Anda di halaman 1dari 4

Teori Peluang Dasar

Percobaan : Suatu tindakan/ proses untuk membangkitkan data.

Ruang sampel/ contoh : Himpunan semua kemungkinan dari suatu percoabaan dilambangkan
dengan S , Ω.

Contoh Percobaan:
1. Melemparkan/ melantunkan 1 koin 1 kali
Ω1= {G , A }

2. Melemparkan 1 dadu 1 kali


Ω2= {1,2,3,4,5,6 }
3. Pemutaran jarum jam pada skala 0−12
Ω={ x :0 ≤ x ≤ 12 }
Ω3= [ 0,12 ]
4. Pelemparan sekeping mata uang berkali-kali sampai diperoleh sisi G
Ω 4={ G , AG , AAG , … }
Pelemparan sekeping koin hingga diperoleh sisi G 2x berturut-turut
Ω5= { G, AGG , AAGG , … }

1. Terhitung
Himpunan Countable (ruang sample diskrit)
 Terhingga, contoh: Ω1 ,Ω 2
 Tak terhingga, contoh: Ω 4 , Ω5
2. Tak terhitung
Uncountable (ruang sample kontinu)
 Tak terhingga, contoh: Ω3

Kejadian : Himpunan bagian dari ruang sampel/ contoh.


Contoh:
1. Kejadian munculnya sisi genap pada pelemparan 1 buah dadu.
A={ 2,4,6 }
2. Ruang sampel Ω1= {G , A }
Kejadian yang mungkin adalah B= {G } , C={ A } , D={}=ϕ , E={ G , A }
Maka himpunan bagian dari Ω1=B , C , D , E
K 1= { ϕ , {G } , { A } , { G, A } }
Koleksi himpunan: 2n , n adalah banyaknya anggota ruang sample.

1
3. Pemutaran jarum pada skala 0−12

1 12
Himpunan bagian dari Ω3 adalah semua selang tertutup dan terbuka yang terletak pada
0 ≤ x ≤ 12.
K 3= { A : A ⊆ Ω 3 }

Kejadian merupakan suatu himpunan, maka semua operasi himpunan berlaku juga pada
kejadian.

Operasi Kejadian
Misalkan A dan B adalah kejadian pada ruang contoh/ sampel Ω .
Definisi:
1. A ∪ B: Himpunan titik sampel yang merupakan anggota kejadian A atau kejadian B,
atau keduanya.
Contoh
 Misalkan A = {a, b, c} dan B = { b, c, d, e}. Maka, A ∪ B = {a, b, c, d, e}
 Jika D = { x│3¿x¿ 9} dan F = {y│5¿y¿ 12}. Maka D ∪ F = {z│3¿z¿ 12}.

2. A ∩ B: Himpunan titik sampel yang merupakan anggota kejadian A dan kejadian B.


Contoh
 Misalkan P = {a, i, u, e, o} dan Q = {r, s, t}. Maka P ∩ Q = ∅.
 Misalkan A = {a, b, c} dan B = { b, c, d, e}. Maka, A ∩ B = {b, c}

3. AC :Himpunan titik sampel di Ω yang tidak termasuk anggota kejadian A.


AC =A '
Contoh
 Diketahui ruang sampel Ω= {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}. Misalkan A = {2, 4, 6}. Maka, AC =¿A' =
{1, 3, 5, 7}.
 Diketahui ruang sampel Ω = {buku, tas, pena, pensil, penggaris}. Misalkan E = {tas,
pena}. Maka, E' = {buku, pensil, penggaris}.

4. A−B: Himpunan titik sampel yang merupakan anggota kejadian A tetapi bukan
kejadian anggota B. A−B= A ∩ BC = A ∩ B '

2
Misalkan A = {a, b, c} dan B = { b, c, d, e}. Maka, A-B={a}

Teorema
1. A ∪ B=B ∪ A ; A ∩ B=B ∩ A Komutatif
2. A ∪ ( B ∪C )=(A ∪ B)∪ C Asosiatif
A ∩ ( B∩ C )=( A ∩ B)∩C
3. A ∩ ( B∪C )=(A ∩B)∪( A ∩C ) Distributif
A ∪ ( B ∩C )=¿A∪ B ¿∩( A ∪C)
4. ( A ∩ B)C = AC ∪ BC De morgan laws
C C C
( A ∪ B) =A ∩ B

Bukti : 1. Misal x∈ A∪B ⇒ x∈ A atau x ∈ B

x∈ B atau x∈ A

x ∈ B∪A

 A∪B C ⊂ B∪ A . . .. ..(1 )

Misal Y ∈ B∪ A ⇒ Y ∈ B atau Y ∈ A

Y ∈ A atau Y ∈ B

Y ∈ A∪B

 B∪ A ⊂ A∪B .. . .. ..(2 )
A∪B=B∪ A
Dari (1) dan (2) diproleh

Bukti selanjutnya sebagai TUGAS

Sifat-sifat Kejadian

A∩∅ =∅
A∪∅ = A
A ∩ A' = ∅
A ∪ A' = S
Ω '.=∅
∅ ' =Ω

3
(A')'= A

Anda mungkin juga menyukai