Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mohamad Fajar Nur Khasani

NIM : 4611422044
Prodi : Teknik Informatika

RESUME MANAJEMEN MEMORI

1. Pengertian Manajemen Memori


Manajemen memori berkaitan dengan memori utama sebagai resource utama yang
dialokasikan dan dipakai untuk sejumlah proses. Manajemen memori adalah konsep dalam
mengelola memori komputer dengan cara mengalokasikan ruang memori untuk proses dari
request dan mendealokasikan ruang memori yang sudah tidak diperlukan. Manajemen
memori sangat penting untuk melakukan input, proses dan output pada sistem komputer
secara efektif dan efisien, sehingga proses dapat ditampung sebanyak mungkin dengan
kapasitas memori fisik yang tersedia pada sistem komputer.
2. Fungsi Manajemen Memori

Manajemen memori memiliki beberapa fungsi yang memilik, diantaranya adalah :


1) Meningkatkan kinerja utilitas CPU semaksimal mungkin.
2) Memaksimalkan kecepatan akses dan instruksi data oleh CPU.
3) Menambah efisiensi pemakaian memori dengan kapasitas memori yang terbatas.
4) Meningkatkan kecepatan transfer data dari atau ke memori utama dan CPU.
5) Mengelola data dan informasi yang akan dipakai atau sudah tidak terpakai.
6) Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan.
7) Mendealokasikan memori dari proses yang sudah tidak memerlukan.
8) Mengatur paging dan swapping antara disk dan memori utama.
Swapping adalah proses menukar atau memindahkan suatu proses yang sudah tidak
aktif untuk sementara ke memori sekunder dari memori utama dan akan ditukar atau
dipindahkan kembali ke memori utama ketika proses akan dilanjutkan untuk dieksekusi.
Berdasarkan keberadaan proses swapping, manajemen memori dapat dibagi menjadi
manajemen memori dengan swapping dan tanpa swapping. Sedangkan peging adalah suatu
fungsi manajemen memori dengan prosedur pengalokasian memori di mana blok memori
yang berbeda dan tidak bersebelahan diberi ukuran yang tetap.

3. Manajemen Memori Berdasarkan Alokasi


Berdasarkan alokasi memorinya, terdapat dua cara menempatkan informasi ke dalam
memori kerja, yaitu :
1) Alokasi Memori Berurutan (Contigouos Allocation), pada alokasi memori
berurutan, setiap proses menempati satu blok tunggal lokasi memori yang
berurutan.
2) Alokasi Memori Tak Berurutan (Non Contigouos Allocation), pada alokasi memori
tak berurutan, proses ditempatkan pada beberapa segmen yang berserakan,
tanpa harus saling bersebelahan atau berurutan.

4. Monoprogramming
Monoprogramming merupakan cara manajemen memori yang paling sederhana di
mana sistem komputer hanya mengizinkan satu program yang berjalan pada satu waktu
dengan seluruh sumber dayanya akan dipakai sepenuhnya oleh proses yang sedang berjalan.
Dan dikarenakan hanya ada satu program yang berjalan dengan proses yang memakai seluruh
seumber dayanya maka pengalokasian memori harus dilakukan secara berurutan.

5. Multiprogramming
Multiprogramming merupakan cara manajemen memori dengan meletakkan lebih
dari sebuah program di memori utama. Multiprogramming dapat melakukan beberapa proses
dari beberapa program secara bersamaan di satu waktu. Sumber daya dari sistem komputer
dialokasikan kepada beberapa program untuk dipakai dengan efisiensi yang lebih maksimal.
Multiprogramming mempermudah untuk memecah suatu program menjadi dua proses atau
lebih sehingga dapat melakukan eksekusi proses dengan lebih efektif serta dapat
mengerjakan sejumlah job secara simultan.
1) Multiprogramming Dengan Partisi Statis
Pada partisi statis memori akan dibagi menjadi sejumlah bagian dengan partisi
tetap. Dan proses-proses akan ditempatkan pada partisi bagian tersebut. Partisi
statis dapat dibuat dengan setiap partisi bagiannya berukuran sama ataupun
berbeda satu sama lain. Tapi perlu diketahui bahwa dalam partisi berukuran sama,
apabila sistem tidak menerapkan overlay atau virtual memori dan ada program
berukuran lebih besar dari ruang partisi yang tersedia maka program tidak dapat
dimuat. Sedangkan jika program lebih kecil dari ruang partisinya maka akan ada
ruang yang tak terpakai atau biasa disebut fragmentasi internal.
2) Multiprogramming Dengan Partisi Dinamis
Pada partisi dinamis proses dapat memiliki ukuran, lokasi, dan jumlah yang
beragam atau berbeda pada partisinya sepanjang waktu. Ketika suatu proses akan
dieksekusi dan akan masuk ke memory maka akan segera dibuatkan partisi sesuai
yang dibutuhkan untuk proses tersebut. Dengan cara kerja ini maka partisi dinamis
dapat menghilangkan kelemahan seperti yang ada pada pertisi statis yaitu
membuat memori banyak terbuang atau boros. Namun dengan cara kerja ini juga
dapat menambah rumit alokasi dan dealokasi memori serta dapat terjadi lubang -
lubang celah antar partisinya.

6. Strategi Alokasi Memori


Sebelum suatu proses dapat dimuat, sebenarnya alokasi memori harus dicari terlebih
dulu pada sekumpulan blok memori yang dapat mencukupi untuk memuat proses itu.
1) Algoritma First Fit
Pada algoritma first fit, pencarian alokasi memori akan dimulai dari awal lalu
pencarian akan berakhir jika sudah ditemukan lokasi pertama yang memiliki cukup
ruang untuk dapat menampung proses tersebut.
2) Algoritma Next Fit
Algoritma next fit sebenarnya hampir sama dengan first fit, bedanya adalah
pencarian tidak dimulai dari awal tapi dari lokasi terakhir kali menemukan segmen
lalu pencarian akan berakhir jika sudah ditemukan lokasi pertama yang memiliki
cukup ruang untuk dapat menampung proses tersebut.
3) Algoritma Best Fit
Pada algoritma best fit, pencarian alokasi memori akan dimulai dari awal lalu
akan berakhir jika sudah ditemukan lokasi terkecil pertama yang memiliki cukup
ruang untuk dapat menampung proses tersebut.
4) Algoritma Worst Fit
Pada algoritma worst fit, pencarian alokasi memori juga akan dimulai dari awal
lalu akan berakhir jika sudah ditemukan lokasi yang terbesar yang memiliki cukup
ruang untuk dapat menampung proses tersebut.
5) Algoritma Quick Fit
Algoritma quick fit hanya cocok digunakan untuk pencatatan dengan linked
list, karena algoritma ini dirancang dengan membuat list lubang-lubang memori
yang akan dimuat di list sesuai dengan ukuran yang paling mendekatinya.

7. Overlay dan Virtual Memory


Ketika suatu program dijalankan pada memori utama, lalu jika ukuran dari program
tersebut lebih besar dari ruang-ruang yang tersedia pada memori maka program tersebut
tidak akan dapat dimuat pada memori. Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
tesebut adalah overlay dan virtual memori.
1) Overlay, dengan ovelay maka program akan dipecah menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil agar program dapat dimuat pada memori. Dengan overlay proses yang
sedang tidak berjalan atau tidak diperlukan tidak akan disimpan pada disk dan
hanya akan disimpan ketika diperlukan atau akan dieksekusi.
2) Virtual Memory, adalah kemampuan sistem untuk mengalokasikan ruang melebihi
kapasitas memori utama yang tersedia. Virtual memory merupakan gabungan
program, data dan stack melampaui jumlah kapasitas memori fisik yang tersedia.
Sistem akan menyimpan bagian-bagian proses yang sedang digunakan pada
memori utama dan sisanya pada disk. Jika ada bagian pada disk yang diperlukan
maka bagian pada memori utama yang sudah tidak diperlukan akan digantikan
bagian dari disk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai