Anda di halaman 1dari 2

Nama : Desi Riska Napitupulu

Nim : 1203151061
Mata kuliah : Studi Kasus
Dosen Pengampu : Erwita Ika Violina, S.Pd.,M.Pd

Kasus Tentang Mahasiswa yang Kurang Tidur akibat Begadang


Seorang wanita yang berinisial P, sedang menjalani perkuliahan semester 5. Di mana
semester ini P merasakan bahwa beban perkuliahan semakin berat. Kondisi P saat ini
sangat pucat, lemas, dan memiliki kantong mata yang gelap akibat tidur di atas jam 12
malam. Mengapa demikian, karena P sedang mengalami hal yang membuat dirinya
cemas, bingung, takut, dan banyak pikiran. P memiliki beberapa tugas dari mata kuliah
yang berbeda-beda, namun dia menunda waktu untuk menyelesaikannya sehingga
semua tugas tersebut mulai menumpuk dan deadline juga mulai mendekat. Karena
banyaknya tugas yang akan dikumpul, P bingung harus mengerjakan yang mana dahulu.
Dibalik masalah tersebut, P keenakan bermain sosial medianya, sehingga dia
mengerjakan tugasnya dengan SKS(Sistem Kebut Semalam). Hal inilah yang
menyebabkan P begadang, sehingga dia mengantuk di jam perkuliahan.
Identitas Mahasiswa:
1. Nama : Amanda Putri
2. Jenis kelamin: Perempuan
3. Alamat : Medan
4. Umur : 19 thn
Diagnosis dari masalah tersebut
Saat bertemu dengan putri, saya mewawancarai mengenai masalah yang dialami. Gejala
yang sering timbul sebagai berikut:
 Tidak dapat mengatur/memanajemen waktu
 Rasa malas yang berlebihan/masalah psikologis
 Kurang peduli pada kesehatan
 Sulit tidur
 Sering mual
 Terlalu banyak bermain
Prognosis dari masalah tersebut
Pada umumnya, kalangan mahasiswa sering mengalami kurang tidur akibat begadang.
Dan alasan mereka selalu terpacu bahwa tugas yang terlalu banyak, namun hal tersebut
tidak benar karena mereka sendiri yang ingin begadang. Berdasarkan data yang
dikumpulkan, maka layanan bimbingan konseling yang diberikan yaitu:
 Menanamkan motivasi belajar agar putri lebih semangat dan berniat untuk
belajar
 Membantu putri untuk mengatur waktu yang kondusif
 Diberikan perhatian lebih, dengan cara menemani putri mengerjakan tugas
 Memberikan pendekatan secara perlahan-lahan
 Melakukan konseling individual, agar putri dapat menyelesaikan
permasalahannya secara bertahap
Hipotesa dari layanan yang diberikan pada masalah yang dialami:
 Ada pengaruh layanan konseling terhadap rasa malas konseli, sehingga konseli
dapat mengerjakan tugas dengan tepat waktu
 Ada pengaruh motivasi belajar terhadap semangat konseli, dan konseli tidak
pernah begadang lagi

Anda mungkin juga menyukai