Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN MEMORY

TEKNIK INFORMATIKA
Universitas
Muhammadiyah Jakarta

Sugiartowo, M.Kom
HIERARKI MEMORY
JENIS PENGELOLAAN MEMORY

A. Pengelolaan memory untuk monoprogramming


(Pengelolaan Tanpa Swapping / Tanpa Paging)

B. Pengelolaan memory untuk multiprogramming


(Pengelolaan Dengan Swapping / Paging)
1). Sistem partisi statis
2). Sistem partisi dinamis
3). Sistem memory maya (dipertemuan
berikutnya)
A. Pengelolaan Memory
Untuk Monoprogramming
Bila program komputer yang dijalankan hanya satu
jenis selama proses berlangsung maka dikatakan mode
kerja komputer itu adalah monoprogramming.

Selama komputer itu bekerja maka memory RAM


seluruhnya di kuasai oleh program tersebut. Jadi RAM
tidak dapat di masuki oleh program lain.

 Mode serupa ini di temui pada komputer berbasis


DOS.
Pengelolaan Memory
Untuk Monoprogramming (1)
Ketika komputer
dinyalakan maka proses
yang dibaca pertama kali
adalah apa yang tertulis di
dalam ROM.
Ketika DOS dibaca maka
diletakkan sebagian dari
program DOS yang
terpenting saja ke dalam
RAM, seperti :
COMMAND.COM dan
INTERNAL COMMAND.
Pengelolaan Memory
Untuk Monoprogramming (2)
Sedangkan program DOS
yang lain masih tetap di
dalam disk dan apabila
perlukan dapat
dieksekusi. Hal itu
berguna untuk menjaga
agar RAM tidak penuh
oleh Sistem Operasi saja.
Pengelolaan Memory
Untuk Monoprogramming (3)
Bila sistem operasi telah
selesai dimuat maka
tampillah prompt di layar
monitor, dan itu adalah
tanda bahwa komputer siap
menerima program
aplikasi.
Gambar tampilan prompt
dari sistem operasi DOS
Pengelolaan Memory
Untuk Monoprogramming (4)
Ketika kita bekerja dengan
program aplikasi maka kita
akan menghasilkan data.

 Data itu akan di simpan


sementara di RAM yang
masih tersisa. Data yang
disimpan di RAM bersifat
voletile
B. Pengelolaan Memory
Untuk Multiprogramming
1). Manajemen Memory Partisi Statis
Untuk melakukan tugas multiprogramming pada
sistem komputer maka setiap program yang sedang
dijalankan harus di muat ke dalam memory, tetapi
antara program yang satu satu dengan yag lain tidak
boleh saling mempengaruhi.
Dengan cara membuat partisi berbeda mulai dari
ukuran kecil sampai ukuran besar.
Program yang akan di jalankan akan di tempatkan
pada partisi paling kecil yang dapat menampungnya.
Pengelolaan Memory
Untuk Multiprogramming (1)
Program yang akan
dijalankan dimasukkan
ke memory dengan cara
antrian sehingga
menempati satu partisi
yang mungkin belum
tentu cocok.
Karena program kecil
dapat saja menempati
partisi besar sehingga
banyak memory yang
tidak terpakai di dalam
partisinya atau terjadi
sebaliknya
Pengelolaan Memory
Untuk Multiprogramming (2)
Walaupun sudah
diusahakan penempatan
program pada partisi yang
paling efisien masih saja
terdapat lubang (hole)
memory yang tidak
termanfaatkan, yang
disebut dengan
fragmentasi.
Pengelolaan Memory
Untuk Multiprogramming (3)
Bila ada lubang memory di dalam partisi yang tidak
habis terpakai oleh program pada partsisi itu maka
dikatakan fragmentasi internal .

Tetapi bila lubang memory itu berupa satu partisi


yang karena ukurannya lebih kecil dari program yang
akan menempatinya, sehingga partisi itu tidak bisa di
muati program maka disebut Fragmentasi Eksternal.

Untuk mencegah terjadinya fragmentasi eksternal


maka dapat dilakukan dengan swap (ditukar)
Pengelolaan Memory
Untuk Multiprogramming (4)
Pemindahan proses
dari memory utama ke
disk dan sebaliknya
disebut swapping.

Gambar proses swapping.


Pengelolaan Memory
Untuk Multiprogramming (5)
2). Manajemen Memory Partisi Dinamis
Untuk mengurangi fragmentasi dalam memory maka
dilakukan partisi dinamis, dimana setiap program
yang akan dimasukkan ke mamory akan dibuatkan
partisi yang sesuai dengannya.

Begitu juga apabila ada program yang tidak berguna


akan diluarkan dari memory dan memory yang
ditinggal akan digabungkan dengan memory kosong
lainnya.
Pengelolaan Memory
Untuk Multiprogramming (6)
Begitu seterusya sehingga
tidak ada bagian memory
yang kosong yang tidak
dapat digunakan.

Proses penggabungan
memory yang tidak terpakai
, sehingga mendapatkan
memory bebas lebih besar ,
dinamakan pemadatan
memory (memory
compaction).

Gambar proses pemadatan memory


STRATEGI ALOKASI MEMORY
First-fit Algorithm
Next-fit Algorithm
Best-fit Algorithm
Worst-fit Algorithm
Quick-fit Algorithm
System Buddy
STRATEGI ALOKASI MEMORY
First Fit Algorithm
Pencarian dimulai dari awal dan akan berhenti jika
ditemukan lokasi pertama yang cukup besar untuk
menempatkan proses tersebut.

Contoh:
Terdapat partisi kosong pada memori dengan urutan
dan ukuran: 4 Kb, 3 Kb, 2 Kb, 6 Kb bila datang data
yang berukuran3 Kb maka akan menempati partisi
ukuran 4 Kb.
STRATEGI ALOKASI MEMORY
Next Fit Algorithm
Pencarian dimulai dari lokasi terakhir dan mencari partisi
yang cocok dan akan berhenti jika ditemukan lokasi pertama
yang cukup besar untuk menempatkan proses tersebut.

Contoh:
Terdapat partisi pada memori dengan urutan dan ukuran: 4
Kb, 3 Kb, 2 Kb, 6 Kb bila datang data yang berukuran 3 Kb
dan pencarian partisi dimulai dari urutan terakhir
maka data tersebut akan menempati partisi ukuran 6 Kb.
STRATEGI ALOKASI MEMORY
Best Fit Algorithm
Pencarian dimulai dariawal dan akan berhenti jika
ditemukan lokasi terkecil pertama yang cukup untuk
menempatkan proses tersebut

Contoh:
terdapat partisi kosong pada memori dengan urutan
dan ukuran: 4 Kb, 3 Kb, 2 Kb, 6 Kb bila datang data
yang berukuran 3 Kb maka akan menempati partisi
ukuran 3 Kb.
STRATEGI ALOKASI MEMORY
Worst Fit Algorithm
Pencarian dimulai dari awal dan akan berhenti jika
ditemukan lokasi yang paling besar yang cukup untuk
menempatkan proses tersebut

Contoh:
terdapat partisi kosong pada memori dengan urutan
dan ukuran: 4 Kb, 3 Kb, 2 Kb, 6 Kb bila datang data
yang berukuran 3 Kb maka akan menempati partisi
ukuran 6 Kb.
STRATEGI ALOKASI MEMORY
Quick Fit Algorithm
Algoritma ini dirancang dengan membuat list lubang.
Lubang-lubang memori dimuat dilist sesuai dengan
ukuran terdekatnya.

Contoh
Algoritma mengelola list lubang: 8 Kb, 12 Kb, 20 Kb,
40 Kb, 60 Kb, dst, maka jika ada lubang memori besar
42 Kb akan ditempatkan dilist 40.
STRATEGI ALOKASI MEMORY
System Buddy
Merupakan cara mengelola memori utama dengan
memanfaatkan kelebihan penggunaan bilangan biner(2k; k =
0,1,2, ...).
Pada sistem buddy, semula semua ruang pada memori kerja
didefinisikan sebagai satu kesatuan utuh.
Bagian ini baru dibelah apabila ada data yang menempati ruang
tersebut. System pembelahan sesuai dengan pangkat bilangan
biner, yaitu: 20, 21, 22, 23....
Contoh:
Sebuah memori kerja dengan kapasitas 1024 Kb akan
digunakan untuk menyimpan data sebesar 100 Kb dan 200 Kb
maka akan didapat hasil akhir:
STRATEGI ALOKASI MEMORY
FRAGMENTASI
Beberapa pengertian dari Fragmentasi :
fragmentasi adalah sebuah fenomena di ruang Memori
penyimpanan yang digunakan secara tidak
Program A
efisien, mengurangi kapasitas penyimpanan
Program B

Fragmentasi
Fragmentasi merupakan kondisi dimana suatu
file/program yang diletakkan pada media Program C
penyimpanan yang tidak menempati sektor
secara berurutan. Program D
Program E
Fragmentasi terjadi ketika sistem operasi tidak
Free Space
dapat mengalokasikan ruang yang cukup pada
blok-blok penyimpanan yang bersebelahan
untuk menyimpan file secara lengkap sebagai
sebuah kesatuan.
FRAGMENTASI HARDDISK
Penyebab :
Seringnya user melakukan :
Install dan uninstall
program
Menulis, membaca dan
menghapus file
Mengedit dan menyimpan
file
FRAGMENTASI HARDDISK (1)

Hard disk yang terfragmentasi sering


membuat kinerja komputer menurun karena
head baca hard disk harus berpindah –
pindah.
FRAGMENTASI HARDDISK (2)
Mengatasi Fragmentasi Harddisk
Menggunakan Utilitas Hardisk (Disk Defragmenter)
Menyalin kembali (copy)
END CHAPTER

Anda mungkin juga menyukai