Anda di halaman 1dari 1

Study Kasus:

Pada Tahun 2020, KAP Sandy Bahari ditunjuk untuk mengaudit PT Sukses Selalu, yang
bergerak di bidang pengadaan material & konstruksi, untuk tahun buku 2019 & 2020,
perusahaan sdh berdiri sejak 2015 dan tergolong stabil, dengan omzet pertahun sebesar
25M, dengan Departemen Internal Control/SPI dibawah Direktur Keuangan, dengan kondisi
penugasan di 2020, sebagai berikut:

1. Departemen SPI kurang independen krn sering di intervensi oleh Direktur Keuangan
2. Beberapa Laporan keuangan yang disajikan manajemen kurang lengkap dan tidak
didukung bukti, voucher, jurnal dan sistem akuntansi
3. Saat dilakukan cash opname ada selisih nominal antara uang & dan catatan sebesar
1.2jt
4. Ada selisih stock opname dgn catatan sebesar 3 M
5. Saat melakukan Rekonsiliasi Bank, rekening korang tidak lengkap dan digabung
dengan rekening pribadi
6. Saat Melakukan konfirmasi Piutang usaha, ada piutang 2019 sebesar 75 jt masuk ke
2020
7. Saat melakukan konfirmasi Hutang usaha ada akun Hutang pajak sebesar 25 jt masuk
ke akun Hutang Usaha
8. Adanya Beban Pajak & Gaji yang belum dibayar di th 2020, sebesar Rp. 100jt & 25 jt
9. Penambahan Asesoris sebesar 500 jt pada mesin seharga 2 M, dimasukkan sebagai
B. Service
10. Adanya sebagian koreksi % alokasi biaya BTKL & BOP, untuk project A & B,
seharusnya 60:40%
11. Penyajian Laporan Keuangan sebagian tidak sesuai PSAK 46 & 34
12. Saat melakukan pelaporan pajak tidak dilakukan koreksi fiskal
13. Sementara pada tahun 2019 kondisinya client adalah: SPI belum dibentuk, tidak
ditemukan selisih yg material, Pelaporan keuangan belum sesuai standar PSAK dan
belum menggunakan sistem

Silahkan dibuatkan analisa: Risk audit, Materialitas & Asersi manajemen menggunakan
BSC (Balance Score Card) model, dalam mendukung Audit Berbasis Resiko/ABR (Menilai,
menanggapi & Melapor Risiko) dan untuk menentukan opini Audit (Wajar tanpa
Modifikasi, Wajar tanpa Modifikasi dgn Penjelasan, Tidak memberikan Opini)!

Anda mungkin juga menyukai