Anda di halaman 1dari 12

KHATAMUL

KHATAMUL AULIYA’

Imam at-Tairmi
at-Tairmidzy
dzy al-Hakim,
al-Hakim, seorang filosuf
filosuf agung dan Sufi terbesar di zamannya
zamannya pernah
menulis tentang Khatamul Auliya’ (amungkas para !ali", sebagai konsep mengembangkan
pamungkas para #abi (Khatimul Anbiya’"$
Ibnu Araby dalam kitabnya yang paling komprehensif sepan%ang zaman, Al-&utuhatul 'akiyyah$
isanalah Ibnu Araby men%a!ab )** pertanyaan dalam Khatamul Auliya’-nya At-Tirmidy$
At-Tirmidy$ alam
pertanyaan pertama berbunyi+

Berapakah Manazil (tempat pijakan ruhani) para Auliya’?

Ibnu Araby men%a!ab+ Ketahuilah bah!a manazil Auliya’ ada dua maam$ ertama bersifat
Indera!i (hissiyah" dan kedua bersifat 'akna!y$ osisi pi%akan ruhani (manzilah" yang bersifat
indera!i, adalah syurga, !alau pun di syurga itu ada seratus %umlah dera%atnya$ Sedangkan
manzil
manzilah
ah mereka
mereka di dunia
dunia yang
yang bersifa
bersifatt indera!
indera!ii adalah
adalah ah!al
ah!al mereka
mereka yang
yang sering
seringkal
kalii
melahirkan sesuatu yang luar biasa$ iantara mereka ada ditampakkan oleh Allah seperti ali-
!ali Abdal dan se%enisnya$ Ada %uga yang tidak ditampakkan seperti kalangan ali 'alamatiyah
serta para kaum .Arifin yang agung, %umlah pi%akan mereka lebih dar i )// tempat pi%akan ruhani$
Setiap masing-masing tempat itu berkembang men%adi sekian tempat yang begitu banyak$
emiki
emikian
an pi%aka
pi%akan
n ruhani
ruhani mereka
mereka yang
yang bersif
bersifat
at indera
indera!i
!i di dua alam
alam (dunia
(dunia dan akhira
akhirat"$
t"$

Sedang
Sedangkan
kan yang
yang bersif
bersifat
at 'akna!
'akna!yy dalam
dalam dimens
dimensi-d
i-dime
imensi
nsi kema’r
kema’rifa
ifatan
tan,, maka
maka manzil
manzilah
ah
mereka
mereka 012 ribu
ribu tempat
tempat pi%aka
pi%akan
n ruhani
ruhani hakiki
hakiki yang
yang tidak
tidak dapat
dapat diraih
diraih oleh
oleh ummat-
ummat-umm
ummatat
sebelum #abi kita 'uhammad SA, dengan rasa ruhani yang berbeda-beda, dan masing-
masing rasa ruhani memiliki rasa yang spesial yang hanya diketahui oleh yang merasakan$

3umlah tersebut tersari dalam empat ma4amat+ )" 'a4am Ilmu 5adunny, 0" 'a4am Ilmu #ur, 6"
'a4am Ilmu al-3am’u dan at-Tafri4at,
at-Tafri4at, 1" 'a4am Ilmu Al-Kitabah al-Ilahiyyah$ iantara 'a4amat
itu adalah
adalah ma4am-
ma4am-amaama4am
4am Auliya’
Auliya’ yang terbag
terbagii dalam
dalam )// ribu
ribu lebih
lebih ma4am
ma4am Auliy
Auliya,
a, dan
masing-masing masih berabang banyak, yang bisa dihitung, namun bukan pada tempatnya
mengurai di sini$
'eng
'engen enaiai Ilmu
Ilmu 5adu
5adunn
nnyy berh
berhub
ubun
unga
gan
n deng
denganan nuna
nunasa
sa-n
-nua
uans
nsa a Ilah
Ilahiy
iyah
ah dan
dan se%u
se%uml
mlah
ah
serapannya berupa 7ahmat khusus$ Sedangkan Ilmu #ur, tampak kekuatannyakekuatannya pada akra!ala
ruhani paling luhur, ribuan Tahun
Tahun Ilahiyah sebelum lahirnya Adam as$ Sementara Ilmu 3am’ dan
Tafri4ah
fri4ah adalah
adalah 5autan
5autan Ilahiy
Ilahiyah
ah yang
yang melipu
meliputiti seara
seara uni8er
uni8ersal
sal,, dimana
dimana 5auhul
5auhul 'ahfud
'ahfudzz
sebagai abian dari 5autan itu$ ari situ pula melahirkan Akal A!al, dan seluruh akra!ala
tert
tertin
ingg
ggii men
mener
erap
ap dari
dariny
nya$
a$ an
an seka
sekalili lagi
lagi,, para
para Auli
Auliya
ya sela
selainin umma
ummatt ini
ini tida
tidakk bisa
bisa
mener
menerapny
apnya$a$ #amun
#amun dianta
diantarara para
para Auliy
Auliya’
a’ ada yang
yang mampu
mampu meraih
meraih seara
seara keselu
keseluruh
ruhan
an
ragam itu, seperti Abu 9azid al-:isthamy, dan Sahl bin Abdullah, serta ada pula yang hanya
meraih sebagian$ ara Auliya’ di kalangan ummat ini dari perspektif pengetahuan ini ada
hembusan ruh dalam lorong %i!anya, dan tak ada yang sempurna keuali dari Auliya’ ummat ini
sebaga
sebagaii pemuli
pemuliaan
aan dan pertol
pertolong
ongan
an Allah
Allah kepada
kepada mereka
mereka,, karena
karena kedudu
kedudukan
kan agung
agung #abi
#abi
mereka Sayyidina 'uhammad SA$
i dala
dalam
m peng
penget
etah
ahua
uan
n ters
terseb
ebut
ut ters
tersem
embu
buny
nyii raha
rahasi
sia-
a-ra
raha
hasi
sia
a ilmu
ilmu peng
penget
etah
ahua
uan
n yang
yang
sesungguhnya berada dalam tiga pi%akan dasar ruhani pengetahuan+
)" engetahuan yang berhubungan dengan Ilahiyyah,

Sofyan Ats-Tsauri Al- Husayni 


26
0" engetahuan yang berhubungan dengan ruh-ruh yang luhur, dan
6" engetahuan yang berhubungan dengan mau%ud-mau%ud semesta$

9ang berh
berhububun
unga
gann deng
denganan ilmu
ilmu ruh-
ruh-ru
ruh
h yang
yang luhu
luhurr men%
men%ad
adii bera
beraga
gam
m tanp
tanpa
a adan
adanya
ya
kemustahil
kemustahilan
an kontradikt
kontradiktif$
if$ Sedangkan
Sedangkan yang berhubungan dengan mau%ud
mau%ud alam beragam,
beragam, dan
memiliki kemustahilan dengan kontradiksi kemustahilannya$

3ika pengetahuan terbagi dalam tiga dasar utama itu, maka para Auliya’ %uga terbagi dalam tiga
lapisan+ 5apisan Tengah (Ath-Thaba4atul ustha", memiliki )06 ribu pi%akan ruhani, dan 2;
manzilah
manzilah utama,
utama, yang men%adi sumber serapan
serapan dari masing-masing
masing-masing manzilah yang tidak bisa
dibatasi, karena ter%adinya interaksi satu sama lainnya, dan tidak ada yang meraih manfaatnya
keuali
keuali dengan 7asa Khusus$ Sementara lapisan yang sisanya,
sisanya, (dua lapisan"
lapisan" munul
munul dengan
pakaian
pakaian kebesaran
kebesaran dan sarung keagungan$
keagungan$ Hanya sa%a keduanya
keduanya yang menggunakan
menggunakan sarung
sarung
keagungan itu memiliki mazilah lebih dari )06 ribu itu$ Sebab pakaian kebesaran merupakan
penampakan dari Asma#ya 9ang 9ang 'aha zahir, sedangkan sarungnya adalah penampakan dari
 Asma#ya 9ang9ang 'aha :atin$ 9ang
9ang zahir adalah asal tonggaknya, dan 9ang 9ang :atin adalah
karakter
karakter baru, dimana
dimana dengan kebaruannya
kebaruannya munullah pi%akan-pi%akan
pi%akan-pi%akan ruhani (manazil"
(manazil" ini$

<abang senantiasa men%adi tempatnya buah$ 'aka apa yang ditemukan pada abang itu
merupa
merupakan
kan sesuat
sesuatuu yang
yang tidak
tidak ditemu
ditemukan
kan dalam
dalam tongga
tonggakny
knya,
a, yaitu
yaitu buah$
buah$ alau
alaupun
pun dua
abang di atas itu munulnya dari satu tonggak utamanya yaitu Asdma#ya 9ang 'aha zahir,
tetapi
tetapi hukumnya
hukumnya berbeda$ 'a’rifat kita kepada
kepada Tuhan,
Tuhan, munul setelah kita mengenal
mengenal diri kita,
sebab itu =Siapa yang kenal dirinya, kenal Tuhannya>$ alaupun !u%ud diri kita sesungguhnya
merupakan abang dari dari u%ug 7abb$ u%ud 7abb adalah tonggal asal, dan !u%ud hamba
adalah abang belaka$ alam 'artabat bisa akan mendahului, sehingga bagi#ya ada #ama Al-
 A!!al, dan dalam suatu martabat diakhirkan, sehingga ada #ama 9ang 'aha Akhir$ Akhir$ isatu sisi
dihukumi sebagai Asal karena nisbat khusus, dan dilain sisi disehukumi sebagai <abang karena
nisbat yang lain$ Inilah yang bisa dinalar oleh analisa akal$ Sedangkan yang dirasakan oleh
limpahan 'a’rifat 7asa, maka ia adalah zahir dari segi bah!a ia adalah :atin, dan ia
adalah :atin dari segi kenyataan#ya 9ang zahir, dan A!!al dari kenyataan#ya adalah Akhir,
demikian pula dalam Akhir$

Sedangkan %umlah para Auliya yang berada dalam manzilah-manzilah itu, ada6*? sosok, yang
mereka itu adala dalam kalbu Adam, #uh, Ibrahim, 3ibril, 'ikail, dan Israfil$ an ada 6//, 1/, ;,
*, 6 dan )$ Sehingga %umlah kerseluruhan 6*? tokoh$ Hal ini menurut kalangan Sufi karena
adanya hadits yang menyebut demikian$

Sedangkan menurut thari4at kami dan yang munul dari mukasyafah, maka %umlah keseluruhan
 Auliya yang telah kami sebut diatas di a!al bab ini, sampai ber%umlah *2@ orang$ iantara
mereka ada ) orang, yang tidak mesti munul setiap zaman, yang disebut sebagai al-Khatamul
'uhammady
'uhammady,, sedangkan yang lain senantiasa
senantiasa ada di setiap zaman tidak berkurang dan tidak
bertambah$ Al-Khatamul 'uhammady pada zaman ini (zaman Ibnu Araby, red", kami telah
melihatnya dan mengenalnya (semoga Allah menyempurnakan kebahagiaannya", SAYA TAHU
IA ADA DI FES (MAROKKO) TAHUN 595 H $

Sofyan Ats-Tsauri Al- Husayni 


26
Sementara yang disepakati kalangan Sufi, ada ? lapisan para Auliya’, yaitu para ali +
mmahat, A4thabB A’immahB AutadB AbdalB #u4aba’B dan #u%aba’$

ada pertanyaan lain + Siapa yang berhak menyandang Khatamul Auliya’ sebagaimana gelar 
yang disandang Khatamun #ubu!!ah oleh #abi 'uhammad SA$C Ibnu Araby men%a!ab+

 Al-Khatam itu ada dua+ Allah menutup Ke!alian (mutlak", dan Allah menutup Ke!alian
'uhammadiyah$ enutup Ke!alian mutlak adalah Isa Alaihissalaam$ ia adalah ali dengan
#ubu!!ah 'utlak, yang kelak turun di era ummat ini, dimana turunnya di akhir zaman, sebagai
pe!aris dan penutup, dimana tidak ada ali dengan #ubu!!ah 'utlak setelah itu$ Ia disela
oleh #ubu!!ah Syari’at dan #ubu!!ah 7isalah$ Sebagaimana #abi 'uhammad SA sebagai
enutup Kenabian, dimana tidak ada lagi Kenabian Syariat setelah itu, !alau pun setelah itu
masih turun seperti Isa, sebagai salah satu dari lul .Azmi dari para 7asul dan #abi mulia$
'aka turunnya Isa sebagai ali dengan #ubu!!ah mutlaknya, tertapi aturannya mengikuti
aturan #abi 'uhammad SA, bergabung dengan para ali dari ummat 'uhammad lainnya$ Ia
termasuk golongan kita dan pemuka kita$
ada mulanya, ada #abi, yaitu Adam, AS$an akhirnya %uga ada #abi, yaitu Isa, sebagai #abi
Ikhtishah (kekhususan", sehingga Isa kekal di hari mahsyar ikut terhampar dalam dua
hamparan mahsyar$ Satu 'ahsyar bersama kita, dan satu mahsyar bersama para 7asul dan
para #abi$

 Adapun enutup Ke!alian 'uhammadiyah, saat ini (era Ibnu Araby" ada pada seorang dari
bangsa Arab yang memiliki kemuliaan se%ati$ Saya kenal ditahun *@* H$ Saya melihat tanda
rahasia yang diperlihatkan oleh Allah Ta’ala pada saya dari kenyataan ubudiyahnya, dan saya
lihat itu di kota &es, sehingga saya melihatnya sebagai Khatamul ilayah darinya$ ia adalah
Khatamun #ubu!!ah 'utlak, yang tidak diketahui banyak orang$ an Allah telah mengu%inya
dengan keingkaran berbagai kalangan padanya, mengenai hakikat Allah dalam sirrnya$

Sebagaimana Allah menutup #ubu!!ah Syariat dengan #abi 'uhammad SA, begitu %uga
 Allah menutup Ke!alian 'uhammady, yang berhasil me!arisi Al-'uhammadiyah, bukan
di!arisi dari para #abi$ Sebab para ali itu ada yang me!arisi Ibrahim, 'usa, dan Isa, maka
mereka itu masih kita dapatkan setelah munulnya Khatamul AuliyaD’'uhammady , dan setelah
itu tidak ada lagi ali pada Kalbu 'uhammad SA$ Inilah arti dari Khatamul ilayah al-
'uhammadiyah$ Sedangkan Khatamul ilayah mum, dimana tidak ada lagi ali setelah itu,
ada pada Isa Alaissalam$ an kami menemukan se%umlah kalangan sebagai ali pada Kalbu
Isa As, dan se%umlah ali yang berada dalam Kalbu para 7asul lainnya$
allahu A’lam bish-Sha!ab$

Sofyan Ats-Tsauri Al- Husayni 


26
 Ada ahaya yang memendar nun %auh di sana$ Tak habis-habisnya mata memandang penuh
pesona$ Indah dan menak%ubkan, hingga tiada sesaat pun melainkan sebuah klimaks dari
punak rasa kita, terkadang seperti punak gelombang <inta, terkadang menghempas seperti
sauh-sauh kesadaran di hempas pantai, terkadang begitu %auh di luar batas harapan, padahal ia
lebih dekat dari sanubari kita sendiri$
Tiba-tiba ahaya itu ada di depan mata hati kita$ Ternyata sebuah gerbang keagungan yang
dahsyat penuh kharisma$ Eerbang itu seakan biara+ =Akulah gerbang para kekasih Tuhan>$
Se%engkal sa%a kaki kita melangkah, memasuki pintu gerbang itu, seluruh kesadaran kita sirna
dalam luapan gelombang inta yang digerakkan oleh kedahsyatan angin kerinduan$ Kata
pertama yang berbunyi di sana adalah deretan pu%a dan pu%i+
=Segala pu%i bagi Allah yang telah meluapi lembah kalbu para !ali-#ya dengan luapan <inta
kepada-#ya$ ia yang membangunkan istana khusus agar luapan ar!ah para kekasih-#ya itu,
senantiasa menyaksikan keagungan-#ya$ ia pula yang menghamparkan padang ma’rifatullah
melalui rahasia-rahasia %i!anya$ 5alu kalbunya berada di sebuah taman surga$ Taman itu penuh
dengan lukisan-lukisan ma’rifatullah yang tiada tara$ Sedangkan ar!ah-ar!ah mereka berada di
Taman 'alakut, tak se%enak pun ar!ah itu melainkan berada dalam keabadian penyuian pada-
#ya$ uh, rahasia ar!ahnya, mendendangkan tasbih dalam tarian 5autan 3abarut-#ya$>

5alu sebuah gerbang yang begitu agung dan indahnya, mengukirkan prasasti yang ditulis oleh
Falam 7uhani$ =Segala u%a bagi Allah, yang telah membuka gerbang <inta-#ya bagi para
Kekasih-#ya$ 5alu ia mengurai rantai yang membelenggu %i!anya, sehingga mereka teguh
dalam keharusan khidmah pada-#ya, sedangkan ahaya-ahaya-#ya melimpahi akal-akal
mereka$ 5alu tampak %elas, kea%aiban-kea%aiban kekuasaan-#ya, sedangkan kalbu-kalbu
mereka ter%aga dari haru biru tipudaya yang menumpah pada pesona-pesona etak lahiriyah
 %agad semesta, sampai akhirnya menggapai ma’rifat paripurna$ Amboi, ruh-ruh mereka
tersingkapkan dari kemahasuian paripurna-#ya, dan sifat-sifat keagungan-#ya$ 'erekalah
penempuh %alan hadirat-#ya, dalam kenikmatan rahasia kedekatan dengan-#ya, melalui tarekat
dahsyat rindu dendam-#ya, hingga mereka termanifestasi dalam hakikat, melalui penyaksian
Ketunggalan-#ya$ 'ereka telah diraih dari mereka, dan ia menyirnakan mereka dari mereka,
lalu mereka ditenggelamkan dalam lautan Kemaha-ia-an-#ya$ ia memisahkan pasukan-
pasukan terpenar dalam kesatuan kitab-#ya bagi para kekasih terpilih-#ya$ 5alu mereka
ter%aga oleh kerahasiaan %i!a melalui limpahan ahaya-ahaya, agar ia men%adi obyek
manifestasi, di samping ke-Tunggal-irian-#ya$>
Kalau sa%a kita ingin mengenal gerbang-gerbang Kekasih Allah itu, semata bukanlah hasrat dan
ambisi untuk men%adi Kekasih-#ya$ Sebab, mengangkat dera%at seseorang men%adi Kekasih-
#ya adalah Hak Allah, dan Allah sendiri yang memberi ilayah itu kepada hamba-#ya yang
dikehendaki-#ya$

Sekadar berkah atas ahaya ke!alian dari kekasih-kekasih-#ya itu, sesungguhnya lebih dari
ukup bagi kita$ Sedangkan pengetahuan kita atas dunia ke!alian yang men%adi bagian dari
misteri-misteri Ilahi, tidak lebih dari limpahan-limpahan Ilahi, agar kita lebih yakin kepada-#ya
atas keimanan kita selama ini$
ara Auliya Allah adalah Ahlullah$ 'ereka terpenar di muka bumi sebagai =tanda-tanda>
Ilahiyah, dengan %umlah tertentu, dan tugas-tugas tertentu$ i antara mereka ada yang
ditampakkan karamahnya, ada pula yang tidak ditampakkan sama sekali$ Gleh karena itu
hamba-hamba Allah yang diberi kehebatan luar biasa, tidak sama sekali disebut aliyullah, dan
belum tentu %uga yang tidak memiliki kelebihan sama sekali, tidak mendapat dera%at ali Allah$
ara Auliya adalah mereka yang senantiasa menurahkan %i!anya untuk budiyah kepada
 Allah, dan men%auhkan %i!anya dari kemaksiatan kepada Allah$

Sofyan Ats-Tsauri Al- Husayni 


26
i masyarakat kita, seringkali ter%ebak oleh fenomena-fenomena metafisikal yang begitu
dahsyat yang munul dari seseorang$ 5alu masyarakat kita mengklaim bah!a orang tersebut
tergolong aliyullah$ adahal kata seorang syekh sufi, =3ika kalian melihat seseorang bisa
terbang, bisa menembus batas geografis dengan epat, bahkan bisa menembus !aktu yang
berlalu dan yang akan datang, %anganlah Anda anggap itu seorang ali Allah sepan%ang ia tidak
mengikuti Sunnah 7asulullah SA$=
'engapaC Sebab ada ilmu-ilmu hikmah tertentu yang bisa dipela%ari, agar seseorang memiliki
kehebatan tertentu di luar batas ruang dan !aktu, dan ironisnya ilmu demikian disebut sebagai
Ilmu Karamah$ adahal karamah itu, adalah limpahan anugerah Ilahi, bukan karena usaha-
usaha tertentu dari hamba Allah$
Karamah sendiri bukanlah syarat dari ke!alian$ Kalau sa%a munul karamah pada diri seorang
!ali, semata hanyalah sebagai petun%uk atas kebenaran ibadahnya, kedudukan luhurnya,
namun dengan syarat tetap berpi%ak pada perintah #abi SA$ 3ika tidak demikian, maka
karamah hanyalah kehinaan syetan$ Karena itu di antara orang-orang yang saleh ada yang
mengetahui dera%at ke!aliannya, dan orang lain tahu$ Ada pula yang tidak mengetahui dera%at
ke!aliannya sendiri, dan orang lain pun tidak tahu$ :ahkan ada orang lain yang tahu, tetapi
dirinya sendiri tidak tahu$
Tetapi di belahan ummat Islam lain %uga ada yang menolak konsep ke!alian$ :ahkan dengan
mudah mengklaim yang disebut Auliya’ itu seakan-akan hanya dera%at biasa dari dera%at
keimanan seseorang$ Tentu sa%a, kelompok ini sama kelirunya dengan kelompok mereka yang
menganggap seseorang, asal memiliki kehebatan, lalu disebut sebagai aliyullah, apalagi %ika
orang itu dari kalangan kiai atau ulama$
'eluruskan pandangan Ke!alian di khalayak ummat kita, memang sesuatu yang rumit$ Ada
gan%alan-gan%alan primordial dan psikologis, bahkan %uga gan%alan intelektual$
 Al-Futhub Abul Abbas al-'ursi, semoga Allah meridlainya, menegaskan dalam kitab yang ditulis
oleh muridnya, 5athaiful 'inan, karya Ibnu Athaillah as-Sakandari, =aliyullah itu diliputi oleh
ilmu dan ma’rifat-ma’rifat, sedangkan !ilayah hakikat senantiasa disaksikan oleh mata hatinya,
sehingga ketika ia memberikan nasehat seakan-akan apa yang dikatakan seperti identik
dengan izin Allah$ an harus dipahami, bagi siapa yang diizinkan Allah untuk meraih ibarat yang
diuapkan, pasti akan memberikan kebaikan kepada semua makhluk, sementara isyarat-
isyaratnya men%adi riasan indah bagi %i!a-%i!a makhluk itu$>
=asar utama perkara ali itu,> kata Abul Abbas, =adalah merasa ukup bersama Allah,
menerima Ilmu-#ya, dan mendapatkan pertolongan melalui musyahadah kepada-#ya$ Allah
Ta’ala berfirman+ =:arangsiapa berta!akkal kepada Allah, maka ia-lah yang menukupinya$>
(FS$ ath-Thala4+ 6"$ =:ukankah Allah telah menukupi hambanyaC> (FS$ Az-umar+ 6?"$
=:ukankah ia tahu, bah!a sesungguhnya Allah itu 'aha TahuC> (FS$ al-.Ala4 +)1"$ =Apakah
kamu tidak ukup dengan Tuhanmu, bah!a sesungguhnya ia itu 'enyaksikan segala
sesuatuC> (FS$ &ushshilat+ *6"$
Syekh Agung Abdul Halim 'ahmud dalam memberikan atatan khusus mengenai 5athaiful
'inan karya as-Sakandari mengupas pan%ang lebar mengenai Ke!alian ini$ Hal demikian
dilakukan karena, as-Sakandari menulis kitab itu memulai tentang !aana Ke!alian, karena
memang, buku besar itu ingin mengupas tuntas tentang biografi dua aliyullah terbesar 
sepan%ang zaman, yaitu Sulthanul Auliya’ Syekh Abul Hasan asy-Syadzili ra dan muridnya,
Syekh Abul Abbas al-'ursi$
alam sebuah ayat yang seringkali men%adi ru%ukan utama dunia Ke!alian adalah+ =Ingatlah
bah!a sesungguhnya para ali-!ali Allah itu tidak punya rasa takut dan rasa gelisah$ 9aitu
orang-orang yang beriman dan mereka berta4!a$ 'ereka mendapatkan kegembiraan dalam

Sofyan Ats-Tsauri Al- Husayni 


26
kehidupan dunia dan dalam kehidupan akhirat$ Tidak ada perubahan bagi Kalimat-kalimat Allah$
9ang demikian itu adalah kemenangan yang besar$> (FS$ 9unus+ ?0-?1"
alam salah satu hadits Fudsi yang sangat populer disebutkan, =7asulullah SA bersabda+
 Allah Ta’ala berfirman+ =Siapa yang memusuhi ali-Ku, maka benar-benar Aku izinkan orang itu
untuk diperangi$ an tidaklah seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku yang lebih Aku
intai dibanding apa yang Aku !a%ibkan padanya$ an hamba-Ku itu senantiasa mendekatkan
pada-Ku dengan ibadah-ibadah Sunnah sehingga Aku menintai-#ya$ 'aka bila Aku
menintainya, Akulah pendengarannya di mana ia mendengar, dan men%adi matanya di mana ia
melihat, dan men%adi tangannya di mana ia memukul, dan men%adi kakinya di mana ia ber%alan$
3ika ia memohon kepada-Ku, Akupasti memberinya, %ika ia memohon perlindungan kepadaKu
 Aku pasti melindunginya$>
Karenanya al-Hakim at-Tirmidzi, salah satu sufi besar generasi abad pertengahan, menulis
kitab yang sangat monumental hingga saat ini, Khatamul Auliya’ (Tanda-tanda Ke!alian", yang
di antaranya berisi )*? pertanyaan mengenai dunia sufi, dan siapa yang bisa men%a!abnya,
maka ia akan mendapatkan Tanda-tanda Ke!alian itu$ :eliau %uga menulis kitab .Ilmul Auliya$

Ragam Para Wali

ara Syekh Sufi membagi maam para ali dengan berbagai 8ersi, termasuk dera%at masing-
masing di hadapan Allah Ta’ala$ alam kitab Al-'afakhirul Aliyah fi al-'a’atsir asy-Syadzilyah
disebutkan ketika membahas soal ali Futhub$ Syekh Syamsuddin bin Katilah 7ahimahullaahu
Ta’ala meneritakan+ =Saya sedang duduk di hadapan guruku, lalu terlintas untuk menanyakan
tentang ali Futhub$ =Apa makna Futhub itu !ahai tuankuC> 5alu beliau men%a!ab, =Futhub itu
banyak$ Setiap mu4addam atau pemuka sufi bisa disebut sebagai Futhub-nya$
Sedangkan al-Futhubul Ehauts al-&ard al-3ami’ itu hanya satu$ Artinya bah!a ali #u4aba’ itu
 %umlahnya 6//$ 'ereka itu telah lepas dari rekadaya nafsu, dan mereka memiliki )/ amaliyah+
empat amaliyah bersifat lahiriyah, dan enam amaliyah bersifat bathiniyah$ mpat amaliyah
lahiriyah itu antara lain+
)" Ibadah yang banyak,
0" 'elakukan zuhud hakiki,
6" 'enekan hasrat diri,
1" 'u%ahadah dengan maksimal$

Sedangkan prilaku batinnya+


)" Taubat,
0" Inabat,
6" 'uhasabah,
1" Tafakkur,
*" 'erakit dalam Allah,
?" 7iyadlah$ i antara 6// ali ini ada imam dan pemukanya, dan ia disebut sebagai Futhub-
nya$
Sedangkan ali #u%aba’ %umlahnya 1/ ali$ Ada yang mengatakan ;/ ali$ Tugas mereka
adalah memikul beban-beban kesulitan manusia$ Karena itu yang diper%uangkan adalah hak

Sofyan Ats-Tsauri Al- Husayni 


26
alam al-Fur’an Surah 9unus ayat ?0 sampai ?1 itu disebutkan, persyaratan untuk men%adi !ali
itu hanya dua sa%a$ Satu beriman, dua berta4!a$ ari ayat inilah kemudian para ulama
menyimpulkan tentang konsep !alaayatul-aammah atau ke!alian seara umum, ada %uga yang
mengistilahkannya dengan !alaayatut-tauhiid$

S3a%+ ma&a /a!ar ima& !a& $a41a +ar%' !imili/i '+i&gga ''0ra&g ,r+a/
m&#a&!a&g !ra3a$ /1alia& !alam /0&$/' 1alaa#a$%l-ama+ i&i2

Kalau menurut Ibnu Taimiyah, ke!alian seara umum itu baru konsisten atau isti4amah dalam
men%alankan segala yang diperintahkan serta men%auhi segala yang dilarang Allah$ Tapi belum
sepenuhnya menger%akan yang disunatkan, belum meninggalkan yang dimakruhkan$ an untuk
kategori ini seseorang belum berhak menyandang dera%at ke!alian dalam pengertiannya yang
khusus$

6i/a !mi/ia&" ,ila /0&' /1alia& '7ara %m%m i&i !i$0&30l/a&" m%&g/i& a/a&
,r!ama/ a!a &!a&g/ala& ma/&a L,i+-l,i+ i'$ila+ 1ali i&i '%!a+ 'ri&g
!irg%&a/a& !alam /+i!%a& '+ari-+ari Pa!a+al /0&' /1alia& !alam I'lam i$% /a&
,gi$% /%!%' 6a!i" aa ',&ar&#a ma/&a /1alia& '7ara /+%'%'2

andangan tentang konsep ke!alian seara khusus itu ukup beragam$ 'isalnya ada yang
mengklasifikasikannya men%adi 2 tingkatan, yang masing-masing tingkatan itu menun%ukkan
kualitas yang berbeda$ Tapi ada %uga yang membaginya men%adi lima tingkatan sa%a, misalnya
Hakim at-Tirmidzi$
Lal%" 'iaa 'a3a #a&g '%!a+ $rg0l0&g 1ali !alam &gr$ia& #a&g /+%'%' i&i2

Sulit %uga kalau berbiara tentang person$ Kita paling bisa berbiara tentang konsep$ Seara
konseptual, ada yang disebut !alayah ha44ullah$ Istilah ha4 yang disandarkan kepada Allah itu
mengandung beberapa pengertian$ alam istilah Ha4 Allah itu terermin pengertian pesan,
a%aran dan perintah Allah$ Karenanya ha4ullah bisa diartikan dengan syari’at Allah$ 3adi auliya
pada tingkatan ini adalah mereka yang sudah mampu men%alankan syari’at Allah seara
kaaffah, yaitu seara komprehensif dan isti4amah$ 3adi tidak ada konsep ke!alian yang %ustru
mengabaikan aspek syari’ah$ Keuali itu, istilah ha4ullah %uga mengau pada realitas !u%ud
yang tertinggi$ 3adi ke!alian dalam tingkatan ini adalah mereka yang sudah mampu
berintegrasi dengan realitas yang tertinggi, yaitu Allah$ engertian berintegrasi ini tentunya
harus mengau pada apa yang dikonsepsikan oleh para sufi itu sendiri$ Ada yang
mengkonsepsikannya dengan ma’rifah, ada yang menyebutnya dengan ittihad, hulul dan
lainnya$

Ti&g/a$a& ,ri/%$&#a2

 Ada lagi yang disebut !aliyullah, tidak digandengkan dengan istilah ha4 lagi$ Tingkatan ini untuk
menggambarkan bah!a sang !ali itu, bukan berarti tidak lagi berpegang pada syari’at$ Tetapi
perhatian dan orientasinya sudah pada substansi, bukan lagi berkutat pada aspek formal dari
syari’at$ 3adi dia sudah sampai pada tingkat merasakan inti atau substansi dari syari’at$ alam
konteks ini, Imam Asy-Syathibi mengistilahkannya dengan hikmah syari’ah$ Grang pada le8el ini
adalah mereka yang sudah menapai Ehaayatush-shid4i fil-.  ibadah, punak kesungguhan
dalam beribadah$ ia sudah menapai tarap optimal dalam kualitas ibadahnya$ Ia sudah %auh
melampaui batas minimal$

Sofyan Ats-Tsauri Al- Husayni 


26
Aa r,!aa& #a&g ''ii/ !i a&$ara /!%a $i&g/a$a& $a!i2
Kalau !alaayah ha44ullah disebut kaum shaadi4uun$ Sedangkan !aliyullah disebutnya sebagai
shiddii4uun$ Kalau mengau pada pendapat Ibnu Taimiah sebagaimana tadi sudah kita
singgung, ke!alian seara umum itu baru konsisten men%alankan segala yang diperintahkan
serta men%auhi segala larangan Allah$ :elum sepenuhnya menger%akan yang disunatkan, belum
meninggalkan yang dimakruhkan$ #ah, kalau kelompok shaadi4uun itu, seara lahiriyah,
mereka sudah isti4amah men%alankan yang disunatkan serta meninggalkan yang dimakruhkan$
 Adapun seara batiniyah, batinnya itu sudah terhubungkan dengan Allah$ engan kata lain,
kelompok shiddii4uun adalah mereka yang sudah menapai esensi dari syari’ah$ Artinya sudah
sampai pada penyerahan diri seara total kepada Allah$ ia tidak menganggap bah!a dirinya
punya kemampuan$ :ahkan kesadaran eksistensialnya sudah sirna, sudah fana$ :atinnya
sudah mu’all4un billah, sudah terpaut erat dengan Allah$ Sebaliknya, orang yang %auh dari Allah
itu kan umumnya karena mereka menganggap dirinya punya kemampuan, menganggap dirinya
punya eksistensi yang mandiri di luar Tuhannya$

Lal% $i&g/a$a& ,ri/%$&#a2


Tingkatan berikutnya, ada yang disebut al-muniibuun, yaitu orang-orang yang sudah senantiasa
mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah$ ia sudah berhasil menekan egonya, sudah
dapat menekan kepentingan-kepentingan pribadinya, persepsinya tentang hal-hal dunia!i
sudah %ernih$ Grang seperti ini sudah mendekati karakter malaikat$ Ada lagi yang disebut al-
mu4arrabuun, yaitu orang yang sudah benar-benar dekat dengan Allah$ Kalau kita, misalnya
kita ini betul memahami bah!a Allah itu dekat$ Tetapi kita baru sampai pada taraf kognitif, tarap
pemahaman$ :etul saya tidak pernah mengubah pendirian saya bah!a Allah itu dekat$ Saya
yakin betul$ Tetapi kita belum merasakan kedekatannya$ #ah !ali al-'u4arrabuun ini selalu
dapat merasakan kedekatannya kepada Allah, dalam seluruh !aktunya dan dalam sepan%ang
hidupnya$

A!a lagi $i&g/a$a& #a&g l,i+ $i&ggi !ari #a&g $a!i A&!a ',%$/a&2
9ang lebih tinggi lagi adalah tingkatan al-munfariduun$ ada le8el ini berarti sang !ali sudah
menapai tarap menyendiri bersama Tuhannya$ ntuk dapat memahami tingkatan ini mungkin
kita perlu analogi$ 'isalnya ada yang hendak bertamu kepada seseorang yang sudah
dikenalnya$ Kalau yang masih tergolong .am, kedekatannya itu kan baru pada taraf minimal$
Saya kenal seseorang, saya tahu siapa namanya, saya tahu apa peker%aannya, saya tahu
bagaimana karakternya, saya tahu di mana rumahnya$ :aru sebatas ini$ Kalau pada le8el
berikutnya, misalnya, o ya saya sudah sampai ke pekarangan rumahnya, bahkan saya sudah
dipersilahkan masuk$ Tapi kalau pada tingkat al-mu4arrabuun, o saya bukan sa%a sudah
dipersilahkan masuk, tapi saya sudah dia%ak ke ruang tengah$ Saya sudah dia%ak berbiara$
Hanya sa%a saya belum bertemu langsung dengannya$ Sebab dia masih berada dibalik hi%ab$
#ah, kalau tingkatan al-munfariduun, pemilik rumah sudah menampakkan diri$ :ukan sekedar 
dekat bersamanya, tapi sudah berduaan dengannya$

Lal% aa %&7a/ !ari $i&g/a$a& /1alia& i$%2


unak dari tingkatan ke!alian itu adalah khatmul !alaayah$ Ini %uga yang disebut kutubul-
auliya, poros tertinggi dari ke!alian$ Kalau pada tingkatan ini bukan sekedar berduaan$ Kalau
berduaan kan masih bisa dibedakan antara dirinya dengan Tuhannya$ 3adi masih ada pemisah,
aku dan ia, atau aku dan ngkau$ Sementara pada tingkatan ini antara hamba dan Tuhan itu
sudah benar-benar menyatu, tidak ada lagi pemisah$

Sofyan Ats-Tsauri Al- Husayni 


26
Siaa 'a3a #a&g ,ra!a a!a %&7a/ /1alia& i&i2
Kalau berbiara tentang person, lagi-lagi tidak ada kata sepakat$ Tapi umumnya ulama
berpandangan bah!a pada setiap zaman itu ada !ali kutubnya$ engertian zaman di sini
kurang lebih satu abad lamanya$ ada masanya Syekh Abdul Fadir 3aelani, beliau ini
dipandang sebagai kutubul-auliya$ Ada yang meniilai bah!a pada zaman itu %uga sebenarnya
ada sufi yang lain$ 3adi kalau sudah berbiara pada person, bisa berbeda-beda$ Ada yang
berpandangan bah!a pada masa Ibnu Arabi, beliaulah !ali kutubnya$ ada masa Abu Hasan
 As-Sazili, beliaulah !ali kutubnya$ 3adi kalau berbiara tentang konsep umumnya bisa sepakat$
Tapi siapa yang memenuhi kriteria-kriteria pada setiap tingkatannya itu, nah itu yang tidak
sepakat$

era%at ke!alian itu kan pada hakikatnya merupakan kualitas hubungan personal antara hamba
dengan Tuhannya$ 5antas, mengapa kemudian ada identifikasi bah!a si A itu adalah !ali$
:agaimana kita dapat mengetahuinyaC
9a, betul, dera%at ke!alian itu menyangkut essensi keberagamaan yang bersifat pribadi dan
berdimensi batini$ Karena itu ada kelompok ulama yang berpandangan bah!a la ya’lamul-
!aliyya illal-!aliyyu$ Artinya, tidak ada yang dapat mengetahui bah!a seseorang itu !ali,
keuali seorang !ali %uga$

Sofyan Ats-Tsauri Al- Husayni 


26
WALI ALLAH MENURUT HAKIM AT-TIRMID8I

Hakim at-Tirmidzi lahir di Tirmidz, zbekistan, Asia Tengah pada tahun 0/* H20/ '$ #ama
lengkapnya adalah Abu Abd Allah 'uhammad bin Ali bin Hasan al-Hakim at-Tirmidzi$ Ia berasal
dari keluarga ilmu!an ahli fi4ih
dan hadits$ 'emasuki punak ketasa!ufan setelah mengalami gonangan batin sebagaimana
yang di kemudian hari dialami al-Ehazali$ Ia mendefinisikan ali Allah adalah seorang yang
demikian kokoh di dalam peringkat kedekatannya kepada Allah (fi martabtih", memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu seperti bersikap shid4 (%u%ur dan benar" dalam perilakunya,
sabar dalam ketaatan kepada Allah, menunaikan segala ke!a%iban, men%aga hukum dan
perundang-undangan (al-hudud" Allah, mempertahankan posisi (al-" kedekatannya kepada
 Allah$ alam keadaan ini, menurut at-Tirmidzi, seorang !ali mengalami kenaikan peringkat
sehingga berada pada posisi yang demikian dekat dengan Allah, kemudian ia berada di
hadapan-#ya, dan menyibukkan diri dengan Allah sehingga lupa dari segala sesuatu selain
 Allah$

Karena kedekatannya dengan Allah, seorang !ali memperoleh .ishmah (pemeliharaan" dan
karamah (kemuliaan" dari Allah$ menurutnya, ada tiga %enis .ishmah dalam Islam$ ertama,
.ishmah al-anbiya’ (ishmah para #abi" merupakan sesuatu yang !a%ibB baik berdasarkan
argumentasi .a4liyyah seperti dikemukakan 'u’tazilah maupun berdasarkan argumentasi
sam.iyyah$ Kedua, .ishmah al-a!liya’ (merupakan sesuatu yang mungkin"B tidak ada keharusan
untuk menetapkan .ishmah bagi para !ali dan tidak berdosa untuk menafikannya dari diri
mereka, tidak %uga termasuk ke dalam keyakinan agama (.a4a’id al-din"B melainkan merupakan
karamah dari Allah kepada mereka$ Allah melimpahkan .ishmah ke dalam hati siapa sa%a yang
dikehendaki-#ya di antara mereka$ Ketiga, .ishmah al-.ammah, .ishmah seara umum , melalui
 %alan al-asbab, sebab-sebab tertentu yang men%adikan seseorang terpelihara dari perbuatan
maksiat$

.Ishmah yang dimiliki para !ali dan orang-orang beriman, menurut at-Tirmidzi, bertingkat-
tingkat$ :agi umumnya orang-orang yang beriman, .ishmah berarti terpelihara dari kekufuran
dan dari terus menerus berbuat dosaB sedangkan bagi para !ali .ishmah berarti ter%aga
(mahfuzh" dari kesalahan sesuai dengan dera%at, %en%ang, dan ma4amat mereka$ 'asing-
masing mereka mendapatkan .ishmah sesuai dengan peringkat ke!aliannya$ Inti pengertian
.ishmah al-a!liya’ terletak pada makna al-hirasah (penga!asan", berupa ahaya .ishmah
(an!ar al-ishmah" yang menyinari relung %i!a (hanaya al-nafs" dan berbagai ge%ala yang
munul dari kedalaman al-nafs, tempat persembunyian al-nafs (makamin al-nafs", sehingga al-
nafs tidak menemukan %alan untuk mengambil bagian dalam akti8itas seorang !ali$ Ia dalam
keadaan sui dan tidak teremari berbagai kotoran al-nafs ( adnas al-nafs "$

 Adapun yang dimaksud karamah al-a!liya’ tiada lain, kemuliaan, kehormatan,(al-ikram"B


penghargaan (al-ta4dir"B dan persahabatan (al-!ala" yang dimiliki para !ali Allah berkat
penghargaan, keintaan dan pertolongan Allah kepada mereka$ Karamah al-a!liya itu, dalam
pandangan Hakim at-Tirmidzi, merupakan salah satu iri para !ali seara lahiriah (.alamat al-
a!liya’ fi al-zhahir" yang %uga dinamakannya al-ayat atau tanda-tanda$

Hakim at-Tirmidzi membagi karamat al-a!liya ke dalam dua bagian$ ertama, karamah yang
bersifat ma.na!i atau al-karamat al-ma.na!iyyah$ Karamah yang pertama merupakan sesuatu
yang bertentangan dengan adat kebiasaan seara fisik-indera!i, seperti kemampuan

Sofyan Ats-Tsauri Al- Husayni 


26
para 4utub dengan al-maktum adalah seperti nisbat orang umum kepada 4utub sendiri$ Karena
kedudukan al-maktum dalam kegaibannya tidak diketahui oleh seorang pun$ :aik di dunia,
maupun di akhirat$

alam kesempurnaan kedudukannya tidak bisa dibandingkan dengan seluruh kedudukan


lainnya$ Seperti kedudukan 7asululloh SA yang menakup seluruh kedudukan kenabian$
Karena tidak ada seorang pun yang mengetahui hakikatul muhammadiyah keuali Alloh ST$
emikian pula al-maktum$ ia telah men%adi penolong pada seluruh !ali dalam zaman dahulu
dan zaman kemudian$ Hakikatnya tidak dapat diketahui siapa pun, keuali Alloh dan 7asululloh
SA$

Syeikh Ahmad bin 'uhammad At-Ti%ani telah meminta kepada 7asululloh SA untuk
mengumpulkan seluruh Kedudukan 4utbaniyah dan &ardaniyah$ 7asululloh SA mengabulkan
permintaan tersebut dan men%aminnya$ Sebagaimana yang disampaikan Abul 'a!ahib Al-Arabi
bin Sa-ih$ Kedudukan &ardaniyah merupakan kedudukan para shadi4in dan kenabian (di luar 
risalah" dan lainnya$ alam arti dalam dirinya terkumpul segala hal yang telah dikhususkan
untuk mereka$ :ersamaan dengan itu melebihi mereka dari sisi lainnya$ 9aitu dari sisi %ami’nya$

 Al-&aidh Ar-7obbani, Al-stadz Idris bin 'uhammad bin Abid Al-Husaini Al-Iro4i, Hal$+ )0@-)6/,
'anuskrip$
Ibid, Hal$+ )6/$
Ibid, Hal$+ )6)$
Ibid, Hal$+ )60$
Ibid, )6/$
Ibid, )60$
Sayyidul Auliya Syekh Ahmad At-Ti%ani, H$ A$ &auzan fathulloh, Hal$+ ?*, 'anuskrip$
 Al-&aidh Ar-7obbani, Al-stadz Idris bin 'uhammad bin Abid Al-Husaini Al-Iro4i, Hal$+ )6?,
'anuskrip$
Ibid$
Sayyidul Auliya Syekh Ahmad At-Ti%ani, H$ A$ &auzan fathulloh, Hal$+ ;6, 'anuskrip$ 7imahu
hizbi 7-7ohim, Sayid mar bin Sa’id Al-&authi At-Thuri, 3$+ 0, Hal$+ )1, Shohibul 'aktabah
Khodimu T-Thorikoti T-Ti%aniyah, )1/* H$  )@21 '$
Ibid$
Ibid, Hal$+ ;1$ A4!aalu 5-Adillah a 5-:arohin, Hal$+ );$
 Al-&aidh Ar-7abbani, Al-stadz Idris bin 'uhammad bin Abid Al-Husaini Al-Iro4i, Hal$+ )6;,
'anuskrip$
7imahu hizbi 7-7ahim, Sayid mar bin Sa’id Al-fauthi At-Thuri, 3$+ 0, Hal$+ )*, Shohibul
'aktabah Khadimu T-Thari4ati T-Ti%aniyah, )1/* H$  )@21 '$
Ibid$
 Al-&aidh Ar-7abbani, Al-stadz Idris bin 'uhammad bin Abid Al-Husaini Al-Iro4i, Hal$+ )6;,
'anuskrip$
7imahu hizbi 7-7ahim, Sayid mar bin Sa’id Al-fauthi At-Thuri, 3$+ 0, Hal$+ )1, Shahibul
'aktabah Khadimu T-Thari4ati T-Ti%aniyah, )1/* H$  )@21 '$
 Al-&aidh Ar-7abbani, Al-stadz Idris bin 'uhammad bin Abid Al-Husaini Al-Iro4i, Hal$+ )66,
'anuskrip

Sofyan Ats-Tsauri Al- Husayni 


26
 Al-&aidh Ar-7abbani, Al-stadz Idris bin 'uhammad bin Abid Al-Husaini Al-Iro4i, Hal$+ )6*,
'anuskrip$
7imahu hizbi 7-7ahim, Sayid mar bin Sa’id Al-fauthi At-Thuri, 3$+ 0, Hal$+ )6, Shohibul
'aktabah Khodimu T-Thari4ati T-Ti%aniyah, )1/* H$  )@21 '$
 Al-&aidh Ar-7abbani, Al-stadz Idris bin 'uhammad bin Abid Al-Husaini Al-Iro4i, Hal$+ )6?,
'anuskrip$
7imahu hizbi 7-7ohim, Sayid mar bin Sa’id Al-fauthi At-Thuri, 3$+ 0, Hal$+ )*, Shohibul
'aktabah Khodimu T-Thorikoti T-Ti%aniyah, )1/* H$  )@21 '$
 Al-&aidh Ar-7abbani, Al-stadz Idris bin 'uhammad bin Abid Al-Husaini Al-Ira4i, Hal$+ )61,
'anuskrip$
Ibid, Hal$+ )6*$
7imahu hizbi 7-7ahim, Sayid mar bin Sa’id Al-fauthi At-Thuri, 3$+ 0, Hal$+ )*, Shahibul
'aktabah Khodimu T-Thari4ati T-Ti%aniyah, )1/* H$  )@21 '$
 Al-&aidh Ar-7abbani, Hal$+ )16$
Ibid, Hal$+ )11$
Ibid$
Ibid, Hal$+ )*0$
:ughyatul 'ustafidh, Hal$+ )1@$

Sofyan Ats-Tsauri Al- Husayni 


26

Anda mungkin juga menyukai