Secara umum bimbingan konseling di sekolah bertujuan agar setelah mendapat pelayanan
bimbingan siswa dapat:
Secara khusus bimbingan konseling di sekolah menengah atas bertujuan agar setelah
mendapat pelayanan bimbingan siswa sekolah menengah atas dapat mempergunakan
kemampuannya untuk:
Namun sangat disayangkan peran Bimbingan dan Konseling di sekolah sering kali terabaikan
dan dianggap rendah oleh kaum birokrasi sekolah terutama oleh peserta didik yang
menggap bahwa guru Bimbingan dan Konseling adalah “ Polisi Sekolah”, Guru Cicing”, “Si
Penjaga Bel” dan lainnya, yang tidak menunjukkan peran guru Bimbingan dan Konseling
yang sebenarnya.Profesi guru BK sering kali dianggap enteng, dan dapat dikerjakan oleh
siapa saja. Dalam penerapannya di sekolah terutama SLTP/SLTA kebanyakan adalah guru
bidang studi apa saja yang bahkan tidak mengetahui apa sosok BK itu. Bahkan guru BK
tersebut bukan berasal dari lulusan jurusan Bimbingan dan Koseling. Maka dapat dipastikan
layanan yang diberikan tidak maksimal dan menghasilkan presepsi yang salah terhadap guru
BK.
Bimbingan dan Konseling berhasil ketika pembimbing atau konselor adalah orang yang
berkualitas. Maka untuk menjadi calon konselor yang berkualitas, memerlukan proses
pendidikan yang memadai. Pertama, seorang kenselor harus memiliki kepribadian yang
membimbing. Yang kedua, seorang konselor harus menguasai apa saja ilmu yang berkaitan
dengan Bimbingan dan Konseling. Dan yang ketiga, konselor harus dilatih dengan berbagai
keterampilan konseling atau menguasai teknik dalam konseling.