Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN

SECOND OPINION

RSU FAMILI HUSADA


2019
KERANGKA ACUAN
PELATIHAN SECOND OPINION

I. Latar Belakang
Kesalahan diagnosis dan perbedaan penatalaksanaan pengobatan dokter yang satu
berbeda dengan dokterlainnya sering terjadi dibelahan dunia manapun. Di negara yang
paling maju dalam bidang kedokteran pun, para dokter masih saja melakukan over
diagnosis, over treatment atau wrong diagnosis pada penanganan pasien. Begitu juga di
Indonesia, perbedaan pendapat pada dokter dalam mengobati penderita adalah hal yang
biasa terjadi. Perbedaan dalam penentuan diagnosis dan penatalaksanaan mungkin tidak
terjadi masalah serius bila tidak menimbulkan konsekuensi yang berbahaya dan
merugikan bagi penderita. Tetapi hal itu menyangkut kerugian biaya yang besar dan
ancaman nyawa maka akan harus lebih dicermati. Sehingga, sangatlah penting untuk
melakukan second opinion terhadap dokter lain tentang permasalahan kesehatan tertentu
yang belum terselesaikan. Memang mencari second opinion akan memerlukan biaya
lebih untuk konsultasi tetapi ini bisa meminimalisir terjadinya kesalahan, bagaimana pun
dokter juga manusia selain itu penyakit juga bisa menimbulkan gejala yang bervariasi,
bisa berbedaan tara satu orang dengan yang lainnya atau sesuai dengan perjalanan
penyakit. Manfaat lain mendapatkan second opinion adalah pasien lebih teredukasi
mengenai masalah kesehatan yang dihadapinya.

A. Pengertian Second Opinion


Second opinion hanyalah istilah, karena dalam realitanya di lapangan, kadang
pasien bisa jadi menemui lebih dari dua dokter untuk dimintakan pendapat medisnya.

Meminta pendapat lain atau second opinion juga diatur dalam Undang Undang
no. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bagian empat pasal 32 poin H tentang hak
pasien, disebutkan bahwa "Setiap pasien memiliki hak meminta konsultasi tentang
penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP)
baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit".
Opini Medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter atau ahli
medis terhadap suatu diagnosa, terapi dan rekomendasi medis lain terhada penyakit
seseorang.

Meminta Pendapat Lain (Second Opinion) adalah pendapat medis yang diberikan
oleh dokter lain terhadap suatu diagnose atau terapi maupun rekomendasi medis lain
terhadap penyakit yang diderita pasien. Mencari pendapat lain bisa dikatakan sebagai
upaya penemuan sudut pandang lain dari dokter kedua setelah pasien mengunjungi atau
berkonsultasi dengan dokter pertama.

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan tentang asuhan perawatan pasien sehingga pasien
merasa puas akan pelayanan rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Memfasilitasi dengan memberikan beberapa referensi dokter atau saran-saran
sesuai advis dokter. Sehingga pasien bisa lebih banyak mendapatkan informasi
serta lebih mudah untuk mencari second opinion.
b. Membantu proses penyembuhan penyakit pasien atau pun dalam menegakkan
diagnose penyakit.
c. Memberikan pemahaman kepada petugas medis, keperawatan dan pasien /
keluarga di rumah sakit tentang second opinion (mencari / memperoleh opini dari
dokter di luar /selain dari dokter yang merawat) yang memang merupakan bagian
dari hak pasien dalam hal ini Rumah Sakit berkewajiban untuk
memfasilitasi/memenuhi.

III. PENGORGANISASIAN
1. Penasehat : Direktur RSU Famili Husada
2. PenangungJawab : SDM &Diklat RSU Famili Husada
3. KetuaPelaksana : dr. Hary Krisna Dasa. S.Ked
4. Seketaris : Ni Kadek Sri Wedasayuni
5. Bendahara : Ni Komang Ayu Lestari Dwi,S.Pd
6. Seksi-seksi
a. Sie Ilmiah
i. dr. Wayan Anggaratni,S.Ked
ii. Ns. Pande Nyoman Sri Widnyani
b. Sie Penggalian Dana
i. Ni Luh Ariastini, S.TP
ii. IGA Bagus Surya Prabawa,Sh.AH
c. Sie Konsumsi
i. Ni Nyoman Ayu Apsari Dewi,S.Md.Gz
ii. Ni Luh Erna
iii. Ni Wayan Yanti
d. Sie Dokumentasi
i. Dewa Kt Gede Wisnu,SE
e. Sie Perlengkapan
i. I Wayan Budiantara
ii. Kadek Agus Virgantara

IV. MATERI DAN KEGIATAN


a. Peserta berjumlah 80 orang yang terbagi dalam 2 gelombang, dari bag
keperawatan
b. Materi
i. Sosialisasi Second Opinion dan cara pelaksanaan second Opinion
c. Metode
i. Pre test ( sebelum pemberian materi)
ii. Pemberian Materi ( Ceramah)
iii. Simulasi
iv. Diskusi
v. Post test ( setelah pemberian materi)
d. Narasumber
i. Ns. Ni Kadek Ema Astari, S.Kep
f. Waktu Pelaksanaan
i. Gelombang I : Hari/Tgl: Kamis, 12 Sep 2019
ii. Gelombang II : Hari/Tgl: Jumat, 13 Sep 2019

V. JADWAL
Hari Waktu Materi MetodePembelajara Fasilitator
n
kamis 08.00 – 08.15 wita Regristrasi Panitia
12/09/ 08.15 – 08.30 wita Pre Test Panitia
19
08.30 – 08.45 wita Pembukaan Panitia
08.45 – 09.00 wita Snack Panitia
09.00 – 11.00 wita Teori Ceramah/ Diskusi, Perawat
demontrasi
11.00 – 11.30 wita Istirahat / Makan Panitia
11.30 – 11.45 wita Post Test Panitia
11.45 – 12.00 wita Snack Panitia
12.00 – 13.00 wita Ujian Skill Pemberi
materi
13.00 – 13.30 wita Remidial Panitia
13.30 – 14.00 Penutupan Panita

Hari Waktu Materi Metode Fasilitator


Pembelajaran
Jumat 08.00 – 08.15 wita Regristrasi Panitia
13/09/ 08.15 – 08.30 wita Pre Test Panitia
19
08.30 – 08.45 wita Pembukaan Panitia
08.45 – 09.00 wita Snack Panitia
09.00 – 11.00 wita Teori Ceramah/ Diskusi, Perawat
demontrasi
11.00 – 11.30 wita Istirahat / Makan Panitia
11.30 – 11.45 wita Post Test Panitia
11.45 – 12.00 wita Snack Panitia
12.00 – 13.00 wita Ujian Skill Pemberi materi

13.00 – 13.30 wita Remidial Panitia


13.30 – 14.00 Penutupan Panita

VI. ANGGARAN
a. Honor Narasumber : Rp. Free
b. Konsumsi :Rp. 5.000.000
c. Lain-Lain ( ATK &Sertifikat) : Rp. 750.000 +
Rp. 5.750.000

VII. EVALUASI
Evaluasi di lakukan untuk mencari level peningkatan kemampuan dari peserta dan
peserta di uji tentang materi dan kemampuan skill lab serta kemampuan pengunaan
alat. Metode evaluasi terhadap peserta melalui:
a. Ujian tulis dengan nilai kelulusan minimal 70
b. Ujian praktek
c. Target kehadiran peserta adalah 80 %

VIII. PENUTUP
Demikian TOR/proposal second opinion ini di buat, sehingga apa yang menjadi
tujuan dapat tercapai dengan baik, demi meningkatkan mutu pelayanan di Rumah
Sakit Umum Famili Husada.
Gianyar 02 Sep 2019

Mengetahui
Direktur RSu Famili Husada Ketua Pokja HPK

dr. Made Koen Virawan,MARS Ns. Ni Kadek Ema Astari, S.Kep


NIP: 199.11.2015

Anda mungkin juga menyukai