaters) dan memakan patogen dengan cara fagositosis.

Makrofag berbentuk mirip amoeba yang memiliki pseudopodia


untuk menarik mikroba dan menghancurkan enzim
pencernaannya. Walaupun begitu beberapa mikroba telah
berevolusi dengan cara mikrofag seperti beberapa bakteri yang
memiliki kapsul yang membuat pseudopodia makrofag tidak
bisa menempel.

Selain neutrofil dan monosit terdapat juga eosinofil (sekitar 1,5%


dari keseluruhan sel darah putih). Eosinofil memiliki aktivitas
fagosit yang terbatas namun memiliki enzim penghancur dalam
sitoplasmanya yang dapat menembus pertahanan cacing
parasit.

Struktur Sistem Kekebalan Tubuh


Sistem pertahanan tubuh melibatkan peran limfosit dan
antibodi.
Limfosit
Limfosit terdiri dari dua jenis yaitu limfosit B(sel B) dan limfosit
T(sel T). Dua jenis limfosit ini memiliki fungsi yang
berbeda-beda, walaupun jika diamati dengan mikroskop
menunjukan struktur yang sama.
a) Sel B
Limfosit B terbentuk dan dimatangkan di dalam sumsum tulang
dan masuk ke dalam aliran darah menuju jaringan limfatik. Sel B
bertanggung jawab terhadap produksi antibodi sebagai
kekebalan humoral. Sel B dapat dibedakan menjadi 3 jenis
yaitu:

(1) Sel B plasma, berfungsi untuk memproduksi antibodi.

(2) Sel B pengingat, berfungsi mengingat antigen yang pernah


masuk ke dalam tubuh dan menstimulasi sel Limfosit B plasma
jika terjadi infeksi kedua.

(3) Sel B pembelah, berfungsi membentuk sel B plasma dan sel


B pengingat dalam jumlah yang banyak serta cepat.
b) Sel T
Limfosit T dibentuk di dalam sumsum tulang dan menuju ke
kelenjar timus untuk mengalami diferensiasi lebih lanjut, sel T
berperan dalam kekebalan selular yaitu dengan menyerang sel
penghasil antigen secara langsung, sel T juga turut membantu
produksi antibodi oleh sel B plasma, sel T dapat dibedakan
menjadi 3 jenis yaitu :

(1) Sel T pembunuh (sel T sitotoksik), berfungsi menyerang


patogen dan mikroorganisme asing yang masuk ke dalam tubuh,
yaitu sel tubuh yang terinfeksi.

(2) Sel T pembantu (sel T penolong) berfungsi menstimulasikan


pembentukan sel T jenis lainnya serta sel B plasma, serta
mengaktifkan dapat mengaktifkan makrofag untuk melakukan
fagositosis.

(3) Sel T supressor, berfungsi menghentikan respon imun yaitu


setelah infeksi berhasil ditanggulangi.

Antibodi
a) Pengertian dan Fungsi Antibodi
Pada setiap mikroorganisme serta substansi asing yang masuk
ke tubuh pada permukaannya terdapat senyawa protein yang
berperan sebagai antigen, antigen meliputi molekul yang
dimiliki oleh mikroorganisme serta substansi asing tersebut.

Antigen yang masuk ke tubuh akan menyerang tubuh untuk


membentuk antibodi, antibodi adalah senyawa protein yang
berfungsi melawan antigen dengan cara mengikatnya, setelah
diikat antigen akan ditangkap dan dihancurkan oleh makrofag.
Antibodi bekerja secara spesifik untuk suatu antigen tertentu
seperti antibodi cacar hanya cocok untuk antibodi cacar.
b) Struktur Antibodi
Pada antibodi setiap molekul tersusun atas dua macam rantai
polipeptida yang identik dimana terdapat dua rantai ringan dan
dua rantai berat. Keempat rantai pada molekul antibodi
dihubungkan oleh ikatan disulfida dan bentuk molekulnya
menyerupai huruf Y.

Pada setiap lengan dari molekul tersebut memiliki tempat


pengikatan antigen. Umumnya antibodi terdiri atas sekelompok
protein yang berada pada fraksi-fraksi globulin serum,
fraksi-fraksi globulin serum ini dinamakan immunoglobulin atau
disingkat Ig.

c) Pengelompokan Antibodi
Terdapat lima jenis antibodi yang dimiliki manusia yaitu IgG,
IgM, IgA, IgD, dan IgE. Berikut penjelasannya.

1.IgG (Immunoglobulin Gamma), adalah kelompok


immunoglobulin yang paling banyak dan sering ditemukan
dalam sirkulasi. IgG dapat menembus dinding pembuluh darah
dan plasenta, IgG memberikan perlindungan terhadap bakteri,
virus, dan toksin serta disekresikan dalam kolostrum.
2.IgM (Immunoglubulin-M) adalah jenis antibodi pertama yang
ditemukan ketika infeksi suatu antigen, antibodi jenis ini
memiliki pergiliran yang tinggi dan tidak bertahan lama, IgM
dapat mengikat antigen atau patogen menjadi gumpalan atau
mengaglutinasinya sehingga mudah difagositosis makrofag, IgM
juga dapat memicu aktifnya protein komplemen.
3.IgA (Immunoglobulin-A), antibodi jenis ini dapat mencegah
masuknya virus melalui jaringan apitel mukosa, sistem
pencernaan, pernapasan, dan saluran reproduksi. IgA
ditemukan di air liur, air mata, dan kolostrum.
4.IgE (Immunoglobulin-E) merupakan antibodi yang sedikit
lebih besar dari molekul IgG dan hanya sebagian kecil dari total
antibodi dalam darah. IgE memicu peradangan jika cacing
parasit menyerang tubuh. IgE juga berperan dalam reaksi alergi.
5. IgD (Immunoglobulin-D) antibodi jenis ini tidak dapat
mengaktikan sistem komplemen dan tidak dapat melewati
plasenta. IgD diduga berfungsi dalam diferensiasi sel limfosit B
menjadi sel B plasma dan sel B memori.
Jenis-Jenis Kekebalan Tubuh
Kekebalan Aktif
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu
sendiri dimana jika seseorang mengalami sakit karena infeksi
patogen dan tubuh merespon dengan membuat antibodi,
setelah sembuh antibodi tersebut dapat bertahan lama
sehingga orang tersebut menjadi kebal terhadap penyakit
tersebut, seperti contoh orang yang pernah sakit cacar air tidak
akan terkena penyakit tersebut untuk kedua kali. Kekebalan
jenis ini dinamakan kekebalan aktif alami.

Selain itu terdapat juga kekebalan aktif buatan seperti dengan


menyuntikan antigen bakteri, patogen, atau mikroba yang
sudah tidak aktif cara ini dikenal dengan vaksinasi. Vaksinasi
menyebabkan orang yang disuntik tersebut mendapatkan
kekebalan karena tubuhnya akan membentuk antibodi.

Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh setelah
mendapat antibodi dari luar. Sebagai contoh kekebalan yang
diperoleh bayi dari ibunya melalui air susu pertama (kolostrum)
atau diperoleh bayi pada saat masih berada dalam kandungan.
Kekebalan jenis ini dinamakan kekebalan pasif alami.

Sedangkan kekebalan pasif buatan diperoleh dengan


menyuntikan antibodi yang diekstrak dari satu individu ke
tubuh orang lain melalui serum, walaupun kekebalan pasif ini
berlangsung singkat tapi berguna untuk penyembuhan secara
cepat.

Fungsi Sistem Kekebalan Tubuh


1. Alergi
Respon yang berlebihan (hipersensitif) terhadap antigen yang
masuk ke dalam tubuh.

2. Autoimunitas
Keadaan hilangnya toleransi system kekebalan terhadap “diri
sendiri”.

3. AIDS
Suatu penyakit defisiensi kekebalan tubuh secara meluas.

Anda mungkin juga menyukai