Anda di halaman 1dari 17

1

PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI

TAHUN 2022

Jl. Raya Siliwangi No 186 B Cicurug Sukabumi


Telp.(0266) 731555 (Hunting) Fax. (0266) 731899
2

LEMBAR PERSETUJUAN

Sukabumi, 07Januari 2022

Dibuat oleh, Mengetahui,


Wadir Penunjang Medis
Rumah Sakit Bhakti Medicare

Yuliawati, AMG drg. Lina Karislina, M.Kes

Menyetujui
Direktur
Rumah Sakit Bhakti Medicare

Dr. dr. Rahmini Shabariah, Sp. A


3

BAB I
PENDAHULUAN

Rumah Sakit adalah Institusi Pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


Kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat.Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit terdiri dari berbagai jenis
pelayanan yaitu pelayanan Medik, pelayanan keperawatan, pelayanan penunjang dan
penunjang lainya

Pelayanan gizi sebagai salah satu pelayanan penunjang merupakan bagian integral dari
pelayanan rumah sakit. Sebagai komponen penting dalam asuhan pasien, tanggung jawab
pelayanan gizi meliputi assesmen status gizi pasien, penegakkan diagnosisi gizi, intervensi gizi
melalui pemberian makan pasien, serta meonitor dan mengevaluasi hasil intervensi gizi
terhadap keadaan fisik dan klinis pasien. Selain itu, pelayanan instalasi gizi juga meliputi
penyelenggaraan makanan rumah sakit. Oleh karena itu pelayan instalasi gizi harus
terjaminmutunya.

Dalam rangka mewujudkan pelayanan gizi yang sesuai dengan nilai-nilai dalam visi dan
misi RS. Bhakti Medicare anrara lain terpecaya, inovatif dan memiliki keunggulan mutu
pelayanan maka pelayanan instalasi gizi harus dikelola dengan terstruktur dan akurat. Oleh
karena itu diperlukan suatu program kerja tahunan yang mengacu kepada program kerja rumah
sakit Bhakti Medicare Cicurug.
4

BAB II
LATAR BELAKANG

Pelayanan gizi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit,
yang saling menunjang dan tidak dipisahkan dengan pelayanan. Kesehatan dan gizi merupakan
faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM di suatu negara,
yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, umur harapan hidup dan tingkat pendidikan.
Tingkat pendidikan yang tinggi hanya dapat dicapai oleh orang yang sehat dan berstatus gizi
baik

Pelayanan gizi yang bermutu di rumah sakit akan membantu mempercepat proses
penyembuhan pasien, yang berarti pula memperpendek lama hari rawat sehingga dapat
menghemat biaya pengobatan. Keuntungan lain jika pasien cepat sembuh adalah mereka dapat
segera kembali mencari nafkah untuk diri dan keluarganya. Sehingga pelayanan gizi yang
disesuaikan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status
metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan
penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi
pasien. Sering terjadi kondisi klien/ pasien semakin buruk karena tidak di perhatikan keadaan
gizi.
5

BAB III
TUJUAN

1. Tujuan Umum
Terciptanya sistem pelayanan gizi yang bermutu, dan paripurna sebagai bagaian dari
pelayanan kesehatan di rumah sakit

2. Tujuan Khusus
a. Sebagai tolak ukur dalam penyelenggaraan system pelayanan gizi di rumah sakit
b. Sebagai acuan dalam upaya peningkatan pelayanan gizi di rumah sakit
c. Menyelenggarakan asuhan gizi terstandar pada pelayanan gizi rawat jalan dan rawat
inap
6

BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

a) Peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia


a) Penambahan SDM
b) Orientasi Karyawan
c) Pelatihan Ahli Gizi
d) Pelatihan Pramu Masak

b) Sarana dan Prasarana


a) Pengadaan sarana dan prasarana instalasi gizi
b) Pemeliharaan sarana dan prasarana instalasi gizi
c) Penggantian sarana dan prasarana instalasi gizi

c) Pelayanan Instalasi Gizi


a) Pembuatan siklus menu
b) Pelayanan konseling gizi

d) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien/Petugas


a) Pelaksanaan indicator mutu ketepatan diet pasien
b) Pelaksanaan indicator mutu sisa makan siang pasien non diet
c) Pelaksanaan indicator mutu kepatuhan identifikasi pasien
d) Pelaporan insiden keselamatan pasien/petugas
e) Pembuatan manajemen risiko instalasi gizi

e) Keselamatan dan Kesehatan Kerja


a) Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
b) Uji kesehatan dan vaksinasi petugas instalasi gizi
7

BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Penambahan Sumber Daya Manusia (SDM)


a) Ahli gizi mengajukan usulan penambahan tenaga ke manajemen RSBM
NAMA KUALIFIKASI TENAGA TENAGA
NO JABATAN PENDIDIKAN YANG YANG KET
ADA SEHARU
SNYA
1 Pelaksana boga SMK Boga 5 7 Mengajukan
penambahan 2
karyawan
2 Pelaksana SMA sederajat 4 7 Mengajukan
distribusi penambahan 2
karyawan
3 Ahli gizi D3/S1 Gizi 3 5 Mengajukan
penambahan 1

2. Orientasi karyawan
a. Unit kerja kepegawaian dan diklat menginformasikan ke Instalasi Gizi perihal jadwal
orientasi
b. Bgaian diklat menyiapkan materi orientasi dan daftar hadir 1 hari sebelumnya
c. Bagian diklat melakukan orientasi
d. Unit gizi membuat arsip untuk berkas orientasi

3. Pelatihan Staff Gizi


a) Ahli gizi menentukan staf yang ikut seminar/pelatihan
b) Kepala instalasi merikan pengajuan seminar/pelatihan ke unit kerja kepegawaian
dan diklat
c) Kepala instalasi mengonfirmasikan kembali kepada panitia pelaksana mengenai
teknis pelaksanaan seminar/pelatihan.
d) Staff gizi mengikuti seminar/pelatihan
e) Staff peserta pelatihan membuat laporan seminar/pelatihan

4. Pelatihan Tenaga Boga


a) Ahli gizi menentukan karyawan boga yang mengikuti pelatihan
b) Kepala instalasi merikan pengajuan pelatihan ke unit kerja kepegawaian dan diklat
c) Kepala instalasi mengonfirmasikan kembali kepada panitia pelaksana mengenai
teknis pelaksanaan pelatihan.
d) Tenaga boga mengikuti seminar/pelatihan
e) Tenaga boga peserta pelatihan membuat laporan seminar/pelatihan

5. Pengadaan sarana dan prasarana instalasi gizi


f) Unit gizi mengajukan pengadaan peralatan antropometri
g) Unit gizi membuat media edukasi dan konseling berupa liflet terkait penyakit –
penyakit tertentu
h) MUnit gizi merencanakan layout bangunan baru
8

6. Pemeliharaan sarana dan prasarana instalasi gizi


i) Unit gizi melakukan monitoring terkait fungsi peralatan yang ada di instalasi gizi
j) Unit gizi melakukan inventarisasi peralatan instalasi gizi

7. Penggantian sarana dan prasarana instalasi gizi


k) Unit gizi mencatat kerusakan yang terjadi pada peralatan gizi
l) Unit gizi mengajukan peralatan pengganti kepada bagian logistik

8. Pembuatan siklus menu


a) Ahli gizi melakukan pembuatan dan perhitungan siklus menu
b) Unit gizi membuat sample siklus menu
c) PDirektur RS/Wadir Penunjang Medis mengesahan siklus menu

9. Pelayanan konseling gizi


a) Ahli gizi menerima adanya permintaan konseling gizi dari pasien atau DPJP
b) Ahli gizi melakukan konseling gizi
c) Ahli gizi mengisi lembar konseling atau CPPT oleh ahli gizi

10. Pelaksanaan indicator mutu ketepatan diet pasien


1) Area : Klinis
2) Judul Indikator : Ketepatan diet pasien
3) Definisi Operasional : Kesesuain jenis diit antara yang diminta
oleh dokter dengan yang disajikan pada
saat makan , kesesuain diet meliputi
jumlah kalori, jenis makanan dan volume
diit cairan.
4) Tujuan : tercapainnya ketepatan diet pasien
5) Dimensi Mutu : Keselamatan
6) Dasar Pemilihan Indikator : Sesuai dengan Permenkes no 129 th2008
7) Numerator : jumlah pasien tepat diit khusus
8) Denominator : total pasien dengan diet khusus
9) Formula : (jumlah pasien tepat diit khusus dibagi
dengan total pasien dengan diet
khusus X 100%)
10) Kriteria Inklusi : Semua pasien dengan diet khusus
11) Kriteria Eksklusi : Semua pasien non diet
12) Cara pengumpulan data : Formulir
13) Metode pengumpulan data : Sensus
14) Cakupan data : Seluruh area ranap
15) Frekuensi Pengumpulan data: Harian
16) Frekuensi Analisa Data : Triwulan
17) Metode Analisa Data : Run Chart
18) SumberData : Catatan Data
19) Target : 100%
20) PenanggungJawab : Kepala Instalasi
9

21) PublikasiData : Papan Mutu

11. Pelaksanaan indicator mutu sisa makan siang pasien non diet
1) Area : Klinis
2) Judul Indikator : Sisa makan siang pasien non diet
3) Definisi Operasional : Porsi makan siang yang tidak habis
dimakan oleh pasien non diet > ½ porsi
makan yang di sediakan
4) Tujuan : terpenuhinya asupan gizi pasien dan
baiknya penerimaan pasien terhadap
menu makanan
5) Dimensi Mutu : Keselamatan
6) Dasar Pemilihan Indikator : Sesuai dengan Permenkes no 129
th2008
7) Numerator : jumlah pasien non diit yang tidak
menghabiskan makan siang > ½ porsi makan yang disediakan
8) Denominator : total pasien makan siang non diet
9) Formula : (jumlah pasien non diet yang
mengh
abiskan makan siang > ½ porsi makan
yang disediakan dibagi dengan total
pasien dengan diet khusus X 100%)
10) KriteriaInklusi : Semua pasien non diit yang
menghabiskan
makan siang > ½ porsi makan yang
disediakan
11) KriteriaEksklusi : Semua pasien dengan diet
12) Carapengumpulandata : Formulir
13) Metodepengumpulandata : Sensus
14) Cakupandata : Seluruh area ranap
15) FrekuensiPengumpulandata : Harian
16) FrekuensiAnalisaData : Harian
17) MetodeAnalisaData : RunChart
18) SumberData : CatatanData
19) Target : 100%
20) PenanggungJawab : KepalaInstalasi
21) PublikasiData : PapanMutu

12. Pelaksanaan indicator mutu kepatuhan identifikasi pasien


1) Area : Klinis
2) Judul Indikator : Kepatuhan Identifikasi Pasien
3) Definisi Operasional : Ketepatan identifikasi pasien sesuai
standar
keselamatan pasien
4) Tujuan : Menghindari terjadinya kesalahan
pemberian
10

diet pasien berdasarkan identita


pasien
5) Dimensi Mutu : Keselamatan
6) Dasar Pemilihan Indikator : Sesuai dengan Permenkes no 129 th2008
7) Numerator : Jumlah proses yang telah dilakukan
identifikasi secara benar
8) Denominator : Total proses pelayanan yang di observasi
9) Formula : Proses identifikasi pasien yan benar
dibagi
total proses identifikasi yang
dilakukan X 100%)
10) KriteriaInklusi : Semua pasien yang mendapatkan
pelayanan makan
11) KriteriaEksklusi : -
12) Cara pengumpulan data : Formulir
13) Metode pengumpuland ata : Sensus
14) Cakupan data : Seluruh area ranap
15) Frekuensi Pengumpulan data : Harian
16) Frekuensi Analisa Data : Triwulan
17) Metode Analisa Data : Run Chart
18) SumberData : Catatan Data
19) Target : 100%
20) PenanggungJawab : KepalaInstalasi
21) PublikasiData : PapanMutu

13. Pelaporan insiden keselamatan pasien/petugas


a) Ahli gizi menerima laporan adanya insiden keselamatan yang terjadi kepada
pasien/petugas gizi
b) Ahli gizi meneruskan laporan ke unit – unit terkait

14. Pembuatan manajemen risiko instalasi gizi


a) Unit gizi mengidentifikasi risiko instalasi gizi
b) Unit gizi menganalisa risiko instalasi gizi
c) Unit gizi mengevaluasi risiko instalasi gizi

15. Kepatuhan penggunaan APD


a) Unit gizi melakukan pelatihan keselamatan dan keamanan kerja
b) Rumah sakit menyediakan alat pelindung diri dan fasilitas untuk keselamatan kerja
c) Ahli gizi penanggung jawab memantau praktek keselamatan dan keamanan kerja
d) Unit gizi melakukan evaluasi

16. Uji kesehatan dan vaksinasi petugas instalasi gizi


e) Kepala instlasi mengajukan MCU untuk semua staff gizi
f) Kepala instalasi mengajukan uji usap dubur untuk semua staff gizi
11

BAB VI
SASARAN

1. Peningkatan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)


NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1 Penambahan SDM 5 karyawan /100%
2 Orientasi karyawan Seluruh karyawan/100%
3 Pelatihan ahli gizi Seluruh karyawan/100%
4 Pelatihan karyawan boga Seluruh karyawan/100%

2. Sarana dan Prasarana Intalasi Gizi


N KEGIATAN SASARAN / TARGET
O
1 Pengadaan peralatan antropometri 100 % tersedianya alat pengukuran antropometri
2 Pengadaan media edukasi dan 100 % tersedianya liflet terkait kondisi klinis
konseling tertentu
3 Pengadaan layout bangunan instalasi Tersedianya layout bangunan instalasi gizi yang
gizi sesuai standar
4 Pelaksanaan monitoring fungsi Semua peralatan dapat berfungsi dengan benar
peralatan gizi dan akurat
5 Pelaksanaan inventarisasi peralatan Tersedianya form stok peralatan instalasi gizi
gizi

3. Pelayanan Instalasi Gizi


NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1 Pembuatan Siklus Menu Tersedia siklus menu
2 Konseling gizi rawat jalan Terlaksananya pelayanan
konseling gizi

4. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien


NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1 Ketepatan diet pasien 100%
2 Sisa makan siang non diet < 20%
3 Ketapatan identifikasi pasien 100%
4 Insiden keselamatan pasien/petugas Terdapat data riwayat insiden
yang terjadi di instalasi gizi
5 Manajemen risiko Tersedianya daftar register
manajemen risiko instalasi
gizi

5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1 Pemakaian Alat Pelindung Diri Kepatuhan dalam menggunakan
(APD) APD di laboratorium (100%)
2 Melakukan MCU dan vaksin Seluruh staf (100%)
12
13

BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

2021 2022
NO KEGIATAN 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KET
1 SDM
 Penambahan  Sesuai
SDM kebutuha
n
 Orientasi
  
karyawan
 Pelatihanstaff gizi Sesua
i
jadwal
semin
ar
yang ada
` Sesua
 Pelatihan i
karyawan jadwal
boga semin
ar
yang ada
2 Sarana dan
prasarana
 Pengadaan ruang Belum
konseling gizi ditentukan
 Pengadaan alat Bersamaa
antropometri n dengan
pengadaa
n ruang
konseling
gizi
 Pengadaan leaflet  Sesuai
konseling gizi kebutuha
n
 Pengadaan food 
model
 Perombakan Belum
bangunan ditentuka
n
 Penambahan alat Sesuai
makan pasein dan kebutuha
dokter n
 Penambahan Sesuai
peralatan masak kebua
3 Pelayanan Instalasi
14

Gizi
 Pembuatan Siklus  
menu
 Konseling gizi Sesuai
            Kebutuha
n
4 PMKP
 Ketepatan diet
           
pasien
 Sisa makan siang
           
pasien
 Kepatuhan
           
identifikasi pasien
5 Keselamatan
kerja
 Pemakaian APD            
 Melakukan MCU Sesuai
dan Vaksin Kebutuha
n
15

BAB VIII
ANGGARAN

Program kerja gizi sebagaimana tercantum di atas, setidak- tidaknya memerlukan anggaran
sebagai berikut:

NO. NAMA KEGIATAN NAMA RINCIAN BIAYA /


POKOK KEGIATAN ANGGARAN
1. Pelatihan staff gizi Mengikuti seminar dan Rp.10.000.000,-
pelatihan eksternal
2. Pelatihan karyawan Mengiokuti pelatihan
boga/pastry boga/.pastry (cooking class)
Biaya per orang per kelas Rp.1.500.000,-
Rp.500`.000,- x 3 orang
3. Pengadaan Food Model Pembelian satu set food Rp.750.000,-
model
5 Pengadaan peralatan Pembelian alat makan pasien Rp. 3.000.000,-
makan pasien dan dokter Alat makan dokter
6 Penambahan peralatan Pembelian alat masak Rp.5.000.000,-
memasak
Total Biaya Rp. 20.250.000,-
16

BAB IX
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi pelaksanaan jadwal kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan oleh Wakil Direktur dan
dilaporkan berjenjang kepada Direktur. Evaluasi program ini dilakukan setiap tiga bulan sekali
dengan melihat pencapaian kegiatan yang dilaksanakan bulan sebelumnya. Untuk menunjang
kegiatan tersebut perlu dilakukan pelaporan kepada Direktur RS Bhakti Medicare
17

BAB X
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilaksanakan oleh Kepala Bagian , kepala Bidang atau kepala Instalasi.
Evaluasi kegiatan dilaksanakan oleh Wakil Direktur setiap bulan dan setiap tiga bulan bulanan
oleh Direktur Rumah Sakit.
Pelaporan atas pelaksanaan kegiatan program disampaikan berupa :
1. Laporan Bulanan
Sebagai laporan internal berisi data-data terkait kegiatan atau program yang telah
berjalan atau dilaksanakan

2. Laporan Tiga Bulan


Sebagai laporan internal dalam kurun waktu tiga bulan ke belakang untuk melihat
dan mengevaluasi proses dari setiap kegiatan serta tindak lanjut yang dapat
dilakukan sebagai hasil evaluasi dari setiap kegitan atau program kerja

3. LaporanTahunan
Sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil kerja Instalasi Gizi
dilaporkan akhir tahun kepada Direktur RS. Bhakti Medicare.

Anda mungkin juga menyukai