SENI BUDAYA
Nilai estetis sesuai iringan tari ( menilai dengan
wiraga,wirama, dan wirasa)
DI
S
U
S
U
N
Oleh
Naila. N
Siti. Zohra
Larasati
Intan berliani
A. Pengertian nilai estetis dan iringan tari
Nilai estetis pada gerak tari adalah kemampuan dari gerak itu untuk
menimbulkan suatu pengalaman estetis. Pengalaman estetika dari seorang penari
dalam melaksanakan gerak wajib dilihat pula dalam kualiatas gerak yang
dilakukannya.
Iringan tari adalah karya musik yang berfungsi mengiringi gerak, mengatur
ritme dan mendukung suasana serta memberikan stimulus terhadap konsep yang
terdapat dalam suatu tarian.
2. Wirama
Wirama adalah irama sehingga sebuah tarian harus harmonis antara gerakan
dengan dinamika, seperti tempo dan aksen.Wirama juga berfungsi agar penari
dapat melakukan dinamika perpindahan gerak tari dan iringan musik yang selaras
dengan menguasai ketukan atau irama.
3.Wirasa
Wirasa adalah perasaan atau penghayatan dan penjiwaan gerak serta mimik
wajah yangs esuai dengan karaktaer yang dibawakan dalam sebuah tarian.
Sehingga tarian tersebut memunculkan nilai estetik, seperti wajah tegas atau
lembut.Wirasa juga berfungsi agar penari dapat menguasai penghayatan
karakter melalui ekspresi dan mimik wajah sehingga dapat menyampaikan pesan
tarian.
C. Nilai estetis pada tari Bali, Jawa, Sumatera, Sulawesi,Aceh,
Kalimantan, Bengkulu, Jambi, dan Maluku
1. Tari Bali
Nilai estetis pada tari Bali dapat diperoleh melalui penglihatan atau visual serta
pendengaran atau auditif. Secara visual, nilai estetis didapat berdasarkan dari
gerak yang dilakukan. Sedangkan nilai estetis secara auditif diketahui
berdasarkan iringan tarinya.
2. Tari Jawa
konsep estetis tari jawa yang tenang mengalun memiliki korelasi ditambah
dengan konsep etis jawa yang senantiasa mengutamakan ketenangan,
keseimbangan, keselarasan, dan harmonis dengan alam.
3. Tari Sumatera
4. Tari Sulawesi
Nilai estetis yang terkandung dalam tari Sulawesi terletak pada unsur-unsur tari
dan penarinya dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang prima.
5. Tari Aceh
Nilai estetis tarian aceh terdapat pada kekompakan antara penari satu dengan
yang lainnya. Persamaan ritme inilah yang membuat tari Saman terlihat indah
dan tertib.
6 . Tari Kalimantan
Nilai Estetik pada Tari terdapat pada segi kostum para penari dan Musik yang
menghentak dan enerjik yang dimainkan oleh para pemusik serta Aksesoris yang
digunakan para penari yang menghasilkan bunyi yang seirama dan senada
dengan ragam gerak.
7. Tari Papua
Nilai estetis tari Papua terletak pada gerakan kaki, serempak, dan gerakan
tombak/parang Keindahan nilai tata busananya bersifat alami,Tifa merupakan
alat musik terkenal dari papua yang mengiringi setiap tarian.
8. Tari Bengkulu
Nilai estetis tari Bengkulu terletak pakaian yang di gunakan dan alat musik
tradisional.
9. Tari Jambi
Nilai estetis tari Jambi terletak pada gerak, music, busana, pola lantai, penari
dan properti yang di gunakan.
Nilai estetis tari Maluku terdapat dari properti yang digunakan mulai pakaian dan
pedang yang identik.
- Tari Trunajaya
Wiraga : sikap tangan dan lengan dengan ruang terbuka lebar. Posisi badan
wirama : dinamis
wirasa : energik
- Tari legong
Wiraga : sikap tangan lengan dengan ruang yang terbuka dan posisi siku yang
sejajar dengan dada. Posisi badan cenderung condong disertai ekspresi mata yang
lincah. Antara badan kepala membentuk garis diagonal.
- Tari barong
Wiraga
Wirama
Kesesuaian dengan irama : gerakan penari sudah sesuai dalam hal gerakan.
Banyak gerakan berupa perkelahian namun penari masih selaras dengan irama
gendingnya dan gerakan tari khas Bali di mana penari sudah mampu menguasai
semuanya.
Kesesuaian dengan tempo : penari sudah selaras dengan tempo dan ketukan
yang mengiringinya yaitu iringan Gending Jawa yang menambah kesan mistis dan
sakral pada tari barong.
Wirasa
Kesesuaian gerak dengan isi tari : gerakan yang dilakukan penari sudah sesuai
dengan isi tari yang merupakan tari ritual yang melambangkan pertikaian antara
dua unsur.
Kesesuaian dengan busana : busana yang digunakan oleh penari sudah sesuai
dengan masing-masing peran dan tokoh dalam alur cerita tari barong.
2. Tari jawa
- Tari Arjuna
Wirasa : tenang
3. Tari Sumatera
- Tari zapin
Wirasa : dinamis
Wirasa : dinamis
4. Tari Sulawesi
- Tari Pakarena
Wiraga : gerakannya lembut dan gemulai kadang naik kadang turun, meliuk
dengan anggun
Wirama : diiringi tabuhan gendang yang bertamu - Talu dengan tempo yang
sedang.
5. Tari Aceh
- Tari Saman
Wiraga : gerakan tepuk tangan serta gerakan lain seperti gerak guncang, kirep,
lingang, dan surang-saring dan gerakannya awalnya lambat namun lama- lama
cepat dan semakin cepat.
- Tari seudati
Wiraga : Gerakan para penari meloncat, melangkah, memukul dada, petik jari
serta menimbulkan bunyi serentak melalui hentakan kaki ke lantai.
6. Tari Kalimantan
- Tari gong
Wiraga : Gerak kaki yang sederhana dalam melangkah dan ayunan tubuh dan
tangan yang lemah lembut.
- Hudoq
Wiraga : gerakan kaki dan tangan di gerakkan secara bersamaan.
Wirasa : energik
7. Tari Papua
- Tari sajojo
Wirama : dinamis
Wirasa : energik
- Tari aluyen
Wiraga : gerakan kaki berjalan bebas mengikuti irama sambil bergoyang pinggul.
Wirama : dinamis
Wirasa : energik
8. Tari Bengkulu
- Tari Andun
Wiraga : dinamis
- Tari ganau
Wiraga : gerakan menghentak - hentakan kaki dan tangan lompat.
9. Tari Jambi
Wiraga : gerakan kaki turun dan naik dan berputar serta tangan membawa
wadah .
Wirama : diiringi dengan irama Melayu dan alunan musik untuk acuan
menentukan perubahan gerak.
- Tari Inai
Wiraga : gerakannya diambil tari gerakan silat dan tangan memegang senjong
kecil.
Wirama : diiringi musik dan alunan melodi serunai mendekati lantunan sholawat.
Wirasa : dinamis
- Tari cakalele
Wiraga : gerakan tari tangan memainkan peran dan salawaku sedangkan kaki
berjingkrak - jikrat bergantian.
Wirasa : energik
- Tari yerik
Wiraga :