PDF Khatamul Auliya Compress
PDF Khatamul Auliya Compress
KHATAMUL AULIYA’
Imam at-Tairmi
at-Tairmidzy
dzy al-Hakim,
al-Hakim, seorang filosuf
filosuf agung dan Sufi terbesar di zamannya
zamannya pernah
menulis tentang Khatamul Auliya’ (amungkas para !ali", sebagai konsep mengembangkan
pamungkas para #abi (Khatimul Anbiya’"$
Ibnu Araby dalam kitabnya yang paling komprehensif sepan%ang zaman, Al-&utuhatul 'akiyyah$
isanalah Ibnu Araby men%a!ab )** pertanyaan dalam Khatamul Auliya’-nya At-Tirmidy$
At-Tirmidy$ alam
pertanyaan pertama berbunyi+
Ibnu Araby men%a!ab+ Ketahuilah bah!a manazil Auliya’ ada dua maam$ ertama bersifat
Indera!i (hissiyah" dan kedua bersifat 'akna!y$ osisi pi%akan ruhani (manzilah" yang bersifat
indera!i, adalah syurga, !alau pun di syurga itu ada seratus %umlah dera%atnya$ Sedangkan
manzil
manzilah
ah mereka
mereka di dunia
dunia yang
yang bersifa
bersifatt indera!
indera!ii adalah
adalah ah!al
ah!al mereka
mereka yang
yang sering
seringkal
kalii
melahirkan sesuatu yang luar biasa$ iantara mereka ada ditampakkan oleh Allah seperti ali-
!ali Abdal dan se%enisnya$ Ada %uga yang tidak ditampakkan seperti kalangan ali 'alamatiyah
serta para kaum .Arifin yang agung, %umlah pi%akan mereka lebih dar i )// tempat pi%akan ruhani$
Setiap masing-masing tempat itu berkembang men%adi sekian tempat yang begitu banyak$
emiki
emikian
an pi%aka
pi%akan
n ruhani
ruhani mereka
mereka yang
yang bersif
bersifat
at indera
indera!i
!i di dua alam
alam (dunia
(dunia dan akhira
akhirat"$
t"$
Sedang
Sedangkan
kan yang
yang bersif
bersifat
at 'akna!
'akna!yy dalam
dalam dimens
dimensi-d
i-dime
imensi
nsi kema’r
kema’rifa
ifatan
tan,, maka
maka manzil
manzilah
ah
mereka
mereka 012 ribu
ribu tempat
tempat pi%aka
pi%akan
n ruhani
ruhani hakiki
hakiki yang
yang tidak
tidak dapat
dapat diraih
diraih oleh
oleh ummat-
ummat-umm
ummatat
sebelum #abi kita 'uhammad SA, dengan rasa ruhani yang berbeda-beda, dan masing-
masing rasa ruhani memiliki rasa yang spesial yang hanya diketahui oleh yang merasakan$
3umlah tersebut tersari dalam empat ma4amat+ )" 'a4am Ilmu 5adunny, 0" 'a4am Ilmu #ur, 6"
'a4am Ilmu al-3am’u dan at-Tafri4at,
at-Tafri4at, 1" 'a4am Ilmu Al-Kitabah al-Ilahiyyah$ iantara 'a4amat
itu adalah
adalah ma4am-
ma4am-amaama4am
4am Auliya’
Auliya’ yang terbag
terbagii dalam
dalam )// ribu
ribu lebih
lebih ma4am
ma4am Auliy
Auliya,
a, dan
masing-masing masih berabang banyak, yang bisa dihitung, namun bukan pada tempatnya
mengurai di sini$
'eng
'engen enaiai Ilmu
Ilmu 5adu
5adunn
nnyy berh
berhub
ubun
unga
gan
n deng
denganan nuna
nunasa
sa-n
-nua
uans
nsa a Ilah
Ilahiy
iyah
ah dan
dan se%u
se%uml
mlah
ah
serapannya berupa 7ahmat khusus$ Sedangkan Ilmu #ur, tampak kekuatannyakekuatannya pada akra!ala
ruhani paling luhur, ribuan Tahun
Tahun Ilahiyah sebelum lahirnya Adam as$ Sementara Ilmu 3am’ dan
Tafri4ah
fri4ah adalah
adalah 5autan
5autan Ilahiy
Ilahiyah
ah yang
yang melipu
meliputiti seara
seara uni8er
uni8ersal
sal,, dimana
dimana 5auhul
5auhul 'ahfud
'ahfudzz
sebagai abian dari 5autan itu$ ari situ pula melahirkan Akal A!al, dan seluruh akra!ala
tert
tertin
ingg
ggii men
mener
erap
ap dari
dariny
nya$
a$ an
an seka
sekalili lagi
lagi,, para
para Auli
Auliya
ya sela
selainin umma
ummatt ini
ini tida
tidakk bisa
bisa
mener
menerapny
apnya$a$ #amun
#amun dianta
diantarara para
para Auliy
Auliya’
a’ ada yang
yang mampu
mampu meraih
meraih seara
seara keselu
keseluruh
ruhan
an
ragam itu, seperti Abu 9azid al-:isthamy, dan Sahl bin Abdullah, serta ada pula yang hanya
meraih sebagian$ ara Auliya’ di kalangan ummat ini dari perspektif pengetahuan ini ada
hembusan ruh dalam lorong %i!anya, dan tak ada yang sempurna keuali dari Auliya’ ummat ini
sebaga
sebagaii pemuli
pemuliaan
aan dan pertol
pertolong
ongan
an Allah
Allah kepada
kepada mereka
mereka,, karena
karena kedudu
kedudukan
kan agung
agung #abi
#abi
mereka Sayyidina 'uhammad SA$
i dala
dalam
m peng
penget
etah
ahua
uan
n ters
terseb
ebut
ut ters
tersem
embu
buny
nyii raha
rahasi
sia-
a-ra
raha
hasi
sia
a ilmu
ilmu peng
penget
etah
ahua
uan
n yang
yang
sesungguhnya berada dalam tiga pi%akan dasar ruhani pengetahuan+
)" engetahuan yang berhubungan dengan Ilahiyyah,
9ang berh
berhububun
unga
gann deng
denganan ilmu
ilmu ruh-
ruh-ru
ruh
h yang
yang luhu
luhurr men%
men%ad
adii bera
beraga
gam
m tanp
tanpa
a adan
adanya
ya
kemustahil
kemustahilan
an kontradikt
kontradiktif$
if$ Sedangkan
Sedangkan yang berhubungan dengan mau%ud
mau%ud alam beragam,
beragam, dan
memiliki kemustahilan dengan kontradiksi kemustahilannya$
3ika pengetahuan terbagi dalam tiga dasar utama itu, maka para Auliya’ %uga terbagi dalam tiga
lapisan+ 5apisan Tengah (Ath-Thaba4atul ustha", memiliki )06 ribu pi%akan ruhani, dan 2;
manzilah
manzilah utama,
utama, yang men%adi sumber serapan
serapan dari masing-masing
masing-masing manzilah yang tidak bisa
dibatasi, karena ter%adinya interaksi satu sama lainnya, dan tidak ada yang meraih manfaatnya
keuali
keuali dengan 7asa Khusus$ Sementara lapisan yang sisanya,
sisanya, (dua lapisan"
lapisan" munul
munul dengan
pakaian
pakaian kebesaran
kebesaran dan sarung keagungan$
keagungan$ Hanya sa%a keduanya
keduanya yang menggunakan
menggunakan sarung
sarung
keagungan itu memiliki mazilah lebih dari )06 ribu itu$ Sebab pakaian kebesaran merupakan
penampakan dari Asma#ya 9ang 9ang 'aha zahir, sedangkan sarungnya adalah penampakan dari
Asma#ya 9ang9ang 'aha :atin$ 9ang
9ang zahir adalah asal tonggaknya, dan 9ang 9ang :atin adalah
karakter
karakter baru, dimana
dimana dengan kebaruannya
kebaruannya munullah pi%akan-pi%akan
pi%akan-pi%akan ruhani (manazil"
(manazil" ini$
<abang senantiasa men%adi tempatnya buah$ 'aka apa yang ditemukan pada abang itu
merupa
merupakan
kan sesuat
sesuatuu yang
yang tidak
tidak ditemu
ditemukan
kan dalam
dalam tongga
tonggakny
knya,
a, yaitu
yaitu buah$
buah$ alau
alaupun
pun dua
abang di atas itu munulnya dari satu tonggak utamanya yaitu Asdma#ya 9ang 'aha zahir,
tetapi
tetapi hukumnya
hukumnya berbeda$ 'a’rifat kita kepada
kepada Tuhan,
Tuhan, munul setelah kita mengenal
mengenal diri kita,
sebab itu =Siapa yang kenal dirinya, kenal Tuhannya>$ alaupun !u%ud diri kita sesungguhnya
merupakan abang dari dari u%ug 7abb$ u%ud 7abb adalah tonggal asal, dan !u%ud hamba
adalah abang belaka$ alam 'artabat bisa akan mendahului, sehingga bagi#ya ada #ama Al-
A!!al, dan dalam suatu martabat diakhirkan, sehingga ada #ama 9ang 'aha Akhir$ Akhir$ isatu sisi
dihukumi sebagai Asal karena nisbat khusus, dan dilain sisi disehukumi sebagai <abang karena
nisbat yang lain$ Inilah yang bisa dinalar oleh analisa akal$ Sedangkan yang dirasakan oleh
limpahan 'a’rifat 7asa, maka ia adalah zahir dari segi bah!a ia adalah :atin, dan ia
adalah :atin dari segi kenyataan#ya 9ang zahir, dan A!!al dari kenyataan#ya adalah Akhir,
demikian pula dalam Akhir$
Sedangkan %umlah para Auliya yang berada dalam manzilah-manzilah itu, ada6*? sosok, yang
mereka itu adala dalam kalbu Adam, #uh, Ibrahim, 3ibril, 'ikail, dan Israfil$ an ada 6//, 1/, ;,
*, 6 dan )$ Sehingga %umlah kerseluruhan 6*? tokoh$ Hal ini menurut kalangan Sufi karena
adanya hadits yang menyebut demikian$
Sedangkan menurut thari4at kami dan yang munul dari mukasyafah, maka %umlah keseluruhan
Auliya yang telah kami sebut diatas di a!al bab ini, sampai ber%umlah *2@ orang$ iantara
mereka ada ) orang, yang tidak mesti munul setiap zaman, yang disebut sebagai al-Khatamul
'uhammady
'uhammady,, sedangkan yang lain senantiasa
senantiasa ada di setiap zaman tidak berkurang dan tidak
bertambah$ Al-Khatamul 'uhammady pada zaman ini (zaman Ibnu Araby, red", kami telah
melihatnya dan mengenalnya (semoga Allah menyempurnakan kebahagiaannya", SAYA TAHU
IA ADA DI FES (MAROKKO) TAHUN 595 H $
ada pertanyaan lain + Siapa yang berhak menyandang Khatamul Auliya’ sebagaimana gelar
yang disandang Khatamun #ubu!!ah oleh #abi 'uhammad SA$C Ibnu Araby men%a!ab+
Al-Khatam itu ada dua+ Allah menutup Ke!alian (mutlak", dan Allah menutup Ke!alian
'uhammadiyah$ enutup Ke!alian mutlak adalah Isa Alaihissalaam$ ia adalah ali dengan
#ubu!!ah 'utlak, yang kelak turun di era ummat ini, dimana turunnya di akhir zaman, sebagai
pe!aris dan penutup, dimana tidak ada ali dengan #ubu!!ah 'utlak setelah itu$ Ia disela
oleh #ubu!!ah Syari’at dan #ubu!!ah 7isalah$ Sebagaimana #abi 'uhammad SA sebagai
enutup Kenabian, dimana tidak ada lagi Kenabian Syariat setelah itu, !alau pun setelah itu
masih turun seperti Isa, sebagai salah satu dari lul .Azmi dari para 7asul dan #abi mulia$
'aka turunnya Isa sebagai ali dengan #ubu!!ah mutlaknya, tertapi aturannya mengikuti
aturan #abi 'uhammad SA, bergabung dengan para ali dari ummat 'uhammad lainnya$ Ia
termasuk golongan kita dan pemuka kita$
ada mulanya, ada #abi, yaitu Adam, AS$an akhirnya %uga ada #abi, yaitu Isa, sebagai #abi
Ikhtishah (kekhususan", sehingga Isa kekal di hari mahsyar ikut terhampar dalam dua
hamparan mahsyar$ Satu 'ahsyar bersama kita, dan satu mahsyar bersama para 7asul dan
para #abi$
Adapun enutup Ke!alian 'uhammadiyah, saat ini (era Ibnu Araby" ada pada seorang dari
bangsa Arab yang memiliki kemuliaan se%ati$ Saya kenal ditahun *@* H$ Saya melihat tanda
rahasia yang diperlihatkan oleh Allah Ta’ala pada saya dari kenyataan ubudiyahnya, dan saya
lihat itu di kota &es, sehingga saya melihatnya sebagai Khatamul ilayah darinya$ ia adalah
Khatamun #ubu!!ah 'utlak, yang tidak diketahui banyak orang$ an Allah telah mengu%inya
dengan keingkaran berbagai kalangan padanya, mengenai hakikat Allah dalam sirrnya$
Sebagaimana Allah menutup #ubu!!ah Syariat dengan #abi 'uhammad SA, begitu %uga
Allah menutup Ke!alian 'uhammady, yang berhasil me!arisi Al-'uhammadiyah, bukan
di!arisi dari para #abi$ Sebab para ali itu ada yang me!arisi Ibrahim, 'usa, dan Isa, maka
mereka itu masih kita dapatkan setelah munulnya Khatamul AuliyaD’'uhammady , dan setelah
itu tidak ada lagi ali pada Kalbu 'uhammad SA$ Inilah arti dari Khatamul ilayah al-
'uhammadiyah$ Sedangkan Khatamul ilayah mum, dimana tidak ada lagi ali setelah itu,
ada pada Isa Alaissalam$ an kami menemukan se%umlah kalangan sebagai ali pada Kalbu
Isa As, dan se%umlah ali yang berada dalam Kalbu para 7asul lainnya$
allahu A’lam bish-Sha!ab$
5alu sebuah gerbang yang begitu agung dan indahnya, mengukirkan prasasti yang ditulis oleh
Falam 7uhani$ =Segala u%a bagi Allah, yang telah membuka gerbang <inta-#ya bagi para
Kekasih-#ya$ 5alu ia mengurai rantai yang membelenggu %i!anya, sehingga mereka teguh
dalam keharusan khidmah pada-#ya, sedangkan ahaya-ahaya-#ya melimpahi akal-akal
mereka$ 5alu tampak %elas, kea%aiban-kea%aiban kekuasaan-#ya, sedangkan kalbu-kalbu
mereka ter%aga dari haru biru tipudaya yang menumpah pada pesona-pesona etak lahiriyah
%agad semesta, sampai akhirnya menggapai ma’rifat paripurna$ Amboi, ruh-ruh mereka
tersingkapkan dari kemahasuian paripurna-#ya, dan sifat-sifat keagungan-#ya$ 'erekalah
penempuh %alan hadirat-#ya, dalam kenikmatan rahasia kedekatan dengan-#ya, melalui tarekat
dahsyat rindu dendam-#ya, hingga mereka termanifestasi dalam hakikat, melalui penyaksian
Ketunggalan-#ya$ 'ereka telah diraih dari mereka, dan ia menyirnakan mereka dari mereka,
lalu mereka ditenggelamkan dalam lautan Kemaha-ia-an-#ya$ ia memisahkan pasukan-
pasukan terpenar dalam kesatuan kitab-#ya bagi para kekasih terpilih-#ya$ 5alu mereka
ter%aga oleh kerahasiaan %i!a melalui limpahan ahaya-ahaya, agar ia men%adi obyek
manifestasi, di samping ke-Tunggal-irian-#ya$>
Kalau sa%a kita ingin mengenal gerbang-gerbang Kekasih Allah itu, semata bukanlah hasrat dan
ambisi untuk men%adi Kekasih-#ya$ Sebab, mengangkat dera%at seseorang men%adi Kekasih-
#ya adalah Hak Allah, dan Allah sendiri yang memberi ilayah itu kepada hamba-#ya yang
dikehendaki-#ya$
Sekadar berkah atas ahaya ke!alian dari kekasih-kekasih-#ya itu, sesungguhnya lebih dari
ukup bagi kita$ Sedangkan pengetahuan kita atas dunia ke!alian yang men%adi bagian dari
misteri-misteri Ilahi, tidak lebih dari limpahan-limpahan Ilahi, agar kita lebih yakin kepada-#ya
atas keimanan kita selama ini$
ara Auliya Allah adalah Ahlullah$ 'ereka terpenar di muka bumi sebagai =tanda-tanda>
Ilahiyah, dengan %umlah tertentu, dan tugas-tugas tertentu$ i antara mereka ada yang
ditampakkan karamahnya, ada pula yang tidak ditampakkan sama sekali$ Gleh karena itu
hamba-hamba Allah yang diberi kehebatan luar biasa, tidak sama sekali disebut aliyullah, dan
belum tentu %uga yang tidak memiliki kelebihan sama sekali, tidak mendapat dera%at ali Allah$
ara Auliya adalah mereka yang senantiasa menurahkan %i!anya untuk budiyah kepada
Allah, dan men%auhkan %i!anya dari kemaksiatan kepada Allah$
ara Syekh Sufi membagi maam para ali dengan berbagai 8ersi, termasuk dera%at masing-
masing di hadapan Allah Ta’ala$ alam kitab Al-'afakhirul Aliyah fi al-'a’atsir asy-Syadzilyah
disebutkan ketika membahas soal ali Futhub$ Syekh Syamsuddin bin Katilah 7ahimahullaahu
Ta’ala meneritakan+ =Saya sedang duduk di hadapan guruku, lalu terlintas untuk menanyakan
tentang ali Futhub$ =Apa makna Futhub itu !ahai tuankuC> 5alu beliau men%a!ab, =Futhub itu
banyak$ Setiap mu4addam atau pemuka sufi bisa disebut sebagai Futhub-nya$
Sedangkan al-Futhubul Ehauts al-&ard al-3ami’ itu hanya satu$ Artinya bah!a ali #u4aba’ itu
%umlahnya 6//$ 'ereka itu telah lepas dari rekadaya nafsu, dan mereka memiliki )/ amaliyah+
empat amaliyah bersifat lahiriyah, dan enam amaliyah bersifat bathiniyah$ mpat amaliyah
lahiriyah itu antara lain+
)" Ibadah yang banyak,
0" 'elakukan zuhud hakiki,
6" 'enekan hasrat diri,
1" 'u%ahadah dengan maksimal$
S3a%+ ma&a /a!ar ima& !a& $a41a +ar%' !imili/i '+i&gga ''0ra&g ,r+a/
m&#a&!a&g !ra3a$ /1alia& !alam /0&$/' 1alaa#a$%l-ama+ i&i2
Kalau menurut Ibnu Taimiyah, ke!alian seara umum itu baru konsisten atau isti4amah dalam
men%alankan segala yang diperintahkan serta men%auhi segala yang dilarang Allah$ Tapi belum
sepenuhnya menger%akan yang disunatkan, belum meninggalkan yang dimakruhkan$ an untuk
kategori ini seseorang belum berhak menyandang dera%at ke!alian dalam pengertiannya yang
khusus$
6i/a !mi/ia&" ,ila /0&' /1alia& '7ara %m%m i&i !i$0&30l/a&" m%&g/i& a/a&
,r!ama/ a!a &!a&g/ala& ma/&a L,i+-l,i+ i'$ila+ 1ali i&i '%!a+ 'ri&g
!irg%&a/a& !alam /+i!%a& '+ari-+ari Pa!a+al /0&' /1alia& !alam I'lam i$% /a&
,gi$% /%!%' 6a!i" aa ',&ar&#a ma/&a /1alia& '7ara /+%'%'2
andangan tentang konsep ke!alian seara khusus itu ukup beragam$ 'isalnya ada yang
mengklasifikasikannya men%adi 2 tingkatan, yang masing-masing tingkatan itu menun%ukkan
kualitas yang berbeda$ Tapi ada %uga yang membaginya men%adi lima tingkatan sa%a, misalnya
Hakim at-Tirmidzi$
Lal%" 'iaa 'a3a #a&g '%!a+ $rg0l0&g 1ali !alam &gr$ia& #a&g /+%'%' i&i2
Sulit %uga kalau berbiara tentang person$ Kita paling bisa berbiara tentang konsep$ Seara
konseptual, ada yang disebut !alayah ha44ullah$ Istilah ha4 yang disandarkan kepada Allah itu
mengandung beberapa pengertian$ alam istilah Ha4 Allah itu terermin pengertian pesan,
a%aran dan perintah Allah$ Karenanya ha4ullah bisa diartikan dengan syari’at Allah$ 3adi auliya
pada tingkatan ini adalah mereka yang sudah mampu men%alankan syari’at Allah seara
kaaffah, yaitu seara komprehensif dan isti4amah$ 3adi tidak ada konsep ke!alian yang %ustru
mengabaikan aspek syari’ah$ Keuali itu, istilah ha4ullah %uga mengau pada realitas !u%ud
yang tertinggi$ 3adi ke!alian dalam tingkatan ini adalah mereka yang sudah mampu
berintegrasi dengan realitas yang tertinggi, yaitu Allah$ engertian berintegrasi ini tentunya
harus mengau pada apa yang dikonsepsikan oleh para sufi itu sendiri$ Ada yang
mengkonsepsikannya dengan ma’rifah, ada yang menyebutnya dengan ittihad, hulul dan
lainnya$
Ti&g/a$a& ,ri/%$&#a2
Ada lagi yang disebut !aliyullah, tidak digandengkan dengan istilah ha4 lagi$ Tingkatan ini untuk
menggambarkan bah!a sang !ali itu, bukan berarti tidak lagi berpegang pada syari’at$ Tetapi
perhatian dan orientasinya sudah pada substansi, bukan lagi berkutat pada aspek formal dari
syari’at$ 3adi dia sudah sampai pada tingkat merasakan inti atau substansi dari syari’at$ alam
konteks ini, Imam Asy-Syathibi mengistilahkannya dengan hikmah syari’ah$ Grang pada le8el ini
adalah mereka yang sudah menapai Ehaayatush-shid4i fil-. ibadah, punak kesungguhan
dalam beribadah$ ia sudah menapai tarap optimal dalam kualitas ibadahnya$ Ia sudah %auh
melampaui batas minimal$
A!a lagi $i&g/a$a& #a&g l,i+ $i&ggi !ari #a&g $a!i A&!a ',%$/a&2
9ang lebih tinggi lagi adalah tingkatan al-munfariduun$ ada le8el ini berarti sang !ali sudah
menapai tarap menyendiri bersama Tuhannya$ ntuk dapat memahami tingkatan ini mungkin
kita perlu analogi$ 'isalnya ada yang hendak bertamu kepada seseorang yang sudah
dikenalnya$ Kalau yang masih tergolong .am, kedekatannya itu kan baru pada taraf minimal$
Saya kenal seseorang, saya tahu siapa namanya, saya tahu apa peker%aannya, saya tahu
bagaimana karakternya, saya tahu di mana rumahnya$ :aru sebatas ini$ Kalau pada le8el
berikutnya, misalnya, o ya saya sudah sampai ke pekarangan rumahnya, bahkan saya sudah
dipersilahkan masuk$ Tapi kalau pada tingkat al-mu4arrabuun, o saya bukan sa%a sudah
dipersilahkan masuk, tapi saya sudah dia%ak ke ruang tengah$ Saya sudah dia%ak berbiara$
Hanya sa%a saya belum bertemu langsung dengannya$ Sebab dia masih berada dibalik hi%ab$
#ah, kalau tingkatan al-munfariduun, pemilik rumah sudah menampakkan diri$ :ukan sekedar
dekat bersamanya, tapi sudah berduaan dengannya$
era%at ke!alian itu kan pada hakikatnya merupakan kualitas hubungan personal antara hamba
dengan Tuhannya$ 5antas, mengapa kemudian ada identifikasi bah!a si A itu adalah !ali$
:agaimana kita dapat mengetahuinyaC
9a, betul, dera%at ke!alian itu menyangkut essensi keberagamaan yang bersifat pribadi dan
berdimensi batini$ Karena itu ada kelompok ulama yang berpandangan bah!a la ya’lamul-
!aliyya illal-!aliyyu$ Artinya, tidak ada yang dapat mengetahui bah!a seseorang itu !ali,
keuali seorang !ali %uga$
Hakim at-Tirmidzi lahir di Tirmidz, zbekistan, Asia Tengah pada tahun 0/* H20/ '$ #ama
lengkapnya adalah Abu Abd Allah 'uhammad bin Ali bin Hasan al-Hakim at-Tirmidzi$ Ia berasal
dari keluarga ilmu!an ahli fi4ih
dan hadits$ 'emasuki punak ketasa!ufan setelah mengalami gonangan batin sebagaimana
yang di kemudian hari dialami al-Ehazali$ Ia mendefinisikan ali Allah adalah seorang yang
demikian kokoh di dalam peringkat kedekatannya kepada Allah (fi martabtih", memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu seperti bersikap shid4 (%u%ur dan benar" dalam perilakunya,
sabar dalam ketaatan kepada Allah, menunaikan segala ke!a%iban, men%aga hukum dan
perundang-undangan (al-hudud" Allah, mempertahankan posisi (al-" kedekatannya kepada
Allah$ alam keadaan ini, menurut at-Tirmidzi, seorang !ali mengalami kenaikan peringkat
sehingga berada pada posisi yang demikian dekat dengan Allah, kemudian ia berada di
hadapan-#ya, dan menyibukkan diri dengan Allah sehingga lupa dari segala sesuatu selain
Allah$
Karena kedekatannya dengan Allah, seorang !ali memperoleh .ishmah (pemeliharaan" dan
karamah (kemuliaan" dari Allah$ menurutnya, ada tiga %enis .ishmah dalam Islam$ ertama,
.ishmah al-anbiya’ (ishmah para #abi" merupakan sesuatu yang !a%ibB baik berdasarkan
argumentasi .a4liyyah seperti dikemukakan 'u’tazilah maupun berdasarkan argumentasi
sam.iyyah$ Kedua, .ishmah al-a!liya’ (merupakan sesuatu yang mungkin"B tidak ada keharusan
untuk menetapkan .ishmah bagi para !ali dan tidak berdosa untuk menafikannya dari diri
mereka, tidak %uga termasuk ke dalam keyakinan agama (.a4a’id al-din"B melainkan merupakan
karamah dari Allah kepada mereka$ Allah melimpahkan .ishmah ke dalam hati siapa sa%a yang
dikehendaki-#ya di antara mereka$ Ketiga, .ishmah al-.ammah, .ishmah seara umum , melalui
%alan al-asbab, sebab-sebab tertentu yang men%adikan seseorang terpelihara dari perbuatan
maksiat$
.Ishmah yang dimiliki para !ali dan orang-orang beriman, menurut at-Tirmidzi, bertingkat-
tingkat$ :agi umumnya orang-orang yang beriman, .ishmah berarti terpelihara dari kekufuran
dan dari terus menerus berbuat dosaB sedangkan bagi para !ali .ishmah berarti ter%aga
(mahfuzh" dari kesalahan sesuai dengan dera%at, %en%ang, dan ma4amat mereka$ 'asing-
masing mereka mendapatkan .ishmah sesuai dengan peringkat ke!aliannya$ Inti pengertian
.ishmah al-a!liya’ terletak pada makna al-hirasah (penga!asan", berupa ahaya .ishmah
(an!ar al-ishmah" yang menyinari relung %i!a (hanaya al-nafs" dan berbagai ge%ala yang
munul dari kedalaman al-nafs, tempat persembunyian al-nafs (makamin al-nafs", sehingga al-
nafs tidak menemukan %alan untuk mengambil bagian dalam akti8itas seorang !ali$ Ia dalam
keadaan sui dan tidak teremari berbagai kotoran al-nafs ( adnas al-nafs "$
Hakim at-Tirmidzi membagi karamat al-a!liya ke dalam dua bagian$ ertama, karamah yang
bersifat ma.na!i atau al-karamat al-ma.na!iyyah$ Karamah yang pertama merupakan sesuatu
yang bertentangan dengan adat kebiasaan seara fisik-indera!i, seperti kemampuan
Syeikh Ahmad bin 'uhammad At-Ti%ani telah meminta kepada 7asululloh SA untuk
mengumpulkan seluruh Kedudukan 4utbaniyah dan &ardaniyah$ 7asululloh SA mengabulkan
permintaan tersebut dan men%aminnya$ Sebagaimana yang disampaikan Abul 'a!ahib Al-Arabi
bin Sa-ih$ Kedudukan &ardaniyah merupakan kedudukan para shadi4in dan kenabian (di luar
risalah" dan lainnya$ alam arti dalam dirinya terkumpul segala hal yang telah dikhususkan
untuk mereka$ :ersamaan dengan itu melebihi mereka dari sisi lainnya$ 9aitu dari sisi %ami’nya$
Al-&aidh Ar-7obbani, Al-stadz Idris bin 'uhammad bin Abid Al-Husaini Al-Iro4i, Hal$+ )0@-)6/,
'anuskrip$
Ibid, Hal$+ )6/$
Ibid, Hal$+ )6)$
Ibid, Hal$+ )60$
Ibid, )6/$
Ibid, )60$
Sayyidul Auliya Syekh Ahmad At-Ti%ani, H$ A$ &auzan fathulloh, Hal$+ ?*, 'anuskrip$
Al-&aidh Ar-7obbani, Al-stadz Idris bin 'uhammad bin Abid Al-Husaini Al-Iro4i, Hal$+ )6?,
'anuskrip$
Ibid$
Sayyidul Auliya Syekh Ahmad At-Ti%ani, H$ A$ &auzan fathulloh, Hal$+ ;6, 'anuskrip$ 7imahu
hizbi 7-7ohim, Sayid mar bin Sa’id Al-&authi At-Thuri, 3$+ 0, Hal$+ )1, Shohibul 'aktabah
Khodimu T-Thorikoti T-Ti%aniyah, )1/* H$ )@21 '$
Ibid$
Ibid, Hal$+ ;1$ A4!aalu 5-Adillah a 5-:arohin, Hal$+ );$
Al-&aidh Ar-7abbani, Al-stadz Idris bin 'uhammad bin Abid Al-Husaini Al-Iro4i, Hal$+ )6;,
'anuskrip$
7imahu hizbi 7-7ahim, Sayid mar bin Sa’id Al-fauthi At-Thuri, 3$+ 0, Hal$+ )*, Shohibul
'aktabah Khadimu T-Thari4ati T-Ti%aniyah, )1/* H$ )@21 '$
Ibid$
Al-&aidh Ar-7abbani, Al-stadz Idris bin 'uhammad bin Abid Al-Husaini Al-Iro4i, Hal$+ )6;,
'anuskrip$
7imahu hizbi 7-7ahim, Sayid mar bin Sa’id Al-fauthi At-Thuri, 3$+ 0, Hal$+ )1, Shahibul
'aktabah Khadimu T-Thari4ati T-Ti%aniyah, )1/* H$ )@21 '$
Al-&aidh Ar-7abbani, Al-stadz Idris bin 'uhammad bin Abid Al-Husaini Al-Iro4i, Hal$+ )66,
'anuskrip