Anda di halaman 1dari 6

UNPjoMath Vol. 3 No.

1 Maret 2020
ISSN: 977 235516589 Page 42-47

Penyelesaian Permasalahan Non Linear

dengan Pendekatan Linearisasi Dua Fase

Maharani Safitri#1, Muhammad Subhan*2

# Student of Mathematics Department Universitas Negeri Padang, Indonesia *

Lecturer of Mathematics Department Universitas Negeri Padang, Indonesia 1

maharanisafitri29041998@gmail.com

13subhan@fmipa.unp.ac.id

Abstract—A nonlinear optimization problems with complicated nonlinear objective functions with
nonlinear constraints is difficult to complete analytic but can be solved numerically. Research is
conducted to seek solution of non-linear with constrained or not problems using a two-phase
linearization approach. The result of this research is the solution of non-linear problems of minimum or
maximum occupancy of the smallest residue.

Keywords—Linear Programming Problems, Nonlinear Programming Problems, Linearization


Approach, Taylor Series, Maclaurin series.

Abstrak—Suatu masalah optimasi nonlinear dengan bentuk fungsi objektif nonlinear yang rumit dengan
kendala nonlinear sulit diselesaikan secara analitik tapi dapat diselesaikan dengan numerik. Penelitian
dilakukan untuk mencari solusi permasalahan nonlinear berkendala maupun tidak berkendala
menggunakan metode pendekatan linearisasi dua fase. Hasil dari penelitian ini adalah solusi dari
permasalahan non linear berupa nilai hampiran minimum atau maksimum dengan residu terkecil.
Kata kunci—Permasalahan Linear, Permasalahan Non Linear, Pendekatan Linear, Deret Taylor, Deret
Maclaurin.

PENDAHULUAN membangun permasalahan non linear [3] . Jadi, masalah


Permasalahan optimasi sering digunakan untuk non linear ditandai dengan adanya fungsi-fungsi non linear
mendapatkan suatu solusi yang ideal atau optimal dari diantara tujuan atau kendala-kendalanya [4].
permasalahan yang bersifat linier atau nonlinier [1]. Ketidaklinearan yang terbentuk tidak lain adalah akibat
Asumsi hubungan linear ini merupakan pendekatan yang dari interaksi dari berbagai macam variabel yang
cocok atau cukup bagus untuk suatu interval dari mempengaruhi. Disini terlihat bahwa masalah yang
variabel pada masalah tertentu dimana asumsi tersebut dirumuskan dalam permasalahan matematika non linear
dapat diselesaikan dengan berbagai macam metode, akan lebih rumit dan butuh analisa lebih untuk menemukan
salah satu metode yang sering digunakan yaitu metode solusinya [5].
simplek [2]. Namun pada beberapa kasus, aplikasi
hubungan linear ini tidak dapat digunakan karena Dalam skripsi ini, akan dibahas sebuah metode
berbagai faktor tertentu yang mempengaruhi. Sehingga , pengembangan untuk menyelesaikan permasalahan non
untuk menemukan solusi yang tepat maka digunakan linear dengan nama metode Pendekatan Linearisasi
pemecahan solusi lain yaitu mengkonversikan kendala Metode ini dikembangkan guna melengkapi kekurangan-
kendala dari masalah tersebut ke dalam kondisi non kekurangan metode sebelumnya, dimana metode-metode
linear. Kondisi - kondisi yang non linear tersebut yang sebelumnya hanya bisa digunakan pada satu fokus

42
UNPjoMath Vol. 3 No. 1 Maret 2020
ISSN: 977 235516589 Page 42-47

3. Menyusun algoritma untuk metode pendekatan


linearisasi pada penyelesaian optimasi non linear.
permasalahan saja, baik permasalahan tidak berkendala 4. Menerapkan algoritma yang telah dibuat pada
atau permasalahan berkendala dengan fungsi linear atau permasalahan non linear.
non linear, dengan kendala berupa persamaan atau 5. Membuat kesimpulan hasil penelitian
pertidaksamaan saja. Misalnya metode Pengali Lagrange
(Multiplier Lagrange), metode ini hanya dapat
digunakan untuk permasalahan non linear dengan
kendala persamaan, sedangakan metode pendekatan HASIL DAN PEMBAHASAN
linearisasi ini bisa digunakan pada permasalahan non
linear dengan kendala persamaan ataupun A. Model Pendekatan Linearisasi
pertidaksamaan atau gabungan keduanya dengan fungsi Pendekatan Linearisasi Dua Fase digunakan untuk
tujuan nonlinear dalam n variabel. Dalam penyelesaian menyelesaikan permasalahan non linear yang mempunyai
ini permasalahan akan diselesaikan dengan dua fase kendala persamaan maupun pertidaksamaan baik linear
pendekatan. Pendekatan dilakukan dengan cara ataupun non linear dengan fungsi objektif non linear.
mengkonversikan semua pertidaksamaan kendala ke
persamaan dan melinearkan persamaan yang terbentuk Misal diberikan masalah optimasi sebagai berikut:
menggunakan Perluasan Deret Taylor dan Deret
Maclaurin, dan juga dengan bantuan konsep diferensial Maks/Min f x , dengan kendala
parsial untuk penyelidikan mengenai kedudukan- g i ( x)  bi , i  1,..., p (1)
kedudukan khusus dari sebuah fungsi untuk mencari
g j ( x)  b j , j  p  1,..., q
nilai-nilai ekstrim (maksimum atau minimum) sehingga
nanti bisa didapat penyelesaian dari permasalahan non g k ( x)  bk , k  q  1,..., r
linear tersebut.

Jika suatu fungsi mempunyai nilai pada suatu titik


 
x = x1 ,..., x n adalah vektor berdimensi n dan f(x) adalah
maka pendekatan Deret Taylor bisa digunakan untuk fungsi objektif terdifferensial dua kali pada x  R .
mencari nilai fungsi disekitar titik tersebut. Untuk
memudahkan kita mencari solusi maka kita memakai Langkah awal yang dilakukan untuk penyelesaian
pendekatan dengan mengambil dua suku pertama dari permasalahan optimasi tersebut adalah dengan merubah
Deret atau dengan kata lain Ekspansi Deret Taylor Orde bentuk ketaksamaan menjadi persamaan dengan cara
Satu. Formula yang digunakan adalah menambahkan variabel baru yang biasa disebut dengan
“Slack Variabel” atau “Surplus Variabel”. Dengan
n
df # memasukkan Slack dan Surplus Variabel diperoleh
f ( x1 ,..., xn )  f ( x1 ,..., xn )   ( x1 ,..., xn )( x  xi )  Rn
# # # #

dx kendala persamaan baru sebagai berikut:


i 1 i

g j ( x)  x n o  b j , j  p  1,..., q
# #
dimana x1 ,..., x n adalah titik yang memenuhi fungsi. (2)
g k ( x)  x n o  s  bk , k  q  1,..., r
Deret Maclaurin merupakan bagian kecil dari Deret
Setelah semua kendala dirubah menjadi bentuk
Taylor yang digunakan untuk mencari hampiran nilai
persamaan, langkah yang dilakukan selanjutnya adalah
fungsi disekitar titik nol. Dengan formula yang
merubah bentuk fungsi objektif menjadi bentuk
digunakan
n O( x1 ,..., xn ,..., xn o  s , z )  z  f ( x1 ,..., xn ,..., xn o s )
df
f ( x1 ,..., xn )  f (0,...,0)   (0,...,0)( x)  Rn
i 1 dx i
Untuk memudahkan pada tahap berikutnya, jadikan
semua persamaan sama dengan nol,

O( x1 ,..., x n ,..., x n o  s , z )  0
METODE PENELITIAN (3)
g i , j ,k ( x1 ,..., x n ,..., x n o s )  bi , j ,k  0
Langkah kerja yang akan dilakukan dalam penelitian
ini adalah Setelah dibentuk persamaan baru, pilih titik-titik
sembarang yang memenuhi persamaan 3 secara individual.
1. Mempelajari literatur mengenai permasalahan linear Setelah didapat titik yang memenuhi, maka langkah
dan non linear, optimasi dan metode numerik selanjutnya adalah melinearkan persamaan (3) dengan
2. Mengkaji pembentukan formula dari metode Ekspansi Deret Taylor pada titik yang telah dipilih
pendekatan linearisasi untuk menyelesaikan optimasi
permasalahan non linear
43
UNPjoMath Vol. 3 No. 1 Maret 2020
ISSN: 977 235516589 Page 42-47

df linearisasi ke n-1. Jika solusi infisibel ambil titik


. Z ( X )  f ( X 0 )  dx ( X 0 )( x  x0i )
i linearisasi sebelumnya untuk lanjut ke tahap selanjutnya.
dg
g( X )  g( X 0 )  ( X 0 )( x  x0i )
dxi Selanjutnya, langkah yang harus dilakukan pertama kali
adalah mencari Matriks Hessian dari fungsi objektif.
Dimana X0 (x01,…,x0(n+o+s)) adalah titik yang memenuhi Setelah itu lanjutkan dengan mencaari leading principal
persamaan 3 secara individual. minor dari Matriks Hessian tersebut, yaitu  l , l  1,.., n 
untuk mengoptimumkan fungsi objektif pada (1). Dengan
Setelah diekspansi, didapat bentuk persaman baru
teorema rata-rata dari solusi ( x1 % ,..., x n  o  s % ) maka
yang berbentuk persamaan linear sebagai berikut
terbentuk variabel baru,
z L ( x1 ,..., x n ,..., x n  o  s )  0
(4) x j'  x j'  h j'  t j' ,
%
g (i , j ,k ) L ( x1 ,..., x n ,..., x n  o  s )  bi , j ,k  0 (7 )
j '  1,..., n  m  p
dimana L menunjukkan simbol linearisasi. Berdasarkan
pada fungsi objektif minimum pada persamaan (1), Dimana h j ' dan t j ' adalah variabel kesetimbangan non
didapat masalah optimasi permasalahan linear, negatif yang bernilai antara 0 dan 1. Selanjutnya substitusi
variabel baru yang dihasilkan dari persamaan (7) ke
Min z ( x1 ,..., x n ,..., x n  o  s )
(5) kendala pada persamaan (2) dengan mempertimbangkan
g (i , j ,k ) L ( x1 ,..., x n ,..., x n  o  s )  bi , j ,k  0 leading principal minors, didapat persamaan non linear
baru
Selesaikan masalah linear tersebut dengan substitusi dan
eliminasi unruk mendapatkan solusi dari permasalahan, g j ( x1, ..., x n ,..., x n  m  p )  b j  0
(8)
setelah itu lakukan analisis. Jika penyelesaian dari l  0
persamaan (5) merupakan solusi fisibel
% %
( x1 ,..., x n  o  s ) yang disebut titik dugaan pertama Setelah didapat persamaan (8), lakukan Ekspansi
atau titik linearisasi pertama dan nilai dari fungsi Maclaurin pada kendala nonlinear sehingga didapat
% persamaan kendala linear baru. Ekspandi Deret Maclaurin
objektifnya adalah z , langkah selanjutnya adalah digunakan untuk mencari hampiran nilai suatu fungsi
melakukan Ekspansi Taylor pada persamaan (3) terhadap disekitar titik 0. Pada pendekatan linear, Deret Maclaurin
solusi yang didapat pada persamaan (5). Jika solusi yang digunakan untuk mencari pedekatan nilai residual pada
didapat tidak fisibel, lakukan pemilihan ulang titik kendala permasalahan nonlinear. Dengan formula yang
sembarang yang memenuhi dengan nilai yang berbeda digunakan
dengan titik yang dipilih sebelumya.
df df
Setelah dilakukan Ekspansi Taylor terhadap titik f ( x1 ,..., x n )  f (0,...,0)  (0,...,0)( x)  ...  (0,...,0)( x)  Rn
dx1 dxn
dugaan yang didapat dari ekspansi sebelumnya, didapat
kembali masalah optimasi linear sesuai fungsi objektif g jL ( h j ' , t j ' )  b j  0
minimum pada persamaan (1). (9)
 lL ( h j ' , t j ' )  0
Min z ( x1 ,..., x n ,..., x n  o  s )
Dengan menambahkan variabel baru pada persamaan (9)
g ( i , j ,k ) L 2 ( x1 ,..., x n ,..., x n  o  s )  bi , j ,k  0
hs , t s (s  n  m  p  1,..., n  2m  p) dan
Dan didapatkan lagi solusi kedua hr , t r (r  n  2m  p  1,...,2n  2m  p)
%1 %n % no s
x1 ,..., x n ,..., x n  o  s Didapat persamaan linear baru

yang disebut dengan titik dugaan yang kedua. Jika solusi


yang didapat fisibel dan titik dugaan pertama dan kedua
n m p n 2m p 2n 2m p

min   (h j ' t j ' )   (hs  t s )   (hr  t r )
sama, maka ambil salah satu solusi titik dugaan yang (10)
didapat dari Pendekatan Linearisasi Deret Taylor
tersebut. Tapi jika solusi yang didapat fisibel tapi titik  j '1 s  n  m  p 1 r  n  2 m  p 1 
dugaan pertama dan kedua berbeda maka lakukan
ekspansi ulang terhadap titik linearisasi baru yang
didapat sampai titik linearisasi ke-n sama dengan titik

44
UNPjoMath Vol. 3 No. 1 Maret 2020
ISSN: 977 235516589 Page 42-47

g jL (h j ' , t j ' )  b j  hs  t s  0 Solusi yang ditemukan pada persamaan (13) dinamakan


 lL (h j ' , t j ' )  hr  t r  0 titik linearisasi yang bernilai
( x1 , x 2 , x3 , z % )  (1,0,5,8) . Setelah didapat titik
% % %

Setalah didapat (10), cari solusi persamaan tersebut. Jika linearisasi, linearkan kembali persamaan nonlinear pada
pada penyelesaian semua h j’-tj’=0 kemudian tentukan persamaan (12) terhadap titik yang didapat.
solusi ( x1, ..., xn ,..., xn m p ) ,temukan solusi optimal dari
Setelah persamaan (12) dilinearkan terhadap titik
permasalahan optimasi nonlinear pada persamaan (1).
linearisasi didapat persamaan baru
jika dari persamaan (10) h j '  t j '  0 , substitusikan nilai
h j ' , t j ' pada masing-masing ( x1, ..., xnm p ) ,dan min z  2 x1  4 x 2  7
tetapkapkan nilai ( x1, ..., xnm p ) yang didapat sebagai kendala
nilai ( x1% ,..., xnm p % ) baru, dan lakukan penambahan 2 x1  2  0 (14)
 x1  x3  0
variabel baru h j ' , t j ' lagi, begitu seterusnya sampai
x1  u1  v1  0
didapat solusi h j '  t j '  0 . Setelah didapat nilai
x2  u 2  v2  0
h j '  t j '  0 , maka solusi optimal dari permasalahan x3  u 3  v3  0
nonlinear ditemukan.
Dimana u1 , u 2 , u 3 , v1 , v 2 , v3 adalah variabel
B. Penerapan Metode Pendekatan Linear
kesetimbangan. Karena solusi dari persamaan (14) adalah
solusi infisibel maka maka solusi yang diambil adalah
solusi dari persamaan sebelumnya yaitu
Contoh 1. ( x1 , x 2 , x3 )  (1,0,5). Tentukan Matriks Hessian dari
% % %

fungsi objektif pada persamaan (11) setelah itu tentukan


Diberikan masalah nonlinear yang mempunyai dua
Leading Prinsipal Minor dari matriks tersebut maka
kendala non linear dan fungsi objektif non linear dalam
didapat,
dua variabel.
2 0
min f ( x1 , x 2 )  ( x1  2) 2  ( x 2  2) 2 H (x)   
0 2
kendala (11)
g1 ( x1 , x 2 )  x1  x 2  1  0
2 2
dengan 1  2  0 dan  2  4  0 adalah leading principal
g 2 ( x1 , x 2 )  x 2  x1  0
2
minor dari matriks tersebut. Bentuk variabel baru
berdasarkan solusi yang didapatkan pada fase Satu,
Setelah ditambahkan dengan Variabel Slank maka
persamaan non linear yang terbentuk adalah x1  1  h1  t1
(15)
x2  0  h2  t 2
O( x1 , x 2 , x3 , z )  z  ( x1  2)  ( x 2  2)  0 x3  0
2 2
x3  5  h3  t 3
(12)
g1 ( x1 , x 2 , x3 )  x1  x 2  1  0
2 2

g 2 ( x1 , x 2 , x3 )  x 2  x1  x3  0
2 Dimana h1 , h2 , h3 , t1 , t 2 , t 3 adalah variabel kesetimbangan
baru. Substitusikan variabel baru pada persamaan (15) ke
Untuk O( x1 , x2 , x3 , z ), g1 ( x1 , x2 , x3 ) dan g 2 ( x1 , x2 , x3 ) kendala pada persamaan (12) dengan mempertimbangkan
maka masing-masing titik (3,3,0,2), (1,0,0), (2,2,-2) leading principal minor, maka didapat bentuk persamaan
baru
dipilih sebagai titik arbitrase awal.

Setelah dilakukan Ekpansi Deret Taylor terhadap titik 1  h1  t1 2  (0  h2  t 2 ) 2  1  0


(16)
yang dipilih pada langkah 3 didapatkan persamaan linear (0  h2  t 2 ) 2  (1  h1  t1 )  (5  h3  t 3 )  0
baru 20
40
min z  2 x1  2 x 2  10
Lakukan Ekpansi Deret Maclaurin terhadap persamaan
kendala (13)
(16), sehingga didapat persamaan linear baru
2 x1  2  0
 x1  4 x 2  x3  4  0

45
UNPjoMath Vol. 3 No. 1 Maret 2020
ISSN: 977 235516589 Page 42-47

2h1  t1   0(h2  t 2 )  0h3  t 3   1  1  0 SIMPULAN


1h1  t1   0(h2  t 2 )  1h3  t 3   4  0 (17 ) Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian
20 dapat disimpulkan bahwa pendekatan linearisasi efektif
40 untuk menyelesaikan permasalahan non linear dengan
kendala nonlinear ataupun linear dalam n variabel. Solusi
Dengan menambahkan variabel baru hs , t s ( s  4,5) yang didapat merupakan nilai hampiran dari pendekatan
dan hr , t r (r  6,7) ke persamaan (17) diperoleh linear yang merupakan solusi optimum permasalahan baik
itu nilai maksimum ataupun minimum sesuai dengan
permasalahan nonlinear yang deselesaikan.
3 5 6

min  (h j '  t j ' )   (hs  t s )   (hr  t r 
 j ' 1 s  4 t  5  Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan
permasalahan nonlinear dengan metode pendekatan
linearisasi adalah
Kendala
1. Menjadikan semua kendala pertidaksamaan ke
2h1  t1   0(h2  t 2 )  0h3  t3   h4  t 4  1  1  0 bentuk persamaan dengan penambahan variabel
1h1  t1   0(h2  t 2 )  1h3  t3   h5  t5  4  0 (18) slack atau surplus.
2  h6  t 6  0 2. Memilih titik awal yang memenuhi semua
4  h7  t 7  0 persamaan nonlinear.

Kembali ke langkah ke 3 fase kedua dengan memakai 3. Linearkan semua persamaan non linear dengan
solusi yang kita dapatkan dari fase kedua langkah ke 6. Ekspansi Deret Taylor terhadap titik awal yang
Dalam contoh ini semua h j ' , t j ' ( j '  1,2,3)  0 yang didapat dipilih.
pada penyelesaian iterasi kedua. Dengan demikian solusi 4. Selesaikan semua persamaan linear yang didapat
dari permasalahan nonlinear pada persamaan (11) dengan eliminasi dan substitusi..
didapat nilai masing-masing ( x1 , x2 )  (1,0) dan z  5 .
5. Jika solusi yang didapat fisibel lanjut ke langkah
selanjutnya, jika tidak kembali ke langkah 3.

Contoh 2 6. Tambahkan variabel kesetimbangan non negatif


terhadap solusi dan didapat variabel baru ,
Diberikan masalah nonlinear yang mempunyai selanjutnya substitusikan variabel baru ke kendala
kendala non linear dan fungsi objektif non linear dalam persamaan awal.
dua variabel.
7. Linearkan semua kendala non linear dengan
maks f ( x1 , x 2 )  3x1  2 x 2
3 3
Ekspansi Deret Maclaurin, dan didapat kendala
kendala (19) dengan persamaan linear.
g1 ( x1 , x 2 )  x1  x 2  16  0
2 2
8. Selesaikan dengan eliminasi dan substitusi, dan
g 2 ( x1 , x 2 )  x1  x 2  3  0 temukan nilai variabel kesetimbangan non negatif
tersebut.
Masalah pada (19) setelah dikonversikan, didapat
bentuk persamaan non linear sebagai berikut: 9. Jika nilai variabel kesetimbangan sama dengan 0
maka didapat solusi optimal. Jika tidak substitusi
O( x1 , x2 , x3 , x4 )  z  3x1  2 x2  0 x3  0 x4  0
3 3
nilai variabel non negatif ke variabel baru yang
(20) didapat pada langkah 6. Dan nilainya menjadi
g1 ( x1 , x2 , x3 , x4 )  x1  x2  x3  16  0
2 2

nilai solusi baru yang akan dicari residunya


g 2 ( x1 , x2 )  x1  x2  x4  3  0
kembali dengan penambahan variabel
kesetimbangan baru, lakukan sampai didapat nilai
Dengan memilih masing-masing titik arbitrase awal variabel kesetimbangan sama dengan 0
(3,2,0,0,97), (3,2,3,0) dan (3,2,0,2) untuk
O( x1 , x2 , x3 , x4 ), g1 ( x1 , x2 , x3 , x4 ), dan g 2 ( x1 , x2 , x3 , x4 ) , maka
didapatkan solusi ( x1 , x2 )  (3.8979,0.8979) dan nilai
fungsi objektifnya z  179.1175 .

46
UNPjoMath Vol. 3 No. 1 Maret 2020
ISSN: 977 235516589 Page 42-47

REFERENSI
[1] Siswanto. (2007). Operation Research Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

[2] Winston, W. L. (2003). Operation Research : Application.


Boston:Duxbury Press.

[3] Sun,W and Y.Yuan.(2006). Optimization Theory and Methods -


Nonlinear Programming. America: United States

[4] Sivri,M.,Albayrak,I.and Temelcan,G.(2018).A Novel Solution


Approach Using Linearization Technique for Nonlinear
Programming Problems. International Jurnal of Computer
Applications,181(12),1-5

[5] Inci Albayrak,dkk. (2019) . A New Successive Linearization


Approach for Solving Nonlinear Proggamming Problems . 14(Issue
1) : 437-45

47

Anda mungkin juga menyukai