ORGANISASI
PANAHAN
PERPANI
Persatuan Panahan Indonesia disingkat PERPANI adalah satu-satunya perkumpulan Organisasi
keolahragaan Panahan Nasional yang berwenang dan bertanggung jawab mengelola, membina,
mengembangkan, dan mengkoordinasikan setiap dan seluruh pelaksanaan kegiatan olahraga panahan
di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (AD/ART PERPANI)
12 JULI 1953
SRI PADUKA KGPAA PAKU ALAM VIII
STRUKTUR ORGANISASI
1. PB
2. PENGPROV
3. PENGKAB/PENGKOT
4. CLUB
ATLET
Atlet Pemanah adalah olahragawan panahan yang tergabung menjadi anggota PERPANI,
terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan untuk tujuan prestasi, selanjutnya disebut
“Atlet”. Atlet Panahan adalah pemanah prestasi yang dibina dan dimiliki oleh Klub/ Perkumpulan dan
terdiri dari :
1. Atlet Nasional
2. Atlet Provinsi
3. Atlet Kabupaten/Kota
4. Atlet Klub/ Perkumpulan
PELATIH
Seorang yang memberikan latihan fisik, teknik, taktik, dan mental untuk mencapai tujuan yang
diharapkan dan telah mempunyai sertifikat Pelatihan Panahan dari PERPANI dan/ atau telah
direkomendasi oleh PERPANI
PEMANAH
Individu yang melakukan kegiatan panahan baik untuk kegiatan prestasi maupun untuk kegiatan hobi
KODE ETIK
Seluruh kaidah moral yang ditentukan oleh Perkumpulan Persatuan Panahan Indonesia yang
disebut "Perkumpulan" berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional atau Musyawarah Luar Biasa
Perkumpulan dan/atau yang ditentukan oleh dan diatur dalam peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang hal itu dan yang berlaku bagi serta wajib ditaati oleh setiap dan semua anggota
Perkumpulan dan semua orang yang menjalankan/ melaksanakan tugas sebagai anggota meliputi
Stuktur Organisasi, Pengurus, Pelatih, Atlet, Wasit, Director of Shooting, Team Delegate, Penyeleksi
Atlet/Pelatih/Wasit, Penyelenggara Lomba/ Kejuaraan Panahan yang didalamnya meliputi Atlet,
Pemanah, Pelatih dan Pengurus, selanjutnya akan disebut “Klub/ Perkumpulan”.
LARANGAN
• Klub / Perkumpulan Panahan anggota PERPANI Kabupaten / Kota dilarang mengikuti kegiatan
/ event / Kejuaraan Panahan yang tidak direkomendasikan oleh PERPANI (Kejuaraan Panahan
Terbuka yang bukan di bawah PERPANI)
• Klub / Perkumpulan Panahan anggota PERPANI Kabupaten / Kota dilarang untuk memutasi
Pemanah / Atlet binaannya dalam satu wilayah Kabupaten / Kota untuk tujuan dan
kepentingan politik menjelang dilaksanakannya Muskab / Muskot atau Muskablub /
Muskotlub.
LONG TERM ATLET
DEVELOPMENT
dan
PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN
UNTUK ATLET
Identifikasi mengenai ketrampilan yang harus dicapai seorang atlet pada setiap
tahap pembinaan.
Identifikasi mengenai program dukungan apa saja yang harus dilakukan oleh
setiap stakeholder pada tiap-tiap tahap pembinaan
TAHAP-TAHAP LTAD
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Active Start Fundamental 1 (6 - 9 Learning to train
tahun) (Fundamental 2)
• Laki-laki 0-6 tahun Bermain dan aktifitas fisik dilakukan secara gembira dan
• Perempuan 0-6 tahun menyenangkan serta menjadi komponen yang penting
dalam kehidupan sehari hari
Pada tahapan ini tidak diperlukan pelatih, idealnya anak-anak mulai dengan kemampuan dasar.
Seperti berjalan, berlari, melompat, berputar, menendang, melempar dan menangkap. Bebarapa
aktifitas juga bisa dilakukan seperti berenang dan senam (gymnastics).
Tahap 2: Fundamental 1
Chronological age: Objectives
• Tahapan awal untuk mengembangkan kecepatan dan fokus pada kelincahan, reaksi dan
kecepatan ke segala arah dan dilakukan dalam waktu kurang dari 5 detik.
• Tahapan ini dilakukan 4 – 10 minggu tergantung dari program yang ada, dan anak diharapkan
ikut dalam berbagai macam jenis olahraga, aktifitas multiskill dan olahraga tim serta belajar
mengambil keputusan dalam bermain.
• Dianjurkan total waktu 10 jam dalam satu minggu 1 – 2 jam dianjurkan untuk melakukan
aktifitas yang general seperti lari, lompat an lempar. Ini akan sangat menolong dan sebagai
penunjang dalam semua aktifitas olahraga
• Tahapan yang utama dalam membangun kemampuan anak (laki-laki dan perempuan)
• Membangun kemampuan dasar umum dari fundamental skill
• Memberikan pengantar tentang elemen penunjang laina(warm up, cool down, mobility,
nutrition dan mental skills) untuk menuju kesuksesan prestasi harus dimulai dari tahapan ini.
• Total waktu yang dibutuhkan dalam tahapan ini adalah 11 jam perminggu,
• 2 – 3 sesi latihan kemampuan atletik secara umum dalam seminggu
Tahap 4: Training to Train (“Building the Engine”)
Chronological age: Objectives
• Membangun kecepatan (perempuan: 11-13; dan laki laki: 13-16) tujuan di tahap ini adalan
penekanan pada peningkatan kemampuan anaerobik alaktit power.
• Latihan daya tahan harus dimuali pada masa permulaan PHV. (peaking heigh velocity) dan
latihan aerobic power dimulai saat PHV (deceleration of growth).
• formal weight training diberikan untuk membangun kekuatan umum
• Tahapan ini biasanya berlangsung 4 minggu sampai 10 bulan
• 12 jam per minggu
• 4-7 sessions latihan fisik.
• 3-5 sessions kecabangan.
• Tahap dimana atlet menjadi “fulltime athlete” dan semua energi dan pengetahuan semua
diarahkan untuk menagawal menjadi excelent pada level yang tinggi.
• Pengayaan dan peningkatan kemampuan taktik, technical, fisik dan mental secara maksimal
sesuai dengan yang dibutuhkan.
• Atlet belajar menjadi atlet secara utuh
Dengan keahlian dan pengetahuannya banyak kesempatan yang dapat dilakukan, menjadi seorang
pelatih, mentoring, administrasi atau offisial dalam sebuah tim
PSIKOLOGI
Pada hakikatnya, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku seseorang. Jika dikaitkan
dengan olahraga, maka akan mencakup perilaku yang diperlihatkan oleh seseorang ketika sedang
berolahraga.
PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN
PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN
KONSENTRASI
Konsentrasi merupakan kemampuan individu untuk memusatkan atau fokus perhatian pada suatu
objek dalam periode masa tertentu, dalam konsentrasi individu dituntut untuk mampu
mempertahankan fokus dalam suatu kegiatan sesuai dengan target yang ingin dicapai.
Pada atlet panahan konsentrasi merupakan aspek penting yang harus dimiliki karena sangat
menunjang keberhasilan atlet. Atletharus memiliki konsentrasi tinggi untuk dapat fokus pada target
yang ingin dicapai. Atlet pada semua cabang olahraga membutuhkan konsentrasi untuk berprestasi
tinggi.
MENTAL
Mental merupakan kesiapan seseorang dalam proses-proses kejiwaannya seperti aspek kognitif yang
berhubungan dengan akal atlet dalam keadaan yang disadari ataupun tidak. Persiapan mental pada
atlet merupakan salah satu aspek penting untuk mendapatkan keberhasilan.
Latihan mental adalah suatu program pelatihan yang disusun serta dirancang dengan sistematis agar
atlet dapat menguasai dan juga dapat mempraktikkan keterampilan mental yang berguna untuk
meningkatkan kinerja dalam melakukan aktivitas olahraga untuk memperoleh keberhasilan.
MOTIVASI
Motivasi adalah sumber dari penggerak dan pendorong akan tingkah laku manusia, Motivasi dapat
diartikan sebagai kekuatan dan tenaga pendorong untuk dapat melakukan hal tertentu, motivasi
merupakan dorongan yang memiliki peran sangat kuat dalam menentukan tercapai atau tidaknya
target dalam melakukan aktivitas
M
O
T
MOTIVASI I MOTIVASI
INTRINSIK EKSTRINSIK
V
A
S
I
Tingkat percaya diri atlet berbeda-beda antara satu dengan lainnya, sehingga hal ini perlu mendapat
perhatian dari pelatih.Bagi atlet pemula perlu diberi kesempatan lebih banyak untuk meningkatkan
kepercayaan dirinya dengan mengikuti banyak pertandingan
OPTIMALISASI KEPERCAYAAN DIRI
over confidence
full confidence
KECEMASAN
Kecemasan merupakan ketakutan seseorang yang dihasilkan dari perasaan, ingatan, keinginan serta
pengalaman tertekan yang muncul ke permukaan tanpa kesadaran dari individu tersebut.
Kecemasan merupakan salah satu respon stres. Kecemasan terjadi jika seseorang merasakan respon
emosional yang tidak menyenangkan serta adanya kekhawatiran yang berlebihanakan suatu hal.
Kecemasan merupakan aspek psikologis yang juga mempengaruhi keberhasilan atlet kecemasan
dapat berpengaruh baik dan buruk bagi atlet tergantung bagaimana atlet tersebut mengendalikannya
LONG TERM
DEVELOPMENT
IN SPORT
AND PHYSICAL
ACTIVITY
• Draw Weight: 8-15 lb. recurve bow / 10- • Draw Weight: 10-20 lb. recurve bow / 10-
20 lb. Compound 25 lb. busur compound
• Volume: 40-72 panah total per sesi • Volume: 50-100 panah / hari total per
• Total waktu latihan 1 jam (pengambilan sesi• Sesi latihan 1-1,5 jam (pemotretan
gambar 25 menit, istirahat 10 menit, 30 menit, istirahat 5 menit, istirahat 30
pengambilan gambar 25 menit) menit, istirahat 10 menit, penembakan 15
• Dapat memperkenalkan konsep seperti menit)
membangun tim, mentalkonsentrasi, • Dapat memperkenalkan konsep seperti
kardiovaskular, koordinasi membangun tim, mentalkonsentrasi,
dankeseimbangan dalam praktik kardiovaskular, koordinasi dan
• Pengantar Mengeksplorasi Kurikulum keseimbangan dalam praktik
Panahan dan JOAD Kegiatan klub akan • Jelajahi Kurikulum Panahan dan Klub
memberikan fondasi yang bagus untuk JOAD akan melakukannya memberikan
tahap ini fondasi yang bagus untuk tahap ini
PRACTICE AND EQUIPMENT
USIA 12 – 13 TAHUN USIA 14 – 15 TAHUN
• Draw weight: 15-24 lb. busur recurve / • Draw Weight: 20-30 lb. recurve / 20-45
15-35 lb. busur Compound lb. Compound
• Volume: 60-150 panah / hari total • Volume: 72-250 panah / hari total
• Sesi latihan 1-2,5 jam per hari • Sesi latihan 1-3 jam per hari
(pengambilan gambar 45 menit, 10 menit (pengambilan gambar 45 menit, 10
istirahat, menembak 45 menit, istirahat menitistirahat, menembak selama 45
10 menit, menembak 45 menit) menit, istirahat 30 menit, menembak
• Tiga sampai lima sesi pelatihan per selama 45 menit, istirahat 10 menit,
minggu melalui Program JOAD pengambilan gambar 45 menit)
• Mungkin termasuk pelatihan mental, • Tiga sampai lima sesi pelatihan per
pelatihan kardiovaskular, dan minggu melalui Program JOAD
koordinasilatihan • Mungkin termasuk pelatihan mental,
pelatihan kardiovaskular, dan
koordinasilatihan
• Berat busur: 30-40 lb. busur recurve / 30-50 lb. busur compound
• Volume: 100-300 panah / hari total
• sesi pelatihan 1-5 jam per hari (1 jam menembak, istirahat 15 menit, menembak 1 jam,
istirahat 30 menit, syuting 1 jam, istirahat 15 menit, syuting 1 jam)
• Mencari kesempatan untuk berkembang lebih jauh keterampilan
• Berpartisipasi dalam pelatihan terfokus yang dipimpin oleh pelatih
• Ikuti jadwal pelatihan berkala
• Berpartisipasi dalam pelatihan khusus memanah
• Menekankan keterampilan kompetisi
• Termasuk mental, kardiovaskular yang disengajadan pelatihan koordinasi• Dapat
memperkenalkan latihan kekuatan
• Memanfaatkan lebih banyak ilmu olahraga terkait informasi seperti nutrisi dan olahraga
psikologi
• Berpartisipasi dalam kamp-kamp pembangunan seperti itusebagai JOAD atau Regional Elite
Development Kamp
PRACTICE AND EQUIPMENT
USIA 17 – 22 TAHUN
• Draw Weight: 32-48 lb. busur recurve / senyawa 35-60 lb. busur
• Volume: 100-400 + panah / hari total
• sesi pelatihan 2-8 jam, 5-6 hari per minggu (1,5 jam menembak, istirahat 20 menit,
menembak 1,5 jam, 60 menit istirahat, 1,5 jam syuting, istirahat 20 menit, 1,5 jam
penembakan)
• Berpartisipasi dalam pelatihan fokus sepanjang tahun yang dipimpin oleh seorang pelatih
• Ikuti jadwal pelatihan berkala
• Berpartisipasi dalam pelatihan khusus memanah
• Menekankan kompetisi dan keterampilan kinerja
• Pelatihan akan mencakup mental, kekuatan, kardiovaskular danpelatihan koordinasi
• Memanfaatkan informasi terkait ilmu olahraga seperti nutrisidan psikologi olahraga
• Draw weight: 32-50 lb. compound / 45-60 • Draw Weight: 25-44 lb. compound / 40-
lb. 55 lb.
• Volume: 100-300 panah total • Volume: total 60-200 panah
• Pelatihan yang diimbangi dengan gaya • Pelatihan 1-5 jam, 2-5 hari seminggu
hidup, karier, dan keluarga • Pelatihan yang diimbangi dengan gaya
• Mungkin termasuk mental, kekuatan, hidup, karir dan keluarga
kardiovaskular danpelatihan koordinas • Pelatihan mental diintegrasikan ke dalam
sesi pelatihan
• Mungkin termasuk kekuatan ringan,
kardiovaskular danpelatihan koordinasi
• Pelatihan berkala umumnya difokuskan
pada yang lebih tinggiintensitas, volume
lebih rendah
• Draw weight: 25-42 lb. senyawa recurve / • Draw Weight: 20-35 lb. recurve / 30-45
35-55 lb. lb. Compound
• Volume: 72-175 panah total • Volume: total 50-120 panah
• Pelatihan 1-4 jam, 1-5 hari per minggu • Pelatihan 1-3 jam, 1-5 hari per minggu
• Pelatihan yang diimbangi dengan gaya • Pelatihan yang diimbangi dengan gaya
hidup, karir dan keluarga hidup, karir dan keluarga
• Pelatihan mental diintegrasikan ke dalam • Pelatihan mental diintegrasikan ke dalam
sesi pelatihan sesi pelatihan
• Dapat mencakup pelatihan kekuatan • Mungkin termasuk pelatihan koordinasi
ringan dan koordinasi • Pelatihan berkala umumnya difokuskan
• Pelatihan berkala umumnya difokuskan pada yang lebih tinggiintensitas, volume
pada yang lebih tinggi intensitas, volume lebih rendah
lebih rendah
KOMPETISI INCLUDE
1. Perkembangan Atlet - Teknik, Psikologi, Pengkondisian, Pelatihan dan Hasil
2. Kepemimpinan - Inisiatif, Pengembangan Karakter, Etika, Pelatihan Diri
3. Tugas - Etika Kerja Profesional, Budaya Tim, Komunikasi
4. Taktis - Ketangguhan dan Ketangguhan Mental, Peralatan dan Kemahiran Tuning
5. Tujuan - Mencapai Sukses di dalam dan di luar Lapangan
ANATOMI
MANUSIA &
METODOLOGI
KONDISI FISIK
Ricky B. Laiyan
SISTEM ANATOMI MANUSIA
ANATOMI
Dasar kata : Ana (Habis atau ke atas) Tomos ( memotong atau mengiris). Ilmu yang mempelajari
susunan tubuh dan bentuk tubuh makhluk hidup. (Decheline & Sukendro, 2019)
• Sistem rangka (206 tulang, dan sendi yang terkait, tulang rawan dan ligamen)
• Sistem otot
• Sistem peredaran darah
• Sistem pencernaan
• Sistem endokrin (kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon)
• Sistem saraf
• Sistem pernafasan
• Sistem reproduksi (proses perkembangbiakan)
3. Tulang Rawan
• Hialin adalah jenis tulang rawan yang paling banyak ditemukan pada tubuh. (laring,
hidung, iga, dan trakea). Dapat ditemukan sebagai lapisan permukaan tulang,
biasanya melapisi persendian dan berfungsi sebagai bantalan. (tulang rawan
artikular)
• Elastis ditemukan pada telinga atau pada epiglotis yang berlokasi di dalam
tenggorokan. Selain itu, jenis yang satu ini juga bisa ditemukan pada hidung dan
trakea.
• Fibrosa jenis yang tergolong paling kuat karena memiliki lapisan serat kolagen yang
tebal dan kuat.
Fungsi:
• Membantu tulang bergerak tanpa menyebabkan timbulnya gesekan.
• Memberikan bentuk pada bagian tubuh tertentu, seperti pada hidung dan telinga.
• Memberikan perlindungan pada tulang demi mencegah tulang bertabrakan satu
dengan yang lainnya.
• Menyokong tubuh pada anak-anak saat belum berganti menjadi tulang biasa.
4. Ligamen
adalah jaringan berserat yang bentuknya
menyerupai pita elastis dan berperan sebagai
penghubung antartulang di dalam tubuh. Jaringan
ini ada di berbagai bagian tubuh, seperti bahu,
lengan, dan lutut
B. Otot
Sistem otot manusia terdiri atas lebih dari 600 otot di dalam tubuh. Otot-otot tersebut
terbentuk dari sel-sel khusus yang disebut sebagai serabut otot
Terdapat tiga jenis otot di dalam tubuh manusia, yakni
• Otot rangka: melekat pada tulang di seluruh tubuh
• Otot polos: melapisi bagian dalam pembuluh darah dan organ
• Otot jantung: hanya terletak di jantung
Fungsi otot
• Menunjang mobilitas atau pergerakan
• Menjaga stabilitas tubuh
• Menjaga postur tubuh
• Menunjang sirkulasi darah
• Membantu sistem pernapasan
• Membantu proses pencernaan
• Membantu proses melahirkan
• Melancarkan buang air kecil
• Menunjang kinerja indra penglihatan
• Melindungi organ
• Mengatur suhu tubuh
C. Peredaran Darah
Sistem peredaran darah juga disebut sebagai
sistem kardiovaskular. Sistem ini adalah bagian
dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah.
Tugas utamanya adalah mengedarkan oksigen dan
nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh
D. Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan atau disebut juga dengan
saluran gastrointestinal, adalah saluran yang
memanjang dari mulut hingga ke anus.
Saluran ini berfungsi untuk mencerna,
memecah, dan menyerap zat gizi makanan
untuk dikirimkan melalui peredaran darah.
E. Sistem endokrin (kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon)
Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi
hormon. Kelenjar pada sistem endokrin disebut juga sebagai kelenjar endokrin. Contoh Kelenjar
Pituitari menghasilkan Hormon pertumbuhan Growth hormone (GH) atau hormon pertumbuhan
berperan dalam meningkatkan ukuran otot dan tulang.
F. Sistem Saraf
Sistem saraf berfungsi untuk mengatur setiap tindakan yang dilakukan tubuh dengan cara saling
mengirimkan sinyal dari berbagai bagian tubuh. Misalnya, saraf bekerja memberi tahu jantung
untuk berdetak atau memberitahu paru-paru untuk bernapas tanpa kamu sadari. Sistem saraf juga
dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan saraf tepi.
Kondisi fisik yang baik merupakan unsur penting dan menjadi fondasi dalam mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan fisik, taktik/strategi dan mental atlet.
Kondisi fisik dapat optimal jika dimulai sejak dini, lakukan terus menerus, berjenjang periodik
(kondisi fisik atlet, tahapan latihan, cabor, gizi, fasilitas, lingkungan) yang berpedoman pada prinsip
dan norma latihan secara benar dan baik dalam program terstruktur, terukur dan teratur.
MANFAAT LATIHAN FISIK
1. Memperlancar aliran darah
2. Memperkuat otot jantung dan meningkatkan kapasitas jantung
3. Memperbaiki kelenturan sendi dan kekuatan otot
4. Memperbaiki postur tubuh
5. Mengendalikan berat badan
6. Menurunkan osteoporosis
7. Meningkatkan ketahanan tubuh
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia)
A. Pembebanan berlebih,
B. Individualisasi,
C. Kekhususan,
D. Variasi latihan,
Fleck dan Kraemer
E. Detraining.
Richard Godfrey,
“Detraining – Why a change really is better than a rest”
(http://www.pponline.co.uk/encyc/detraining.htm)
KOMPONEN LATIHAN
Setiap latihan fisik yang diberikan akan berpengaruh terhadap perubahan anatomis, fisiologis,
biomekanis dan psikologis atlet. Agar pengaruhnya positif maka harus diperhatikan hal-hal berikut ini:
• Volume Latihan:
Adalah Jumlah seluruh kegiatan yang dilakukan dalam suatu latihan (kuantitas)
• Intensitas Latihan:
Adalah mutu suatu latihan (kualitas) hal ini bergantung pada kekuatan stimuli syaraf dalam
mengatasi beratnya beban dan kecepatan melakukan suatu gerakan serta intervalnya.
• Density/Kepadatan Latihan
Adalah Frekuensi dimana seorang atlet menerima serentetan stimuli per unit waktu. Dengan
kata lain adalah menyangkut hubungan yang nyata dalam waktu antara kerja dan pemulihan
dari suatu latihan.
• Kompleksitas Latihan
Adalah menyangkut tingkat kerumitan suatu olah gerak dalam latihan, semakin rumit suatu
olah gerak maka akan semakin besar perbedaan individu dan efisiensi mekanika
• General Strength
• Specific Strength
• Maximum Strength
Tipe Strength
• Muscular Endurance
• Power
• Absolute Strength
Periodisasi Kekuatan
Preparatory Competitive Transition
-Muscular
endurance
-both
DAYA TAHAN
Definisi: Kemampuan untuk melakukan kerja dalam jangka waktu yang lama menghadapi kelelahan
Bentuk daya tahan:
• Dayatahan aerobic
• Dayatahan anaerobic
• Dayatahan khusus
Aerobik Endurance
• Tujuannya: meningkatkan kapasitas kerja organisme & efisiensi kardiorespiratori.
(kemampuan kardiovaskular dan pernafasan untuk memasok oksigen ke otot selama
melakukan aktivitas fisik)
• Bentuk latihan: latihan yang mengarah pada peningkatan daya tahan aerobik dan dasar
program aerobik.
• Dasar aerobic > membantu meningkatkan kemampuan kualitas fisik dan mengurangi
kelelahan, serta memulihkan kondisi fisik dengan cepat setelah latihan maupun pertandingan.
• Waktu: 8 – 16 minggu sesuai dengan kebutuhan individu dan spesifikasi dari cabang OR yang
bersangkutan
Periodisasi Dayatahan
Preparatory Competitive Transition
FLEKSIBILITAS / KELENTUKAN
Definisi: Fleksibilitas/ Kelentukan adalah Kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi,
yang juga ditentukan oleh elastis tidaknya otot-otot, tendon dan ligamen
Hampir semua cabang olahraga membutukannya
COMPOUND
RECOURVE
BAREBOW
STANDARD
BOW /
NASIONAL
TEKNIK PANAHAN
Stance (Normal, Open, Closed)
Set
Drawing
Full Draw
ANCHORING
AIMING
HOLDING
Release
Follow Through
APA SAJA YANG PERLU DIPERHATIKAN KETIKA LATIHAN
PANAHAAN
NO SAFETY NO ARCHERY
LATIHAN MANDIRI
Yang perlu diperhatikan:
• Safety (Internal / Eksteral)
• Warm up dan cooling down
JENIS-JENIS PERLOMBAAN PANAHAN
QUALIFICATION
ELIMINATION
TEAM, INDIVIDUAL, MIX
BAREBOW
STANDAR BOW
50 M
50, 40, 30, 20, 15, 10, 5 M
F. Hockiaji
Peralatan compound beragam jenis
• Karakter
• Anatomi pemanah
• kenyamanan
Peep sight
Arrow rest
Stabilizer
• Meredam getaran
• Menstabilkan busur
• Membuat form rileks
• Busur menjadi lebih diam saat membidik
Long stabilizer
Short stabilizer
Thumb trigger
Backtension trigger
Resistance
Bowsling
Arrow
Shaft Point Vanes
Bow Case
Hard case
Soft case
F. Hockiaji
SEQUENCES / URUTAN / FASE / TAHAPAN
FITA MANUAL Coach KIM HYUN TAK KISIK LEE
Level 1 KIM HYUN TAK ARCHERY TOTAL ARCHERY
INSIDE THE ARCHER
PREPARATION Stance Stance
Grip Grip
Hooking Hooking
Mindset
EFFORT PRODUCTION Setup Setup
PERIODE Drawing Drawing
Anchoring Anchoring
Loading/Transfering
Holding
CRITICAL MOMENT Aligment Aiming
Aiming Expansion
Fulldraw Release
Release
FOLLOW THROUGH Follow through Follow through
Mindset
Fokus terhadap kesiapan untuk melakukan gerakan memanah
• Mengingat Teknik
• Mengurangi kesalahan dan merasakan akan tepat
sasaran
• Melihat situasi sekitar terutama faktor angin
Set up
Persiapan gerakan tarikan awal
• Merasakan kenyamanan jari pada grip
triger dan telapak tangan pada grip busur
• Penekanan grip triger 20% dengan posisi
sikut sejajar telinga atau pipi
• Tekanan grip busur 20% ke arah depan
posisi tangan agak menekuk.
Drawing
• telapak tangan yang memegang grip
busur sejajar dengan sikut penarik busur.
• Saat busur diangkat tarik nafas
• Angkat setinggi / sejajar dengan mata
atau halis, bahu tidak naik saat
mengangkat busur
• Telapak tangan kiri di grip busur
mendorong busur jari/pergelangan
tangan kanan menarik busur bersamaan
sampai titik nol busur / wall sehingga
terbentuk penekanan tenaga 50% kanan
50% kiri.
• Saat menarik busur buang nafas sampai
masuk anchor lalu bernafas seperti biasa
• saat menarik busur waterpass selalu di
tengah.
Anchoring
• Menjangkarkan tangan
penarik pada bagian dagu atau
rahang
• Tenaga masih fokus di telapak
tangan kiri menekan grip
• pergelangan tangan kanan
ditempelkan di dagu / rahang