Anda di halaman 1dari 39

PENDAHULUA

N
PENDAHULUA
N
Allah swt, menciptakan manusia dengan wujud perbedaan pikiran
dan pemahaman yang berbeda. Aneka keragaman perbedaan itu pun
melahirkan kesimpulan yang berbeda-beda.

Islam mengenal keragaman dan perbedaan, salah satu bukti sebuh


perbedaan tersebut adalah lahirnya perkembangan ilmu fiqh yang
biasa dikenal dengan istilah Ikhtilaf.

Secara umum praktik sikap tasamuh di Indonesia dapat disebut baik,


akan tetapi kasus-kasus intoleransi sering bermunculan. Bahkan
menggiring opini internasional bahwa Indonesia punya masalah
serius terkait persoalan intoleran dan radikalisme.
LATAR BELAKANG
MASALAH
LATAR BELAKANG
MASALAH
Data Kementerian
Indonesia adalah Negara
Agama terdapat 26.973
yang plural dengan
Lembaga Pesantren.
Jumlah Penduduk 230
Juta Jiwa.
Kabupaten Bogor
terdapat 1.060
87,21% adalah Muslim.
Pesantren.
LATAR BELAKANG
MASALAH
• Kasus lembaga pesantren yang
mengajarkan intoleransi dan radialisme di
Desa Sukajaya Kecamatan Tamansari
Kabupaten Bogor (Tribune News, 2017);

• Menurut BNPT mencatat 19 Pesantren


Terindikasi Mengajarkan Doktrin
Radikalisme;
PEMBATASAN MASALAH

Penelitian yang akan ditulis dengan judul


“Model Pendidikan Sikap Tasamuh dalam
Pesantren (Analisis Konsep dan Implementasi
Sikap Tasamuh di Lembaga Pesantren di
Kabupaten Bogor)”.
PERUMUSAN
MASALAH
PERUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana konsep pendidikan sikap tasamuh yang ada
dalam pesantren di Kabupaten Bogor?

2. Bagaimana Implementasi sikap tasamuh di dalam


pesantren di Kabupaten Bogor?

3. Bagaimana model pendidikan sikap tasamuh yang


dapat diterapkan di pesantren di Kabupaten Bogor?
TUJUAN
PENELITIAN
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk menganalisis konsep pendidikan sikap
tasamuh yang ada dalam pesantren di Kabupaten
Bogor;

2. Untuk menganalisis implementasi sikap tasamuh di


dalam pesantren di Kabupaten Bogor;

3. Untuk merumuskan model pendidikan sikap


tasamuh yang dapat diterapkan pada lembaga
pendidikan pesantren.
STUDI PUSTAKA
Studi Pustaka
1. Penelitian Phil. Gustiana Isya Marjani dalam bukunya (2012) “The Tolerance Of NU: Responses
to The Ghoverment’s Polices in Islamic Affair in Indonesia” yang bukunya telah diterjemahkan
oleh Iwan Febrianto, menjadi “Wajah Toleransi NU”

2. Busri Endang, “mengembangkan sikap toleransi dan kebersamaan dikalangan siswa”, dalam
penelitiannya dikatakan bahwa pengembangan sikap toleransi dan kebersamaan di kalangan
siswa menuju pada pembentukan kepribadian yang utuh, merupakan suatu dimensi penting
dalam suatu proses pendidikan. Sebagian besar guru lebih mementingkan dalam
mengembangkan aspek intelektual dan sebagian lagi hanya mempunyai rasa tanggung jawab
dalam penegmbangan aspek keterampilan siswa

3. Ali Maksum, “model pendidikan toleransi di pesantren modern dan salaf”,(2015). Dalam jurnal
tersebut terdapat dua sampel pesantren yang menajdi objek penelitian, yaitu pesantren Modern
Gontor dan pesantren Tebuireng. Dalam konsep pendikan pesantren Gontor, pendidikan
toleransi diwujudkan dalam dua bentuk (1) melalui kurikulum (2) dalam kehidupan sehari-hari.
TINJAUAN
TEORI
TINJAUAN TEORI
Tasaamuh (‫ح‬A‫ام‬A‫س‬AAA‫)ت‬, yang akar katanya adalah tasaamaha – yatasaamahu -‫ح‬A‫سام‬AAA‫ت‬
‫ح‬A‫ام‬A‫تس‬AAA‫ ي‬, dalam kamus Al Munjid kata tersebut memiliki makna A‫يه‬AA‫اهلف‬A‫س‬AAA‫ ت‬yang
artinya “saling memudahkan dalam suatu hal atau perkara” . Sementara dalam kamus
Al-Muhiith terdapat kata ‫حوا‬A‫ام‬A‫س‬AAA‫ ت‬yang berarti ‫ساهلوا‬AAA‫ ت‬yang bermakna hampir sama
yaitu “saling memudahkan”

Sedangkan lawan dari kata tasamuh/toleransi adalah “fanatik”. Makna fanatik dalam
Webster’s New American Dictionary, yakni; one who is exaggeratedly zealous for a
belief or cause, seorang fanatik adalah seseorang yang berlebih-lebihan akan suatu
keyakinan atau penyebab, exaggerated, underasoning zeal (yang berlebih-lebihan,
semangat omong kosong).

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, fanatisme diartikan dengan sebuah keyakinan
yang terlalu dalam yang dipengaruhi doktrin atau ajaran (politil, agama dan
sebagainya) atau dapat disebut juga dengan istilah “kekolotan”
TINJAUAN TEORI
Perbedaan pendapat di dalam Islam pernah terjadi saat Nabi Muhammad SAW bersabda:

َ َ‫ص َر إِاَّل فِي بَ ِني ُق َر ْيظ‬


‫ة‬ َ ‫د ا ْل‬
ْ ‫ع‬ َ َ‫ن أ‬
ٌ ‫ح‬ َ ‫اَل ُي‬
َّ َ‫ي‬Ak‫ص ِِّل‬

Janganlah ada satupun yang shalat ‘Ashar kecuali di perkampungan Bani Quraizhah
Sepenggal kisah ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, di mana sebagian sahabat
memahami bahwa maksud perintah Nabi Muhammad SAW, itu adalah agar mereka benar-bener
menunaikan sholat ashar di kampung Bani Quraizhah, sementara sebagian yang lain
memahaminya sebagai perintah untuk menyegerakan perjalanan agar dapat segera tiba di
kampung tersebut . Pada pelaksanaannya, sahabat menjadi dua kelompok. Kelompok sahabat
yang pertama melaksanakan sholat sesuai dengan apa yang anjurkan Nabi Muhammad SAW,
yakni di kampung Bani Quraizhah, meskipun waktu sholat ashar telah habis. sedangkan
kelompok kedua tetap melaksanakan sholat pada waktunya sekali pun belum sampai di
perkampungan Bani Quraizhah. Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW, tidak menyalahkan salah
satu dari kedua kelompok tersebut.
TINJAUAN TEORI
Istilah toleransi di dalam Islam lebih dikenal dengan sebutan Tasamuh, atau samhah, samahah,
yang pertama kali menyebut kata tersebut adalah Nabi Muhammad SAW. Dengan makna “mudah”
sebagai mana dalam sabdanya:

‫ح ُة‬ ‫م‬
َ ْ َّ‫ـــ‬ ‫الس‬ ُ
‫ة‬ َّ ‫ي‬ ‫ف‬
ِ ‫ــــــ‬ ‫ي‬‫ن‬
ِ
ْ َ‫ح‬‫ل‬ْ ‫ا‬ ِ‫هللا‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ن‬ ‫ي‬
ِ ِ ْ< ‫ِد‬
‫ـ‬
ِّ ‫ال‬ ُّ
‫ب‬ ‫ح‬ َ
َ ‫أ‬
“Agama yang paling dicintai Allah adalah agama yang suci lagi mudah”
“Agama yang paling dicintai Allah adalah agama yang suci lagi mudah”

Toleransi dalam pandangan Barat seperti diungkapkan oleh Jhon Locke yang memiliki gagasan
bahwa toleransi tidak akan terwujud kecuali dengan menjauhkan nilai-nilai agama dari kehidupan
bernegara. Di dalam bukunya Letters Concerning Toleration yang diterbitkan pada tahun 1689.
Locke mengutarakan bahwa toleransi mengharuskan pemisahan gereja dari kehidupan bernegara.

Menurut Adian Husani dalam bukunya Wajah Peradaban Barat dengan mengutip Syamsuddin Arif
yang kala itu sedang menyelesaikan Ph.D di Universitas Frankfrut menyatakan bahwa secara
umum, sikap masyarakat Barat modern terhadap agama cendrung tidak peduli, apatis. Semakin
banyak yang bersikap skeptic dan agnotis terhadap doktrin-doktrin agama. Efeknya semakin
sedikit yang benar-benar mengamalkan ajaran agamanya. Sebaliknya masyarakat Barat lebih
banyak memilih keluar atau bahkan menjadi ateis.
TINJAUAN TEORI
‫سطُوا‬
ِ ‫م َوـ ُت ْق‬ ْ ‫وه‬ُ ‫ُم أَن تَبَ ُّر‬
ْ ‫ارك‬
ِ َ‫جوكُم ِ ّمن ِدي‬ ُ ‫خ ِر‬ ْ َ‫َول‬
ْ ‫م ُي‬ ‫ين‬
ِ ‫د‬ ِّ ‫ُم فِيـ ال‬ ْ ‫م ُيقَاتِلُوك‬ ْ َ‫ين ل‬
َ ‫ن ال َّ ِذ‬ِ ‫ُم اللَّ ُه َع‬ُ ‫اَل يَ ْن َهاك‬
‫جوكُم‬ُ ‫خ َر‬ ْ َ‫ين َوأ‬
ِ ‫د‬ ْ ‫ين َقاتَلُوك‬
ِّ ‫ُم فِي ال‬ َ ‫ن الَّ ِذ‬ ِ ‫اللَّ ُه َع‬ ‫ُم‬
ُ ‫ما يَ ْن َهاك‬
َ َّ‫﴾ إِن‬٨﴿ ‫ين‬َ ‫ط‬ ِ ‫س‬ ُ ‫ب ا ْل‬
ِ ‫م ْق‬ ُّ ‫ح‬ِ ‫ن اللَّ َه ُي‬ ْ ‫إِلَ ْي ِه‬
َّ ِ‫م إ‬
٩﴿ ‫ن‬ ُ ِ‫م الظَّال‬
َ‫مو ـ‬ ُ ‫ه‬ َ ِ‫م َف ُأ ْولَئ‬
ُ ‫ك‬ ْ ‫م َو َمن يَ َت َولَّ ُه‬ ُ ‫ُم أَن تَ َولَّ ْو‬
ْ ‫ه‬ ْ ‫جك‬ ْ ِ‫ه ُروا َعلَى إ‬
ِ ‫خ َرا‬ َ ‫ُم َوظَا‬
ْ ‫ارك‬
ِ َ‫﴾ ِ ّمن ِدي‬

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada
memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan
sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari
negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka
sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Pada fitrahnya manusia sangat membutuhkan hubungan yang harmonis dan dinamis tanpa
memandang agama, ras, Bahasa dan budaya mereka. Tidak diragukan bahwa agama Islam
sangat mangajurkan bersikap tasamuh.
TINJAUAN TEORI
Di dalam al-Qur’an, Allah mengatakan bahwa manusia diciptakan dengan beragam
(heterogenitas) mulai dari bangsa dan suku. Penciptaan Allah dengan beragam tersebut
hanya dengan satu tujuan yakni untuk saling mengenal (QS. al-Hujuraat [49]: 13).

َ ِ‫ش ُعوباً َو َقبَائ‬


‫ل لِ َت َعا َرفُوا‬ ْ ‫ج َع ْل َناك‬
ُ ‫ُم‬ َ ‫من َذ َك ٍر َو ُأنثَى َو‬ ّ ِ ‫خلَ ْق َناكُم‬ ُ ‫يَا أَيُّ َها ال َّن‬
َ ‫اس إِنَّا‬
١٣﴿ ‫ير‬
ٌ ‫خ ِب‬ َ ‫م‬ ٌ ‫ن اللَّ َه َعلِي‬ ْ ‫ه أَ ْتقَاك‬
َّ ِ‫ُم إ‬ ِ َّ‫عن َد الل‬ ْ ‫ن أَ ْك َر َمك‬
ِ ‫ُم‬ َّ ِ‫﴾إ‬

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal.

Pengenalan manusia tersebut tidak memandang golongan, kelompok, maupun agama. Hal
itu karena Allah menyuruh kepada umat manusia, baik muslim atau tidak untuk berlomba-
lomba dalam berbuat kebajikan (QS. Al-Maaidah
METODE
PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pesantren yang menjadi objek penelitian adalah pesantren terbesar
(jumlah santrinya lebih dari 200 orang) di 20 kecamatan.

No. Nama Pondok Pesantren Alamat Sampel:


1 Al-Muhklisin, Ciseeng, 50 11 Al-Itqon, Cibungbulang, 50
2 Darul Muttaqien, Parung, 50 12 Daru Tafsir, Ciampea, 50
3 Darunna’im YAPIA, Parung, 50 13 Hidayah el-Ikhwan, Tenjo, 50
4 Darussalam, Ciomas, 50 14 Ar-Ridho, Sentul Bogor, 50
5 Darunnajah, Cipining, 50 15 Attaqwa, Gunung Putri, 50
6 Sahid, Cibungbulang, 50 16 Nurul Iman, Parung, 50
7 Darul Ulum 2, Lido , 50 17 Ummul Quro al-Islami, Bogor Barat, 50
8 Al-Kahfi, Cigombong, 50 18 Al-Umm Salafiyah, Ciawi, 50
9 Darul Mughni, Kelapa Nunggal, 50 19 Nurul Iman al-hasanah, Leuwiliang, 50
10 Tarbiyatul Huda, Cikereteg, 50 20 Mafazah, Leuwiliang, 50
HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Data Usia
Pondok
Pesantren
HASIL PENELITIAN
Data
Jumlah
Pesantren
HASIL PENELITIAN
Data
Responden
HASIL PENELITIAN
Sikap Pribadi Santri
Hasil angket di atas menunjukan
sikap yang dilakukan oleh santri
lebih banyak melakukan hal-hal
yang positif, seperti melakukan
sholat jam’ah, puasa sunnah serta
membaca al-qur’an.

34% santri bahkan nyaris tidak


meninggalkan kegiatan yang
positif, hingga membuat rencana
kegiatan sehari-hari.
HASIL PENELITIAN
Sikap Pribadi Santri
Meskipun selalu dalam pengawasan guru,
masih ada tingkahlaku santri yang
melampaui batas, sehingga membuat
santri menjadi malas dalam melakukan
hal-hal yang baik serta abai dari pebuatan
yang menambah keilmuan, seperti tidak
masuk kelas, meninggalkan sholat
jama’ah atau menghasab (memaikai)
barang teman tanpa izin. Namun
demikian, apa yang mereka lakukan
bukan tidak faham konsekwensi dari
perbuatannya, dengan jenis pelanggaran
dan perlakuan yang berbeda-beda, maka
klasfikasi hukumannya juga berbeda-
beda, semua yang mengandung unsur
tarbiyah atau pendidikan
HASIL PENELITIAN
Sikap Santri terhadap Perbedaan Agama
Q1 = Kebebasan beragama adalah hak
setiap individu;
Q2 = Setiap individu berhak beribadah
sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya;
Q3 = Setiap individu berhak
mengembangkan dan
memelihara hakikat ajaran
agama yang dianutnya;
Q4 = Kebebasan beragama seseorang
tidak boleh melanggar
kebebasan beragama orang lain;
Q5 = Menurut saya hanya agama
Islam yang paling benar;
HASIL PENELITIAN
Sikap Santri terhadap Perbedaan Agama
Q6. Hanya kitab suci al-Qur’an yang
paling benar
Q7. Hanya ajaran agama Islam saja
yang perlu diketahui dan dipelajari
Q8. Saya tidak keberatan pendirian
rumah ibadat agama lain di
lingkungan RT-saya
Q9. Saya bersedia diajak mengunjungi
tempat suci agama lain
Q10. Saya tidak keberatan dengan
ibadat teman berbeda agama di
lingkungan tempat tinggal
HASIL PENELITIAN
Sikap Santri terhadap Perbedaan Agama
Q11. Tidak keberatan dengan ibadat teman
berbeda agama di masyarakat luas
Q12. Saya tidak keberatan untuk berkunjung dan
memberi ucapan selamat pada teman
berbeda agama atas perayaan hari besar
agamanya
Q13. Saya tidak keberatan menghadiri undangan
teman berbeda agama dalam perayaan
hari besar agamanya
Q14. Saya tidak mengucapkan selamat atas
perayaan hari besar teman berbeda agama
tetapi tidak mengganggunya
Q15. Saya tidak mengucapkan selamat atas
perayaan hari besar teman berbeda agama
dan tidak menyukai acara itu
dilangsungkan
HASIL PENELITIAN
Sikap Tasamuh Santri Secara Umum
HASIL PENELITIAN
Sikap Tasamuh Santri Secara Umum
HASIL PENELITIAN
MODEL PENDIDIKAN SIKAP TASAMUH

Kasus Kekerasan Islam Mengajarkan


Pelanggaran Sikap Tasamuh Tasamuh dalam Kehidupan

PESANTREN
PESANTREN PESANTREN

Model
MODERN SALAFIAH
Materi/Kurikulum
Pendidikan Sikap
Tasamuh

Pendidikan PENDIDIKAN TASAMUH


1. Pembiasaan (Disiplin)
2. Penugasan

Sikap
3. Keteladanan
4. Qudwah

AKTIVITAS

Tasamuh 1. Pembiasaan dengan disiplin penuh


2. Sistem Keorganisasian
3. Kurikulum Terintegrasi
1. Pembiasaan dengan Kesadaran
2. Sistem Pasaran
3. Pengabdian

MODEL PENDIDIKAN
TASAMUH
1. Tujuan
2. Program
3. Metode
4. Evaluasi

Para Santri Memiliki Sikap Toleransi yang Benar


HASIL DAN KESIMPULAN
1. Bahwa Konsep sikap tasamuh di pesantren telah berhasil membentuk dan membiasakan
santri di dalam kehidupan sehari-hari untuk selalu bersikap baik yang diajarkan melalui
materi-materi yang merangsang santri untuk tidak memiliki sifat intoleran. Materi
tersebut tertuang di dalam suatu kurikulum melalui pembelajaran formal dan dengan
memperhatikan kematangan pembawa materi (asatidz).

2. Implementasi sikap tasamuh dapat dilihat dikehidupan sehari-hari santri dalam


membentuk sikap pribadi dan sosial masyarakat yang diperkuat dengan kegiatan-
kegiatan non formal baik ekstrakulikuler mau pun intrakulikuler.

3. Model sikap tasamuh di pesantren juga sebagai penguatan dalam membangun sikap
intoleran melalui;
1. Keteladanan 3. Penugasan (khidmah)
2. Kedisiplinan (qudwah) 4. Evaluasi program
Publikasi Jurnal

https://turcomat.org/index.php/turkbilmat/article/view/8749
Publikasi Jurnal

https://turcomat.org/index.php/turkbilmat/article/view/8749
Dokumentasi Penelitian
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai