Anda di halaman 1dari 24

SUB SEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONEN

ABSENSI TAHUN Kode Nama Emiten


Saham
INDS Pt. Indospring Tbk.
30 2019 ALNI NURFADHILA SARI

A. ANALISIS COMMAND SIZE LAPORAN POSISI KEUANGAN

PT INDOSPRING Tbk. DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Analisis Commond
Nama Akun 31 Desember 2019
2019
ASET LANCAR    
Kas dan setara kas Rp 131.822.570.715 4,651
Piutang Usaha    
Pihak ketiga Rp 298.985.934.250 10,548
Pihak berelasi Rp 19.882.871.378 0,701
Piutang non-usaha    
Pihak ketiga Rp 1.660.424.651 0,059
Pihak berelasi Rp 4.816.350.902 0,170
Persediaan Rp 411.073.767.694 14,503
Pajak dibayar di muka Rp 47.212.394.371 1,666
Uang muka pembelian Rp 42.381.556.163 1,495
Beban dibayar di muka Rp 1.532.583.375 0,054
Total Aset Lancar Rp 959.368.453.499 33,847
     
ASET TIDAK LANCAR    
Taksiran klaim pengembalian    
Pajak penghasilan Rp 18.684.240.337 0,659
Aset keuangan tidak lancar Rp 3.982.444.512 0,141
lainya
Aset tetap Rp 1.703.717.389.562 60,108
Properti investasi Rp 103.028.150.000 3,635
Aset tidak lancar lainnya Rp 30.721.901.437 1,084
Aset pajak tangguhan Rp 14.920.161.861 0,526
Total Aset Tidak Lancar Rp 1.875.054.287.709 66,153
TOTAL ASET Rp 2.834.422.741.208 100,000

Deskripsi:

Analisis command size adalah suatu analisis yang berfungsi untuk membandingkan data-data
keuangan yang terdapat pada setiap pos-pos laporan keuangan sebagai presentase item kunci
seperti aset dan pendapatan.

Pada laporan posisi keuangan, aset commond basenya adalah total aset. Total aset dianggap
memiliki angka dasar 100 persen, kemudian unsur aset dibandingkan dengan unsur-unsur jumlah
aset.

1. ASET LANCAR
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar dalam akun aset lancar
yaiutu persediaan sebesar 14,503 dan piutang usaha pihak ketiga sebesar 10,548.
- Persediaan
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan
fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik
persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya
yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat
tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.
Nilai tercatat persediaan perusahaan dan entitas anak sebelum penyisihan atas
keusangan dan penurunan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2019 masing sebesar Rp
411.073.767.694. Pada tanggal 31 Desember 2019, IBPM, entitas anak, mengalami
penurunan nilai persediaan sebesar Rp 1.107.621.326. Penurunan nilai ini disebabkan oleh
perubahan kegiatan bisnis. Pada tanggal 31 Desember 2019, selain IBPM, manajemen
berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas persediaan, sehingga Perusahaan
dan entitas anak tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas persediaan.
Pada tanggal 31 Desember 2019 persediaan Perusahaan dan entitas anak
diasuransikan pada PT Asuransi Wahana Tata, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran,
kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan masing-masing
sebesar Rp 258.630.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan yang
berasal dari asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas
persediaan yang dipertanggungkan. Prosentase perhitungan didapatkan dari
perbandingan elemen persediaan dengan total aset kemudian dikalikan 100 masing-
masing sebesar Rp411.073.767.694/ Rp2.834.422.741.208*100.

- Piutang usaha pihak ketiga


Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan entitas anak sebelum penyisihan
untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 318.868.805.628.
Piutang ini dijadikan jaminan atas fasilitas kredit PT. Bank Mandiri.
Berdasarkan hasil penelaahan secara individual atau secara kolektif, manajemen
berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih, sehingga Perusahaan dan
entitas anak tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha pada
tanggal 31 Desember 2019. Prosentase perhitungan didapatkan dari perbandingan
elemen piutang usaha pihak ketiga dibandingkan dengan total aset kemudian dikalikan
100 masing-masing sebesar Rp 298.985.934.250/ Rp2.834.422.741.208*100.

Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terkecil dalam akun aset lancar
yaitu beban dibayar dimuka sebesar 0,054 dan piutang non-usaha pihak ketiga sebesar
0,059.
- Beban dibayar dimuka
Biaya bayar di muka adalah biaya-biaya yang belum merupakan kewajiban
perusahaan untuk membayarnya pada periode yang bersangkutan, namun
sudah dibayarkan terlebih dahulu dan barang/jasa atas pengeluaran tersebut tidak
langsung diterima saat itu juga.
Prosentase perhitungan didapatkan dari perbandingan elemen beban dibayar
dimuka dibandingkan dengan total aset kemudian dikalikan 100 masing-masing sebesar
Rp 1.532.583.375/ Rp2.834.422.741.208*100.
- Piutang non-usaha pihak ketiga
Piutang usaha dan piutang non-usaha merupakan aset keuangan non-derivatif
dengan jangka waktu pembayaran yang tetap atau telah ditentukan serta tidak
diperdagangkan dalam pasar aktif. Piutang usaha dan piutang non-usaha pada saat
pengakuan awal diakui pada nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan
sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dan diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai”.
Prosentase perhitungan didapatkan dari perbandingan elemen piutang non usaha
pihak ketiga dibandingkan dengan total aset kemudian dikalikan 100 masing-masing
sebesar Rp1.660.424.651/ Rp2.834.422.741.208*100.

2. ASET TIDAK LANCAR


Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar dalam akun aset tidak
lancar yaitu aset tetap sebesar 60,108 dan properti investasi sebesar 3,635.
- Aset tetap
Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan
aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung
untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan
penggunaannya. Perusahaan dan entitas anak menggunakan model biaya untuk
kelompok aset peralatan pabrik dan inventaris.
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan. Penyusutan terhadap aset tetap dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus (straight-line method), dengan taksiran umur ekonomis, seperti berikut:
Peralatan pabrik 10 tahun dan inventaris 4-5 tahun. Beban perbaikan dan pemeliharaan
rutin dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian pada saat terjadinya.
Aset dalam pembangunan diakui sebesar biaya perolehan hingga pembangunan
selesai, yang kemudian direklasifikasi secara spesifik menjadi aset tetap yang terkait.
Pada saat akhir tahun buku, nilai sisa aset, umur manfaat dan metode penyusutan
ditelaah, dan disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan, sesuai dengan keadaan.
Penyusutan terhadap aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method), dengan taksiran umur ekonomis, seperti berikut: Bangunan 20
tahun, mesin-mesin 8-10 tahun dan kendaraan 4-5 tahun.
Pada saat aset revaluasian dijual atau dihentikan pengunaannya, seluruh nilai yang
tercatat pada ekuitas akan dipindahkan ke saldo laba Hak atas tanah diakui sebesar
harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya hukum awal untuk mendapatkan hak legal
diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah dan biaya-biaya tersebut tidak
didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset
takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah
Command size senilai 0,141 didapatkan dari perhitungan Rp1.703.717.389.562/
Rp2.834.422.741.208 *100.
- Properti Investasi
Properti investasi adalah properti yang dimiliki untuk memperoleh pendapatan
sewa atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, namun tidak untuk dijual dalam
kegiatan usaha biasa, tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa atau untuk tujuan administratif. Properti investasi diukur pada biaya
perolehan pada saat pengakuan awal dan diukur selanjutnya pada nilai wajar dengan
segala perubahannya di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
Biaya perolehan meliputi pengeluaran yang secara langsung dapat diatribusikan
kepada akuisisi properti investasi. Biaya membangun sendiri properti investasi meliputi
biaya material dan biaya tenaga kerja langsung, semua biaya yang secara langsung
dapat diatribusikan di dalam membawa properti investasi ke dalam kondisi yang sesuai
dengan tujuan penggunaannya dan biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi.
Ketika suatu penggunaan properti investasi berubah, maka harus direklasifikasi
sebagai aset tetap. Nilai wajar pada saat reklasifikasi menjadi biaya untuk akuntansi
selanjutnya. Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan entitas anak, telah memilih
untuk menggunakan model nilai wajar (fair value model) sebagai kebijakan akuntansi
pengukuran properti investasi.
Nilai wajar properti investasi ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh
penilai independen berdasarkan bukti pasar. Perubahan nilai wajar properti investasi
akan diakui sebagai “Pendapatan (Beban) lain-lain” pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Pada tahun 2019 dan 2018, Perusahaan dan entitas anak, melakukan reklasifikasi atas
aset tetap dalam pembangunan ke aset tetap. Pada tahun 2019 dan 2018, SIJ, entitas
anak, melakukan reklasifikasi atas properti investasi yang tidak digunakan kembali
dalam perolehan pendapatan sewa ke aset tetap. Command size senilai 0,141
didapatkan dari perhitungan Rp103.028.150.000/ Rp2.834.422.741.208 *100.

Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terkecil dalam akun aset tidak
lancar yaitu aset keuangan tidak lancar lainnya sebesar 0,141 dan aset pajak tangguhan
0,526.
- Aset keuangan tidak lancar lainnya
Aset keuangan tidak lancar lainnya mendekati nilai tercatatnya karena sifatnya
jangka pendek. Aset keuangan biasanya lebih likuid daripada aset wujud. Command size
senilai 0,141 didapatkan dari perhitungan Rp3.982.444.512 / Rp2.834.422.741.208 *100.
- Aset pajak tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan
terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan.
Aset pajak tangguhan yang belum diakui, diukur kembali pada tiap tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian dan diakui apabila terdapat kemungkinan pendapatan kena
pajak di masa depan memulihkan aset pajak tangguhan. Nilai commond size sebesar 0,526
ini didapatkan dari Rp 14.920.161.861/Rp2.834.422.741.208*100.

PT INDOSPRING Tbk. DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Nama Akun 31 Desember 2019 Comand size


LIABILITAS DAN EKUITAS    
Pinjaman bank jangka pendek Rp 50.000.000.000 1,764
Utang Usaha    
Pihak ketiga Rp 47.009.622.320 1,659
Pihak berelasi Rp 38.255.836.744 1,350
Liabilitas keuangan lancar lainnya    
Pihak Ketiga Rp 1.020.469.913 0,036
Pihak berelasi Rp 128.449.785 0,005
Utang pajak    
Pajak penghasilan Rp 298.939.963 0,011
Pajak lainnya Rp 3.980.417.470 0,140
Uang muka pelanggan Rp 2.145.612.619 0,076
Utang deviden Rp 606.649.852 0,021
Beban masih harus dibayar Rp 12.666.161.457 0,447
Liabilitas jangka pendek lainnya    
Pihak ketiga Rp 56.250.000 0,002
Pihak berelasi Rp 1.529.417.956 0,054
Utang sewa pembiayaan yang akan jatuh    
tempo dalam waktu satu tahun Rp 6.910.253.365 0,244
Total Liabilitas Jangka Pendek Rp 164.608.081.444 5,807
     
LIABILITAS JANGKA PANJANG    
Utang sew pembiayaan, setelah dikurangi
bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu
satu tahun    
Liabilitas pajak tangguhan, Neto Rp 52.046.521.685 1,836
Estimasi liabilitas imbalan kerja Rp 45.481.010.019 1,605
Total Liabilitas Jangka Panjang Rp 97.527.531.704 3,441
Total Liabilitas Rp 262.135.613.148 9,248
 
Nama Akun 31 Desember 2019  
EKUITAS    
Modal saham-nilai nominal Rp.1000 per
saham    
Modal dasar -900.000 saham    
Modal ditempatkan dan disetor penuh -  
masing masing sebesar 656.249.710 saham Rp 656.249.710.000 23,153
Tambahan modal disetor Rp 24.965.138.576 0,881
Selisih penilaian kembali aset tetap Rp 1.218.763.240.640 42,999
Saldo laba    
Telah ditentukan penggunaannya Rp 23.500.000.000 0,829
Belum ditentukan penggunaannya Rp 636.103.685.459 22,442
Total ekuitas yang dapat diatribusikan  
kepada pemilik entitas induk Rp 2.559.581.774.675 90,303
Kepentingan non-pengendali Rp 12.705.353.385 0,448
Total Ekuitas Rp 2.572.287.128.060 90,752
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS Rp 2.834.422.741.208 100,000

Deskripsi:

Pada laporan posisi keuangan, liabilitas dan ekuitas commond basenya adalah total ekuitas dan
liabilitas. Total liabilitas dan ekuitas dianggap memiliki angka dasar 100 persen, kemudian elemen
yang bersangkutan dibandingkan jumlah liabilitas dan ekuitas.

1. LIABILITAS JANGKA PENDEK


Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar dalam liabilitas jangka
pendek yaitu akun pinjaman bank jangka pendek sebesar 1,764 dan utang usaha pihak
ketiga sebesar 1,659.
- Pinjaman bank jangka pendek
Berdasarkan amandemen perjanjian No. R08.SBY/0467/NCL /2016 tanggal 16 Juli
2019, Perusahaan mendapatkan fasilitas non cash dalam bentuk pembiayaan piutang
dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga
sebesar 10,25% per tahun dan berjangka waktu selama 1 tahun dan dapat diperpanjang.
Prosentase command size sebesar 1,764 didapatkan melalui perhitungan nilai nominal
pinjaman bank jangka pendek dibandingkan dengan total liabilitas dan ekuitas kemudian
dikaliakan 100, masing-masing sebesar Rp50.000.000.000/ Rp2.834.422.741.208*100.
- Utang usaha pihak ketiga
Pihak ketiga PT. Indospring Tbk adalah:
Mitsubishi Steel Manufacturing, Co. Ltd. 9.342.867.929
GOEI Trading Corporation 4.964.497.229
PT Misawa Trading Indonesia 2.937.305.563
PT Pabrik Cat Tunggal Djaja Indah 2.468.429.076
Morita 2.321.823.695
PT Sumiden Serasi Wire Products 2.268.581.417
PT Surya Agung Tehnik Utama 1.548.472.100
PT Iron Wire Works Indonesia 1.450.704.694
PT Madya Putera Teknik 1.311.980.096
PT Insastama 927.814.862
PT Marugo Rubber Indonesia 708.843.800
Lainnya (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 16.758.301.859
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tidak ada jaminan yang diberikan atas
utang usaha Perusahaan dan entitas anak. Prosentase command size sebesar 1,659
didapatkan melalui perhitungan nilai nominal utang usaha pihak ketiga dibandingkan
dengan total liabilitas dan ekuitas kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp47.009.622.320/ Rp2.834.422.741.208*100.

Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun tekecil dalam liabilitas jangka
pendek yaitu akun liabilitas keuangan lancar lainnya pihak berelasi sebesar 0,005 dan
liabilitas jangka pendek lainnya pihak ketiga sebesar 0,002.
- Liabilitas keuangan lancar lainnya pihak berelasi
Kategori ini berhubungan dengan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk
diperdagangkan atau diukur pada nilai wajar melalui keuntungan atau kerugian pada
saat pengakuan liabilitas awal. Termasuk dalam liabilitas yang berasal dari operasi atau
pinjaman dan utang. Liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan
lancar lainnya mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Dengan
rincian:
PT Indoprima Gemilang 121.295.485
PT Dirgaputra Eka Pratama 7.154.300
Prosentase command size sebesar 0,005 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal liabilitas keuanga lancar lainnya pihak berelasi dibandingkan dengan total
liabilitas dan ekuitas kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp128.449.785/ Rp2.834.422.741.208*100.
- Liabilitas jangka pendek lainnya pihak ketiga
Perusahaan dan entitas anak mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, entitas menjadi salah
satu pihak dalam ketentuan kontrak instrumen keuangan tersebut.
Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar,
kecuali aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
ditambah atau dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan.
Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada
klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.
Prosentase command size sebesar 0,002 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal liabilitas jangka pendek lainnya pihak ketiga dibandingkan dengan total
liabilitas dan ekuitas kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp56.250.000/Rp2.834.422.741.208*100.
2. LIABILITAS JANGKA PANJANG
Dikarenakan jumlah akun dalam elemen liabilitas jangka panjang pada entitas
Indospring Tbk hanya terdapat dua akun sehingga didapatkan nilai commond size tertinggi
sebesar 1,836 yaitu akun liabilitas pajak tangguhan dan terendah sebesar 1,605 yaitu akun
estimasi liabilitas imbalan kerja.
- Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komersial
dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan
diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki
kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan.
Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer.
Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga
diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Aset dan liabilitas aset pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan
berlaku pada periode/tahun ketika aset direalisasi atau liabilitas diselesaikan,
berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau secara
substansial berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai
untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Aset dan liabilitas
pajak tangguhan saling hapus apabila Perusahaan dan entitas anak memiliki hak legal
yang dapat dipaksakan untuk saling hapus aset dan liabilitas pajak kini.
Aset pajak tangguhan yang belum diakui, diukur kembali pada tiap tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian dan diakui apabila terdapat kemungkinan pendapatan
kena pajak di masa depan memulihkan aset pajak tangguhan. Pajak tangguhan diakui
atas seluruh beda waktu antara komersial dan fiskal. Estimasi signifikan oleh
manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah liabilitas pajak tangguhan yang
dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan
strategi perencanaan pajak masa depan.
Prosentase command size sebesar 1,836 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal liabilitas pajak tangguhan dibandingkan dengan total liabilitas dan ekuitas
kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp52.046.521.685/Rp2.834.422.741.208*100.
- Estimasi liabilitas imbalan kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak bergantung pada
pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-
jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat
kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan,
umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang
ditetapkan Perusahaan dan entitas anak langsung diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.
Sementara Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut
adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan
signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak dapat
mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi dan imbalan kerja dan beban
imbalan kerja bersih. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Perusahaan
dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 45.481.010.019.
Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas yang diestimasi atas imbalan kerja
sesuai dengan Undang- Undang Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 13/2003
tanggal 25 Maret 2003. Rekonsiliasi liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember
2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas imbalan kerja 46.611.599.117
Nilai wajar aset program ( 1.610.934.184)
Dampak batas aset – entitas anak 480.345.086
Prosentase command size sebesar 1,605 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal estimasi liabilitas imbalan kerja dibandingkan dengan total liabilitas dan
ekuitas kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp45.481.010.019/Rp2.834.422.741.208*100.
3. EKUITAS
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar dalam ekuitas yaitu akun
total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 90,303 dan akun selisih
penilaian kembali aset tetap sebesar 42,999.
- Total ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Entitas induk Perusahaan adalah PT Indoprima Gemilang dengan kepemilikan sebesar
88,11%.
Prosentase command size sebesar 90,303 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal total ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibandingkan
dengan total liabilitas dan ekuitas kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp2.559.581.774.675/Rp2.834.422.741.208*100.

- Selisih penilaian kembali aset


Mutasi atas saldo revaluasi surplus adalah sebagai berikut:
Saldo awal 874.140.132.075 878.407.951.516
Selisih penilaian kembali aset tetap tahun berjalan 346.989.436.116
Reklas ke saldo laba ( 425.530.625)
Bagian kepentingan non-pengendali ( 1.940.796.926)
Saldo akhir 1.218.763.240.640
Dalam menentukan nilai wajar, penilai independen tersebut menggunakan metode
penilaian dengan mengkombinasikan tiga pendekatan, yaitu pendekatan biaya yang
menggunakan beban reproduksi baru atau pengganti baru pada saat tanggal penilaian,
pendekatan pendapatan yang mempertimbangkan pendapatan dan biaya yang
berhubungan dengan aset tetap yang dinilai dan mengestimasikan nilai melalui proses
kapitalisasi serta pendekatan data pasar yang mempertimbangkan penjualan dari
properti sejenis atau pengganti dan data pasar yang terkait, serta menghasilkan
estimasi nilai melalui proses perbandingan.
Distribusi saldo surplus revaluasi kepada para pemegang saham dibatasi selama
aset tersebut belum dihentikan pengakuannya. Prosentase command size sebesar
42,999 didapatkan melalui perhitungan nilai nominal selisih penilaian kembali aset
dibandingkan dengan total liabilitas dan ekuitas kemudian dikaliakan 100, masing-
masing sebesar Rp1.218.763.240.640/Rp2.834.422.741.208*100.

Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terkecil dalam ekuitas yaitu akun
kepentingan non-pengendali sebesar 0,448 dan saldo laba telah ditentukan
penggunaannya sebesar 0,829.
- Kepentingan non-pengendali
Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset
neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak
langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk.
Kepentingan non-pengendali merupakan bagian pemegang saham minoritas atas
aset bersih entitas anak. Rincian kepentingan non-pengendali atas ekuitas dan bagian
atas hasil bersih entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
PT Indra Putra Mega PT Indra Putra Mega Persentase kepemilikan (IBPM) 3,50%
PT Indoprima Aneka Usaha PT Indoprima Aneka Usaha Persentase kepemilikan (SIJ)
1,00% -
Tn. Rendra Suman Persentase kepemilikan (SIJ) - 1,00%
Proporsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh kepentingan non-pengendali adalah
sebagai berikut:
PT Indobaja Prima Murni 11.968.971.648
PT Sinar Indra Nusa Jaya 761.527.920
PT Indonesia Prima Spring ( 25.146.183)
Nilai tercatat
Saldo awal 9.942.911.954 10.314.067.371
Bagian atas laba (rugi) entitas anak 829.681.004
Bagian atas penghasilan komprehensif entitas anak – imbalan kerja ( 8.036.499)
Bagian atas selisih penilaian kembali aset tetap entitas anak 1.940.796.926
Prosentase command size sebesar 0,448 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Kepentingan non-pengendali dibandingkan dengan total liabilitas dan
ekuitas kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar Rp12.705.353.385
/Rp2.834.422.741.208*100.
- Saldo laba telah ditentukan penggunaannya
Saldo per 1 Januari 2018 21.500.000.000
Pembentukan cadangan umum 1.000.000.000
Pembagian dividen –
Reklasifikasi selisih penilaian kembali aset tetap ke saldo laba –
Laba komprehensif tahun 2018 –
Saldo per 31 Desember 2018 22.500.000.000
Pembentukan cadangan umum 1.000.000.000
Pembagian dividen –
Reklasifikasi selisih penilaian kembali aset tetap ke saldo laba –
Laba komprehensif tahun 2019 –
Saldo per 31 Desember 2019 23.500.000.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang telah diaktakan
oleh Notaris Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn No. 10 tanggal 19 Juni 2019 para pemegang
saham Perusahaan menyetujui keputusan untuk menggunakan laba tahun 2018
sebesar Rp 1.000.000.000 sebagai dana cadangan umum dan pembagian dividen tunai
sebesar Rp 100 per saham atau sebesar Rp 65.624.971.000 yang berasal dari laba tahun
2018. Dividen tunai ini telah dibayarkan kepada pemegang saham pada tanggal 19 Juli
2019.
Prosentase command size sebesar 0,829 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Saldo laba telah ditentukan penggunaannya dibandingkan dengan total
liabilitas dan ekuitas kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp23.500.000.000 /Rp2.834.422.741.208*100.

B. ANALISIS COMMAND SIZE LAPORAN LABA RUGI

PT INDOSPRING Tbk. DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Nama Akun 2019 Commond size
LAPORAN LABA RUGI    
PENJUALAN NETO Rp 2.091.491.715.532 100,000
BEBAN POKOK PENJUALAN -Rp 1.781.348.782.838 -85,171
LABA BRUTO Rp 310.142.932.694 14,829
Beban Penjualan -Rp 110.599.276.499 -5,288
Beban umum dan administrasi -Rp 105.038.115.567 -5,022
Pendapatan operasi lainnya Rp 60.634.709.526 2,899
Beban operasi lainnya -Rp 25.218.205.059 -1,206
LABA DARI USAHA Rp 129.922.045.095 6,212
Beban keuangan -Rp 3.247.625.157 -0,155
Pendapatan keuangan Rp 3.396.451.807 0,162
LABA SEBELUM PAJAK Rp 130.070.871.745 6,219
BEBAN PAJAK -Rp 28.605.311.394 -1,368
LABA NETO TAHUN BERJALAN Rp 101.465.560.351 4,851
     
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA    
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laporan laba  
rugi    
Selisih penilaian kembali aset tetap Rp 371.862.816.451 17,780
Pajak tangguhan atas selisih penilaian kembali
-1,189
aset tetap -Rp 24.873.380.335
Penggukuran kembali imbalan paska kerja -Rp 6.555.435.736 -0,313
Pajak penghasilan terkait Rp 1.638.858.934 0,078
Pembalikan pajak tangguha atas penjualan aset
0,007
tetap yang dinilai kembali Rp 141.843.542
Total Penghasilan Komprehensif lainnya-setelah
16,362
pajak Rp 342.214.702.856
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
21,214
Rp 443.680.263.207
   
 
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada  
Pemilik entitas induk Rp 440.917.821.776 21,081
Kepentingan non-pengendali Rp 2.762.441.431 0,132
LAPORAN ARUS KAS Rp 443.680.263.207 21,214
LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN YANG  
DAPAT DIATRBUSIKAN KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK 153.35  

1. LAPORAN LABA RUGI


Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar dalam laporan laba rugi
yaitu akun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar
21,081 dan selisih penilaian kembali aset tetap sebesar 17,780.
- Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Entitas induk Perusahaan adalah PT Indoprima Gemilang dengan kepemilikan sebesar
88,11%.
Prosentase command size sebesar 21,081 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dibandingkan dengan total penjualan neto kemudian dikaliakan 100, masing-masing
sebesar Rp440.917.821.776/ Rp2.091.491.715.532*100.
- Selisih penilaian kembali aset tetap
Perusahaan dan entitas anak memperoleh penilaian yang dilakukan oleh penilai
eksternal untuk menentukan nilai wajar properti investasi dan aset tetap tersebut.
Valuasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi termasuk pendapatan masa depan sewa,
beban pemeliharaan diantisipasi, biaya pengembangan masa depan dan tingkat
diskonto yang sesuai. Para penilai juga membuat referensi untuk bukti pasar harga
transaksi aset tetap dan properti investasi yang sama.
Prosentase command size sebesar 17,780 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal selisih penilaian kembali aset tetap dibandingkan dengan total penjualan
neto kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar Rp371.862.816.451/
Rp2.091.491.715.532*100.
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terkecil dalam laporan laba rugi yaitu
akun beban pokok penjualan sebesar -85,171 dan beban penjualan sebesar -5,288.
- Beban pokok penjualan
Beban pokok produksi 1.820.309.798.536
Persediaan barang jadi (Catatan 6)
Pada awal tahun 104.729.142.397
Pembelian neto 2.170.587.538
Transfer Penurunan nilai (Catatan 6) ( 735.847.833)
Pada akhir tahun ( 144.168.941.226)
T o t a l 1.781.348.782.838
Prosentase command size sebesar -85,171 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal beban pokok penjualan dibandingkan dengan total penjualan neto
kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar (Rp1.781.348.782.838)/
Rp2.091.491.715.532*100.
- Beban penjualan
Rincian beban penjualan PT. Indospring Tbk:
Beban Penjualan
Penjualan dan pengiriman 45.577.897.386
Beban jasa perantara 19.178.879.605
Gaji dan upah 17.090.653.717
Royalti (Catatan 30) 5.760.088.576
Pemasaran dan promosi 5.612.268.345
Beban klaim penjualan 3.927.160.124
Perjalanan dinas 3.559.669.887
Administrasi kantor 2.033.198.195
Jamuan tamu 1.928.257.127
Honorarium konsultan dan notaris 1.888.393.400
Beban kendaraan 1.666.299.251
Lainnya (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) 2.376.510.886
T o t a l 110.599.276.499
Prosentase command size sebesar -5,288 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal beban penjualan dibandingkan dengan total penjualan neto kemudian
dikaliakan 100, masing-masing sebesar (Rp110.599.276.499)/
Rp2.091.491.715.532*100.

C. ANALISIS COMMAND SIZE LAPORAN ARUS KAS

Command
Nama Akun 2019 Size
LAPORAN ARUS KAS    
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI    
Penerimaan dari pelanggan Rp 2.345.991.587.540 1508,597
Pembayaran kepada pemasok -Rp 1.897.254.875.307 -1220,036
Pembayaran kepada karyawan -Rp 174.970.200.750 -112,515
Pembayaran untuk beban usaha dan lainnya -Rp 112.067.841.054 -72,066
Penerimaan dari kegiatan operasional lainnya,
Neto Rp 1.579.901.052 1,016
Arus kas diperoleh dari operasi Rp 163.278.571.481 104,997
Pembayaran untuk pajak penghasilan -Rp 37.126.886.347 -23,875
Pembayaran beban dan denda pajak -Rp 22.944.872 -0,015
Pembayaran imbalan kerja karyawan -Rp 117.059.626 -0,075
Pembayaran kontribusi ke dana pensiun -Rp 1.015.000.000 -0,653
Pembayaran beban bunga -Rp 3.148.382.798 -2,025
Penerimaan klaim pajak penghasilan dan pajak
pertambahan nilai Rp 30.325.569.742 19,501
Penerimaan penghasilan bunga Rp 3.334.254.000 2,144
Arus kas neto diperoleh dari aktivasi operasi Rp 155.508.121.580 100,000
     
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI    
Hasil penjualan aset tetap Rp 444.218.182 -0,224
Uang muka pembelian aset tetap -Rp 3.361.734.760 1,696
Perolehan aset tetap dan aset tetap dalam
pembangunan -Rp 195.279.537.267 98,528
Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas
investasi -Rp 198.197.053.845 100,000
     
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN    
Penerimaan utang bank Rp 14.000.000.000 -19,586
Pembayaan jaminan bank -Rp 600.000.000 0,839
Pembayaran utang sewa pembiayaan -Rp 19.345.989.300 27,066
Pembayaran deviden -Rp 65.532.071.775 91,681
Arus kas neto digunaan untuk aktivitas
pendanaan -Rp 71.478.061.075 100,000
     
PENURUNAN NETO DALAM KAS DAN SETARA
KAS -Rp 114.166.993.340 -86,607
     
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN Rp 245.989.564.055 186,607
     
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN Rp 131.822.570.715 100,000

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar dalam laporan arus kas
yaitu akun penerimaan dari pelanggan sebesar 1508,597 dan arus kas diperoleh dari
operasi sebesar 104,997.
- Penerimaan dari pelanggan
Penrimaan pelanngan merupakan salah satu formulir yang tersedia dalam modul
penjualan di ACCURATE. Formulir ini berfungsi untuk mencatat aktifitas
penerimaan pelunasan piutang pelanggan (Sales Invoice/Faktur Penjualan). Selain
mencatat pelunasan piutang pelanggan, formulir ini juga berfungsi untuk mencatat
penerimaan cash/bank atas uang muka penjualan dari pelanggan atas pesanan
penjualan
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode
langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas
yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Prosentase command size sebesar 1508,597 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal penerimaan dari pelanggan dibandingkan dengan total arus kas neto
diperoleh dari aktivitas operasi kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp2.345.991.587.540/ Rp155.508.121.580*100.
- Arus kas diperoleh dari operasi
Arus kas operasi adalah seluruh transaksi penerimaan kas berkaitan dengan
pendapatan dan seluruh pengeluaran kas berkaitan dengan biaya operasi dan bukan
merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode
langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas
yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Prosentase command size sebesar 104,997 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Arus kas diperoleh dari operasi dibandingkan dengan total arus kas neto
diperoleh dari aktivitas operasi kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp163.278.571.481/ Rp155.508.121.580*100

Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terkecil dalam laporan arus kas
yaitu akun pembayaran kepada pemasok sebesar -1220,036 dan pembayaran kepada
karyawan -112,515.
- Pembayaran Kepada Pemasok
Piutang usaha dan piutang non-usaha merupakan aset keuangan non-derivatif
dengan jangka waktu pembayaran yang tetap atau telah ditentukan serta tidak
diperdagangkan dalam pasar aktif. Piutang usaha dan piutang non-usaha pada saat
pengakuan awal diakui pada nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
Prosentase command size sebesar -1220,036 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Pembayaran Kepada Pemasok dibandingkan dengan total arus kas neto
diperoleh dari aktivitas operasi kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
(Rp1.897.254.875.307)/ Rp155.508.121.580*100.
- Pembayaran kepada Karyawan
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak bergantung pada
pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-
jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat
kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan,
umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang
ditetapkan Perusahaan dan entitas anak langsung diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya
Prosentase command size sebesar -112,515 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Pembayaran kepada Karyawan dibandingkan dengan total arus kas neto
diperoleh dari aktivitas operasi kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
(Rp174.970.200.750)/ Rp155.508.121.580*100.
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Dikarenakan jumlah akun dalam arus kas dari aktivitas investasi hanya terdapat tiga
akun, maka prosentase command size terbesar sebesar 98,528 yaitu akun perolehan
aset tetap dan aset tetap dalam pembangunan dan commond size terkecil sebesar -
0,224 yaitu akun hasil penjualan aset tetap.
- Perolehan aset tetap dalam pembangunan
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau
sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar
Perusahaan dan entitas anak akan mendapatkan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan
dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Aset tetap yang
sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya
dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi
disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun
yang bersangkutan.
Aset dalam pembangunan diakui sebesar biaya perolehan hingga pembangunan
selesai, yang kemudian direklasifikasi secara spesifik menjadi aset tetap yang terkait.
Pada saat akhir tahun buku, nilai sisa aset, umur manfaat dan metode penyusutan
ditelaah, dan disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan, sesuai dengan keadaan.
Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan
aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung
untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan
penggunaannya.
Prosentase command size sebesar 9,528 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Perolehan aset tetap dibandingkan dengan total arus kas neto diperoleh dari
aktivitas investasi kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
(Rp195.279.537.267)/ (Rp198.197.053.845)*100.
- Hasil penjualan aset tetap
Aset tetap Perusahaan berupa tanah, bangunan, mesin dan peralatan tersebut di
atas digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh
Perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Aset tetap Perusahaan dan entitas anak kecuali tanah diasuransikan pada PT
Asuransi Wahana Tata, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko
kerugian lainnya (all risks) pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
senilai Rp 995.529.700.000 dan Rp 933.175.800.000. Manajemen berpendapat bahwa
nilai pertanggungan yang berasal dari asuransi tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Berdasarkan pertimbangan manajemen tidak terdapat kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset
tetap pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.
Prosentase command size sebesar -0,224 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Hasil penjualan aset tetap dibandingkan dengan total arus kas neto
diperoleh dari aktivitas investasi kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp444.218.182/ (Rp198.197.053.845)*100.
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar dalam laporan arus kas
dari aktivitas pendanaan yaitu akun pembayaran deviden sebesar 91,681 dan akun
pembayaran utang sewa pembiayaan sebesar 27, 066.
- Akun pembayaran deviden
Dividen merupakan pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan
banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas
yang tersedia bagi perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik
memang adalah tujuan utama suatu bisnis.
Prosentase command size sebesar 91,681 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Akun pembayaran deviden dibandingkan dengan total arus kas neto
diperoleh dari aktivitas pendanaan kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
(Rp65.532.071.775)/(Rp71.478.061.075)*100.
- Pembayaran utang sewa pembiayaan
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila persyaratan sewa mengalihkan
secara substansial manfaat dan risiko kepemilikan kepada lessee. Aset yang disewakan dan
liabilitas sewa (jumlah neto beban keuangan) menurut sewa pembiayaan diakui pada laporan
posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebagai aset tetap dan utang sewa pembiayaan,
pada saat dimulainya sewa berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa
dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara beban
keuangan dan pengurangan saldo liabilitas sewa.
Nilai tercatat dari utang sewa pembiayaan mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh
pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut
selalu disesuaikan dengan pasar oleh masing-masing bank
Prosentase command size sebesar 27,066 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Pembayaran utang sewa pembiayaan dibandingkan dengan total arus kas
neto diperoleh dari aktivitas pendanaan kemudian dikaliakan 100, masing-masing
sebesar (Rp19.345.989.300)/(Rp71.478.061.075)*100

Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terkecil dalam laporan arus kas
dari aktivitas pendanaan yaitu akun penerimaan utang bank sebesar -19,586 dan akun
pembayaran jaminan bank sebesar 0,839.
- Penerimaan utang bank
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung
(direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang
diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
Prosentase command size sebesar -19,586 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Penerimaan utang bank dibandingkan dengan total arus kas neto diperoleh
dari aktivitas pendanaan kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
14.000.000.000/(Rp71.478.061.075)*100
- Pembayaran jaminan bank
Aset tetap Perusahaan berupa tanah, bangunan, mesin dan peralatan tersebut di atas
digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk
Prosentase command size sebesar 0m839 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Pembayaran jaminan bank dibandingkan dengan total arus kas neto
diperoleh dari aktivitas pendanaan kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
600.000.000/(Rp71.478.061.075)*100

Anda mungkin juga menyukai