2
3
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Bhakti
Medicare Nomor 39/PDRS/RSBM/VII/2022
Tentang Pedoman PelayananInstalasi Gizi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya persaingan pada
berbagai aspek,diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas
tinggi agar mampu bersaing dengan negara lain. Kesehatan dan gizi
merupakanf aktor penting karena secara langsung berpengaruh
terhadap kualitas SDM disuatu negara, yang digambarkan melalui
pertumbuhan ekonomi,umur harapan hidup dan tingkat pendidikan.
Tingkat pendidikan yang tinggi hanya dapat dicapai oleh orang sehat dan
berstatus gizi baik. Untuk itu diperlukan upaya perbaikan gizi yang
bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui upaya
perbaikan gizi dalam keluarga maupun pelayanan gizi individu yang
karena suatu hal mereka harus tinggal di suatu institusi kesehatan,
diantaranya rumah sakit.
Masalah gizi klinis adalah masalah gizi yang ditinjau secara individual
mengenai apa yang terjadi dalam tubuh seseorang, yang seharusnya
ditanggulangi secara individu. Demikian pula masalah gizi pada berbagai
keadaan sakit yang secara langsung ataupun tidak langsung
mempengaruhi proses penyembuhan, harus diperhatikan secara
individual. Adanya kecenderungan peningkatan kasus penyakit yang
terkait dengan gizi, nutrition related disease pada semua kelompok rentan
dari ibu hamil, bayi, anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut, semakin
4
Oleh karena itu pelayanan gizi di rumah sakit yang merupakan hak
setiap orang, memerlukan adanya sebuah pedoman agar diperoleh hasil
pelayanan yang bermutu. Pelayanan gizi yang bermutu dirumah sakit
akanmembantu mempercepat proses penyembuhan pasien, yang berarti
pula memperpendek lama hari rawat sehingga dapatmenghemat biaya
pengobatan. Keuntungan lainjika pasien jika pasien cepat sembuh
adalah mereka dapat segera kembali mencari nafkah untuk diri dan
keluarganya. Hal ini sejalan dengan perkembangan iptek dibidang
kesehatan, dimana telah berkembang terapi gizi medis yang merupakan
kesatuan dari asuhan medis, asuhan keperawatan dan asuhan gizi.
B. TUJUAN PEDOMAN.
Tujuandari bukuPedomanPelayananini adalah sebagai acuanbagikepala
InstalasiGizidanstaf InstalasiGizi RumahSakitBhakti
Medicareuntukmenjalankan fungsinyaagardapatmeningkatkan
kemampuandanmutupelayananyangsesuai
denganperkembanganiptek,perubahanperundang-undangan, dan
harapan konsumenrumah sakit.
D. BATASAN OPERASIONAL.
1. Pelayanan Gizi Rumah Sakit: adalah kegiatan pelayanan gizi di
rumahsakit baik rawat inap maupunrawat jalan, untuk keperluan
metabolism tubuh, peningkatan kesehatan, maupun mengoreksi
kelainan metabolisme, dalam rangka upaya preventif, kuratif,
rehabilitatif, dan promotif.
5
BAB II
STANDARKETENAGAAN
JUMLAH
NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI KEBUTUHAN
Koord Instalasi Gizi D3/S1 Gizi Ijazah 1
D3/S1 Gizi
Ahli Gizi D3/S1 Gizi Ijazah D3/S1 Gizi 4
Pramu Masak SMK Boga Ijazah SMK Boga 6
Pramu Saji SMA sederajat Ijazah SMASederajat 7
Tenaga Pastry SMK Ijazah SMK Boga/Pastry 2
Boga/Pastry
Total 20
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
C. PERATURAN JAGA
KUALIFIKASI
NAMA FORMAL JUMLAH
JABATAN DAN WAKTU KERJA SDM
NO. INFORMAL
1. Koord Instalasi D3 Gizi 08.00 – 16.00 1
Gizi
2. PJ Gizi D3/S1 Gizi Shift 1 2
06.00 – 14.00
Shift 2 1
08.00 – 16.00
3. Pramu Masak SMK Boga Shift 1 3
06.00 – 14.00
Shift 2 2
14.00 – 21.00
4. Pramu Saji SMA Sederajat Shift P1 2
05.00 – 13.00
8
Shift P2 1
06.00 – 14.00
Shift S 3
14.00 – 21.00
5. Tenaga Pastry SMK Boga/Pastry Shift 1 1
06.00 – 14.00
9
BAB III
STANDARFASILITAS
A. DENAH RUANG.
10
B. STANDARFASILITAS.
JUMLAHYANG
NO. JENIS KELENGKAPAN STANDAR DIMILIKI
1 Ruang Konseling Gizi Ukuran 2 x Tidak ada
2,5m 2
2 Meja konseling Ada Tidak ada
3 Kursi konseling Ada Tidak ada
4 Bangku ruang tunggu Ada Tidak ada
5 Telepon Ada Tidak ada
6 Komputer + printer Ada Tidak ada
7 Lemari peraga Ada Tidak ada
8 OHP/LCD Ada Tidak ada
9 Food Model Ada Ada
10 Formulir-formulir Ada Ada
(Konsumsi
makanan, pola makan, asupan
zat gizi,pencatatan dan
pelaporan)
11 Leaflet diet Ada Ada
12 Daftar Bahan MakananPenukar Ada Ada
13 Audio visual Ada Tidak ada
14 Wireless Ada Tidak ada
15 Kaset Diet Ada Tidak ada
16 Kardeks standar diet Ada Tidak ada
17 Papan display Ada Tidak ada
18 Poster-poster Ada Tidak ada
19 Software Konseling Ada Tidak ada
20 Buku-buku pedoman tata Ada Ada
laksana
program
21 Standar Antropometri Ada Ada
22 Alat ukur tinggi dan berat badan Ada Ada
dewasa
23 Alat ukur panjang Ada Tidak ada
badanbayi/anak
24 Timbangan bayi Ada Tidak ada
25 Alat ukur
Skinfold tickness caliper Ada Tidak ada
Alat ukur LiLA Ada Ada
Alat ukur LiKa Ada Tidak ada
Alat ukur Tinggi Lutut Ada Tidak ada
26 Formulir skrining Ada Tidak ada
11
2 x 2,5m2
2 Kompor gas Ada Tidak ada
3 Water heater (aliran panas dan Ada Tidak ada
dingin)
4 Bak cuci ganda Ada Tidak ada
5 Meja distribusi Ada Tidak ada
6 Lemari makan gantung Ada Tidak ada
7 Lemari alat-alat Ada Tidak ada
8 Alat pemanas makan Ada Tidak ada
(panci,wajan,
dll)
9 Alat pengaduk dan penggoreng Ada Tidak ada
10 Alat makan (Piring, gelas, sendok, Ada Tidak ada
dll)
11 Lemari pendingin Ada Tidak ada
12 Blender Ada Tidak ada
13 Sarana kebersihan Ada Tidak ada
14 Tempat sampah bertutup Ada Tidak ada
15 Papan tulis Ada Tidak ada
JUMLAHYANG
NO. JENIS KELENGKAPAN STANDAR DIMILIKI
1 Ruang penerimaan
Timbangan100-300 kg Ada
Rak bahan makanan beroda Ada
Tidak ada
Kereta angkut Ada
Pembuka botol Ada
Penusuk beras Ada
Pisau Ada Ada
2 Ruangpenyimpananbahanmakan Ada Ada
an
daging
Mixer Ada Ada
Blender Ada Ada
Timbanganmeja Ada Ada
Talenan Ada Ada
Bangku kerja Ada Ada
Penggiling dari batu Ada Ada
Bak cuci Ada Ada
JUMLAH YANG
NO. JENIS KELENGKAPAN STANDAR DIMILIKI
4 Ruang masak
Ketel uap 10 - 250 lt Ada Tidak ada
Tungku masak Ada Ada
Oven Ada Ada
Penggorengan Ada Ada
Mixer Ada Ada
Blender Ada Ada
Lemari es Ada Ada
Meja pemanas Ada Tidak ada
Pemanggang sate Ada Ada
Toaster Ada Ada
Meja kerja Ada Ada
JUMLAH YANG
NO. JENIS KELENGKAPAN STANDAR DIMILIKI
13
JUMLAHYANG
NO. JENIS KELENGKAPAN STANDAR
DIMILIKI
Printer Ada Ada
Lemari kaca Ada Tidak ada
15
BAB IV
KEBIJAKAN
BAB V
TATA LAKSANA PELAYANAN
iv. PemeriksaanFisik/Klinis
Setiap pasien dilakukan Pemeriksaanfisik
untukmendeteksi adanya kelainan klinis yang
berhubungan dengan gangguan gizi atau menimbulkan
masalah gizi. Pemeriksan fisik terkait gizi merupakan
kombinasi dari tanda-tanda vital dan antropometri yang
dapat dikumpulkan dari catatan medik pasien serta
wawancara. Contoh beberapa data pemeriksaan fisik
terkait gizi antara lain edema, asites,kondisi gigi, massa
otot yang hilang, lemak tubuh yang menumpuk dan lain
– lain.
v. Riwayat Personal
Setiap pasien dianalisi riwayat personalnya meliputi
riwayat penyakit, riwayat obat-obatan yang dikonsumsi,
sosial budaya meliputi status sosial ekonomi, budaya,
kepercayaan/agama dll.
2) Diagnosa gizi
Setiap pasien rawat inap dilakukan penegakan diagnosa gizi
berdasarkan data assesment yang terkumpul.
Diagnosa gizi dikelompokan menjadi tiga domain yaitu :
i. Domain asupan berhubungan dengan asupan energi, zat
gizi, cairan, substansi bioaktif dari makanan baik yang
melalui oral maupun parenteral dan enteral.
Contohnya : Asupan protein yang kurang berkaitan
dengan perubahan indera perasa dan nafsu makan
ditandai dengan asupan protein rata-rata sehari kurang
dari 40% kebutuhan.
ii. Domain Klinis adalah masalah gizi yang berkaitan
dengan kondisi medis atau fisik/fungsi organ
Contohnya : Penurunan kemampuan makan berkaitan
dengan penyakitnya ditandai dengan terpasangnya NGT
iii. Domain Perilaku/lingkungan adalah masalah gizi yang
berkaitan dengan pengetahuan, perilaku/kepercayaan,
lingkungan fisik dan akses dan keamanan makanan,
Contohnya:kurangnya pengetahuan tentang makanan
dan gizi berkaitan dengan mendapat informasi yang
salah dari lingkungannya mengenai anjuran diit yang
dijalaninya ditandai dengan memilih bahan makanan/
makanan yang tidak sesuai anjuran.
3) Intervensi gizi
Setiap pasien mendapatkan intervensi gizi yang bebrbeda- beda
berdasarkan hasil assesment gizi yang terkumpul.
Intervensi gizi meliputi perencanaan intervensi dan
implementasi
i. Perencanaan intervensi
Intervensi gizi dibuat berdasarkan pada diagnosa gizi
yang ditegakan. Perencanaan intervensi meliputi :
20
D. PENYELENGGARAAN MAKANAN.
1. PENGERTIAN
Penyelenggaraanmakananrumahsakitadalah suaturangkaiankegiatan
mulaidari perencanaan menusampaidengan pendistribusianmakanan
kepada konsumendalam rangka pencapaian status kesehatan yang
optimal melalui pemberian diet yang tepat. Termasuk kegiatan
pencatatan,pelaporandan evaluasi.
2. TUJUAN
Penyelenggaraan makanan dirumah sakitdilaksanakan dengan tujuan
untukmenyediakanmakananyang kualitasnya baikdan jumlahyang
sesuai kebutuhan serta pelayanan yang layak dan memadai bagi klien
atau konsumen yang membutuhkan.
3. SASARAN
Sasaran penyelenggaraanmakanan di Rumah Sakit B h a k t i
M e d i c a r e adalah pasien, karyawan,pengunjung(pasien rawat
jalanataukeluargapasien yang mengunjungi kantin) dan konsumen
katering.
5. MEKANISME KERJA
Mekanisme kerja penyelenggaraanmakanan di Rumah Sakit Bhakti
Medicaremeliputi:
1) PerencanaanAnggaran Belanja Makanan
Pengertiannyaadalah suatukegiatan penyusunan
anggaranbiayayang diperlukan
untukpengadaanbahanmakananbagikonsumen/pasien yang
dilayani.Tujuannyaadalahuntukmenyediakantaksirananggaran
belanja
makananyangdiperlukanuntukmemenuhikebutuhanmacam dan
jumlah bahan makananbagi konsumen/pasien yang dilayani
sesuai dengan standar kecukupan gizi.
Langkah perencanaan anggaran belanja makanan:
22
a) Mengumpulkandatatentangmacamdanjumlahkonsumenp
ada tahun sebelumnya
b) Menetapkan macamdanjumlah konsumen/pasien
c) Mengumpulkanhargabahanmakanandaribeberapapasar
dengan melakukansurvey pasar, kemudianmenentukan
harga rata-rata bahan makanan
d) Membuat standar porsike dalamberat kotor
e) Menghitung indeksharga makanan perorangan perhari
sesuai dengan konsumen yang mendapatmakanan
f) Menghitung anggaran belanja makanan setahun untuk
masing- masing konsumen/pasien
g) Melaporkan hasil perhitungan anggaran dilaporkan
kepada manajemen
h) Rencana anggaran diusulkan secara resmi melalui
jalur administrative
2) Perencanaan menu
Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunanmenu
yang akan diolahuntukmemenuhiselerakonsumen pasien
dankebutuhanzat gizi yang memenuhi prinsip gizi seimbang.
Tujuannya untukmenyediakan siklusmenu sesuai klasifikasi
pelayanan yang ada dirumah sakit, yaitu siklus10 hari.
Langkah perencanaan menu:
a) Membentuktim
kerjauntukmenyusunmenuyangterdiridariahli gizi dan
kepala dapur
b) Mengumpulkan tanggapan/keluhan konsumen
mengenai menu dengan caramenyebarkan kuesioner
c) Membuat rincian macamdan jumlah konsumenyang akan
dilayani
d) Mengumpulkan dataperalatan dan perlengkapan dapur
yang tersedia
e) Menyesuaikan penyusunanmenu dengan macam dan
jumlah tenaga
f) Memperhatikan kebiasaan makan daerah setempat,
musim, iklim dan pasar
g) Menetapkan siklus menu yang akan dipakai
h) Menetapkan standar porsi
i) Menyusun menu dengan cara:
Mengumpulkanberbagaijenishidangan,dikelompok
kan berdasarkan
jenismakanan(kelompoklaukhewani,kelompok
nabati, kelompoksayuran,kelompokbuah)sehingga
memungkinkan variasi yang lebih banyak
Menyusunpolamenudanmastermenuyangmemuatg
aris besar frekuensi penggunaan
bahanmakananharian dengan siklus menu yang
berlaku
23
d) Kartu/buku
penerimaan,stokdanpengeluaranbahanmakanan,
segera diisidan diletakkan di tempatnya
e) Gudang dibuka pada waktu yang telah ditentukan
Semua bahan makanan ditempatkan dalam
tempat tertutup, terbungkus rapat dan tidak
berlubang. Diletakkan diatas rak bertingkat dan
tidak menempel pada dinding
f) Pintu selalu terkunci pada saat tidak ada kegiatan
serta dibuka pada waktu-waktu yang ditentukan.
Pegawai yang masuk- keluar gudang juga hanya
pegawai yang ditentukan
g) Suhu ruangan kering, berkisar antara19-21oC
h) Pembersihan ruangan dilakukan secara
periodik, 2 kali seminggu
i) Semua lubang di gudang berkasa, serta bila
terjadi pengrusakan oleh binatang pengerat segera
diperbaiki
6) PengolahanBahan Makanan
26
7) Pendistribusian makanan
Pendistribusian makanan adalah serangkaian kegiatan
penyaluran makanansesuaidengan
jumlahporsidanjenismakanankonsumen yang dilayani
(makanan biasa maupunmakanan khusus). Tujuannya supaya
konsumen mendapatkan makanan sesuai diet dan ketentuan
yang berlaku
Jenis penyaluran makanan yang digunakan di Rumah Sakit
B h a k t i M e d i c a r e adalah penyaluran makanan secara
terpusat, dimana makanan didistribusikan secara terpusat dari
dapur pusat.
E. PENELITIANDAN PENGEMBANGAN.
1. PENGERTIAN
Pengertian penelitiandan pengembangan gizi di instalasi gizi
Rumah SakitB h a k t i
M e d i c a r e merupakankegiatanpendukungPelayanan GiziRumah
Sakit(PGRS)yangdilaksanakan secaraterencanadan terusmenerus
sepertihalnyakegiatangiziyanglain dalam rangkameningkatkanmutu
pelayanan rumah sakit.
2. TUJUAN
a. Sebagai bahan masukanbagi perencanaan kegiatan PGRS
b. Evaluasi kegiatan PGRS
27
BAB VI
LOGISTIK
PERSEDIAAN JUMLAH
NO BARANG BARANG KEBUTUHAN/
bulan
ATK
1 Buku tulis isi 38 0
2 Buku tulis isi 100 0
3 Buku tulis isi 200 0
4 Buku ekspedisi 0
5 Buku folio 4
6 Buku kas 1
7 Bolpoint 12
8 Gunting kecil 2
9 Isi staples kecil 12
10 Isolasi 12
11 Lempovinal 0
12 Nota kecil 6
13 Penghapus pensil 2
14 pensil 2
15 Spidol marker hitam 2
16 Spidol board marker hitam 2
17 Penghapus papan 1
18 Stipo 2
19 Clear holder 1
20 Map plastik 6
21 Calculator 1
22 Klip kecil 2
RUMAH TANGGA
BAHAN
MAKANAN KERING
1 Agar - agar - pcs
2 Beras 360kg
3 Bihun 8 pcs
4 Blue band 90 pcs
5 Coklat bubuk 8 pcs
29
31 Timun 9 kg
32 Tomat 12 kg
33 Tomat hijau 1,5 kg
34 Wortel 177 kg
35 Brokoli 33 kg
BUAH
1 Jeruk keprok local 100 kg
3 Papaya 140 kg
3 Pisang ambon 100 sisir
4 Pisang oli 9 sisir
5 Semangka 140 kg
LAUK
1 Ayam 523 kg
2 Bakso 30 pax
3 Daging sapi 27 kg
4 Daging giling -
5 Ikan asin -
6 Ikan bandeng -
7 Ikan Tongkol -
8 Ikan Tuna 57 kg
9 Ikan Nila 10 kg
10 Ikan teri -
11 Rempeyek -
12 Ati Ampela Ayam -
13 Sosis ayam 12 pc
14 Tahu 4800 ptg
15 Tempe 2940 ptg
16 Telur ayam negri 327 kg
17 Telur puyuh 11 kg
GAS LPG
1 Gas LPG 12KG 24
2 Gas LPG 3KG -
PERALATAN
1 Aneka cetakan kue
2 Baki makan pasien Merah 6
3 Baki coklat 6
32
10 Mangkuk sayur 12
11 Magig com 2
12 Panci kecil 6
13 Panci tanggung 4
14 Panci besar 2
15 Lap piring 6
16 Piring lauk pasien 12
17 Piring lauk untuk tamu 6
18 Piring makan pasien VVIP & VIP 12
19 Pisau dapur 6
20 Pisau buah kecil 1
21 Regulator LPG 7
22 Saringan santan stainless stel 2
23 Saringan stainless stel tanggung 2
24 Talenan plastic 6
25 Tampah 1
26 Wajan Teflon besar 1
27 Wajan Teflon kecil 1
28 Wajan besar 2
29 Wajan kecil 2
30 Tempat sampah 6
31 Tempat gula kopi 1
32 Sendok the 12
33 Blender jus 1
34 Blender bumbu/gilingan 1
bumbu listrik
35 Parutan kelapa 2
36 Mixer 1
37 Dispenser 1
38 Galon 12
33
Rumah Tangga
1 Baterai kecil 5
2 Cling wrap 4
3 Cup cake 8
4 Kawat stainless -
5 Lap piring 6
6 Sabun cuci piring reffil 24
7 Wash hand 1
8 Sabut cuci plastic 6
9 Plastic ¼ kg 12
10 Plastic ½ kg 2
11 Plastic es 2
12 Sarung tangan plastic 24
13 Sedotan Bengkok 2
PERCETAKAN
1 Bahan makanan
Penukar 25
2 Daftar diet 1
3 Diet diabetes 20
Mellitus
4 Diet dislipidemia 5
5 Diet TETP 300
6 Daftar lap gizi harian 60
7 Diet rendah purine 5
8 Diet lambung 5
9 Diet rendah garam 5
10 Surat perintah kerja lembur -
11 Kartu stok 100
12 Etiket 9000
BENGKEL
1 Lampu 1
2 Kran -
34
BABVII
KESELAMATAN PASIEN
A. PENGERTIAN
Sanitasi makanan merupakan salah satu upaya pencegahan yang
menitikberatkanpada kegiatan dantindakanyang perluuntuk
membebaskanmakanan danminuman dari segala bahan yang dapat
menggangguataumerusakkesehatan,mulai dari sebelum makanan
diproduksi selama proses pengolahan, penyiapan pengangkutan,
penjualan sampaipada saatmakanan dan minuman tersebutsiap
dikonsumsikepada konsumen(Direktorat HygienedanSanitasi,
DitjenPencegahandan Pemberantasan PenyakitMenular).
Salahsatukegiatandari sanitasimakananadalah penyehatan
makanandan
minuman.Kegiataninimerupakanupayauntukmengendalikanfaktor-
factoryangmempengaruhipertumbuhan kumanpadamakanan dan
minuman.Faktor-faktor tersebutberasaldariprosespenangananmakanan,
minuman, lingkungandanorangnya;sehinggamakanan danminuman
yang disajikan rumah sakit tidak menjadi mata rantai penularan
penyakit.
B. TUJUAN
Kegiatanpenyehatanmakanandan minumandiRumahSakitB h a k t i
M e d i c a r e ditujukan untuk:
1. Tersedianyamakananyangberkualitasbaikdanamanbagikesehatan
konsumen
2. Menurunnya kejadian risiko penularan penyakit atau
gangguan kesehatan melalui makanan
3. Terwujudnyaperilakukerjayangsehatdanbenardalampenanganan
makanan.
3. Prosedur Kerja
Kontaminasimakanan atau kontaminasiulang dapatdisebabkan
oleh perilakusi penjamahmakananselamabekerja.Halini
disebabkan karena pegawai tidak bekerja sesuaidengan
prosedur kerja yang ada.
4. Upaya Pengendalian
Upayapengendalian factoryang mempengaruhi pertumbuhan
kuman pada makanandan minuman, dapat dilakukan dengan
pemantauan titik– titik
rawanpadajalurpenangananmakanandanminumanyang
diperkirakan memudahkan timbulnya bakteri dan fungi.Titik-
titik rawan dalamproses penanganan makanan danminuman
adalah:
1) Proses pembersihan makanan
Padaprosesinihendaknyatidakadamakanandanminumanyang
membusuk setelah proses pembersihan bahan.
2) Proses persiapan bahanmakanan. Pada
prosesinihendaknya:
a) Tersedianyaair bersih yang cukup
b) Kran – kranairdansaluranruanganpersiapandalamkeadaan
bersih
c) Tersedia tempatpenampungan sampah sementara yang
kuat dan mudahdibersihkan/dilapisi kantong plastik
3) Proses
penyimpanan
Proses ini tidak akanmengalami kerawanan bila:
a) Dalampenyimpanan bahan mentah
Bahan mentah disimpan dalam ruangan/tempat yang
terpisah dari ruang makanan terolah yang suhunya
diatur sesuai dengan yang seharusnya
b) Penyimpanan bahan terolah
Bahan mentah disimpan dalam ruangan/tempat yang
terpisah dari ruang makan terolah yang uhunya diatur
sesuai dengan yang seharusnya
Penyimpanan makanan terolah yang tidak
cepat membusuk dan dalam keadaantertutu
pdilakukan pada suhu 10oC
Penyimpanan makanan terolah yang
cepat
o
membusuk harus disimpan pada suhu 4 C
selama 6jam, jika >6 jam harus disimpan pada
suhu -5 oC sampai -1 oC
38
BABVIII
KESELAMATAN KERJA
A. PENGERTIAN
Keselamatan kerja (safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus
diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi
akibat kesalahan kerja petugasataupun kelalaian/kesengajaan
B. TUJUAN
Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja Tahun 1970, syarat-syarat
keselamatan kerjameliputiseluruh aspekpekerjaanyangberbahaya,dengan
tujuan:
1. Mencegahdan mengurangi kecelakaan
2. Mencegah,mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada
waktu kebakaranatau kejadian lain yang berbahaya
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan
6. Memberi perlindungan pada pekerja
7. Mencegah danmengendalikan timbul atau menyebar luasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar atau radiasi,suara dan getaran
8. Mencegah danmengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja,
baik fisik/psikis,keracunan, infeksi, dan penularan
9. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
10. Memelihara kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara, dan proses kerja
11. Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja alat kerja,
lingkungan, cara, dan proses kerjanya
12. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang,
binatang, tanaman atau barang
13. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
14. Mengamankan dan memelihara pekerjaan bongkar muat,
perlakuan, dan penyimpanan barang
15. Mencegah terkena aliran listrik
16. Menyesuaikan danmenyempurnakan pengamanan pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
40
e) Menggunakanserbetsesuaidenganmacamdanperalatanyang
dibersihkan
f) Berhati–
hatidantelitibilamembukadanmenutupataumenyalakan
danmematikankompor,lampu,gas,listrik(untuklistrik
blender, mixer dan sebagainya)
g) Meneliti dulu semua peralatan sebelumdigunakan
h) Menata makanan sesuaidengan prosedur yang telah
ditetapkan
i) Mengikutipetunjuk/prosedurkerjayangditetapkan.Sebelum
mulai bekerja dan bila akanmeninggalkan ruangan harus
cuci tangan dengan menggunakan sabun ataudesinfektan
j) Membersihkan/mencuci peralatandi dapur maupun kereta
makan sesuai prosedur
k) Membuang/membersihkansisamakanan/sampahsegeraset
elahalat makan/alatdapur selesai digunakan
l) Tidakmeninggalkandapurruangansebelumyakinbahwakom
por, lampu,gas,listriksudah
dimatikandankemudianpintudapurharus
ditinggalkandalamkeadaan tertutup/terkunci
5. Alat Pelindung Kerja
a) Bajukerja,celemekdantopiterbuatdaribahanyangtidakpanas
, tidak licin,
danenakdipakai,sehinggatidakmengganggugerak pegawai
sewaktu kerja
b) Menggunakansandalyangtidaklicinbilaberadadilingkungand
apur(tidakmenggunakan haktinggi)
c) Menggunakan cempal/serbet pada tempatnya
d) Tersediaalatsanitasiyangsesuai,misalnyaairdalam
keadaanbersih dan jumlah yang cukup, sabun, alat
pengeringdan sebagainya
e) Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik
ditempat yang mudah terjangkau
f) Tersedia alat/obat P3.
43
BABIX
PENGENDALIAN MUTU
A. PENGERTIAN
1. Pengawasan
Pengawasanmerupakan salahsatufungsimanajemenyangmengusahakan
agar pekerjaan atau kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana,
instruksi,
pedoman,standar,peraturananhasilyangtelahditetapkansebelumnya agar
mencapai tujuan yang diharapkan.
Pengawasan bertujuan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana dankebijakanyangtelahditetapkandapat mencapaisasaranyang
dikehendaki.Selainitu pengawasanbertujuan untukmembinaaparatur
negara yangbersih dan berwibawa.
2. Pengendalian
Pengendalianmerupakan bentuk atau bahan untukmelakukan
pembetulan atauperbaikanpelaksanaanyang
terjadisesuaidenganarahyang ditetapkan. Pengertian
pengawasandanpengendalian hamper sama.
Perbedaannyajikapengawasanmempunyai dasarhukum dan tindakan
administratif, sedangkanpengendalian tidak. Pengawasan dan
pengendalian bertujuan agar semua kegiatan-kegiatan dapattercapai
secara berdayaguna danberhasilguna, dilaksanakan
sesuaidenganrencana, pembagiantugas,rumusankerja, pedoman
pelaksanaandanperaturan perundang –
undanganyangberlaku.Pengawasandan pengendalian merupakan unsur
penting yang harusdilakukan dalamproses manajemen.
3. PENGAWASAN HARGA
Langkah-langkah yang perlu dilakukan:
1) Tetapkan kebijakan keuangan yang ingin dicapai
2) Buatformatisianpelaksanaanpencatatanpelaporanyangbakuuntuk
pengawasan
a) Pencatatan pemasukanbahan makanan, harga pemakaian
bahan makananuntuksetiap putaranmenu,bulanan, triwulan
dan tahunan
b) Kalkulasi harga pemasukan bahan makanan, harga
pemakaian bahan makanan untuk setiap putaranmenu,
bulanan, triwulan dan tahunan
c) Perhitunganstok bahanmakanan akhir
d) Kumpulkan data klien harian, satu putaran menu,
bulanan, triwulan dan tahunan
e) Biaya over head (dalam hal ini penyusutan) dicatat harian,
setiap putaran menu, bulanan, triwulan dan tahunan
3) Kalkulasi pemasukan bahan makanan berikut nilai rupiahnya setiap
saat dan pada periode tertentu yang telah ditentukan
4) Hitung biaya per porsi atau biaya per orang perhari
4. PENGENDALIAN BIAYA
Pengendalian biaya adalah suatu proses dimana pimpinan atau pengelola
mencoba mengatur biaya guna mencegah pemborosan dari biaya yang
dikeluarkan. Biaya yang dimaksud disini yaitu biaya makan.Biaya bahan
46