Definisi 1
Dimana k = 0, 1, 2, …
Untuk k=1 ( ) ; adalah nilai harapan matematis peubah acak X dan merupakan rata-
rata(niai tengah) peubah acak X.
Definisi 2
Definisi 3
Momen pusat kedua disebut varian/ragam dari peubah acak X yang dinotasikan dengan atau
var ( X ). Jadi
Teorema
( ) ( ) ( ) ( )
Bukti:
( ) ( )
= ( )
= ( ) ( ) ( )
= ( ) ( )
= ( )
= ( )
Definisi
Fungsi pembangkit momen dari peubah acak X dengan fungsi peluang f(x) didefinisikan sebagai
:
∑ ( ) ∑ ( )
( ) ( ) {
∫ ( )
1. Diskrit
a. Seragam Diskrit
Percobaan: melemparkan satu dadu berisi enam satu kali. Peubah acak
didefinisikan sebagai jumlah titik yang muncul pada sisi atas untuk suatu lemparan.
Misal peubah acak adalah: . Karena dadu berisi enam sehingga
( ) ( ) ( ) ( ) , atau
( )
peubah acak diskrit dengan sebaran seragam/ uniform : ( ).
Dengan kata lain f.m.p peubah acak adalah ( ) ( )
( ).
Tentukan: E(X), Var(X) dan ( ) ( )
E(X)=∑ ( )
( )
b. Bernouli ( Bernouli( ))
Percobaan: Suatu percobaan yang menghasilkan 2 kemungkinan kejadian, misalkan
sukses dan gagal. Peubah acak didefinisikan bernilai 1 jika sukses dan 0 jika gagal.
* +
* +
{
* +
Jika (sukses)= , maka (gagal)= . Maka peluang peubah acak adalah
( ) dan ( ) , sehingga f.m.p peubah acak adalah
( ) ( )
( )
Tentukan: E(X), Var(X) dan ( ) ( )
( ) ∑ ( ) ( ) ( )
Var(X)=?
c. Binomial ( ( ))
Jika percobaan bernouli berhasil dilakukan sampai n kali, setiap percobaan saling
bebas, maka inilah percobaan binomial. Peubah acak didefinisikan jumlah gagal
yang terjadi pada n percobaan.
Contoh:
Melempar koin sebanyan n kali.
Jumlah sisi G yang muncul, P(G)=p, P(A)=1-p
x . / kombinasi ( ) . / ( )
( ) ∑ ( )
∑ . / ( )
∑ . / ( )
∑ . / ( )
∑ ( ) ( )
( )
( ) ( ( ) )
∑ ( ). / ( )
( )
Maka
( ) ( ) ( ( )) ( ) - ( )
( ) ( )
∑ . / ( )
∑ ( ) . /( )
( )
( ) ∑( )
Misalkan , maka
( ) ∑
( )
( )
( ( ))
( ) ∑ ∑ ( ) ∑
Karena ( ) ∑ maka
( ) ∑ ( )
∑( )
(∑ )
[ ]
( )
( )
, dengan mensubstitusi
( ) ( ) ( ( ))
( ) ∑ ,
( )
∑ ( )
∑ , ( )- ,
( )
( ) ∑ ( )
∑ , untuk bernilai
( )
( )
, dengan mengganti .
( ) ∑ ( )
∑ , bernilai untuk
[∑ ( ) ∑ ]
[ ∑( ) ]
* ∑ +
* ∑ +
[ ( ) ]
( )
[ ]
( )
( )
( ) ( ) ( )
( )
( ) ( )
( )
( ) ( ) ( )
( ) ∑
∑( )
[ ]
( )
( ) ∑ . / ( )
( )
∑ ( )
( ) ( )
( )
∑ . / ( )
( ) ( )
∑( ) ( )
( )
Karena ∑ ( ) ( ) , maka
( )
( ) ( ( )
∑ ( ). /
( )
∑
( ) ( )
( )( )
∑ . / ( )
( ) ( ) ( )
∑( ) ( )
( )
Karena ∑ ( ) ( ) , maka
( ) ( ( ) ) ( )
( )
( )
( ) ( ) ( )
( ) ∑. / ( )
∑( ) . /
g. Distribusi Hypergeometrik
Misalkan sebuah kotak terdiri dari kelereng, kemudian buah kelereng diambil
secara acak, lalu diberi tanda dan dikembalikan ke dalam kotak. Selanjutnya buah
kelereng diambil lagi secara acak dengan yang diberi tanda juga dapat diambil. Jika
menyatakan banyaknya kelereng yang ditandai, maka
. /. /
( )
. /
( )
( )
. /. /
( ) ∑
. /
. / ∑ . /
( )
. / ∑ . / , karena ( ) ( )
( )
( ) ( ) ( )
. / ∑ ( )
( ) (( ) ( )) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
. / ∑ ( )
(( ) ) ( )
( ) ( )
. / ∑. /( )
( )
. / . /
( ) ( )
( ) ( )
( )
( ) ( ( ) ) ( )
( )
( ) ( ) ( )
( )
( )
( )
( )( )
[ ]
( )( ) ( )
[ ]
( ) ( )
[ ]
( )
[ ]
( )
( ) ( )
[ ]
( )
( )( )
[ ]
( )
0. /. /1
[( )( )]
[( )( )]