Anda di halaman 1dari 29

MuslimAh

Penting
Mengaji
Majelis Thalabul ‘Ilmi
Yogyakarta, Senin, 09 Januari 2021
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.

QS. Al Mujaddalah : 11
Mengapa Penting
Mengaji?

Argumentasi Argumentasi
1 2
Emipris Normatif

3 Argumentasi
Historis
Argumentasi
Empiris
Dominasi sistem Kehidupan Saat ini….
Keluarga
Rapuh

Negara Pendidikan
pelayan Sekuler
kapitalis Kapitalistik

Pesantren
Media

Sekuler
tercelup
hiperealitas
OPOM dan
egaliter dan
Moderasi
hoax

Liberal
beragama

Kapitalistik

Negara Masyaraka
pelayan t permisif
kapitalis individualis

Politik , Ekonomi
komunitas neoliberali
oportunistis s
Misterkebo Terus Berkelindan

Kemiskinan : Keterbelakangan :
iman dan harta pengikut bukan
pemimpin

Kebodohan :
pekerja, buruh di
negeri sendiri
Argumentasi
Normatif
Takdir Ummat Terbaik
Amanah sebagai Pemimpin
”Setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap
pemimpin bertanggung jawab atas kepemimpinannya.
Setiap kepala negara adalah pemimpin, dan dia
bertanggung jawab atas kepemimpinan (rakyatnya),
setiap perempuan/ ibu adalah pemimpin bagi rumah
tangga suaminya dan anak- anaknya, ia bertanggung
jawab atas kepemimpinannya. Seorang hamba sahaya
adalah pemimpin bagi harta tuannya dan bertanggung
jawab atas kepemimpinannya. Setiap dari kalian
adalah pemimpin dan masing- masing bertanggung
jawab atas kepemimpinannya”

(HR. Bukhari)
WAJIBNYABMENUNTUT
ILMU

Rasulullah saw bersabda,
‫ضةٌ َعلَى ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم‬ ِ
‫ر‬ ‫ف‬ ِ
َ َ ‫ب ال‬
‫ي‬ ‫م‬ ‫ل‬
ْ ِ
‫ْع‬ ُ َ‫طَل‬
“Menuntut ilmu itu wajib atas
setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah)
Orang Berilmu VS Orang Bodoh

‫ين اَل يَ ْعلَ ُمو َن‬ ِ َّ‫هل يست ِوي الَّ ِذين يعلَمو َن وال‬
‫ذ‬
َ َ ُ َْ َ َْ َ ْ َ
ِ ‫ِإمَّنَا يتَ َذ َّكر ُأولُو اَأْللْب‬
‫اب‬ َ ُ َ
“Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-
orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran” (QS. Az-Zumar, 39: 9)
BAGIAN PAHALA MENUNTUT ILMU
Dari Watsih bin al Asqa’ ra. berkata Rasulullah SAW bersabda,
‫ب‬َ‫ل‬‫ط‬
َ ‫ن‬‫م‬‫و‬ .‫ر‬ِ ‫اَأْلج‬ ‫ن‬ ِ ِ َ‫ َكتَب اهلل لَه كِ ْفل‬،‫من طَلَب ِع ْلما فَ َْأدرَكه‬
‫م‬
َ ْ َ َ ْ َ ‫َ ْ َ ً َ ُ َ ُ ُ نْي‬
‫اَأْلج ِر‬ ‫ن‬ ِ ‫ِع ْلما َفلَم ي ْد ِرْكه َكتَب اهلل لَه كِ ْفل‬
‫م‬
ْ َ ً ُ ُ َ ُ ُْ ً
“Barangsiapa menuntut ilmu dan mendapatkannya, maka Allah
mencatat baginya pahala 2 bagian; dan barangsiapa menuntut
ilmu tetapi ia tidak mendapatkannya, maka Allah mencatat
baginya pahala 1 bagian.”
(HR. Thabrani dalam al-Kabiir, dan para perawinya terpercaya – Mazma’uz
Zawa’id I/330)
Dimintakan Ampunan
ِ ‫السمـا و‬
‫ات َوَم ْن‬ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ ‫ن‬ ِ ِ َّ ‫ِإ‬
َ َ َّ ْ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َ َ ‫َو‬
‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬
َ ‫ـر‬ ‫ـف‬ ‫غ‬ ‫ـت‬‫ـس‬ ‫ي‬ َ‫ل‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ْع‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬
ِ ‫ْحِضـي َحتىَّتـا احْلُِنْـيتَـا ُنِفيِفي الْم‬
‫ـاء‬ ِ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ى‬ ‫ت‬ِ‫ح‬
َّ ‫ض‬ ِ ‫ر‬ ‫َأل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ِ
‫ف‬
َ َْ ‫اَألر‬
ْ ‫يِف‬ ‫ن‬
ْ ‫م‬
َ‫و‬َ ‫ات‬
َ‫ْ الْم ِـاء‬
‫و‬
َ ‫ـا‬‫م‬َ ‫الس‬
َّ ‫يِف‬ ‫ن‬
ْ ‫م‬
َ ‫ه‬
ُ ‫ل‬
َ ‫ـر‬
ُ
ِ
‫ـف‬ ‫غ‬
ْ ‫ـت‬
َ ‫ـس‬
ْ ‫ي‬
ََ‫ل‬ َ
‫وِإ َّن الْعامِل‬
َ َ
َ
“Dan sesungguhnya orang yang berilmu benar-benar dimintakan
ampun oleh penghuni langit dan bumi, bahkan oleh ikan-ikan yang
“Dan sesungguhnya orang yang berilmu benar- berada di dalam air.”
(HR. Abu Dawud (no. 3641), Tirmidzi (no. 2682), Ibnu Majah (no. 223), Ahmad
benar dimintakan ampun oleh penghuni langit dan
(V/196), Ad-Darimi (I/98), Ibnu Hibban (88 – Al-Ihsan dan 80 – Al-Mawarid))

bumi, bahkan oleh ikan-ikan yang berada di dalam


air.”
(HR. Abu Dawud (no. 3641), Tirmidzi (no. 2682), Ibnu Majah (no. 223), Ahmad
(V/196), Ad-Darimi (I/98), Ibnu Hibban (88 – Al-Ihsan dan 80 – Al-Mawarid))
ILMU, PETUNJUK JALAN
PULANG MENUJU SURGA

‫س فِ ِيه ِع ْل ًما َس َّه َل‬


ُِ ‫م‬ِ َ‫ك طَ ِري ًقا ي ْلت‬
َ َ ‫ل‬
َ ‫س‬
َ ‫ن‬ْ ‫م‬
َ
‫اهللُ لَهُ بِِه طَ ِري ًقا ِإىَل اجْلَنَّة‬

“Barangsiapa yang menempuh


suatu jalan dalam rangka menuntut
ilmu, maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju
surga.”
(HR. Muslim no. 7028)
MAKNA ALLAH MEMUDAHKAN
JALANNYA MENUJU SURGA
1. Allah akan memudahkan orang yang
menuntut ilmu semata-mata karena mencari
keridhaan Allah, dapat mengambil manfaat,
dan mengamalkannya, sehingga bisa
memasuki Surga-Nya.
2. Allah akan memudahkan jalan baginya
menuju Surga ketika melewati titian ash-
shirathal mustaqim pada hari Kiamat dan
memudahkannya dari berbagai kengerian
pada sebelum dan sesudahnya.
[Jami’ul ‘Ulum wal Hikam (II/297, Qawa’id wa Fawa’id
minal Arba’in An-Nawawiyyah (hal. 316-317),
Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga (hal. 8-9)]
Lebih dari Pahala Shalat Sunnah
Dari Abu Dzar ra. ia berkata, Rasulullah saw
bersabda kepadaku:

‫ك ِم ْن‬ َ َ‫اب اللَّ ِه َخْيٌر ل‬ ِ َ‫يا َأبا َذ ٍّر َأَل ْن َت ْغ ُدو َفَتعلَّم آيةً ِمن كِت‬
ْ َ ََ َ َ َ
‫صلِّ َي ِماَئةَ َرْك َع ٍة َوَأَل ْن َت ْغ ُد َو َفَت َعلَّ َم بَابًا ِم ْن الْعِْل ِم عُ ِم َل‬
َ ُ‫َأ ْن ت‬
‫ف َرْك َع ٍة‬
َ ْ‫صلِّ َي َأل‬
َ ُ‫ك م ْن َأ ْن ت‬
ِ َ َ‫بِِه َأو مَل يعمل خير ل‬
ٌَْ ْ َ ُْ ْ ْ
“Hai Abu Dzar, engkau berpagi-pagi untuk
mempelajari satu ayat dari kitab Allah lebih
baik bagimu dari pada engkau shalat (sunnah)
sebanyak 100 (seratus) raka'at. Dan engkau
berpagi-pagi untuk mempelajari satu bab ilmu
kemudian diamalkan ataupun tidak diamalkan,
adalah lebih baik bagimu daripada engkau
shalat (sunnah) sebanyak 1.000 (seribu)
raka'at.”
(HR. Ibnu Majah No. 219)
Argumentasi
Historis
Islam sesungguhnya lebih dari sekedar sebuah
agama, ia adalah sebuah peradaban yang
sempurna”.
 Memimpin dunia 13 abad lamanya
 Membwa bangsa Arab yang
semula terbelakang, bodoh, tidak
terkenal dan diabaikan oleh
bangsa-bangsa lain, menjadi
bangsa maju hingga menjadi
negara adidaya.
 Melahirkan ulama tonggak ilmu
pengetahuan modern Kemajuan
Barat pada mulanya bersumber dari
peradaban Islam 
Dakwah Islam Demak
Pelaksanaan Syariat di Kesultanan di
Jawa
Pelaksanaan Syariat di Kesultanan di Jawa
Pelaksanaan Syariat di Kesultanan di
Jawa
Perang Diponegoro
Politik Islam Hindia Belanda
Piagam
Jakarta
Melanjutkan Kehidupan Islam

Penting Mengaji
Wallahu a’lam
bishshowab

Anda mungkin juga menyukai