Analisis Commond
Nama Akun 31 Desember 2019
2019
ASET LANCAR
Kas dan setara kas Rp 131.822.570.715 4,651
Piutang Usaha
Pihak ketiga Rp 298.985.934.250 10,548
Pihak berelasi Rp 19.882.871.378 0,701
Piutang non-usaha
Pihak ketiga Rp 1.660.424.651 0,059
Pihak berelasi Rp 4.816.350.902 0,170
Persediaan Rp 411.073.767.694 14,503
Pajak dibayar di muka Rp 47.212.394.371 1,666
Uang muka pembelian Rp 42.381.556.163 1,495
Beban dibayar di muka Rp 1.532.583.375 0,054
Total Aset Lancar Rp 959.368.453.499 33,847
ASET TIDAK LANCAR
Taksiran klaim pengembalian
Pajak penghasilan Rp 18.684.240.337 0,659
Aset keuangan tidak lancar Rp 3.982.444.512 0,141
lainya
Aset tetap Rp 1.703.717.389.562 60,108
Properti investasi Rp 103.028.150.000 3,635
Aset tidak lancar lainnya Rp 30.721.901.437 1,084
Aset pajak tangguhan Rp 14.920.161.861 0,526
Total Aset Tidak Lancar Rp 1.875.054.287.709 66,153
TOTAL ASET Rp 2.834.422.741.208 100,000
Deskripsi:
Analisis command size adalah suatu analisis yang berfungsi untuk membandingkan data-data
keuangan yang terdapat pada setiap pos-pos laporan keuangan sebagai presentase item kunci
seperti aset dan pendapatan.
Pada laporan posisi keuangan, aset commond basenya adalah total aset. Total aset dianggap
memiliki angka dasar 100 persen, kemudian unsur aset dibandingkan dengan unsur-unsur jumlah
aset.
1. ASET LANCAR
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar dalam akun aset lancar
yaiutu persediaan sebesar 14,503 dan piutang usaha pihak ketiga sebesar 10,548.
- Persediaan
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan
fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik
persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya
yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat
tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.
Nilai tercatat persediaan perusahaan dan entitas anak sebelum penyisihan atas
keusangan dan penurunan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2019 masing sebesar Rp
411.073.767.694. Pada tanggal 31 Desember 2019, IBPM, entitas anak, mengalami
penurunan nilai persediaan sebesar Rp 1.107.621.326. Penurunan nilai ini disebabkan oleh
perubahan kegiatan bisnis. Pada tanggal 31 Desember 2019, selain IBPM, manajemen
berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas persediaan, sehingga Perusahaan
dan entitas anak tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas persediaan.
Pada tanggal 31 Desember 2019 persediaan Perusahaan dan entitas anak
diasuransikan pada PT Asuransi Wahana Tata, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran,
kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan masing-masing
sebesar Rp 258.630.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan yang
berasal dari asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas
persediaan yang dipertanggungkan. Prosentase perhitungan didapatkan dari
perbandingan elemen persediaan dengan total aset kemudian dikalikan 100 masing-
masing sebesar Rp411.073.767.694/ Rp2.834.422.741.208*100.
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terkecil dalam akun aset lancar
yaitu beban dibayar dimuka sebesar 0,054 dan piutang non-usaha pihak ketiga sebesar
0,059.
- Beban dibayar dimuka
Biaya bayar di muka adalah biaya-biaya yang belum merupakan kewajiban
perusahaan untuk membayarnya pada periode yang bersangkutan, namun
sudah dibayarkan terlebih dahulu dan barang/jasa atas pengeluaran tersebut tidak
langsung diterima saat itu juga.
Prosentase perhitungan didapatkan dari perbandingan elemen beban dibayar
dimuka dibandingkan dengan total aset kemudian dikalikan 100 masing-masing sebesar
Rp 1.532.583.375/ Rp2.834.422.741.208*100.
- Piutang non-usaha pihak ketiga
Piutang usaha dan piutang non-usaha merupakan aset keuangan non-derivatif
dengan jangka waktu pembayaran yang tetap atau telah ditentukan serta tidak
diperdagangkan dalam pasar aktif. Piutang usaha dan piutang non-usaha pada saat
pengakuan awal diakui pada nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan
sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dan diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai”.
Prosentase perhitungan didapatkan dari perbandingan elemen piutang non usaha
pihak ketiga dibandingkan dengan total aset kemudian dikalikan 100 masing-masing
sebesar Rp1.660.424.651/ Rp2.834.422.741.208*100.
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terkecil dalam akun aset tidak
lancar yaitu aset keuangan tidak lancar lainnya sebesar 0,141 dan aset pajak tangguhan
0,526.
- Aset keuangan tidak lancar lainnya
Aset keuangan tidak lancar lainnya mendekati nilai tercatatnya karena sifatnya
jangka pendek. Aset keuangan biasanya lebih likuid daripada aset wujud. Command size
senilai 0,141 didapatkan dari perhitungan Rp3.982.444.512 / Rp2.834.422.741.208 *100.
- Aset pajak tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan
terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan.
Aset pajak tangguhan yang belum diakui, diukur kembali pada tiap tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian dan diakui apabila terdapat kemungkinan pendapatan kena
pajak di masa depan memulihkan aset pajak tangguhan. Nilai commond size sebesar 0,526
ini didapatkan dari Rp 14.920.161.861/Rp2.834.422.741.208*100.
Deskripsi:
Pada laporan posisi keuangan, liabilitas dan ekuitas commond basenya adalah total ekuitas dan
liabilitas. Total liabilitas dan ekuitas dianggap memiliki angka dasar 100 persen, kemudian elemen
yang bersangkutan dibandingkan jumlah liabilitas dan ekuitas.
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun tekecil dalam liabilitas jangka
pendek yaitu akun liabilitas keuangan lancar lainnya pihak berelasi sebesar 0,005 dan
liabilitas jangka pendek lainnya pihak ketiga sebesar 0,002.
- Liabilitas keuangan lancar lainnya pihak berelasi
Kategori ini berhubungan dengan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk
diperdagangkan atau diukur pada nilai wajar melalui keuntungan atau kerugian pada
saat pengakuan liabilitas awal. Termasuk dalam liabilitas yang berasal dari operasi atau
pinjaman dan utang. Liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan
lancar lainnya mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Dengan
rincian:
PT Indoprima Gemilang 121.295.485
PT Dirgaputra Eka Pratama 7.154.300
Prosentase command size sebesar 0,005 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal liabilitas keuanga lancar lainnya pihak berelasi dibandingkan dengan total
liabilitas dan ekuitas kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp128.449.785/ Rp2.834.422.741.208*100.
- Liabilitas jangka pendek lainnya pihak ketiga
Perusahaan dan entitas anak mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, entitas menjadi salah
satu pihak dalam ketentuan kontrak instrumen keuangan tersebut.
Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar,
kecuali aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
ditambah atau dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan.
Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada
klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.
Prosentase command size sebesar 0,002 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal liabilitas jangka pendek lainnya pihak ketiga dibandingkan dengan total
liabilitas dan ekuitas kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp56.250.000/Rp2.834.422.741.208*100.
2. LIABILITAS JANGKA PANJANG
Dikarenakan jumlah akun dalam elemen liabilitas jangka panjang pada entitas
Indospring Tbk hanya terdapat dua akun sehingga didapatkan nilai commond size tertinggi
sebesar 1,836 yaitu akun liabilitas pajak tangguhan dan terendah sebesar 1,605 yaitu akun
estimasi liabilitas imbalan kerja.
- Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komersial
dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan
diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki
kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan.
Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer.
Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga
diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Aset dan liabilitas aset pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan
berlaku pada periode/tahun ketika aset direalisasi atau liabilitas diselesaikan,
berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau secara
substansial berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai
untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Aset dan liabilitas
pajak tangguhan saling hapus apabila Perusahaan dan entitas anak memiliki hak legal
yang dapat dipaksakan untuk saling hapus aset dan liabilitas pajak kini.
Aset pajak tangguhan yang belum diakui, diukur kembali pada tiap tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian dan diakui apabila terdapat kemungkinan pendapatan
kena pajak di masa depan memulihkan aset pajak tangguhan. Pajak tangguhan diakui
atas seluruh beda waktu antara komersial dan fiskal. Estimasi signifikan oleh
manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah liabilitas pajak tangguhan yang
dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan
strategi perencanaan pajak masa depan.
Prosentase command size sebesar 1,836 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal liabilitas pajak tangguhan dibandingkan dengan total liabilitas dan ekuitas
kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp52.046.521.685/Rp2.834.422.741.208*100.
- Estimasi liabilitas imbalan kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak bergantung pada
pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-
jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat
kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan,
umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang
ditetapkan Perusahaan dan entitas anak langsung diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.
Sementara Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut
adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan
signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak dapat
mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi dan imbalan kerja dan beban
imbalan kerja bersih. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Perusahaan
dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 45.481.010.019.
Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas yang diestimasi atas imbalan kerja
sesuai dengan Undang- Undang Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 13/2003
tanggal 25 Maret 2003. Rekonsiliasi liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember
2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas imbalan kerja 46.611.599.117
Nilai wajar aset program ( 1.610.934.184)
Dampak batas aset – entitas anak 480.345.086
Prosentase command size sebesar 1,605 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal estimasi liabilitas imbalan kerja dibandingkan dengan total liabilitas dan
ekuitas kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp45.481.010.019/Rp2.834.422.741.208*100.
3. EKUITAS
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar dalam ekuitas yaitu akun
total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 90,303 dan akun selisih
penilaian kembali aset tetap sebesar 42,999.
- Total ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Entitas induk Perusahaan adalah PT Indoprima Gemilang dengan kepemilikan sebesar
88,11%.
Prosentase command size sebesar 90,303 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal total ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibandingkan
dengan total liabilitas dan ekuitas kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp2.559.581.774.675/Rp2.834.422.741.208*100.
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terkecil dalam ekuitas yaitu akun
kepentingan non-pengendali sebesar 0,448 dan saldo laba telah ditentukan
penggunaannya sebesar 0,829.
- Kepentingan non-pengendali
Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset
neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak
langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk.
Kepentingan non-pengendali merupakan bagian pemegang saham minoritas atas
aset bersih entitas anak. Rincian kepentingan non-pengendali atas ekuitas dan bagian
atas hasil bersih entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
PT Indra Putra Mega PT Indra Putra Mega Persentase kepemilikan (IBPM) 3,50%
PT Indoprima Aneka Usaha PT Indoprima Aneka Usaha Persentase kepemilikan (SIJ)
1,00% -
Tn. Rendra Suman Persentase kepemilikan (SIJ) - 1,00%
Proporsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh kepentingan non-pengendali adalah
sebagai berikut:
PT Indobaja Prima Murni 11.968.971.648
PT Sinar Indra Nusa Jaya 761.527.920
PT Indonesia Prima Spring ( 25.146.183)
Nilai tercatat
Saldo awal 9.942.911.954 10.314.067.371
Bagian atas laba (rugi) entitas anak 829.681.004
Bagian atas penghasilan komprehensif entitas anak – imbalan kerja ( 8.036.499)
Bagian atas selisih penilaian kembali aset tetap entitas anak 1.940.796.926
Prosentase command size sebesar 0,448 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Kepentingan non-pengendali dibandingkan dengan total liabilitas dan
ekuitas kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar Rp12.705.353.385
/Rp2.834.422.741.208*100.
- Saldo laba telah ditentukan penggunaannya
Saldo per 1 Januari 2018 21.500.000.000
Pembentukan cadangan umum 1.000.000.000
Pembagian dividen –
Reklasifikasi selisih penilaian kembali aset tetap ke saldo laba –
Laba komprehensif tahun 2018 –
Saldo per 31 Desember 2018 22.500.000.000
Pembentukan cadangan umum 1.000.000.000
Pembagian dividen –
Reklasifikasi selisih penilaian kembali aset tetap ke saldo laba –
Laba komprehensif tahun 2019 –
Saldo per 31 Desember 2019 23.500.000.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang telah diaktakan
oleh Notaris Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn No. 10 tanggal 19 Juni 2019 para pemegang
saham Perusahaan menyetujui keputusan untuk menggunakan laba tahun 2018
sebesar Rp 1.000.000.000 sebagai dana cadangan umum dan pembagian dividen tunai
sebesar Rp 100 per saham atau sebesar Rp 65.624.971.000 yang berasal dari laba tahun
2018. Dividen tunai ini telah dibayarkan kepada pemegang saham pada tanggal 19 Juli
2019.
Prosentase command size sebesar 0,829 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Saldo laba telah ditentukan penggunaannya dibandingkan dengan total
liabilitas dan ekuitas kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp23.500.000.000 /Rp2.834.422.741.208*100.
Command
Nama Akun 2019 Size
LAPORAN ARUS KAS
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan Rp 2.345.991.587.540 1508,597
Pembayaran kepada pemasok -Rp 1.897.254.875.307 -1220,036
Pembayaran kepada karyawan -Rp 174.970.200.750 -112,515
Pembayaran untuk beban usaha dan lainnya -Rp 112.067.841.054 -72,066
Penerimaan dari kegiatan operasional lainnya,
Neto Rp 1.579.901.052 1,016
Arus kas diperoleh dari operasi Rp 163.278.571.481 104,997
Pembayaran untuk pajak penghasilan -Rp 37.126.886.347 -23,875
Pembayaran beban dan denda pajak -Rp 22.944.872 -0,015
Pembayaran imbalan kerja karyawan -Rp 117.059.626 -0,075
Pembayaran kontribusi ke dana pensiun -Rp 1.015.000.000 -0,653
Pembayaran beban bunga -Rp 3.148.382.798 -2,025
Penerimaan klaim pajak penghasilan dan pajak
pertambahan nilai Rp 30.325.569.742 19,501
Penerimaan penghasilan bunga Rp 3.334.254.000 2,144
Arus kas neto diperoleh dari aktivasi operasi Rp 155.508.121.580 100,000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap Rp 444.218.182 -0,224
Uang muka pembelian aset tetap -Rp 3.361.734.760 1,696
Perolehan aset tetap dan aset tetap dalam
pembangunan -Rp 195.279.537.267 98,528
Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas
investasi -Rp 198.197.053.845 100,000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan utang bank Rp 14.000.000.000 -19,586
Pembayaan jaminan bank -Rp 600.000.000 0,839
Pembayaran utang sewa pembiayaan -Rp 19.345.989.300 27,066
Pembayaran deviden -Rp 65.532.071.775 91,681
Arus kas neto digunaan untuk aktivitas
pendanaan -Rp 71.478.061.075 100,000
PENURUNAN NETO DALAM KAS DAN SETARA
KAS -Rp 114.166.993.340 -86,607
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN Rp 245.989.564.055 186,607
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN Rp 131.822.570.715 100,000
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terkecil dalam laporan arus kas
yaitu akun pembayaran kepada pemasok sebesar -1220,036 dan pembayaran kepada
karyawan -112,515.
- Pembayaran Kepada Pemasok
Piutang usaha dan piutang non-usaha merupakan aset keuangan non-derivatif
dengan jangka waktu pembayaran yang tetap atau telah ditentukan serta tidak
diperdagangkan dalam pasar aktif. Piutang usaha dan piutang non-usaha pada saat
pengakuan awal diakui pada nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
Prosentase command size sebesar -1220,036 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Pembayaran Kepada Pemasok dibandingkan dengan total arus kas neto
diperoleh dari aktivitas operasi kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
(Rp1.897.254.875.307)/ Rp155.508.121.580*100.
- Pembayaran kepada Karyawan
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak bergantung pada
pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-
jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat
kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan,
umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang
ditetapkan Perusahaan dan entitas anak langsung diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya
Prosentase command size sebesar -112,515 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Pembayaran kepada Karyawan dibandingkan dengan total arus kas neto
diperoleh dari aktivitas operasi kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
(Rp174.970.200.750)/ Rp155.508.121.580*100.
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Dikarenakan jumlah akun dalam arus kas dari aktivitas investasi hanya terdapat tiga
akun, maka prosentase command size terbesar sebesar 98,528 yaitu akun perolehan
aset tetap dan aset tetap dalam pembangunan dan commond size terkecil sebesar -
0,224 yaitu akun hasil penjualan aset tetap.
- Perolehan aset tetap dalam pembangunan
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau
sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar
Perusahaan dan entitas anak akan mendapatkan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan
dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Aset tetap yang
sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya
dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi
disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun
yang bersangkutan.
Aset dalam pembangunan diakui sebesar biaya perolehan hingga pembangunan
selesai, yang kemudian direklasifikasi secara spesifik menjadi aset tetap yang terkait.
Pada saat akhir tahun buku, nilai sisa aset, umur manfaat dan metode penyusutan
ditelaah, dan disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan, sesuai dengan keadaan.
Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan
aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung
untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan
penggunaannya.
Prosentase command size sebesar 9,528 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Perolehan aset tetap dibandingkan dengan total arus kas neto diperoleh dari
aktivitas investasi kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
(Rp195.279.537.267)/ (Rp198.197.053.845)*100.
- Hasil penjualan aset tetap
Aset tetap Perusahaan berupa tanah, bangunan, mesin dan peralatan tersebut di
atas digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh
Perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Aset tetap Perusahaan dan entitas anak kecuali tanah diasuransikan pada PT
Asuransi Wahana Tata, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko
kerugian lainnya (all risks) pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
senilai Rp 995.529.700.000 dan Rp 933.175.800.000. Manajemen berpendapat bahwa
nilai pertanggungan yang berasal dari asuransi tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Berdasarkan pertimbangan manajemen tidak terdapat kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset
tetap pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.
Prosentase command size sebesar -0,224 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Hasil penjualan aset tetap dibandingkan dengan total arus kas neto
diperoleh dari aktivitas investasi kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
Rp444.218.182/ (Rp198.197.053.845)*100.
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar dalam laporan arus kas
dari aktivitas pendanaan yaitu akun pembayaran deviden sebesar 91,681 dan akun
pembayaran utang sewa pembiayaan sebesar 27, 066.
- Akun pembayaran deviden
Dividen merupakan pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan
banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas
yang tersedia bagi perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik
memang adalah tujuan utama suatu bisnis.
Prosentase command size sebesar 91,681 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Akun pembayaran deviden dibandingkan dengan total arus kas neto
diperoleh dari aktivitas pendanaan kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
(Rp65.532.071.775)/(Rp71.478.061.075)*100.
- Pembayaran utang sewa pembiayaan
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila persyaratan sewa mengalihkan
secara substansial manfaat dan risiko kepemilikan kepada lessee. Aset yang disewakan dan
liabilitas sewa (jumlah neto beban keuangan) menurut sewa pembiayaan diakui pada laporan
posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebagai aset tetap dan utang sewa pembiayaan,
pada saat dimulainya sewa berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa
dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara beban
keuangan dan pengurangan saldo liabilitas sewa.
Nilai tercatat dari utang sewa pembiayaan mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh
pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut
selalu disesuaikan dengan pasar oleh masing-masing bank
Prosentase command size sebesar 27,066 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Pembayaran utang sewa pembiayaan dibandingkan dengan total arus kas
neto diperoleh dari aktivitas pendanaan kemudian dikaliakan 100, masing-masing
sebesar (Rp19.345.989.300)/(Rp71.478.061.075)*100
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terkecil dalam laporan arus kas
dari aktivitas pendanaan yaitu akun penerimaan utang bank sebesar -19,586 dan akun
pembayaran jaminan bank sebesar 0,839.
- Penerimaan utang bank
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung
(direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang
diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
Prosentase command size sebesar -19,586 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Penerimaan utang bank dibandingkan dengan total arus kas neto diperoleh
dari aktivitas pendanaan kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
14.000.000.000/(Rp71.478.061.075)*100
- Pembayaran jaminan bank
Aset tetap Perusahaan berupa tanah, bangunan, mesin dan peralatan tersebut di atas
digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk
Prosentase command size sebesar 0m839 didapatkan melalui perhitungan nilai
nominal Pembayaran jaminan bank dibandingkan dengan total arus kas neto
diperoleh dari aktivitas pendanaan kemudian dikaliakan 100, masing-masing sebesar
600.000.000/(Rp71.478.061.075)*100