1. Intrepetasi
1. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan
aktiva perusahaan yang likuid pada saat ini.
Rumus perhitungan current ratio:
Current Ratio = Aktiva lancar /hutang lancar
Apabila rasio lancar suatu perusahaan lebih dari 1,0 maka perusahaan mempunyai kemampuan yang baik dalam melunasi
kewajibannya.
Dapat disimpulkan PT Indospring Tbk dengan total rasio 5,83 berarti perusahaan tersebut memiliki kemampuan baik dalam
melunasi
kewajibannya.
b. Quick Ratio
Perhitungan Quick Ratio menggunakan aktiva lancar yang paling likuid kemudian dibandingkan dengan kewajiban lancar. Quick
ratio dapat dijadikan acuan yang lebih baik karena berfokus pada aktiva lancar yang mudah diubah menjadi kas.
Rumus Quick Ratio = (Aktiva lancar – persediaan)/Utang lancar.
Hasil penghitungan quick ratio jika lebih dari 1,0 maka menunjukkan kemampuan perusahaan yang baik dalam memenuhi
kewajibannya.
Dapat disimpulkan dari hasil perhitungan bernilai 3,33, sehingga PT. Indospring Tbk memiliki kemampuan perusahaan yang baik
dalam memenuhi kewajibannya.
c. Cash Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendek dengan menjadikan kas
sebagai acuan.
Rumus perhitungan Cash Ratio
Cash Ratio = Kas setara kas/Utang lancar
Rasio kas jarang digunakan oleh perusahaan karena kurang realistis dan tidak mudah dipertahankan nilainya. Jumlah kas berlebih
yang ada pada perusahaan yang mampu menutupi kewajiban lancar sering dianggap sebagai kas tidak produktif yang tidak
dimanfaatkan dengan baik.
2. Rasio Solvabilitas
a. Debt Total Assets
Rasio ini digunakan untuk mengukur bagaimana aktiva perusahaan dipengaruhi oleh utang perusahaan.
Rumus perhitungan Debt total asets = Jumlah liabilitas/jumlah asset
Jika telah dihitung rasio tersebut, maka akan diketahui bagaimana aset perusahaan mempengaruhi utang perusahaan. Lalu,
perusahaan dapat mengambil tindakan selanjutnya untuk melakukan pinjaman yang sesuai dengan kondisi.
b. Debt Equity Ratio
Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio hutang terhadap ekuitas atau terkadang disebut dengan rasio hutang modal.
Rumus perhitungan :
Debt to Equity Ratio = Total hutang/Ekuitas
Sehat atau tidaknya kondisi keuangan sebuah perusahaan dilihat dari rasio utang terhadap modal. Jika rasio suatu perusahaan
meningkat, artinya perusahaan tersebut mendapat pendanaan dari kreditor.
c. Times Interest Earned
Times Interest Earned Ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar atau menutupi beban bunga
di masa depan.
Rumus perhitungan :
Times Interest Earned Ratio = Laba sebelum Pajak dan bunga / Beban Bunga
apabila rasionya adalah 5 kali maka ini berarti pendapatan atau laba operasi perusahaan mampu membayar total beban bunga
hingga 5 kali lipat atau dapat juga dikatakan bahwa pendapatan perusahaan ini 5 kali lebih tinggi daripada biaya beban Bunga pada
tahun yang bersangkutan.
3. Rasio Aktivitas
a. Inventory Turnover
Inventory Turnover Ratio adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan jika memiliki usaha terutama ritel dan grosir.
Rumus perhitungan :
inventory Turnover = Cost of Goods Sold/Average Inventory
Apabila perputaran sediaan yang tinggi berarti semakin rendah jumlah pembelian setiap kali membeli, berarti entitas tidak
memiliki sediaan yang banyak, keuntungannya semakin tinggi, berarti kondisinya lebih baik.
b. Day Sales Outstanding
Days of sales outstanding (DSO) adalah rasio keuangan yang mengukur perkirakan jumlah hari rata-rata yang diperlukan untuk
mengumpulkan pada piutang usaha.
Rumus perhitungan :
Days of sales outstanding = 365 / Perputaran piutang
c. Receivable Turnover
Rasio ini digunakan untuk mengukur kualitas piutang entitas serta mengukur keberhasilan entitas dalam penagihannya.
Rumus perhitungan receible turnover:
Receible turnover = penjualan / piutang
d. Average Collection Period
Rasio ini digunakan untuk menghitung rata-rata waktu yang diperlukan oleh perusahaan untuk mengumpulkan piutang dari hasil
penjualan barang secara kredit di mana pembayaran.
Rumus perhitungan average collection period:
Average collection period = piutang / (penjualan kredit / 360)
Piutang tersebut bisa diterima dalam bentuk kas atau bank yang dapat digunakan kembali untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan dan mengakibatkan peningkatan laba
perusahaan.
e. Fixed Assets Turnover
Rasio ini digunakan untuk menghitung efektivitas dalam penggunaan aset tetap atau perputaran aset tetap.
Rumus perhitungan fixed asset turnover:
Fixed assets turnover = penjualan / aset tetap neto
f. Total Assets Turnover
Rasio ini digunakan untuk menghitung perputaran semua aset yang dimiliki entitas dan menghitung berapa jumlah penjualan yang
diperoleh dari setiap rupiah aset.
Rumus perhitungan total assets turnover:
Total assets turnover = penjualan / jumlah set
4. Rasio Profitabilitas
a. Gross Profit Margin
Metrik keuangan yang menunjukkan seberapa efisien bisnis dalam mengelola operasinya. Rasio ini adalah rasio yang menunjukkan
kinerja penjualan suatu perusahaan berdasarkan efisiensi proses produksinya.
Rumus perhitungan cross profit margin:
Gross Profit Margin = laba bruto/ penjualan
b. Net Profit Margin
Profitabilitas yang menyatakan keuntungan dari operasi bisnis sebagai persentase dari pendapatan atau penjualan bersih. Ini
memperhitungkan semua biaya yang dihadapi bisnis, bukan hanya harga pokok penjualan.
Rumus Net Profit Margin = laba setelah pajak/ penjualan
Margin laba bersih dapat menunjukkan seberapa baik perusahaan mengubah penjualannya menjadi laba. Dengan kata lain,
persentase yang dihitung dengan persamaan margin laba bersih adalah persentase pendapatan yang merupakan laba yang
disimpan perusahaan.
c. Return On Investment
Rasio yang menunjukkan hasil dari jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi
manajemen.
Rumus Return On Investement = laba setelah pajak/ jumlah asset
Misalkan ROI sebesar 0,15 atau 15%, dapat diinterpretasikan bahwa kemampuan entitas mendatangkan laba setelah pajak sebesar
0,15 atau 15% dari total asset.
d. Return on New Worth
Rasio ini menghitung kemampuan entitas mendapatkan laba bersih berdasarkan modal saham tertentu.
Rumus Return On Net Worth = laba setelah pajak/ modal sendiri
Misalkan return on equity sebesar 0,2 atau 20%, dapat diinterpretasikan bahwa kemampuan entitas mendatangkan laba setelah
pajak sebesar 0,2 atau 20% dari ekuitasnya.