Nama :Natalie Gultom

NIM : 1203151073
Kelas : BK Reguler E 2020
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
CRITICAL BOOK REVIEW
Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi
Penyusun : Paristiyanti Nurwardani, et.al.
(Jakarta : cetakan I, Ristekdikti)
Deskripsi
Deskripsi isi buku lebih khusus dibuat untuk memberikan gambaran tentang identitas
buku yang akan dibandingkan dengan buku utama, dengan judul “Pendidikan Pancasila
Menempathan Pancasila dalam Konteks Keislaman dan Keindonesiaan” oleh
NSyamsudin diterbitkan oleh total media, terdiri dari 214 halaman. Terhadap buku
utama dengan judul “Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi” oleh
Paristiyanti Nuwardani, dkk, diterbitkan oleh Ristekdikti, terdiri dari 7 bab, 49 subbab,
dan 242 halaman. Pada kali ini saya hanya akan mengambil pembahasan pada Bab VI
saja yang fokus membahas mengenai alasan diperlukannya Pancasila sebagai sistem
etika.
Pesan Utama
Pancasila sebagai sitem etika merupakan bagian dari filsafat yang dijabarkan dari sila-
sila Pancasila itu sendiri. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatur perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Etika pancasila merupakan cabang filsafat yang kemudian dijabarkan dari sila-sila
Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
di Indonesia. Lima sila yang terkandung pada pancasila yaitu nilai Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan, membentuk perilaku masyarakat
Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
Pentingnya pancasila sebagai sistem etika ini terkait pada masalah uang dihadapi bangsa
Indonesia yaitu, kasus korupsi yang ada di Indonesia, aksi terorisme yang
mengatasnamakan agama, pelanggaran HAM,kesenjangan antar kelompok yang terjadi
ditengah masyarakat, ketidakadilan hukum, tidak membayar pajak dengan benar. Dari
semua masalah ini menunjukkan pentingnya kedudukan pancasila sebagai sistem etika
yang berguna sebagai leading principle bagi warga negara untuk dapat berperilaku
sesuai dengan nilai nilai yang terkandung dalam pancasila.
Analisis Isi
Jika melihat pada struktur fisik buku yaitu cover buku yang menampilkan gambaran isi
buku seperti gambar budaya, rerdatap gambar pada saat rapat, kemudian terdapat juga
penerbit buku. Kemudian masuk pada isi buku yaitu terdapat identitas buku, kata
Pengantar , tim penyusun, daftar isi, kemudian pada selang pembahasan terdapat diskusi

1
atau refleksi, kemudian ada rangkuman juga dan pada akhir setiap bab ada “Tugas”.
Buku ini juga menyediakan sejumlah gambar. Gambar disediakan untuk memberikan
contoh konkrit secara visual kepada mahasiswa untuk lebih mudah dalam memahami
materi. Dengan disediakannya gambar, mahasiswa diharapkan dapat lebih mudah untk
memahami karena dapat lebih jelas memperoleh gambaran nyata menganai contoh
materi yang sedang dipelajari.Kemudian Analisis menghitung ketersediaan jumlah
materi untuk masing-masing kompetensi dasar. Setiap kompetensi dasar memiliki
jumlah materi bahasan yang beragam. Setiap bahasan disajikan untuk memenuhi setiap
kompetensi dasar yang akan dicapai.
Kemudian melihat pada kesesuaian materi bagi perguruan tinggi, materi yang
dipaparkan melalui buku ini pengenalan pancasila yang merupakan sebagai wahana bagi
mahasiswa untuk proses lanjutan dalam pembentukan karakter. Terutama bagi
mahasiswa yang merupakan generasi lanjutan yang akan memimpin dan bergerak di
negara ini, dan tentunya pengamalan pancasila sangat penting.
Penutup
Pancasila sebagai sistem etika,dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi moralitas
dalam diri setiap individu sehingga memiliki kemampuan menampilkan sikap
spiritualitas dalam kehidupan bermasycarakat, berbangsa, dan bernegara. Melalui buku
ini diharapkan pembaca dapat mengamalkan pancasila sebagai sistem etika. Dapat
mengembangkan karakter pancasila yang terkatualisasi dalam sikap jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli, santun dan lainnya.

Melihat isi buku dan kelengkapan materi tidak menutup kemungkinan untuk dapat
digunakan oalah semua kalangan, pembahasan materi tidak hanya dapat diamalkan oleh
mahasiswa namun untuk semua masyarakat.