Anda di halaman 1dari 44

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Basis Data

Suatu sistem basis data dapat didefinisikan sebagai berikut :

2.1.1 Pengertian Data

Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti

manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep,

keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, bunyi,

atau kombinasinya. (Fathansyah 2007, p2).

Data adalah rekaman mengenai fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi.

Data pada pokoknya refleksi fakta yang ada . (Bambang Hariyanto 2008, p193).

2.1.2 Pengertian Basis Data

Basis Data adalah suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari

suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara

terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga

mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya. (Linda Marlinda

2004, p1).

 

Basis Data adalah Kumpulan data (elementer) yang secara logik berkaitan dalam

merepresentasikan fenomena atau fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk

mendukung aplikasi pada sistem tertentu. (Bambang Hariyanto 2008, p195).

Basis Data adalah himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan

yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat

dan mudah. (Fathansyah 2007, p 2).

Basis Data adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait

sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. (Abdul Kadir & Terra

Ch. Triwayuni 2003, p484).

2.1.3 Pengertian Sistem Basis Data

Sistem Basis Data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record

menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data

operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga mampu menyediakan

informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambilan keputusan.

(Linda Marlinda 2004, p1).

Sistem basis data adalah sistem yang terdiri dari kumpulan file (tabel) yang

saling berhugungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan

sekumpulan program (DBMS) yang memungkonkan beberapa pemakai dan atau

program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut.

(Fathansyah 2007, p9).


2.2 Operasi Dasar Basis Data

Operasi – operasi dasar yang dapat dilakukan yang berhubungan dengan basis

data diantaranya meliputi : (Fathansyah 2007, p4).

• Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan

lemari arsip yang baru.

• Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakkan lemari

arsip (sekaligus beserta isinya, jika ada).

• Pembuatan file atau tabel baru ke suatu basis data (create table), yang identik

dengan penambahan map arsip baru kedalam sebuah lemari arsip yang telah ada.

• Penghapusan file atau tabel dari suatu basis data (drop table), yang identik

dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.

• Penambahan atau pengisian data baru ke sebuah file atau tabel di sebuah basis

data (insert), yang identik dengan penambahan lembaran arsip kesebuah map

arsip.

• Pengambilan data dari sebuah file atau tabel (retrieve atau search), yang identik

dengan pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip.

• Pengubahan data dari sebuah file atau tabel (update), yang identik dengan

perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.


10 

• Penghapusan data dari sebuah file atau tabel (delete), yang identik dengan

penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.

2.3 Komponen Dasar Sistem Basis Data

Terdapat empat komponen pokok sistem basis data yaitu :

a. Data

Data didalam sebuah basis data dapat disimpan secara terintegrasi

(intergrated) dan data dapat dipakai secara bersama-sama (shared).

Data dan hubungannya dengan basis data, terdapat tiga jenis data yaitu :

• Data Operasional, data dari suatu organisasi berupa data yang

disimpan di dalam basis data.

• Data Masukkan (input data), data dari luar sistem yang di

masukkan melalui peralatan input (misalnya : keyboard) yang

dapat mengubah data oprasional.

• Data Keluaran (output data), data berupa laporan melalui

peralatan output (misalnya : screen, printer, dan lain-lain) sebagai

hasil proses dari dalam suatu sistem yang mengakses data

operasional,
11 

b. Hardware (perangkat keras)

Terdiri dari semua peralatan komputer yang digunakan untuk

pengelolaan sistem basis data, berupa :

• Peralatan untuk penyimpanan basis data, yaitu : secondary

storage (disk, drum, dan lain-lain)

• Peralatan input dan output

• Peralatan komunikasi data, dan lain-lain

c. Software (perangkat lunak)

Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data fisik

pada basis data. Software pada basis data dapat berupa :

• DBMS (Database Management System) yang menangani akses

terhadap basis data sehingga pemakai tidak perlu memikirkan

proses penyimpanan dan pengelolaan data secara detail.

• Program-program aplikasi dan prosedur-prosedur.

d. User atau Pemakai

Pemakai basis data dibagi atas tiga klasifikasi yaitu :

• Database Administrator (DBA), orang atau tim yang bertugas

mengelola sistem basis data secara keseluruhan.


12 

• Programmer, orang atau tim yang bertugas membuat program

aplikasi.

• End user, orang yang mengakses basis data melalui terminal

dengan menggunakan query language atau program aplikasi yang

dibuat oleh programmer.

2.4 Arsitektur Sistem Basis Data

Arsitektur sistem basis data terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :

a. Internal level

Disebut juga internal view, yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik

ditulis atau disimpan di media storage.

b. Eksternal level

Disebut juga dengan individual user view, yaitu tingkat yang data di basis

data dilihat berdasarkan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau

level yang berkaitan erat dengan para pemakai.

c. Konseptual level

Disebut juga community user view, yaitu tingkat yang user view dari

aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data

secara keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara


13 

fisik atau level yang merupakan penghubung dari internal level dan

eksternal level.

2.5 Sistem Pengelola Basis Data (Database Management System/DBMS)

DBMS adalah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk

mendefinisikan, membuat, menjaga, dan mengendalian akses ke database. (Thomas

Connolly 2002, p16).

DBMS adalah kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk

pengelolanya. (Linda Marlinda 2004, p6).

2.5.1 Bahasa-Bahasa yang Terdapat di dalam DBMS

• Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang

diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL.

• Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi

data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

Terdapat dua tipe DML, yaitu :


14 

- Procedural, pemakai harus menentukan data apa yang

dibutuhkan dan bagaimana mendapatkannya

- Non procedural, pemakai harus menentukan data apa yang

dibutuhkan, tanpa menentukan bagaimana mendapatkannya.

• Query adalah pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi.

Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi,

disebut Query Language.

2.5.2 Fungsi-Fungsi DBMS

• Data Definition.

DBMS harus dapat mengelola pendefinisian data

• Data Manipulation.

DBMS harus dapat menangani perminyaan-permintaan dari pemakai

untuk mengakses data.

• Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan

oleh DBA (Database Administrator).


15 

• Data Recovery dan Concurrency

- DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan

pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan

sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.

- DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang

konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama

oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

• Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary.

• Performance

DBMS harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien

mungkin.

2.6 Model Entity Relationship

Merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antara data dalam basis

data berdasarkan suatu persepsi bahwa real word terdiri sari objek-objek dasar yang

mempunyai hubungan atau relasi antar objek-objek tersebut.

Komponen-komponen yang terdapat di dalam Entity Relationship Model :


16 

• Entity

- Adalah suatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata di

mana informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan.

- Entity set adalah kumpulan entity yang sejenis

- Entity set dapat berupa :

ƒ Entity yang bersifat fisik, yaitu entity yang dapat

dilihat.

ƒ Entity yang bersifat konsep atau logik, yaitu entity

yang tidak dapat dilihat.

• Relationship

- Adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.

- Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik, kecuali yang

mewarisi hubungan antara entity tersebut.

- Relationship set adalah kumpulan relationship yang sej

• Atribute

- Adalah karakteristik dari entity atau relationship yang

menyediakan penjelasan detail tentang atau relationship

tersebut.
17 

- Attribute value (nilai atribut). Adalah suatu data aktual atau

informasi yang disimpan di suatu attribut di dalam suatu entity

atau relationship.

- Terdapat dua jenis attribute, yaitu :

ƒ Identifer (key), untuk menentukan suatu entity secara

unik.

ƒ Descriptor (nonkey attribute), untuk menentukan

karakteristik dari suatu entity yang tidak unik.

• Cardinality Ratio atau Mapping Cardinality

Cardinality ratio adalah menjelaskan hubungan batasan jumlah

keterhubungan satu entity dengan entity lainnya atau banyaknya entity

yang bersesuian dengan entity yang lain melalui relationship.

Cardinality ratio yang terjadi di antara dua himpunan entity (misal A dan

B) dapat berupa :

- Satu ke Satu (One to One)

Yang berarti setiap entity pada himpunan entity A

berhubungan dengan paling banyak dengan satu entity pada

himpunan entity B,dan begitu juga sebaliknya setiap entity

pada himpunan entity B berhubungan dengan paling banyak

dengan satu entity pada himpunan entity A.


18 

- Satu ke Banyak (One to Many)

Yang berarti setiap entity pada himpunan entity A dapat

berhubungan dengan banyak entity pada himpunan entity B,

tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entity pada himpunan

entity B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entity

pada himpunan entity A.

- Banyak ke Satu (Many to One)

Yang berarti setiap entity pada himpunan entity A

berhubungan dengan paling banyak dengan satu entity pada

himpunan entity B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap

entity pada himpunan entity A berhubungan dengan paling

banyak satu entity pada himpunan entity B.

- Banyak ke Banyak (Many to Many)

Yang berarti setiap entity pada himpunan entity A dapat

berhubungan dengan banyak entity pada himpunan entity B,

dan demikian juga sebaliknya, di mana setiap entity pada

himpunan entity B dapat berhubungan dengan banyak entity

pada himpunan entity A.


19 

• Derajat Relationship

Derajat Relationship menyatakan jumlah entity yang berpartisipasi di

dalam suatu relationship.

- Unary degree (derajat satu) adakah derajat yang memiliki satu

relationship untuk satu entity.

- Binary degree (derajat dua) adalah derajat yang memiliki satu

relationship untuk dua buah entity.

- Ternary degree (derajat tiga) adalah derajat yang memiliki

satu relationship untuk tiga atau lebih entity.

• Representasi dari entity set

Entity set direpresentasikan dalam bentuk tabel dan nama yang unik.

Setiap tabel terdiri dari sejumlah kolom. Masing-masing kolom diberi

nama yang unik pula.

Entity set terbagi atas :

- Strong entity set, entity set yang satu atau lebih atributnya

digunakan oleh entity set lain sebagai key.

- Weak entity set. Entity set yang dependent terhadap strong

entity set. Keberadaan entity tersebut tergantung keberadaan

entity lain. Entity lain tersebut disebut identifying owner dan

relationship-nya disebut identifying relationship.


20 

2.7 Key

Key adalah sejumlah atribut yang mengidentifikasi record atau baris dalam

sebuah relation secara unik.

Semua Non-Key Attribute pada sebuah relation, functionally dependent terhadap

key-nya. Setiap relation harus mempunyai key dan value dan key tersebut harus unik,

yang berarti setiap record atau baris di sebuah relation harus berbeda.

Jenis-jenis Key :

• Candidate Key

Atribut-atribut yang menjadi determinan yang dapat dijadikan identitas

record pada sebuah relation bisa terdapat satu atau lebih candidate key.

• Primary Key

Candidate key yang menjadi identitas record, karena dapat

mengidentifikasi record secara unik.

• Alternative Key

Candidate key yang tidak dijadikan primary key.

• Composite Key

Key yang terdiri dua atribut atau lebih. Atribut-atribut tersebut bila berdiri

sendiri tidak menjadi identitas record, tetapi bila dirangkaikan menjadi

satu kesatuan akan dapat mengidentifikasi secara unik.


21 

• Foreign Key

Non-key attribute pada sebuah relation yang juga menjadi key (primary)

atribut di relation lainnya. Foreign key biasanya digunakan sebagai

penghubung antara record-record dan kedua relation tersebut.

2.8 Diagram Aliran Dokumen (DAD)

Menururt Mulyadi (2001, p58-63), diagram aliran dokumen adalah suatu model

yang menggambarkan aliran dokumen dan proses untuk mengolah dokumen dalam suatu

proses.

Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan komponen-komponen dari diagram

aliran dokumen :

Tabel Simbol-Simbol Diagram Aliran Dokumen

Simbol Keterangan

Dokumen

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis

dokumen, yang merupakan formulir untuk merekam data

terjadinya suatu transaksi.


22 

Dokumen dan tembusannya

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dokumen asli

dan tembusannya.

Berbagai Dokumen

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis

dokumen yang digabungkan bersama di dalam satu paket.

Arsip permanen

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan arsip

permanen yang merupakan tempat penyimpanan dokumen

yang tidak akan di proses lagi dalam sistem akuntansi yang

bersangkutan.
Keputusan
Ya

Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat


Tidak
dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat

ditulis dalam simbol.

Garis Alir

Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data.


23 

Persimpangan Garis Alir

Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukkan arah

masing-masing garis, salah satu garis dibuat sedikit

melengkung tepat pada persimpangan kedua garis tersebut.

Pertemuan Garis Alir

Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah

satu garis mengikuti garis lainnya.

Proses

Simbol ini untuk menunjukkan tempat-tempat dalam system

informasi yang mengolah atau mengubah data yang

diterima menjadi data yang mengalir keluar. Nama

Pengolahan data ditulis didalam simbol.

Mulai / Berakhir (Terminal)

Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu

system akuntansi.

Tabel 2.1 Tabel Simbol-Simbol Diagram Aliran Dokumen

2.9 State Transition Diagram

State Transition Diagram adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan

urutan dan variasi screen yang dapat terjadi selama satu sesi pengguna. Dapat dianggap

sebagai peta jalan. Masing-masing screen dianalogikan sebagai sebuah kota. Tidak
24 

semua jalan melewati seluruh kota. Bujur sangkar digunakan untuk menggambarkan

display screen. Anak panah menggambarkan aliran kontrol dan menggerakkan kejadian

yang akan menyebabkan screen menjadi aktif atau menerima fokus. Bujur sangkar

tersebut hanya menggambarkan apa yang akan muncul selama dialog. Arah anak panah

menunjukan urutan munculnya screen-screen tersebut. Sebuah anak panah yang

terpisah, masing-masing memiliki nama, digambar untuk setiap arah karena tindakan

yang berbeda akan menggerakkan aliran kontrol dari dan aliran kontrol ke screen yang

ada (Whitten, 2004, p673).

2.10 Normalisasi

Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengatur atribut data dalam

kelompok untuk membentu entitas yang non-redundant, stabil, fleksibel, dan mudah

beradaptasi. Normalisasi mreupakan teknik tiga langkah yang menempatkan model data

menjadi first normal form, second normal form, dan third normal form. (Jeffery L.

Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman 2004, p26).

• Secara sederhana entitas berada dalam first normal form (1NF) jika tidak

ada atribut yang dapat memiliki lebih dari satu nilai untuk contoh entitas

tunggal. Atribut yang dapat memiliki banyak nilai sebenarnya

mendeskripsikan entitas terpisah, mungkin sebuah entitas dan hubungan.

• Entitas berada dalam second normal form (2NF) jika sudah berada dalam

1NF dan jika nilai semua atribut nonprimary-key tergantung pada


25 

primary key lengkap-lengkap – bukan hanya sebagian. Atribut nonkey

hanya tergantung pada sebagian primary key seharusnya dipindahkan ke

entitas lain di mana partial key tersebut sebenarnya merupakan full key.

Mungkin pada model tersebut perlu dibuat entitas dan hubungan baru.

• Entitas berada dalam third normal form (3NF) jika telah berada dalam

2NF dan jika nilai atribut nonprimary-key-nya tidak tergantung pada

atribut nonprimary-key lainnya. Atribut nonkey yang tergantung pada

atribut nonkey yang tergantung pada atribut nonkey lainnya harus

dipindahkan atau dihapus. Sekali lagi, entitas dan hubungan baru

mungkin harus ditambahkan ke model data.

2.11 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang menggambarkan aliran data melalui

sistem dan kerja atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem tersebut. Sinonimnya

antara lain bagan buble, grafik transformasi, dan model proses. Dalam fase desain,

sebagian dari proses bisnis ini dapat diimplementasikan sebagai perangkat lunak

komputer (baik dibangun in-house atau dibeli dari vendor perangkat lunak). Hanya ada

tiga simbol dan satu koneksi di dalam DFD, yaitu : (Jeffery L. Whitten, Lonnie D.

Bentley, Kevin C. Dittman 2004, p326).


26 

Tabel Simbol-Simbol Data Flow Diagram

Simbol Deskripsi Definisi

Persegi panjang bersudut Proses adalah kerja yang

tumpul menyatakan proses dilakukan oleh system sebagai


PROSES
atau bagaimana tugas respon terhadap aliran data

dikerjakan. Perhatikan masuk atau kondisi.

bahwa simbol tersebut

digambarkan dalam warna

PROSES dari kerangka

kerja sistem informasi.

Persegi empat menyatakan Agen eksternal adalah orang,

AGEN agen eksternal – batasan unit organisasi, sistem, atau

EKSTERNAL sistem tersebut. Perhatikan organisasi luar yang

bahwa simbol tersebut berinteraksi dengan sistem.

digambarkan dalam warna

INTERFACE dari kerangka

kerja sistem informasi.


27 

Kotak dengan ujung Data store adalah

terbuka menyatakan data penyimpanan data yang


DATA STORE
store, terkadang disebut file ditujukan untuk penggunaan

atau database. Simbol selanjutnya.

tersebut digambarkan

dengan warna DATA dari

kerangka kerja sistem

informasi

Panah menyatakan, atau Aliran data menunjukan input

input dan output, ke dan data ke proses atau output


ALIRAN DATA
dari proses tersebut. data (atau informasi) dari

proses.

Tabel 2.2 Tabel Simbol-Simbol Data Flow Diagram

2.12 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model data yang menggunakan

beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang

dideskripsikan oleh data tersebut. Ada beberapa catatan mengenai data. Model aktual

disebut Entity Relationship Diagram (ERD) karena model ini menjelaskann data dalam

konteks entitas dan hubungan yang digambarkan oleh data tersebut. Ada beberapa

catatan mengenai ERD. Sebagian besar disebut sesuai dengan nama penemunya

(misalnya, Chen, Martin, Bachman, Merise) atau sesuai standar yang dipublikasikan
28 

(misalnya IDEF1X). “Bahasa” pemodelan data ini pada umumnya mendukung konsep

dan konstruksi dasar yang sama. (Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C.

Dittman 2004, p281).

2.13 Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Haag dan Keen (1996), teknologi informasi adalah seperangkat alat

yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang

berhubungan dengan pemrosesan informasi.

Menurut Martin (1999), teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi

komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan

menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk

mengirimkan informasi.

Menurut Williams dan Sawyer (2003), teknologi informasi adalah teknologi

yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan

tinggi yang membawa data, suara, dan video.

Teknologi informasi adalah gabungan teknologi komputer dan teknologi

komunikasi. (Abdul Kadir & Terra Ch. Triwahyuni 2003, 2).


29 

2.14 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa

komputer) atau lebih yang ditujukan untuk melakukan pertukaran data atau untuk

melakukan berbagi perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi kekuatan

pemrosesan. (Abdul Kadir & Terra Ch. Triwahyuni 2003, p415).

2.14.1 Klasfikasi Jaringan Komputer

Ditinjau dari rentang geografisnya yang dicakup oleh suatu jaringan, jaringan

biasa dibagi menjadi tiga jenis yaitu : (Abdul Kadir & Terra Ch. Triwahyuni 2003,

p417).

a. Local Area Network (LAN), adalah jaringan komputer yang mencakup

area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang saling

berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus yang terpadu

atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN

b. Metropolitan Area Network (MAN), adalah jaringan yang mencakup area

satu kota atau dengan rentang sekitar 10-45km. Sebagai contoh, jaringan

yang menghubungkan beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau

kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai

MAN.
30 

c. Wide Area Network (WAN), adalah jaringan yang mencakup antarkota,

antarprovinsi, antarnegara dan bahkan antarbenua disebut dengan WAN.

Sebagai contoh adalah jaringan yang menghubungkan ATM (Anjungan

Tunai Mandiri).

2.14.2 Teknologi Jaringan

a. Internet

Internet yang merupakan jaringan yang terbesar di dunia, sebenarnya

adalah sebuah jaringan dari jaringan. (Turban, Rainer dan Potter 2001,

p207)

b. Intranet

Intranet adalah jaringan pribadi yang memanfaatkan teknologi internet

dan protokol TCP/IP. Jaringan intranet juga hanya diakses atau

digunakan oleh orang-orang yang diberikan kewenangan untuk

mengakses jaringan tersebut. (Turban, Rainer dan Potter 2001, p234)

c. Ekstranet

Ekstranet seperti intranet adalah internet pribadi. Akan tetapi, ekstranet

digunakan di antara organisasi-organisasi spesifik. (Jeffery L. Whitten,

Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman 2004, p26).


31 

2.15 Teknologi Web

Berikut ini adalah perkembangan mengenai teknologi web :

a. WEB 1.0

Di era 1995-1997 dulu, saat era Web 1.0, semua portal dot com

menyediakan konten, dan pengunjung portal hanya menerima suguhannya saja,

dengan interaksi yang cenderung pasif. Semua portal sibuk memberikan konten

berita, liputan, artikel, tak berbeda jauh dengan surat kabar cetak.

Salah satu contoh peninggalan Web 1.0 adalah Britannica Online, salah

satu website ensiklopedia terlengkap di jagad maya. Seluruh konten redaksi

dipegang oleh pihak Britannica sendiri.

Partisipasi dari pengunjung website juga terlihat pada website MySpace

dan YouTube. Kedua website ini yang masing-masing dibangun oleh sepasang

remaja ini dihargai gila-gilaan oleh konglomerasi besar. website MySpace yang

menjadi pionir website komunitas pertemanan (seperti Friendster) dibeli oleh

Rupert Murdoch, salah satu raja media. Website YouTube, yang konsepnya

diadaptasi dari acara televisi America’s Funniest Home Videos, dimana setiap

anggota bebas memamerkan videonya, kini sudah menjadi milik Google.

Konsep partisipasi seperti inilah yang seharusnya dipertimbangkan oleh

para pengelola bisnis dot com di masa mendatang. Mungkin saja teman-teman

dot com yang datang pada seminar itu, seperti: www.bulutangkis.com,


32 

www.eventku.com, www.rumah-ku.com, www.waralaba.com, bisa menerapkan

konsep serupa di portal masing-masing.

Karakteristik Web 1.0

1. Perilaku pengguna : membaca, menulis.

2. Pelaku utama : perusahaan, pengguna/komunitas.

3. Hubungan dengan server : client-server, peer to peer

4. Bahasa pemrograman penampil konten : HTML, XML

5. Pola hubungan penerbit-pengguna : searah, dua arah/interaktif.

6. Pengelolaan konten : taksanomi/direktori, folksonomi/penanda/tag.

7. Hubungan antar akses : tidak ada, berjejaring.

8. Sumber konten : penerbit/pemilik situs, pengguna.

b. WEB 2.0

Web 2.0, adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O'Reilly

Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama di

tahun 2004, merujuk pada generasi yang dirasakan sebagai generasi kedua

layanan berbasis web seperti situs jaringan sosial, wiki, perangkat komunikasi,

dan folksonomi yang menekankan pada kolaborasi online dan berbagi antar
33 

pengguna. O'Reilly Media, dengan kolaborasinya bersama MediaLive

International, menggunakan istilah ini sebagai judul untuk sejumlah seri

konferensi, dan sejak 2004 beberapa pengembang dan pemasar telah mengadopsi

ungkapan ini.

Walaupun kelihatannya istilah ini menunjukkan versi baru daripada web,

istilah ini tidak mengacu kepada pembaruan kepada spesifikasi teknis World

Wide Web, tetapi lebih kepada bagaimana cara si-pengembang sistem di dalam

menggunakan platform web. Mengacu pada Tim Oreilly, istilah Web 2.0

didefinisikan sebagai berikut:

"Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer yang terjadi

akibat pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha untuk mengerti

aturan-aturan agar sukses di platform tersebut. ”

Prinsip-prinsip Web 2.0

ƒ Web sebagai platform

ƒ Data sebagai pengendali utama

ƒ Efek jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi

ƒ Inovasi dalam perakitan sistem serta situs disusun dengan menyatukan fitur

dari pengembang yang terdistribusi dan independen (semacam model

pengembangan "open source")


34 

ƒ Model bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isi dan

layanan

ƒ Akhir dari siklus peluncuran (release cycle) perangkat lunak (perpetual beta)

ƒ Mudah untuk digunakan dan diadopsi oleh user

c. WEB 3.0

Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan internet berbasis web.

Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim Berners-

Lee, penemu World Wide Web, menulis sebuah artikel ilmiah yang

menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca

halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa mesin akan memiliki kemampuan

membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang ini.

Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web Semantik, yang

memungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tapi

juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software. Beberapa

ahli bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik itu sendiri.

Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat

berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari

suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs

Web. Web 3.0 juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan

tentang informasi yang ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta.
35 

Web 3.0 terdiri dari:

• Web semantik

• Format mikro

• Pencarian dalam bahasa pengguna

• Penyimpanan data dalam jumlah besar

• Pembelajaran lewat mesin

• Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web

Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam membantu komputer

mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Web 3.0 juga

memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan

kapasitas yang luar biasa besar.

Walaupun masih belum sepenuhnya direalisasikan, Web 3.0 telah

memiliki beberapa standar operasional untuk bisa menjalankan fungsinya dalam

menampung metadata, misalnya Resource Description Framework (RDF) dan

the Web Ontology Language (OWL). Konsep Web Semantik metadata juga telah

dijalankan pada Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah

development platform, Jena, di Hewlett-Packard. (Rapellino Ferdiansyah. ST).


36 

2.16 TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

TCP/IP merupakan sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data

komputer di internet. Dalam jaringan komputer kita dapat menggunakan banyak macam

protokol tetapi agar komputer-komputer dapat berkomunikasi, keduanya harus

menggunakan protokol yang sama. Dengan kata lain protokol berfungsi seperti bahasa.

Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis

protokol tidak jadi masalah. Sekumpulan protokol TCP/IP dimodelkan dengan empat

layer TCP/IP, yaitu :

• Lapisan/layer terbawah yaitu, Network Access bertanggung jawab mengirim dan

menerima data ke dan dari media fisik. Media fisik dapat berupa kabel, optik,

atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protokol pada layer ini harus mampu

menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer,

yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.

• Lapisan/layer Internet, protokol yang berada pada layer ini bertanggung jawab

dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga

macam protokol yaitu, IP, ARP dan ICMP.

• Lapisan/layer Transport, berisi protokol yang bertanggung jawab untuk

mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Kedua protokol tersebut

adalah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram

Protocol).

• Lapisan/layer Application, semua aplikasi yang menggunakan TCP/IP.


37 

Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer atasnya maka ia akan

menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki

fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi

ke protokol pada layer dibawahnya. Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protokol

menerima data dari protokol lain yang berada pada layer di bawahnya. Jika data ini

dianggap valid, protokol akan melepas informasi tambahan tersebut untuk kemudian

meneruskan data itu ke protokol lain yang berada pada layer atasnya. (Cahyo

Adinugroho, http://cahyo-adi.blogspot.com).

2.17 WWW (World Wide Web)

WWW (World Wide Web) merupakan sistem informasi yang terdistribusi yang

berbasis hypertext. (Abdul Kadir & Terra Ch. Triwahyuni 2003, p460).

Komponen-komponen yang terdapat pada world wide web :

a. Web Server

Pada web server, web browser berkomunikasi dengan web server lewat

jaringan komunikasi menggunakan protokol HTTP. Browser mengirim

pesan meminta dokumen atau layanan tertentu web server. Kemudian

web server menanggapi dengan mengirim dokumen atau menjalankan

layanan tertentu di server dan mengirim hasil menggunakan protokol

HTTP. Kemudian web browser akan menerima dokumen (HTML)

tanggapan dari web server dan menampilkan di layar. (Bambang

Hariyanto 2008, p234).


38 

b. Web Browser

Web browser adalah perangkat lunak untuk menampilkan dokumen web

(HTML). (Bambang Hariyanto 2008, p233).

c. HTTP (HyperText Transfer Protocol)

Protokol yang digunakan untuk mentransfer informasi antara komputer

client dan server. (Bambang Hariyanto 2008, p232).

d. HTML (HyperText Markup Language)

HTML merupakan bahasa penanyangan hypertext serba guna serta dapat

mendefinisikan perintah hypertext-link dan perintah penanyangan gambar

(image). HTML juga menyediakan fasilitas penerimaan data masukan

(data input), yang memungkinkan pemakai memasukan data melalui

dokumen yang sedang ditayangkan. (Fathansyah 2007, p202).

e. XML (eXtensible Markup Language).

XML merupakan meta language, bahasa untuk mendeskripsi bahasa

markup yang aplikatif. Kekuatan XML adalah kemampuan mendefinisi

data berstruktur secara fleksibel tetapi dalam bentuk yang dapat dibaca

manusia. (Bambang Hariyanto 2008, p232).

f. URL (Universal Resource Locator)

Sebuah sistem hypertext harus mampu menyimpan data petunjuk

(pointer) ke berbagai dokumen. Dalam web fungsionalitas pointer


39 

tersebut diberikan oleh URL. Karena itu, URL memberikan nama dan

lokasi unik secara global untuk setiap dokumen yang dapat diakses dari

sistem web. (Fathansyah 2004, p326).

2.18 PHP (Hypertext Preprocessor)

Berdasarkan informasi dari situs resmi PHP, “PHP.net”, PHP (PHP: Hypertext

Prepocessor) merupakan bahasa pemrograman web yang dapat disisipkan dalam script

HTML. Banyak sintaks

di dalamnya yang mirip dengan bahasa C, Java dan Perl. Tujuan dari bahasa ini adalah

membantu para pengembang web untuk membuat web dinamis dengan cepat.

Ketika seseorang mengunjungi web berbasis PHP, web server akan memproses

kode-kode PHP. Beberapa perintah atau kode dari PHP tersebut selanjutnya ada yang

diterjemahkan ke dalam HTML dan beberapa ada yang disembunyikan (misalnya proses

kalkulasi dan operasi). Setelah diterjemahkan ke dalam HTML, web server akan

mengirim kembali ke web browser pengunjung tersebut.

2.19 Framework PRADO

Di dalam pengembangan prangkat lunak, suatu framework digambarkan suatu

struktur pendukung dimana perancangan lunak yang lain dapat terorganisir dan

dikembangkan. Suatu framework dapat dilengkapi program pendukung, kumpulan kode-

kode program (libraries), suatu bahasa scripting, atau perangkat lunak lain untuk
40 

membantu mengembangkan dan menggabungkan komponen-komponen yang berbeda

menjadi satu dari suatu perancangan perangkat lunak.

Prado adalah sebuah framework pemrograman berbasis komponen dan event-

driven untuk pengembangan aplikasi web pada PHP 5. PRADO merupakan singakatan

dari PHP Rapid Application Development Object-oriented. Framework ini dibuat oleh

Qiang Xue dan telah menjadi pemenang dalam Zend PHP 5 Coding Contest.

Konsep Prado yang component-based dan event-driven member banyak

keuntungan bagi programmer web. Berikut keuntungan dengan menggunakan Prado :

a. Reusability, komponen-komponen dalam Prado dapat digunakan ulang.

b. Ease of Use, komponen-komponen dalam Prado sangat mudah

digunakan. Komponen juga dapat dibuat sendiri dengan menurunkan

kelas yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan.

c. Robustness, Prado membebaskan pengembangan program (developer)

dari kejenuhan dalam menulis kode-kode. Semua kode ditulis dalam

format objek, method, dan property. Tidak seperti pemrograman PHP

yang biasa digunakan.

d. Performance, Prado menggunakan teknik cache untuk menjamin

performa aplikasi. Dengan adanya cache ini, ia tidak perlu mem-parser

ulang kode XML (eXtensible Markup Language) yang dibuat.


41 

e. Team Integration, Prado memisahkan business logic dan presentation

logic. Yang dimaksudkan adalah pembuatan layout tampilan (template)

dengan kode program (class). Pembuatan keduanya dilakukan pada file

yang terpisah. Dengan demikian, aplikasi berbasis Prado dapat dilakukan

dalam sebuah tim dengan personal yang berbeda.

Untuk melakukan koneksi ke database Prado memanfaatkan database abstract

layer, ADOdb. ADOdb adalah class yang ditulis menggunakan bahasa PHP yang

berfungsi sebagai data tier, dan akan membantu mengatasi perbedaan antara penggunaan

database. Cukup dengan menuliskan sebuah kode, maka koneksi dapat dilakukan ke

berbagai macam database seperti MySQL, SQLLite, SQL Server, Oracle, DB2,

Interbase, PostgreSQL, dan sebagainya.

2.20 MySQL

MySQL adalah database yang menghubungkan script PHP menggunakan

perintah query dan escape character yang sama dengan PHP. (Firdaus 2007, p2).

2.21 Metode Proses Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem (system development process) adalah rangkaian

aktivitas, metode, cara, dan peralatan yang digunakan untuk mengembangkan dan untuk

perawatan sistem informasi dan perangkat lunak. (Whitten et al, 2004, p36)
42 

Menurut Whitten et al (2004, p40), strategi atau urutan pengembangan sistem

yang paling lazim digunakan adalah Strategi Sequential, atau “Waterfall”. Strategi ini

banyak digunakan karena merupakan urutan alami pengembangan, yang berawal dengan

inisiasi proyek, kemudian analisa, diikuti dengan perancangan sistem, dan berakhir

dengan implementasi.

Gambar 2.1 Diagram Strategi Sequential,

atau “Waterfall”. (Whitten et al, 2004, p41)


43 

Tahap-tahap yang ada pada strategi Waterfall menurut Whitten et al (2004, p37),

adalah:

a. Inisiasi sistem

Inisiasi sistem (system initiation) adalah perencanaan awal untuk

mendapatkan ruang lingkup bisnis, tujuan, batasan waktu, dan pendanaan.

Tahap ini bertujuan untuk menentukan kegunaan sistem yang akan dibuat.

b. Analisis sistem

Analisis sistem (system analysis) adalah penelitian mengenai masalah,

menentukan hal-hal yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah

tersebut. Dalam analisis juga ditentukan syarat-syarat dan kebutuhan untuk

sistem yang akan dibuat.

c. Perancangan sistem

Perancangan sistem (system design) adalah menentukan atau pembuatan

solusi teknis berbasis komputer yang dapat menyelesaikan masalah yang ada

pada tahap analisa. Perancangan ini umumnya bertujuan untuk membuat

prototipe sistem.

d. Implementasi sistem

Implementasi sistem (system implementation) adalah pembuatan, instalasi,

dan pengetesan sistem. Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap prototipe

yang sudah dibuat.


44 

e. Pemakaian sistem

Ketika sistem sudah bisa digunakan, sistem tersebut diberikan kepada

pengguna untuk pemakaian sehari-hari. Pada tahap ini dimulai perawatan

dan dukungan terhadap sistem, serta modifikasi dan perbaikan-perbaikan

apabila dibutuhkan.

Strategi Waterfall memiliki banyak keuntungan, karena strategi ini

membutuhkan waktu dan pengeluaran yang paling sedikit. Namun, strategi ini memiliki

beberapa kelemahan, seperti sulitnya melakukan perubahan atau modifikasi ketika sudah

mulai tahap implementasi.

2.22 Delapan Aturan Perancangan Emas Perancangan User Interface

a) Berusaha untuk konsisten.

b) Memungkinkan frequent users menggunakan shortcuts.

c) Memberikan umpan balik yang informatif.

d) Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan akhir).

e) Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang sederhana.

f) Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah.

g) Mendukung pusat kendali internal (internal locus of control).

h) Mengurangi beban ingatan jangka pendek.

Ben Shneidermen(1998,p74).
45 

2.23 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang kami lakukan yaitu dengan cara kuisoner dan

wawancara.

2.23.1 Kuisioner

Kuisioner adalah dokumen bertujuan kusus yang mengizinkan analis untuk

mengumpulkan informasi dan pendapat dari responden. Dokumen ini dapat dibuat

secara masal dan dibagikan kepada para responden yang dapat mengisi kuisioner sesuai

waktu mereka. Dengan kuisioner analis dapat mengumpulkan fakta dari sejumlah besar

orang sementara menjaga respon yang sama. (Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley,

Kevin C. Dittman 2004, p237).

Ada dua format kuisioner, yaitu :

a. Kuisioner format bebas

Adalah kuisioner yang didesain untuk memberikan keleluasaan dalam

memberikan jawaban. Sebuah pertanyaan diajukan, dan responden

memberikan jawaban ditempat yang disediakan sesudah pertanyaan.

b. Kuisioner format tetap

Adalah kuisioner yang terdiri dari pertanyaan yang mengharuskan

responden untuk memilih satu jawaban dari beberapa jawaban yang

telah ditentukan.
46 

2.23.2 Wawancara

Wawancara adalah teknik penelusuran fakta dimana analis sistem

mengumpulkan informasi dari individu-individu melalui interaksi tatap muka.

Ada dua tipe wawancara, yaitu :

a. Wawancara tidak terstruktur

Merupakan teknik wawancara dimana pewawancara tidak menggunakan

daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai penuntun selama dalam proses

wawancara.

b. Wawancara terstruktur

Merupakan teknik wawancara dimana pewawancara menggunakan

(mempersiapkan) daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai pedoman saat

melakukan wawancara.

2.24 Pengertian Administrasi

Secara etimologis, administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata

AD yang berarti intensif dan ministraire yang berarti to serve (melayani). Literatur lain

menjelaskan bahwa administrasi merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu

administration yang bentuk infinitifnya adalah to administer. Dalam Oxford Advanced

Learner’s of Current English (1974), kata administer diartikan sebagai to manage

(mengelola) atau to direct (menggerakkan) (Ulbert Silalahi 1992, p2). Kata administrasi

juga berasal dari bahasa Belanda, yaitu administratie yang meliputi kegiatan catat-

mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda dan sebagainya

yang bersifat teknis ketatausahaan (clerical work) (Suwarno Handayaningrat 1988, p2).
47 

Secara ilmu, menurut Leonard D. White (dalam Introduction to Study of Public

Administration), administrasi adalah suatu proses yang pada umumnya terdapat pada

semua usaha kelompok, negara atau swasta, sipil atau militer, usaha yang besar atau

yang kecil dan sebagainya. Sementara itu The Liang Gie (1980) menyatakan bahwa

administrasi adalah segenap rangkaian penataan terhadap pekerjaan pokok yang

dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu. William

H. Newman (dalam Administrative Action The Technique of Organization and

Mangement) mendefinisikan administasi sebagai pembimbingan, kepemimpinan dan

pengawasan usaha-usaha suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan bersama. Sondang

P. Siagian (dalam Filsafat Administrasi) berpendapat bahwa administrasi merupakan

keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas

rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Sementara itu Dwight Waldo (1971) mendefinisikan administrasi sebagai suatu daya

upaya manusia yang kooperatif yang mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi.

2.25 Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan Negara.


48 

Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi

untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2.26 Pengertian Sekolah

Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat

menerima dan memberi pelajaran menurut tingkatannya (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2002, p1013).

2.27 Administrasi Pendidikan

Administrasi Pendidikan terdiri dari dua kata yang masing-masing punya

pengertian tersendiri, yakni administrasi dan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa

administrasi pendidikan adalah merupakan penerapan ilmu administrasi dalam dunia

pendidikan atau sebagai penerapan administrasi dalam pembinaan, pengembangan dan

pengendalian usaha dan praktik-praktik pendidikan.

Hadari Nawawi mengatakan administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan

atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai

tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam

lingkungan tertentu, terutama berupa pendidikan lembaga formal.


49 

Sedangkan dalam encyclopedia of educational research chester W. Haris

mendefinisikan administrasi pendidikan sebagai suatu proses pengintegrasian segala

usaha pendayagunaan sumber-sumber personalia dan material sebagai usaha untuk

meningkatkan secara efektif pengembangan kualitas manusia. (Nanang Wahid).

2.28 Administrasi Sekolah

Menurut Stephen J. Knezevich Administrasi Sekolah adalah suatu proses yang

terdiri dari usaha mengkreasi, memelihara, menstimulir, dan mempersatukan semua

daya yang ada pada suatu lembaga pendidikan agar tercapai tujuan yang telah ditentukan

lebih dulu.

Sedangkan menurut Albert Shuster, administrasi sekolah didefinisakan sebagai

seni dan ilmu pengintegrasian secara kreatif ide-ide, material, dan orang dalam satu

kesatuan organik atau unit yang bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan yang

diharapkan.

Pada hakikatnya istilah administrasi sekolah dan administrasi pendidikan

mempunyai pengertian dan maksud serta tujuan yang sama, yaitu memberikan

kelancaran terhadap lembaga pendidikan. Keduanya memang sukar dibedakan, lebih-

lebih sering dipakai secara bergantian dalam pengertian yang sama. Apa yang menjadi

skop administrasi pendidikan adalah juga merupakan skop atau bidang garapan

administrasi sekolah. Demikian pula proses kerjanya ditempuh melalui fungsi-fungsi

yang sama.
50 

Walaupun secara definitif sukar dibedakan, namun dari sudut luas tidaknya

bidang garapan maka keduanya dapat dibedakan, dengan pengertian bahwa administrasi

pendidikan mempunyai jangkauan bidang garapan yang lebih luas dari pada administrasi

sekolah. Sedangkan administrasi sekolah itu sendiri sebenarnya merupakan penerapan

administrasi pendidikan dalam organisasi sekolah, sebagai salah satu komponen system

dari sitem pendidikan yang berlaku. Kalau administrasi pendidikan bisa meliputi

keseluruhan komponen dalam suatu system, maka administrasi sekolah justru sebaliknya

hanya terbatas pada suatu sekolah saja. Jadi perbedaan antara keduanya terletak pada

cakupan pembahasan, kalau administrasi pendidikan cakupannya adalah sangat luas

sedangkan administrasi sekolah hanya terbatas. (Nanang Wahid). 

Anda mungkin juga menyukai